Ketentuan yang mengurus PERJAN termuat dalam undang-undang Nomor 9 Tahun 1969,
sebagai berikut:
PERJAN adalah Perusahaan Negara yang didirikan dan diatur menurut ketentuan yang tercantum
dalam IBW (stbl. 1927:419 sebagaimana yang telah beberapa kali diubah dan ditambah dengan stbl.
1936 No. 445, undang – undang darurat no. 3 tahun 1954, dan Undang-undang no. 13 tahun 1955)
dan ICW sepanjang tidak bertentangan dengan IBW. (pasal 2 ayat 1)
• Sifat Usaha
Makna usaha adalah public service, yaitu pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat.
Usahanya ini dijalankan dengan tetap berpegang teguh pada syarat-syarat efisiensi dan
efektivitas, prinsip-prinsip ekonomis dalam pengelolaan dan pelayanan yang baik serta
memuaskan kepada publik/masyarakat.
Barang dan atau jasa yang dihasilkan oleh PERJAN merupakan kewajiban Pemerintah
untuk menghasilkannya dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Bidang usahanya merupakan monopoli Pemerintah dan tidak menarik minat sector
swasta.
• Kedudukan dan Tugas
PERJAN dipimpin oleh seorang Kepala, merupakan bawahasn suatu bagian dari
Departemen/Direktorat Jenderal/Direktorat yang diangkat oleh Pemerintah.
PERJAN merupakan bagian dari organisasi formal suatu Departemen/Direktorat
Jenderal/Direktorat.
PERJAN seperti badan/lembaga pemerintahan lainnya yang mempunyai dan memperoleh
fasilitas Negara.
PERJAN melakukan tugas-tugas perusahaan sekaligus tugas pemerintahan yang
tercermin dalam susunan organisasi Departemen.
Mempunyai hubungan hukum publik. Apabila ada atau melakukan menuntut/dituntut,
maka kedudukannya adalah sebagai pemerintah atau atas izin Pemerintah.
Hubungan usaha antara Pemerintah (yang melayani) dengan masyarakat(yang dilayani),
sekalipun terdapat system bantuan (subsidi), harus selalu didasarkan pada
businesszakelijkbeid, cost accounting principles, and management effectiveness. Artinya,
setiap subsidi yang diberikan kepada masyarakat sellau dapat diketahui dan dapat
dicatat/dibukukan dimana yang diterima berupa potonggan-potongan harga atau mungkin
pembebasan sama seklai dari pembayaran ( uang sekolah). Apa yang seharusnya
dibayar/masuk kepada Negara harus benar-benar dinyatakan dalam tanda pembayaran,
karcis, jumlah uang yang harus dibayarkan, dinyatakan secara jelas persentase potongan
atau pembebasan bayaran.
• Kepegawaian
Pegawai PERJAN adalah pegawai negeri dan terikat oleh ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi
pegawai negeri lainnya.
• Pengawasan
Dilakukan secara hierarki maupun secara fungsional, seperti bagian-bagian departemen.
2. Perusahaan Umum (PERUM)
• Sifat Usaha
Makna usaha adalah melayani kepentingan umum (produksi, distribusi, dan konsumsi)
dan sekaligus memupuk keuntungan. Usahanya ini dijalankan dengan tetap berpegang
teguh pada syarat-sayarat efiesiensi dan efekivitas, ptinsipprinsip ekonomi perusahaan
dalam pengelolaan dan pelayanan yang baik serta memuaskan kepada public/masyarakat.
Bergerak di bidang jasa-jasa vital (publik ultilities). Pemerintah dalam hal ini berwenang
menetapkan beberapa usaha yang bersifat vital tanpa perlu diatur, disusun, atau di bentuk
sebagai perusahaan Negara.
Karena sifat usahanya public utility, bila di pandang perlu, maka untuk kepentingan
umum Pemerintah dapat menentukan tariff dan harga.
• Kepegawaian
Pegawai PERUM adalah pegawai perusahaan Negara yang diatur tersendiri dengan
Peraturan Pemerintah di luar ketentuan yang berlaku bagi pegawai negeri sipil.
Pegawai PERUM diangkat dan atau di berhentikan oleh Direksi atas persetujuan Menteri.
• Pengawasan oleh Pemerintah melalui pejabata atau badan hukum yang berfungsi seperti
komisaris.
BUMN dalam bentuk perseroan terbatas telah di atur dengan Undang- Undang Nomor 1
tahun 1995. Ketentuan mengenai PERSERO pun tersirat dalam pasal 2 ayat 3 Undang-Undang
Nomor 9 tahun 1969 jo. Pasal 1 Undang-undang No. 1 tahun 1995 serta peraturan
pelaksanaannyayang menyatakan bahwa:
PERSERO adalah Perusahaan Negara dalam bentuk Perseroan Terbatas yang didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham, dan memenuhi persayaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang
Nomor 1 tahub 1995 serta peraturan pelaksanaannya.
Karakteristik PERSERO adalah sebagai berikut:
• Sifat Usaha
Makna usaha adalah memupuk kepentingan dengan memberikan pelayanan dan
pembinaan organisasi yang baik, efektif dan efisien, seta ekonomis.
Bidang usahanya harus dapat memberikan keuntungan financial kepada Negara baik
dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Barang-barang dan atau jasa yang di hasilkan perusahaan bukan merupakan
kewajiban Negara untuk menghasilkannya.
PERSERO pada prinsipnya tidak diberi hak monopoli, fasiliiitas maupun perlakuan
khusus lainnya oleh Negara.
• Kepegawaian
Pegawai PERSERO berstatus sebagai pegawai perusahaan swasta biasa.
Hubungan kerja antara pegawai dengan perusahaan di atur dalam kontrak kerja.
Direksi dan Komisaris mengadakan ikatan kerja dengan pemilikan PERSERO.
Gaji dan pension pegawai di tetapkan dalam kontrak kerja berdasarkan persetujuan
kolektif.
Merupakan cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak selain BUMN. Perusahaan bentuk lain ini memiliki karakteristik tersendiri dan tunduk
pada peraturan perundang-undangan tersendiri.
a. Pertamina
Pertamina pada mulanya berbentuk Perusahaan Negara Pertamina yang didirikan
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 1968. Namun sejak berlakunya
Undangundang nomor 8 tahun 1971, perusahaan Negara pertamina menjadi Pertamina.
Ketentuan yang termaktub dalam undang-undang Nomor 8 tahun 1971 antara lain menyebutkan
bahwa minyak dan gas bumi adalah bahan galian strategis, baik untuk perekonomian Negara
maupun kepentingan pertahanan dan keamanan nasional. Pertambangan minyak dan gas bumi
adalah menyangkut kepentingan umum dan di atur dalan Peraturan Pemerintah. (pasal 1 ayat 2).
• Sifat Usaha
Makna usaha adalah untuk kepentingan umum dan kemakmuran rakyat
• Kepegawaian
Status pegawai adalah pegawai perusahaan dan berlaku peraturan sesuai peraturan
perusahaan.
Bank milik Pemerintah (Bank Negara) sebelum keluarnya Undang-undang Nomor 7 tahun
1992 tidak di kategorikan ke dalam BUMN menurut pengertian undang-undang nomor 9 tahun
1969. Msaing-masing Bank di atur denga peraturan tersendiri.
Fungsi utama yang diemban oleh Bank adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana dari dan
kepada masyarakat. Sedangkan peran strategisnya adalah mampu bersaing dalam kancah
persaingan global dan melindungi dengan baik dana yang dititipkan masyarakat kepadanya. Untuk
mencapai tujuan tersebut, Bank Negara sebagai Bank Umum yang berbentuk PERSERO
menyelenggarakan berbagai usaha di bidang perbankan serta usaha penunjang lainnya dalam
bidang perbankan, yaitu sebagai berikut:
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka,
sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit
3. Menerbitkan surat pengakuan utang
4. Membeli, menjual atau menjamin risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas
perintah nasabahnya..
5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun nasabah.
6. Menempatkan dana pada, meminjam dari, atau meminjamkan kepada bank lain, baik dengan
menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjik, cek atau sarana
lainnya.
7. Menerima pembayaran dari tagihan atas ssurat berharga dan melakukan perhitungan dengan
atau antara pihak ketiga.
8. Menyediakan tempat untuk penyimpanan barang dan surat berharga.
9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentiingan pihak lain berdasarkan kontrak.
10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat
berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
11. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak
memenuhin kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang di beli tersebut wajib
di cairkan secepatnya.
12. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat.
13. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan
ketentuan yang di tetapkan dalam peraturan pemerintah.
14. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan
dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998 dan peraturan perundang-undangan lainnya.
• Sifat Usaha
Makna usaha adalah menyelenggarakan pelayanan kepentingan umum di samping
mencari keuntungan sebagai sumber pendapatan asli daerah. Usahanya ini dijalankan
dengan tetap berpegang tegug pada syarat-syarat efisiensi dan efektivitas, prinsip-prinsip
ekonomi perusahaan dalam pengelolaan dan pelayanan yang baik serta memuaskan
kepada publik/masyarakat.
• Kedudukan dan Tugas
PERUMDA dipimpin oleh seorang Direksi yang tidak diperkenankan merangkap jabatan.
Organisasi, tugas, wewenang, tanggung jawab dan cara pertanggungjawabkannya, serta
pengawasan dan lain-lain diatur secara khusus sesuai dengan peraturan Daerah
pembentuknya.
Berstatus badan hukum yang di bentuk dengan Peraturan Daerah yang berlaku dan
mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang.
PERUMDA dapat dituntut dan menuntut, dan hubungan hukumnya diatur secara
keperdataan.
• Kepegawaian
Pegawai PERUMDA adalah pegawai perusahaan daerah yang di atur tersendiri di luar
ketentuan yang berlaku bagi pegawai negeri maupun pegawai swasta.
BPD sebagai BUMD merupakan salah satu alat kelengkapan Daerah dalam bidang
keuangan atau perbankan yang menjalankan usahanya sebagai Bank Umum. Ketentuan yang
mengatur BUMD ini termuat dalam Undang Undang Nomor 13 Tahun 1962 jo Undang Undang
Nomor 10 tahun 1998 jo Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 8 tahun 1992 yang menyebutkan
bahwa bentuk hukum BPD adalah perusahaan daerah.
a. Modal dasar bank ditetapkan sesuai dengan kondisi dan kemampuan Daerah dan perubahan
ditetapkan dengan Peraturan daerah.
b. Sebagian besar modal merupakan penertaan saham dari Pemerintah Daerah dan merupakan
kekayaan Daerah yang dipisahkan.
c. Penertaan modal dari pihak ketiga dimungkinkan dengan memperhatikan ketentuan dalam
poin b dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
PD BPR. Sama halnya dengan BPD, merupakan salah satu alat kelengkapan Daerah dalam
bidang keuangan/perbankan yang menjalankan tugas dan usahanya sesuai dengan ketentuan
perundangan yang berlaku. Ketentuan yang mengatur BUMD ini termuat dalam undang-undang
Nomor 10 tahun 1998 jo Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 1992 dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 4 tahun 1993. Bank Perkreditan rakyat didirikan berdasarkan Peraturan Daerah yang
baru berlaku setelah mendapatkan pengesahan dari pejabat yang berwenang.
PD BPR didirikan dengan maksud dan tujuan utama membantu dan mendorong
pertumbuhan dan pembangunan Daerah disegala bidang dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat. Sedangkan tuga dan usaha PD BPR adalalah:
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan.
2. Memberikan kredit.
3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil dengan ketentuan
yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah.
4. Menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Deposito, dan atau tabungan pada bank
lain.