Anda di halaman 1dari 11

ADMINISTRASI PERUSAHAAN PUBLIK

Bentuk dan Karakteristik


Usaha-Usaha Milik Negara dan Daerah

2.1 Bentuk-Bentuk Usaha-Usaha milik Negara


1. Perusahaan Jawatan (PERJAN)

Perusahaan Negara yang dipergunakan untuk penyelenggaraan pelayanan jasa-jasa publik


yang dikelola secara monopoli dalam skala nasional. Karena itu pengawasan dari pemerintah sangat
diperlukan. HANSON dalam bukunya yang berjudul public Interprise and Economic Devolopment
menyebut organisasi ini dengan Departemental Enterprise/departemental Management.

Ketentuan yang mengurus PERJAN termuat dalam undang-undang Nomor 9 Tahun 1969,
sebagai berikut:

PERJAN adalah Perusahaan Negara yang didirikan dan diatur menurut ketentuan yang tercantum
dalam IBW (stbl. 1927:419 sebagaimana yang telah beberapa kali diubah dan ditambah dengan stbl.
1936 No. 445, undang – undang darurat no. 3 tahun 1954, dan Undang-undang no. 13 tahun 1955)
dan ICW sepanjang tidak bertentangan dengan IBW. (pasal 2 ayat 1)

Ciri-ciri dari PERJAN adalah sebagai berikut:

• Sifat Usaha
 Makna usaha adalah public service, yaitu pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat.
Usahanya ini dijalankan dengan tetap berpegang teguh pada syarat-syarat efisiensi dan
efektivitas, prinsip-prinsip ekonomis dalam pengelolaan dan pelayanan yang baik serta
memuaskan kepada publik/masyarakat.
 Barang dan atau jasa yang dihasilkan oleh PERJAN merupakan kewajiban Pemerintah
untuk menghasilkannya dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
 Bidang usahanya merupakan monopoli Pemerintah dan tidak menarik minat sector
swasta.
• Kedudukan dan Tugas
 PERJAN dipimpin oleh seorang Kepala, merupakan bawahasn suatu bagian dari
Departemen/Direktorat Jenderal/Direktorat yang diangkat oleh Pemerintah.
 PERJAN merupakan bagian dari organisasi formal suatu Departemen/Direktorat
Jenderal/Direktorat.
 PERJAN seperti badan/lembaga pemerintahan lainnya yang mempunyai dan memperoleh
fasilitas Negara.
 PERJAN melakukan tugas-tugas perusahaan sekaligus tugas pemerintahan yang
tercermin dalam susunan organisasi Departemen.
 Mempunyai hubungan hukum publik. Apabila ada atau melakukan menuntut/dituntut,
maka kedudukannya adalah sebagai pemerintah atau atas izin Pemerintah.
 Hubungan usaha antara Pemerintah (yang melayani) dengan masyarakat(yang dilayani),
sekalipun terdapat system bantuan (subsidi), harus selalu didasarkan pada
businesszakelijkbeid, cost accounting principles, and management effectiveness. Artinya,
setiap subsidi yang diberikan kepada masyarakat sellau dapat diketahui dan dapat
dicatat/dibukukan dimana yang diterima berupa potonggan-potongan harga atau mungkin
pembebasan sama seklai dari pembayaran ( uang sekolah). Apa yang seharusnya
dibayar/masuk kepada Negara harus benar-benar dinyatakan dalam tanda pembayaran,
karcis, jumlah uang yang harus dibayarkan, dinyatakan secara jelas persentase potongan
atau pembebasan bayaran.

• Modal dan Keuangan


 Modal permulaan dan mutasi-mutasi modal lainnya tercermin dalam BUMN
 Biaya eksploitasi ditutup dengan pendapatan PERJAN
 Tariff ditetapkan oleh Menteri yang bersangkutan bersama-seama dengan Menteri
Keuangan.
 Modal PERJAN merupakan kekayaan Negara yang tidak dipisahkan. Oleh karena itu
semua hasil perusahaan harus tampak jelas dalam APBN
 Mempunyai dan memperoleh fasilitas dalam perencanaan anggaran, transaksi anggaran,
dan pengawasan anggaran seperti badan-badan pemerintahan lainnya.

• Kepegawaian
Pegawai PERJAN adalah pegawai negeri dan terikat oleh ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi
pegawai negeri lainnya.

• Pengawasan
Dilakukan secara hierarki maupun secara fungsional, seperti bagian-bagian departemen.
2. Perusahaan Umum (PERUM)

HANSON menyebutnya dengan Public Coporation yang dibentuk dengan


peraturanperaturan khusus. PERUM adalah bentuk BUMN yang kita kenal, dimana ketentuan yang
mengatur bentuk organisasi ini telah termuat didalam Undang_undang No. 9 tahun 1969.
Disebutkan dalam pasal 2 ayat 2 bahwa:

PERUM adalah Perusahaan Negara yang didirikan dan diatur berdasarkan


ketentuanketentuan yang tercantum dalam Undang-undang No. 19/Prp/1960 jo Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 tahun 1969.

Karakteristik dari PERUM adalah sebagai berikut:

• Sifat Usaha
 Makna usaha adalah melayani kepentingan umum (produksi, distribusi, dan konsumsi)
dan sekaligus memupuk keuntungan. Usahanya ini dijalankan dengan tetap berpegang
teguh pada syarat-sayarat efiesiensi dan efekivitas, ptinsipprinsip ekonomi perusahaan
dalam pengelolaan dan pelayanan yang baik serta memuaskan kepada public/masyarakat.
 Bergerak di bidang jasa-jasa vital (publik ultilities). Pemerintah dalam hal ini berwenang
menetapkan beberapa usaha yang bersifat vital tanpa perlu diatur, disusun, atau di bentuk
sebagai perusahaan Negara.
 Karena sifat usahanya public utility, bila di pandang perlu, maka untuk kepentingan
umum Pemerintah dapat menentukan tariff dan harga.

• Kedudukan dan Tugas


 PERUM dipimpin oleh seorang Direksi yang diangkat dan atau diberhentikan oleh
Presiden atas usul Menteri yang bersangkutan.
 Organisasi, tugas, wewenang, tanggung jawab dan cara pertanggungjawabannya,
pengawasan, dan lain-lain diatur secara khusus sesuai dengan undang-undang
pembentuknya.
 Berstatus badan hukum dan dapat melaksanakan hubungan hukum, seperti melakukan
kontrak-kontrak kerja.
 PERUM dapat dituntut dan menuntut, dan hubungan hukumnya di atur secara hukum
keperdataan.
 PERUM pada umumnya menjalankan tugas perusahaan, akan tetapi dapat pula
mengemban tugas-tugas pemerintahan. Dalam hal PERUM di bebani tugas-tugas
pemerintahan, maka di Departemen tidak ada lagi unit organisasi yang menjalankan tugas
pemerintahan yang telah diserahkan kepada PERUM tersebut.
 Laporan tahunan PERUM memuat neraca untung rugi dan neraca kekayaan yang
disampaikan kepada Pemerintah.

• Modal dan Keuangan


 Modal PERUM seluruhnya dimiliki oleh Negara dan merupakan kekayaan Negara yang
dipisahkan serta modal PERUM tidak terbagi atas saham.
 PERUM dapat mempunyai dan memperoleh dana dari kredit dalam dan luar negeri atau
dari obligasi (dari masyarakat).
 PERUM tidak memperkenankan mempunyai anak perusahaan atau menyertakan
kekayaannya dalam permodalan perusahaan lain.
 PERUM mempunyai nama dan kekayaan sendiri serta kebebasan bergerak seperti
perusahaan swasta, mengadakan perjanjian, kontrak-kontrak, dan mengadakan hubungan
dengan perusahaan lainnya.
 Secara Finansial PERUM harus dapat berdiri sendiri. Kecuali jika ada politik Pemerintah
yang menetapkan tarif dan harga untuk kepentingan umum lebih rendah dibandingkan
dengan tarif dan harga yang berlaku pada PERUM, maka dalam hal ini Pemerintah
memberikan subsidi kepada jasa- jasa yang digunakan bagi kepentingan umum tersebut.

• Kepegawaian
 Pegawai PERUM adalah pegawai perusahaan Negara yang diatur tersendiri dengan
Peraturan Pemerintah di luar ketentuan yang berlaku bagi pegawai negeri sipil.
 Pegawai PERUM diangkat dan atau di berhentikan oleh Direksi atas persetujuan Menteri.

• Pengawasan oleh Pemerintah melalui pejabata atau badan hukum yang berfungsi seperti
komisaris.

3. Perusahaan Perseroan (PERSERO)

HANSON mengistilahkan BUMN ini dengan THE STATE COMPANY. Menurutnya,


pertimbangan pemerintah mempergunakan bentuk BUMN ini adalah dikarenakan apabila sektor
swasta belum mampu atau belum bersedia menyelenggarakan kegiatan ekonomi tertentu,
walaupun usahanya ini bersifat kompetitif dan niaga serta memungkinkan pemupukan
keuntungan.

BUMN dalam bentuk perseroan terbatas telah di atur dengan Undang- Undang Nomor 1
tahun 1995. Ketentuan mengenai PERSERO pun tersirat dalam pasal 2 ayat 3 Undang-Undang
Nomor 9 tahun 1969 jo. Pasal 1 Undang-undang No. 1 tahun 1995 serta peraturan
pelaksanaannyayang menyatakan bahwa:

PERSERO adalah Perusahaan Negara dalam bentuk Perseroan Terbatas yang didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya
terbagi dalam saham, dan memenuhi persayaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang
Nomor 1 tahub 1995 serta peraturan pelaksanaannya.
Karakteristik PERSERO adalah sebagai berikut:

• Sifat Usaha
 Makna usaha adalah memupuk kepentingan dengan memberikan pelayanan dan
pembinaan organisasi yang baik, efektif dan efisien, seta ekonomis.
 Bidang usahanya harus dapat memberikan keuntungan financial kepada Negara baik
dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
 Barang-barang dan atau jasa yang di hasilkan perusahaan bukan merupakan
kewajiban Negara untuk menghasilkannya.
 PERSERO pada prinsipnya tidak diberi hak monopoli, fasiliiitas maupun perlakuan
khusus lainnya oleh Negara.

• Kedudukan dan tugas


 PERSERO dipimpin oleh seorang Direksi di bawah pengawasan Dewan Komisaris
yang masing-masing bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
 PERSERO mempunyai status badan hukum perdata sehingga hubungan usahanya di
atur menurut hukum perdata.
 Pengesahan laporan tahunan PERSERO dilakukan oleh RUPS
 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dapat mengadakan pemeriksaan
(audit) dan mengeluarkan laporan akuntan.

• Modal dan Keuangan


 Modal PERSERO dapat merupakan modal milik Negara seluruhnya atau campuran
antara modal Negara dengan modal swasta(nasional/asing).
 Perusahaan dapat melakukan penyertaan modal/pemilikan saham pada perushaan
swasta (nasional/asing)
 Negara dapat mengurangi, menambah, atau melepaskan kepemilikan saham
PERSERO dari perusahaan.

• Kepegawaian
 Pegawai PERSERO berstatus sebagai pegawai perusahaan swasta biasa.
 Hubungan kerja antara pegawai dengan perusahaan di atur dalam kontrak kerja.
 Direksi dan Komisaris mengadakan ikatan kerja dengan pemilikan PERSERO.
 Gaji dan pension pegawai di tetapkan dalam kontrak kerja berdasarkan persetujuan
kolektif.

Syarat-syarat untuk pengalihan perushaan milik Negara menjadi sebuah Persero:


a) Telah melakukan penyehatan sedemikian rupa sehingga perbandingan antara factor-faktor
produuksi menunjukkan perbandingan yang rasional.
b) Telah menyusun neraca dan perkiraan laba/rugi sampai dengan saat dijadikannya sebagai
PERSERO dengan ketentuan bahwa neraca penutupan/ liquidasinya di periksa oleh
akuntan public.
c) Telah melunasi semua utang-utangnya kepada Kas Umum Negara
d) Ada harapan baik untuk mengemban usahanya.

4. Perusahaan Bentuk Lain (PBL)

Merupakan cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak selain BUMN. Perusahaan bentuk lain ini memiliki karakteristik tersendiri dan tunduk
pada peraturan perundang-undangan tersendiri.

a. Pertamina
Pertamina pada mulanya berbentuk Perusahaan Negara Pertamina yang didirikan
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 1968. Namun sejak berlakunya
Undangundang nomor 8 tahun 1971, perusahaan Negara pertamina menjadi Pertamina.

Ketentuan yang termaktub dalam undang-undang Nomor 8 tahun 1971 antara lain menyebutkan
bahwa minyak dan gas bumi adalah bahan galian strategis, baik untuk perekonomian Negara
maupun kepentingan pertahanan dan keamanan nasional. Pertambangan minyak dan gas bumi
adalah menyangkut kepentingan umum dan di atur dalan Peraturan Pemerintah. (pasal 1 ayat 2).

Karakteristik Pertamina adalah sebagai berikut:

• Sifat Usaha
Makna usaha adalah untuk kepentingan umum dan kemakmuran rakyat

• Kedudukan dan Tugas


 PERTAMINA dipimpin dan diurus oleh suatu Direksi yang terdiri dari seorang
Direktur Utama dan sebanyak-banyaknya lima orang Direktur.
 Tugas PERTAMINA memperoleh hasil yang sebesar-besarnya bagi kemakmuran
rakyat dan Negara.
 PERTAMINA mempunyai status badan hukum publik, dilakukan oleh departemen/
Instandi Pemerintah.
 Dewan Komisaris Pemerintah diangkat dan diberhentikan oleh Presiden.
 Dewan Komisaris Pemerintah bertanggung jawab kepada Pemerintah.
 Perusahaan dapat melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam bentuj kontrak
production sharing, dimana perjanjian mulai berlaku setelah di setujui Presiden.
 Mendirikan anak perusahaan atau mengadakan penyertaan-penyertaan.

• Modal dan Keuangan


 Modal PERTAMINA adalah kekayaan Negara yang dipisahkan dari APBN, dan
modal tidak terbagi atas saham-saham.
 PERTAMINA wajib menyetor kepada kas Negara, dengan ketentuan sebgai berikut:
o 60 persen dari penerimaan bersih usaha atas hasil operasi perusahaan.
o 60 persen dari penerimaan bersih usaha atas hasil kontrak production
sharing sebelum dibagi antara perusahaan dengan kontraktor.
o Seluruh hasil yang diperoleh dari perjanjian karya termaksud dalam
undang-undang no. 14 tahun 1963
o 60 persen dari peneriman-penerimaan bonus perusahaan yang diperoleh dari
hasil kontrak production sharing.
 Penyetoran kepda Kas Negara, membebaskan perusahaan dan kontraktor serta
merupakan pembayaran dari:
o Pajak Perseroan o Iuran Pasti, iuran eksplorasi dan pembayaran-pembayaran
lainnya yang berhubungan dengan pemberian kuasa pertambangan trmasuk
dalam undang-undang No. 44/Prp./1960.
o Pungutan atas ekspor minyak dan gas bumi serta hasil-hasil pemurnian dan
pengolahan. o Bea masuk o Iuran pembangunan Daerah.

• Kepegawaian
Status pegawai adalah pegawai perusahaan dan berlaku peraturan sesuai peraturan
perusahaan.

b. Bank Milik Pemerintah

Bank milik Pemerintah (Bank Negara) sebelum keluarnya Undang-undang Nomor 7 tahun
1992 tidak di kategorikan ke dalam BUMN menurut pengertian undang-undang nomor 9 tahun
1969. Msaing-masing Bank di atur denga peraturan tersendiri.

Fungsi utama yang diemban oleh Bank adalah sebagai penghimpun dan penyalur dana dari dan
kepada masyarakat. Sedangkan peran strategisnya adalah mampu bersaing dalam kancah
persaingan global dan melindungi dengan baik dana yang dititipkan masyarakat kepadanya. Untuk
mencapai tujuan tersebut, Bank Negara sebagai Bank Umum yang berbentuk PERSERO
menyelenggarakan berbagai usaha di bidang perbankan serta usaha penunjang lainnya dalam
bidang perbankan, yaitu sebagai berikut:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka,
sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit
3. Menerbitkan surat pengakuan utang
4. Membeli, menjual atau menjamin risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas
perintah nasabahnya..
5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun nasabah.
6. Menempatkan dana pada, meminjam dari, atau meminjamkan kepada bank lain, baik dengan
menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjik, cek atau sarana
lainnya.
7. Menerima pembayaran dari tagihan atas ssurat berharga dan melakukan perhitungan dengan
atau antara pihak ketiga.
8. Menyediakan tempat untuk penyimpanan barang dan surat berharga.
9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentiingan pihak lain berdasarkan kontrak.
10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat
berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
11. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak
memenuhin kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang di beli tersebut wajib
di cairkan secepatnya.
12. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat.
13. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan
ketentuan yang di tetapkan dalam peraturan pemerintah.
14. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan
dengan undang-undang nomor 10 tahun 1998 dan peraturan perundang-undangan lainnya.

2.2 Usaha-Usaha Milik Daerah


1. Perusahaan Umum Daerah (PERUMDA)

Karakteristik PERUMDA antara lain sebagai berikut:

• Sifat Usaha
 Makna usaha adalah menyelenggarakan pelayanan kepentingan umum di samping
mencari keuntungan sebagai sumber pendapatan asli daerah. Usahanya ini dijalankan
dengan tetap berpegang tegug pada syarat-syarat efisiensi dan efektivitas, prinsip-prinsip
ekonomi perusahaan dalam pengelolaan dan pelayanan yang baik serta memuaskan
kepada publik/masyarakat.
• Kedudukan dan Tugas
 PERUMDA dipimpin oleh seorang Direksi yang tidak diperkenankan merangkap jabatan.
 Organisasi, tugas, wewenang, tanggung jawab dan cara pertanggungjawabkannya, serta
pengawasan dan lain-lain diatur secara khusus sesuai dengan peraturan Daerah
pembentuknya.
 Berstatus badan hukum yang di bentuk dengan Peraturan Daerah yang berlaku dan
mendapat pengesahan dari pejabat yang berwenang.
 PERUMDA dapat dituntut dan menuntut, dan hubungan hukumnya diatur secara
keperdataan.

• Modal dan Keuangan


 Modal awal PERUMDA seluruhnya berasal dari APBD sebagai kekayaan daerah yang
di pisahkan dan tidak terbagi atas saham-saham.
 PERUMDA dapat mempunyai dan memperoleh dana dari kredit dalam dan luar negerii
atau dari oblogasi (dari masyarakat).
 PERUMDA mempunyai nama dan kekayaan sendiri serta kebebasan bergerak seperti
perusahaan swasta untuk mengadakan suatu perjanjian, kontrak-kontrak, dan hubungan
dengan perusahaan lainnya,
 Secara financial PERUMDA mampu berdiri sendiri. Kecuali jika ada ketentuan lain
menurut peraturan daerah.

• Kepegawaian
Pegawai PERUMDA adalah pegawai perusahaan daerah yang di atur tersendiri di luar
ketentuan yang berlaku bagi pegawai negeri maupun pegawai swasta.

2. Perusahaan Perseroan Daerah (PERSERODA)


Karakteristik PERSOREDA antara lain sbb:  Sifat
usaha
 Makna usaha adalah memupuk keuntungan, dalam arti baik pelayanan maupun
pembinaan organisasinya dilakukan dengan cara efektif dan efisien serta ekonomis.
 Bidang usahanya harus dapat memberikan keuntungan financial kepada Daerah
dalam jangka panjang naupun jangka pendek.

• Kedudukan dan Tugas


 PERSERODA dipimpinoleh seorang Direksi di bawah pengawasan Dewan
Komisaris yang masing-masing bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS).
 PERSERODA mempunyai status badan hukum perdata yang berbentuk perseroan
terbatas.
 Pengesahan laporan tahunan PERSERODA dilakukan oleh RUPS.

• Modal dan Keuangan


 Modal pangkal PERSERODA berasal dari anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
yang merupakan penyertaan modal Pemerintah Daerah dan merupakan modal
kekayaan daerah yang dipisahkan dan ditetapkan dengan peraturan daerah.
 Modal PERSERODA merupakan penyertaan modal Daerah di tetapkan dengan
Peraturan Daerah dan berlaku setelah mendapat pengesahan dari pejabat yang
berwenang.
 PERSERODA memungkinkan adanya kerja sama dengan swasta (nasional/asing) dan
adanya pembelian atau penjualan saham-saham obligasi.
 Modal PERSERODA di bagi atas saham-saham prioritas dan biasa atau sejenis
saham lainnya.
 Peranan pemerintah Daerah dalam PERSERODA tergantung dari besar kecilnya
jumlah saham yang dimiliki atau berdasarkan perjanjian tersendiri diantara para
pemegang/pemilik saham.  Kepegawaian
 Pegawai PERSERODA berstatus pegawai perusahaan swasta yang di angkat dan
diberhentikan oleh Direksi setelah mendengar pertimbangan Dewan Komisaris.
 Hubungan kerja antara pegawai dan perusahaan di atur dalam kontrak kerja.

BUMD dalam bentuk lain yatu:

1. BANK Pembangunan Daerah (BPD)

BPD sebagai BUMD merupakan salah satu alat kelengkapan Daerah dalam bidang
keuangan atau perbankan yang menjalankan usahanya sebagai Bank Umum. Ketentuan yang
mengatur BUMD ini termuat dalam Undang Undang Nomor 13 Tahun 1962 jo Undang Undang
Nomor 10 tahun 1998 jo Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 8 tahun 1992 yang menyebutkan
bahwa bentuk hukum BPD adalah perusahaan daerah.

Maksud pendirian BPD adalah untuk membantu dan mendorong pertumbuhan


perekonomian dan pembangunan Daerah dari segala bidang serta sebagai salah satu sumber
pendapatan Daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Modal dan keuangan BPD di
atur sebagai berikut:

a. Modal dasar bank ditetapkan sesuai dengan kondisi dan kemampuan Daerah dan perubahan
ditetapkan dengan Peraturan daerah.
b. Sebagian besar modal merupakan penertaan saham dari Pemerintah Daerah dan merupakan
kekayaan Daerah yang dipisahkan.
c. Penertaan modal dari pihak ketiga dimungkinkan dengan memperhatikan ketentuan dalam
poin b dan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD BPR)

PD BPR. Sama halnya dengan BPD, merupakan salah satu alat kelengkapan Daerah dalam
bidang keuangan/perbankan yang menjalankan tugas dan usahanya sesuai dengan ketentuan
perundangan yang berlaku. Ketentuan yang mengatur BUMD ini termuat dalam undang-undang
Nomor 10 tahun 1998 jo Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 1992 dan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 4 tahun 1993. Bank Perkreditan rakyat didirikan berdasarkan Peraturan Daerah yang
baru berlaku setelah mendapatkan pengesahan dari pejabat yang berwenang.

PD BPR didirikan dengan maksud dan tujuan utama membantu dan mendorong
pertumbuhan dan pembangunan Daerah disegala bidang dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat. Sedangkan tuga dan usaha PD BPR adalalah:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka,
tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan.
2. Memberikan kredit.
3. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil dengan ketentuan
yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah.
4. Menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Deposito, dan atau tabungan pada bank
lain.

Anda mungkin juga menyukai