Anda di halaman 1dari 6

1.

Sebutkan dan jelaskan perbedaan Keuangan Negara dengan Kekayaan


Negara?
Jawab:
Berdasarkan UU 17 Tahun 2003 yang dimaksud dengan:

Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai
dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang
yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut.

Kekayaan Negara adalah semua bentuk kekayaan hayati dan non hayati
berupa benda berwujud maupun tidak berwujud maupun tidak berwujud, baik
bergerak maupun tidak bergerak, yang dikuasai dan /atau dimiliki oleh Negara.

Kekayaan Negara yang tidak dipisahkan, yaitu kekayaan negara yang


digunakan untuk mendukung kegiatan pemerintah sebagai otoritas.

Kekayaan Negara yang dipisahkan adalah kekayaan negara yang berasal dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk dijadikan penyertaan
modal negara pada Persero dan/atau Perum serta perseroan terbatas lainnya.

Jadi dapat disimpulkan perbedaan Keuangan Negara dan Kekayaan Negara


sebagai berikut:
 Keuangan Negara merupakan hak dan kewajiban negara yang dapat
dinilai dengan uang, sedangkan Kekayaan Negara merupakan bentuk
kekayaan yang dimiliki negara baik yang berwujud atau tidak berwujud.
 Keuangan Negara belum pasti menjadi Kekayaan Negara, namun
Kekayaan Negara sudah dapat dipastikan menjadi Keuangan Negara.
2. Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara BUMN, PTNBH, BHMN, BLU/D,
BUMDES beserta landasan hukumnya?
Jawab:
Badan Usaha Milik Negara, yang selanjutnya disebut BUMN, adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan. Status BUMN diatur melalui Pasal 1 ayat (1) UU No. 19 Tahun
2003.

Badan Hukum Milik Negara, disingkat BHMN, merupakan suatu wujud badan
hukum perguruan tinggi di Indonesia yang ada pada tahun 1999 hingga
kesudahannya pada tahun 2012. Saat ini, status perguruan tinggi eks BHMN
telah menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. BHMN awal mulanya
dibentuk untuk mengakomodasi kebutuhan khusus dalam rangka privatisasi
lembaga pendidikan yang mempunyai karakteristik tersendiri, khususnya sifat
nonprofit meski berstatus sebagai badan usaha. Status BHMN diatur melalui
Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1999.

Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum, disingkat PTN BH adalah


Perguruan Tinggi Negeri yang didirikan oleh pemerintah yang berstatus
sebagai badan hukum publik yang otonom. Dapat disimpulkan bahwa PTN-BH
adalah Perguruan Tinggi Negeri yang memiliki otonomi penuh dalam mengatur
anggaran rumah tangga dan keuangan perguruan tinggi itu sendiri.
Sedangkan, perguruan Tinggi Negeri yang tidak memperoleh status PTN-BH
maka tidak memiliki otoritas dalam menentukan anggaran rumah tangga dan
keuangannya sendiri, melainkan diatur oleh Pemerintah. Undang-Undang
nomor 12 tentang Pendidikan Tinggi, BHMN ditetapkan menjadi PTN-BH.
Pendapatan PTN Badan Hukum bukan merupakan PNBP (Penerimaan Negara
Bukan Pajak). Dari segi aset, aset yang diperoleh dari usaha PTN BH menjadi
aset PTN BH yang merupakan aset negara yang dipisahkan, sementara aset
berupa tanah yang berada dalam penguasaan PTN BH yang diperoleh dari
APBN merupakan barang milik negara.
Badan Layanan Umum, yang selanjutnya disebut BLU, adalah instansi
dilingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada
masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa
mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya
didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Status BLU diatur melalui
Pasal 1 UU No 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.

Badan Usaha Milik Desa (atau diakronimkan menjadi Bumdes) merupakan


usaha desa yang dikelola oleh Pemerintah Desa, dan berbadan hukum.
Pemerintah Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa sesuai dengan
kebutuhan dan potensi Desa. Pembentukan Badan Usaha Milik Desa
ditetapkan dengan Peraturan Desa. Kepengurusan Badan Usaha Milik Desa
terdiri dari Pemerintah Desa dan masyarakat desa setempat. Permodalan
Badan Usaha Milik Desa dapat berasal dari Pemerintah Desa, tabungan
masyarakat, bantuan Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota, pinjaman, atau penyertaan modal pihak lain atau kerja sama
bagi hasil atas dasar saling menguntungkan. Badan Usaha Milik Desa dapat
melakukan pinjaman, yang dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan
BPD. Alokasi Dana Desa adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota untuk desa, yang bersumber dari bagian dana perimbangan
keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten/Kota. Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa selanjutnya disingkat APB Desa adalah rencana
keuangan tahunan pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama
oleh Pemerintah Desa dan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa.
Status Bumdes diatur melalui Permendes No 4 Tahun 2015 tentang Pendirian,
Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa.

Jadi dapat disimpulkan perbedaan BUMN, PTNBH, BHMN, BLU/D, dan


BUMDES sebagai berikut:
 BUMN penerimaannya masuk ke dalam APBN merupakan PNBP
 PTNBH penerimaannya tidak masuk ke dalam APBN bukan merupakan
PNBP
 BHMN penerimaannya tidak masuk ke dalam APBN bukan merupakan
PNBP
 BLU penerimaannya masuk ke dalam APBN merupakan Penerimaan
BLU
 Bumdes penerimaannya masuk ke dalam APBD

3. Bilamana terjadi defisit anggaran, apa langkah Pemerintah dan dasar kebijakan
yang melandasinya?
 Pertama, tetap menempuh kebijakan ekspansif tetapi lebih terarah dan
terukur untuk meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing.
 Kedua, mendorong peningkatan rasio pajak. Upaya menaikkan rasio
pajak ini dilakukan melalui perbaikan pelayanan, penggalian potensi
penerimaan pajak, penegakan hukum, dan perluasan basis pajak.
 Ketiga, mengendalikan rasio utang dalam batas aman yang diupayakan
menurun serta mengarahkan utang ke sektor produktif. Soal rasio utang
pemerintah berharap 5 tahun ke depan bisa pada kisaran 27,8%-26,2%.

4. Apakah Bailout Bank Century membuat Bank tersebut menjadi BUMN?


Jawab:
Bank Century tidak menjadi BUMN karena pada tanggal 21 November 2008
Bank tersebut diambil alih oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan
berubah nama menjadi PT Bank Mutiara Tbk. Posisi Bank Century saat ini milik
pemerintah lewat LPS, sehingga bisa dikatakan kalau Bank Century adalah
bank pemerintah. Pada tanggal 20 November 2014 PT Bank Mutiara Tbk
diambil alih oleh J Trust Co. Ltd. dan pada tanggal 29 Mei 2015 berubah nama
lagi menjadi PT Bank J Trust Indonesia Tbk.

5. Apakah pembentukan Holding Bank BUMN akan terbentuk BUMN baru?


Jawab:
Holding Bank BUMN tidak akan membentuk BUMN baru karena Holding
merupakan perusahaan induk yang membawahi perusahaan lain yang berada
dalam satu group perusahaan dimana perusahaan induk berperan sebagai
pemegang saham dalam beberapa perusahaan anak dengan tujuan agar
kinerja perusahaan meningkat dan memungkinkan terciptanya nilai pasar
perusahaan. Holding juga bisa diartikan sebagai perusahaan yang bertujuan
untuk memiliki saham di perusahaan lain dan mengatur perusahaan lain
tersebut. Untuk Holding BUMN Keuangan, Kementerian BUMN akan
menggabung beberapa perusahaan dengan calon induknya, yaitu PT
Danareksa. Nantinya akan ada delapan anggota holding keuangan ini antara
lain PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank
Mandiri Tbk, PT Bank Tabungan Negara Tbk, PT Pegadaian (Persero), dan PT
Permodalan Nasional Madani (Persero). Kemudian disusul perusahaan aset
manajemen unit (AMU) dari Bahana, Pegadaian, perusahaan sistem
pembayaran Jalin Pembayaran Nusantara (Jalin) dan PNM (Permodalan
Nasional Madani).

6. Bagaimana status PT Inalum apakah BUMN, apakah Holding pembentuknya


tidak lagi sebagai BUMN?
Jawab:
PT Indonesia Asahan Aluminium atau lebih dikenal sebagai Inalum merupakan
BUMN pertama dan terbesar Indonesia yang bergerak dibidang peleburan
Aluminium. Anggota dari Holding BUMN Bidang Pertambangan seperti Aneka
Tambang, Bukit Asam dan Timah akan memulai rencana strategis untuk
mengintegrasikan kegiatan produksi tambang dan peleburan hasil tambang,
termasuk merencanakan akusisisi Tambang Grasberg milik Freeport-
McMorran Indonesia. Anggota Holding tersebut masih berstatus BUMN.

Analisis Video:
Permasalahan dalam video tersebut mengenai makna kadaluarsa dalam Pasal
40 UU No 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara yang dihilangkan
atau tidak mengikat secara hukum untuk pembayaran pensiun. Tanggapan
kelompok kami adalah kami kurang sependapat kalau Pasal 40 UU
Perbendaharaan Negara tersebut dihilangkan atau tidak mengikat secara
hukum untuk pembayaran pensiun. Menurut kami Pasal 40 tersebut
seharusnya bukan dihilangkan namun harus diperjelas lagi aturan yang terkait
tentang makna kadularsa tersebut. Selain itu kami juga berpendapat bahwa
hak pensiun itu seharusnya dibayarkan tanpa memperdulikan jatuh tempo
kadaluarsanya.

Kesimpulan:

Anda mungkin juga menyukai