Anda di halaman 1dari 18

Jurnal Hukum Respublica, Vol. 18, No.

1 Tahun 2018 : 111 - 128

Desain Industri Perdagangan Minyak Sawit di Kota Dumai

Amiroel Oemara Syarief∗


Sekolah Tinggi Teknologi Dumai
Jalan Utama Karya Bukit Batrem, Kota Dumai

Abstrak

Tujuan penelitian ini: Pertama, untuk menjelaskan industri dan perdagangan minyak
sawit di Kota Dumai? Kedua, untuk menjelaskan tinjauan pembatalan desain industri
studi industri minyak sawit di Kota Dumai. Jenis penelitian ini berjenis hukum normatif
(yuridis normatif). Hasil penelitian ini dapat dijelaskan di Kota Dumai ada dua grup
perusahaan besar yang bersaing dalam industri perdagangan minyak sawit, yaitu
Wilmar Group dan Asian Agri Group. Bila dilihat dari desain industri yang ada di
Kota Dumai, peneliti tidak menemukan adanya sengketa terhadap desain industri
baik antara desain yang dikeluarkan oleh Wilmar Group dengan Asian Agri Group
Sari Dumai Sejati yang sama-sama memproduksi minyak kelapa sawit.
____________
Kata Kunci: Industri, Minyak Sawit, Dumai

Abstract

The purpose of this study: First, to explain the industry and trade in palm oil in
Dumai City? Second, to explain the review of the cancellation of the study design of
the palm oil industry in Dumai City. This type of research is normative (normative
juridical). The results of this study can be explained in the city of Dumai there are
two large groups of companies that compete in the palm oil trading industry, namely
Wilmar Group and Asian Agri Group. When viewed from the industrial design in
Dumai City, the researchers did not find any dispute about the good industrial design
between designs issued by Wilmar Group and Sari Dumai Sejati which both produce
palm oil.
____________
Keywords: Industry, Palm Oil, Dumai

Pendahuluan konfigurasi atau komposisi garis, atau warna


Desain industri adalah seni terapan di atau garis dan warna atau gabungannya,
mana estetika dan usability (kemudahan yang berbentuk tiga atau dua dimensi, yang
dalam menggunakan suatu barang) suatu memberi kesan estetis, dapat dipakai untuk
barang disempurnakan. Desain industri menghasilkan produk, barang, komoditas
menghasilkan kreasi tentang bentuk industri atau kerajinan tangan. Sebuah karya

*
Penulis korespondensi e-mail: amiroel.syarief@yahoo.co.id

111
Desain Industri Perdagangan Minyak Sawit di Kota Dumai (Amiroel Oemara Syarief)

desain dianggap sebagai kekayaan perlindungan hak-hak pendesain dan


intelektual karena merupakan hasil buah menetapkan hak dan kewajibannya serta
pikiran dan kreatifitas dari pendesainnya, menjaga agar pihak yang tidak berhak tidak
sehingga dilindungi hak ciptanya oleh menyalahgunakan hak desain industri
Pemerintah melalui Undang-Undang No. 31 tersebut yang menjadi landasan bagi
Tahun 2000 tentang Desain Industri. Kriteria perlindungan yang efektif terhadap berbagai
desain industri adalah baru dan tidak bentuk kecurangan dengan cara membuat,
melanggar agama, peraturan perundangan, memakai, menjual, mengimpor, mengekspor,
susila dan ketertiban umum. Jangka waktu dan/atau mengedarkan barang itu yang
perlindungan desain industri adalah 10 tahun. sudah diberi hak desain industri yang telah
Objek desain adalah barang atau dikenal secara luas. Adapun prinsip
komoditi yang merupakan desain yang pengaturannya adalah pengakuan
digunakan dalam proses industri, karena itu kepemilikan atas karya intelektual yang
desain industri merupakan karya intelektual memberikan kesan estetis dan dapat
di bidang industri, maka pemegang hak diproduksi secara berulang-ulang serta
harus mendapatkan perlindungan atas dapat menghasilkan suatu barang dalam
desain industrinya agar pendesain tersebut bentuk tertentu, yaitu berbentuk dua dimensi
akan menjadi lebih bersemangat untuk atau tiga dimensi. Dengan demikian, desain
menciptakan inovasi desain-desain baru industri dalam dunia industri dan per-
untuk barang yang diproduksi oleh dagangan mempunyai peranan penting
perusahaan yang bersangkutan. Dalam dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi
hubungan dengan industrialisasi adanya dan disinilah desain industri harus lebih
suatu pengaturan tentang desain industri ini dipacu dan lebih ditingkatkan agar dapat
mempunyai peranan yang sangat penting menghadapi persaingan yang ada dalam
mengacu pada perlindungan Hak Kekayaan dunia industri dan perdagangan.
Intelektual (HKI). 1 Dalam mengawasi Kemajuan industri pada abad
persaingan dan perputaran ekonomi serta sekarang mengalami kemajuan yang cukup
pemasaran, maka mutu dan harga suatu pesat terpicu oleh revolusi industri di Inggris
produk adalah sangat penting. Demikian pula pada abad ke-18, menyebabkan
desain industri sangat penting sebagai salah pertumbuhan industri yang sangat besar di
satu unsur yang dapat membedakan satu belahan dunia mana pun. Indonesia tanpa
produk dengan produk yang lainnya. terkecuali sebagai negara berkembang juga
Mengingat hal-hal di atas dan tidak ketinggalan mengembangkan sektor
berhubungan mengenai perlindungan hukum industri dalam negeri untuk mendongkrak
tentang desain industri, yaitu untuk menjamin pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.

1
Djumhana, M. dan R. Djubaedillah. Hak Milik Intelektual (Sejarah, Teori, dan Praktiknya di
Indonesia), (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2003), hlm. 32.

112
Jurnal Hukum Respublica, Vol. 18, No. 1 Tahun 2018 : 111 - 128

Adanya industri tersebut menghasilkan seperti itu terjadi karena desain industri
berbagai produk-produk yang dapat memberikan nilai ekonomi yang tinggi
memudahkan kehidupan sehari-hari, dari berupa peningkatan barang-barang produk,
kendaraan bermotor, produk alat-alat rumah membantu mendayagunakan kekayaan alam
tangga, jam tangan, alat-alat komunikasi dan dan budaya dengan penampilan produk yang
sebagainya. inovatif, sehingga tidak berlebihan bila
Berbagai macam produk yang desain industri dikelompokkan sebagai
dihasilkan dari kegiatan industri di atas selain salah satu dari cakupan HKI.
menguntungkan bagi konsumen, juga dapat Desain industri sendiri baru dikenal
membuat bingung konsumen untuk memilih pada abad ke-18, terutama di negara yang
produk-produk tersebut. Dikarenakan mengembangkan revolusi industri, yaitu
produk-produk yang dihasilkan mempunyai Inggris. Pada permulaannya desain industri
fungsi yang tidak berbeda jauh. Oleh karena berkembang pada sektor pertekstilan dan
itu, para produsen mulai berpikir selain aspek kerajinan tangan yang dibuat secara massal.
fungsional dari suatu produk juga mulai Di negara-negara industri pengaturan
diperhatikan aspek estetika dari suatu mengenai desain industri ternyata telah diatur
produk atau desain dari suatu produk sudah cukup lama, sedangkan di Indonesia
tersebut. Harus diakui bahwa bentuk desain sendiri peraturan mengenai desain industri
sangat mempengaruhi penampilan suatu sendiri merupakan suatu pengaturan yang
produk. Secara psikologis, produk yang lumayan baru. Jikalau di Inggris sudah mulai
ditampilkan dalam desain yang menarik dikenal pada abad ke-18, di Indonesia
pada akhirnya dapat meningkatkan daya pengaturan mengenai desain industri mulai
saing dan nilai komersialnya. diterapkan pada tahun 2000, tepatnya
Menurut Yustiono istilah desain melalui Undang-Undang No. 31 Tahun 2000
berasal dari bahasa Prancis designer, yang tentang Desain Industri (yang selanjutnya
mempunyai arti menggambar, kadang- disebut UU Desain Industri). Adanya undang-
kadang juga diartikan dalam pengertian undang ini dimaksudkan untuk menumbuh-
perancangan. 2 Dalam cakupan bidang kembangkan industri secara nasional, dan
desain yang begitu luas, desain produk atau merangsang kreatifitas dari pendesain,
dikenal dengan desain industri adalah dalam konteks desain industri.
bidang yang sangat banyak berkaitan Kota Dumai salah satu kota yang
dengan kehidupan manusia terutama dalam sangat pesat perkembangan industri,
sektor perindustrian. Pengembangan serta pemerintah sewajarnya mempertimbangkan
pembaruan teknologi menggerakkan pentingnya perlindungan terhadap pen-
perekonomian, dapat berjalan bila didukung desain industri. Terutama untuk mendorong
dengan bidang desain yang andal, kondisi dan mengembangkan industri kecil dan

2
Gautama, Sudargo dan Rizawanto Winata, (Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Peraturan Baru
Desain Industri, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2004), hlm. 22.

113
Desain Industri Perdagangan Minyak Sawit di Kota Dumai (Amiroel Oemara Syarief)

menengah, antara lain industri kerajinan Hal yang baru menurut masyarakat awam
seperti industri rumah tangga. Didorong pula belum tentu sama dengan hal yang baru
oleh kekayaan budaya dan etnis bangsa menurut para pendesain atau praktisi
Indonesia yang sangat beraneka ragam desain. Harus diperhatikan juga bahwasanya
merupakan sumber bagi pengembangan desain industri yang bertentangan dengan
desain industri. Dalam hubungan dengan peraturan perundang-undangan yang
industrialisasi, maka adanya peraturan berlaku, ketertiban umum, agama, atau
tentang desain industri ini mempunyai kesusilaan juga tidak dapat diberikan atau
peranan yang penting dalam mengacu pada ditolak. Syarat ini merupakan syarat absolut
perlindungan ekonomi negara Indonesia, hal yang selalu tercantum dalam Undang-
ini disebabkan bahwa negara industri akan Undang No. 31 Tahun 2000 tentang Desain
mengedepankan semua bentuk dari HKI Industri pada Pasal 4. Contoh sebagaimana
sebagai pendorong untuk ekspor dan maksud dari pada syarat ini adalah desain
devisa. Demikian juga di Indonesia, industri kendaraan bermotor yang
memusatkan segala tenaga dan usaha ke menggambarkan tubuh wanita tanpa busana
arah memperbesar ekspor agar dapat atau desain industri kaos yang memuat
menghasilkan devisa yang demikian tulisan yang berisi penghinaan terhadap
dibutuhkan oleh negara kita. agama tertentu.
Berbeda dari paten, perlindungan Begitu juga dengan desain industri
hukum terhadap desain industri adalah atas yang tidak memiliki kebaruan, artinya desain
faktor nonfungsional, namun desain industri industri itu telah pernah diumumkan atau
dapat memfasilitasi fungsi. Misalnya desain digunakan melalui cara apa pun sebelum
industri khusus kendaraan bermotor yang tanggal penerimaan permohonan atau
memperhatikan faktor aerodynamics. Dapat sebelum tanggal prioritas apabila
dikatakan persoalan desain industri tidak permohonan diajukan dengan hak prioritas.
berhubungan dengan teknologi atau Masalah hak prioritas tidak hanya berlaku di
penemuan baru, tetapi lebih berhubungan Indonesia, tetapi juga berlaku di negara-
dengan seni. Desain industri sendiri lebih negara yang menerapkan Undang-Undang
berhubungan dengan desain grafis, di mana Desain atau negara yang menjadi anggota
desain industri, masuk ke dalam ilmu seni Konvensi Paris. Dalam konvensi ini diatur
terapan (applied arts). Harus digaris bawahi juga jangka waktu hak prioritas yang
bahwa tidak semua desain industri diberikan kepada pemohon pendaftaran
mendapat perlindungan dari negara, hak desain industri, yaitu selama 6 bulan.
desain industri diberikan kepada desain Desain industri berbeda dengan hak
yang baru dan tidak sama dengan cipta, dalam hak cipta muncul seketika
pengungkapan yang telah ada sebelumnya. ciptaan itu dibuat atau diumumkan oleh
Syarat kebaruan sebagai syarat pendaftaran pencipta, sedangkan hak desain industri
hak desain industri seringkali menimbulkan tidak lahir seketika desain industri dibuat
permasalahan, karena sifatnya yang relatif. oleh pendesain, tetapi baru diperoleh

114
Jurnal Hukum Respublica, Vol. 18, No. 1 Tahun 2018 : 111 - 128

setelah permohonan pendaftaran hak desain penjelasan persamaan pada pokoknya


industri kepada Direktorat Jenderal HKI. Oleh dalam Undang-Undang Desain Industri.4
karenanya, banyak para pelaku industri Lantip Narwastu pernah meneliti
mendaftarkan desain industrinya kepada tentang public domain sebagai dasar
Direktorat Jenderal HKI. Namun, tidak sedikit penolakan atau pembatalan pendaftaran
pelaku industri yang mendaftarkan desain desain industri di Indonesia. Dalam
industri yang sudah pernah dipakai atau tulisannya menyimpulkan definisi tentang
pernah diumumkan (sama dengan public domain ternyata tidak bisa ditemukan
pengungkapan yang telah ada sebelumnya) dalam peraturan perundang-undangan
padahal hal tersebut termasuk ke dalam desain industri, tetapi dalam Peraturan
desain industri yang telah menjadi milik Pemerintah No. 1 Tahun 2005 tentang
umum (public domain) sehingga per- Desain Industri dalam penjelasan Pasal 24
mohonan pendaftaran mereka ditolak oleh ayat (1) huruf b, disinggung masalah
Direktorat Jenderal HKI.3 kepemilikan umum dalam desain industri,
Public domain yang ditulis dalam yang dimaksud dengan kepemilikan umum,
artikel ini tidak pernah ditulis atau belum misalnya hasil kerajinan atau karya seni
pernah diteliti sebelumnya. Meskipun ada, tradisional yang telah dipublikasikan dan
tetapi substansinya berbeda dengan lain-lain. Menurut penulis istilah tersebut
penelitian ini, seperti Dewi Susiana pernah sama dengan public domain.5
meneliti tentang pembatalan desain industri Yuliasih pernah meneliti tentang
karena alasan mempunyai persamaan pada perlindungan hukum desain industri dalam
pokoknya. Hasil penelitiannya menjelaskan pelaksanaan prinsip keadilan menurut teori
desain industri yang telah mendapatkan hak keadilan John Rawls (studi kasus Putusan
desain industri dapat juga diajukan Nomor 35 Pk/Pdt.Sus-Hki/2014). Dalam
pembatalannya. Pembatalan desain industri penelitiannya menyimpulkan bahwa
dapat diajukan oleh pemegang hak desain perlindungan hukum desain industri terdaftar
industri itu sendiri ataupun gugatan dari pihak di Indonesia dapat dilakukan dengan syarat
lain beberapa faktor yang menyebabkan memenuhi persyaratan terdaftar, yaitu
terjadinya pembatalan desain industri, yaitu memiliki prinsip kebaruan dan dianggap baru
tidak dilakukannya pemeriksaan substansi apabila pada tanggal penerimaan desain
terhadap pendaftaran desain industri, tidak industri tersebut tidak sama dengan tanggal
dipenuhinya unsur kebaruan (novelty) dalam pengungkapan yang ada sebelumnya.
suatu desain industry, dan tidak adanya Melalui perlindungan hukum preventif dan

3
Lindsey, Tim, dkk, (Hak Kekayaan Intelektual, Suatu Pengantar), (Bandung: Penerbit Alumni, 2006),
hlm. 32.
4
Dewi Susiana, Pembatalan Desain Industri Karena Alasan Mempunyai Persamaan Pada Pokoknya,
Tesis, Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 2012, hlm. 100.
5
Lantip Narwastu, Public Domain Sebagai Dasar Penolakan Atau Pembatalan Pendaftaran Desain
Industri di Indonesia, Skripsi, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia, 2011, hlm. 84.

115
Desain Industri Perdagangan Minyak Sawit di Kota Dumai (Amiroel Oemara Syarief)

perlindungan hukum represif. Perlindungan karena itu, asas kebaruan menjadi prinsip
hukum preventif diberikan oleh pemerintah hukum yang juga perlu mendapat perhatian
dengan tujuan untuk mencegah terjadinya dalam perlindungan hak atas desain industri
sengketa. Perlindungan hukum represif ini. Hanya desain yang benar-benar baru,
adalah perlindungan terhadap hak desain yang dapat diberikan hak. Nilai kebaruan
industri dari tindak pelanggaran yang dapat diukur melalui beberapa unsur, seperti
dilakukan pihak-pihak yang mengunakan kombinasi dari desain yang sudah ada, atau
hak desain industri pihak lain yang tanpa hak pun desain yang memang berbeda dari yang
atau dengan melawan hukum. Perlindungan sebelumnya. Dalam hal ini, undang-undang
ini berupa sanksi yang diberikan apabila tidak mengatur lebih lanjut mengenai apa
sudah terjadi sengketa atau telah dilakukan yang menjadi ukuran kebaruan itu sendiri.
suatu pelanggaran terhadap desain industri Permasalahan mengenai desain industri
terdaftar.6 yang telah menjadi milik umum sehingga
Windy Maya Arleta pernah meneliti desain industri tersebut tidak bisa
tentang perlindungan hukum terhadap hak didaftarkan dan desain industri tersebut
desain industri dalam rangka optimalisasi tidak akan mendapatkan perlindungan.
fungsi praktek persaingan usaha. Peneli- Adapun permasalahan penelitian ini:
tiannya menyimpulkan perlindungan hukum Pertama, bagaimana industri dan
terhadap desain industri sangat diperlukan perdagangan minyak sawit di Kota Dumai?
bukan saja untuk kepentingan pendesain Kedua, bagaimana tinjauan pembatalan
semata, yaitu menjamin perlindungan hak- desain industri studi industri minyak
hak pendesain dan menetapkan hak dan sawit di Kota Dumai? Sejalan dengan itu
kewajibannya, tetapi untuk menjaga agar maka permasalahan tersebut maka tujuan
pihak yang tidak berhak dan tidak penelitian ini: Pertama, untuk menjelaskan
bertanggung jawab tidak menyalahgunakan industri dan perdagangan minyak sawit di
hak desain industri.7 Kota Dumai? Kedua, untuk menjelaskan
Memperhatikan penelitian-penelitian tinjauan pembatalan desain industri studi
terdahulu tersebut jelas berbeda dengan industri minyak sawit di Kota Dumai.
penelitian ini. Fokus penelitian ini, yaitu
karakteristik suatu desain industri yang telah Metode Penelitian
menjadi milik umum ini erat kaitannya Karya ilmiah ini berjenis penelitian
dengan kebaruan dari suatu desain. Oleh hukum normatif (yuridis normatif).8 Dalam

6
Yuliasih, Perlindungan Hukum Desain Industri Dalam Pelaksanaan Prinsip Keadilan Menurut Teori
Keadilan John Rawls (Studi Kasus Putusan Nomor 35 Pk/Pdt.Sus-Hki/2014), Jurnal Notarius, Edisi 08, Nomor
2, September 2015, hlm. 176.
7
Windy Maya Arleta, Perlindungan Hukum Terhadap Hak Desain Industri Dalam Rangka Optimalisasi
Fungsi Praktek Persaingan Usaha, Tesis, Program Magister Ilmu Hukum, Universitas Islam Indonesia, 2015,
hlm. 94.
8
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2005),
hlm. 1.

116
Jurnal Hukum Respublica, Vol. 18, No. 1 Tahun 2018 : 111 - 128

buku metode penelitian hukum menurut b. Pendekatan historis (historis


Soerjono Soekanto pada penelitian approach)
yuridis normatif difokuskan untuk Pendekatan historis dilakukan dalam
mengkaji dan meneliti materi hukum, yaitu rangka pelacakan sejarah lembaga
berupa proses penegakan hukum, sanksi hukum dari waktu ke waktu.
hukum, dan literatur yang berkaitan Pendekatan ini sangat membantu
dengan pokok permasalahan yang peneliti untuk memahami filosofi dari
dibahas. Menurut Jhonny Ibrahim dalam aturan hukum dari waktu ke waktu.
bukunya Teori dan Metodologi Penelitian Di samping itu melalui pendekatan
Hukum Normatif menyatakan bahwa nilai demikian penelitian ini juga dapat
ilmiah suatu pembahasan dan memahami perubahan dan per-
pemecahan masalah terhadap legal issue kembangan filosofi yang melandasi
yang diteliti sangat tergantung kepada aturan hukum tersebut Penelitian
cara pendekatan (approach) y a n g normatif yang menggunakan
digunakan.9 pendekatan sejarah memungkinkan
seorang peneliti untuk memahami
1. Pendekatan penelitian hukum secara lebih mendalam
Sesuai dengan tipe penelitian yang tentang suatu pengaturan hukum
digunakan, yaitu yuridis normatif maka tertentu sehingga dapat memper-
pendekatan masalah yang dilakukan: kecil kekeliruan, baik dalam pema-
a. Pendekatan perundang-undangan haman maupun dalam penerapan.
(statute approach) c. Pendekatan kasus (case approach)
Pendekatan perundang-undang Berbeda dengan penelitian sosial,
merupakan suatu hal yang mutlak pendekatan kasus dalam penelitian
dalam penelitian yuridis normatif, normatif bertujuan untuk mempelajari
karena yang akan diteliti adalah penerapan norma-norma atau
berbagai aturan hukum yang menjadi kaidah-kaidah hukum yang dilakukan
fokus sekaligus tema sentral suatu dalam praktik hukum.
penelitian.10 Pendekatan perundang-
undang dilakukan dengan menelaah 2. Sumber data
semua undang-undang dan regulasi Berkaitan dengan permasalahan
yang bersangkut paut dengan isu dalam penelitian ini maka sumber data yang
hukum yang sedang ditangani. digunakan terdiri dari:

9
Ibrahim Jhonny, Teori dan Metodologi Penelitian Hukum Normatif, (Malang: PT Bayumedia Publishing,
2009), hlm. 299.
10
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, (Jakarta: PT Kencana Prenada Media Group, 2005),
hlm. 93.

117
Desain Industri Perdagangan Minyak Sawit di Kota Dumai (Amiroel Oemara Syarief)

a. Bahan primer dibahas, lalu menganalisis isi data


Bahan primer, yaitu bahan hukum tersebut.
yang mengikat, yang merupakan
peraturan perundang-undangan. 4. Analisis data
Bahan hukum primer yang digunakan Adapun bahan hukum yang telah
tentunya peraturan perundang- diperoleh dari penelitian studi kepustakaan,
undangan yang relevan dengan judul akan diolah dan dianalisis secara kualitatif,
yang penulis pilih. Dari penelitian ini yakni analisis data dengan cara mengana-
diperoleh bahan-bahan hukum yang lisis, menafsirkan, menarik kesimpulan
mengikat karena dikeluarkan oleh sesuai dengan permasalahan yang dibahas,
pemerintah dan berbentuk peraturan dan menuangkannya dalam bentuk kalimat-
perundang-undangan. kalimat. Setelah dianalisis penulis akan
b. Bahan sekunder menjadikan hasil analisis tersebut menjadi
Bahan sekunder, yaitu merupakan suatu karya tulis berbentuk karya ilmiah.
data yang diperoleh dari bahan
pustaka (data kepustakaan). Data Pembahasan
sekunder ini terdiri dari: penjelasan Industri dan Perdagangan Minyak Sawit
maupun petunjuk terhadap data di Kota Dumai
primer yang berasal dari berbagai Minyak Goreng Sawit (MGS)
literatur, majalah, jurnal, rancangan merupakan salah satu komoditas yang
undang-undang, hasil penelitian dan mempunyai nilai strategis karena termasuk
makalah dalam seminar yang salah satu dari 9 kebutuhan pokok bangsa
berkaitan dengan penelitian ini. Indonesia. Permintaan akan MGS di dalam
c. Bahan tersier dan di luar negeri yang kuat merupakan
Bahan hukum tersier, yakni bahan- indikasi pentingnya peranan komoditas
bahan hukum yang memberikan kelapa sawit dalam perekonomian bangsa.
keterangan atau petunjuk mengenai Kebutuhan MGS terus meningkat dari tahun
bahan hukum primer dan bahan ke tahun seiring bertambahnya jumlah
hukum sekunder seperti kamus penduduk, berkembangnya pabrik dan
Bahasa Indonesia dan kamus industri makanan, dan meningkatnya
hukum. konsumsi masyarakat akan minyak goreng
untuk memasak. Keunggulan kompetitif
3. Teknik pengumpulan data Indonesia sendiri dibandingkan dengan
Teknik pengumpulan data diperoleh negara lain, yaitu sumber daya alamnya,
dengan cara studi dokumen, yaitu teknik sedangkan keunggulan komparatif Indonesia
pengumpulan bahan hukum yang dilakukan dalam agribisnis, yaitu sebagai negara tropis
dengan cara mempelajari bahan-bahan yang mendapat dinar matahari yang
kepustakaan atau data tertulis, terutama melimpah sepanjang tahun dengan curah
yang berkaitan dengan masalah yang akan hujan yang cukup dan hampir merata.

118
Jurnal Hukum Respublica, Vol. 18, No. 1 Tahun 2018 : 111 - 128

Kondisi inilah yang sangat dibutuhkan oleh Kapur kurang lebih 30 km dari Kota Dumai
tanaman kelapa sawit sebagai bahan baku dan pada tahun 1991. Kemudian kian
utama minyak goreng sawit. berkembang dengan didirikan pabrik kedua
Indonesia adalah negara penghasil yang berlokasi di Jalan Datuk Laksamana
kelapa sawit/crude palm oil (CPO) terbesar areal Pelabuhan Dumai yang selanjutnya
kedua di dunia setelah Malaysia. Pangsa dijadikan sebagai pabrik dan kantor pusat
produksi minyak sawit Indonesia saat ini untuk wilayah Dumai dengan produk akhir
kurang lebih sebesar 36 persen dari total berupa Palm Kernel Oil (PKO) dari pabrik
produksi dunia, sedangkan Malaysia telah Crushing Palm Kernel dan Refined
mencapai kontribusi sebesar 47 persen, Bleached Deodorized Olein (RBD Olien)
sehingga secara bersama-sama, Indonesia dari Refinery dan Fractionation.
dan Malaysia praktis menguasai 83 persen Perkembangan PT WINA didukung
produksi dunia. Peluang Indonesia untuk juga dengan lokasi pabrik yang strategis,
menggenjot produksi masih sangat besar, yaitu fasilitas dermaga dari Pelindo yang
terutama dengan ketersediaan lahan, dapat menyandarkan kapal-kapal bertaraf
kesesuaian iklim, ketersediaan tenaga kerja internasional untuk ekspor dengan daya
relatif murah yang melimpah, serta biaya angkut 30.000 MT. Pada awal tahun 2004,
pembangunan dan perawatan per hektar manajemen PT WINA telah memutuskan
yang juga lebih murah. untuk menambah tangki timbun bahan baku
Produk utama adalah minyak sawit, CPO sebesar 12.000 metrik ton (MT).
CPO dan CPKO, yang selanjutnya menjadi Dengan penambahan tangki timbun ini,
bahan baku industri hilir pangan maupun non secara langsung dan tidak langsung akan
pangan. Di samping produk utama CPO dan berpengaruh pada perekonomian di Riau
CPKO serta produk-produk turunannya pada umumnya dan pada khususnya di
secara lebih rinci dalam pohon industri perekonomian Kota Dumai akan semakin
kelapa sawit dapat dilihat potensi produk- maju dan berdampak positif dalam
produk sampingan, seperti tandan kosong, pembangunan kota.
pelepah dan batang, serta limbah padat dan PT WINA telah mampu mengolah CPO
limbah cair. sebesar 4.100 MT per hari dan PK crushing
PT Wilmar Nabati Indonesia (PT sebanyak 1000 MT per hari yang
WINA) merupakan salah satu investor di menjadikan PT WINA sebagai produsen dan
bidang industri minyak kelapa sawit. pengekspor minyak sawit terbesar di
Perusahaan ini termasuk penanaman modal Indonesia. Perkembangan lain yang
asing (PMA) yang tergabung dalam group dilakukan oleh manajemen PT WINA, yaitu
Wilmar. Awalnya PT Wilmar Nabati pada awal tahun 2005 kembali membangun
Indonesia bernama PT Bukit Kapur Reksa, pabrik di kawasan industri Pelintung dan
perubahan nama ini dilakukan pada 2 Juli merupakan perusahaan yang berada dalam
2009. Pabrik pertama didirikan di Desa Bukit satu naungan Wilmar Group. Pembangunan

119
Desain Industri Perdagangan Minyak Sawit di Kota Dumai (Amiroel Oemara Syarief)

yang dilakukan berupa pembangunan Eropa dengan jaringan bisnis di lebih dari
refinery/fractionation dengan kapasitas 25 negara lainnya.
5.600 MTD dan PK crushing plant dengan Wilmar group ini juga tercatat sebagai
kapasitas 1500 TDP (ton per day). Adapun salah satu konglomerasi perkebunan
perkembangan pabrik ini didukung dengan minyak kelapa sawit terbesar dan terluas di
pelabuhan yang mempunyai dermaga Indonesia. Wilmar group juga menjadi satu-
dengan panjang 425 meter dan kolam satunya grup yang terintegrasi paling luas,
pelabuhan dengan kedalaman 14 meter, mulai dari pabrik minyak sawit sampai
yang dapat disandari oleh kapal dengan pabrik sabun. Sampai saat ini, produk-
bobot 50.000 DWT dan akan dikembangkan produk yang diedar dibeberapa negeri,
untuk dapat disandari kapal 70.000 DWT. penjualannya selalu meningkat disetiap
Wilmar International Group adalah tahunnya. Adapun macam-macam hasil
salah satu kelompok perusahaan olahan dari Wilmar Group adalah :
perkebunan kelapa sawit terkemuka di 1. Cooking oil (Sania, Fortun, Filma,
Indonesia, bahkan di dunia. Menurut Sawit Kunci Mas, Mitra, Masku, Biss Oil
Indonesia, perusahaan ini memiliki pabrik (Arab)
biodiesel terbesar di dunia yang berlokasi 2. Margarine (Filma, Palmboom,
di Riau, Indonesia dengan produk minyak Palmvita, Menara, Mitra Spesial,
goreng yang sudah dikenal luas dengan Pusaka)
merek SANIA. Saat ini, Wilmar memiliki 300 3. Shortening (palmvita, palmvita gold,
pabrik manufaktur yang tersebar di pusaka, mitra, menara, delicio)
beberapa negara, lalu 20 pabrik penyulingan 4. Specialty fats (delicio, delicoa)
berada di China. Itu sebabnya, jaringan 5. Frying fats (good fry)
bisnis perusahaan telah berkembang hingga 6. Frying fats butter oil substitute (good
ke China, India, Malaysia, Australia dan fry palmboom, palmvita gold)

Gambar I Minyak Goreng PT Wilmar

120
Jurnal Hukum Respublica, Vol. 18, No. 1 Tahun 2018 : 111 - 128

Kemudian perusahaan lainnya yang Sumatera sekitar 150.000 Ha dan 17 unit


bergerak dibidang industri pengolahan CPO PKS (pengolahan kelapa sawit). Bahan baku
adalah PT Sari Dumai Sejati. Perusahaan yang dibutuhkan oleh PT Sari Dumai Sejati
ini berstatus penanaman modal dalam negeri berupa CPO disuplai dari PKS yang
(PMDN) dengan izin Menteri Negara tergabung dalam Asian Agri Group yang
Penggerak Dana Investasi/Ketua Badan didistribusikan melalui truk-truk tanki dan
Koordinasi Penanaman Modal No. 4741/ kapal-kapal pengangkut CPO. Diharapkan
PMDN/1995, No. Proyek 3115-09.012169 dari kegiatan industri pengolahan CPO dan
Tanggal 29 Agustus 1995. Fasilitas fasilitas pendukung yang dimiliki oleh PT Sari
pengolahan CPO yang dimiliki PT Sari Dumai Sejati memberikan trickle down effect
Dumai Sejati adalah refinery plant yang bagi masyarakat, yakni selain menghasilkan
memproduksi RBDPO (refined bleached pendapatan bagi perusahaan, juga akan
deodorized palm oil) dan PFAD (palm fatty berguna dalam menciptakan lapangan kerja
acid distillate) dengan kapasitas produksi baru, membantu pembangunan daerah,
1500 metrik ton/hari dan fractionation plant mengembangkan wilayah, meningkatkan
yang memproduksi olein dan stearin dengan pendapatan daerah, membuka peluang
kapasitas produksi 1500 MT/hari. berusaha bagi masyarakat sekitar baik
PT Sari Dumai Sejati merupakan langsung maupun tidak langsung. Produk
bagian dari Asian Agri Group, yang telah yang dihasilkan oleh PT Sari Dumai Sejati,
memiliki luas lahan sawit untuk wilayah yaitu.

Gambar 2 Minyak Goreng PT Sari Dumai Sejati

Desain Industri Studi Industri Minyak yang merupakan satu kesatuan desain
Sawit di Kota Dumai industri atau yang memiliki kelas yang sama.
Suatu hak desain industri diberikan Permohonan desain industri yang telah
atas dasar permohonan dan setiap diajukan akan dilakukan pemeriksaan.
permohonan harus diajukan untuk satu Diawali dengan pemeriksaan administratif
desain industri atau beberapa desain industri (formality check). Setelah melewati

121
Desain Industri Perdagangan Minyak Sawit di Kota Dumai (Amiroel Oemara Syarief)

pemeriksaan administratif selanjutnya akan substantif kepada Direktorat Jenderal


diumumkan oleh Direktorat Jenderal HKI dengan membayar biaya sebagaimana
kepada masyarakat.11 diatur dalam undang-undang ini”.
Dalam hal adanya keberatan pada Akan tetapi, berdasarkan Pasal 26
saat pengumuman maka akan dilakukan ayat (5) pemeriksaan substantif hanya
pemeriksaan substantif. Pemeriksaan dilakukan apabila ada keberatan dari pihak
substantif adalah pemeriksaan terhadap lain. Pasal 26 ayat (5) menyatakan
permohonan untuk mengetahui aspek “Pengajuan keberatan sebagaimana
kebaruan yang dimohonkan yang dapat dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) harus
dilakukan dengan menggunakan referensi sudah diterima oleh Direktorat Jenderal HKI
yang ada. Direktorat Jenderal HKI akan paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak
menggunakan keberatan dan sanggahan tanggal dimulainya pengumuman. Artinya,
yang diajukan oleh pihak yang ber- jika dalam jangka waktu pengumuman
kepentingan sebagai bahan pertimbangan selama (3) bulan tersebut tidak ada
dalam pemeriksaan untuk memutuskan keberatan, Direktorat Jenderal HKI akan
diterima atau ditolaknya permohonan desain menerbitkan dan memberikan setifikat
industri tersebut. Dalam Undang-Undang desain industri paling lama 30 (tiga puluh)
Desain Industri Pasal 25 dinyatakan bahwa hari terhitung sejak tanggal penerimaan”.
setiap permohonan desain industri yang telah Tidak diberlakukannya sistem peme-
memenuhi persyaratan akan diumumkan riksaan substantif terhadap setiap
oleh Direktorat Jenderal dengan cara permohonan desain industri apabila tidak
menempatkannya pada sarana yang khusus adanya keberatan dari pihak lain. Dengan
untuk itu yang dapat dengan mudah serta tidak adanya pemeriksaan substantif berarti
jelas dilihat oleh masyarakat,dengan jangka terhadap setiap permohonan desain industri
waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung harus dikabulkan dan langsung diberikan
sejak tanggal penerimaan permohonan sertifikat desain industri tanpa melihat
tersebut. apakah desain industri yang diajukan
Setelah dilakukannya pengumuman permohonannya tersebut telah memenuhi
dalam Undang-Undang Desain Industri persyaratan kebaruan (novelty)
berlaku pemeriksaan substantif, seperti yang sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal
diatur dalam Pasal 26 ayat (1), yaitu Sejak 2 ayat (1). Akibatnya, Direktorat Jenderal HKI
tanggal dimulainya pengumuman sebagai- tidak bisa melakukan pengawasan secara
mana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1), objektif terhadap persyaratan kebaruan dari
setiap pihak dapat mengajukan keberatan setiap permohonan desain industri. Jangka
tertulis yang mencakup hal-hal yang bersifat waktu setelah pengumuman yang diberikan

11
Suyud Margono dan Amir Angkasa, Komersialisasi Aset Intelektual Aspek Hukum Bisnis, (Jakarta:
Grasindo, 2002,) hlm. 12.

122
Jurnal Hukum Respublica, Vol. 18, No. 1 Tahun 2018 : 111 - 128

dalam Undang-Undang Desain Industri dari logam sejak tanggal 13 Maret 2007,
sangat singkat. Mengingat bahwa setelah dengan Nomor Pendaftaran ID 0 020 422-
pengumuman selama 3 (tiga) bulan apabila D, atas nama Onggo Warsito, sebagaimana
tidak ada keberatan dari pihak lain terhadap dibuktikan dengan Sertifikat Desain Industri
pendaftaran desain industri, maka tidak tertanggal 31 Desember 2010 yang
dilakukannya pemeriksaan substantif.12 dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal HKI
Jangka waktu tersebut sangat singkat bagi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
masyarakat untuk dapat melihat pengu- Republik Indonesia, sedangkan PT Aplus
muman tersebut, karena sistem Pacific yang diwakili oleh Tuan Ong Chai
pengumuman di Direktorat Jenderal HKI Huat dalam kedudukannya selaku Direktur
sangat manual hanya pada papan Utama selaku penggugat pada tingkat
pengumuman yang ada di kantor Direktorat Pengadilan Niaga Surabaya, mendalilkan
Jendral HKI. Apabila pemeriksaan substantif fakta-fakta sebagai berikut.
tidak dilakukan maka apabila ada 2 (dua) 1) Bahwa pada tahun 2006, PT Aplus
desain industri yang memiliki kemiripan Pacific mengimport mesin TMS Roll
ataupun sama, dan 2 (dua) desain industri Forming Machine Model B -12 yang
tersebut tidak diajukan keberatan maka diproduksi oleh TMS Rollform
kedua desain industri tersebut dapat Co.Ltd, sebuah perseroan yang
diterbitkan sertifikat desain industri oleh didirikan berdasarkan hukum
Direktorat Jenderal HKI. Hal tersebut dapat Negara Thailand.
menyebabkan sengketa hak desain industri 2) Bahwa mesin tersebut berfungsi
dan salah satu sertifikat tersebut harus untuk memproduksi rangka plafon
diajukan pembatalan desain industri. terbuat dari logam dengan potongan
Berikut ini contoh putusan dan berbentuk Bujur Sangkar (Rectangle
pertimbangan hakim terhadap pembatalan Section) berukuran 18 mm x 3,8 mm.
desain industri. Mesin TMS Roll Forming Machine
a. Putusan Mahkamah Agung No. 801 K/ Model B-12 tersebut memiliki
Pdt.Sus/2011 Tanggal 27 Febuari 2012 kemampuan memproduksi bebe-
Jo. Putusan Pengadilan Niaga No. 05/ rapa jenis konfigurasi, antara lain
HKI/Desain Industri/2011/ PN.Sby konfigurasi tegak lurus atau yang
Tanggal 22 Agustus 2011 (Kasus Desain dalam istilah pasar disebut hollow.
Industri Mesin TMS Roll Forming 3) Bahwa sebelum tahun 2007, PT
Machine) Aplus Pacific telah menjual rangka
Onggo Warsito selaku tergugat pada plafon dengan konfigurasi garis
tingkat Pengadilan Niaga Surabaya telah tegak lurus atau hollow yang
mendaftarkan desain industri rangka plafon dihasilkan oleh mesin tersebut boleh

12
Imam Buchori Zaibuddin, Paradigma Desain Indonesia: Peranan Desain Dalam Peningkatan Mutu
Produk, (Jakarta:CV Rajawali, 1986), hlm. 80.

123
Desain Industri Perdagangan Minyak Sawit di Kota Dumai (Amiroel Oemara Syarief)

dikatakan hampir di seluruh daerah perlindungan untuk konfigurasi. Hak


waktu di Indonesia, yaitu Indonesia desain industri yang diberikan
Barat, Indonesia Tengah dan kepada Onggo Warsito tidak dapat
Indonesia Timur. dikategorikan memiliki unsur
4) Bahwa karena mesin TMS Roll kesamaan dengan konfigurasi
Forming Machine Model B-12 yang desain industri rangka plafon yang
digunakan oleh PT Aplus Pacific dibuat mesin TMS Roll Forming
hanyalah salah satu dari sekian Machine Model B-12 sehingga
banyak produksi sejenis yang telah desain industri tersebut dapat
diekspor ke berbagai negara oleh dianggap baru. Dalam Putusan
produsennya, maka tidak perlu Kasasi, Mahkamah Agung juga
dikatakan dan sudah menjadi berpendapat bahwa Putusan
rahasia umum yang tidak perlu Pengadilan Niaga Jakarta Pusat
dibuktikan lagi, bahwa sebelum tersebut telah tepat dan benar,
tahun 2007, rangka plafon terbuat karena adanya perbedaan dalam
dari logam dengan konfigurasi tegak bentuk dan konfigurasi dari dua
lurus atau hollow hasil produksi desain industri telah cukup untuk
mesin tersebut telah dipasarkan menunjukkan bahwa dua desain
diberbagai negara di dunia. industri tersebut adalah tidak sama.
5) Bahwa pada tanggal 9 Mei 2011, PT Perbedaan bentuk dan konfigurasi
Aplus Pacific melihat pengumuman kedua produksi tersebut tidak
di Koran Surabaya Jawa Post isinya sama, terutama pada garis yang
menyatakan bahwa Direktur dari PT lebih dalam dan lipatan sambungan.
Suryamas Megah Steel atau Onggo Dengan kata lain, apabila secara
Warsito telah memperoleh per- tampilan kasat mata sama, tetapi
lindungan melalui pendaftaran dalam detail bentuk dan konfigurasi
desain industri untuk rangka plafon berbeda maka desain industri
dari logam dengan konfigurasi yang tersebut dianggap berbeda.
mirip dengan konfigurasi yang ada Dengan demikian, apabila ada
pada produk yang dijual oleh PT desain industri yang secara kasat
Aplus Pacific, yang merupakan mata tampak sama, tetapi
produksi dari mesin TMS Roll berbeda spesifikasinya maka
Forming Machine Model B -12. desain industri tersebut dapat
Putusan Hakim dalam Pengadilan dimintakan pendaftarannya atau
Niaga Surabaya menolak mem- desain industri yang mirip dengan
batalkan pendaftaran Desain desain industri yang sudah
Industri Nomor ID 0 020 422-D atas didaftarkan asalkan ada per-
nama Onggo Warsito dengan judul bedaan spesifikasinya dapat
desain industri rangka plafon dan didaftarkan kembali.

124
Jurnal Hukum Respublica, Vol. 18, No. 1 Tahun 2018 : 111 - 128

b. Putusan Mahkamah Agung No. 01 K/N/ Robert Ito. Hakim Pengadilan Niaga
HaKI/2005 Tanggal 31 Maret 2005 Jo. menyatakan bahwa desain industri lemari
Putusan Pengadilan Niaga No. 46/ tidak mempunyai kebaruan dan bukan
Desain Industri/2004/ PN.Niaga.Jkt.Pst merupakan desain yang baru. Karena
Tanggal 29 November 2004 (Kasus desain industri lemari milik Roberto Ito
Desain Industri Lemari CBK 124) adalah pengulangan dan/atau penjiplakan
PT Cahaya Buana Intitama selaku dari desain industri lemari CBK 124 milik PT
penggugat dan sebagai termohon kasasi Cahaya Buana Intitama. Akan tetapi, dalam
adalah pemegang hak desain industri lemari Putusan Kasasi, Mahkamah Agung No. 01
CBK 124 yang telah terdaftar dengan Nomor K/N/HKI/2005 tanggal 31 Maret 2005
ID 0 006 689 yang permohonannya diajukan mengabulkan permohonan kasasi Robert Ito
pada tanggal 1 Agustus 2003. Kemudian dan membatalkan putusan Pengadilan Niaga
Robert Ito selaku tergugat dan sebagai Jakarta Pusat Tanggal 29 November 2004
pemohon kasasi mengajukan permohonan No. 46/Desain Industri/2004/PN.Niaga.
pendaftaran desain industri pada tanggal 28 Jkt.Pst. Mahkamah Agung dalam putusannya
Oktober 2003 berupa lemari yang mempertimbangkan bahwa desain industri
menyerupai dan/atau sama dengan desain lemari CBK 124 dengan desain industri milik
industri lemari CBK 124 milik penggugat dan Robert Ito harus diperbandingkan secara
telah terdaftar dalam daftar umum desain utuh sebagai lemari untuk menilai benar
industri dengan No. ID 0 006 357 atas nama tidaknya adanya persamaan tersebut.
tergugat dan Direktorat Jenderal HKI Bahwa perbedaan desain industri lemari
sebagai turut tergugat. Dalam hal ini CBK 124 dengan milik Robert Ito tampak
pengugat merasa keberatan dengan pada konfigurasi (ukir yang menonjol) pada
pendaftaran desain industri lemari yang lemari CBK sedangkan milik Robert Ito tidak
diajukan oleh tergugat, karena desain industri memiliki tonjolan, demikian pula konfigurasi
lemari milik tergugat bukan desain industri yang terdapat pada pintu, berupa garis-garis
yang baru yang telah terungkap dan telah ada seperti anyaman tikar yang tidak sama dan
sebelumnya, yaitu desain industri lemari tidak ditiru pada lemari pintu milik Robert Ito.
CBK 124 milik penggugat. Maka sudah Berdasarkan uraian kasus di atas putusan
sepatutnya desain industri milik tergugat Pengadilan Niaga Jakarta Pusat telah tepat
tidak dapat didaftarkan dan haruslah memutuskan bahwa desain industri lemari
dibatalkan oleh Pengadilan Niaga dan yang didaftarkan oleh tergugat atas nama
diikutsertakan turut tergugat untuk memuat Robert Ito tidak memiliki unsur kebaruan.
pembatalannya dalam berita resmi desain Karena hakim Pengadilan Niaga telah benar
industri. Putusan Hakim dalam Pengadilan menyatakan ada unsur persamaan pada
Niaga Jakarta Pusat Tanggal 29 November pokoknya pada konfigurasi antara desain
2004 No. 46/Desain Industri/2004/PN. industri milik penggugat berupa lemari CBK
Niaga.Jkt.Pst membatalkan pendaftaran 124 dengan desain industri lemari milik
desain industri lemari atas nama tergugat tergugat. Akan tetapi, dalam putusan

125
Desain Industri Perdagangan Minyak Sawit di Kota Dumai (Amiroel Oemara Syarief)

Mahkamah Agung kurang memperhatikan pengungkapan atau publikasi sebelumnya,


unsur kebaruan berupa pengungkapan baik secara tertulis maupun tidak tertulis.
sesuai dengan Pasal 1 ayat (1) dan ayat (2) Asas kebaruan ini diatur dalam ketentuan
Undang-Undang Desain Industri. Hakim Pasal 2 Undang-Undang No. 31 Tahun 2000
Mahkamah Agung membenarkan bahwa tentang Desain Industri, menyebutkan:
belum keluarnya sertifikat penggugat tidak Ayat (1) : Hak desain industri diberikan
dapat dianggap telah ada pengungkapan untuk desain industri yang baru.
sebelumnya. Dalam kasus ini juga dapat Ayat (2) : Desain industri dianggap baru
dilihat adanya kelemahan sistem apabila pada tanggal pene-
pemeriksaan yang dianut oleh Pasal 26 ayat rimaan desain industri tersebut
(5) Undang-Undang Desain Industri, yaitu tidak sama dengan pengung-
tidak diwajibkannya pemeriksaan substantif kapan yang telah ada
apabila tidak ada keberatan dari pihak lain sebelumnya.
pada saat pendaftaran desain industri. Hak Ayat (3) : Pengungkapan sebelumnya,
tersebut mengakibatkan dikeluarkannya 2 sebagaimana dimaksud dalam
(dua) sertifikat desain industri yang dianggap ayat (2) adalah pengungkapan
sama. Berdasarkan sengketa tersebut desain industri yang sebelum
dapat disimpulkan bahwa Putusan tanggal penerimaan atau
Pengadilan Niaga serta Putusan Mahkamah tanggal prioritas telah
Agung tidak tepat memutuskan untuk tidak diumumkan atau digunakan di
membatalkan pendaftaran desain industri Indonesia atau di luar Indonesia
tergugat. Hakim Pengadilan Niaga harus Asas kebaruan dalam desain industri
melihat bahwa unsur dalam desain industri harus dibedakan dengan asas orisinil dalam
adalah suatu kreasi tentang bentuk dan hukum hak cipta. Pengertian baru atau
konfigurasi serta memberi kesan estetis kebaruan dalam hukum desain industri
dalam suatu desain industri. Asas yang ditetapkan dengan suatu pendaftaran yang
dianut dalam permohonan desain industri pertama kali diajukan dan pada saat
adalah asas kebaruan. pendaftaran itu diajukan serta tidak ada
Bila dilihat dari desain industri yang pihak lain yang dapat membuktikan bahwa
ada di Kota Dumai, peneliti tidak pendaftaran tersebut tidak baru atau telah
menemukan adanya sengketa terhadap ada pengungkapan atau publikasi
desain industri baik antara desain yang sebelumnya.
dikeluarkan oleh PT Wilmar Group dengan Apabila memuat hal-hal yang telah
PT Sari Dumai Sejati yang sama-sama dilindungi oleh suatu peraturan perundang-
memproduksi minyak kelapa sawit. Bisa undangan di bidang HKI untuk pemohon yang
dilihat dari asas kebaruan, yakni pada saat berbeda, Direktorat Jenderal dapat menolak
desain industri didaftarkan, tidak ada permohonan tersebut, diantaranya meliputi

126
Jurnal Hukum Respublica, Vol. 18, No. 1 Tahun 2018 : 111 - 128

suatu lukisan atau karya seni lainnya perdagangan minyak sawit, yaitu Wilmar
dibidang hak cipta, misalnya karya bidang Group dan Asian Agri Group. Bila dilihat
arsitektur, pola pakaian, tampilan pada layar dari desain industri yang ada di Kota Dumai,
komputer, sketsa atau gambar rencana dan peneliti tidak menemukan adanya sengketa
lain-lain, sedangkan di bidang paten terhadap desain industri baik antara desain
misalnya, suatu produk yang semata-mata yang dikeluarkan oleh Wilmar Group dengan
memiliki fungsi/kegunaan sebagai contoh: Asian Agri Group Sari Dumai Sejati yang
kait atau paku yang bentuknya sudah tetap sama-sama memproduksi minyak kelapa
dan lain-lainnya. Untuk bidang merek sawit.
misalnya suatu logo untuk membedakan
barang sejenis dan lain-lainnya.13 Referensi
Selain itu, terhadap permohonan yang Dewi Susiana. Pembatalan Desain Industri
memuat sesuatu yang berkaitan dengan Karena Alasan Mempunyai
pemilik umum atau pemilikan oleh negara Persamaan Pada Pokoknya. Tesis.
atas suatu desain industri, Direktorat Program Studi Magister
Jenderal dapat menolak permohonan Kenotariatan Fakultas Hukum
tersebut. Sebagai contoh “pemilikan umum” Universitas Sumatera Utara. 2012.
misalnya hasil kerajinan atau karya seni Djumhana, M. dan R. Djubaedillah. 2003.
tardisional dan lain-lain, sedangkan contoh Hak Milik Intelektual (Sejarah,
“pemilikan oleh negara” adalah lambing Teori, dan Praktiknya di Indonesia.
negara atau publik, bendera negara atau Bandung: PT Citra Aditya Bakti.
publik, simbol keagamaan atau keper- C.S.T. Kansil. 2001. Hak Milik Intelektual
cayaan atau adat istiadat. Dasar untuk (Hak Milik Perindustrian dan Hak
mempertimbangkan ada atau tidaknya Cipta). Jakarta: Sinar Grafika.
kesamaan suatu desain industri haruslah Gautama, Sudargo dan Rizawanto Winata.
dibuktikan dengan bentuk yang asli antara 2004. (Hak Kekayaan Intelektual
desain industri yang akan didaftarkan (HKI), Peraturan Baru Desain
dengan desain industri yang lain secara utuh Industri. Bandung: PT Citra Aditya
agar dapat diketahui letak perbedaan dan Bakti.
kesamaan bentuk, komposisi warna, Ibrahim Jhonny. 2009. Teori dan Metodologi
komposisi garis dan gabungannya ataupun Penelitian Hukum Normatif.
konfigurasinya. Malang: PT Bayumedia Publishing.
Imam Buchori Zaibuddin. 1986. Paradigma
Simpulan Desain Indonesia: Peranan Desain
Kota Dumai ada dua grup perusahaan Dalam Peningkatan Mutu Produk.
besar yang bersaing dalam industri Jakarta:CV Rajawali.

13
C.S.T. Kansil, Hak Milik Intelektual (Hak Milik Perindustrian dan Hak Cipta), (Jakarta: Sinar Grafika,
2001), hlm. 405.

127
Desain Industri Perdagangan Minyak Sawit di Kota Dumai (Amiroel Oemara Syarief)

Lindsey, Tim, dkk. 2006. Hak Kekayaan Aspek Hukum Bisnis. Jakarta:
Intelektual, Suatu Pengantar. Grasindo.
(Bandung: Penerbit Alumni. Windy Maya Arleta, Perlindungan Hukum
Lantip Narwastu. Public Domain Sebagai Terhadap Hak Desain Industri
Dasar Penolakan Atau Pembatal- Dalam Rangka Optimalisasi
an Pendaftaran Desain Industri di Fungsi Praktek Persaingan Usaha.
Indonesia. Skripsi. Fakultas Hukum. Tesis. Program Magister Ilmu
Universitas Indonesia. Hukum, Universitas Islam Indonesia,
Peter Mahmud Marzuki. 2005. Penelitian 2015.
Hukum. Jakarta: PT Kencana Yuliasih. Perlindungan Hukum Desain Industri
Prenada. Dalam Pelaksanaan Prinsip
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji. 2005. Keadilan Menurut Teori Keadilan
Penelitian Hukum Normatif. John Rawls (Studi Kasus Putusan
Jakarta: PT Rajawali Pers. Nomor 35 Pk/Pdt.Sus-Hki/2014).
Suyud Margono dan Amir Angkasa. 2002. Jurnal Notarius. Edisi 08. Nomor 2.
Komersialisasi Aset Intelektual September 2015.

128

Anda mungkin juga menyukai