Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“DESAIN INDUSTRI”
DOSEN PEMBIMBING : Neliyana,S.E.,M.Ag.

DISUSUN OLEH:

NAMA : VIRA NADIA


NPM : 22106220009
PRODI : AKUNTASI

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS JABAL GHAFUR
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan
baik dan tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami membahas mengenai Desain
Industri. Atas dukungan yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka kami
mengucapkan terima kasih.
Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Neliyana,S.E.,M.Ag. selaku dosen
Mata Kuliah Hukum Bisnis yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
wawasan sesuai dengan bidang studi.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikin dengan makalah ini. Oleh karena
itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah
kami selanjutnya.

Sigli, 26 Desember 2022

Vira Nadia
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang 1


...............................................................................................
1.2. Rumusan Masalah 1
..........................................................................................
1.3. Tujuan Masalah 1
..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2

2.1. Pengertian Desain Industri............................................................................... 2


2.2. Manfaat Desain Industri …….......................................................................... 2
2.3. Hak Desain Industri......................................................................................... 3

2.4. Perlindungan Desain Industri………............................................................... 3

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 4

3.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 4


3.2. Saran ................................................................................................................ 4

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 5


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia dituntut untuk berpikir agar dapat mengembangkan sektor ekonomi untuk
mengikuti arus globalisasi. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, perlu
memajukan sektor industri dalam rangka memajukan pembangunan nasional.
Perkembangan ekonomi berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi.
Hak Kekayaan Intelektual adalah bukti nyata dari perwujudan pemikiran manusia dalam
bentuk ciptaan atau invensi. Dalam arti sempit bahwa HAKI itu hanyalah di tujukan kepada
“hak cipta”, sedangkan dalam arti luas HAKI di dalamnya sudah mencakup hak Atas
Kekayaan Perindustrian dan dianggap di dalam satu kesatuan istilah, yaitu Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI).
Hak atas Desain Industri merupakan bagian daripada Industrial Property (Hak Atas
Kekayaan Industri) dan hak kekayaan ini merupakan cabang daripada Hak Kekayaan
Intelektual (HKI). Hak Desain Industri memiliki Undang-Undang yang telah dibentuk oleh
pemerintah Indonesia yaitu Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri
Lembaran Negara Nomor 243 Tahun 2000 yang selanjutnya disebut dengan Undang-
undang Desain Industri. Undang-Undang Desain Industri merupakan instrumen yang tidak
dapat dilepaskan dalam mendorong perlindungan hukum secara komprehensif. Hak Desain
Industri memang harus memiliki perlindungan hukum. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi
kreatifitas dari pendesain. Yang kemudian pendesain ini nantinya akan terus membuat
desain-desain baru lagi.

1.2. Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah desain industri:
1. Bagaimana maksud dan tujuan desain industri?
2. Bagaimana manfaat dari desain industri?
3. Bagaimana hak dan perlindungan pada desain industri?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah desain industri:
1. Memahami aspek-aspek desain industri
2. Mampu menjelaskan tentang desain industri
3. mengetahui hal-hal apa saja yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan dalam
desain industri
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Desain Industri

Istilah 'Desain Industri' pertama kali dikenalkan oleh Joseph Claude Sind pada tahun
1919. Desain Industri menggabungkan seni dan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan
estetika dan fungsionalitas dari sebuah produk.

Yang dimaksud dengan istilah 'desain' adalah mengubah konsep abstrak menjadi
sesuatu yang mempunyai bentuk fisik. Desain industri adalah desain tentang alat-alat atau
barang-barang yang digunakan sehari-hari dalam kehidupan kita. Desain Industri adalah
suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau warna, atau garis dan
warna, atau gabungan daripadanya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi yang
memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi
serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, atau
kerajinan tangan. Misalnya: sepeda, mobil, komputer, perabotan rumah tangga, segala jenis
peralatan dan barang-barang lain yang membuat kehidupan di rumah maupun di tempat
kerja menjadi lebih praktis. Persaingan di bidang industri tentu saja sangat ketat. Oleh
karena itu mereka membutuhkan desainer industri. Selain membuat produk dengan
fungsionalitas yang bagus, estetika dari produk tersebut juga dipertimbangkan. Tujuannya
adalah meningkatkan popularitas dari produk tersebut, agar bisa dijual dengan lebih baik di
pasar dagang.

Untuk mendapatkan perlindungan, desain industri harus dilakukan permohonan


pendaftaran desain industri melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI)
Kemenkumham.

2.2. Manfaat Desain Industri

Dalam konteks manfaat HaKI bagi produsen kekayaan intelektual adalah:


1. Melindungi aset kekayaan intelektual dari pelanggaran pihak lain
2. Antisipasi/menghindari kemungkinan melanggar dan menyamai HKI milik pihak lain
3. Meningkatkan value dan daya kompetisi dalam bisnis
4. Loyalitas konsumen terbangun
5. Mudah dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis (Licensing-Franchising)

Sedangkan manfaat HaKI bagi konsumen adalah:


1. Kepastian mendapatkan produk yang orisinal.
2. Kepastian kualitas produk dan mengetahui asal usul produk.
3. Dapat memiliki HaKI yang baru berbasis improvement dari HKI milik orang lain.
4. Dapat memanfaatkan HKI orang lain yang sudah kadaluarsa untuk membangun
usahadengan murah.

2.3. Hak Desain Industri

Hak Desain Industri adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara Republik
Indonesia kepada Pendesain atas hasil kreasinya untuk selama waktu tertentu
melaksanakan sendiri, atau memberikan persetujuannya kepada pihak lain untuk
melaksanakan hak tersebut.

Adapun hak eksklusif desain industri, sebagai berikut:


● Hanya pendesain saja yang berhak mendapatkan hak dari negara.
● Pihak lain dapat menerima pemberian hak,Bukan pengalihan hak.
● Pemberian dan pengalihan hak berhubungan dengan Hak Moral (moral rights) yang
melekat (inheren) kepada pendesain yang hanya dapat diberikan secara ekonomi
(economic rights) tapi tidak dapat dialihkan.

2.4. Perlindungan Desain Industri

Perlindungan industri terbagi dua, yaitu:


1. Desain industri yang mendapat perlindungan

● Hak Desain Industri diberikan untuk Desain Industri yang baru.


● Desain Industri dianggap baru apabila pada Tanggal Penerimaan, Desain Industri
tersebut tidak sama dengan pengungkapan yang telah ada sebelumnya.
● Pengungkapan sebelumnya, sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah
pengungkapan Desain Industri yang sebelum :
1. Tanggal penerimaan; atau
2. Tanggal prioritas apabila Permohonan diajukan dengan Hak Prioritas;
3. Telah diumumkan atau digunakan di Indonesia atau di luar Indonesia.

2. Desain industri yang tidak mendapat perlindungan


Hak Desain Industri tidak dapat diberikan apabila Desain Industri tersebut
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketertiban
umum, agama, atau kesusilaan.

Adapun jangka waktu perlindungan desain industri yaitu:


● Perlindungan terhadap Hak Desain Industri diberikan untuk jangka waktu 10
(sepuluh) tahun terhitung sejak Tanggal Penerimaan.
● Tanggal mulai berlakunya jangka waktu perlindungan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) dicatat dalam Daftar Umum Desain Industri dan diumumkan dalam Berita
Resmi Desain Industri.

BAB lll
PENUTUP

Kesimpulan
1. Istilah 'Desain Industri' pertama kali dikenalkan oleh Joseph Claude Sind pada tahun
1919.
2. Desain industri adalah desain tentang alat-alat atau barang-barang yang digunakan
sehari-hari dalam kehidupan kita.
3. Hak desain industri penting untuk mendapatkan legalitas hukum dan mencegah
adanya pemalsuan dan sederet manfaat lainnya.
4. Perlindungam Desain industri terbagi dua yaitu: desain industri yang mendapat
perlindungan dan desain industri yang tidak pendapat perlindungan.

Saran
Salah satu cara untuk menjalankan perekonomian yaitu perlu adanya ketertiban,
maka dari itu kita perlu menegaskan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan
memberi sanksi bag sii pelanggarnya, sehingga dengan berjalannya peraturan yang baik
maka perekonomian dan perindustrian akan berjalan baik pula.
DAFTAR ISI

Adiyan, Agitya Kresna. 2013. Penerapan Prinsip Kebaruan (Novelty) dalam


Perlindungan Desain Industri di Indonesia, Skripsi: Fakultas Hukum
Universitas Brawijaya.
Agnini, Ilyas. 2015. Perlindungan Hukum Bagi pemegang Hak desain Industri
Dikaitkan dengan Asas Siste Pendaftar Pertama (Analisis putusan MA
Nomor 1/K/N/HaKI/2005), Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ardanel. 2016. Implementasi Prinsip Kebaruan Desain Konfigurasi (Studi
Putusan Nomor: 445K/pdt.sus-HKI/2016). Jurnal Hukum.Fakultas
Hukum Universitas Diponegoro Semarang.
Dewanti, Liona Isna. 2007. Tolak Ukur Kebaruan Desain Industri. Jurnal
hukum
IUS QUIA IUSTUM. Vol. 14, No. 1
Djaja, Ermansyah. 2009. Hukum Hak Kekayaan Intelektual. Yogyakarta: Sinar
Grafika.
Djumhana, Muhammad dan Djubaedillah, R. 2014. Hak Milik Atas Intelektual
Sejarah Teori dan Prakteknya di Indonesia, cet. 2. Bandung:PT. Citra
Aditya Bakti.
Fadjri, Ivan. 2015. Penerapan Asas Kebaruan (Novelty) dalam Perlindungan
Hukum Pemegang Hak Desain Industri dari Tindankan Similaritas di
Indonesia, jurnal hukum volum 5, fakultas hukum Universitas
Diponegoro Semarang Tahun 2015.
Handoyono, Hestu Cipto. 2009. Hukum Tata Negara Indonesia, Yogyakarta :
Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Hariyani, Iswi. Dkk. 2018. Buku Pintar HAKI dan Warisan Budaya.
Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Kumala, Cynthia Carissa. 2020. Gugatan Pembatalan Pendaftaran Desain
Industri Ditinjau Berdasarkan UU Desain Industri : Studi Putusan
Pengadilan Niaga, Vol 8 No.1 edisi Februari 2020.
Mertokusumo, Sudikno. 2010. Hukum Acara Perdata Indonesia, Yogyakarta:
Universitas Atmajaya.
Muhammad, Riza. 2016. Perlindungan Hukum Hak Atas Kekayaan Intelektual
Terhadap Produk Batik di Perusahaan Batik Brotoseno Sragen, Skripsi,
Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surakarta, Tahun 2016.

Anda mungkin juga menyukai