Anda di halaman 1dari 8

Puskesmas

APN
Melakukan asuhan persalinan normal dengan langkah sebagai berikut:
- Melihat tanda-tanda kala II
- Memastikan kelengkapan alat pertolongan partus
- Memakai celemek plastik
- Mencuci tangan memakai sarung tangan
- Membersihkan vulva dan perineum dengan gerakan dari vulva ke perineum
- Melakukan pemeriksaan dalam dan pastikan pembukaan sudah lengkap dan selaput
ketuban sudah pecah
- Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai pastikan DJJ dalam
batas normal (120-160 x/menit)
- Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, meminta ibu
untuk meneran saat ada his, bila ia sudah merasa ingin meneran
- Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran
- Saat kepala janin terlihat di vulva dengan diameter 5-6 cm, memasang handuk bersih
untuk mengeringkan janin pada perut ibu
- Mengambil kain bersih, melipat 1/3 bagian dan meletakkannya di bawah bokong ibu
- Saat sub-occiput tampak dibawah simfisis, tangan kanan melindungi perineum dengan
dialas lipatan kain di bawah bokong, sementara tangan kiri menahan puncak kepala
agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kepala lahir. (minta ibu untuk tidak
meneran dengan nafas pendek-pendek) Bila didapatkan mekonium pada air ketuban,
segera setelah kepala lahir lakukan suction
- Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin
- Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan
- Setelah janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan biparietal kepala
janin, tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu anterior lahir, kemudian tarik
secara hati-hati ke atas sampai bahu posterior lahir. Bila terdapat lipatan tali pusat
yang terlalu erat, minta ibu berhenti meneran, dengan perlindungan tangan kiri,
pasang klem di dua tempat pada tali pusat dan potong tali pusat di antara dua klem
tersebut.
- Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian
posterior dengan posisi ibu jari pada bagian bawah kepala dan ke empat jari pada
bahu dan dada/punggung janin, sementara tangan kiri memegang lengan dan bahu
janin bagian anterior saat badan dan lengan lahir
- Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri pinggang ke arah bokong dan
tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah
- Setelah seluruh badan bayi lahir pegang bayi bertumpu pada lengan kanan
sedemikian rupa sehingga bayi menghadap ke arah penolong. Nilai bayi, kemudian
letakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala lebih rendah dari badan
- Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3 cm dari umbilicus bayi. Melakukan
urutan tali pusat ke arah ibu dan memasang klem diantara kedua 2 cm dari klem
pertama
- Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan perlindungan
jari-jari tangan kiri, memotong tali pusat di antara kedua klem
- Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan bersih, membungkus bayi hingga
kepala
- Memberikan bayi pada ibu
- Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal
- Memulai manajemen kala III
- Penyuntikan Oksitosin 10 unit secara IM pada bagian luar paha kanan 1/3 atas setelah
melakukan aspirasi terlebih dahulu untuk memastikan bahwa ujung jarum tidak
mengenai pembuluh darah
- Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
- Meletakkan tangan kiri di atas simpisis menahan bagian bawah uterus, sementara
tangan kanan memegang tali pusat menggunakan klem atau kain kasa dengan jarak
antara 5-10 cm dari vulva
- Saat kontraksi, memegang tali pusat dengan tangan kanan sementara tangan kiri
menekan uterus dengan hati-hati ke arah dorso kranial. Bila uterus tidak segera
berkontraksi, melakukan stimulasi puting susu
- Setelah plasenta tampak di vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati-hati. Bila
terasa ada tahanan, pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran
searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya selaput
ketuban.
- Memulai manajemen kala IV
- Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri
- Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan untuk
memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap
- Memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan perineum. Bila ada robekan
yang menimbulkan perdarahan aktif, segera lakukan penjahitan
- Periksa kembali kontraksi uterus dan tanda adanya perdarahan pervaginam, pastikan
kontraksi uterus baik
- Melepaskan klem pada tali pusat
- Membungkus kembali bayi
- Berikan bayi pada ibu untuk disusui
- Lanjutkan pemantauan terhadap kontraksi uterus, tanda perdarahan pervaginam dan
tanda vital
- Mengevaluasi jumlah perdarahan yang terjadi
- Memeriksa nadi ibu
- Dekontaminasi tempat persalinan
- Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
- Melengkapi partograf
1. 09/12/22 - Ny. MM, G3P2A0, 28 tahun, Kebon Kalapa, no. RM 023737/22 - G3P2A0
gravida 38 minggu
2. 09/12/22 - Ny. LL, G1P0A0, 26 tahun, Rancamulya, no. RM 023147/22 - G1P0A0
gravida 39 minggu
3. 27/03/23 - Ny. W, G2P1A0, 27 tahun, Jatihurip, no. RM 030685/23B - G2P1A0 gravida
39 minggu

Infus
Prosedur pemasangan infus yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Persiapkan alat yang dibutuhkan yaitu: infus set, cairan infus, abocath, tourniquet, plester,
gunting, kidney basin, handscoon, kassa steril, alcohol swab
- Cuci tangan 6 langkah dengan air mengalir dan sabun
- Dekatkan alat
- Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur pemasangan infus dan akan terasa kurang
nyaman
- Atur posisi pasien
- Siapkan cairan dengan menyambung botol cairan dengan selang infus dan gantungkan
pada standar infus
- Menentukan area vena yang akan ditusuk
- Pasang alas
- Pasang tourniquet ±15 cm diatas vena yang akan ditusuk
- Pakai handscoon
- Disinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5-10 cm
- Tusukkan IV catheter ke vena dengan jarum menghadap ke jantung
- Pastikan jarum IV masuk ke vena
- Sambungkan jarum IV dengan selang infus
- Lakukan fiksasi ujung jarum IV di tempat insersi
- Tutup area insersi dengan kasa kering kemudian plester
- Pasang penyangga infus untuk anak (spalk)
- Atur tetesan infus
- Lepas sarung tangan
- Pasang label pelaksanaan tindakan yang berisi: petugas pelaksana, tanggal dan jam
pelaksanaan
- Bereskan alat
- Cuci tangan
- Observasi dan evaluasi respon pasien

1. 07/01/23 - Tn. AS, 35 tahun, Dano, no. RM 00486711 - Diare akut


2. 09/01/23 - Ny. SF, 34 tahun, Garut, no. RM 028751/22 - DHF
3. 17/03/23 - Nn. M, 25 tahun, Talun, no. RM 030461/23 - Intoksikasi obat
4. 11/03/23 - Tn JJ, 28 tahun, Babakan Situ, no. RM 030615/23 - Demam tifoid
5. 03/04/23 - Ny. AF, G5P4A0, 36 tahun, Kebonkol, no. RM 030833/23 - G5P4A0 gravida
34 minggu dengan preeklampsia
6. 04/03/23 - Ny. SG, G1P0A0, 19 tahun, Cilipung, no. RM 00155000 - G1P0A0 gravida
8 minggu dengan HEG dan ISK
7. 30/01/23 - Ny. TR, 37 tahun, Cimuruy, no. RM 019679/22 - Demam tifoid
8. 18/01/23 - Ny. IR, 44 tahun, Tanjungkerta, No. RM 024828/22 - Demam tifoid
9. 26/01/23 - Ny. SN, G1P0A0, 24 tahun, Kebon Kalapa, no. RM 023737/22 - G1P0A0
gravida 12 minggu dengan abortus imminens
10. 28/01/23 - Ny. JJ, 35 tahun, Kotakaler, no. RM 017092/21B - Demam dengue
11. 27/03/23 - An. E, 16 tahun, Rancamulya, no. RM 024305 - Demam tifoid
12. 30/03/23 - Ny. SP, G1P0A0, 32 tahun, Ciguling, no. RM 016272 - G1P0A0 gravida 12
minggu dengan HEG dan ISK
13. 17/03/23 - Tn. M, 25 tahun, Talun, no. RM 030466 - Demam tifoid
14. 17/03/23 - Nn. C, 21 tahun, Cimuruy, no. RM 017088 - Demam dengue
15. 09/01/23 - Ny. SY, 44 tahun, Cilipung, no. RM 028752/22 - Dispepsia
16. 04/03/23 - Ny. P, G1P0A0, 21 tahun, Kotakaler, no. RM 00155022 - G1P0A0 gravida
12 minggu dengan HEG
17. 09/01/23 - Ny. F, 37 tahun, Darangdan, no. RM 0288643 - Dispepsia + ISK

Menjahit luka
Prosedur hecting yang dilakukan adalah sebagai berikut:
-Siapkan alat yang diperlukan seperti: benang jahit non absorbable silk, needle, pinset
anatomis, needle holder, gunting benang, gunting kassa, kassa steril, povidone iodine, nacl
0,9%, kidney basin, comb, plester, duk bolong, lidocaine, spuit, dan handscoon
-Lakukan cuci tangan 6 langkah dengan menggunakan sabun
-Lakukan pembersihan luka dengan menggunakan NaCl dengan cara diguyur dan dihilangkan
debris luka menggunakan kassa steril
-Jika sudah bersih, sterilkan area jahit dengan menggunakan povidone iodine
-Lakukan anestesi dengan menyuntikkan lidocaine di area luka
-Pasang duk bolong
-Tunggu 2 menit sampai anestesi bekerja, pastikan apakah pasien masih merasakan nyeri
atau tidak
-Dilakukan penjahitan dengan metode simple suture
-Setelah dilakukan jahitan, pastikan luka sudah tidak mengeluarkan darah
-Buka duk bolong
-Bersihkan sisa povidone iodine dengan menggunakan NaCl 0,9%
-Tutup luka bekas jahit dengan menggunakan kassa dan plester

1. 27/03/23 - An. MR, 17 tahun, Bojong, no. RM 0048671 - Vulnus laceratum


2. 09/01/23 - Tn. H, 32 tahun, Kebonkol, no. RM 020186 - Vulnus laceratum
3. 30/01/23 - Tn. Y, 41 tahun, Rancamulya, no. RM 028005 - Vulnus laceratum
4. 27/03/23 - Ny. H, 43 tahun, Kotakaler, no. RM 031366 - Klavus
5. 09/12/22 - Ny. LL, 26 tahun, Rancamulya, no. RM 023147/22 - P1A0 post partum +
Ruptur perineum grade I
6. 10/01/23 - Nn. A, 23 tahun, Talun, no. RM 020199 - Vulnus laceratum
7. 05/01/23 - Ny. S, 21 tahun, Rancamulya, no. RM 023156 - P1A0 post partum + Ruptur
perineum grade I
8. 10/01/23 - Nn. F, 23 tahun, Talun, no. RM 020288 - Klavus
9. 10/01/23 - An. M, 17 tahun, Kotakaler, no. RM 020191 - Vulnus laceratum

Bedah minor
Ekstraksi Kuku
Langkah-langkah ekstraksi kuku yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Gunakan sarung tangan steril
- Disinfeksi daerah kuku yang akan dicabut/ekstraksi dengan menggunakan cairan povidone
iodine
- Anestesi blok bagian kuku yang akan diekstraksi dengan menggunakan lidokain
- Pastikan pasien sudah merasa baal pada daerah kuku yang telah disuntikkan lidokain
- Angkat kuku dengan menggunakan klem dari tepi kiri ke kanan atau arah sebaliknya
- Bersihkan bagian atas jari yang kukunya telah diangkat, perlahan-lahan dengan
menggunakan kasa steril
- Dab jika masih ada perdarahan aktif
- Olesi salep antibiotik di atas permukaan tersebut, kemudian tempelkan kassa steril yang
sudah diberi povidone iodine
- Balut daerah kuku dengan menggunakan kassa/verban gulung
- Buang bahan medis yang telah dipakai ke tempat sampah medis
- Cuci tangan dan dokumentasi

1. 27/03/23 - Tn. R, 28 tahun, Jatihurip, no. RM 027281 - Paronikia


2. 13/04/23 - Ny. E, 25 tahun, Bojong, no. RM 031351 - Paronikia
3. 10/01/23 - Tn. RW, 28 tahun, Cipadung, no. RM 020138 - Paronikia
4. 17/03/23 - Tn. N, 18 tahun, Cipadung, no. RM 030476 - Paronikia
5. 13/04/23 - Nn. A, 21 tahun, Kotakaler, no. RM 031355 - Paronikia

Ekstraksi Klavus
Langkah-langkah ekstraksi klavus yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Lakukan tindakan aseptic
- Draping dengan duk bolong
- Lakukan anestesi lokal (blok/infiltrasi) dengan lidocaine HCl 2%
- Tandai batas insisi yang dilakukan, berbentuk elips hanya seluas inti sentral klavus
- Eksisi secara tajam bagian dasar klavus sampai subkutis
- Pegang ujung insisi dengan klem lalu diangkat
- Lakukan diseksi tajam dengan gunting menelusuri massa ke sekelilingnya
- Jika massa sudah terangkat, potonglah jaringan di bagian bawahnya
- Jahit luka operasi
- Cuci tangan dan dokumentasi

1. 27/03/23 - Ny. H, 43 tahun, Kotakaler, no. RM 031366 - Klavus


2. 10/01/23 - Nn. F, 23 tahun, Talun, no. RM 020288 - Klavus

Wound Debridement
Prosedur debridemen luka yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Mempersiapkan peralatan
- Mencuci tangan dengan enam langkah
- Ambil kasa menggunakan pinset sirugis, celupkan ke mangkuk berisi saline, peras.
- Bersihkan luka dari arah luar ke dalam 2-3 kali. Bekas kasa dibuang ke kidney basin.
- Anestesi lokal dengan xylocaine/lidocaine: injeksi disekitar luka, sudutnya 45° atau bisa
kurang. Seluruh bagian sekitar luka harus diinjeksi. Setelah itu pastikan pasien sudah
merasa baal.
- Irigasi luka dengan physiologic saline: Semprot saline ke luka dan sekitar luka dan
bersihkan menggunakan forceps+kasa. Bersihkan 1 arah (jangan digosok-gosok).
- Scrubbing sekitar luka dengan pinset anatomis+kasa+povidone iodine
- Gunting jaringan yang telah mati dengan gunting jaringan hingga tinggal jaringan yang
sehat.
- Letakan kassa yang direndam povidone iodine diatas luka
- Tutup dengan kassa kering, lalu plester
- Lepaskan sarung tangan
- Cuci tangan
- Dokumentasi

1. 28/02/23 - Tn. N, 58 tahun, Badama, no. RM 028736 - Ulkus diabetik


2. 30/01/23 - Ny. EY, 55 tahun, Ketib, no. RM 004607 - Ulkus diabetik
3. 27/03/23 - Ny. M, 43 tahun, Kotakaler, no. RM 031368 - Ulkus diabetik
4. 10/01/23 - Ny. F, 61 tahun, Talun, no. RM 020283 - Ulkus diabetik

Insisi Abses
Langkah-langkah insisi abses yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Menjelaskan secara singkat prosedur yang akan dilakukan dan mendapatkan persetujuan
(informed consent)
- Pastikan pasien dalam keadaan nyaman
- Mempersiapkan peralatan
- Mencuci tangan dengan enam langkah
- Ambil kasa menggunakan pinset sirugis, celupkan ke mangkuk berisi saline, peras.
- Lakukan tindakan septic dan aseptic
- Dilakukan anestesi lokal
- Insisi abses
- Melakukan masase disekitar abses dengan tujuan mengeluarkan pus
- Luka dicuci dengan cairan fisiologis NaCl 0,9%
- Penjahitan luka jika perlu
- Penutupan luka menggunakan kassa dan povidone iodine
- Pemberian antibiotik dan analgesik
- Edukasi untuk kontrol 3 hari

1. 27/03/23 - Ny. E, 32 tahun, Bojong, no. RM 031377 - Abses


2. 28/02/23 - Tn. M, 22 tahun, Badama, no. RM 028742 - Abses

Pemasangan Bidai
Prosedur pemasangan bidai yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Siapkan alat dan bahan yaitu bidai atau spalk 3 buah serta pengikat bidai/spalk
- Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik pada bagian yang akan dibidai
- Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien atau keluarga
- Melakukan perawatan luka sebelum pembidaian
- Melakukan pembidaian melalui 2 sendi (proximal dan distal)
- Hasil pembidaian harus cukup jumlahnya, dimulai dari sebelah atas, bagian bawah dan sisi
kanan/kiri tempat yang patah serta tidak kendor dan terlalu ketat
- Observasi ada/tidaknya gangguan vaskular dan neurologis pada bagian distal bagian yang
cedera sebelum dan sesudah pembidaian

1. 04/05/23 - Tn. E, 67 tahun, Rancamulya, no. RM 027283 - Snake bite

Kateter
Prosedur pemasangan kateter urin yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Siapkan peralatan yang diperlukan yaitu kateter urin, gel, kidney basin, handscoon
nonsteril, handscoon steril, perlak, kassa, dan povidone iodine
- Cuci tangan menggunakan 6 langkah cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
- Pakai handscoon nonsteril
- Meminta pasien membuka celana dan meletakkan perlak dibawah bokong pasien
- Bersihkan daerah penis/vulva dengan kassa dan povidone iodine, dari arah tengah ke luar
- Selang kateter diberikan pelumas agar mudah dimasukkan ke saluran uretra
- Selang kateter dimasukkan hingga mencapai leher kandung kemih sekitar 5 cm
- Bernapas hingga urine keluar. Urin yang keluar ditampung di kidney basin
- Setelah urin habis, ambil kembali kateter dengan menarik kateter secara perlahan
- Buang kateter, handscoon dan kassa di limbah infeksius

Anda mungkin juga menyukai