Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN

Perkembangan Fundus Uteri

Dosen: Ibu Sri Suniawati, S.ST.,Bd.,M.Kes

Di Susun Oleh:
Kelompok 3 (Kelas A)

Iis Rismayati L0450462205104


Ira L0450462205357
Irma Giopani L0450462205073
Irma Ratna Kartika L0450462205358
Itoh Masitoh L0450462205163
Karnita L0450462205202
Khoerunisa L0450462205138
Kuraesin Fiana L0450462205285
Leni Sumarni L0450462205028
Leni Susanti L0450462205286
Lilis Sukaesih L0450462205366
Ayu Gita L0450462205475
Shella Aprila L0450462205456
Encom Sumiati L0450462205457
Deti Sylviati L0450462205450
Imas Masturoh L0450462205451
1. Pemeriksaan Tinggi Fundus Uteri (TFU)

a. Perubahan Uterus di Masa Kehamilan

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan

melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan. Pada

perempuan tidak hamil uterus memunyai berat 70 gram dan kapasitas 10 ml atau

kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu

menampung janin, plasenta, dan cairan amnion rata-rata pada akhir kehamilan

volume totalnya mencapai 5 liter bahkan dapat mencapai 20 liter atau lebih

dengan berat rata-rata 1100 gram (Prawirohardjo, 2009; h. 175). Pembesaran

uterus meliputi peregangan dan penebalan sel-sel otot, sementara produksi miosit

yang baru sangat terbatas. Bersamaan dengan hal itu terjadi akumulasi jaringan

ikat dan elastik, terutama pada lapisan otot luar. Kerja sama tersebut akan

meningkatkan kekuatan dinding uterus. Daerah korpus pada bulanbulan pertama

akan menebal, tetapi seiring dengan bertambahnya usia kehamilan akan menipis.

Pada akhir kehamilan ketebalannya hanya berkisar 1.5 cm bahkan kurang.

Pada awal kehamilan penebalan uterus distimulasi terutama oleh hormon

estrogen dan sedikit oleh progesteron. Hal ini dapat dilihat dengan perubahan

uterus pada awal kehamilan mirip dengan kehamian ektopik. Akan tetapi, setelah

kehamilan 12 minggu penambahan ukuran uterus didominasi oleh desakan dari

hasil konsepsi. Pada awal kehamilan, tuba fallopii, ovarium, dan ligamentum

rotundum berada sedikit di bawah apeks fundus, sementara pada akhir kehamilan

akan berada sedikit di atas pertengahan uterus. Posisi plasenta juga memegaruhi

penebalan sel-sel otot uterus, di mana bagian uterus yang mengelilingi tempat
implantasi plasenta akan bertambah besar lebih cepat dibandingkan bagian

lainnya sehingga akan menyebabkan uterus tidak rata. Fenomena ini dikenal

dengan tanda Piscaseck. Pada minggu-minggu pertama kehamilan uterus masih

seperti bentuk aslinya seperti buah avokad. Seiring dengan perkembangan

kehamilannya, daerah fundus dan korpus akan membulat dan akan menjadi

bentuk sferis pada usia kehamilan 12 minggu. Panjang uterus akan bertambah

lebih cepat dibandingkan lebarnya sehingga akan berbentuk oval. Ismus uteri

pada minggu pertama mengadakan hipertrofi seperti korpus uteri yang

mengakibatkan ismus menjadi lebih panjang dan lunak yang dikenal dengan tanda

Hegar. Pada akhir kehamilan kehamilan 12 minggu uterus akan terlalu besar

dalam rongga pelvis dan seiring perkembangannya, uterus akan menyentuh

dinding abdominal, mendorong usus ke samping dan ke atas, terus tumbuh hingga

hampir menyentuh hati (Prawirohardjo, 2009; h. 175).

b. Fungsi Pengukuran Tunggi Fundus Uteri

Pengukuran tinggi fundus uteri di atas simfisis pubis digunakan sebagai

salah satu indikator untuk menentukan kemajuan pertumbuhan janin dan dapat

dijadikan perkiraan usia kehamilan. (Mufdlilah, 2009; h. 44).

c. Teknik Pengukuran Tunggi Fundus Uteri

1. Teknik Mc Donald

a. Definisi Pengukuran TFU dengan Teknik Mc Donald

Pengukuran tinggi fundus uteri dengan teknik Mc Donald adalah cara

mengukur tinggi fundus uteri menggunakan alat ukur panjang mulai dari tepi atas

simfisis pubis sampai fundus uteri atau sebaliknya (Mandriwati, 2007; h. 83).
b. Waktu Pengukuran TFU dengan Teknik Mc Donald

Pemeriksaan dilaksanakan setelah melakukan pemeriksaan inspeksi pada

abdomen dan jika umur kehamilan ibu sudah mencapai 22 minggu (Mandriwati,

2007; h. 84).

c. Cara Pengukuran TFU dengan Teknik Mc Donald

Berikut tata cara pengukuran tinggi fundus uteri menggunakan teknik Mc

Donald:

1. Menyiapkan alat:

a. Alat ukur yang tidak elastis.

b. Kalender kehamilan.

c. Alat – alat ditata pada tempat yang telah disediakan saat mempersiapkan

alat untuk pemeriksaan inspeksi.

2. Menyiapkan ibu (dilaksanakan bersamaan dengan persiapan inspeksi):

a. Menjelaskan tujuan pemeriksaan.

b. Mengatur posisi ibu berbaring setengah duduk dengan mengganjal bantal

di bagian punggung bawah untuk kenyamanan ibu dan kedua kaki

diluruskan.

3. Melaksanakan pemeriksaan

a. Pemeriksa berdiri di sebelah kanan ibu.

b. Meteran didekatkan sehingga mudah mengambil waktu

pemeriksaan.

c. Tangan kiri dan tangan kanan menentukan bagian fundus uteri dan

memosisikan supaya fundus uteri berada tepat di tengah abdomen.


d. Setelah fundus uteri diposisikan tepat di tengah abdomen, tangan

kiri menahan fundus uteri, tangan kanan menempelkan meteran

yang dibalik tepat di tengah, mulai dari fundus uteri sampai tepi

atas tulang simfisis pubis, atau mulai dari tepi atas tulang simfisis

pubis sampai fundus uteri.

e. Mengangkat meteran dan membalik, kemudian membaca hasil

pengukuran.

f. Menggulung pita meteran dengan rapi dan menempatkan pada

tempatnya.

g. Mencatat hasil pemeriksaan pada status ibu.

2. Teknik palpasi abdominal

a. Definisi Palpasi Abdominal Palpasi abdominal adalah suatu tindakan

pemeriksaan yang dilakukan dengan perabaan dan penekanan bagian perut

dengan menggunakan jari atau tangan.

b. Fungsi Palpasi Abdominal Palpasi dapat digunakan untuk mendeteksi

suhu tubuh, adanya getaran, pergerakan, bentuk, konsistensi dan ukuran.

c. Waktu Palpasi Abdominal Pemeriksaan leopold dilakukan pada kehamilan

cukup bulan, setelah pembesaran uterus yang dapat membedakan bagian-

bagian janin (Mufdlilah, 2009; h. 45).

d. Cara Palpasi Abdominal Tangan bidan harus bersih dan hangat, tangan

yang dingin tidak memiliki kepekaan sentuhan yang dibutuhkan, tangan

ini cenderung mengakibatkan kontraksi abdomen dan otot uterus dan ibu
merasakan palpasi ini tidak nyaman. Teknik pelaksanaan palpasi menurut

Leopold ada 4 tahap:

(1) Leopold I Tujuan Pemeriksaan dari pemeriksaan Leopold I :

(a) Untuk mengetahui umur kehamilan berdasarkan TFU.

(b) Menentukan bagian-bagian janin yang berada pada fundus uteri. Cara

Pemeriksaan Leopold I:

(a) Kedua telapak tangan pemeriksa diletakan pada puncak fundus uteri.

(b) Tentukan tinggi fundus uteri untuk menentukan usia kehamilan.

(c) Rasakan bagian janin yang berada pada bagian fundus (bokong atau kepala

atau kosong).

(2) Leopold II Tujuan Pemeriksaan dari pemeriksaan Leopold II:

(a) Menentukan batas samping uterus.

(b) Menentukan letak punggung janin yang membujur dari atas ke bawah

menghubungkan bokong dengan kepala. Cara Pemeriksaan Leopold II:

(a) Kedua telapak tangan pemeriksa bergeser turun ke bawah sampai di samping

kiri dan kanan umbilikus.

(b) Tentukan bagian punggung janin untuk menentukan lokasi auskultasi denyut

jantung janin nantinya.

(c) Tentukan bagian-bagian kecil janin.

(3) Leopold III Tujuan Pemeriksaan dari pemeriksaan Leopold III: (a)

Menentukan bagian apa yang berada di uterus sebelah bawah.


(b) Mengetahui apakah bagian tubuh janin yang berada pada bagian bawah uterus

sudah atau belum masuk ke pintu atas panggul ibu. Cara Pemeriksaan Leopold

III:

(a) Bagian terendah janin dicekap diantara ibu jari dan telunjuk tangan kanan.

(b) Tentukan apa yang menjadi bagian terendah janin dan tentukan apakah sudah

mengalami enggagement atau belum.

(4) Leopold IV Tujuan Pemeriksaan dari pemeriksaan Leopold IV:

(a) Menentukan bagian janin mana yang terletak di bawah.

(b) Menentukan berapa bagian dari kepala janin yang telah masuk dalam pintu

atas panggul. Cara Pemeriksaan Leopold IV:

(a) Pemeriksa mengubah posisinya sehingga menghadap ke arah kiri pasien.

(b) Kedua telapak tangan ditempatkan di sisi kiri dan kanan bagian terendah janin.

d. Tujuan Pengukuran Tinggi Fundus Uteri

Tujuan pemeriksaan tinggi fundus uteri menggunakan teknik Mc Donald

adalah menentukan umur kehamilan berdasarkan minggu, hasilnya bisa

dibandingkan dengan hasil anamnesis hari pertama haid terakhir (HPHT), dan

kapan gerakan janin mulai dirasakan (Mandriwati, 2007; h. 83-84). Rumus Mc

Donald adalah sebagai berikut: 1) Usia kehamilan (hitungan bulan) = tinggi

fundus uteri (dalam cm) x 2/7. 2) Usia kehamilan (hitungan minggu) = tinggi

fundus uteri (dalam cm) x 8/7 (Mufdlilah, 2009; h. 45). e. Hal yang Memengaruhi

Tinggi Fundus Uteri (TFU) Banyak peneliti telah menyebutkan berbagai hal yang

dapat memengaruhi besar kecilnya Tinggi Fundus Uteri (TFU), diantaranya

adalah:
1) Menurut Gardosi J dan Francis A (2012; p. 309)

(a) Tinggi ibu

(b) Kenaikan berat badan Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan

gizi baik dianjurkan menambah berat badan per minggu sebesar 0.4 kg, sementara

pada perempuan dengan gizi kurang atau berlebih dianjurkan menambah berat

badan per minggu masing-masing sebesar 0.5 kg dan 0.3 kg.

(c) Paritas

(d) Kelompok / Etnis

(e) Kebiasaan Merokok

2) Menurut Mongelli et all (1999) dalam Titisari HI (2012; h. 7)

(a) Ukuran ibu Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan

berasal dari uterus dan isinya. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan

bertambah 12.5 kg.

(b) Paritas

(c) Etnis / Ras

(d) Jenis kelamin bayi

f. Prinsip Pengukuran Tinggi Fundus Uteri (TFU) Beberapa prinsip yang harus

diperhatikan dalam mengukur tinggi fundus uteri dengan teknik Mc Donald

adalah:

1) Alat ukur panjang (meteran) yang digunakan tidak boleh elastis.

2) Saat melakukan pengukuran tinggi fundus uteri, kandung kemih ibu harus

dikosongkan. 3) Posisi ibu saat diukur setengah duduk untuk menghindarkan

terjadinya gangguan peredaran darah baik pada ibu maupun pada janin. g. Sikap
Pemeriksa Aspek sikap yang mendukung dalam melaksanakan pengukuran tinggi

fundus uteri dengan teknik Mc Donald:

1) Cermat sehingga mendapat hasil pengukuran yang akurat.

2) Teliti sehingga bisa membaca dan mencatat hasil pengukuran dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai