Anda di halaman 1dari 9

Persalinan Normal

LINGGAR DWI CAHYANINGRUM


Definisi

• Proses Persalinan merupakan proses membuka dan


menipisnya serviks dan janin turun kedalam jalan
lahir.
• Persalinan dibagi menjadi 3 tahap, yaitu ketika
persalinan dimulai dan diakhiri dengan serviks dilatasi
penuh dan menipis, kemudian setelah serviks dilatasi
sampai bayi lahir, dan terakhir setelah bayi lahir
sampai plasenta lahir juga (Hutchinson, J., et al,
2020).
Pemeriksaan sebelum persalinan
• Pemeriksaan Leopold
- Leopold I dilakukan untuk menentukan bagian dari janin yang
terletak di fundus uteri
- Leopold II dilakukan untuk menentukan bagian bayi yang terletak
di sisi samping, antara punggung yang keras atau bagian tangan
dan kaki yang bergerak
- Leopold III dilakukan untuk mengidentifikasi bagian janin yang
terletak di penurunan. Dilakukan dengan palpasi suprapubik, dan
dapat teraba kepala atau bagian badan jika posisi sunsang.
-Leopold IV dilakukan untuk menentukan penonjolan kepala
(Beckmann, C. R. B., et al., 2019)
Tahapan persalinan

• Kala I -> Tahap pertama dimulai dengan kontraksi uterus teratur dan berakhir
dengan dilatasi serviks lengkap pada 10 cm.

• Fase laten:
– pembukaan berlangsung lambat sampai pembukaan berukuran 3 cm
berlangsung.

• Fase aktif :
– Fase akselerasi, dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 4 cm,
– Fase dilatasi maksimal, dalam 2 jam pembukan menjadi sangat cepat menjadi 9
cm,
– Fase deselerasi, pembukaan menjadi lambat kembali sehingga dalam waktu 2
jam, pembukaan baru menjadi lengkap (10 cm).
• Kala II
• Pembukaan serviks lengkap hingga 10 cm dan berakhir
dengan lahirnya neonatus.
• Di kala 2, his menjadi lebih cepat dan kuat.
• Tanda dan gejala kala II
Tanda dan gejala dimulainya kala II terlihat saat ada
keinginan ibu untuk mengejan, terdapat peningkatan
tekanan pada rectum atau vagina, perineum terlihat
menonjol dan vulva-vagina dan sfingter anal terbuka.
Saat labia mulai membuka, kepala janin mulai tampak
tidak lama kemudian di dalam vulva pada saat his.
Kepala janin kemudian dilahirkan kemudian his dimulai
lagi untuk mengeluarkan badan bayi. (Yulizawati, et al.,
2019)
• Kala III
- Kala 3 berlangsung sejak janin lahir sampai plasenta
lahir. Setelah bayi lahir, uterus berkontraksi untuk
mengeluarkan plasenta dari rahim. Biasanya plasenta
lepas 6-15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan
atau dengan bantuan tekanan pada fundus uteri.
- Setelah plasenta keluar, maka dapat dicek kelengkapan
dari plasenta, agar tidak menyebabkan gangguan
kontraksi rahim atau menyebabkan terjadinya
perdarahan.
• kala IV
- Kala 4 dilakukan 2 jam setelah melahirkan
Pada tahap ini, dilakukan observasi terhadap tanda-
tanda vital pada ibu, kontraksi otot rahim dan dilakukan
penjahitan luka episiotomy. Jika keadaan ibu baik setelah 2
jam, maka dapat dipindahkan ke ruangan bersama bayinya
(Yulizawati, et al, 2019).
Daftar Pustaka
• Alhafez L, Berghella V, Evidence-based Labor Management: First stage oflabor (Part 3), American Journal of
Obstetrics & Gynecology MFM (2020), doi: https://doi.org/10.1016/j.ajogmf.2020.100185.
• Casanova, R., Chuang, A., Goepfert, A. R., Hueppchen, N. A., Weiss, P. M. 2019. Beckmann and Ling’s
Obstetrics and Gynecology 8th ed. Philadelphia: Wolters Kluwer
• Yulizawati & El Sinta, L. 2019. Buku Ajar Asuhan Kebidanan pada Persalinan. Sidoarjo: Indomedia Pustaka.
• Hutchison J, Mahdy H, Hutchison J. Stages of Labor. [Updated 2021 Aug 25]. In: StatPearls [Internet]. Treasure
Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544290/

Anda mungkin juga menyukai