DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 1
MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekitar 90% kematian ibu terjadi disaat persalinan dan kira-kira 95% dari
penyebab kematian ibu tersebut adalah komplikasi obstetrik yang sering tidak
dapat diperkirakan sebelumnya. Salah satunya penyulit dalam proses
persalaian akibat adanya distosia, diantaranya distosia power (kekuatan
kontraksi uteri), passanger (janin/berat janin) dan passage (Jalan lahir). Maka
taksiran berat janin mempunyai arti yang sangat penting. Berat bayi yang
sangat kecil atau sangat besar berhubungan dengan meningkatnya komplikasi
selama masa persalinan dan nifas. Yang paling sering terjadi pada janin dengan
berat lahir besar (makrosomia) salah satunya adalah distosia bahu. Sedangkan
pada ibu dapat terjadi perlukaan jalan lahir, trauma pada otot-otot dasar
panggul dan perdarahan pasca persalinan. Pada bayi dengan berat lahir rendah
dapat terjadi respiratory distress syndrom atau hipoglikemi (Winkjosastro
2009).
Berdasarkan kenyataan diatas, perlu dipikirkan cara-cara untuk
mendeteksi kesejahteraan janin termasuk perkiraan berat badan janin selama
masa kehamilan dan saat persalinan, mengingat sebanyak 10%- 20% dari
seluruh proses kehamilan dan persalinan dapat mengalami komplikasi. Bagi
penolong persalinan seperti bidan, berat badan bayi mempunyai arti yang
sangat penting dalam menentukan saat rujukan. Apabila ditemukan tinggi
fundus uteri (TFU) 40 cm atau lebih yang mengindikasikan terjadinya
makrosomia atau bayi besar yang merupakan salah satu faktor presdiposisi
terjadinya distosia bahu dan perdarahan paska persalinan sebaiknya pasien
dirujuk. Bagi obstetrikus, taksiran berat badan bayi sangat dirasakan
kepentingannnya saat harus menentukan tindakan persalinan apakah secara
pervaginam ataupun perabdominal. Singkatnya, berat badan janin penting
diukur sebelum proses persalinan mulai. Berguna untuk mengantisipasi
kemungkinan penyulit kehamilan-persalinan seperti gangguan pertumbuhan
bayi atau makrosomia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mengukur tinggi fundus uteri?
2. Bagaimana menghitung perkiraan berat janin?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara mengukur tinggi undus uteri pada ibu hamil
2. Untuk mengetahui cara menghitung perkiraan berat janin.
BAB II
TINJAUAN TEORI
16 minggu ½ simpisis-pusat
Rumus Mc Donald :
1. Usia kehamilan (hitungan bulan) = tinggi fundus uteri (dalam cm) x 2/7.
2. Usia kehamilan (hitungan minggu) = tinggi fundus uteri (dalam cm) x 8/7
Jaringan dan
10 20 30 40
cairan
minggu minggu minggu minggu
Janin 5 300 1500 3400
Cairan
0 30 80 1480
ekstraselular
3) Paritas
4) Kelompok / Etnis
5) Kebiasaan Merokok
1) Ukuran ibu
Obesitas > 29 ≥7
Gemeli 16 – 20.5
Sumber : Prawirohardjo (2009)
2) Paritas
3) Etnis / Ras
8. Sikap Pemeriksa
b. Gerakan janin
d. Ultrasonografi.
NST adalah suatu uji untuk sistem saraf pusat bayi, secara tidak
langsung uji ini menunjukan fungsi plasenta. Pemeriksaan tersebut
melibatkan bagaimana frekuensi jantung janin (FHR) dihubungkan
dengan gerakan janin.
a. Rumus Risanto
Y = 127.6x – 931,5
b. Rumus Johnson
c. Rumus Niswander
Apabila TBJ tidak sesuai dengan apa yang seharusnya maka ada
beberapa kemungkinan: TBJ yang salah atau janin yang terlalu kecil
karena mengalami keterlambatan pertumbuhan intrauterin (intrauterin
growth retardation/IUGR), atau janin lebih besar dari seharusnya seperti
pada penderita diabetes (Siswosudarmo R dan Emilia, 2008).
1) Konginetal anomaly
2) Prematuritas
3) Komplikasi karena kesalahan letak anak, yaitu pada letak lintang
atau talipusat menumbun
4) Eritroblastosis
5) Diabetes mellitus
6) Solusio plasenta, kalau ketuban pecah tiba-tiba.
b. Gemeli (kehamilan ganda)
Gemeli adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih.
c. Makrosomia
BBLR adalah bayi yang dilahirkan dengan berat lahir <2500 gram
tanpa memandang usia gestasi (Kosim, dkk, 2012).
a) Gangguan metabolic
b) Gangguan imunitas
c) Gangguan pernafasan
1) Proportinate IUGR
2) Disproportinate IUGR
A. Kesimpulan
Berat badan lahir adalah berat badan bayi yang ditimbang jam pertama
kelahiran. Semakin besar bayi yang dilahirkan meningkatkan resiko ruptur
perineum
B. Saran
Amnu,S. 2012 .Rustam Mothar sinopsis obstetri : obsteti operatif social edisi
jilid 1&2. EGC: Jakarta
Rukyah & Lia Yulianti . 2010 Asuhan neonatus bayi & anak balita. Jakarta: trans
info medika
Shole Kosim, dkk. 2012. Buku agan neonatalologi. Ikatan dokter anak .
indeonesia. Jakarta : EGC