Anda di halaman 1dari 7

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Pengawasan terhadap obat tradisional” ( Public Warning No. KH.
00.01.1.43.2397 Tahun 2009) dan tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengawasan
terhadap obat tradisional dan untuk mengetahui tanggung jawab pelaku Usaha Obat tradisional.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Juridis Normatif ini
dipergunakan untuk mengkaji permasalahan yang berkaitan dengan Pengawasan terhadap obat
tradisional mengandung bahan kimia.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa, pengawasan terhadap obat tradisional telah


diupayakan oleh pihak Balai Pengawasan Obat Dan Makanan dengan memberikan teguran pada
pelaku usaha untuk tidak menjual Obat Tradisional yang mengandung Bahan Kimia Obat
(BKO). Dan ternyata di lapangan masih terdapat obat tradisional mengandung bahan kimia obat.
Contohnya seperti: Wan Tong Pegal Linu, Salurat Putri Sakti, Randa Linu, Sekalor Serbuk, Yin
Chiao Tablet. Dengan demikian karena hal tersebut sudah merupakan public warning maka
seharusnya pihak pelaku usaha tidak boleh menjualnya lagi
DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………………………………… i

Abstrak……………………………………………………………………………………………ii

Daftar isi……………………………………………………………………………………….…iii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……….……………………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah…….……...…………………...……………………….………………3
C. Tujuan Penelitian…..……………………….……………………...……………………...4
D. Manfaat Penelitian….…………….………………………………………………….……5
E. Tinjau Pustaka….…………………………………………………….……………………6
F. Metode Penelitian…………………………………………………………………………7

BAB II : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengawasan terhadap obat tradisional………….…………………………………………9


B. B.Analisis tanggung jawab pelaku usaha obat tradisional
yang mengandung BahanKimiaObat………………………………...…………………. 10

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………...11
B. Saran……………………………………………………………………..................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan Kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan guna
tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap agar dapat
mewujudkan derajat Kesehatan yang optimal.

Masalah Kesehatan merupakan masalah menyeluruh di semua lapisan masyarakat,


tidak hanya terjadi pada golongan masyarakat miskin dan tidak mampu tapi dapat juga terjadi
pada golongan masyarakat mampu dalam artian masalah Kesehatan ini merupakan suatu masalah
yang kompleks dan menyeluruh di seluruh golongan masyarakat . Obat tradisional merupakan
komponen penting dalam pelayanan Kesehatan. Selain dapat menghilangkan gejala/symptom
dari suatu penyakit, obat tradisional dapat juga mencegah penyakit bahkan dapat menyembuhkan
penyakit. Tetapi dilain pihak obat tradisional dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan
apabila penggunaannya tidak tepat. Oleh sebab itu penyediaan informasi yang benar.

Dengan melihat arti penting perlindungan Konsumen, maka undang-undang Nomor 8 tahun 1999
tentang perlindungan Konsumen, diharapkan akan dapat memeberikan pengaruh positif terhadap
pelaku usaha dan konsumen sekaligus. Bahwa perlindungan konsumen sebenarnya tidak hanya
bermanfaat bagi kepentingan konsumen, tetapi juga bagi kepentingan pelaku usaha.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dirumuskan pokok masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana Pengawasan terhadap obat tradisional?


2. Bagaimana Tanggung Jawab Pelaku Usaha obat tradisional?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengawasan terhadap Obat Tradisional.


2. Untuk mengetahui tanggung jawab pelaku usaha Obat Tradisional.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut

1. Memberikan sumbangan pikiran bagi para konsumen dan pelaku usaha dalam hal ini
menyangkut masalah Obat Tradisional.
2. Sebagai bahan referensi dalam rangka penelitian lanjutan mengenai Tanggung Jawab
Pelaku Usaha-Usaha Obat tradisional.
E. Tinjau Pustaka

Untuk memenuhi tujuan dan Undang-Undang perlindungan konsumen sebagaimana dimaksud


dalam pasal 3 Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, perlu
dilakukan pembinaan dan pengawasan terhadap terselenggaranya perlindungan terhadap
konsumen secara memadai. Oleh karena itu, pembinaan dan pengawasan meliputi :

1. Diri Pelaku Usaha

2. Sarana dan prasarana produksi

3. Iklim Usaha secara keseluruhan, serta

4. Konsumen.

Dengan pembinaan dan pengawasan ini diharapkan pemenuhan hak-hak konsumen dapat
terjamin dan sebaliknya pemenuhan kewajiban-kewajiban Pelaku Usaha sebagai produsen dapat
dipastikan.

Pembinaan terhadap pelaku usaha (Produsen) mengandung makna mendorong Pelaku Usaha
supaya bertindak sesuai aturan berlaku, baik aturan yang diharuskan oleh Undang-Undang,
Kebiasaan maupun kepatuhan. Dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang perlindungan
konsumen maka dapat dilihat bahwa pasal 1 menyatakan :

1. Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum
untuk memberi perlindungan kepada konsumen.

2. Konsumen adalah setiap orang atau pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk
hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
F. Metode Penelitian

1. Metode Pendekatan
Pendekatan Juridis Empiris dalam melihat implementasi permasalahan oleh Badan POM
terhadap obat tradisional mengandung bahan kimia.

2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Badan Pengawas Obat Makanan di Provinsi Papua, Karena
badan tersebut berwenang untuk mengawasi adanya obat tradisional di Kota Jayapura.

3. Populasi dan Sampel


3.1 Populasi
Dalam peneltian yang menjadi populasi adalah Badan POM dan Konsumen yang berada
di Kota Jayapura.
3.2 Sampel
Pada penelitian ini sampel ditentukan berdasrkan metode “Purporsive Sampling” yaitu
sampel di tentukan oleh peneliti dengan pertimbangan responden besar dengan mengingat
keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga.
Responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Badan POM sebanyak (3) orang, yang terdiri dari:
a. pimpinan Badan POM 1 orang
b. Layanan Informasi Konsumen 1
orang.
c. Analisis/ petugas laboratorium
Badan POM 1 orang.
2.Konsumen sebanyak 10 orang.
Teknik Pengumpulan Data

Adapun Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu:
a. Observasi : peneliti melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung di Badan POM.
b. Wawancara : peneliti mengumpulkan informasi dari konsumen maupun pelaku usaha dalam
hal ini
Badan POM mengajukan beberapa pertanyaan lisan yang harus di jawab
lisan oleh responden.
c. Studi Perpustakaan : peneliti mengumpulkan buku-buku hukum seperti hukum
perlindungan konsumen,
Bahan-bahan dari Badan POM dll, yang relevan dengan masalah yang
diteliti.
Prosedur dan pengumpulan data
a. Data primer yaitu data yang diperoleh peneliti pada saat menanyakan langsung kepada
Badan POM.
b. Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti dengan cara membaca catatan
(dokumen)
dari Badan POM, Literatur Bahan dari Buku Hukum Perlindungan Konsumen serta UU
No. 8 Tahun 1999
tentang perlindungan konsumen.

Analisis Data
Keseluruhan data yang telah dikumpulkan diproses melalui tahap identifikasi dan
klarifikasi serta kualitatif,
untuk kemudian dianalisis secara deskriktif melalui empat tahap yaitu pengumpulan data,
reduksi data,
penyajian data, dan kesimpulan sehingga diharapkan hasil penelitian dapat
mengungkapkan masalah yang
dikaji secara lengkap dan tepat.

Anda mungkin juga menyukai