ABSTRAK
SPKT merupakan singkatan dari Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu, yang bertugas melaksanakan
pelayanan untuk menerima laporan pengaduan masyarakat, memberikan bantuan dan pertolongan, serta
memberikan pelayanan informasi, salah satunya adalah layanan pembuatan Surat Keterangan Tanda Lapor
Kehilangan (SKTLK). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Kualitas Pelayanan Pembuatan Surat
Keterangan Tanda Lapor Kehilangan (SKTLK) Dilihat Dari Aspek Responsiveness (Ketanggapan) Pada
SPKT Polres Barito Timur. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Deskriptif melalui pendekatan
Kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik
pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi dan triangulasi yang digunakan
sebagai teknik pelengkap. Key informan dalam penelitian ini 5 orang informan. Teknik analisis data dalam
penelitian ini menggunakan analisis data yang dikembangkan oleh Miles, Huberman dan Saldana (2014),
yaitu Data Collection (Pengumpulan Data), Data Condesation (Kondensiasi Data), Data Disply (Penyajian
Data) dan Conlusing: Drawing/Verifing (Penarikan Kesimpulan). Hasil penelitian ini menunjukan Kualitas
Pelayanan Pembuatan Surat Keterangan Tanda Lapor Kehilangan (SKTLK) Dilihat Dari Aspek
Responsiveness (Ketanggapan) Pada SPKT Polres Barito Timur dapat dikategorikan Berkualitas.
Kata Kunci: Kualitas, Pelayanan, Surat Keterangan Tanda Lapor Kehilangan (SKTLK).
Kerangka Konseptual
Gambar 1. Kerangka Konseptual
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 25
Tahun 2009 pasal 15 Tentang Pelayanan
Publik
2. Peraturan Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010, Berkualitas
tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Sumber : data diolah, 2023
Pada Tingkat Kepolisian Resor dan
Kepolisian Sektor.
METODE PENELITIAN
Kualitas Pelayanan dilihat dari Aspek Pendekatan dan Jenis Penelitian
Responsiviness (Ketanggapan) Menurut Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
(Zeithaml, Parasuraman, & Berry, 1990), sebagai
berikut:
jenis penelitian deskriptif kualitatif. Peneltian
1.Merespon Setiap Pemohon Yang Ingin deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang
Mendapatkan Pelayanan bertujuan untuk menggambarkan dan
2.Petugas Melakukan Pelayanan Dengan Cepat
3.Petugas Melakukan Pelayanan Dengan Tepat mendeskripsikan persitiwa maupun fenomena
4.Petugas Melakukan Pelayanan Dengan Cermat yang terjadi di lapangan. Penelitian deskriptif
5.Petugas Melakukan Pelayanan Dengan Waktu
Yang Tepat
kualitatif bertujuan untuk menggambarkan,
melukiskan, menerangkan, menjelaskan dan
menjawab secara lebih rinci permasalahan yang
Adapun tahapan-tahapan pembuatan Surat
Keterangan Tanda Lapor Kehilangan (SKTLK) akan diteliti dengan mempelajari semaksimal
sebagai berikut: mungkin seorang individu, suatu kelompok atau
1.Menerima Berkas Pemohon Surat Keterangan
Tanda Lapor Kehilangan (SKTLK) suatu kejadian.
2.Memeriksa Berkas Pemohon Surat Keterangan Menurut (Suharsaputra, 2012), mengatakan
Tanda Lapor Kehilangan (SKTLK) bahwa penelitian yang mengkaji kualitas
3.Meneliti Berkas Pemohon Surat Keterangan
Tanda Lapor Kehilangan (SKTLK) merupakan hubungan, kegiatan, situasi atau
4.Menginput Data Pemohon Surat Keterangan materil disebut penelitian kualitatif, dengan
Tanda Lapor Kehilangan (SKTLK)
5.Menyerahkan Surat Keterangan Tanda Lapor penekanan kuat pada deskriptif menyeluruh dalam
Kehilangan (SKTLK) Kepada Pemohon menggambarkan rincian segala sesuatu yang
terjadi pada suatu kegiatan atau situasi.
Kualitas Pelayanan Pembuatan Surat Keterangan
Tanda Lapor Kehilangan (SKTLK) Dilihat Dari
Aspek Responsiveness (Ketanggapan) Pada
SPKT Polres Barito Timur
Lokasi Penelitian Menurut (Moleong, 2010), mengatakan
Lokasi penelitian dilaksanakan di Polres bahwa dokumentasi adalah mencari data
Barito Timur yang beralamat di Jl. A. Yani KM 6 mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
Tamiyang Layang, Kabupaten Barito Timur, catatan transkrip, buku, surat kabar, majalah,
Kalimantan Tengah. notulen rapat, dan agenda
Sumber Data 3. Observasi
1. Data Primer Menurut Margono dalam (Moleong,
Data primer diperoleh langsung dari 5 2010), mengatakan bahwa observasi
informan penelitian, diantaranya: merupakan pengamatan serta pencatatan di
a. Kanit SPKT Polres Bartim :1 tempat atau berlangsungnya peristiwa secara
b. Staf SPKT :1 sistematis terhadap gejala yang terlihat pada
c. Masyarakat Barito Timur :3 objek penelitian. Observasi yang dilakukan
2. Data Sekunder adalah observasi tidak langsung.
Data sekunder adalah data yang 4. Triangulasi
diperoleh dari dari referensi, buku-buku, Menurut (Moleong, 2010), mengatakan
literatur, dokumen serta laporan yang bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan
berhubungan dengan permasalahan yang keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
diteliti. yang lain. Diluar data untuk keperluan
Teknik Pengumpulan Data pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
Untuk mendapatkan data yang akurat, maka data itu.
penulis menggunakan teknik pengumpulan data Teknik Analisis Data
(wawancara, observasi, dokumentasi dan Teknik analisa data yang digunakan dalam
triangulasi yang digunakan sebagai teknik penelitian adalah teknik analisa data model
pelengkap), sebagai berikut: interaktif Miles dan Huberman yang meliputi data
1. Wawancara – data reduction, display, dan conclusion drowing
Menurut (Moleong, 2010), mengatakan atau veryfication (Sugiyono, 2011). Data
bahwa wawancara merupakan suatu bentuk penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara,
percakapan yang dilakukan oleh dua pihak observasi dan dokumentasi.
untuk mendapatkan informan tertentu, sebagai Sesuai dengan jenis penelitian di atas, maka
berikut: peneliti menggunakan model interaktif dari
a. Pihak yang mengajukan pertanyaan disebut (Miles, Huberman, & Saldana, 2014) untuk
interviewer (pewawancara) sedangkan menganalisis data hasil penelitian. Aktivitas
pihak yang akan memberikan jawaban atas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
pertanyaan tersebut disebut interview interaktif dan berlangsung secara terus-menerus
(pihak yang diwawancara); sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
b. Wawancara dibagi atas dua yaitu Adapun model interaktif yang dimaksud
wawancara terstruktur dan wawancara tidak sebagai berikut:
tersruktur. (Wawancara tersruktur yaitu
wawancara yang dilakukan dengan
menggunakan pedoman wawancara berupa
urutan daftar pertanyaan, sedangkan
wawancara tidak terstruktur yaitu
wawancara yang dilakukan dengan cara Gambar 2. Komponen-Komponen Analisis Data
mengajukan pertanyaan di luar daftar Model Interaktif
pertanyaan namun masih dalam konteks
penelitian yang dilakukan).
Data
2. Dokumentasi collection Data display
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitiaan maka dapat
disimpulkan bahwa Kualitas Pelayanan Dilihat
Dari Aspek Responsiviness (Ketanggapan) dalam
Pembuatan Surat Keterangan Tanda Lapor
References
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana. (2014). Qualitative Data Analysis (terjemahan). Jakarta: UI
Press.
Negara, L. A. (2004). SANKRI Buku III: Landasan dan Pedoman Pokok Penyelenggaraan dan
Pengembangan Sistem Administrasi Negara. Jakarta: LAN.
Norainah. (2023). Kualitas Pelayanan Publik Di Lihat Dari Aspek Responsiveness (Ketanggapan) Dalam
Pembuatan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) Di Kantor Kelurahan Sulingan Kecamatan
Murung Pudak Kabupaten Tabalong. Jurnal STIA Tabalong.
Pasal 15 ayat (1) Huruf k Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Republlik Indonesia.
(n.d.).
Rukayat, Y. (2017). Kualitas Pelayanan Publik Bidang Administrasi Kependudukan Di Kecamatan Pasir
Jambu. Jurnal Unnur.
Sarmini, A. (2019). Kualitas Pelayanan Surat Izin Mengemudi (SIM) Pada Kantor Satuan Lalu Lintas Polres
Karimun. Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah X.
Senain, & Suskiati, W. (2021). Kualitas Pelayanan Surat Keterangan Catatan Kepolisian pada Kepolisian
Resor (POLRES) Situbondo. Jurnal Ilmiah Acton Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suharsaputra, U. (2012). Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan. Bandung: Refika
Aditama.
Sumardi. (2020). Kualitas Pelayanan Pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM) C Di Polres Hulu Sungai
Utara. Jurnal STIA Tabalong.