Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

KEGIATAN EKONOMI

DOSEN PEMBIMBING :

MAHDAR ERNITA S.Pd., M.Ed

DISUSUN OLEH :

DEVI WINATA (12110624070)

MUHAMMAD WILDAN AINUR ROZIQ (12110611696)

PUTRI SUCI DELIMA (12110624307)

SITI ZAHRATUL HASANAH (12110621733)

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM

RIAU

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 28 Februari 2021


Penyusun
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan ekonomi adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang atau seuatu
perusahaan ataupun masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun
menggunakan barang dan jasa tersebut.

Kegiatan ekonomi saat ini diindonesia telah mengalami suatu perkembangan yang
sangat pesat. Selaras dengan adanya kegiatan ekonomi maka perkembangan ekonomi
akan juga berpengaruh dibeberapa aktivitas, yaitu salah satunya adalah perdagangan.
Sektor perdagangan merupakan salah satu indikator kemajuan di bidang ekonomi dalam
hal serapan tenaga kerja dan dilihat dari kegiatannya.

Sektor perdagangan merupakan sector yang sangat terbuka yang memliki dalam
artian tidak ada halangan bagi seseorang untuk keluar masuk dalam sektor ini. Dalam
perkembangan kegiatan perdagangan melibatkan banyak peran masyarakat sebagai
konsumen, serta badan-badan usaha sebagai produsen barang dan jasa maupun
perdagangan yang berfungsi sebagai penjual kepada konsumen.

Pasar tradisional adalah suatu tempat bertemunya penjual dan pembeli yang
melakukan transaksi atau tawar-menawar antara penjual dan pembeli secara face to face.
Sebagai makhluk social, manusia hidup berdampingan dengan manusia yang lain. Oleh
karena itu, didalam hidupnya seorang individu selalu ingin melakukan interaksi social
dengan individu lainnya. Sumber modal kerja berasal dari tabungan sendiri atau lembaga
keuangan tidak resmi, pada umumnya merupakan kerja sendiri dan barang dagangan atau
jasa dikonsumsikan oleh golongan masyarakat berpenghasilan rendah.

Produksi dapat didefinisikan sebagai hasil dari suatu proses atau aktifitas ekonomi
dengan memanfaatkan beberapa masukan (input). Dan kegiatan produksi merupakan
suatu pengkombinasian dari berbagai input untuk menghasilkan output.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kegiatan ekonomi?

2. Apa yang dimaksud dengan produksi?

3. Apa yang dimaksud dengan konsumsi?


4. Siapa saja pelaku dari kegiatan ekonomi?

5. Apa bentuk dari Circularflow?

1.3 Tujuan Masalah

 Mengetahui pengertian kegiatan ekonomi


 Mengetahui apa yang dimaksud dengan produksi
 Mengetahui apa itu konsumsi
 Mengetahui sisapa saja pelaku kegiatan ekonomi
 Mengetahui bentuk Circularflow.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kegiatan Ekonomi

Kegiatan ekonomi merupakan suatu kegiatan atau perilaku manusia yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan hidup dan dilandaskan dengan prinsip-prinsip ekonomi. Pengertian lainnya
adalah suatu tindakan individeu dalam menentukan pilihan dan menggunakan peluang dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya1.

Kegiatan ekonomi mengacu pada kegiatan memproduksi, membeli, menjual dan


mendistribusikan barang dan jasa yang melibatkan transaksi moneter. Dapat diartikan proses
dimana persediaan modal atau sumber daya menghasilkan aliran dalam output barang dan jasa
yang dapat dimanfaatlkan individu untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Ada tiga masalah pokok yang menjadi kajian ilmu ekonomi.ketiga masalah itu meliputi
masalah produksi, masalah distribusi dan masalah konsumsi

A. Produksi
Produksi dapat didefinisikan sebagai hasil dari suatu proses atau aktivitas ekonomi
dengan memanfaatkan beberapa masukan (input). Dengan demikian, kegiatan produksi
tersebut adalah mengombinasikan berbagai input untuk menghasilkan output. Berdasarkan
keterangan di atas, dapat dimengerti bahwa setiap variabel input dan output mempunyai
nilai yang positif. Teori produksi sebagaimana teori perilaku konsumen merupakan teori
pemilihan atas berbagai alternatif yang tersedia. Dalam hal ini keputusan yang diambil
oleh seorang produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif tersebut. Produsen
mencoba memaksimumkan produksi yang bisa dicapai dengan suatu kendala ongkos
tertentu agar dapat dihasilkan profit atau keuntungan yang maksimum2

produksi merupakan kegiatan untuk meningkatkan manfaat suatu barang .untuk


meningkatkan manfaat suatu barang .untuk meningkatkan manfaat tersebut, diperlukan
bahan bahan yang disebut factor produksi. Sesuai dengan asumsi bahwa sumber sumber
ekonomi (factor produksi ) bersifat jarang maka fakto factor produksi harus
dikombinasikan secara baik aatau secara gefesien sehingga dicapai kombinasi factor dgn
beaya yang paling rendah ( least cost combination).

Dalam Al-Qur’an surat al-Hadid


ayat 7, Allah berfirman :

1
Lista Kuspriatni, Pengantar Ekonomi. Hal 1
2
Iswardono SP,TEORI EKONOMI MIKRO. Jakarta: Gunadarma, 1994. Hlm 120
‫آِم ُنوا ِباَّ ِ َو َر ُسوِلِھ َو َأْنِفُقوا ِمَّم ا َجَع َلُك ْم‬
‫ُم ْسَتْخ َلِفیَن ِفیِھۖ َفاَّلِذ یَن آَم ُنوا ِم ْنُك ْم َو َأْنَف ُقوا َلُھْم‬
‫َأْج ٌر َك ِب یٌر‬
Berimanlah kamu kepada Allah
dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan
kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman diantara kamu dan
menafkahkan(sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar. (Q.S al-Hadid ayat
7) Ayat di atas menguraikan konsekuensi dari hal yang telah dijelaskan sebelumnya
mengenai penciptaan dan kuasa Allah dengan menyatakan : Berimanlah kamu semua
kepada Allah dan Rasul yang diutusNya dalam menyampaikan tuntunantuntunanNya dan
nafkahkanlah sebagian dari apa yakni harta apapun yang Dia yakni Allah titipkan
kepadakamu dan telah menjadikan kamu berwenang dalam penggunaan-nya selama kamu
masih hidup. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan berinfak walau sekadar
apapun, selama sesuai dengan tuntunan Allah, bagi mereka pahala yang besar.4 Dalam
memproduksi sesuatu bukanlah sekedar untuk dikonsumsi sendiri atau dijual di pasar,
tetapi lebih jauh menekankan bahwa setiap kegiatan produksi harus pula mewujudkan
fungsi sosial. Dalam ekonomi Islam terdapat keyakinan adanya Allah SWT sehingga
peran dan kepemilikan dalam ekonomi dipegang oleh Allah. Sehingga terwujudlah
kemaslahatan individu dan masyarakat.

Secara ringkasnya bahwa produksi adalah serangkaian kegiatanuntuk menghasilkan


barang bukan hanya untuk individu tetapi masyarakat dan makhluk lainnyabertujuan
kemaslahatan. Serangkaian kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan tuntunan Allah dan
Rasul dankebebasan mengelola berbagai elemen dalam produksi diberikankewenangan
kepada manusia, namun kepemilikan dipegang oleh Allah.Apabila dikerjakan sesuai
dengan tuntunan maka akan pahala yangdidapat.

Produksi merupakan usaha untuk meningkat kan manfaat dengan cara mengubah
bentuk (form utility), memindah kan tempat (place utility), dan menyimpan (store utility).
Analisis produksi dilakukan dengan membedakan analisis jangka pendek (short run) dan
analisis produksi jangka panjang (long run). Analisis produksi jangka pendek adalah
analisis yang membedakan antara faktor produksi tetap (fixed inut), dan faktor produksi
variabel (variables input). Faktor-produksi tetap misalnya modal (K) dan factor produksi
tenaga kerja sebagai faktor produksi variabel (L).
Hubungan teknis antara faktor-faktor produksi (yang disebut masukkan/input) dengan
hasil produksinya (yang disebut juga dengan produk/output). 3
Secara umum fungsi dapat ditulis dalam bentuk:
Q = f (K, L, R, T)

3
Dra. Ec. Lydia Goenadhi, M.Si, PENGANTAR EKONOMI MIKRO. Banjarbaru : 2017, hlm 51
Q= f(K,L)

Fungsi ini menunjukkan fungsi produksi, bahwa Q sebagai output, tergantung jumlah
input yang digunakan, K dan L. Kalau K diasumsikan tetap maka fungsi produksi
tersebut:

TP- F (K, L)-(L) .

Secara konvensional, factor produksi digolongkan menjadi factor tenaga kerja dan
factor produksi modal. Masalah produksi menyangkut tiga pertanyaan pokok:
what,how,for whom.
1.what
Barang apa yanag akan dihasilkan. Barang yang akan di hasilkan adalah barang
barang yang dibutuhkan oleh masyarakat ( konsumen). Jadi, barang yanag ada
permintaanya atau dengan kata lain, memiliki nilai permintaan. Bebpendapatan
tinggi, sebaliknaya barang barang yanag semi mewah adalah untuk golongan
pendapatan menegah,dan bagi mereka yang termasuk golongan pendapat rendah
akan meminta produk produk dengan harga rendah (tidak mewah )

2. How: bagaimana atau dengan apa barang dihasilkan, apakah dengan teknologi
sederhana, madya atau teknologi tinggi. Hal ini ditentukan oleh persaingan yang
ada di pasar.

3. For Whom: untuk siapa barang itu dihasilkan. Hal ini tergantung pada distribusi
pendapatan masyarakat. Dilihat dari tingginya pendapatan maka pendapatan
masyarakat dapat digolongkan menjadi (1) golongan pendapatan tinggi. (2)
golongan pendapatan menengah, dan (3) golongan pendapatan rendah. Barang-
barang mewah yang dihasilkan hanya diperuntukkan bagi mereka yang
berpendapatan tinggi, sebaliknya barang-barang yang semi mewah adalah untuk
golongan pendapatan menengah, dan bagi mereka yang termasuk kelompok
golongan pendapatan rendah akan meminta produk-produk dengan harga rendah
(tidak mewah)

 Faktor Produksi
Faktor produksi (factors of production) adalah input yang digunakan untuk
hasilkan barang dan jasa. Dua faktor produksi yang paling penting adalah modal
dan tenaga kerja. Modal adalah seperangkat sarana yang dipergunakan oleh para
pekerja derek para pekerja bangunan, kalkulator akuntan, dan komputer PC penulis
buku ini. Tenaga kerja adalah waktu yang dihabiskan orang untuk bekerja. Kita
gunakan simbol K untuk menunjukkan jumlah modal dan simbol L untuk
menunjukkan jumlah tenaga kerja.

Pada bab ini, kita anggap faktor-faktor produksi sudah baku. Dengan kata lain,
kita mengasumsikan bahwa perekonomian memiliki sejumlah modal tetap dan
sejumlah tenaga kerja tetap. Kita tulis

K=K

Garis datar di atas menunjukkan bahwa setiap variabel adalah tetap. untuk
mempermudah analisis, kita asumsikan jumlah modal dan tenaga kerja tetap. Kita
asumsikan juga di sin hwa f faktor produksi digunakan sepenuh nya yaitu, tidak ada
sumberdaya yang terbang. Sekali lagi, di dunia nyata, sebagian dari angkatan kerja
menganggur, dan sebagian modal tidak terpakai. Sekarang kita akan asumsikan
modal dan tenaga kerja digunakan sepenuhnya.

 Fungsi Produksi
Teknologi produksi yang ada menentukan berapa banyak output/keluaran
diproduksi dari jumlah modal dan tenaga kerja tertentu. 4Para ekonom
menggambarkan teknologi yang ada dengan menggunakan fungsi produksi
(production function). Dengan Y menunjukkan output, maka fungsi produksi adalah

y = F (K, L).

Persamaan ini menyatakan bahwa output adalah fungsi dari sejumlah modal dan
tenaga kerja.

DALIL TENTANG FUNGSI PRODUKSI


(ayat 30 surah Al-Baqarah) Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para
Malaikat:"Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di mukabumi."
mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah)di bumi itu orang
yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami
Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S al-
Baqarah : 30)

Dilihat dari tafsir ayat diatas, ayat ini menceritakan tentang penyampaian
keputusan Allah kepada malaikat mengenai penciptaan manusia, alam dan beserta
isinya. Malaikat cenderung kawatir akan bumi dirusak oleh manusia nantinya. Tapi

4
Ipunk Yogatama, TEORI PRODUKSI. Sidoarjo: Scripta Cendekia, 2017 hlm. 51
Allah tidak menyalahkan ataupun membenarkan karena Allah maha mengetahui
segalanya apa yang akan dilakuakn oleh manusia. Allah memberikan tugas kepada
malaikat yang menyangkut manusia yaitu mencatat amal-amal manusia, ada yang
bertugas memeliharanya, ada yang membimbingnya dan sebagainya.Karena itu
semua makhluk yang ada dialam semesta bersujud semua kepada ALLAH

Fungsi produksi mencerminkan teknologi yang digunakan untuk mengubah


modal dan tenaga kerja menjadi output. Jika seseorang menemukan cara yang lebih
baik untuk memproduksi barang, hasilnya adalah lebih banyak output yang
diperoleh dari jumlah modal dan tenaga kerja yang sama. Jadi, perubahan teknologi
mem pengaruhi fungsi produksi. Banyak fungsi produksi memiliki suatu sifat yang
disebut skala hasil konstan (constant returns to scale). Fungsi produksi memiliki
skala hasil konstan jika peningkatan dalam persentase yang sama dalam seluruh
faktor-faktor produksi me nyebabkan peningkatan output dalam persentase yang
sama. Jika fungsi produksi memiliki skala hasil konstan, maka kita dapatkan output
10 persen lebih banyak ketika kita meningkatkan modal dan tenaga kerja sampai 10
persen. Secara matematis, fungsi produksi memiliki skala hasil konstan jika

zY= F(zK, zL)

untuk setiap angka positif z. Persamaan ini menyatakan bahwa jika kita
mengalikan jumlah modal dan jumlah tenaga kerja dengan angka z, output juga
dikalikan dengan z. Pada bagian berikutnya kita lihat bahwa asumsi skala hasil
konstan memiliki implikasi penting pada distribusi pendapatan dari produksi.
Sebagai contoh dari fungsi produksi, perhatikanlah produksi di pabrik roti.

Dapur dan peralatannya adalah modal pabrik roti itu, para pekerja yang
dipekerjakan untuk membuat roti adalah tenaga kerjanya, dan roti adalah outputnya.
Fungsi produksi pabrik roti menunjukkan bahwa jumlah roti yang diproduksi
bergantung pada jumlah peralatan dan jumlah pekerja. Jika fungsi produksi
memiliki skala hasil konstan, maka melipatduakan jumlah peralatan dan jumlah
pekerja akan melipatduakan jumlah roti yang diproduksi.

Rumah tangga menerima pendapatan dari tenaga kerja dan modal yang mereka
miliki, membayar pajak kepada pemerintah, dan kemudian memutuskan berapa
banyak dari pendapatan setelah pajak digunakan untuk konsumsi dan berapa banyak
yang ditabung. Sebagaimana kita bahas pada Subbab 3-2, pendapatan yang diterima
rumah tangga sama dengan output perekonomian Y. Pemerintah kemudian menarik
pajak dari rumah tangga sejumlah T. (Meskipun pemerintah membebankan
berbagai jenis pajak, seperti pajak penghasilan perseorangan dan pajak pendapatan
perusahaan serta pajak penjualan, untuk tujuan pembahasan kita bisa
menggabungkan semua jenis pajak ini). Kita mendefinisikan pendapatan setelah
pajak, YT, sebagai pendapatan disposabel (disposable income) atau pendapatan
yang bisa dibelanjakan. Rumah tangga membagi pendapatan disposabelnya di
antara konsumsi dan tabungan.

 Keynes Dan Fungsi Konsumsi


Kita mulai studi tentang konsumsi ini dengan General Theory-nya John
Maynard Keynes, yang diterbitkan pada tahun 1936. Keynes membuat fungi
konsumsi sebagai pusat teori fluktuasi ekonominya, dan teori itu telah memainkan
peran penting dalam analisis makroekonomi sampai saat ini. Perhatikanlah
pendapat Keynes tentang fungsi konsumsi, dan kemudian lihatlah teka-teki apa
yang muncul ketika gagasan gagasannya dibandingkan dengan data.

Dugaan Keynes Dewasa ini, para ekonom yang mempelajari konsumsi


mengandalkan teknik-teknik canggih dari analisis data. Dengan bantuan komputer,
mereka menganalisis data agre gat mengenai perilaku perekonomian secara
menyeluruh dari perhitungan pendapatan nasional dan data yang rinci tentang
perilaku rumah tangga individu dari survei Namun, karena Keynes menulis pada
tahun 1930-an, maka ia tidak dapat mengambil manfaat dari data ini maupun
komputer yang dibutuhkan untuk menganalisis sejumlah besar data. Selain
mengandalkan analisis statistik, Keynes juga membuat dugaan-dugaan (conjecture)
tentang fungsi konsumsi berdasarkan introspeksi dan observasi kasual.

Pertama dan terpenting, Keynes menduga bahwa kecenderungan mengkonsumsi


marjinal (marginal propensity to consume)-jumlah yang dikonsumsi dari setiap
dolar tambahan adalah antara nol dan satu. Ia menulis bahwa "hukum psikologis
fundamental, dengan apa kita dinisbahkan untuk bergantung pada keyakinan yang
besar,.. adalah bahwa manusia diatur, sebagai sebuah peraturan dan berdasarkan
rata-rata, untuk meningkatkan konsumsi ketika pendapatan mereka naik, tetapi tidak
sebanyak kenaikan pendapatan mereka." Yaitu, ketika orang-orang menerima dolar
kstra, ia biasanya mengkonsumsi sebagian dan menabung sebagian. Sebagaimana
kita ketika membahas perpotongan Keynesian, kecenderungan meng konsumsi
marjinal adalah krusial bagi rekomendasi kebijakan Keynes untuk menurun kan
pengangguran yang kian meluas. Kekuatan kebijakan fiskal untuk mempengaruhi
perekonomian-seperti ditunjukkan oleh pengganda kebijakan fiskal-muncul dari
umpan balik antara pendapatan dan konsumsi.

Kedua, Keynes menyatakan bahwa rasio konsumsi terhadap pendapatan, yang


disebut kecenderungan mengkonsumsi rata-rata (average propensity to consume),
turun ketika pendapatan naik. Ia percaya bahwa tabungan adalah kemewahan,
sehingga ia berharap orang kaya menabung dalam proporsi yang lebih tinggi dari
pendapatan mereka ketimbang si miskin. Meskipun tidak esensial untuk analisis
Keynes sendiri, namun dalil bahwa kecenderungan mengkonsumsi marjinal turun
ketika pendapatan naik menjadi pusat kajian dari ilmu ekonomi Keynesian awal.

Ketiga, Keynes berpendapat bahwa pendapatan merupakan determinan


konsumsi yang penting dan tingkat bunga tidak memiliki peran penting. Dugaan ini
berlawanan dengan kepercayaan dari para ekonom klasik sebelumnya. Para ekonom
klasik berpendapat bahwa tingkat bunga yang lebih tinggi akan mendorong
tabungan dan menghambat konsumsi. Keynes menyatakan bahwa pengaruh tingkat
bunga terhadap konsumsi hanya sebatas teori. Namun, ia menulis bahwa "menurut
saya, kesimpulan utama yang diberikan oleh pengalaman adalah bahwa pengaruh
jangka-pendek dari tingkat bunga terhadap pengeluaran individu dari
pendapatannya bersifat sekunder dan relatif tidak penting

Catatan: Kecenderungan mengkonsumsi marjinal, MPC, adalah kemiringan dari


fungsi konsumsi. Kecenderungan mengkonsumsi rata-rata, APC = C/Y, sama
dengan kemiringan garis yang digambar dari titik pusat ke titik pada fungsi
konsumsi.
Fungsi Konsumsi Keynes Gambar ini menunjukkan fungsi konsumsi dengan
tiga alasan yang diduga Keynes. Pertama, kecenderungan mengkonsumsi marjinal c
adalah antara nol dan satu. Kedua, kecenderungan mengkonsumsi rata-rata turun
ketika pendapatan naik. Ketiga, konsumsi ditentukan oleh pendapatan sekarang

Berdasarkan 3 dugaan ini, fungsi konsumsi Keynes sering ditulis sebagai

C = C + cY, C > 0, 0 < c < 1

di mana C adalah konsumsi, Y adalah disposable income, adalah


konstanta, dan c adalah kecenderungan mengkonsumsi marjinal. Fungsi
konsumsi ini, digambarkan sebagai garis lurus. menentukan titik potong
pada sumbu vertikal, dan c menentukan kemiringan. Perhatikan bahwa
fungsi konsumsi ini menunjukkan tiga properti itu Keynes mengemukakan.
Ini memenuhi properti pertama Keynes karena kecenderungan marjinal
mengkonsumsi c adalah antara nol dan satu, sehingga pendapatan yang lebih tinggi
mengarah ke lebih tinggi konsumsi dan juga penghematan yang lebih tinggi. Fungsi
konsumsi ini memuaskan Properti kedua Keynes karena kecenderungan rata-rata
mengkonsumsi APC adalah

APC = C / Y = / Y + c.

Saat Y naik, / Y turun, dan kecenderungan mengkonsumsi rata-rata C / Y turun.


Dan akhirnya, fungsi konsumsi ini memenuhi properti ketiga Keynes karena suku
bunga tidak dimasukkan dalam persamaan ini sebagai penentu konsumsi.

B. Distribusi
Masalah distribusi barang atau jasa yang dihasilkan produsen berkaitan dengan
pertanyaan untuk siapa barang-barang itu dihasilkan ( for whom). Hal ini sangat
berkaitan dengan distribusi pendapatan. Pendapatan yang diterima masyarakan akan
menciptakan daya beli yang akan meminta barang-barang tentu yang akan
dibutuhkan masyarakat.

Masalah distribusi bukan hanya masalah yang berkaitan dengan bagaimana


batang-barang atau jasa sampai pada konsumen, tetapi juga sitribusi pendapatan.
Pasar merupakan infrastruktur yang diperlukan dalam distribusi barang-barang dan
jasa. Pada mulanya orang berpikir bahwa pasar sebagai tempat bertemunya
permintaan dan penawaran yang dibatasi bangunan fisik dan geografis. Namun,
pasar dalam masyarakat modern tidak lagi dibatasi oleh kedua hal tersebut.
Perkembangan teknologi informasi memungkinkan transaksi antara penjual dan
pembeli dapat berjalan melalui telepon, internet dan sebagainya.

DALIL TTG DISTRIBUSI


Dalam al-qur’an Ayat yang berhubungan dengan Distribusi adalah diantarannya :
QS. Al-Hasyr (59) : 7

‫َم ا َأَفاَء ُهَّللا َع َلى َر ُسوِلِه ِم ْن َأْهِل اْلُقَر ى َفِلَّلِه َو ِللَّرُسوِل َوِل ِذ ي اْلُق ْر َبى َو اْلَيَت اَم ى َو اْلَم َس اِكيِن َو اْبِن الَّس ِبيِل َك ْي اَل‬
)7( ‫َيُك وَن ُدوَلًة َبْيَن األْغ ِنَياِء ِم ْنُك ْم َو َم ا آَتاُك ُم الَّرُسوُل َفُخ ُذ وُه َو َم ا َنَهاُك ْم َع ْنُه َفاْنَتُهوا َو اَّتُقوا َهَّللا ِإَّن َهَّللا َش ِد يُد اْلِع َقاِب‬

Artinya : Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya
(dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah,
untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang
yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya
saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa
yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya
Disebutkan dalam Firman

{‫}َم ا َأَفاَء ُهَّللا َع َلى َر ُسوِلِه ِم ْن َأْهِل اْلُقَر ى‬

Apa saja harta rampasan (fai) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang
berasal dari penduduk kota-kota. (Al-Hasyr: 7) Yaitu kota-kota yang telah
ditaklukkan, maka hukumnya sama dengan harta benda orang-orang Bani Nadir.
Untuk itulah maka disebutkan dalam firman selanjutnya:

{ ‫}َفِلَّلِه َوِللَّرُسوِل َوِلِذ ي اْلُقْر َبى َو اْلَيَتاَم ى َو اْلَم َس اِكيِن‬

maka adalah untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang
miskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan. (Al-Hasyr: 7), hingga akhir ayat.
juga akhir ayat yang sesudahnya, itulah pengalokasian dana harta fai.[3]
Dari ayat diatas menunjukkan bahwa islam mengatur distribusi harta kekayaan
termasuk pendapatan kepada semua masyarakat dan tidak menjadi komoditas di
antara golongan orang kaya saja. Selain itu untuk mencapai pemerataan pendapatan
kepada masyarakat secara obyektif, islam menekankan perlunya membagi kekayaan
kepada masyarakat melalui kewajiban membayar zakat, mengeluarkan infak, serta
adanya hokum waris dan wasiat serta hibah. Aturan ini diberlakukan agar tidak
terjadi konsentrasi harta pada sebagian kecil golongan saja. Hal ini berarti pula agar
tidak terjadi monopoli dan mendukung distribusi kekayaan serta memberikan
latihan moral tentang pembelanjaan harta secara benar.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Amr
dan Ma’mar, dari Az-Zuhri, dari Malik ibnu Aus ibnul Hadsan, dari Umar r.a. yang
mengatakan bahwa dahulu harta Bani Nadir termasuk harta fai yang diberikan oleh
Allah kepada Rasul-Nya, yaitu harta yang dihasilkan oleh kaum muslim tanpa
mengerahkan seekor kuda pun dan juga tanpa mengerahkan seekor unta pun untuk
menghasilkannya.
Maka harta fai itu secara bulat untuk Rasulullah Saw., dan tersebutlah bahwa
beliau Saw. membelanjakan sebagian darinya untuk nafkah per tahun keluarganya.
Dan pada kesempatan yang lain Umar r.a. mengatakan untuk keperluan hidup per
tahun keluarganya. Sedangkan sisanya beliau Saw. belanjakan untuk keperluan
peralatan dan senjata di jalan Allah Swt.

 Sistem Distribusi
Sistem distribusi bertujuan agar benda-benda hasil produksi sampai kepada
konsumen dengan lancar, tetapi harus memperhatikan kondisi produsen dan sarana
yang tersedia dalam masyarakat, dimana sistem distribusi yang baik akan sangat
mendukung kegiatan produksi dan konsumsi

Dalam penyaluran hasil produksi dari produsen ke konsumen, produsen dapat


menggunakan beberapa jenis sistem distribusi yang dapat dikelompokkan:

1. Distribusi langsung, dimana produsen menyalurkan hasil produksinya langsung


kepada konsumen.

2. Distribusi semi langsung, dimana penyaluran barang hasil produksi dari produsen
ke konsumen melalui badan perantara milik produsen itu sendiri.

Dalam hal ini, islam menjadikan distribusi sebagai koridor bagi produksi.
Adapun gagasan mengenai hubungan ini diantaranya, yaitu:

1. Sistem ekonomi Islam memandang hukum-hukum (norma-norma) yang


dibawahnya sebagai hukum yang permanen, tetap, serta valid disetiap zaman dan
disegala tempat.

2. Islam memandang proses produksi yang dijalankan oleh pekerja sebagai sebuah
fase dimana berlaku hukum umum distribusi Penggalian mata air, penebangan kayu
di hutan, penambangan mineral, semua itu adalah proses produksi.
3. Ketika level dan potensi produksi meningkat, dominasi manusia atas alam pun
meningkat. Lahi akan tiba saatnya dimana manusia dengan kemampuan
produksinya mengeksploitasi alam dengan skala yang lebih besar dan jangkauan
yang lebih

 Teori-Teori Distribusi
Konsep dasar kapitalis dalam permasalahan distribusi adalah kepemilikan
(private) pribadi. Makanya permasalahan yang timbul adalah adanya perbedaan
mencolok pada kepemilikan, pendapatan harta pusaka peninggal leluhurnya
masing-masing. Miton H. Spencer (1977), menulis bukunya contemporary
Economics. "Kapitalisme merupakan sebuah system organisasi ekonomi yang
dicirikan okh hak milik private (individu) atas alat-alat produksi dan distribusi
(tanah, pabrik-pabrik, jalan-jalan kereta api, dan sebagainya) dan pemanfaatannya
untuk mencapai laba dalam kondisi-kondisi yang sangat kompetitif.

Teori Keadilan Distribusi


1. Teori Egalitarianisme
Teori Egalitarianisme didasarkan atas prinsip pertama. Mereka berpendapat
bahwa kita baru membagi dengan adil bila semua orang yang mendapat bagian
yang sama ( Equal). Membagi dengan adil berarti sama rata. Jika karena alasan
apa saja tidak semua orang mendapat bagiantow yang sama menurut
egalitarianisme pembagian itu tidak adil betul.

2. Teori Sosialistis
Teori Sosialistis tentang keadilan distributive memilih prinsip kebutuhan
sebagai dasarnya. Menurut mereka masyarakat diatur dengan adil, jika
kebutuhan semua warga terpenuhi, kebutuhan akan sandang, pangan, papan.
Secara konkret, sosialisme terutama memikirkan masalah-masalah perkerjaan
bagi kaum buruh dalam konteks industrialisasi.

3. Teori Liberalistis
Liberalisme justru menolak pembagian atas dasar kebutuhan sebagai tidak
adil. Karena manusia adalah makhluk bebas, kita harus membagi menurut
usaha-usaha bebas dari individu-individu bersangkutan. Yang tidak berusaha tak
mempunyai hak pula untuk memperoleh sesuatu. Liberalisme menolak sebagai
sangat tidak etis sikap Free Rider benalu yang menumpang hidup pada usaha
lain tanpa mengeluarkan air keringat sendiri.

 Fungsi Pokok Distribusi


Mengutip dari laman Rumah Belajar Kemendikbud, berikut ini fungsi pokok
dalam kegiatan distribusi.
1. Pengangkutan atau transportasi, yakni kegiatan distribusi berfungsi dalam
dilaksanakan kegiatan pengangkutan yang pada umumnya membutuhkan alat
trasportasi.
2. Penjualan (Selling), merupakan fungsi terkait pengalihan hak dari tangan
produsen ke tangan konsumen yang dilakukan dengan penjualan.
3. Pembelian (Buying). Pembelian atau lawan dari penjualan merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh konsumen dengan melakukan pembelian terhadap
barang yang dibutuhkan.
4. Penyimpanan (Stooring), merupakan proses yang ditujukan untuk
menjamin kesinambungan, keselamatan dan keutuhan barang-barang.
5. Pembakuan Standar Kualitas Barang, meliputi standar ketentuan mutu,
jenis, dan ukuran barang yang akan diperjualbelikan. Pembakuan (standardisasi)
barang ini dimaksudkan agar barang yang akan dipasarkan atau disalurkan
sesuai dengan harapan.
6. Penanggung Resiko, seorang distributor juga memiliki fungsi dalam
menanggung resiko terhadap kerusakan barang selama masa pendistribusian.
Pada jaman ini, penanggung resiko kerusakan barang dapat dilakukan dengan
melakukan kerjasama dengan lembaga/perusahaan asuransi.
Fungsi Tambahan Distribusi Selain keenam fungsi pokok distribusi, terdapat
tiga fungsi tambahan dalam distribusi yang dilansir dari sutus Rumah Belajar
Kemendikbud. Berikut merupakan 3 fungsi tambahan kegiatan distribusi.
1. Menyeleksi Kegiatan ini biasanya diperlukan pada distribusi hasil
pertanian dan produksi yang dikumpulkan dari beberapa pengusaha. Sebagai
contoh pada produksi tembakau diperlukan penyeleksian berdasarkan mutu atau
standar yang berlaku. Contoh lainnya pada produksi buah-buahan yang diseleksi
berdasarkan ukuran besar kecil buah.
2. Mengepak/Mengemas Kegiatan distribusi juga memiliki fungsi
pengepakan yang ditujukan untuk menghindari adanya kerusakan barang atau
hilang dalam pendistribusian. Oleh karena itu, barang hasil produksi harus
dikemas dengan baik.
3. Memberikan Informasi Distributor juga memiliki fungsi dalam
menyampaikan informasi terkait hal-hal yang perlu diinformasikan terkait
produk. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kepuasan yang maksimal kepada
konsumen.

C. Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan memanfaatkan barang-barang atau jasa dalam
memenuhi kebutuhan hidup. Barang-barang yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup ini tergantung dari pendapatan yang diperoleh. Seperti telah
diutarakan di muka bahwa pendapatan (income) dapat dikelompokkan menjadi
rendah, menengah dan tinggi yang Pengelompokkan ini bersifat sangat relatif
karena tergantung besar. nya pendapatan nasional per kapita.

Konsumsi adalah komponen tunggal terbe sar dari GNP, mencakup 66 persen dari
pengeluaran total dalam dekade terakhir ini. Apa komponen-komponen yang utama
dari konsumsi? Di antara kategori-kategori yang paling penting adalah perumahan,
kendaraan bermotor, makanan, dan pelayanan kesehatan. Barang-barang atau jasa
dihasilkan para produsen bukan hanya digolongkan menjadi barang mewah dan
barang tidak mewah (inferior), tetapi dapat juga dibeda kan menjadi barang-barang
untuk memenuhi kebutuhan pokok (basic need), dan barang-barang yang tergolong
bukan untuk memenuhi kebutuhan pokok. Termasuk barang-barang untuk
kebutuhan pokok antara lain pangan, sandang, perumahan, kesehatan dan
sebagainya. Ini pun relatif, tergantung pada tingkat perkembangan masyarakat.

Konsumsi rumah tangga merupakan suatu nilai belanja yang dilakukan oleh rumah
tangga untuk membeli segala kebutuhan rumah tangga dalam suatu periode tertentu, setiap
kegiatan konsumsi memanfaatkan, menghabiskan kegunaan barang maupun jasa untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Pembelanjaan atas kebutuhan makanan, pakaian serta barang-
barang kebutuhan lain dapat digolongkan konsumsi, dalam kegiatan konsumsi individu
yang melakukan konsumsi disebut konsumen.5

DALIL TENTANG KONSUMSI


Dalam al-qur’an (ayat Al-Baqarah 168)
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat
di bumi, dan janganlah kamumengikuti langkah-langkah syaitan; karena
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (QS. al-Baqarah:168)
Kata kunci konsumsi dalam ayat ini ditunjukkan dengan lafazh kulû yang berasal
dari kata akala-ya’kulu yang berarti makan. Ayat ini diturunkan terhadap kaum
Bani Tsaqif, Bani Khuza’ah, Bani ‘Amir bin Sha’sha’ah, dan Bani Mudlij yang
mengharamkan terhadap dirinya binatang-binatang yang dihalalkan dari sawâ’ib
(hewan unta saibah), washâil (hewan unta wasilah)Secara umum, ayat di atas atau
beberapa ayat lain yang senada, pada prinsipnya memberikan keleluasaan dalam arti
mempersilakan manusia untuk mengkonsumsi (makan, minum, memakai,
menggunakan, berkendaraan, dan lain-lain) barang-barang ekonomi yang ada di
permukaan maupun diperut bumi. Hanya saja, demi kebaikan (kesehatan dan
kemaslahatan) manusia itu sendiri, Alquran memberikan catatan bahwa meskipun
secara umum boleh dikonsumsi, namun pada saat yang bersamaan Allah
memberikan catatan bahwa yang boleh dikonsumsi hanyalah yang halal lagi baik

5
Eko Sudarmanto, TEORI EKONOMI MIKRO DAN MAKRO, Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021, hlm 113
(halâlan thayyiban). Sedangkan, barang-barang ekonomi terutama makanan dan
minuman yang mengandung keburukan (khobâits) diharamkan untuk dikonsumsi.
(Muhammad Amin Suma, 2013:112)
Setelah mempersilahkan manusia mengkonsumsi barang-barang ekonomi yang
halâlan thayyiban, ayat di atas juga mengingatkan semua manusia (siapa, kapan,
dan dimanapun) untuk tidak mengikuti ajakan, bujukan dan rayuan setan yang suka
menggoda dan mendorong manusia untuk mengkonsumsi barang ekonomi tanpa
mempedulikan antara yang halal dan haram, antara yang haq dan batil, serta antara
yang baik dengan yang buruk. Karena karakternya yang buruk itulah Alquran selalu
mengingatkan bahwa setan adalah musuh yang nyata bagi manusia, termasuk dalam
melaksanakan tugas-tugas dalam duniaekonomi dan keuangan, baik secara luas
(usaha ekonomi) maupun yang spesifik (mengkonsumsi barang-barang ekonomi).
(Muhammad Amin Suma,
2013:112-113)

 Fungsi konsumsi
Salah satu hubungan terpenting dalam keselu ruhan makroekonomi adalah
fungsi kow Fungsi konsumsi menunjukkan hubung antara tingkat pengeluaran
konsumsi denga tingkat pendapatan disposabel perorangan, Konsep ini,
diperkenalkan oleh Keyne didasarkan atas hipotesis yang menyatakan bahwa ada
hubungan empiris yang stabil anan konsumsi dan pendapatan.

Fungsi konsumsi dapat lebih kita pahami bila kita menyatakannya dalam bentuk
grafik Data yang terdapat pada Tabel 7-3 dapat ka pindahkan menjadi Gambar 7-3.
Pada gamba ini, pendapatan disposabel rumah tangga (ko lom (1) dari Tabel 7-3]
digambarkan pada sumbu datar, sedangkan konsumsi rumah tangga (kolom (3)]
pada sumbu tegak. Setiap kombinasi pendapatan-konsumsi digambarkan berupa
sebuah titik. Lalu kita hubungkan tisk titik tersebut, dengan suatu kurva yang
mulus. Hubungan antara konsumsi dan pendapatan, seperti terlihat pada Gambar 7-
3 dinamakan fungsi konsumsi.

Titik "Impas" ("Break-even" Point). Guna memahami Gambar 7-3, ada baiknya
kita terlebih dahulu menyimak garis dari sumbu pusat. ke arah timur laut bersudut
45° derajat. Karena skala sumbu vertikal dan sumbu horisontal persis sama, maka
garis bersudut 45° memiliki arti yang sangat khusus. Setiap titik yang berada di
sepanjang garis itu memiliki jarak ke sumbu vertikal (konsumsi) yang persis sama
panjangnya dengan jarak ke sumbu horisontal (pendapatan disposabel). Anda bisa
menggunakan mistar untuk membuktikannya.
Garis 45° secara langsung menggambarkan apakah pengeluaran untuk konsumsi
akan sama, lebih besar, atau lebih kecil daripada jumlah pendapatan. Titik pada
garis konsumsi yang memotong garis 45° menunjukkan jumlah pendapatan
disposabel rumah tangga yang hanya impas saja.

Titik impas terjadi pada titik B dalam Gam par 7-3. Pada titik ini pengeluaran
untuk kon umsi tepat sama besarnya dengan jumlah pen lapatan disposabel: rumah
tangga ini sama ekali bukan peminjam ataupun penabung. Disebelah kanan titik B,
fungsi konsumsi berada di bawah garis 45°. Hubungan antara pendapat an dan
konsumsi dapat dilihat dengan memperhatikan garis hitam tipis dari E" ke E dalam
Gambar 7-3. Pada tingkat pendapatan sebesar $28.000, tingkat konsumsinya
sebesar $27.240 (lihat Tabel 7-3). Dapat kita lihat bahwa konsumsi lebih kecil
daripada pendapatan, yang ditunjukkan dengan fungsi konsumsi yang berada di
bawah garis 45° pada titik E.

Bila rumah tangga itu tidak membelanjakan seluruh pendapatannya, berarti


bahwa sisanya masuk tabungan. Garis 45° kita mengetahui berapa banyak yang
ditabung rumah tangga. Tabungan neto dihitung dari jarak fungsi kon sumsi sampai
dengan garis 45°, ditujukkan oleh garis EE".

Pada sebelah kiri titik B, garis 45° memper lihatkan bahwa rumah tangga
membelanjakan jumlah yang lebih besar daripada pendapatanya. Selisih antara
konsumsi yang melebihi pendapatan disebut "dissaving", dan dihitung dari jarak
vertikal antara fungsi konsumsi dan garis 45°.

Kesimpulannya: Di sepanjang garis 45°, konsumsi sama persi dengan


pendapatan dan rumah tangga mempu nyai tabungan yang besarnya nol. Bila fungi
konsumsi terletak di atas garis 45°, rumah tang ga dalam keadaan dissaving. Bila
fungsi konsum si terletak di bawah garis 45°, rumah tangg memiliki tabungan yang
positif. Jumlah diss atau saving selalu diukur dari jarak vertikal antara fungsi
konsumsi dengan garis 45°.
Gambar alur fungsi konsumsi, Kurva yang melalui titik titik A, B, C,... G
merupakan fungsi kon sumsi. Sumbu hori sontal mengukur tingkat pendapatan
disposabel (DI) untuk setiap tingkat DI, fungsi konsumsi menunjukkan besamya
tingkat konsumsi rumah tangga (C). Perhatikan bahwa konsumsi akan naik sejalan
dengan peningkatan DI. Garis 45° membantu kita dalam mencari titik im pas serta
menghitung jumlah tabungan.

D. Pelaku Kegiatan Ekonomi


Setiap orang bahkan kita sendiri, setiap hari selalu melakukan satu atau beberapa
kegiatar ekonomi. Perhatikan sekelilingmu. Adakah seorang Ibu sedang berbelanja
dokter mengobati pasien, tukang sayur menjajakan dagangan, kuli jalanar menggali
jalan untuk memasang kabel telepon, dan guru mengajar di kelas
Nah, mereka itulah yang kita sebut pelaku ekonomi. Pelaku kegiatan ekonomi
dalam suatu perekonomian dikelompokkar menjadi rumah tangga, perusahaan,
pemerintah, dan luar negeri. Setiap pelakt ekonomi mempunyai fungsi masing-
masing dan mereka saling melengkapi.

1. Rumah Tangga
Rumah tangga merupakan unit ekonomi yang paling kecil. Rumah tangg
adalah pemilik atau sebagai penyedia jasa dari berbagai faktor produksi
Selanjutnya, faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga akan digunaka
oleh perusahaan untuk menghasilkan barang dan jasa. Kemudian rumah
tangg akan menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan.

2. Perusahaan
Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikar oleh satu atau beberapa
orang yang bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan
masya rakat. Perusahaan merupakan tempat berlangsungnya proses produksi.
Untuk dapat menggunakan faktor-fakto produksi, perusahaan memberikan
balas jasa kepada rumah tangga.

Tenaga kerja memperoleh upah, pemilik modal memperoleh bunga,


pemilik tanah memperoleł sewa, dan pemilik keahlian memperoleh
keuntungan Selanjutnya, pendapatan yang diperoleh rumah tangga tersebut
akan digunakan untuk mengonsumsi barang dari jasa yang sudah dihasilkan
oleh perusahaan. Akan tetapi, barang dan jasa yan dihasilkan perusahaan
tidak dapat langsung ke tangan konsumen tanpa bantua saluran distribusi
yang dijalankan oleh berbagai jenis distributor.

Dalam memproduksi barang, perusahaan memerlukan faktor-fakto,


produksi seperti bahan baku, modal dan sumber daya manusia. Untuk
memper oleh faktor-faktor produksi tersebut perusahaan harus mengeluarkan
biaya Perusahaan harus membeli bahan baku yang diperlukan. Modal selain
dalan bentuk uang juga bisa dalam bentuk mesin, tanah, bangunan dan
sebagainya.

Perusahaan bukan hanya memproduksi barang tapi ada yang memproduksi


jasa. Contohnya, perusahaan jasa angkutan, jasa naik haji dan umroh, jasa
pengiriman barang, jasa cukur rambut, jasa penukaran uang, masih banyak
lagi.

3. Pemerintah
Rumah tangga, perusahaan, dan distributor harus dapat diatur dengan baik.
Lalu, siapa pihak yang mampu mengatur kedua pelaku ekonomi ini? Fungsi
pengatur kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah. Pemerintah
mencakup semua lembaga atau badan pemerintahan yang memiliki
wewenang dan tugas mengatur kegiatan ekonomi. Selain mengatur dan meng
awasi, pemerintah juga terjun langsung dalam kegiatan ekonomi melalui peru
sahaan negara (BUMN/BUMD). Biasanya, kegiatan ekonomi yang
dijalankan oleh pemerintah merupakan kegiatan-kegiatan ekonomi yang
dianggap kurang menguntungkan bagi swasta atau kegiatan-kegiatan
ekonomi yang berkaitan dengan kepentingan hidup rakyat. Pemerintah
bertindak sebagai pelaku eko nomi sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33 ayat 2
dan 3.

Pasal 33 ayat 2: Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan


yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. nya dikuasai
oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar besar kemakmuran rakyat.

Pasal 33 ayat 3: Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya

Pemerintah juga ikut membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat,


antara lain dengan membangun sarana dan prasarana umum. Selain itu juga
melakukan distribusi pendapatan melalui penerapan sistem perpajakan.

4. Luar Negri
Sektor terakhir adalah sektor luar negeri. Sebagian dari pengeluaran yang
dilakukan oleh rumah tangga, perusahaan dan pemerintah tidak mengalir ke
dalam pasar domestik atau pasar dalam negeri saja melainkan ke pasar luar
negeri yaitu untuk membayar pembelian barang-barang dari luar negeri.
Barang-barang yang didatangkan atau dibeli dari luar negeri disebut barang
impor

Pernahkah kamu membeli barang buatan luar negeri? Hampir semua


barang yang ada di pasar buatan luar negeri. Sadarkah kamu jika kamu
membeli barang barang tersebut sama saja kamu memberikan uang kamu ke
luar negeri misalnya ke Cina, Hongkong, Taiwan, Amerika, Thailand, Jepang
dan negara-negara lainnya? Nah, kita telah mengonsumsi barang-barang
impor. Di lain pihak, barang-barang produk dalam negeri kita dibeli oleh
orang-orang asing. Artinya uang mereka mengalir ke negara kita dan barang-
barang kita disebut barang ekspor.

5. Koperasi
Koperasi merupakan badan usaha yang kepemilikan modalnya berada
pada anggota-anggotanya dan bersumber dari simpanan pokok dan simpanan
wajib setiap anggota koperasi. Koperasi sebagai suatu gagasan usaha
bersama, dibentuk pertama kalinya oleh 29 orang penenun dan perajin sepatu
di Rochdale, Inggris, pada 21 Desember 1844. Adapun usaha koperasi
pertama kali di Indonesia dirintis pada 1891 oleh Raden Arya Wiriaatmadja.
Beliau mendirikan sebuah usaha simpan pinjamseperti Bank Penolong dan
Penyimpanan, yang kemudian berkembang menjadi Bank Rakyat Indonesia.
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992, pengertian koperasi, yaitu
sebagai berikut.

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau


badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan.

Secara umum, peran koperasi dalam kegiatan ekonomi dikelompokkan


dalam dua peran, yaitu sebagai konsumen dan sebagai produsen.

a. Koperasi sebagai Konsumen

Setiap organisasi, baik itu organisasi kecil maupun organisasi besar, dalam
menjalankan aktivitasnya memerlukan sarana dan prasarana, termasuk
didalamnya koperasi. Koperasi merupakan gambaran dari sebuah organisasi
juga membutuhkan sumber-sumber daya ekonomi, untuk digunakan sebagai
sarana dan prasarana dalam menjalankan aktivitas organisasinya. Dalam hal
ini koperasi memerlukan barang dan jasa untuk kelancaran pelaksanaan
tugasnya, yaitu melaksanakan pembangunan yang bertujuan menciptakan
kesejahteraan anggotanya.

b. Koperasi sebagai Produsen

Peran utama dari koperasi dalam perekonomian adalah menghasilkan


barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan anggotanya (konsumen). Dalam
upaya memenuhi kebutuhan anggota, yang harus diperhitungkan oleh
koperasi tidak hanya memikirkan barang atau jasa apa yang harus dibuat,
tetapi juga harus memperkirakan berapa barang yang harus di produksi serta
bagaimana caranya agar produk yang dihasikannya berkualitas.

Dalam perkembangannya saat ini, banyak koperasi yang khusus


memproduksi barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan anggotanya,
seperti Koperasi Unit Desa (KUD) yang memproduksi kebutuhan pertanian,
Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) yang memproduksi
kebutuhan peternakan, dan Koperasi Simpan Pinjam (KOSIPA) yang
melakukan kegiatan jasa simpan pinjam.

 Peran dan Fungsi Pelaku Utama Kegiatan Ekonomi


Apakah kamu pernah berpikir, siapa yang membuat baju dan sepatu yang
kamu pakai setiap hari? Untuk siapa mereka membuat baju dan sepatu? Siapa
yang membiayai pembanguan fasilitas pembangunan jalan raya atau gedung
sekolah? Mobil-mobil yang ada di jalan dibuat oleh siapa dan berasal dari negara
mana? Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin bisa dijawab dengan mudah,
yaitu sebagai berikut.
1. Rumah Tangga Produsen (RTP) adalah yang membuat baju dan sepatu.
2. RTP membuat baju dan sepatu untuk memenuhi kebutuhan Rumah Tangga
Konsumen (RTK).
3. Rumah Tangga Government/Pemerintah (RTG) yang membiayai
pembangunan fasilitas umum, seperti jalan raya atau gedung sekolah.
4. Mobil-mobil yang ada di jalan raya merupakan hasil impor dari Rumah
Tangga Luar negeri (RTLN). Jika digambarkan hubungan antara RTP, RTK,
RTG, dan RTLN menjadi siklus kegiatan ekonomi, yaitu sebagai berikut

 Hubungan antar Pelaku Ekonomi


Gambar berupa diagram alur tersebut menunjukan interaksi yang terjadi
antarpelaku ekonomi. Interaksi tersebut terjadi di dua jenis pasar, yaitu pasar
faktor produksi dan pasar barang dan jasa. Pasar faktor produksi adalah. tempat
bertemunya penawaran dan permintaan akan faktor-faktor produksi, seperti
tenaga kerja, modal, dan tanah. Sedangkan, pasar barang dan jasa adalah tempat
bertemunya permintaan dan penawaran akan barang dan jasa.
Pada pasar faktor produksi, pelaku utamanya adalah rumah tangga. Rumah
tangga berperan dalam menyediakan dan menawarkan faktor-faktor produksi
yang mereka miliki, seperti tenaga kerja, modal, dan tanah. Sedangkan
permintaan akan faktor produksi dapat berasal dari perusahaan, koperasi,
pemerintah, dan masyarakat luar negeri. Dari interaksi inilah, rumah tangga
memperoleh pendapatan. Pendapatan rumah tangga dapat berupa upah apabila
yang ditawarkan adalah tenaga kerja, sewa apabila yang ditawarkan tanah, dan
bunga atau dividen apabila yang ditawarkan berupa modal. Pendapatan tersebut
kemudian mereka gunakan untuk melakukan konsumsi.

Berbeda dengan pasar faktor produksi, pada pasar barang dan jasa, peranan
terpenting dipegang oleh badan usaha, seperti perusahaan dan koperasi yang
berperan sebagai produsen. Mereka menawarkan barang atau jasa yang telah
mereka produksi kepada para pelaku ekonomi lainnya. Dari kegiatan tersebut,
perusahaan kemudian memperoleh pendapatan. Pendapatan tersebut kemudian
mereka gunakan untuk membeli faktor-faktor produksi sebagai input dalam
kegiatan produksi selanjutnya.
Pada gambar juga ditunjukkan adanya hubungan antara pemerintah dan
pelaku ekonomi lainnya. Pemerintah berkewajiban meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, misalnya, melalui pemberian subsidi dan penyediaan fasilitas umum.
Sedangkan rumah tangga, koperasi, dan perusahaan berkewajiban untuk
membayar pajak kepada pemerintah. Pemerintah juga menjalin hubungan dengan
pihak luar negeri melalui kegiatan ekspor-impor. Dari kegiatan ekspor-impor,
pemerintah memperoleh pendapatan berupa bea masuk untuk barang impor dan
bea keluar untuk barang ekspor.

Rumah tangga, koperasi, dan perusahaan juga menjalin hubungan dengan


masyarakat luar negeri melalui kegiatan ekspor-impor. Namun, kegiatan yang
mereka lakukan harus memperoleh izin terlebih dahulu dari pemerintah.

E. Circularflow
Istilah circular flow diagram erat hubungannya dengan kegiatan perekonomian.
Dalam perekonomian, perputaran barang dan uang yang dikonsumsi dapat
diibaratkan seperti aliran melingkar peredaran darah dalam tubuh manusia.

Pemikiran tersebut disampaikan oleh ahli ekonomi berkebangsaan Perancis,


yaitu Francois Quesnay. Dasar pemikiran ini dipengaruhi oleh profesinya sebagai
seorang dokter. Hingga akhirnya, konsep perputaran uang dalam perekonomian ini
dikenal dengan istilah circular flow diagram.

Menurut buku Ekonomi untuk SMA Kelas X karangan Losina Purnastutui dkk
(2007: 36), pembahasan konsep circular flow diagram lebih mudah apabila dimulai
dari yang model perekonomian paling sederhana hingga paling rumit.

Model perekonomian yang dimaksud dimulai dari perekonomian dua sektor,


perekonomian tiga sektor, hingga perekonomian empat sektor. Lantas, apa saja
perbedaan circular flow diagram dari ketiga model perekonomian tersebut? Agar
lebih memahaminya, simak penjelasan lengkap berikut ini.
 Jenis-Jenis Circular Flow Diagram
Circular flow diagram merupakan konsep kegiatan ekonomi berupa perputaran
arus antara barang, jasa, dan uang dalam bentuk peredaran lingkaran. Mengutip
buku Cara Mudah Menghadapi Ujian Nasional Ekonomi terbitan Grasindo (2008:
08), jenis circular flow diagram dapat dibedakan menjadi tiga model perekonomian,
di antaranya sebagai berikut.

1. Perekonomian Dua Sektor


Perekonomian dua sektor merupakan model perkonomian paling sederhana,
karena pelaku hanya terdiri dari dua pelaku, yaitu rumah tangga produsen dan
rumah tangga konsumen.

Model perkonomian ini juga dikatakan sebagai perekonomian tertutup, sebab


belum terjadi hubungan internasional dengan negara lain.

Pelaku ekonomi pertama, yaitu rumah tangga konsumen berperan menyediakan


faktor produksi tenaga kerja, tenaga, modal, dan entrepreneur di pasar faktor
produksi kepada produsen.

Sementara, pelaku ekonomi kedua, yaitu rumah tangga produsen berperan


mengkombinasikan berbagai faktor produksi yang ditawarkan oleh rumah tangga
konsumen untuk memproduksi barang dan jasa. Barang dan jasa yang diproduksi
ini, kemudian akan dijual kepada rumah tangga konsumen melalui pasar barang.

2. Perekonomian Tiga Sektor


Selain sektor rumah tangga konsumen dan produsen, di sini mulai
diperkenalkan sektor pemerintah. Jalinan antara rumah tangga konsumen dengan
pemerintah terdiri atas dua saluran.

Pertama, dalam bentuk pembayaran pajak kepada pemerintah, sedangkan yang


kedua aliran faktor produksi yang digunakan oleh pemerintah. Perlu diingat bahwa
rumah tangga konsumen yang menyediakan faktor produksi akan menawarkan
sebagian faktor produksi yang dimilikinya untuk digunakan produsen dan sebagian
lagi untuk pemerintah.

Sementara itu, dua saluran yang mengalir dari pemerintah kepada rumah tangga
konsumen adalah pembayaran atas penggunaan faktor produksi oleh pemerintah.
Selain itu, ada pula pembayaran transfer oleh pemerintah kepada rumah tangga
konsumen. Transfer ini dapat berupa subsidi, pembayaran pensiun, dan sebagainya.

3. Perekonomian Empat Sektor


Perekonomian empat sektor merupakan model perekonomian terbuka. Pada
model ini, ada tambahan satu sektor lagi, yaitu sektor luar negeri. Oleh karena itu,
dalam model ini, sudah dikenal hubungan internasional berupa kegiatan ekspor dan
impor.

Dewasa ini, peran perdagangan luar negeri semakin penting. Transaksi ekonomi
antara satu negara dengan negara lain bukan hanya meliputi barang dan jasa,
melainkan berupa suku bunga, modal, dan deviden.

Semua transaksi ini melibatkan, baik aliran dana masuk ke negara tersebut,
maupun yang mengalir ke luar negeri.
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar putong S.E., MMSI, Ekonomi mikro dan makro, edisi 2
Prathama rahardja, mandala manurung, pengantar ilmu ekonomi edisi ke 3
Paul A. Samuelson & William D. Nordhaus , edisi ke 14
Dr. Busras, S.E., M.SI., yuli anisah, S.E., M.M , Zulkarnaini,
S.E.,M.SI.,AK.,CA pengantar ilmu ekonomi mikro
M.Nur Rianto Al Arif,M.Si. & Dr. Euis Amalia,M.Ag. teori mikro ekonomi
Raja Hardiansyah,S.E.,M.E& Anggia Sekar Putri, S.E.,M.M pengantar ekonomi
mikro
PAULUS KURNIAWAN, MADE KEMBAR SRI BUDHI, Pengantar ekonomo
mikro dan makro 2015
DR. MOHAMMAD KHUSAINI, SE., M.Si.,M.A. ekonomi mikro dasar-dasar
teori September 2013
Dr.Ir. Nuhfil Hanani, MS, Rosihan Asmara Hanani, SE.MP, Fahriyah, SP. MSI,
EKONOMI MIKRO
Abdul Halim STIE Muhammadiayah Mamuju
Simatupang, 2010. Pengantar ekonomi pembangunan, edisi III, LP3ES, Jakarta
Yudhoyono, 2009. Teoro ekonomi lanjutan, edisi kedua Jakarta. Selemba empat
Wahyudi 2010, pengantar ekonomi mikro dan makro. Jakarta selemba empat

Anda mungkin juga menyukai