Anda di halaman 1dari 3

PERLAKUAN / PENANGANAN RISIKO

• Penanganan risiko terdiri atas siklus prosedur sebagai berikut:

1. menilai penanganan risiko;

2. memutuskan apakah tingkat risiko residual yang masih ada;

3. jika tidak dapat ditoleransi akan dilakukan penanganan risiko;

4. menilai efektivitas penanganan itu.

• Pemilihan penanganan opsi risiko mencakup hal berikut:

1. Menghindari risiko (Risk Avoidance) dengan memutuskan untuk tidak memulai / melanjutkan
dengan kegiatan yang menimbulkan risiko

2. Meningkatkan risiko untuk memanfaatkan peluang / value

3. Mengubah kemungkinan; / Loss prevention

4. Mengubah konsekuensi; Loss reduction

5. Berbagi risiko ke pihak lain / Risk transfer

6. Menerima risiko dengan keputusan. / Risk acceptance

Pengendalian risiko

A. Hindari risiko
B. Cegah kerugian
C. Reduksi kerugian
D. Segregation of exposure units
E. Contractual transfer

Pembiayaan risiko
2. Pembiayaan risiko / Risk financing
Arjaty Daud / MR
• Terdiri dari : Risk retention dan Risk Transfer
• Perencanaan keuangan jika terjadi kerugian / loss
a. Risk retention
Dilakukan bila RS berasumsi beban keuangan risiko lebih ringan daripada membayar
asuransi. Bentuk umum risk retention :
– Unfunded self-insurance : Dana loss tidak disiapkan
– Funded self-insurance : Dana loss disiapkan
– Pooled self-insurance : Dana loss dikumpulkan di beberapa organisasi
– Single-owner captive insurance company : dikelola oleh pemerintah atau lembaga asing
yang diijinkan
b. Risk Transfer
• RS dapat mentransfer risiko keuangan ke pihak lain.
• Contoh: RS membuat kebijakan bagi staf medis, bahwa RS membayar kerugian yang
berhubungan dengan malpraktik medis, sehingga kewajiban keuangan untuk kerugian
ditransfer kepada asuransi, namun tetap staf medis secara hukum bertanggung jawab untuk
cedera pasien yang disebabkan oleh kelalaiannya

ASURANSI • Adalah suatu cara atau alat pemindahan risiko ,


apabila pada waktu y.a.d diderita kerugian-kerugian akibat risiko yang dihadapi, maka
kerugian tersebut dapat dialihkan kepada pihak yang lain. • Dapat diartikan sebagai upaya
mengalihkan tanggung jawab risiko yang mungkin dihadapi kepada pihak lain dengan
membayar premi. • Asuransi merupakan suatu perjanjian antara tertanggung dengan
penanggung

• Risiko-risiko yang mungkin akan menimpa


manusia , sbb: • Risiko terkena penyakit atau cacat • Risiko mati • Risiko hari tua
• Risiko kehilangan
• Risiko rusak
• Risiko atas laba yang diharapkan
• Risiko susut

Unsur-unsur asuransi
1. Adanya pembayaran premi
2. Adanya penggantian kerugian
3. Adanya pihak tertanggung dan pihak penanggung
4. Adanya peristiwa yang tidak dapat ditentukan sebelumnya
5. Adanya risiko yang mungkin menimpa kepentingan tersebut

Prinsip-prinsip asuransi
1. Prinsip interest terhadap yang diasuransikan (principle of insurable interest) seseorang
boleh mengasuransikan sesuatu, bila dia mempunyai kepentingan terhadap sesuatu tsb
2. Prinsip kepercayaan yang baik sepenuhnya (principle of utmost good faith) hanya
berdasarkan kepercayaan terhadap dokumen-dokumen, bila tidak sesuai penanggung dapat
menolak klaim
3. Prinsip ganti rugi (principle of indemnity) seseorang mengasuransikan, prinsipnya dalah
utk mendapat ganti rugi bila terjadi kerusakan, kehilangan, kerugian
4. Prinsip subrogasi (principle subrogation) yaitu hak menuntut pada pihak ketiga, beralih
dari pihak tertanggung ke pihak penanggung, bila pihak penanggung telah menyelesaikan
klaimnya kepada pihak tertanggung.

Fungsi asuransi
• Memberi jaminan agar kemungkinan kerugian yang diderita dapat diperkecil atau ditutup
• Mendorong perkembangan dunia usaha , dengan mengurangi kekuatiran kerugian yang
fatal

Bidang usaha perasuransian


1. Usaha asuransi , yaitu jasa keuangan dengan menghimpun dana masyarakat melalui
pengumpulan premi asuransi
2. Usaha penunjang usaha asuransi , yaitu usaha yang menyelenggarakan jasa
keperantaraan, penilaian kerugian asuransi dan jasa aktuaria
(penilai risiko, penaksir risiko, penerjemah risiko, pengkalkulasi probilitas risiko)

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan


•Peningkatan mutu pelayanan kesehatan
•Pengendalian biaya agar setiap anggota masyarakat dapat menjangkau faskes yang
bermutu
•Peningkatan peran serta masyarakat melalui kebersamaan pembiayaan dan menyediakan
pelayanan kesehatan masyarakat

Tujuan JPKM
Mewujudkan derajat kesehatan yang optimal melalui pemeliharaan kesehatan paripurna
yang bermutu dan merata dengan pengendalian biaya yang berasal dari pesertanya.

Anda mungkin juga menyukai