R&D Group: Intelligent Mobile & Creative Computing Sub-Topik dan Capaian Pembelajaran ▪ Kenapa Evaluasi? Menjelaskan pentingnya evaluasi UI ▪ Usability Testing Menjelaskan kenapa usability testing menjadi standar dalam melakukan evaluasi UI ▪ Heuristic Evaluation (HE) Menerapkan HE untuk mengevaluasi sebuah UI ▪ Cognitive Walkthrough (CW) Menerapkan CW untuk mengevaluasi sebuah UI ▪ Usability Questionnaire Menjelaskan beberapa kuesioner kebergunaan yang sudah teruji Kenapa Evaluasi UI? Memahami pentingnya proses evaluasi dalam desain Kenapa Evaluasi UI ▪ Untuk mengetahui kondisi dari UI yang sudah ada –apakah sudah baik atau masih buruk ? Apakah pengguna merasa mudah dan nyaman dalam menggunakan ? ▪ Menghindari asumsi yang justru bisa berakibat fatal. Contoh: kasus user interface di Three Mile Island yang diasumsikan tidak akan ada masalah UI ▪ Untuk menentukan apakah perlu melakukan desain ulang secara keseluruhan (redesign) atau hanya design ulang sebagian (realignment) ✓Karena redesign memiliki biaya yang tidak kecil ▪ Untuk mencapai kualitas UI yang lebih baik Usability Testing Uji standar yang melibatkan pengguna Usability Testing ▪ Metode untuk melakukan evaluasi produk dengan memperhatikan perilaku (behavior) pengguna ketika menggunakan produk ▪ Terkait perangkat lunak, Usability Testing dipakai untuk mengevaluasi User Interface (UI) –dengan asumsi fungsi sudah berjalan ▪ Dalam proses User Centered Design, metode ini dilakukan berulang-ulang beriringan dengan proses iterative prototyping Prototype Testing Uji kebergunaan bisa menggunakan purwarupa kertas, bahkan sketsa yang baru dibuat untuk bisa mendapatkan feedback dengan cepat dari pengguna.
Gambar diambil dari:
https://www.uxmatters.com/mt/archives/2012/10/images/Prototypes_fig5.jpg Usability Testing ≠ User Testing ▪ Usability Testing bukan tes ide kepada pengguna, tapi tes produk yang ada terhadap pengguna
Gambar diambil dari: http://blog.canvasflip.com/wp-content/uploads/2016/06/blog-images-2.png
Jenis Usability Testing ▪ Cara untuk melaksanakan usability testing: ✓ In-Person ✓ Remote Tempat Usability Testing Tempat untuk melaksanakan Usability Testing: ▪ Lingkungan Laboratorium – mudah untuk mendapatkan data secara analytic dan rekaman perilaku pengguna ▪ Lingkungan santai dan natural – mudah untuk memperhatikan perilaku pengguna ▪ Lingkungan santai formal – mudah untuk memperhatikan perilaku pengguna dan membuat pengguna tidak sungkan untuk diambil datanya Monitored Usability Testing
Gambar diambil dari: https://www.experiencedynamics.com/sites/default/files/ED-Website-Shoot_030414_40.jpg
In-Person Usability Testing
Gambar diambil dari: https://www.experiencedynamics.com/sites/default/files/blog_images/Usability%20Testing.jpg
Usability Testing untuk Game
Gambar diambil dari: http://gamesetwatch.com/ZRSC_Usability_Lab_Cutaway_ypak-copy.jpg
Tahapan Usability Testing Langkah untuk melaksanakan Usability Testing: ▪ Menentukan tugas apa saja yang bisa dilaksanakan oleh aplikasi yang ada ▪ Mengundang pengguna - yang sudah memakai, maupun pengguna potensial ▪ Meminta pengguna melakukan tugas yang ditentukan dengan aplikasi (proses usability testing) ▪ Lakukan wawancara berdasarkan pengamatan selama testing ▪ Melakukan analisis data usability testing Menentukan Tugas • Tugas yang ada berdasarkan fungsi utama dari produk/aplikasi yang di tes • Tugas diurutkan berdasarkan yang paling sering dilakukan di aplikasi • Aplikasi: Fungsi utama • Website: yang paling banyak diakses atau dilakukan (bisa berdasarkan web analytic) • Game: keseimbangan tingkat kesulitan dengan reward Mengundang Pengguna • Akan jauh lebih mudah mengundang pengguna dengan insentif (uang, voucher belanja, produk, dll) • Pengguna yang diundang adalah yang bisa menggunakan aplikasi atau tertarik • Ketika mengundang atau mencari, masukkan informasi terkait aplikasi: • “Dicari orang yang pernah belanja online…” • “Dicari orang yang suka bermain game RPG…” • “Dicari orang yang bisa menggunakan komputer…” Berapa Banyak Pengguna? 5 pengguna sudah bisa membantu untuk menemukan 80% masalah (Nielsen, 2000) Proses Usability Testing • Amati pengguna adalah proses paling penting • Terdapat beberapa teknik yang bisa dipakai: ― Mengamati dan merekam yang dilakukan pengguna (pastikan meminta persetujuan mereka) ― Menggunakan alat untuk merekam data perilaku mereka (eyetracking, mouse tracking, dll) ― Meminta pengguna menceritakan yang dia lakukan dan dia rasakan ketika testing (shout out) • Amati saja, tidak memberitahu atau berkomentar ke pengguna apa yang seharusnya dilakukan Proses Usability Testing
Gambar diambil dari: https://usabilitygeek.com/wp-content/uploads/2012/08/Introduction-Website-Usability-Testing-Car.jpg
Proses Usability Testing
Gambar diambil dari: http://www.actualinsights.com/wp-content/uploads/2013/05/2013-05-15-10.39.051.jpg
Proses Usability Testing
Gambar diambil dari: https://thenextweb.com/wp-content/blogs.dir/1/files/2014/12/blinkux.png
Wawancara • Wawancarai pengguna berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan – jika menggunakan shout out, wawancara untuk memperjelas apa yang pengguna maksud • Tanyakan tentang: • Apa yang pengguna pikirkan di suatu waktu (misal ketika kebingungan memilih barang) • Apa yang pengguna rasakan • Apa yang pengguna sarankan untuk perbaikan atau apa yang dia inginkan terhadap aplikasi • Gunakan perekam Analisis Data • Data bisa berupa: • Pre-Test dan Post Test • Rekaman perilaku • Data analytic (eye tracking, dll) • Wawancara • Feedback dari pengguna • Analisis terhadap data yang ada diharapkan dapat memberi insight, atau simpulan yang bisa digunakan untuk memperbaiki desain Data Usability Testing Contoh data hotspot hasil eye tracking selama proses usabilty testing – semakin merah menunjukkan banyak pengguna sering melihat ke titik tersebut
Gambar diambil dari: https://thenextweb.com/wp-
content/blogs.dir/1/files/2014/12/blinkux.png Contoh Usability Testing dengan Purwarupa Kertas
Link youtube: https://www.youtube.com/watch?v=9wQkLthhHKA
Template Purwarupa Kertas • Untuk membuat paper protoype, kita bisa menggunakan template agar lebih mudah • Contohnya adalah template sneakpeekit (https://sneakpeekit.com), dengan versi grid dan non-grid Heuristic Evaluation Uji usability dengan mengacu pada prinsip dan heuristik kebergunaan UI Heuristic Evaluation adalah metode evaluasi dengan cara mengevaluasi berdasarkan prinsip-prinsip heuristik. Metode ini kualitatif agak sulit dilakukan karena berdasarkan “prinsip” –sehingga tidak ada tolok ukur yang jelas. Review: 10 Usability Heuristic Berdasarkan Nielsen (1990), terdapat 10 prinsip Usability Heuristic yang bisa dipakai dalam melakukan heuristic evaluation Prinsip ini juga disebut: ▪ Jakob Nielsen’s 10 General Principle of Interaction Design ▪ 10 Usability Heuristic for User Interface Design Disebut heuristic karena merupakan panduan umum (rules of thumb) yang menyeluruh, bukan aturan spesifik Bisa dilihat di: https://www.nngroup.com/articles/ten- usability-heuristics/ Review: 10 Usability Heuristic 10 prinsip itu adalah sebagai berikut 1. Visibility of System Status 2. Match between system and the real world 3. User control and freedom 4. Consistency and standards 5. Error prevention 6. Recognition rather than recall 7. Flexibility and efficiency of use 8. Aesthetic and minimalist design 9. Help users recognize, diagnose, and recover from errors 10. Help and documentation Cognitive Walkthrough Uji usability dengan mensimulasikan proses kognitif pengguna Cognitive Walkthrough • Merupakan salah satu metode evaluasi kebergunaan yang berfokus pada system learnability, tentang seberapa mudah sebuah sistem digunakan untuk pengguna baru, atau bagi yang jarang menggunakan • Bentuk cognitive walkthrough biasanya untuk tugas yang spesifik, bukan produk keseluruhan Langkah Cognitive Walkthrough Langkah-langkah dalam menentukan cognitive walkthrough: 1. Menentukan tujuan pengguna yang mau dievaluasi. Misalkan: melakukan login 2. Menentukan tugas-tugas yang diperlukan untuk mencapai tujuan pengguna tersebut: berupa langkah-langkah umum 3. Mengevaluasi perilaku pengguna ketika melakukan langkah-langkah dalam tugas tersebut Tugas dalam Cognitive Walkthrough Tugas yang dilakukan dalam metode ini biasanya berupa urutan langkah yang harus dilakukan untuk sebuah proses dalam situs web tersebut. Contoh untuk sebuah tugas “melakukan login ke situs web”: 1. Buka perambah situs web 2. Buka situs web 3. Klik menu login 4. Masukkan username di kolom username 5. Masukkan password di kolom password 6. Lakukan login Evaluasi dalam Cognitive Walkthrough Untuk evaluasi, dijawab berdasarkan 4 pertanyaan mendasar: 1. Apakah pengguna bisa memulai tugas ? 2. Apakah user interface jelas bagi pengguna? 3. Apakah pengguna mengerti user interface yang diperlukan? 4. Apakah ada feedback setelah pengguna menyelesaikan atau melakukan kesalahan? Contoh Cognitive Walkthrough
Link youtube: https://www.youtube.com/watch?v=SpmTHdsQq8k
Usability Questionnaire Berbagai kuesioner yang sudah teruji untuk evaluasi UI Kuesioner Kebergunaan Untuk melakukan evaluasi usability secara cepat, kita bisa memakai kuesioner. Terdapat dua cara untuk metode kuesioner: 1. Memakai kuesioner buatan sendiri –harus dicek lagi validitas dan reliabilitasnya 2. Memakai kuesioner yang telah dibuat dan diteliti secara bertahun-tahun Untuk cara satu bisa dilakukan ketika memang dibutuhkan data yang spesifik Tapi secara umum dan lebih mudah, cara dua bisa dipakai dengan hasil yang bisa dipercaya secara langsung Contoh Kuesioner Kebergunaan Kuesioner untuk melakukan evaluasi usability cukup banyak, namun yang bisa dipakai secara umum untuk berbagai bentuk aplikasi terdapat 3 kuesioner: ▪ System Usability Scale (SUS) – sudah ada versi bahasa Indonesia ▪ User Experience Questionnaire (UEQ) – sudah ada bahasa Indonesia (https://www.ueq-online.org/) ▪ Usability Metrics for User Experience (UMUX) – sudah ada versi Litenya yang hanya terdiri dari 2 pertanyaan
Pendekatan sederhana untuk SEO: Bagaimana memahami dasar-dasar optimasi mesin pencari dengan cara yang sederhana dan praktis melalui jalur penemuan non-spesialis untuk semua orang
Jurnal - Evaluasi Usability Dan Perancangan User Interface Menggunakan Heuristic Evaluation Dan Metode Lean Ux Dengan Standar Iso 13407 (Studi Kasus Rs Syarif Hidayatullah)