Anda di halaman 1dari 3

.

Aspek Perkembangan Nilai Agama dan Moral

6 aspek perkembangan anak usia dini dan contohnya yang pertama adalah aspek nilai agama dan moral yang
meliputi kemampuan mengenal nilai agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan,
hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, menghormati dan toleran
terhadap agama dan orang lain.

2. Aspek Perkembangan Pribadi, Sosial dan Emosional


6 aspek perkembangan anak usia dini dan contohnya yang kedua adalah perkembangan pribadi, sosial, dan
emosional. Ketiga hal tersebut sangat penting bagi semua anak usia dini agar mereka dapat mencapai semua aspek
kehidupan mereka. Di mana aspek perkembangan pribadi, sosial dan emosional meliputi :
 Kesadaran diri, terdiri atas memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan sendiri dan mengendalikan
diri, serta mampu menyesuaian diri dengan orang lain.

 Rasa tanggung jawab untuk diri orang lain, mencakup kemampuan mengetahui hak-haknya, mentaati aturan,
mengatur diri sendiri, serta tanggung jawab atas perilaku untuk kebaikan sesama.

 Perilaku prososial, mencakup kemampuan bermain dengan teman sebaya, memahami perasaan, merespon,
berbagi, serta menghargai hak dan pendapat orang lain, bersikap kooperatif, toleran dan berperilaku sopan.

. Aspek Perkembangan Nilai Agama dan Moral

6 aspek perkembangan anak usia dini dan contohnya yang pertama adalah aspek nilai agama dan moral yang
meliputi kemampuan mengenal nilai agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, penolong, sopan,
hormat, sportif, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, menghormati dan toleran
terhadap agama dan orang lain.

2. Aspek Perkembangan Pribadi, Sosial dan Emosional


6 aspek perkembangan anak usia dini dan contohnya yang kedua adalah perkembangan pribadi, sosial, dan
emosional. Ketiga hal tersebut sangat penting bagi semua anak usia dini agar mereka dapat mencapai semua aspek
kehidupan mereka. Di mana aspek perkembangan pribadi, sosial dan emosional meliputi :
 Kesadaran diri, terdiri atas memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan sendiri dan mengendalikan
diri, serta mampu menyesuaian diri dengan orang lain.

 Rasa tanggung jawab untuk diri orang lain, mencakup kemampuan mengetahui hak-haknya, mentaati aturan,
mengatur diri sendiri, serta tanggung jawab atas perilaku untuk kebaikan sesama.

 Perilaku prososial, mencakup kemampuan bermain dengan teman sebaya, memahami perasaan, merespon,
berbagi, serta menghargai hak dan pendapat orang lain, bersikap kooperatif, toleran dan berperilaku sopan.
 Bahasa anak mulai menjadi bahasa orang dewasa setelah anak mencapai usia 3 tahun. Pada saat itu ia sudah
mengetahui perbedaan antara ”saya”, ”kamu” dan ”kita”. Pada usia 4-6 tahun kemampuan berbahasa anak
akan berkembang sejalan dengan rasa ingin tahu serta sikap antusias yang tinggi, sehingga timbul
pertanyaan-pertanyaan dari anak dengan kemampuan bahasanya. Kemampuan berbahasa juga akan terus
berkembang sejalan dengan intensitas anak pada teman sebayanya.
 Dengan memperlihatkan suatu minat yang meningkat terhadap aspek-aspek bahasa tulis, ia senang
mengenal kata-kata yang menarik baginya dan mencoba menulis kata yang sering ditemukan. Anak juga
senang belajar menulis namanya sendiri atau kata-kata yang berhubungan dengan sesuatu yang bermakna
baginya. Antara usia 4 dan 5 tahun, kalimat anak sudah terdiri dari empat sampai lima kata. Mereka juga
mampu menggunakan kata depan seperti ”di bawah”, ”di dalam”, ”di atas” dan ”di samping”.
 Antara 5 dan 6 tahun, kalimat anak sudah terdiri dari enam sampai delapan kata. Mereka juga sudah dapat
menjelaskan arti kata-kata yang sederhana, dan juga mengetahui lawan kata. Mereka juga dapat
menggunakan kata penghubung, kata depan dan kata sandang.

4. Aspek Perkembangan Kognitif

Di dalam kehidupan, anak dihadapkan kepada persoalan yang menuntut adanya pemecahan. Menyelesaikan suatu
persoalan merupakan langkah yang lebih kompleks pada diri anak. Sebelum anak mampu menyelesaikan persoalan,
anak perlu memiliki kemampuan untuk mencari cara penyelesaiannya.

Faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena sebagian besar aktivitas
dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah mengingat dan berpikir.

5. Aspek Perkembangan Motorik


Seiring dengan perkembangan fisik yang beranjak matang, perkembangan motorik anak sudah dapat terkoordinasi
dengan baik. Setiap gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan atau minatnya.
Masa ini ditandai dengan kelebihan gerak atau aktivitas. Anak cenderung menunjukkan gerakan-gerakan motorik
yang cukup gesit dan lincah. Oleh karena itu, usia ini merupakan masa yang ideal untuk belajar keterampilan yang
berkaitan dengan motorik, seperti menulis, menggambar, melukis, berenang, main bola atau atletik.

Perkembangan fisik yang normal merupakan salah satu faktor penentu kelancaran proses belajar, baik dalam bidang
pengetahuan maupun keterampilan. Dengan kata lain, perkembangan motorik sangat menunjang keberhasilan
belajar anak.

6. Aspek Seni
Aspek seni meliputi kemampuan mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimajinasi dengan gerakan, musik,
drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa, kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya seni,
gerak dan tari, serta drama.
1. Nilai Agama dan Moral

Setiap anak, terutama di Indonesia, selalu dibesarkan dengan nilai-nilai agama. Si Kecil perlu mengenal agama
yang dianut dan menjalankan ibadah, plus berkomunitas. Agama juga banyak mengajarkan sikap-sikap yang
benar, seperti menolong sesama, jujur, sopan, hormat, dan toleransi dengan penganut agama yang berbeda.

Bila nilai-nilai ini dikembangkan, niscaya akan membawa hal baik pada masyarakat Indonesia secara majemuk.
Orang tua dan lingkungan terdekat sebaiknya mempraktikkan nilai-nilai agama dan moral ini, untuk mendukung
si Kecil mendapat nilai-nilai yang benar.

2. Fisik dan Motorik

Fisik motorik adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan tubuh.
 Motorik halus adalah kemampuan untuk menggunakan alat untuk ekplorasi dan ekspresi diri, seperti
menggunakan pensil.
 Motorik kasar adalah kemampuan tubuh berkoordinasi, seimbang, lincah dan lentur sesuai peraturan. Si Kecil
bisa melatih bagian ini dengan baik lewat olahraga .
 Perkembangan fisik dan perilaku keselamatan, yaitu memiliki berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala yang
sesuai dengan usianya . Si Kecil juga perlu memiliki kemampuan hidup bersih dan sehat. Ia juga perlu peduli
akan keselamatannya sendiri.

3. Kognitif

Aspek kognitif berhubungan erat dengan akal dan pikiran. Pertumbuhan di area ini sangat luas, tidak hanya di
sekolah tetapi juga dari permainan-permainan yang mengajak si Kecil berpikir. Pada aspek ini, ia akan belajar:
 Memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan praktis, fleksibel, dan diterima secara sosial. Ia juga
bisa menerapkan pengetahuan dan pengalaman dalam suatu kondisi yang baru ditemui.
 Si Kecil bisa berpikir logis, seperti mengenal perbedaan, pola, klasifikasi, sebab akibat, perencanaan, dan
insiatif.
 Si Kecil juga bisa mengenal, menyebutkan, serta menggunakan lambang-lambang seperti angka dan abjad. Si
Kecil juga bisa menggambarkan ulang sesuatu yang pernah dilihatnya.

4. Sosial Emosional

Pada aspek tahap perkembangan yang satu ini, sangat terkait erat dengan pengenalan diri dan orang-orang di
sekitar.
 Si Kecil mulai memperlihatkan kemampuan diri yang dimilikinya. Ia juga mengenal perasaan sendiri,
mengendalikan diri, dan menyesuaikan diri dengan orang lain.
 Ia belajar bertanggung jawab bagi dirinya dan orang lain. Ia mulai mempelajari hak-haknya, aturan, dan
bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesama.
 Ia juga lebih senang bermain dengan teman sebaya, memahami perasaan, merespons, berbagi, mendengarkan,
serta menghargai hak dan pendapat orang lain. Ia pun lebih kooperatif dan bisa berperilaku sopan.

5. Bahasa
 Si Kecil lebih memahami hal yang dimaksudkan orang tua, seperti perintah, aturan, cerita, dan menghargai
bacaan.
 Ia bisa berbahasa dengan baik, seperti tanya jawab dan menceritakan kembali.
 Ia juga lebih memahami bentuk dan bunyi huruf.

6. Seni
Setiap anak terlahir imajinatif. Maka, tidaklah aneh kalau seni termasuk dalam 6 aspek perkembangan anak usia
dini. Dia bisa bereksplorasi dan mengekspresikan diri dalam hal musik, drama, lukisan, kerajinan, dan masih
banyak lagi. Ia juga lebih menghargai hasil karya seni.

Anda mungkin juga menyukai