Anda di halaman 1dari 4

1. Andi dan Rini merupakan siswa yang duduk di kelas V SD.

Andi dan Rini berumur 10 tahun


dan memiliki tinggi badan 140 cm. Andi sangat pintar dalam mata pelajaran
Matematika, sedangkan Rini pintar dalam mata pelajaran Bahasa terutama mengenai
cerita pendek. Dalam mengalami masa pubertasnya, Andi pada usia 10 tahun dan Rini
pada usia 9 tahun. Bagaimana Anda membandingkan konsep pertumbuhan, konsep
perkembangan dan fase perkembangan Andi dan Rini? Jelaskan pendapatmu!
a. Konsep pertumbuhan Andi dan Rini
Pertumbuhan adalah perubahan yang terjadi pada setiap manusia terutama berkaitan
dengan fisiknya. Anak laki-laki dan perempuan pada usia 10 tahun hampir sama
tingginya. Bagian-bagian tubuh tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang
berbeda. Organ-organ tubuh mencapai kematangan pada waktu dan kecepatan yang
berbeda pula. Anak perempuan (Rini) mencapai masa puber lebih awal (9 tahun)
daripada anak laki-laki. Anak laki-laki (Andi) bertambah tinggi pada masa
pertumbuhannya yang pesat, ototnya menguat dan lebar bahunya bertambah pula.
b. Konsep perkembangan Andi dan Rini
Perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang dimulai sejak saat pembuahan
berlangsung terus selama siklus kehidupan. Perkembangan fisik mencakup
pertumbuhan biologis (pertumbuhan otak, otot, tulang, serta penuaan dengan
berkurangnya ketajaman pandangan mata dan berkurangnya kekuatan otot-otot).
Perkembangan kognitif mencakup perubahan-perubahan dalam berpikir, kemampuan
berbahasa yang terjadi melalui proses belajar (Andi pintar dalam mata pelajaran
Matematika, Rini pintar dalam mata pelajaran Bahasa terutama mengenai cerita
pendek/cerpen). Perkembangan psikososial berkaitan dengan perubahan-perubahan
emosi dan identitas pribadi individu (bagaimana Andi dan Rini berhubungan dengan
keluarga, teman-teman, dan guru-gurunya).
c. Fase perkembangan Andi dan Rini
 Fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 – 11 tahun, sama
dengan masa usia SD. Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar
membaca, menulis, dan berhitung. Mereka mulai memasuki dunia yang lebih luas
dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak,
dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.
 Fase perkembangan yang merupakan transisi dari masa kanak-kanak ke masa
dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 – 12 tahun dan berakhir kira-kira umur
18 – 22 tahun. Andi dan Rini mengalami perubahan-perubahan fisik yang sangat
cepat, perubahan perbandingan ukuran bagian-bagian badan, berkembangnya
karakteristik seksual seperti membesarnya payudara, tumbuhnya rambut pada
bagian tertentu, dan perubahan suara. Pada fase ini dilakukan upaya-upaya untuk
mandiri dan pencarian identitas diri.

2. Ryan merupakan siswa kelas 1 SD. Ryan kedapatan merokok di toilet siswa oleh gurunya. Setelah
dipanggil orang tuanya, ternyata Ryan merokok karena orang tuanya sering merokok di
depannya. Apa yang menyebabkan Ryan melakukan tindakan tersebut dilihat dari perkembangan
moral dan sikap? Jelaskan pendapatmu!
Keluarga memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral dan pendidikan bagi
anak. Oleh karna itu peran orang tua sangat penting dalam mendidik anak. Sama hal nya dalam
Undang – Undang No 23 tahun 2002 pasal 26 tentang perlindungan anak menyatakan bahwa, “
Orang tua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk mengasuh, memelihara, mendidik, dan
melindungi anak. Menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat, dan minatnya
adalah kewajiban orang tua sepenuhnya”. Dengan demikian, pola asuh orang tua adalah hal utama
yang merupakan dasar pembentukan sikap anak. Anak mendapatkan pola asuh yang tepat, akan
tumbuh dengan sikap yang baik. Sebaliknya, anak yang mendapatkan pola asuh kurang tepat, maka
akan berdampak buruk pada sikap nya. Dalam kehidupan sehari – hari, tidak sedikit anak yang
menirukan kebiasaan buruk orang dewasa. Kebiasaan tersebut bahkan berbahaya bagi anak
misalnya kebiasaan merokok. Anak terbiasa melihat anggota keluarga dan orang 4 orang
disekelilingnya merokok. Sehingga anak beranggapan bahwa merokok adalah sesuatu yang biasa.
“Hasil survei yang menyatakan 60 persen anak Sekolah Dasar (SD) pernah merokok, dinilai
sangat mengejutkan. Hasil survei mengatakan faktor utama penyebab anak pernah merokok adalah
lingkungan keluarga. ”Jangan pernah merokok di depan anak-anak, karena biasanya mereka akan
meniru perilaku orangtuanya.” Orang tua yang memberikan penanaman nilai moral yang baik, akan
menghasilkan anak yang memiliki kepribadian yang baik. Sebaliknya orang tua yang memberikan
penanaman moral yang tidak baik, akan menghasilkan anak yang memiliki kepribadian yang buruk.
Kepribadian tersebut dapat dilihat dari sikap yang ditunjukkan oleh anak. Apakah sikap yang
ditunjukkan adalah sikap positif atau negative.

3. Adi, Andi, dan Budi merupakan sahabat yang sudah lama terjalin sejak SMA. Persahabatan ini
berlanjut sampe ke jenjang perguruan tinggi yang sama hingga akhirnya mereka menamatkan
strata 1. Mereka masih senang berkumpul dan menjadi pengangguran, padahal mereka sudah
dewasa yang seharusnya memikirkan pekerjaan. Apa faktor yang mempengaruhi perkembangan
orang dewasa yang dialami oleh Adi, Andi, dan Budi pada cerita di atas?
Yang menjadi factor adalah kurangnya motivasi untuk berkembang antara Adi, andi dan Budi
masih merasa nyaman untuk menikmati masa-masa mudanya tanpa memikirkan untuk bekerja.
Mereka bertiga memiliki karakter dan visi yang sama, sehingga mereka hanya menikmati hidupnya
hanya untuk berkumpul bersama tanpa memikirkan kebutuhan dan masa depan hidupnya.
Seharusnya pada usia mereka sudah terdorong untuk bekerja, memlih pasangan hidup, belajar
hidup dengan tunangan, mulai membina keluarga, mengasuh anak, dan mencari kelompok social
yang menyenangkan. Selanjutnya mereka terdorong untuk bertanggung jawab secara sosial sebagai
warga negara, membantu anak-anak remaja belajar untuk menjadi orang dewasa yang
bertanggungjawab.

4. Ani adalah seorang guru yang baru di sebuah SD inklusif. Pada saat ia masuk kelas, Ani meminta
Budi untuk membaca sebuah materi yang ada di dalam buku teks. Namun, bacaan yang
dilakukan oleh Budi sukar dipahami oleh Ani dan siswa lain. Kemudian Ani bertanya dengan guru-
guru lainnya mengenai Budi, ternyata budi merupakan siswa autis. Bagaimana Ani merancang
strategi proses pembelajaran di kelas yang terdapat anak autis seperti Budi?
Pendidikan inklusi menerima semua siswa baik siswa normal maupun ABK dan belajar
bersama di sekolah regular. Dalam pelayaan ABK, guru harus mengetahui hambatan serta
kebutuhan apa yang diperlukan oleh anak tersebut. guru sebelum pembelajaran menyiapkan RPP,
materi, dan media apabila diperlukan. Pada saat pembelajaran di kelas, guru mengatur tempat
duduk untuk siswa. Siswa yang mengalami kesulitan atau gangguan maka duduk di depan supaya
guru lebih mudah dalam menjangkaunya. Metode yang guru gunakan saat pembelajaran seperti
ceramah, tanya jawab, permainan, pemberian tugas, dan diskusi. Selain hal tersebut, guru
memberikan perhatian yang lebih pada siswa ABK pada saat pembelajaran.
Ada lagi Strategi yang kerap digunakan untuk anak autis yaitu mengacu pada teori A-B-C
(Antecedent-Behavior-Consequence). Rangkaian strategi ini dimulai dengan pemberian instruksi
atau antecedent atau pra-kejadian yakni pemberian intruksi kepada anak, baik berupa perintah
meniru, pertanyaan visual dan memberi kesempatan kepada anak unuk memberikan respon.
Intruksi diberikan ketika anak sudah siap , dan diberikan dengan suara yang jelas. Setelah 3-4 detik
anak diharapkan akan memberikan behavior (perilakuan) atau rsepon sesuai intruksi . untuk
membuat respon anak bertahan maka diperlukan consequence atau akibat, baik berupa penguatan
atau banutuan kepada anak untuk memberikan jawaban yang benar.

5. Karakteristik peserta didik berbeda-beda pada setiap jenjang pendidikan terutama pada tingkat
SD. Karakteristik yang berbeda ini tentu akan memengaruhi perencanaan pembelajaran.
Perencanaan yang baik tentunya berdasarkan karakteristik peserta didiknya. Bagaimana
merencanakan pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik pada jenjang SD!
a. Pembelajaran keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan sehari-hari
b. Membangun keutuhan sikap terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang
tumbuh
c. Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya
d. Mempelajari peran sosial sebagai pria atau wanita
e. Pengembangan keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung
f. Pengembangan konsep-konsep yang perlu dalam kehidupan sehari-hari
g. Pengembangan kata hati, moral dan nilai-nilai
h. Mencapai kemandirian pribadi

Anda mungkin juga menyukai