Aku mempunyai adik yang begitu cantik bernama Ray. Pada tanggal 14 September kemarin, baru saja aku bertambah umur yang ke 16 dan Ibuku mengajak ku dan ray untuk mengunjungi kota Pekanbaru alias tempat kelahiran Ibuku. Tapi sayang, liburan kali ini, Ayah ku tidak ikut bersama kami, karena ada urusan perkerjaan yang belum selesai. Ibuku mengajakku liburan sebagai hadiah ulang tahunku. Sudah lama aku tidak mengunjungi kota Pekanbaru, terakhir aku mengunjungi kota ini tahun 2010 lalu.
Sesampainya aku di kota ini, kami di jemput oleh
pamanku, lalu kami mengunjungi rumah lama Ibuku. Begitu banyak perubahan ketika aku sampai di rumah lama ibuku. Dulu, di rumah Ibuku tidak ada bangunan di depan rumahnya. Sekarang sudah ada bangunan rumah sakit di depan rumah lama Ibuku. Selain itu, udara yang dulu lebih bersih daripada sekarang. Aku begitu sedih melihat tanaman mangga di depan rumah lama ibuku yang sudah layu. Padahal Ketika dulu aku datang kesini tanaman itu berbuah lebat. Lalu,setelah kami melihat kondisi rumah lama ibuku, kami langsung pulang ke rumah pamanku. Di perjalanan menuju rumah pamanku, aku melihat jalanan Pekanbaru yang mulai banyak polusi, berbeda seperti dulu aku datang kesini yang masih bersih dan asri. Sebelum kami pulang kerumah pamanku, kami menjemput anak pamanku berrnama Arhan, alias saudaraku di sekolahnya. Lalu, setelah itu kami pulang kerumah pamanku.
Ketika aku datang ke rumah pamanku, betapa
kagetnya aku melihat rumah pamanku yang begitu besar, dan aku berkata pada Ibuku ”Bunda, rumah paman besar sekali” ujarku. Lalu, Ibuku menjawab ”Iya nak, jika kamu ingin rumah besar seperti paman mu, kamu harus rajin belajar biar kamu jadi orang sukses seperti pamanmu dan bisa membeli rumah besar seperti pamanmu.” Semenjak itu aku punya alasan mengapa aku harus jadi orang sukses.
Keesokkan harinya, pamanku mengajak kami untuk
makan di Rumbai. Lalu, kami bersiap untuk pergi ke Rumbai. Sesampainya aku di Rumbai, kami dihidangkan masakan seafood yang begitu banyak dan sebelum makan kami mengambil foto bersama untuk kenang-kenangan. Setelah kami makan, kami pergi mengunjungi Mall SKA yang ada di Pekanbaru. Disana aku dan adikku diberi uang jajan oleh pamanku. Lalu kami berbelanja di mall tersebut. Setelah berbelanja, kami pulang kerumah pamanku. Tetapi, sebelum pulang, pamanku mengajak kami ke Gradmedia untuk membeli tas sekolah. Aku dan adikku dibelikan tas yang kembar. Adikku berwarna coklat tua dan aku berwarna coklat muda. Lalu, setelah itu kami bergegas pulang karna sudah malam. Sesampainya kami dirumah kami langsung beristirahat.
Dan di hari ketiga di Pekanbaru kami tidak pergi
kemana-mana. Karena hari kerja pamanku dan aku bilang ke ibuku ”Bunda apakah bunda tidak ingin jalan jalan keluar? aku sungguh bosan di rumah”. Lalu bundaku berkata “Ayo nak kita ke pasar bawah karna di sana baju murah-murah” ujar ibuku. Lalu, kami Bersiap-siap untuk pergi ke pasar bawah. Sesampainya aku disana,aku melihat betapa ramainya disana, dan kami memasuki pasar itu dan berbelanja untuk oleh-oleh dibawa ke Batam. Setelah kami berbelanja, kami langsung bergegas pulang ke rumah pamanku karna sudah jam 3 sore.
Setelah kami sampai di rumah, Arhan mengajakku
untuk berenang ”Kak Rey, ayok berenang bersamaku” ujar Arhan.”Ayok Arhan” ujarku. Lalu, Ray mendengar dan ia juga ingin berenang “Kak Rey, aku juga ingin berenang” ujarnya.”Iya Ray, ayok kita berenang bersama Arhan” ujarku. Lalu, kami bersiap-siap untuk berenang di rumah pamanku,dan kami menghabiskan waktu kurang lebih 3 jam. Setelah berenang kami bergegas mandi karna sudah mau magrib. Lalu setelah mandi, kami berkemas barang untuk besok pulang ke Batam.
Keesokkan harinya, sebelum balik ke Batam. Kami
sarapan di luar. Setelah itu, kami pergi ke sebuah tokoh untuk membeli oleh-oleh yang berasal dari Pekanbaru, dan di sana kami membeli banyak oleh-oleh untuk di bawa ke Batam. Setelah membeli oleh-oleh untuk dibawa ke Batam kami langsung bergegas ke Bandara untuk mengejar jadwal pesawat. Ketika aku ingin masuk Bandara, aku termenung sejenak ”Aku sangat sedih untuk meninggalkan kota kesayanganku ini, entah kapan lagi aku pergi kesini. Aku beraharap semoga suatu hari nanti aku bisa kembali ke kota ini.” Ujarku dalam hati. Lalu, Ibuku memanggilku karna melihatku yang sedang termenung ”Rey ayok kita ke bording pass karena sudah dipanggil” ujar ibuku. ”iya bunda” ujarku dengan raut wajah yang sedih. Ketika aku ingin naik pesawat, aku mengatakan pada kota ini ”see you Pekanbaru tercinta, semoga aku bisa kembali lagi kesini” Ujarku dalam hati. Setelah menghabiskan setengah jam di pesawat, akhirnya aku kembali lagi ke kota kelahiran ku, Batam.