Anda di halaman 1dari 5

REVIEW MATERI KULIAH VISUALISASI DAN ESTETIKA PEMBELAJARAN

PENATAAN RUANG DUA DIMENSI

Tugas Mata Kuliah Visualisasi dan Estetika Desain Pembelajaran

Dosen Pengampu :

Dr. Makmun Raharjo., M.Sn

Dr. Sardianto MS., M.Si., M.Pd.

Dr. Syarifuddin., M.Pd.

Oleh : Catur Puji Hastuti

06032682327011

MAHASISWI FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

PASCA SARJANA TEKNOLOGI PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PENATAAN RUANG DUA DIMENSI

A. PERSEPSI VISUAL

Persepsi Visual adalah proses

interpretasi cahaya yang masuk ke mata

menjadi informasi visual yang spesifik di

otak. Sistem penglihatan manusia

mendapat informasi visual dari

lingkungan sekitarnya lalu diproses

menjadi sinyal saraf yang menghasilkan

persepsi visual. Informasi visual yang

diterima oleh mata diproses di area-area

yang berbeda pada otak. Interpretasi terhadap suatu objek yang melalui beberapa

rangkaian proses. Persepsi warna, persepsi gerak, persepsi ruang dan persepsi

kedalaman dari informasi visual memberikan kode spesifik yang dianalisis oleh korteks

oksipital sehingga manusia dapat melihat suatu objek.

B. PERSEPSI RUANG DUA DIMENSI

Persepsi ruang atau ruang visual menggunakan titik koordinat radial, berpusat pada

titik mata seorang pengamat. dan menyebutkan ketiga dimensi sebagai dimensi

atas-bawah, dimensi menyamping, dan dimensi menuju jauh. dan dipersingkat

sepersepuluh menjadi naik turun, kesamping dan jauh.

C. PROSES POLA DIOTAK

Gerakkan memutar kepala adalah perantara yang

lebih efisien untuk mengakses bagian dari dimensi

naik turun dan dimensi menyamping dengan

menggerakkan bola mata sehingga dapat

mengambil bidang gambar bukan pedalaman.

Pola dua dimensi ini sangat penting karena


prekursor objek dan pola juga dapat berupa hubungan antar objek.

D. MESIN PENGOLAHAN POLA

Ada dua jenis proses yang terlibat dalam persepsi

pola. Satu harus dilakukan dengan membagi

ruang atas-bawah melalui pengikatan kontur dan

area yang berkesinambungan. Sebuah daerah

yang disebut korteks oksipital lateral terlibat

dalam hal ini. Yang lainnya berkaitan dengan

urutan pola yang semakin kompleks yang

diproses melalui Apa jalan, yang berpuncak pada

suatu objek.

Jalur Apa : Informasi yang masuk pertama kali tiba di area

visual V1 di bagian belakang otak. Informasi kemudian

melewati berturut turut melalui V2 dan V4 dan kemudian ke

korteks inferotemporal (IT). Korteks oksipital lateral (LOC)

terlibat dalam penemuan wilayah. Sinyal dari korteks

prefrontal dikirim kembali ke v1 mengkonsolidasikan pola

tugas yang relevan. sehingga dapat mengidentifikasi

Jalur Mana : lebih berkaitan dengan tindakan yang dipandu secara visual.

E. MASALAH MENGIKAT KONTUR

Cara otak membangun kontur dan area dari


jutaan potongan informasi yang
terfragmentasi di V1. Proses
menggabungkan fitur yang berbeda yang
akan diidentifikasi sebagai bagian dari
kontur atau wilayah yang sama disebut
mengikat.
Tidak ada yang namanya objek yang disematkan dalam gambar; hanya ada pola
cahaya, bayangan, warna, dan gerakan. Objek dan pola harus ditemukan, dan
pengikatan sangat penting karena itulah yang membuat potongan informasi yang
terputus menjadi potongan informasi yang terhubung.
F. PROSES PERSEPSI POLA
Pertanyaan : Mengapa gambar
garis sangat efektif dalam
menyampaikan berbagai jenis
informasi?

Jawaban : Garis pensil tidak seperti


tepi wajah seseorang, namun
sederhana sketsa dapat langsung
dikenali. Penjelasan tentang
kekuatan garis adalah bahwa mereka efektif dalam merangsang mekanisme kontur
umum.

G. WILAYAH TEKSTUR
Faktor utama yang mrmbuat tekstur berbeda dengan tekstur yang lain adalah ukuran,
butir, orientasi dan kotras bukan warna maupun kecerahan.

H. PERTANYAAN MULTI-CHUNK
Melakukan kueri visual pada pola yang lebih kompleks daripada satu potongan
yang dapat dipahami membutuhkan sumber daya perhatian yang Jauh lebih besar dan
serangkaian fiksasi. Ketika pola lebih kompleks dari satu potongan kueri visual harus
dipecah menjadi serangkaian subkueri, yang masing-masing dipenuhi, atau tidak,
dengan fiksasi terpisah. Melacak potongan yang dapat dipahami adalah tugas memori
kerja visual.

I. HORIZONTAL DAN VERTIKAL

desain dapat dianggap sebagai hibrida dari makna simbolis yang dipelajari, gambar
yang kami pahami dari pengalaman kami, dan pola yang secara visual membangun
hubungan antara komponen, mengikat elemen desain bersamasama. Sebuah desain
dapat dibuat efisien secara visual dengan mengekspresikan hubungan melalui pola

yang mudah dipahami.

J. PEMETAAN POLA SEMANTIK


1. George Lakoff, berargumentasi secara persuasif bahwa metafora spasial bukan
hanya cara membuat bahasa lebih hidup, tetapi juga fundamental cara kerja
bahasa dalam komunikasi dan penalaran.
2. Menurut Lakoff, analogi spasial semacam ini mendasar bagi penalaran manusia,
yang pada akhirnya didasarkan pada pengalaman manusia yang diperoleh
dengan berinteraksi dengan lingkungan.
3. istilah pola dalam arti sehari-hari untuk merujuk pada pengaturan abstrak fitur
atau bentuk.
4. Pola adalah inti dari bagaimana kita memahami dunia. Dalam pengertian
mendasar, otak dapat dianggap sebagai satu set modul pemrosesan pola yang
saling berhubungan. Pola masukan dari visual dunia mengaktifkan pola respons,
seperti urutan gerakan mata. Pemrosesan pemikiran visual juga melibatkan
interaksi antara pola aktivitas di pusat pemrosesan verbal non-visual di otak.

Anda mungkin juga menyukai