Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Dengan memanjatkan segala puji


dan syukur kehadirat Allah SWT Sang Penguasa sekalian alam, yang
telah melimpahkan Rahmat dan HidayahNya, sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan Makalah ini
Senandung berbingkai sholawat dan salam, semoga tetap
terlimpahkan serta tercurahkan kepada junjungan kita, beliau
adalah “The Best Man in The World” yaitu Nabi Muhammad SAW.
Yang telah membawa umatnya dari zaman kebodohan menuju
zaman “Li mardhotillah”. Semoga kita dipandang Allah SWT layak
dihimpun bersama beliau dalam kafilah panjang yang penuh berkah.
Amien, amien ya rabbal ‘aalaamien.
Selain itu, kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada keluarga kami yang selalu memberi dukungan serta masih
mempercayakan kepada kami tanggung jawab untuk bersekolah.
Selain itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang dengan ikhlas memberikan waktu, tenaga dan pikiranya untuk
membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Ada pepatah yang mengatakan, bahwa tidak ada gading yang
tak retak. Begitu pula makalah ini. Oleh karena itu, kami terbuka
terhadap kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian 3
B. Ruang Lingkung 3
C. Analisa Norma Kesusilaan Dalam Konsep Etika 4

BAB III PENUTUP 5


A. Kesimpulan 5
B. Saran 5
DAFTAR PUSTAKA 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini, perilaku remaja semakin jauh dari norma
kesusilaan. Kriminalitas, seks bebas, dan berbagai perilaku
menyimpang lainnya dilakukan seolah-olah norma yang telah
berakar di masyarakat tidak mampu lagi menyaring. Dengan
ketidaksadaran orang tua. ditambah lagi banyaknyha pintu yang
dinilai sebagai tren pergaulan masa kini. Membuat perilaku
menyimpang tidak memerlukan koreksi dan pembelokkan.
Tahun baru misalnya, malam yang terjadi hanya satu kali
dalam satu tahun, banyak dimanfaatkan oleh para anak muda
untuk hura-hura dan bersenang-senang baik dengan teman
sebaya maupun lawan jenis. Berbagai perilaku menyimpang
mereka lakukan tanpa batas ketika saat berkumpul. Anenhnya,
sejumlah orang tua mengetahui dampak dari merayakan malam
tahun baru, tetapi mereka memberikan kesempatan kepada
anaknya untuk berhura-hura. Dengan alasan malu jika anaknya
dianggap konservatif dan tidak modern oleh para tetangga atau
kerabat.
Belum lagi masalah etika. Kini, pacaran didepan umum
dengan mempertontonkan kemesraan merupakan hal yang
biasa dan wajar malah sebagian remaja itu merupakan suatu
keharusan. Padahal hal tersebut sudah jauh melanggar dari
kodek etik yang berlaku.
Dengan kata lain, telah terjadi pergeseran nilai dalam
budaya manusia. Tidak diketahui kapan awal tejadinya. Pastinya,
teknologi yang berkembang dengan pesat dan sikap permisif
yang mengenal tolak ukur, telah mengakibatkan pergeseran

iii
yang telah berakar pada masyarakat.

B. Rumusan Masalah
1. Defenisi Norma Kesusilaan.
2. Ruang Lingkup Norma Kesusilaan.
3. Analisa Norma Kesusilaan dalam Konsep Etika.

C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah “Norma Kesusilaan” adalah
untuk mengetahui pengertian dan ruang lingkup. Sehingga
dapat di analisa dalam konsep etika.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Norma berasal dari bahasa latin yakni norma, yang berarti
pengikut atau siku-siku, (suatu alat perkakas yang digunakan
oleh tukang kayu). Dari sinilah kita dapat mengartikan norma
sebagai pedoman, ukuran, aturan atau kebiasaan. Jadi norma
ialah sesuatu yang dipakai untuk mengatur sesuatu yang lain
atau sebuah ukuran. Dengan norma ini orang dapat menilai
kebaikan atau keburukan suatu perbuatan.
Kesusilaan berasal dari kata susila yang mendapatkan
awalan ke- dan akhiran –an. Susila dalam bahasa Sansekerta
terdiri dari SU dan SILA. SU artinya baik atau bagus dan SILA
berarti sikap, dasar, dan peraturan hidup atau norma.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kesusilaan artinya
perihal susila (beradab, sopan, tertib), berkenaan dengan adab
(kesopanan, kehalusan, dan kebaikkan budi pekerti) dan sopan
santun, sesuai dengan norma-norma tata susila, menurut
kebiasaan disuatu tempat pada suatu masa.
Dengan demikian, Norma Kesusilaan adalah segala peraturan
yang bersumber dari bisikan hati nurani manusia yang ditaati
dan diakui oleh setiap anggota masyarakat.

B. Ruang Lingkup

3
Ruang lingkup dari norma kesusilaan menyangkut
perikehidupan individu terhadap suatu masyarakat sehingga
akan terbentuknya kebaikkan akhlaq pribadi dalam
penyempurnaan manusia.
Akhlaq pribadi tersebut bisa tercernmin dari sikap-sikap
individu sebagai berikut :
1. Intropeksi diri  Menilai diri pribadi
2. Rendah Hati  Tidak sombong dan egoistik.
3. Jujur  Terhadap hati dan nurani.
4. Menjaga kesucian  Pergaulan sehat.
5. Berperilaku halus  Ramah, santun, dan tidak emosional.
6. Dapat dipercaya  Tidak curang.
7. Tidak ambisius  Tidak menghalalkan segala cara untuk
mencapai suatu tujuan.
8. Dll

C. Analisa Norma Kesusilaan dalam Konsep Etika


Dewasa ini, telah banyak terjadi pergeseran budaya di
Indonesia. Perilaku yang awalnya dipandang oleh masyarakat
bersifat tabu, bergeser perlahan-lahan mengikuti arus
teknologi yang tidak terbatas menjadi bersifat wajar dan malah
ada yang menganggap harus.
Karena kesusilaan merupakan suatu bisikan hati yang
diakui oleh masyarakat dan Etika merupakan perbuatan baik
buruk yang bersifat lokal. Maka bila dilihat dari sudut pandang
Etika, melanggar atau tidak norma kesusilaan tergantung dari
masyarakat sekitar.
Ketika perilaku menyimpang terjadi di masyarakat
perkotaan, akan dianggap tidak melanggar noma kesusilaan.
Karena perilaku menyimpang merupakan gaya hidup dan trend
modernisasi yang masyarakat kota akui. Sehingga, ketika
mereka menolak perilaku tersebut malah akan terjadi

4
pengucilan.
Berbeda dengan masyarakat kota, masyarakat desa masih
teguh memegang suatu tradisi, adat istiadat dan budaya yang
diwariskan oleh leluhur. Sehingga, ketika suatu perilaku
menyimpang terjadi di lingkungan mereka. Akan terjadi
pengucilan terhadap individu, dan keluarga besar akan merasa
sangat malu.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Norma Kesusilaan berasal dari bisikan hati nurani individu
yang bisa diterima oleh masyarakat dengan tujuan agar akhlaq
individu mampu menyempurnakan sifat kemanusiaannya. Dalam
hubungannya dengan etika. Etika memiliki empat teori yaitu
utilitarianisme, analisis biaya keuntungan, etika kewajiban dan
etika hak, serta etika moralitas. Norma kesusilaan dapat
dihubungkan dengan etika utilitranisme, karena kedua-duanya
sama-sama menginginkan suatu perilaku dapat diterima oleh
masyarakat dan biasa menjadi penyempurnaan manusia.

B. Saran
Penulis berharap agar pemerintah lebih tegas dalam
mencegah dan menangani kejahatan kesusilaan siber. Penegakan

5
pembuktian dalam informasi dan transaksi elektronik yang menjadi
suatu hal penting, karena akan memberikan kepastian dalam
pembuktian dalam perkara siber di kemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.syiham.co.cc/2010/04/pengertian-norma-dan-macam-
macamnya.html
http://ahmadsahidin.wordpress.com/2008/09/12/akhlak-dan-ruang
-lingkupnya/
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/agama_islam/bab5
-akhlak.pdf
http://grms.multiply.com/journal/item/26
http://adityaanggar.wordpress.com/2008/10/26/konsep-etika/
http://id.wikipedia.org/wiki/Norma_sosial
http://ateisindonesia.wikidot.com/norma-kesusilaan
http://www.crayonpedia.org/mw/Norma-Norma_yang_Berlaku...

Anda mungkin juga menyukai