PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat bimbingan dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan
tugas mandiri ini tepat pada waktunya.
Pertama-tama, kami ingin menyampaikan sejumlah apologia. Judul
makalah ini sangat mungkin terlalu panjang dan berat untuk sebuah tulisan
singkat dan ringan, yang ditulis dalam ketergesaan kesempatan dan
keterbatasan pengetahuan. Namun, paling tidak judul tersebut telah
menggambarkan sebuah rancangan keinginan besar untuk membuat rumah
besar dan megah.
Selanjutnya, izinkan kami mengutip wejangan Imam Al Asfahani
yang menjadi panduan dalam menyuguhkan tulisan ini. Beliau berkata,
Sungguh, berdasarkan fakta yang kudapatkan, seorang penulis itu tidak
mengarang sebuah buku, kecuali pada keesokan harinya atau esok lusanyaa
berkata: Jika ini dirubah, tentu lebih baik; bila ini ditambah dengan ini, tentu
akan terasa bagus; andai kata yang ini didahulukan, tentu akan lebih utama;
atau seandainya yang ini dibuang, niscaya akan terasa lebih baik dan indah.
Tulisan ini bertujuan untuk memahami konsepsi etika religius dalam
Al Quran tentang Israf. kemudian berusaha memahami relevansinya dengan
ideologi materialisme-konsumerisme dalam realitas kehidupan modern saat
ini.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Israf ?
2. Penyebab pelaku Israf ?
3. Macam-macam Perilaku Israf ?
4. Nilai-nilai Negatif Perbuatan Israf ?
5. Menghindari Perbuatan Israf ?
1
6. Jalan Mengobati Israf ?
7. Dalil-dalil Mengenai Israf ?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan Memahami Pengertian Israf
2. Mengetahui Penyebab pelaku Israf
3. Mengetahui Macam-macam Perilaku Israf
4. Mengetahui Nilai-nilai Negatif Perbuatan Israf
5. Memahami Menghindari Perbuatan Israf
6. Mengetahui Jalan Mengobati Israf
7. Mengetahui Dalil-dalil Mengenai Israf
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian israf
Israf secara bahasa berarti melampaui batas atau berlebihan. Kamus
lisan al-arab menyebutkan kata saraf dan israf berarti melampaui batas tujuan
(mujazah al-qashd). Dengan demikian israf adalah membelanjakan harta atau
mengunakan sesuatu yang melebihi batas kewajaran atau berlebih-lebihan
dalam mengunakan harta disebut musrif (pemboros).
Islam memandang bahwa pemborosan adalah perbuatan yang tidak
terpuji. Karena itu perilaku boros dalam membelanjakan harta untuk
kepentingan di luar ketaatan kepada Alloh SWT. Dilarang oleh agama. Sebab,
islam sangat menekankan ajaran tolong-menolong dan saling berbagi diantara
sesama, serta mempersempit jurang kesenjangan ekonomi dan sosial. Ketika
orang miskin dan duafa masih membutukan uluran tangan, pemborosan harta,
baik untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan kelompok, berarti
melebarkan jalan kesenjangan sosial itu.
Arab(......) (QS Asy-syuara 150-152) dan ( QSAl-furqan/25: 63-64,67)
Dari penjelasan Al-quran di atas, dapat dipahami bahwa
tindakan boros yang menyebabkan pelakunya berpaling dari mengingat Alloh
adalah haram. Menurut sebagian ulama, perilaku demikian sudah termasuk
kedalam kerusakan dan pelakunya digolongkan dalam orang-orang yang
membuat kerusakan (mufsidin).
Dari pengertian di atas, israf berkaitan dengan pembelanjaan
dan makan yang berlebih-lebihan. Ini berarti, israf sangat dekat dengan
budaya konsumtif. Komsumsi dan belanja yang berlebih-lebihan merupakan
bentuk israf yang tidak dianjurkan oleh agama. Israf merupakan perilaku yang
tidak terpuji. Bila hal ini mengakibatkan pelakunya lalai dari Alloh, maka
israf dalam bentuk apapun diharamkan.
3
B. Penyebab pelaku israf
a. Latar belakang keluarga. Bila orang tua membiasakan israf, anak-anak
akan berperilaku israf pula.
b. Perubahan secara spontan dalam hal kekayaan. Orang miskin yang tiba-
tiba menjadi kaya biasanya cenderung berperilaku israf.
c. Bertemen dengan pemboros.
d. Pengaruh istri dan anak yang ingin hidup mewah dan boros.
e. Kurang mampu mengendalikan berbagai tuntutan jiwa sehingga
memperturut nafsu yang mendorong kepada israf.
f. Kelebihan harta dan terpengaruh oleh kekuasaan.
g. Lalai terhadap realitas yang dihadapi.
h. Lalai terhadap dampak buruk akibat israf.
4
minuman yang terlalu banyak jenisnya dan melebihi kebutuhan tubuh
yang sebenarnya.
c. Berlebih-lebihan dalam memenuhi kebutuhan primer.
Membeli barang-barang primer secara berlebih-lebihan merupakan
bentuk israf. Meskipun pada awalnya barang-barang ini dibeli karena
sifatnya yang mendesak. Tetapi jika berlebihan akan mendorong pada
budaya konsumtif yang tidak mendidik dan dilarang agama.
d. Berlebihan dalam memenuhi kebutuhan sekunder.
Membeli barang-barang sekunder secara berlebih-lebihan juga termasuk
israf. Awalnya barang-barang sekunder seperti mobil dan perlengkapan
rumah tangga dibeli untuk melengkapi kebutuhan pokok. Tetapi jika
barang-barang ini dibeli secara berlebihan ia akan menimbulkan
ketimpangan sosial antara orang kaya dan orang miskin. Pada islam tidak
menghendaki ketimpangan sosial tersebut.
e. Berlebihan dalam memenuhi kebutuhan tersier
Memenuhi kebutuhan tersier dalam islam dibolehkan sepanjang untuk
tujuan ibadah. Jika pembelian barang tersier, seperti mobil mewah, ini
ditunjukkan untuk kesombongan, maka ia dilarang dalam agama. Begitu
pula apabila pemenuhan kebutuhan tersier itu bertujuan untuk riya, hal
ini dipandang sebgai bentuk israf yang dilarang oleh islam. Sebab
meskipun seeorang dapat membeli barang yang sangat mewah untuk
kebutuhan hidupnya, ia harus mempertimbangkan efektivitasnya bagi
dirinya dan manfaatnya bagi orang lain. Islam sangat peduli kepada
keadilan sosial dan mencegah ketimpangannya.
5
b. Perbuatan israf menimbulkan sikap sombong. Orang yang berperilaku
israf cenderung membanggakan apa yang ia miliki seperti kedudukan dan
harta, sehingga menimbulkan benih-benih kesombongan dalam dirinya.
c. Perbuatan israf mengakibatkan kesenjangan sosial. Orang yang
melakukan perbuatan israf akan memperlebar jarak antara si kaya dan si
miskin, sehingga timbul kesenjangan sosialdalam masyarakat seperti
munculnya perilaku-perilaku kriminal dan premanisme.
d. Perbuatan israf menyebabkan kebangkrutan. Orang yang berbuat israf
tanpa perencanaan yang baik biasanya akan terjerat utang, dan jeratan
uang ini akan menjadi bom waktu yang dapat membangkrutkan
hidupnya.
e. Perbuatan israf memperturutkan hawa nafsu dan syahwat duniawi. Orang
yang berbuat israf biasanya akan terbelenggu oleh nafsu belanja dan
hasrat duniawi yang tidak dapat dihentikan.
f. Perbuatan israf menumbulkan penyakit fisik, kekerasan hati. Ebekuan
dalam berpikir dan kecondongan dalam perbuatan dosa.
g. Perbuatan israf mengakibatkan seseorang menempuh jalan yang haram
dalam mencari harta karena tidak mampu mampu menghadapi ujian atau
kesulitan hidup.
6
e. Membuat skala prioritas dalam berbelanja, yaitu dengan
mendahulukan kebutuhan yang bersifat primer lalu kebutuhan sekunder
bila sudah mendesak.
f. Memahami hakikat israf yang hanya menjera perilakunya dalam
perilaku diperbudak oleh nafsu belanja yang sulit di kendalikan.
7
8. Selalu mengingat dan memikirkan kematian dengan segala peristiwa
yang menggiringnya, kengerian, kedahsyatan dan hal-hal yang
menakutkan.
9. Selalu ingat karakter jalan hidup yang penuh beban dan penderitaan.
8
[26:152] yang membuat kerusakan di muka bumi dan tidak mengadakan
perbaikan".
9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan diatas, maka penulis menyajikan
sejumlah kesimpulan sebagai berikut:
Israf yaitu sikap yang berlebih-lebihan dan akibatnya dapat menyebabkan
seseornag merugi akan dirinya sendiri. Maka dari itu kita harus menjauhi sifat
tersebut dengan cara menyederhanakan falam melakukan sesuatu.
1. Israf merupakan konsep etika-religius yang berkonotaasi negatif, destruktif
bagi kemanusiaan, sehingga harus dihindari oleh manusia.
2. Konsep Israf meliputi relasi personal-transendental, relasi sosial, relasi
kebendaan, dan relasi kealaman.
3. Konsep Israf terjadi dalam relasi kebendaan, melalui materialisme yang
menganggap bahwa kebahagian hidup seseorang ditentukan oleh kepemilikan
orang tersebut terhadap objek-objek.
4. Materialisme terjadi dalam fenomena konsumsi, sehingga menghasilkan gaya
hidup konsumerisme. Gaya hidup konsumerisme menjadikan aktifitas
konsumsi sebagai objektifikasi dan fenomena bawah sadar
10
DAFTAR PUSTAKA
www.makalahkliping.blogspot.com
www.khairulleon.wordpress.com
http://arin123.blogspot.co.id/2015/05/israf-1.html
http://konsultasiterapi.blogspot.co.id/2011/03/makalah-israf-lengkap.html
11