Anda di halaman 1dari 2

Narkoba dan bahayanya

Hari sabtu yang cerah ini, kalingga atau kerap disapa lingga sedang menyusuri gang kecil di sekitar
sekolah sma yang dia ikuti, lingga baru saja pulang dari latihan basket ball yang dia ikuti. Dia berjalan
sembari bersenandung menyusuri gang kumuh itu, tapi tiba tiba lingga disegat oleh dua orang asing
yang berperawakan seperti preman dan tampilan baju yang agak berantakan dan sedang menyesap
sebuah nikotin

Orang asing: "dek sini deh"

karena penasaran apa yang akan ditunjukan sang preman kalingga berjalan pelan ke arah dua orang
tersebut, tentu nya dengan was was.

Lingga: "ada apa bang?"

Orang asing 2: "dek lu mau ini ga? akhir akhir ini gua liat muka lu kaya orang banyak pikiran gitu" ucap
orang asing 2 itu sembari menunjukan sebuah batang rokok yang sepertinya sudah ada tambahan zat
aneh lainnya.

Kalingga: "ini barang itu ya bang? gamau ah takut gua"

Orang asing 1: "gausah takut, ngapain takut ini aman ko" ucap orang asing itu sambil menunjukan
muka tengil nya.

Kedua preman itu terus saja membujuk kalingga agar mengambil barang yang mereka tunjukan, entah
terhasut setan atau memang kalingga hanyalah remaja SMA labil yang pastinya ingin mengeksplore
dunia, akhirnya kalingga mengambil nikotin yang sudah dicampur dengan narkoba itu.

Sesampainya dirumah, kalingga langsung saja masuk ke kamarnya dan mengunci pintu kamarnya. Dia
melihat nikotin yang dia pegang, setelah lama berperang dengan pikirannya akhirnya kalingga
mengambil pematik api dan menyalakan nikotin itu, sesap demi sesap dia nikmati. Rasa itu, rasa yang
bisa membuat kalingga tenang dan merasa semua masalah yang menimpa dirinya berkurang dan
sialnya malah membuat dia kecanduan untuk terus menyesapnya hingga habis.

Setelah kejadian itu, kalingga terus terusan mendatangi kedua orang asing itu, tiap minggu dia
mendatangi mereka dan membeli berbagai jenis narkoba dimulai dari ganja, morphin, pil, dan
berbagai obat lainnya.

Ibu kalingga, atau kerap disapa emely merasakan ada yang aneh dengan anaknya ia merasa anaknya
tidak bersemangat seperti dulu, malah kelihatan luyu dan tidak bersemangat

Akhirnya emely menghubungi ponakannya yang bekerja di BNN , ia menceritakan kelakuan kalingga
yang akhir akhir ini aneh . Lalu keponakan emely mengerti apa yang terjadi pada kalingga . Setelah itu
, ia langsung melaporkan kasus kalingga kepada atasannya, dan atasannya langsung bertindak
mengunjungi rumah emely tanpa sepengetahuan emely dan kalingga. Tentunya emely kaget , dia
bertanya tanya kenapa ada orang dari BNN yang datang kerumahnya

Emely : " ada apa ya pak ?"

Ketua tim : " kami sepertinya harus menggeledah rumah ini bu , sepertinya anak ibu telah
berhubungan dengan bandar narkoba terbesar yang sedang kami cari ! "

Tentunya raut wajah emely kaget , dia tidak menyangka bahwa anaknya sudah berhubungan dengan
bandar narkoba yang sedang di cari oleh BNN . Dengan berat hati emely membiarkan mereka masuk
untuk menggeledah rumahnya . Sang ketua tim langsung masuk ke kamar kalingga , tapi ternyata
kamarnya kosong . Ia langsung pergi ke kamar mandi dan mendobrak pintu kamar mandi , disana ia
melihat kalingga sedang bersandar dan tangannya menyuntikkan sebuah sunyikkan ke pergelangan
tangan kanannya . Sang ketua tim pastinya langsung menghentikkan aksi kalingga . Dan kalingga pun
langsung di bawa kemarkas mereka . Di sana kalingga di introgasi oleh BNN , dia di tanya siapa yang
memberikannya narkoba dan di mana tempatnya . Karena kalingga takut , ia langsung memberi tahu
dimana markas sang bandar narkoba . Akhirnya sang bandar narkoba tertangkap dengan di kenai
pasal 114 ayat 2 yang menyatakan hukuman mati dan kalingga di rehabilitasi oleh BNN agar tidak
bergantung kepada narkoba.

Anda mungkin juga menyukai