Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya.
Adapaun tujuan dan penulisan ini adalah untuk memenuhi pembuatan makalah pada kegiatan
mata kuliah Pendidikan Seni di SD. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan saya tentang Pendidikan Seni di SD.
Dalam mengerjakan makalah ini saya sangat terbantu sekali dengan modul 12 yang ada di materi
inisiasi.
Saya mengucapkan terima kasih, karena telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang study yang saya tekuni.
saya menyadari, pada makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
MODUL 12: PEMBELAJARAN SENI TERPADU
Kegiatan Belajar 1
Dasar-dasar Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu adalah model pembelajaran yang dikembangkan oleh seorang guru untuk
menyampaikan pengetahuan kepada siswa dalam bentuk informasi yang utuh. Karakteristik
pembelajaran terpadu yang paling menonjol adalah memadukan materi beberapa mata pelajaran
berdasarkan sifat dan fungsinya. Pembelajaran terpadu pada prinsipnya adalah lintas
pembelajaran bidang studi dengan tema dan ikatan arah yang sama sehingga menjadi
pengetahuan yang utuh.
Belajar adalah usaha untuk mencari tau sesuatu lewat kinerja tersistem. Misalnya seperti di
sekolah, kursus, maupun penataran. Belajar adalah usaha seseorang mencari tahu, mialnya
masalah yang ada pada suatu objek. Pembelajaran terpadu merupakan upaya mengemas
peristiwa belajar yang semula terpisah dalam paket-paket kecil informasi tersebut menjadi
sebuah informasi yang utuh dan memiliki makna. Agar dapat diimplementasikan dikehidupan
nyata. Suatu pengetahuan yang diajarkan ke siswa dapat dikemas dengan dua cara, sebagai
berikut.
A. Materi belajar dikemas dalam sebuah penampilan yang utuh yang memuat beberapa
penggalan pengetahuan (integrated subject meter).
B. Matri pelajaran diberikan secara terpisah dengan disiplin ilmu tersendiri seperti pelajaran
matematika, bahasa, sains, kesenian dan IPS (single subject mettter).
Pengembangan materi pelajaran dalam pembelajaran terpadu dapat bersifat vertikal dan
horizontal.
Pengembangan materi secara vertikal pada pembelajaran terpisah mempunyai arah materi yang
dikemas secara mendalam tanpa melihat keterkaitan dengan materi pelajaran lain.
1. Terpadu Prinsip, pelaksanaan terpisah dalam mata pelajaran. Model ini dapat dilaksanakan
secara Fragmented, Connected, dan Nested.
2. Materi terpadu, yang disinggungkan (lintas beberapa disiplin ilmu) yang termasuk didalamnya
adalah: sequanced, shared, webbed, threaded, integrated.
3. Terpadu Pengelolaan Kelas, yang cenderung pada pengaturan kelompok belajar siswa dan
struktur kelas.
Kegiatan Belar 2
Prinsip Pembelajaran Seni
a. Memberi pengalaman estetik sesuai dengan tingkat dan kemampuan kejiwaan. Hal ini
dicapai melalui praktek berkarya seni/ berproduksi seni sesuai dengan seni medium.
b. Materi pembelajara seni mengangkat bahasan dari cabag-cabang seni, diantaranya: seni
rupa, seni tari, drama, sastra. Masing-masing cabang seni tersebut merupakan media
pembelajaran seni disekolah umum.
c. Dalam praktek seni, siswa didekatkan dengan lingkungan sekitar sebagai obyek karya.
b. Kurikulum praktis, memberi bekal pengetahuan praktis melalui keterampiln hidup dan
mengembangkan potensi alami siswa.
c. Kurikulum humanistik, dirancang untuk mengembangkan kepribadian anak.
Suharjo (1974) menyarankan agar guru terampil menciptakan strategi belajar, seperti melalui:
a. Pendekatan Partisipatif atau produksi karya seni untuk menemukan hakikat seni.
Dilihat dari substansi kependidikan, kesenian merupakan hasil tumpuan dua disiplin keilmuan,
yaitu pendidikan dan berkesenian. Dalam konteks pendidikan, pendidikan kesenian
mengembangkan ranah jiwa manusia, yaitu: cipta (kognitif), rasa (afektif), karsa (psikomotorik).
Ranah ketiga tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Pembelajran praktek atau karya seni mempunyai tujuan ideal sebagai media pembinaan
kepribadian manusia kreatif. Pendidikan seni dapat mengembangkan sikap apresiatif dengan
menghargai nilai budaya luhur melalui pembelajaran seni tradisional. Dasar pendidikan seni
adalah memahami prinsip keindahan melalui kebijaksanaan, menumbuhkan rasa percaya diri,
serta membina sikap kreatif.
b. Materi pembelajaran
Secara teknis pembelajaran prakteknya bertolak dari prinsip-prinsip penciptaan karya seni, yaitu:
komposisi, kesatuan, kombinasi, nada dan irama, harmoni, dan ekspresi.
Tema merupakan hal yang pokok serta menjadi dasar berfikir dan bertindak sebagai motivasi
penciptaan seni. Motivasi itu sendiri terdapat 3 bentuk dasar. Sebagai berikut.
a. Motivasi artistik, dorongan berkarya seni saat pencipta sedang berkarya seni seberti
menggambar.
b. Motivasi intelektual, dorongan berkarya seni akibat anak memandang objek yang
dianggap menarik sehingga ia berkeinginan menggambar.
Secara teoritis tidak ada perbedaan cara pengungkapan karya seni berdasarkan mediumnya;
Rupa, gerak, dan suara. Pada tampilan medium ini, dirinya diapresepsikan sebagai unsur atau
komponen fisik dan non fisik sekaligus. Komponen fisik, bagian anggota tubuh sebagai
perangkat keras dan penjiwaan gerakan sebagai pembentuk watak gerakan yang khas sebagai
perangkat halus.
Kegiatan Belajar 3
Merancang Pembelajaran Seni Terpadu
Dalam merancang pembelajaran terpadu, terdapat teknik menyusun satuan acara pelajaran
pelajaran terpadu seni. Rancangan ini dapat dibuat sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan.
A. Keterampilan murni
B. Keterpaduan topik
Guru dapat merancang pembelajaran terpadu dengan menentukan satu topik terlebih dahulu pada
hari itu. Topik bisa dikaitkan dengan mata pelajaran paling pagi, misalnya: dalam pelajaran seni
tari nanti akan dilanjutkan dengan guru bahasa Inggris yang menceritakan perkembangan tari
balet dalam operet di Yunani dengan menggunakan Bahaa Inggris.
C. Keterpaduan Konsep
Keterpaduan konsep yang akan dilakukan dalam pembelajaran seni untuk anak sebenarnya lebih
dekat dengan pengertian kelas rangkap dengan satu materi pelajaran seni.
Seorang guru melarang kesenian lebih dari satu kelas sehingga dapat mengidentifikasi beberapa
kelas dalam jam yang sama. Guru dapat melarang materi seni rupa yang ada di beberapa kelas.
guru memberikan tugas kepada semua siswa dalam satu kelas besar.
Setiap mata pelajaran harus berkaitan antara mata pelajaran yang mempunyai nuansa, ciri, teknik
belajar yang sama. Contoh: pelajaran sejarah mengenai keraton membutuhkan imajinasi. Pada
kesempatan yang sama pelajaran seni tari memperagakan pakaian adat keraton yang akan
digunakan untuk pentas tari. Keduanya dijadikan bahasan yang sama sehingga penghayatan
terhadap perkembangan kerajaan keraton lebih mudah diingat.
Langkah ini dicirikan dengan memberikan tugas tunggal untuk tiga atau empat mata pelajaran
sekaligus. tugas yang dirancang berkaitan dengan mata pelajaran yang lain.
langkah yang dilakukan oleh guru adalah skill teknis salah satu bidang yang dapat diselesaikan
oleh beberapa jenis pelajaran, oleh karena itu tugas ini dapat melatih secara bertahap sesuai sifat
pelajarannya.
Contoh:
Berdasarkan pembahasan uraian permasalahan pada Bab 12, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
1) Pembelajaran terpadu pada prinsipnya adalah pembelajaran lintas bidang studi dengan tema
dan ikatan arah yang sama sehingga menjadi pengetahuan yang utuh. Karakteristik pembelajaran
terpadu yang paling menonjol adalah memadukan materi beberapa mata pelajaran berdasarkan
sifat dan fungsinya.
2.Saran
Berkaitan dengan pembahasan permasalahan pada bab sebelumnya, maka disaran kepada:
1) Mahasiswa sebagai calon guru dan guru-guru khususnya disekolah dasar agar dapat menggali
dan lebih mengembangkan wawasan mengenai pembelajaran terpadu yang mampu
meningkatkan peran aktif siswa dalam pembelajaran. Sehingga perkembangan ilmu pengetahuan
semakin luas, dan proses pembelajaran materi pembelajaran semakin efektif dan efisien.
2) Masyarakat, untuk dapat lebih mengembangkan pengetahuan dan wawasannya mengenai cara
mengembangkan pembelajaran yang mampu meningkatkan peran aktif siswa, khususnya melalui
pembelajaran seni terpadu. Agar nantinya dapat mengalirkan pengetahuannya di tengah-tengah
kehidupan sosial.
3) Pembaca, untuk dapat memberikan koreksi bagi penulis guna penyempurnaan makalah ini