Anda di halaman 1dari 6

KONTROL RELAY DAN KECEPATAN KIPAS ANGIN DIRECT CURRENT

(DC) DENGAN SENSOR SUHU LM35 BERBASIS INTERNET OF THINGS


(IOT)
Genta Bayu Pramudita, Almira Budiyanto
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Islam Indonesia
Jl Kaliurang KM 14.5 Yogyakarta, Indonesia
15524014@students.uii.ac.id
Almira.budiyanto@uii.ac.id

Abstrak— Dewasa ini, orang-orang gemar dengan sebagai milenial, kegiatan mulai dari studi, kerja hingga
hal yang instan,mudah, serba otomatis, fleksibel dan efisien. kegiatan diluar yang mobilitasnya sangat tinggi membutuhkan
Terlebih sebagai milenial, kegiatan mulai dari studi, kerja sebuah inovasi baru yang bermanfaat untuk mendukung
hingga kegiatan diluar yang mobilitasnya sangat tinggi produktifitas kegiatannya. Sudah menjadi wajar, karena
membutuhkan sebuah inovasi baru yang bermanfaat untuk mobilitas yang tinggi ini menyebabkan manusia kadang sering
mendukung produktifitas kegiatannya. Karena mobilitas lalai dan malas karena terlalu lelah dengan kegiatan yang ada.
yang tinggi ini menyebabkan manusia kadang sering lalai Kebutuhan ini mendukung sebuah gagasan baru yang baru-
dan malas karena terlalu lelah dengan kegiatan yang ada. baru ini menjadi “trend” di kalangan milenial yaitu, Internet of
Internet of Things(IoT) merupakan konsep bagaimana Things (IoT). IoT adalah salah satu wujud perkembangan
setiap objek dapat terkoneksi ke jaringan internet kemudian teknologi terbaru di abad ini yang berkembang cukup pesat,
dapat diakses dari mana saja. Untuk membantu menjawab dengan menggunakan koneksi internet yang dapat
kebutuhan masyarakat milenial, maka pada penelitian ini mempermudah sebagian besar aktifitas dalam kehidupan sehari
akan membuat sistem IoT dengan bantuan aplikasi Blynk hari, dan memungkinkan milenial dapat dengan mudah
pada Smartphone Android .Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ide-ide atau pengembangan untuk membuat
mengetahui kinerja sistem IoT dengan platform aplikasi berbagai macam inovasi teknologi [1].
Blynk pada Smartphone Android. Metode yang digunakan Konsep IoT yaitu bagaimana setiap objek atau benda dalam
adalah penggunaan sensor suhu LM35 sebagai input suhu kehidupan sehari-hari dapat terkoneksi ke jaringan internet,
yang diolah sehingga dapat menghasilkan kecepatan kipas setiap objek atau benda tersebut dapat mengirimkan data ke
angin yang bertambah cepaat seiring suhu bertambah internet untuk kemudian dapat di akses dari mana saja dan
panas. Pada perancangan ini menghasilkan kipas angin kapan saja. Pada hal ini juga memungkinkan objek atau benda
Motor Direct current (DC) yang kecepatan putaran dapat dapat terkoneksi dan berinteraksi langsung dengan benda-
diatur dengan metode Pulse Width Modulation(PWM) dan benda lainnya. Istilah ini juga sering dikenal dengan
dikendalikan melalui aplikasi Blynk pada Smartphone komunikasi Machine to Machine (M2M) [2]. Hal ini yang
dengan hasil delay sebesar 6,3 detik untuk Starting dan nantinya akan menjawab kebutuhan manusia di abad ini untuk
perpindahan kecepatan sedang dan maksimal sebesar 3,5 tetap dapat melakukan aktitas dengan mobilitas tinggi tanpa
detik. Alat ini juga dapat berputar secara otomatis dengan takut lalai atau membuang waktu dengan mengerjakan hal yang
input sensor suhu LM35. Suhu yang terbaca semakin panas dapat di kerjakan dimana saja dan kapan saja.
maka putaran kipas akan semakin cepat dengan batasan Beberapa tahun ini, IoT menjadi cara hidup bagi sebagian
suhu 27C sampai 40C yang menghasilkan kenaikan rata- warga negara maju karena memiliki potensi yang besar dan
rata PWM sebesar 6,3 setiap derajat dan putaran motornya sudah membantu kehidupan dan pekerjaan sehari-hari manusia
bertambah sebesar 244 Rotasi Per Menit (RPM) setiap naik baik yang ringan maupun yang berat. IoT memiliki spektrum
satu derjat, pada perancangan ini ditambahkan motor Servo yang sangat luas yang dapat mencakup setiap aspek interaksi
dengan Delay 0,7 detik pada saat di beri perintah dan Relay manusia dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari membeli
yang dapat dikendalikan dengan aplikasi Blynk pada barang hingga perawatan kesehatan, bahkan memantau sumber
Smartphone Android dengan Delay sebesar 0,2 detik, Relay daya yang dari jarak jauh. Dengan ini maka sumber daya
dapat disambungkan dengan berbagai macam peralatan manusia dapat dimanfaatkan secara lebih efisien [3].
Elektronik. Untuk membantu menjawab kebutuhan masyarakat
milenial, maka pada penelitian ini akan membuat sistem IoT
Kata kumci— Internet of Things (IoT),Arduino IDE,Blynk dengan bantuan aplikasi Blynk pada Smartphone Android yang
dapat mengontrol kecepatan kipas angin motor Direct Current
I. PENDAHULUAN (DC) dengan bantuan sinyal Pulse Width Modulation (PWM),
Dewasa ini orang-orang sangat gemar dengan hal yang dapat mengontrol motor servo dan dapat mengontrol relay yang
instan, mudah, serba otomatis, fleksibel dan efisien. Terlebih nantinya dapat tersambung ke berbagai macam peralatan
elektronik. Sehingga dengan adanya sistem IoT dapat C. Driver motor
memudahkan pengguna yang tidak perlu lagi mengontrol Driver motor berfungsi sebagai pengatur arah putaran dan
peralatan elektronik dengan jarak dekat. Singkatnya, dapat kecepatan putaran motor dengan metode PWM. Driver motor
menghemat tenaga, waktu dan dapat dilakukan kapan dan yang digunakan pada perancangan ini adalah sebuah rangkaian
dimana saja. H-bridge Mosfet yang merupakan sebuah rangkaian
II. TINJAUAN PUSTAKA elektronika

A. NodeMCU ESP8266
NodeMCU ESP8266 adalah sebuah Microcontroller yang
berupa sebuah board elektronik yang memiliki chip ESP8266
dengan kemampuan dapat menjalankan fungsi Microcontroller
dan juga koneksi internet Wi-Fi. NodeMCU ESP8266 memiliki
beberapa pin I/O sehingga Microcontroller ini menjadi popular
untuk aplikasi monitoring maupun controlling pada proyek
sistem IoT. NodeMCU dapat diprogram dengan Compillernya
Arduino yaitu dengan Software Arduino IDE. NodeMCU
memiliki port USB yang memudahkan dalam pemrogramannya
[4]. GAMBAR 2. 3 RANGKAIAN DRIVER MOTOR
D. Motor Servo
Motor servo merupakan sebuah perangkat atau aktuator
putar yang dirancang dengan sistem kontrol umpan balik Loop
tertutup (servo), sehingga dapat di Set-up untuk menentukan
dan memastikan posisi sudut dari poros Output motor. Motor
Servo terdiri dari motor DC dan serangkaian Gear, rangkaian
kontrol dan potensiometer. Serangkaian Gear yang melekat
pada poros motor DC akan memperlambat putaran poros dan
meningkatkan torsi motor Servo.

GAMBAR 2. 1 NODEMCU ESP8266

B. Motor DC
Motor listrik DC merupakan suatu perangkat yang dapat
mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan.
Motor DC memiliki dua terminal dan memerlukan tegangan
arus searah yaitu arus DC oleh karena itu motor DC juga sering
disebut dengan motor arus searah. Motor listrik DC
menghasilkan sejumlah putaran per menit atau sering disebut
dengan istilah Revolution Per Minute (RPM) dan dapat dirubah GAMBAR 2. 4 MOTOR SERVO
arah putaran searah jarum jam ataupun sebaliknya apabila
polaritas listrik yang diberikan pada motor DC tersebut E. Module 4 Relay
dibalikkan. Apabila tegangan yang diberikan kepada motor DC Relay merupakan saklar (switch) yang dioprasikan melalui
lebih rendah dari tegangan operasionalnya maka akan dapat listrik dan merupakan komponen Elektromechanical yang
memperlambat rotasi motor sedangkan tegangan yang lebih mempunyai dua bagian utama yaitu Electromagnet (coil) dan
tinggi akan membuat rotasi motor DC akan semakin cepat. mekanikal (kontak saklar switch). Prinsip yang digunakan
Pada perancangan ini digunakan motor DC dari kipas CPU Relay yaitu elektromagnetik yang digunakan untuk
karena memiliki dimensi yang kecil dan memiliki kapasitas 12 menggerakan kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang
V sehingga putaran yang dihasilkan cukup cepat. kecil (Low Power) akan menhantarkan listrik yang bertegangan
lebih tinggi. Pada Relay biasanya terdapat kumparan yang
berinti besi dan bilamana kumparan tersebut terkena aliran
listrik maka kumparan tersebut akan menjadi magnet dan akan
menarik kontak sehingga terjadi kontak, pada saat kontak
terhubung maka aliran akan mengalir. Pada perancangan kali
ini menggunakan modul 4 Relay yang bertujuan agar dapat
menyambungkan 4 buah alat elektronik secara bersamaan..

GAMBAR 2. 2 MOTOR DC
III. METODE PENELITIAN
Metode pada skripsi ini meliputi perancangan, pengujian,
dan analisis data.

GAMBAR 2. 5 MODULE 4 RELAY

F. Sensor suhu LM35


Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang
berfungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik
dalam bentuk tegangan,Secara prinsip sensor akan melakukan
penginderaan pada saat perubahan suhu setiap 1 derajat Celcius
akan menunjukan tegangan sebesar 10mV. Jangka sensor ini
mulai dari -55 derajat Celcius sampai dengan 150 derajat
Celcius.

GAMBAR 3. 1 FLOWCHART
Pada alat ini dapat mengontrol jarak jauh kecepatan kipas
angin DC dengan mode manual dan otomatis. Cara kerja
kontrol kipas angin DC dengan mode otomatis adalah semakin
panas suhu yang dibaca oleh sensor LM35 maka akan semakin
GAMBAR 2. 6 SENSOR SUHU LM35 cepat putaran motor atau RPM yang dihasilkan kipas angin DC.
G. Aplikasi Blynk Batas suhu yang bekerja pada alat ini adalah 27C sampai 40C
karena estimasi suhu ruangan berkisar antara 27C sampai
Blynk merupakan platform untuk Aplikasi Smartphone 40C. pada keadaan suhu yang kurang dari 27C maka kipas
Android yang dapat Di Download gratis pada Playstore, Blynk
angin akan otomatis mati dan pada suhu 40C motor berada
memiliki kemampuan untuk mengendalikan modul, ESP8266
dalam kecepatan maksimal.
dan dapat digunakan untuk mengendalikan perangkat
Hardware , menampilkan data sensor, menyimpan data, Kecepatan motor DC dapat juga diatur secara manual pada
visualisasi, dan lain sebagainya. Aplikasi Blynk memiliki tiga kecepatan 1 dengan kecepatan pelan, kecepatan 2 dengan
komponen utama yaitu aplikasi, Server, dan Libraries. kecepatan sedang, dan kecepatan 3 dengan kecepatan
maksimal. Dalam perancangan ini ditambahkan motor Servo
H. Pulse width Modulation (PWM)
yang berfungsi menggerakan posisi kipas atau membuat posisi
PWM atau singkatan dari Pulse Width Modulation atau kipas berhrnti.Pada perancangan alat ini juga dapat mengontrol
dalam Bahasa Indonesia memiliki arti Modulasi lebar pulsa On atau Off modul 4 buah Relay yang nantinya Relay dapat
merupakan suatu teknik modulasi yang mengubah lebar pulsa disambungkan ke beberapa alat elektronik sehingga dapat
(Pulse Width) dengan nilai frekuensi dan Amplitude yang tetap. mengontrol keadaan On atau Off suatu peralatan elektronik.
PWM digunakan untuk mengubah sinyal analog dari sinyal
digital seperti Microcontroller. Nilai yang dapat diberikan 1. Perancangan Software
berkisar 0 hingga 255. PWM pada umumnya dapat digunakan Pada perancangan Software yang digunakan adalah
untuk mengatur kecepatan motor DC Arduino IDE dan aplikasi Blynk sebagai pusat kontrol pada
Smartphone Android. Program pada Arduino IDE hal yang
paling penting untuk mengkoneksikan dengan aplikasi Blynk
adalah alamat pin, token yang dikirim Email dari aplikasi Blynk
dan alamat Wi-Fi yang dapat dijangkau NodeMCU ESP 8266.

GAMBAR 2. 7 SINYAL PWM


IV. HASIL DAN ANALISIS
A. Hasil pengujian kalibrasi sensor LM35 terhadap
Envirometer.

TABEL 4. 1 PENGUJIAN KALIBRASI SENSOR LM35


Pengujian pada Pengujian pada Perbedaan %
sensor LM35 Envirometer suhu error

27,3 C 27,8 C 0,5 1,8

GAMBAR 3. 2 PROGRAM SOFTWARE 28,1 C 28,7 C 0,6 2,1


Sedangkan setingan pada aplikasi Blynk cukup mudah. 29,4 C 29,5 C 0,1 0,3
Tahap awal yang harus dilakukan adalah membuat akun baru
dengan Email yang aktif agar mendapatkan kode token .Pada 30,9 C 30,3 C 0,6 1,9
aplikasi Blynk sudah tersedia model tombol yang dapat di 31,2 C 31,7 C 0,5 1,5
seting alamat tombolnya.
32,3C 32,6 C 0,3 0,9
33,4 C 33,1C 0,1 0,3
34,4 C 34,2 C 0,2 0,6
35,3 C 35,8 C 0,5 1,4
36,7 C 36,4 C 0,3 0,8
37,8 C 37,4 C 0,4 1,1
38,1 C 38,6 C 0,5 1,3
39,6 C 39,6 C 0 0
40,3 C 40,6 C 0,7 0,7
Rata-rata % error 1,05

Tabel diatas merupakan hasil kalibrasi sensor LM35


terhadap Envirometer sebagai pembanding. Kalibrasi yang
dilakukan bertujuan untuk mendapatkan nilai rata-rata
GAMBAR 3. 3 TAMPILAN APLIKASI BLYNK persentase error pada pembacaan suhu. Pada percobaan
kalibrasi ini didapat hasil presentase error sebesar 1,05% .
2. Perancangan Hardware B. Pengujian kecepatan motor terhadap suhu ruangan
dengan mode otomatis

TABEL 4. 2 PENGUJIAN KECEPATAN MOTOR TERHADAP SUHU RUANGAN MODE


OTOMATIS

Suhu yang PWM yang Delay Kecepatan


terbaca pada dihasilkan (detik) kipas
sensor LM35 (RPM)
27,3 C 174 1,6 10280
28,1 C 179 1,6 10700
29,4 C 187 1,5 10900
30,9 C 197 1,5 11317
31,2 C 198 1,5 11400
GAMBAR 3. 4 DESAIN HARDWARE 32,3C 205 1,6 11600
33,4 C 212 1,5 11900 C. Pengujian perpindahan kecepatan motor DC mode manual
34,4 C 219 1,5 12100
TABEL 4. 3 PENGUJIAN PERPINDAHAN MOTOR DC MODE MANUAL
35,3 C 225 1,6 12400 Kecepatan PWM Delay RPM
36,7 C 233 1,5 12500 (detik)
37,8 C 241 1,6 12700
1 125 6,3 8028
38,1 C 242 1,5 12800
2 188 3,6 10700
39,6 C 252 1,6 13022
3 255 3,5 13280
40,3 C 255 1,7 13458

Pada tabel 4.2 Dapat dilihat bahwa kenaikan suhu yang Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa hasil Switch kecepatan
terjadi akan mengakibatkan PWM ikut menjadi bertambah, berjalan dengan baik. Pada saat kecepatan rendah , sedang, dan
rata-rata pertambahan PWM sebesar 6,3 . hal ini terjadi karena maksimal berbanding lurus dengan kecepatan RPM yang
pengaruh ketetapan batas maksimal suhu sebedar 40C yang dihasilkan motor DC. Pada perubahan kecepatan dari diam
artinya pada suhu 40C PWM yang dihasilkan juga maksimal menuju kecepatan 1 terdapat Delay yang cukup lama
sebesar 255. Dapat dilihat juga pada pengukuran RPM dibandingkan dengan perpindahan dari kecepatan 1-2 dan 2-3.
menunjukan bahwa putaran motor menjadi bertambah cepat Hal ini terjadi karena motor membutuhkan waktu yang lebih
dengan rata rata kenaikan 244 RPM setiap kenaikan satu derajat lama untuk berputar dari keadaan diam. Delay yang terjadi
suhu. Pada respon kenaikan PWM dan RPM terdapat Delay dapat dipengaruhi beberapa faktor seperti Propeller atau baling-
rata-rata sebesar 1,5 detik yang dibutuhkan kipas untuk baling kipas yang berat sehingga menghambat perubahan
mencapai putaran yang stabil. . kecepatan dan sinyal yang terhubung dengan aplikasi Blynk
maupun NodeMCU.
D. Pengujian motor Servo

TABEL 4. 4 PENGUJIAN MOTOR SERVO


Sudut putaran Waktu yang dibutuhkan
(detik)
90-50 0,7

GAMBAR 4. 1 GRAFIK SUHU TERHADAP PWM 50-130 1,8

90-130 1,3

Tabel 4.4 menunjukan hasil percobaan yang dilakukan pada


motor Servo. Pada percobaan ini perpindahan posisi dari 90
menuju 50 cukup cepat sedangkan motor Servo pada posisi
GAMBAR 4. 2 GRAFIK SUHU TERHADAP RPM 50 menuju 130 membutuhkan waktu yang paling lama karena
jarak dari ujung kanan sampai ujung kiri. Pada saat motor Servo
dimatikan dan menuju arah 90 terdapat delay 1,3 detik yang
Gambar 4.1 menunjukan bahwa perbandingan suhu
terjadi karena motor Servo menerima sinyal perintah dari
terhadap PWM berbanding lurus. Pada saat suhu semakin
Microcontroller terlebih dahulu. Faktor yang mempengaruhi
tinggi maka nilai PWM akan menjadi lebih cepat. Hal ini juga
kecepatan motor servo adalah beban kipas angin motor DC dan
dibuktikan pada Gambar 4.2 yang menunjukan nilai RPM kipas
sinyal yang terhubung dengan aplikasi Blynk maupun
angin motor DC semakin besar saat suhu bertambah tinggi.
NodeMCU
Pengujian ini merupakan harapan penulis yang membuat sistem
kecepatan kipas angin motor DC otomatis berdasarkan suhu
yang terbaca.
E. Pengujian kecepatan kontrol Relay V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil uji pada perancangan kontrol Relay dan
TABEL 4. 5 PENGUJIAN KONTROL RELAY kecepatan kipas angin Direct Curren (DC) dengan sensor suhu
Wak Wak LM35 berbasis internet of Things (IoT) dapat ditarik
Jangkau Respon Jangkau Respon kesimpulan sebagai berikut :
tu tu
an perang an perang 1. Pengujian kalibrasi sensor LM35 yang dipakai
(deti (deti memiliki % error sebesar 1,05
(meter) kat (meter) kat
k) k) 2. kontrol kecepatan kipas angin DC dengan mode
otomatis menghasilkan kenaikan PWM dan RPM
meresp meresp ketika suhu semakin panas. Rata-rata kenaikan PWM
10 0,2 110 0,2
on on sebesar 6,5 per kenaikan suhu satu derajat. Dan
kenaikan RPM sebesar 244 per kenaikan satu derajat.
meresp meresp 3. kontrol kecepatan kipas angin motor DC pada mode
20 0,2 120 0,3
on on manual memiliki Delay paling besar ketika berada
pada kondisi starting yaitu sebesar 6,3 detik.
meresp meresp 4. Motor Servo membutuhkan waktu paling lama untuk
30 0,3 130 0,2 bergerak dari ujung kanan menuju ujung kiri dan
on on
memiliki Delay pada saat diberi perintah off.
meresp meresp 5. kontrol Relay dengan aplikasi Blynk faktor jarak tidak
40 0,3 140 0,2 mempengaruhi kecepatan kontrol Relay.
on on
meresp meresp
50 0,2 150 0,3 VI. KESIMPULAN
on on
DAFTAR PUSTAKA
meresp meresp
60 0,2 160 0,2
on on
[1] T. Darmanto and H. Krisma, “Implementasi Teknologi
meresp meresp IOT Untuk Pengontrolan Peralatan Elektronik Rumah
70 0,2 170 0,3
on on Tangga Berbasis Android,” Jurnal Teknik Informatika
Universitas Katolik Santo Thomas, vol. 04, no. 01, pp.
meresp meresp 1–12, 2019.
80 0,2 180 0,3
on on [2] R. Khana and Uus Usnul, “Rancang Bangun Sistem
meresp meresp Keamanan Rumah Berbasis Internet of Things Dengan
90 0,3 190 0,2 Platform Android,” Jurnal Kajian Teknik Elektro, vol.
on on 03, no. 01, pp. 1-17, 2014.
meresp meresp
100 0,3 200 0,2 [3] H. S. Doshi, M. S. Shah, and U. S. A. Shaikh, “Internet
on on of Things ( IoT ): Integration of Blynk for Domestic
Usability,” Vishwakarma Journal of Engineering
Research, vol. 01, no. 04, pp. 149–157, 2017.
Pada pengujian kontrol Relay, jarak antara Smartphone sebagai
pengontrol dengan NodeMCU tidak mempengaruhi kecepatan [4] A. A. Mustaqim, A. J. Purnama, A. Nuruddin, and H.
respon Relay. Hal yang mempengaruhu kecepatan respon P. Santoso, “Smart Home System Berbasis IoT,”
Relay adalah motor Servo. Pada kondisi motor Servo tidak Prosiding Science and Engineering National Seminar
menyala maka respon Relay akan cepat, namun apabila motor 3, pp. 1–7, 2017.
Servo pada kondisi menyala maka Relay yang dikendalikan
melalui aplikasi pada Smartphone akan menjadi lebih lama.

Anda mungkin juga menyukai