Anda di halaman 1dari 8

Soal 1 – Pilihan Ganda atas Penggunaan P3B

Pilihan Ganda - Gunakan P3B Indonesia-Jepang (Terlampir di Soal)! Total Bobot (50 Point)

1. Apakah tujuan dari diadakannya tax treaty Indonesia-Jepang? (2,5 point)


a. Meminimisasi beban pajak perusahaan yang melakukan transaksi lintas batas;
b. Meminimisasi praktik penghindaran pajak yang menghasilan double non-taxation;
c. Meminimisasi praktik tax planning dan tax evasion
d. Mencegah tax evasion sekaligus meminimisasi pengenaan pajak berganda (double taxation).
2. Dalam P3B Indonesia Jepang, untuk menentukan residensi (penentuan subject pajak dalam negeri) badan
adalah dengan menggunakan! (2,5 point)
a. Place of Registration, Place of Effective Management
b. Place of Head or main office, Place of Registration
c. Place of Date of birth, Place of Registration
d. Place of Head or Main Office, Place of Effective Management
3. Manakah aktivitas dibawah ini yang bukan termasuk penentuan Permanent Establishment menurut P3B
Indonesia-Jepang; (2,5 point)
a. the use of facilities solely for the purpose of sales of goods or merchandise
belonging to the enterprise;
b. the maintenance of a stock of goods or merchandise belonging to the enterprise solely
for the purpose of storage or selling activity;
c. the maintenance of a stock of goods or merchandise belonging to the enterprise solely
for the purpose of processing by another enterprise;
d. the maintenance of a fixed place of business solely for the purpose of purchasing goods or
merchandise, or of collecting information, for the enterprise, for selling activity later.
4. Manakah pertanyaan berikut ini yang salah: (2,5 point)
a. Perusahaan Asuransi Jepang yang memiliki agen asuransi di Indonesia dapat dianggap memiliki
BUT menurut P3B Indonesia-Jepang;
b. Perusahaan asuransi Jepang yang memiliki yang menerima pembayaran premi dapat dianggap
memiliki BUT menurut P3B Indonesia-Jepang;
c. Agen asuransi dari sebuah perusahaan asuransi di jepang yang menerima pembayaran premi di
Indonesia dianggap sebagai BUT;
d. Perusahaan asuransi jepang yang mereasuransikan produknya di Indonesia dianggap sebagai BUT.
5. Mr. A adalah SPDN jepang dan seorang broker yang bekerja atas nama sendiri, untuk memperluas jaringan
kerjanya Mr. A bekerja sama dengan Tuan X SPDN Indnesia yang juga merupakan broker yang bekerja
atas nama sendiri. Menurut P3B Indonesia-Jepang: (2,5 point)
a. Tuan X dianggap sebagai Agen Independen, sehingga tidak dapat dianggap sebagai BUT dari Mr.
A.
b. Tuan X dianggap sebagai Agen dependen, sehingga dapat dianggap sebagai BUT dari Mr. A.
c. Kedua Jawaban tersebut salah.
d. Kedua Jawaban Tersebut benar.
6. X corp adalah sebuah perusahaan perkebunan sawit di Jepang yang memiliki kebun di Indonesia. Hasil
Penjualan tersebut di jual langsung kepada agen internasional yang berada di Malaysia. Menurut P3B
Indonesia-Jepang manakah hal berikut ini yang benar atas perlakuan penghasilan yang didapat dari kebun
sawit tersebut. (2,5 point)
a. Penghasilan tersebut hanya akan dipajaki di negara Jepang
b. Penghasilan tersebut dipajaki di negara residen pemiliki penghasilan.

1
c. Penghasilan tersebut hanya akan dipajaki di negara sumber.
d. Penghasilan tersebut dapat dipajaki di negara sumber.
7. BUT Jepun adalah cabang dari Jepun LTD yang merupakan residen negara jepang. BUT dan Perusahaan
tersebut bergerak dibidang penjualan alat berat industri berupa turbin. Pada tahun 2018 terdapat penjualan
langsung sebesar 100.000 USD dari Jepun LTD ke pelanggan di Indonesia tanpa melalui BUT Jepun sama
sekali. Manakah pertanyaan dibawah ini yang benar: (2,5 point)
a. Indonesia dapat menerapkan Force of attraction untuk menarik penjualan Jepun LTD menjadi
penjualan BUT Jepun;
b. Indonesia dapat menerapkan Effectively connected untuk menarik penjualan Jepun LTD menjadi
penjualan BUT Jepun;
c. Indonesia dapat menerapkan Factual attribution untuk menarik penjualan Jepun LTD menjadi
penjualan BUT Jepun;
d. Indonesia tidak dapat menerapkan Force of attraction untuk menarik penjualan Jepun LTD menjadi
penjualan BUT Jepun, karena tidak teratribusi atas aktivitas BUT.
8. PT GIA adalah perusahaan Penerbangan Indonesia yang melakukan bisnis transportasi udara di bandara
Narita dan memiliki hangar pesawat dan kantor management di Jepang. Atas laba usaha dari PT GIA: (2,5
point)
a. Hanya akan dipajaki di Indonesia.
b. Dapat dipajaki di Jepang melalui BUT
c. Dapat dipajaki di Indonesia
d. Hanya dipajaki di Jepang melalui withholding tax.
9. Terkait dengan penentuan hubungan istimewa, Menurut P3B Indonesia Jepang, manakah pernyataan
dibawah ini yang salah! (2,5 point)
a. X Corp Jepang memiliki pengendalian atas PT ACB di Indonesia, dianggap memiliki hubungan
istimewa.
b. X Corp Jepang memiliki saham atas PT ACB di Indonesia sebesar 50%, dianggap memiliki
hubungan istimewa.
c. Direktur X Corp Jepang memiliki hubungan keluarga dengan direktur PT ACB di Indonesia,
dianggap memiliki hubungan istimewa.
d. X Corp Jepang memiliki saham atas PT ACB di Indonesia sebesar 5%, dianggap memiliki hubungan
istimewa.
10. PT ABC membayar dividend kepada ABC Corp di Jepang yang memiliki kepemilikan saham di PT ABC
sebesar 50%. Pada saat pembayaran penghasilan tersebut, PT ABC tidak mendapatkan SKD Form DGT
dari ABC Corp. Manakah pernyataan dibawah ini yang benar. (2,5 point)
a. PT ABC menerapkan tarif PPh Pasal 26 sebesar 20%.
b. PT ABC menerapkan tarif P3B sebesar 10%.
c. PT ABC menerapkan tarif P3B sebesar 15%.
d. PT ABC tidak memotong PPh.
11. PT ABC membayar dividend kepada XYZ Corp di Jepang yang memiliki kepemilikan saham di PT ABC
sebesar 0.0001% melalui portofolio. Pada saat pembayaran penghasilan tersebut, PT ABC mendapatkan
SKD Form DGT dari XYZ Corp. Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut oleh KPP dimana PT ABC terdaftar,
XYZ corp bukan merupakan beneficial owner atas penghasilan dividen tersebut. Manakah pernyataan
dibawah ini yang benar. (2,5 point)
a. XYZ Corp berhak atas manfaat tarif P3B.
b. XYZ Corp berhak atas manfaat menggunakan tarif WHT 10%.
c. XYZ Corp berhak atas manfaat menggunakan tarif WHT 15%.
d. XYZ Corp tidak berhak atas manfaat tarif P3B.
12. The Bank of Japan membeli obligasi milik PT ABC di Indonesia. Pada saat pembayaran bunga kepada Bank
of Japan memberikan Form DGT 2 kepada PT ABC. Manakah pertanyaan dibawah ini yang benar. (2,5
point)
a. PT ABC menerapkan tarif PPh Pasal 26 sebesar 20%.
2
b. PT ABC menerapkan tarif P3B sebesar 10%.
c. PT ABC menerapkan tarif P3B sebesar 15%.
d. PT ABC tidak memotong PPh.
13. PT ABC membayar kepada X corp Jepang atas perbaikan software yang dilisensikan kepada PT ABC.
Software tersebut telah dibeli secara utuh oleh PT ABC. Klasifikasi pembayaran tersebut adalah: (2,5 point)
a. Pembayaran Royalty dalam Pasal 12 P3B.
b. Pembayaran Dividend dalam Pasal 10 P3B.
c. Pembayaran Business Profit dalam Pasal 7 P3B.
d. Pembayaran terkait Permanent Establishment dalam Pasal 5 P3B.
14. PT XYZ membayar hak menggunakan Salinan film kepada Perusahaan Film JAVANG Corp di Jepang. PT
XYZ menerima SKD Form DGT dari JAVANG Corp Atas Pembayaran tersebut: (2,5 point)
a. PT ABC menerapkan tarif PPh Pasal 26 sebesar 20%.
b. PT ABC menerapkan tarif P3B sebesar 10%.
c. PT ABC menerapkan tarif P3B sebesar 15%.
d. PT ABC tidak memotong PPh.
15. PT ABC membayar gaji direkturnya yang merupakan ekspatriat dari Jepang dan merupakan SPDN jepang.
Atas Pembayaran tersebut: (2,5 point)
a. Indonesia dapat memajaki penghasilan tersebut;
b. Hanya Indonesia yang berhak memajaki atas penghasilan tersebut.
c. Hanya Jepang yang berhak memajaki atas penghasilan tersebut.
d. Tidak ada yang berhak memajaki atas penghasilan tersebut.
16. Ms. Takato Kihatara adalah seorang artis penyanyi yang merupakan SPDN Jepang yang mengadakan
pertunjukan di Indonesia. Atas pertunjukan tersebut Ms. Takato mendapatkan pembayaran dari promotor di
Indonesia sebesar 100 juta rupiah. Atas penghasilan tersebut: (2,5 point)
a. Hanya akan dipajaki di Negara Sumber penghasilan;
b. Dapat dipajaki di Negara Sumber Penghasilan;
c. Hanya akan dipajaki di Negara Residen Penerima penghasilan;
d. Tidak dipajaki dimanapun.
17. Mr. Kurasa Takada SPDN Jepang adalah mantan pegawai yang sudah pensiun, dahulu dia merupakan
Pegawai Bank Mandira di Indonesia. Bank Mandira membayar uang pensiun setiap tahun kepada Mr.
Kurasa sebesar 100.000 $. Atas penghasilan pensiun tersebut: (2,5 point)
a. Negara sumber berhak memajaki seluruhnya
b. Negara sumber berhak memajaki sebagian
c. Hanya negara residen penerima penghasilan yang berhak memajaki.
d. Baik negara sumber dan negara residen berhak memajaki.
18. Professor Nobita adalah warga negara Jepang yang telah mengajar di Universitas Indonusa dengan kontrak
selama 7 bulan, dan telah menjadi SPDN di Indonesia. Universitas Indonusa membayar fee professor
tersebut sebera 100.000$. Atas penghasilan tersebut. (2,5 point)
a. Hanya Indonesia yang berhak memajaki penghasilan tersebut.
b. Hanya Jepang yang berhak memajaki penghasilan tersebut.
c. Kedua negara berhak memajaki penghasilan tersebut.
d. Tidak ada yang berhak memajaki penghasilan tersebut.
19. Professor Doraemon adalah warga negara Jepang yang telah mengajar di Universitas Indonusa dengan
kontrak selama 3 bulan, dan belum menjadi SPDN di Indonesia. Universitas Indonusa membayar fee
professor tersebut sebera 100.000$. Atas penghasilan tersebut. (2,5 point)
a. Hanya Indonesia yang berhak memajaki penghasilan tersebut.
b. Hanya Jepang yang berhak memajaki penghasilan tersebut.
c. Kedua negara berhak memajaki penghasilan tersebut.
d. Tidak ada yang berhak memajaki penghasilan tersebut.
20. Miya bibi adalah SPDN Jepang yang mendapatkan penghasilan lain-lain (Others Income) yang tidak
dicakup dalam pemajakan di P3B Indonesia-Jepang. Atas Penghasilan Tersebut. (2,5 point)
3
a. Negara sumber berhak memajaki seluruhnya
b. Negara sumber berhak memajaki sebagian
c. Hanya negara residen penerima penghasilan yang berhak memajaki.
d. Baik negara sumber dan negara residen berhak memajaki.

Soal 2 – Essay Pemahaman Ketentuan Substantif P3B

1. KASUS DUAL RESIDENCE OP (ARTICLE 4)

Pada tahun 2005, Yoshida, adalah pemilik dan pengeloka sebuah pabrik minuman yang sukses di Jepang. Ia
memutuskan untuk mendirikan pabrik kedua di Indonesia karena Indonesia adalah pasar yang besar untuk
minuman seperti yang diproduksinya. Untuk itu, Ia akan pindah ke Indonesia untuk mengawasi konstruksi pabrik
baru dan mengelolanya untuk 5 tahun pertama. Setelah itu Ia berharap dapat kembali secara tetap ke Jepang
dan menunjuk seorang manajer yang mengelola jalannya kegiatan pabrik baru tersebut.

Pada tanggal 30 Juni 2005, Yoshida meninggalkan Jepang dan mendirikan pabrik di Indonesia yang mayoritas
dimilikinya melalui PT Minuman Segar. Istri dan ketiga anak Yoshida tetap tinggal di Jepang tapi berencana
untuk tinggal bersama Yoshida tahun depan (30 Juni 2006). Antara 30 Juni 2005 dan 30 Juni 2006 Yoshida
pulang secara teratur ke Jepang, 8 hari sebulan, untuk menemui keluarga dan menghadiri rapat direksi bulanan
PT Minuman Segar.

Enam bulan pertama tinggal di Indonesia, Yoshida menyewa kamar di sebuah hotel apartemen. Pada tanggal
31 Desember 2005, Yoshida membeli rumah di Indonesia untuk dirinya dan keluarganya. Namun, istri dan
anak-anak Yoshida tetap tinggal di Jepang sampai 1 April 2006 karena mereka harus pergi ke Korea untuk
menolong kerabat mereka yang sedang sakit selama 6 bulan. Istri dan anak-anak Yoshida tinggal di Korea sejak
1 April 2006 s.d. 1 Oktober 2006, dan rumah keluarga mereka di Jepang tidak ditempati melainkan disewakan
jangka panjang sejak 1 Oktober 2006 to 30 Juni 2010.

Pada 1 Oktober 2006, Istri dan anak-anak Yoshida datang ke Indonesia dan tinggal di rumah yang telah dibeli
Yoshida. Mereka tinggal di Indonesia sampai 30 Juni 2010. Yoshida tetap pulang ke Jepang, namun rata-rata
hanya 5 hari sebulan untuk menghadiri rapat direksi, mengawasi pabrik di Jepang dan untuk keperluan pribadi
lainnya.

Dalam period 2005-2010, Yoshida mempunyai rekening bank dan kartu kredit di Jepang dan Indonesia,
mempunyai polis asuransi yang diterbitkan di Jepang, tetap mempunyai keanggotaan golf di Jepang dan
memegang paspor Jepang. Penghasilan Yoshida terdiri atas gaji dari pabrik minuman di Amerika dan Italia,
imbalan direktur dan dividen dari PT Minuman Segar (semua rapat direksi dilakukan di Jepang setiap bulan),
dan bunga dari rekening bank di Singapura.

Instruksi! Gunakan Pasal dalam P3B Indonesia Jepang untuk pertanyaan dibawah ini! (Bobot 10 point)
Untuk tahun pajak 2005, 2006, and 2007 dan seterusnya tentukan status Subjek Pajak dari Yoshida mengacu
kepada P3B RI-Jepang.

2. KASUS DUAL RESIDENCE BADAN

Fakta-Fakta

Sub Corp dimiliki sepenuhnya oleh sebuah perusahaan publik Head Corp, SPDN Jepang. Sub Corp didirikan di
Indonesia yang memiliki dan menjalankan sebuah pabrik. Sub Corp dipimpin oleh manajemen yang
berpengalaman yang seluruhnya melakukan pekerjaan dan pertemuan di Indonesia.

4
Dewan Direksi Sub-Corp adalah Direktur Utama dan Direktur Keuangan Sub-Corp, manajer senior dari Head
Corp dan beberapa direktur dari Head Corp. Rapat Direksi selalu dilaksanakan di kantor Head Corp di Jepang.
Dewan menimbang berbagai laporan dan rekomendasi yang dibuat oleh manajemen Sub Corp. mengenai arah
dan pencapaian perusahaan. Direksi secara umum puas dengan kinerja Sub Corp dan kinerja para senior
manajer dan sebagai akibatnya Dewan Direksi biasanya menyetujui setiap rekomendasi mereka.

Namun, sangat jelas bahwa Dewan Direksi mengendalikan dan tidak ragu-ragu menyampaikan kehendaknya,
khususnya yang terkait dengan arah strategis perusahaan.

Sub Corp memperoleh laba usaha sebesar $5 juta dari pabrik yang berada di Indonesia, royalty sebesar $2 juta
dari lisensi yang diberikan kepada penduduk Malaysia, dan laba usaha dari pengoperasian cabang di Malaysia.
Setiap tahun Sub Corp membayar dividen sebesar $1 juta kepada pemegang sahamnya, yaitu Head Corp.

Ketentuan Pajak Domestik

Sebagai akibat dari pendirian Sub Corp di Indonesia dan rapat para Direksi yang dilaksanakan di Jepang,
menurut ketentuan domestik di kedua Negara Sub Corp merupakan SPDN di Jepang dan di Indonesia. Jepang
dan Indonesia menerapkan prinsip world-wide income bagi SPDN dan azas sumber bagi SPLN.

Instruksi! Gunakan Pasal dalam P3B Indonesia Jepang untuk pertanyaan dibawah ini! (Bobot 10 point)
1. Menurut ketentuan P3B RI-Jepang, SPDN dari Negara manakah Sub Corp.? (3 point)
2. Faktor-faktor apa yang menurut Saudara penting untuk dipertimbangkan untuk menentukan Negara domisili
dari Sub Corp.? (3 point)
3. Jika menurut P3B, Negara domisili dari Sub Corp. adalah Jepang, penghasilan Sub Corp. yang mana yang
dapat dikenakan pajak di Indonesia? (4 point)

3. PENENTUAN PERMANENT ESTABLISHMENT (BUT) (ARTICLE 5)

Instruksi! Gunakan Pasal dalam P3B Indonesia Jepang untuk pertanyaan dibawah ini! (Bobot 10 point)

Manakah dibawah ini yang termasuk BUT dan apa jenis nya Menggunakan Ketentuan P3B Indonesia – Jepang
a) Ruang untuk promosi dan penjualan yang digunakan WPLN; (1 point)
b) Wilayah pertambangan dan penggalian sumber alam yang digunakan oleh WPLN; (1 point)
c) Proyek konstruksi, instalasi, atau proyek perakitan yang didapat oleh Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing
(BUJKA); (1 point)
d) Pemberian jasa instalasai oleh pegawai perusahaan di Jepang selama lebih dari 60 (enam puluh) hari
dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan; (1 point)
e) Pemberian jasa asistensi oleh pegawai perusahaan di Jepang selama lebih dari 30 (tiga puluh) hari dalam
jangka waktu 12 (dua belas) bulan; (1 point)
f) Orang atau badan yang bertindak selaku agen yang kedudukannya tidak bebas untuk menjual barang
WPLN Jepang; (1 point)
g) Agen atau pegawai dari perusahaan asuransi Jepang di Indonesia yang menerima pembayaran Premi; (1
point)
h) Perusahaan dari Jepang yang memenangkan tender pembangunan PLTU maka untuk membangun PLTU
dibuatlah BUJKA. (1 point)
i) Perusahaan e commerce di luar negeri yang melakukan penjualan di Indonesia dan memiliki server untuk
me-relay website-nya di Indonesia. (1 point)
j) Perusahaan e commerce dari Jepang yang melakukan penjualan melalui website milik perusahaan
Indonesia. (1 point)

4. PENGHASILAN DAN BIAYA BUT (ARTICLE 7)

BUT Security Tools (“BST”) adalah BUT yang terdaftar di KPP Badora semenjak tahun 2010 yang bergerak
dibidang penjualan alat-alat kamera security dan pengintaian serta instalasi dan pemasangannya dengan merk
5
STBRAND khusus spesifikasi 10 MegaPixel, Headquarter terletak di Negara Papua Nugini dengan nama
perusahaan Security Tools co. ltd (“STCL”). Pada tahun 2017 PPh Badan BUT tersbut diperiksa oleh KPP
Badora (Badan dan Orang Asing) dengan keterangan sebagai berikut;

Menurut Laporan Keuangan (SPT Mengikuti Laporan Keungan) didapat data sebagai berikut:

Sales $ 100,000
COGS $ (60,000)
Servis Income $ 5,000
Gross Profit $ 45,000
Operating Expense $ (10,000)
Net Operating Profit $ 35,000
Loss Compensation $ (1,000)
Taxable Income $ 34,000
CIT Rp 8,500

Berdasarkan Hasil Pemeriksaan untuk tahun 2017 ditemukan data antara lain:

a) STCL melakukan penjualan STBRAND khusus spesifikasi 10 MegaPixel di Indonesia tanpa melalui BST
dengan nilai $7.000, selain itu juga melakukan penjualan untuk spesifikasi 15 MegaPixel di Indonesia
sejumlah $1.500. Serta melakukan impor mesin fotokopi ke Indonesia sebesar $15.000. Sehubungan
dengan hal diatas biaya pemasangan yang di charge kepada konsumen adalah sebesar masing masing
sebesar $1.000 untuk jasa terkait kamera 10 MP, $1.000 untuk jasa terkait kamera 15 MP, dan $1.500 untuk
jasa terkait Mesin Fotokopi, (asumsi COGS tidak menambah COGS BUT).
b) Terkait penjualan sebesar $5.000 yang dilakukan oleh BST di Indonesia, ada konsumen yang meminjam
kepada STCL dan membayar sebesar $5.000 + Interest 20% yang diterima oleh STCL. Bunga dibayarkan
oleh si peminjam kepada STCL sebesar $ 1.000.
c) STCL melisensikan pemakaian software keamanan miliknya kepada PT. ABC di Indonesia ditambah
dengan guidance pemakaian dan pengembangan software agar applicable di PT ABC. Namun ternyata
diketahui atas jasa pengembangan software tersebut dilakukan justru dilakukan oleh BST. Namun PT. ABC
membayar royalty sebesar $1.000 kepada STCL.
d) Atas Branch Profit yang ditanamkan kembali di Indonesia untuk periode sebelumnya (tahun 2016) dalam
bentuk pembelian saham, telah mendapatkan penghasilan dividen sebesar $900 yang dibayarkan ke STCL.
dan penghasilan ini belum masuk kedalam penghasilan total BST.
e) Dalam komponen biaya terdapat biaya administrasi STCL yang secara nyata dikeluarkan untuk BST
sebesar $2.000, dan biaya service charge (Jasa) oleh STCL sebesar $3.000. Biaya bunga pinjaman kepada
STCL sebesar $500 dan biaya royalty atas hak distribusi produk sebesar $100. STCL mencharge seluruh
biaya tersebut ke BST.
f) Untuk memudahkan penghitungan PPh, asumsi kurs yang dipakai adalah, Kurs BI 1$: 10.000, Kurs KMK
1$=10.700.
Menurut P3B Indonesia-Papua Nugini Pasal 7 ayat 1 adalah Sebagai Berikut:

6
Setelah dilakukan pemeriksaan, hitunglah PPh Badan (tarif Pasal 17) atas BUT tersebut dan hitunglah PPh
Pasal 26 (4) atas Branch Profit Tax jika sisa lebih keuntungannya di belikan asset di Indonesia.
Instruksi! (Bobot 10 point) Gunakan Pasal 7 P3B Indonesia-Papua Nugini
a) Dengan Menggunakan Ketentuan P3B Indonesia – Papua Nugini. Tentukan Besaran PPh Badan yang
terhutang di Akhir tahun! (7 point)
b) Hitunglah PPh Pasal 26 atas Branch Profit Tax (3 point)

5. CORRESPONDING ADJUSTMENT – ASSOCIATED ENTERPRISE (ARTICLE 9)

PT MALU KUCING (“MK”) adalah Perusahaan yang kegiatan utamanya adalah Kontrak Manufaktur/Maklon
(Contract Manufacture) Mainan anak-anak yang terletak di Kawasan Industri Cikarang dan tidak memiliki
segmen usaha lain. 50% saham MK dimiliki oleh SHYCAT Corp (“SC”) sebuah perusahaan distributor mainan
kelas dunia yang memasarkan produk Mainan anak-anak yang terletak di Negara Jepang. MK menjual seluruh
hasil Produksinya (sebanyak 1.050.000 unit) dengan hanya satu jenis tipe mainan seharga Rp. 100.000 per-
unitnya kepada SC. Adapun laporan laba-rugi (Aggregated Account) MK pada tahun 2017 adalah sebagai
berikut:

Account Amount
Sales Rp. 105.000.000.000
(COGS) Rp. (80.000.000.000)
Gross Profit Rp. 25.000.000.000
(Operating Expense) Rp. (20.000.000.000)
Net Operating Profit Rp. 5.000.000.000
Diketahui bahwa harga jual perbuah MK kepada SC underprice (tidak menggambarkan ALP). Dalam upaya
pencarian fair market value diketahui perusahaan pembanding independen sebagai reference adalah sebagai
berikut:

Nama PT ABC PT DEF PT GHI


Jenis Usaha Distributor Mainan Manufaktur Mainan Manufaktur Mainan
Memiliki Merk sendiri Tidak Tidak Iya, Merk “GG”
Account Amount Amount Amount
Sales Rp. 107.000.000.000 Rp. 107.000.000.000 Rp. 108.000.000.000
(COGS) Rp. (80.000.000.000) Rp. (80.000.000.000) Rp. (81.000.000.000)
Gross Profit Rp. 27.000.000.000 Rp. 27.000.000.000 Rp. 27.000.000.000
(Operating Expense) Rp. (21.000.000.000) Rp. (20.000.000.000) Rp. (19.000.000.000)
Net Operating Profit Rp. 6.000.000.000 Rp. 7.000.000.000 Rp. 8.000.000.000
Selain itu data dari Laporan Keuangan Wajib Pajak Diketahui :

Dari laporan laba rugi MK, diketahui bahwa supporting cost (operating expense) memiliki jumlah yang signifikan
dan berperan besar dalam penentuan laba operasi komersial.
7
Adapun laporan laba-rugi (Aggregated Account) dari SC pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Account Amount
Sales $ 1.000.000
(COGS) $ (80.000)
Gross Profit $ (920.000)
(Operating Expense) $ (20.000)
Net Operating Profit $ 900.000
Tax $ 100.000
Earning After Tax $ 800.000
Asumsi kurs KMK yang berlaku pada selama tahun 2017 adalah Rp. 10.000/$1.
Setelah dilakukan pemeriksaan pajak dikenakan sanksi administrasi atas dilakukannya koreksi dari pemeriksa
pajak. SPT Tahunan PPh Badan 2017.
Instruksi! (Bobot 10 point)
a) Hitunglah Arm Length Price atas Penjualan Produk MK ke SC dan Metode apakah yang digunakan serta
alasannya! (7 point)
b) Dengan Menggunakan P3B Indonesia-Jepang, apakah Koreksi yang dilakukan pemeriksa di Indonesia
dapat dilakukan koreksi lanjutan (corresponding adjustment) (3 point).

6. BONUS SOAL CONTROLLED FOREIGN COORPORATION (PMK107/2017)

PT Aku Suka (“AS”) adalah WPDN Indonesia yang memiliki penyertaan modal langsung sebesar 60% pada
ILIKE Ltd (“IL”) yang berada di Singapura. Selain itu diketahui bahwa IL memiliki penyertaan modal langsung
sebesar 70% pada AWOO Ltd (“AW”) di Vietnam. Baik IL maupu AW tidak memiliki saham yang
diperdagangkan di Bursa efek di negara masing-masing. Diketahui pada tahun 2017:

a) IL memperoleh laba setelah pajak sebesar $1.500.000 dari penghasilan usahanya diluar penghasilan
dividen.
b) AW memperoleh laba setelah pajak sebesar $ 1.000.000.

Instruksi! (Bobot 10 point)

Hitunglah pengenaan Deemed Dividend yang harus menjadi penghasilan AS di tahun 2017 atas kepemilikan
saham pada CFC.

Anda mungkin juga menyukai