Anda di halaman 1dari 23

An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman

Vol. 13, No. 2, Oktober 2020


p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

MODEL PENDIDIKAN KARAKTER


DALAM KELUARGA
Ade Kartini
MAS Al-Choeriyyah Cibeas Tasikmalaya
akartini76@gmail.com

Asep Maulana
Institut Agama Islam Negeri Jember
asepmaulana8464@gmail.com

Abstract
Cultivating character in children is highly recommended to be formed from an early age.
Because early childhood is a critical period that will determine children's attitudes and
behavior in the future. Parents need to instill moral values as the basis of religious
norms and social norms adhered to by the family. Parents' upbringing for their children
determines and influences the child's personality and behavior. Children will be good or
not all depending on the parenting style of the parents in the family. Thus, a comprehen-
sive character education model in the family is very necessary and important to under-
stand and actualize. This library research is conducted through documentation study
and qualitative data analysis. The findings of the research state that character education
that has high values must be designed in an educational model. Goal setting is the first
thing to do. These goals will guide where this program is directed. To fulfill this, a char-
acter education development model in the family is made through several relevant ap-
proaches, methods and strategies.and women so that they can change according to differ-
ent times. gender that has been outlined by nature.

Keywords: Model, Character Education, Family

Abstrak
Penanaman karakter pada anak sangat dianjurkan untuk dibentuk sejak
dini. Karena usia dini merupakan masa kritis yang akan menentukan sikap
dan perilaku anak di masa yang akan datang. Orang tua perlu
menanamkan nilai-nilai moral sebagai dasar dari norma agama dan norma
sosial yang dianut oleh keluarga. Pola asuh orang tua terhadap anak-

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 231
Ade Kartini, Asep Maulana

anaknya sangat menentukan dan memengaruhi kepribadian serta perilaku


anak. Anak akan menjadi baik atau tidak semua tergantung dari pola asuh
orang tua dalam keluarga. Dengan demikian model pendidikan karakter
dalam keluarga yang komprehensif sangat diperlukan dan penting untuk
dipahami dan dapat diaktualisasikan. Penelitian kepustakaan ini dilakukan
melalui studi dokumentasi dan analisis data kualitatif. Temuan hasil
penelitian menyatakan bahwa pendidikan karakter yang mempunyai nilai
yang luhur haruslah dirancang dalam sebuah model pendidikan.
Penetapan tujuan adalah hal pertama yang harus dilakukan. Tujuan ini
akan menuntun program ke arah yang diinginkan. Untuk memenuhi hal
tersebut dibuatlah sebuah model pengembangan pendidikan karakter
dalam keluarga melalui beberapa pendekatan, metode, dan strategi yang
relevan.

Kata Kunci : Model, Pendidikan Karakter, Keluarga

Pendahuluan membekas sehingga tidak mudah


Keluarga merupakan ujung dan berubah.
tombak dalam pembentukan Penanaman karakter pada
pribadi anak karena keluarga anak sangat dianjurkan untuk
mempunyai peranan paling pent- dibentuk sejak dini. Hal ini
ing dalam pendidikan anak. disebabkan karena usia dini meru-
Keluarga adalah tempat tumbuh pakan masa kritis yang akan
kembang anak mulai dari lahir menentukan sikap dan perilaku
hingga dewasa. Oleh sebab itu, anak di masa yang akan datang.
pendidikan dalam keluarga harus Orang tua perlu menanamkan
menjadi perhatian yang utama. nilai-nilai moral sebagai dasar dari
Peranan keluarga mengemban norma agama dan norma sosial
kepentingan yang besar dalam yang dianut oleh keluarga. Pola
pendidikan anak. Terlebih di usia asuh orang tua terhadap anak-
anak dalam tahap balita. Pada ma- anaknya sangat menentukan dan
sa tersebut, apa yang ditanamkan memengaruhi kepribadian serta
dalam diri anak akan sangat perilaku anak. Anak akan menjadi

232 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 2, Oktober 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

baik atau tidak semua tergantung Bagaimanakah yang dimaksud


dari pola asuh orang tua dalam dengan karakter?, 2) Bagaimanak-
keluarga. ah yang dimaksud dengan pen-
Pembentukan karakter pada didikan karakter?, 3) Bagaimanak-
usia dewasa akan sulit dilakukan ah yang dimaksud dengan pen-
jika anak tidak dididik secara didikan karakter dalam keluarga ?,
benar pada usia dini. Anak yang dan 4) Bagaimanakah model
memiliki karakter kelak diharap- pengembangan pendidikan karak-
kan dapat melakukan pengendali- ter dalam keluarga?. Sementara itu,
an diri sehingga tidak mudah di- tujuan dan kegunaan penelitian ini
pengaruhi orang lain, dapat mena- adalah untuk memberikan gam-
han emosi, tidak mudah frustasi, baran umum dan sekilas mengenai
dan mampu menghadapi kegaga- pendidikan karakter dalam keluar-
lan. Makalah ini disusun guna ga dan model pengembangannya.
memberikan gambaran singkat Penelitian kepustakaan ini dil-
bagaimana model pengembangan akukan melalui studi dokumentasi
pendidikan karakter dalam keluar- dan analisis data kualitatif
ga. Penelitian ini meliputi hal yang
berkenaan dengan model Pembahasan
pengembangan pendidikan karak- 1. Pengertian Karakter
ter dalam keluarga. Pembahasan Pengertian karakter
tidak sampai pada ranah imple- menurut Pusat Bahasa Depdiknas
mentasi dan tataran praktis. DGDODK ´EDZDDQ KDWL MLZD
Adapun rumusan masalah kepribadian, budi pekerti, per-
dalam penelitian ini antara lain: 1) ilaku, personalitas, sifat, tabiat,

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 233
Ade Kartini, Asep Maulana

WHPSHUDPHQ ZDWDNµ $GDSXQ pekerti yang membedakan


berkarakter adalah berkepribadian, seseorang dengan yang lain; tabiat;
berperilaku, bersifat, bertabiat, watak, berkarakter: mempunyai
dan berwatak. tabiat, mempunyai kepribadian.1
Karakter berasal dari bahasa Menurut Simon Philips da-
<XQDQL \DQJ EHUDUWL ´to markµ lam Buku Refleksi Karakter Bang-
yang berarti menandai dan mem- sa, karakter adalah kumpulan tata
fokuskan bagaimana men- nilai yang menuju pada suatu sis-
gaplikasikan nilai kebaikan dalam tem, yang melandasi pemikiran,
bentuk tindakan atau tingkah laku, sikap, dan perilaku yang ditampil-
sehingga orang yang tidak jujur, kan.2 Koesoema A menyatakan
kejam, rakus, dan perilaku jelek bahwa karakter sama dengan
lainnya dikatakan orang yang kepribadian. Kepribadian diang-
berkarakter jelek, begitu pun se- JDS VHEDJDL ´FLUL DWDX NDUDNWHULVWLN
baliknya. atau gaya atau sifat khas dari diri
Dalam bahasa Inggris, cha- seseorang yang bersumber dan
rater, memiliki arti: watak, karakter, bentukan-bentukan yang diterima
sifat; peran; dan huruf. Karakter dari lingkungan, misalnya keluarga
juga dapat diartikan mental or moral pada masa kecil dan juga bawaan
qualities that make a thing what it is VHVHRUDQJ VHMDN ODKLUµ 3URI
different from others, atau all those Suyanto, Ph.D menyatakan bahwa
qualities that make a thing different karakter adalah cara berpikir dan
from others. Karakter juga berarti berperilaku yang menjadi ciri khas
agregat fitur dan ciri-ciri yang
membentuk sifat individu dari be- 1 Aan Hasanah, Pendidikan Karakter

Berperspektif Islam, (Bandung: Insan


berapa orang atau hal. Dengan Komunika, 2013), cet. II, hlm. 40-41
2 Masnur Muslich, Pendidikan Karakter
demikian, karakter adalah sifat- Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional,
sifat kejiwaan, akhlak, atau budi (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), cet. IV,
hlm. 70

234 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 2, Oktober 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

tiap individu untuk hidup dan perbuatan yang telah menyatu da-
bekerjasama, baik dalam lingkup lam diri manusia sehingga muncul
keluarga, masyarakat, bangsa dan secara spontan ketika berinteraksi
negara. Individu yang berkarakter dengan lingkungan. Keutamaan
baik adalah individu yang bisa memiliki akhlak atau karakter
membuat keputusan dan siap mulia dinyatakan Rasulullah SAW
mempertanggungjawabkan tiap dalam beberapa hadis berikut yang
akibat dari keputusan yang ia buat. berisi tentang4:
Menurut Victoria Neufeld & Da- a. Mukmin yang baik
YLG % *XUDOQLN DGDODK ¶distinctive keimanannya adalah mukmin
trait, distinctive quality, moral strenght, yang memiliki akhlak yang
the pattern of behavior found in an indi- palin baik (HR. Abu Daud);
vidual of group· 'DUL EHUEDJDL SHQ b. Orang yang paling akhlaknya
dapat di atas dapat disimpulkan berada dekat dengan Rasulullah
bahwa karakter itu berkaitan saw. pada hari kiamat (HR. At-
dengan kekuatan moral, berko- Tirmidzi);
QRWDVL ·SRVLWLI· EXNDQ QHWUDO -DGL c. Budi pekerti yang baik adalah
¶RUDQJ EHUNDUDNWHU· DGDODK RUDQJ kebajikan (HR. Muslim);
yang mempunyai kualitas moral d. Akhlak yang baik memiliki
(tertentu) positif. 3 timbangan yang berat di akhirat
Imam al-Ghazali mengang- (HR. At-Tirmidzi dan HR.
gap bahwa karakter lebih dekat Ahmad).
dengan akhlak, yakni sikap dan
4 Ridwan Abdullah Sani dan

Muhammad Kadri, Pendidikan Karakter


3 Masnur Muslich, Pendidikan Mengembangkan Karakter Anak yang Islami,
Karakter, hlm. 71 (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), hlm. 44-47

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 235
Ade Kartini, Asep Maulana

2. Pengertian Pendidikan berkarakter kuat itu, juga pernah


Karakter dikatakan Dr. Martin Luther King,
Karakter lebih bersifat yakni; intellegence plus character that is
subjektif, sebab berkaitan dengan the goal of true education (kecerdasan
struktur antropologis manusia dan yang berkarakter adalah tujuan
tindakannya dalam memaknai akhir pendidikan yang sebenarn-
kebebasannya sehingga ia men- ya).5 Oleh karena itu pendidikan
gukuhkan keunikannya berhada- karakter merupakan keseluruhan
pan dengan orang lain. Sementara dinamika relasional antarpribadi
pendidikan senantiasa berkaitan dengan berbagai macam dimensi,
dengan dimensi sosialitas manusia. baik dari dalam maupun dari luar
Hal ini karena sejak lahir manusia dirinya. Agar pribadi itu semakin
telah membutuhkan kehadiran dapat menghayati kebebasannya
orang lain dalam menopang sehingga ia dapat semakin ber-
hidupnya. Pendidikan adalah tanggungjawab atas pertumbuhan
proses internalisasi budaya ke da- dirinya sendiri sebagai pribadi dan
lam diri seseorang dan masyarakat perkembangan orang lain dalam
sehingga membuat orang dan hidup mereka. Secara singkat,
masyarakat jadi beradab. Jadi, pendidikan karakter bisa diartikan
pendidikan merupakan sarana sebagai sebuah bantuan sosial agar
strategis dalam pembentukan individu itu dapat bertumbuh da-
karakter. Hal ini juga diperkuat lam menghayati kebebasannya
oleh pendapat Ki Supriyoko yang dalam hidup bersama dengan
menyatakan bahwa pendidikan orang lain dalam dunia. Pendidi-
adalah sarana strategis untuk kan karakter bertujuan memben-
meningkatkan kualitas manusia.
Pendidikan yang bertujuan me-
5 Masnur Muslich, Pendidikan Karak-
lahirkan insan cerdas dan
ter, hlm. 75

236 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 2, Oktober 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

tuk setiap pribadi menjadi insan dengan baik, hal itu membantu
yang berkeutamaan.6 individu lain dalam menghayati
Pendidikan karakter memer- kebebasannya.7
syaratkan adanya pendidikan mor- 3. Pendidikan Karakter da-
al dan pendidikan nilai. Pendidi- lam Keluarga
kan moral menjadi agenda utama Keluarga adalah kelompok
pendidikan karakter. Kelak kecil yang memiliki pemimpin dan
seorang yang mampu mengambil anggota, mempunyai pembagian
keputusan dan bertindak secara tugas dan kerja, serta hak dan
bebas dalam kerangka kehidupan kewajiban bagi masing-masing
pribadi maupun komunitas akan anggotanya. Keluarga adalah tem-
semakin mengukuhkan pat pertama dan yang utama di
keberadaan dirinya sebagai manu- mana anak-anak belajar. Dari
sia yang bermoral. Ruang lingkup keluarga, mereka mempelajari si-
pendidikan karakter bukan hanya fat-keyakinan, sifat-sifat mulia,
sekedar berkaitan dengan tata nilai komunikasi dan interaksi sosial,
moral, melainkan berkaitan serta keterampilan hidup.
dengan tata nilai dalam masyara- Ada beberapa pengertian
kat. Pendidikan karakter mengan- keluarga, baik dengan makna yang
dalkan adanya pendidikan nilai sempit maupun dengan makna
agar individu yang ada dalam yang lebih luas.
masyarakat itu dapat berhubungan a. Dalam kamus Bahasa Indo-
nesia Modern secara harfiah
6 Zainal Aqib, Pendidikan Karakter

Membangun Perilaku Positif Anak Bangsa,


(Bandung: Yrama Widya, 2014), cet. II, 7 Zainal Aqib, Pendidikan Karakter,

hlm. 38 hlm. 49

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 237
Ade Kartini, Asep Maulana

keluarga berarti sanak lam keluarga juga disebut sebagai


saudara: kaum kerabat, orang lembaga pendidikan informal. Di-
seisi rumah, anak bini; jelaskan dalam Pasal 27 bahwa
b. Dalam kamus 2[IRUG /HDUQHU·V kegiatan pendidikan informal yang
Pocket Dictionary, keluarga be- dilakukan oleh keluarga dan ling-
rasal dari family yang berarti: kungan terbentuk kegiatan belajar
1) Group consisting of one two secara mandiri.
parents and their children (ke- Keluarga sebagai lingkungan
lompok yang terdiri dari satu pendidikan yang pertama sangat
atau dua orang tua dan anak- berpengaruh dalam membentuk
anak mereka); 2) Group consist- pola kepribadian anak. Di dalam
ing of one or two parents, their keluarga anak pertama kali
children, and close relations (ke- berkenalan dengan nilai dan
lompok yang terdiri dari satu norma. Pendidikan keluarga
atau dua orang tua, anak-anak memberikan pengetahuan dan
mereka, dan kerabat-kerabat keterampilan dasar, agama dan
dekat); 3) All the people descend- kepercayaan, nilai-nilai moral,
ed from the same ancestor (semua norma sosial, dan pandangan
keturunan dari nenek moyang hidup yang diperlukan anak.
yang sama). Mengenai hal ini Allah berfirman
Orang tua merupakan pen- dalam surat al-Ta’U)m ayat 6 yang
didik pertama dan utama bagi berbunyi:
anak-anak mereka karena dari
öÌ ðÉ ÈÈ èÉ ºÌûÈ¢ ¦ Éë ¦ Éü÷¡È úÈ ÀÊ ó¦ ¢ È º È¢ ¢È
¢ÿÈ ®É ÉëÂÈ ¦°¢Å Èû öÌ ðÉ ÊôÿÈÌ ¢ÂÈ
orang tua anak-anak pertama
menerima pendidikan. Dengan
É̈°¢È ´È Ȩ̂ Ìó¦ÂÈ ²¢üó¦
É
ÀÈ Ð Ê Ê Ê
demikian, bentuk pertama dari É àÌ ºÈ È ®¦Æ ¾È Ë ·Æ È ã Æ̈ ðÈ Ÿ È ÷È ¢ È ºÌÈôßÈ
pendidikan terdapat dalam ke- ^ ` ÀÈ ÂÂÉ ÷ÈšÌ Éº ¢÷È ÀÈ ÉôàÈ èÌ ÈºÂÈ öÌ ÿÉÂÈ÷ÈÈ ¢ ¢÷È Èþôó¦
hidupan keluarga. Pendidikan da-

238 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 2, Oktober 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

Artinya: Hai orang-orang yang Proses pendidikan karakter


beriman, peliharalah dirimu dan merupakan internalisasi nilai da-
keluargamu dari api neraka yang
lam sebuah tindakan dan perilaku
bahan bakarnya adalah manusia
dan batu; penjaganya malaikat- seorang individu. Nilai inilah
malaikat yang kasar, keras, dan kemudian yang akan mengikat dan
tidak mendurhakai Allah terhadap
membungkus perilaku menjadi
apa yang diperintahkan-Nya kepa-
da mereka dan selalu mengerjakan sebuah karakter yang menjadi. Di
apa yang diperintahkan. dalam ruang lingkup keluarga
pendidikan karakter pun harus
Ayat di atas mengindikasi-
ditransfromasi dengan sejumlah
kan bahwa orang tua yang
nilai. Setidaknya ada empat nilai
beriman hendaknya menjaga diri
yang ditanamkan dalam keluarga.
dan keluarganya dari api neraka.
Pertama, nilai kerukunan. Ji-
Maksud dari ayat ini adalah agar
ka dalam keluarga sudah
para orang tua menyiapkan diri
ditanamkan nilai-nilai kerukunan
dan anak-anaknya serta meng-
sejak dini, anak akan terbiasa me-
ingatkan mereka juga kerabat
nyelesaikan masalah dengan
terdekat untuk selalu menjalankan
musyawarah.
perintah-Nya dan menjauhi semua
Kedua, nilai ketakwaan dan
larangan-Nya, tentu akan men-
keimanan. Seseorang yang mem-
jauhkan orang tua dan anak-anak
iliki ketakwaan dan keimanan yang
yang beriman dari ancaman api
benar akan mewujudkannya dalam
neraka.8
perilaku diri.
Ketiga, nilai toleransi. Mak-
8 Helmawati, Pendidikan Keluarga
Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja sud toleransi di sini adalah ada
Rosdakarya, 2014), hlm. 51

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 239
Ade Kartini, Asep Maulana

kemauan memperhatikan sesa- yang mulai kehilangan sifat ke-


manya. Dalam keluarga nilai toler- manusiaannya, ada beberapa
ansi ini dapat ditanamkan melalui metode yang mampu mengem-
proses saling memerhatikan dan balikan nilai-nilai kemanusiaan
saling memahami. manusia agar dapat menjadi lebih
Keempat, nilai budaya sehat. manusiawi. Metode pendidikan
Kebiasaaan sehat yang dimaksud yang sebaiknya dilaksanakan da-
di sini adalah kebiasaan-kebiasaan lam keluarga, di antaranya sebagai
hidup yang sehat dan mengarah berikut:
pada pembangunan diri yang lebih 1) Metode Keteladanan
baik.9 Metode keteladanan yang
Gambar. 2.1 diterapkan akan berpengaruh be-
Empat nilai yang dapat sar pada diri anak. Namun, bisa
ditanamkan dalam keluarga saja di kemudian hari anak yang

Nilai
dididik dari keluarga yang mem-
Kerukunan
berikan keteladanan baik berubah

Nilai Budaya Nilai yang Nilai menjadi anak yang tidak baik. atau
Sehat Ketakwaan
Dapat sebaliknya, anak yang tidak
Ditanamkan
mendapat keteladanan yang baik
Nilai
Budaya dapat menjadi anak yang baik. Be-
rusaha semaksimal mungkin dan
Proses pendidikan dalam bertawakal itulah yang perlu dil-
keluarga nilai-nilai tersebut di atas akukan orang tua pada saat men-
disampaikan dalam banyak didik anak-anaknya.
metode yang dapat digunakan da- Keteladanan yang ada dalam
lam mendidik anak. Pada zaman diri pendidik haruslah berkiblat
pada tuntunan Allah pada kitab
9
Masnur Muslich, Pendidikan
Karakter , hlm. 93

240 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 2, Oktober 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

suci-Nya. Hal ini terdapat dalam ak menghina, tetapi lembut, cer-


QS. Al-Nahl [16]: 125 mat, dan hal semacam ini akan
Ê̈ÈÜßÊ øÌó¦Â Ê̈ øðÌ Ȩ̂ Ìó¢Ê¥ îÈ ËÊ¥°È òÊ Ê¦ÇÈ Ù Èóʤ ɸ®¦Ì
menarik perhatian anak didik10.
ÌÈ È È
Ê Ê Ê Ê̈ 2) Metode Pembiasaan
Ì ¢ È ÿ ¬ó¢Ê¥ öÌ É Ìó®¢³È ÂÈ E ÈüÈÈ ¸È Ìó¦
úÉ ÈÈ ·È
Dalam psikologi kebiasaan
úÌ ßÈ òÓ È úÌ øÈ Ê¥ öÉ ÈôßÈÌ ¢ È ÿÉ î È ¥°È Àʤ I yang dilakukan secara terus mene-
^ }úÈ ¾Ê Ȭ Ì øÉ Ìó¢Ê¥ öÉ ÈôßÈÌ ¢ È ÿÉÂÈ E þÊ Êô ʦÇÈ rus minimal selamaenambulan
Artinya: Serulah (manusia) kepada menandakan kebiasaan itu telah
jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah menjadi bagian dari karakter atau
mereka dengan cara yang baik. perilaku tetap anak. Anak
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang
lebih mengetahui tentang siapa yang dilahirkan dalam keadaan bersih,
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah kedua orang tualah yang akan
yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk. memberi warna dan coraknya.
Oleh karena itu anak hendaklah
Abdallah Yousuf mem- dididik dengan pembiasan yang
berikan tafsiran terhadap ayat ini baik sejak dini11.
sebagai berikut: untuk menyam- 3) Metode Pembinaan
paikan amanat Allah di atas pen- Pembinaan adalah arahan
didik harus melakukannya dengan atau bimbingan yang intensif ter-
penuh arif dan bijaksana, men- hadap jiwa anak sehingga akan
didik anak sesuai dengan penge- tumbuh pemahaman yang men-
tahuan dan kemampuan mereka. dalam dan kesadaran untuk ber-
Ajaran yang diberikan harus
mencerahkan, tidak dogmatik, tid- 10 Helmawati, Pendidikan Keluar-
ga, hlm. 60
ak untuk kepentingan sendiri, tid- 11 Helmawati, Pendidikan Keluar-
ga, hlm. 61

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 241
Ade Kartini, Asep Maulana

perilaku yang sesuai dengan bimb- yang tidak menggurui; 4)


ingan yang diberikan. Manambah ikatan emosional yang
Pembinaan yang dapat lebih erat; 5) Jembatan komu-
diberikan kepada anak di nikasi yang efektif; 6) Inspirasi dan
antaranya sebagai berikut: motivasi bagi anak13
pembinaan akidah, pembinaan 5) Metode Dialog
ibadah, pembinaan akhlak, Dialog merupakan suatu
pembinaan mental bermasyarakat metode untuk menyamakan per-
(sosial), pembinaan perasaan dan sepsi. Dialog orang tua dan anak
kejiwaan, pembinaan kesehatan perlu dibangun guna menghindari
dan jasmani, pembinaan intel- konflik yang terjadi antar dua gen-
12
ektual, Pembinaan etika seksual erasi yang berbeda jaman, cara
4) Metode Kisah pandang, memaknai hidup, dan
Metode kisah atau cerita pengalaman. Dari dialog dua arah
mempunyai pengaruh tersendiri akan diperoleh pemahaman-
terhadap jiwa dan akal anak. Ban- pemahaman dan sikap saling
yak hal positif yang dapat di- pengertian serta menghormati
peroleh dari metode kisah apalagi perbedaan satu sama lain.
bila disampaikan dengan cara yang Manfaat dari dialog dalam
menarik. Keuntungan dari metode keluarga di antaranya: 1) saling
ini, yaitu: 1) Anak akan memiliki memahami dan mengerti; 2)
pengetahuan tentang sejarah; 2) menghindari perselisihan; 3)
Wawasan bertambah karena akal menambah wawasan; 4) menya-
anak akan terangsang untuk ber- darkan pemahaman yang keliru; 5)
tanya; 3) Nasihat dari inti sari ceri- menambah ikatan emosional.14
ta disampaikan dengan bahasa
13 Helmawati, Pendidikan Keluar-
ga, hlm. 63
12 Helmawati, Pendidikan Keluar- 14 Helmawati, Pendidikan Keluar-
ga, hlm. 62 ga, hlm. 65

242 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 2, Oktober 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

6) Metode Ganjaran dan tentang cara mendidik agar anak


Hukuman beragama. Ada tiga tahapan dari
Orang tua sejak dini harus pelaksanaan metode ini, yaitu
memberikan pemahaman bahwa learning to know, learning to do, dan
setiap perbuatan akan ada learning to be.15
konsekuensinya. Perbuatan yang 4. Model Pengembangan Pen-
baik akan menghasilkan hal yang didikan Karakter dalam
baik dan juga sebaliknya. Keluarga
7) Metode Internalisasi Perkembangan karakter pa-
Perkembangan jaman dan da setiap individu dipengaruhi
percepatan teknologi membuat oleh faktor bawaan (nature) dan
tantangan tersendiri bagi orang tua faktor sosialisasi dan lingkungan
sebagai pendidik. Anak merupa- (nurture). Menurut para ahli
kan objek empuk bagi dua hal ter- psikologi perkembangan setiap
sebut. Pembentukan karakter da- manusia memiliki potensi bawaan
lam hal ini tidak hanya sekedar yang akan termanifestasi setelah
menjadi proses transformasi saja dia dilahirkan, termasuk potensi
tapi diharapkan terdapat proses yang terkait dengan karakter atau
internalisasi. Proses tersebut nilai-nilai kebaikan. Menurut
bukan hanya sekedar anak jadi Thomas Lickona pendidikan
hanya tahu namun anak harus karakter perlu dilakukan sejak usia
menjadi sosok pelaku. Hal ini di- dini.16 Erik Erickson juga menga-
usulkan oleh Ahmad Tafsir se-
bagai metode mendidik. Metode 15 Helmawati, Pendidikan Keluar-
ga, hlm. 69
internalisasi memberikan saran 16 Thomas Lickona, Educating for
Character Mendidik Untuk Membentuk

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 243
Ade Kartini, Asep Maulana

takan hal yang sama, bahwa anak Penentuan tujuan merupa-


merupakan gambaran awal manu- kan awal dari sebuah model yang
sia menjadi manusia, yaitu masa di akan dikembangkan. Pendekatan
mana kebaikan berkembang secara model yang dipakai diadaptasi dari
perlahan tapi pasti. Selanjutnya Basic Teaching Model yang dikem-
White menyatakan bahwa usia dua bangkan oleh Robert Glaser pada
tahun pertama dalam kehidupan tahun 1962. Model ini disebut
adalah masa kritis bagi pemben- basic karena menggambarkan se-
tukan pola penyesuaian personal luruh proses pengajaran hanya
dan sosial.17 dalam empat komponen, di mana
Dalam tataran praksis pen- karakter komponennya saling
didikan dan pembentukan karak- terkait satu sama lain dan bersifat
ter dalam keluarga sebagai sebagai sekuen.18
lembaga informal jelas berbeda Tujuan akan mengarahkan
dengan sekolah sebagai lembaga seluruh program dan proses pada
formal. Seperti penyelenggaraan satu arah yang jelas. Sementara
pendidikan di lembaga formal, proses akan mengimplementasi
pendidikan dalam keluarga pun program yang dirumuskan dan
harus memiliki tujuan. Tujuan evaluasi akan mengukur berhasil
pendidikan karakter di dalam tidaknya model yang dijalankan.
keluarga disarikan dari dalil kitab Gambar 2.2
suci al-Quran dan al-Hadits se- Basic Model Pendidikan Karakter
bagai pedoman hidup. Pendidikan
Karakter

Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 1. Tujuan 2. Program 3. Proses 4. Evaluasi


terj., cet. IV, hlm. 555
17 Elizabeth Hurlock, Develop-

ment Psycology, (Jakarta: Erlangga, 1997), 18 Aan Hasanah, Pendidikan

terj., cet. IV, hlm. 146 Karakter, hlm. 116

244 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 2, Oktober 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

Ä¢ Ê Ê Àʤ òÉë
È È¸Ì ÷ÈÂÈ ðÈÉ ÉûÂÈ « È Ï
Menilik dari tujuan, maka
È Ì
tujuan pendidikan dalam keluarga
úÈ øÊ Èó¢àÈ Ìó¦ § ÊÊ Ê
adalah sebagai berikut: ËÊ °È þôó «¢øÈ ÷ÈÂÈ
a. Memelihara keluarga dari ^ `
api neraka Artinya: Katakanlah:
sesungguhnya sembahyangku,
Al-Tahrim [66]: 6
ibadatku, hidupku dan matiku
öÌ ðÉ ÈÈ èÉ ºÌûÈ¢ ¦ Éë ¦ Éü÷¡È úÈ ÀÊ ó¦ ¢ È º È¢ ¢È hanyalah untuk Allah, Tuhan
semesta alam.
²¢üó¦
É ¢ÿÈ ®É ÉëÂÈ ¦°¢Å Èû öÌ ðÉ ÊôÿÈÌ ¢ÂÈ
c. Membentuk akhlak mulia
·Æ È ãÊ Æ̈ ðÈ ÊŸ È ÷È ¢ È ºÌÈôßÈ É̈°¢È ´È Ȩ̂ Ìó¦ÂÈ Luqman [31]: 12-19
öÌ ÿÉÂÈ÷ÈÈ ¢ ¢÷È Èþôó¦ ÀÈ Ð Ê
É àÌ Èº È ®¦Æ ¾È Ë ÀÈÊ ¢ È̈ øÌ Ȩ̂
È ð Ìó¦ ÀÈ ¢øÈ ìÌÉó ¢ÈüºÌºÈ«¡ ¾Ì ìÈÈóÂÈ
^ ` ÀÈ ÂÂÉ ÷ÈšÌ Éº ¢÷È ÀÈ ÉôàÈ èÌ ÈºÂÈ
Ê ÊÊ
Artinya: Hai orang-orang yang ¢øûÈ œÈç ÂÌ ðÉ ÌÌ È úÌ ÷ÈÂÈ ‚ þôó ÂÌ ðÉ ËÌ ¦
ÊÊ Ê
Èþôó¦ ÀœÊÈç ÂÈèÈ ïÈ úÌ ÷ÈÂÈ ~ þÈèÌ ºÈüó ÂÉ ðÉ ÌÌ È
beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka
È Èë Ì̄ ʤÂÈ ^ ` ¾Æ øÊ ·È ÊüãÈ
yang bahan bakarnya adalah
manusia dan batu; penjaganya ¾¢
È Èüɺ¥ ¢È ÉþÉÜÊàÈ È ÿÉÂÈ þÊ ÊüÌ¥ Ê ÀÉ ¢øÈ ìÌÉó
malaikat-malaikat yang kasar,
keras, dan tidak mendurhakai

ËÊ Àʤ ~ þÊ ôó¢Ê¥ ½ÌÂÊ ÌÌ É«


Allah terhadap apa yang di-
perintahkan-Nya kepada mere- öÆ ôÌÉÜÈó ½ÈÂÌ Ìó¦
ÀÈ ¢ÈÈ Ìû Ê̦ ¢ÈüºÌÏÂÈÂÈ ^ `öÆ ÜÊ ßÈ
ka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.

úÇ ÿÌÂÈ Ù ÈôßÈ ¢ÅüÿÌÂÈ Éþ÷É¢ Éþ¬ÌÈôøÈ ·È þÊÌ ¾È Êó¦ÈÊ¥


b. Beribadah kepada Allah
Êó ÂðÉ ËÌ ¦ ÀÈÊ ¢ úÊ ÷¢ß Êç þÉó¢ÐÊçÂ
SWT Ì ÌÈ È É È È
^ `ÂÉ Ð Ê øÌó¦ Èóʤ î ÊÊ
È Ì ¾È ó¦È óÂÈ
Al-$Q·DP> @
È
Ê¥ ½ÈÂÊ ÌÌ É« ÀÌ È¢ Ù ÈôßÈ ½¦È ¾È ÿ¢
È ³È ÀÌ Ê¤ÂÈ

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 245
Ade Kartini, Asep Maulana

~ ¢øÈ É àÌ ØÊ É« È Èç öÆ ôÌ ßÊ þÊÊ¥ î
È Èó Æ
È ÌÈó ¢÷È
syukurlah kepada Allah. Dan
barangsiapa yang bersyukur
~ ¢ÅçÂÂÉ àÌ ÷È ¢ÈºÌû¾ó¦ Êç ¢øÈ É º¦Ì·¢ Ê ÏÂ
ÈÈ
(kepada Allah), maka
sesungguhnya ia bersyukur un-
öɯ ‚ Èóʤ §¢ È ÈûÈ¢ úÌ ÷È òÈ Ê¦ÇÈ ÞÌ Ê¦«¦ÂÈ
tuk dirinya sendiri; dan ba-
rangsiapa yang tidak bersyukur,
öÌ É¬ºüÌïÉ ¢øÈ Ê¥ öÌ ðÉ ÉËʦȺûɘÈç öÌ ðÉ Éà³ÊÂÌ ÷È Èóʤ maka sesungguhnya Allah Ma-
ha Kaya lagi Maha Terpuji".
ÀÌ Ê¤ ¢ È ºûʤ Èüɺ¥ ¢È ^ `ÀÈ ÉôøÈ àÌ ºÈ« 13. Dan (ingatlah) ketika
Luqman berkata kepada anak-
úÌ ðÉ È¬ºÈç ¾Ç ®ÈÂÌ »È úÌ ÷Ê Ç̈ ¦·È ¾¢ È ìÈ ºÌ°÷Ê î
nya, di waktu ia memberi pela-
É È« jaran kepadanya: "Hai anak-
ÂÈÌ ¢ ©¦ Ê Â¢øÈó¦ Êç ÂÈ¢ Ç̈Â¼Ï Êç ku, janganlah kamu mem-
ÈÈ Ì ÈÌ È persekutukan Allah,
Ê Ê °È ̦ Êç
Èþôó¦ Àʤ ‚ Éþôó¦ ¢ È Ê¥ ©Ì̃È µ
sesungguhnya mempersekutukan
Ì (Allah) adalah benar-benar
öÊ ÊëÈ¢ Èüɺ¥ ¢È ^ `ÂÆ Ê¦»È æ Æ ØÊ Èó
kezaliman yang besar". 14.
Dan Kami perintahkan kepada
úÊ ßÈ ÈþÌû¦ÂÈ »Â Ê ÂàøÌó¢Ê¥ Â÷̢ È̈ È Ðó¦ manusia (berbuat baik) kepada
ÉÌ È ÌÉ È dua orang ibu-bapaknya; ibunya
telah mengandungnya dalam
~î È È¥¢ÏÈ È ¢ ¢÷È Ù ÈôßÈ ÂÌʦϦ Ì ÂÈ ÂÊ ðÈ üÌøÉ Ìó¦ keadaan lemah yang bertambah-

^ `°Ê ÷ÉÉ Ì¦ ¿ÊÄÌ ßÈ úÌ ÷Ê î


tambah, dan menyapihnya da-
Ê
È óÈ̄Ù Àʤ lam dua tahun. Bersyukurlah
kepada-Ku dan kepada dua
ÂÌ ÷É Ì¢ÂÈ È̈ È Ðó¦ öÊ ÊëÈ¢ Èüɺ¥ ¢È orang ibu bapakmu, hanya
kepada-Kulah kembalimu. 15.
Ê
ÂÌÊ¦Ï¦Ì ÂÈ ÂÊ ðÈ üÌøÉ Ìó¦ úÊ ßÈ ÈþÌû¦ÂÈ »ÂÂÉ àÌ øÈ Ìó¢Ê¥ Dan jika keduanya me-
maksamu untuk memperseku-
úÌ ÷Ê î Ê
È óÈ̄Ù Àʤ ~ î È ¢ ¢÷È Ù ÈôßÈ
È È¥¢ÏÈ tukan dengan Aku sesuatu yang
tidak ada pengetahuanmu ten-
Êç ¾Ì Ð Ê Ìë¦Â ^ `°Ê ÷É Ì¦ ¿ÊÄß
È É ÌÈ tang itu, maka janganlah kamu
mengikuti keduanya, dan per-
Àʤ ‚ î È Ê« Ì Ï
È úÌ ÷ Ò
Ê ÔãÌ ¦Â î
Ì É È È ÊÌÌ ÷È gaulilah keduanya di dunia
dengan baik, dan ikutilah jalan
© Ê ÏÈ Ì¦
©¦ ÂÈðÈ ÌûÈ¢
É ÌÐ È Èó ÈÌ orang yang kembali kepada-Ku,
kemudian hanya kepada-Kulah
^ `ÂÊ øÊ ¸È Ìó¦ kembalimu, maka Kuberitakan
kepadamu apa yang telah kamu
Artinya: 12. Dan sesungguhnya kerjakan. 16. (Luqman berka-
telah Kami berikan hikmat ta): "Hai anakku, sesungguhnya
kepada Luqman, yaitu: "Ber-

246 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 2, Oktober 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

jika ada (sesuatu perbuatan) úÈ ÷Ê þôó¦


Ê ºÈóʤ ¤·È Ê
È ¢ÂÈ Âƺ̺»È ÄÊ ºìÈ Ìó¦ úÉ ÷šÌ øºÉ ÌóȦ
seberat biji sawi, dan berada da-
lam batu atau di langit atau di
dalam bumi, niscaya Allah
• ÂºÆ Ìº»È òºËÇ ïÉ Ì ºÊçÂÈ •æ Ê ÌÊàÔó¦ úÊ ÷ÊšÌ øºÌó¦
É
Ê Ê¥ îº Ê
Ì ÂÊ º·Ì ¦
akan mendatangkannya (mem-
balasinya). Sesungguhnya Allah
ÄºÌ ´È àºÌ È« ÈÂÈ þôó¢ È ÉàºèÈ ºüÌȺ ¢÷È ºÈôºßÈ ´
Maha Halus lagi Maha Menge- Artinya: Mukmin yang kuat lebih
tahui. 17. Hai anakku, diri- baik dan lebih dicintai Allâh Azza wa
kanlah shalat dan suruhlah Jalla daripada Mukmin yang lemah;
(manusia) mengerjakan yang dan pada keduanya ada kebaikan.
baik dan cegahlah (mereka) dari Bersungguh-sungguhlah untuk
perbuatan yang mungkar dan mendapatkan apa yang bermanfaat
bersabarlah terhadap apa yang bagimu dan mintalah pertolongan
menimpa kamu. Sesungguhnya kepada Allâh (dalam segala urusanmu)
yang demikian itu termasuk hal- serta janganlah sekali-kali engkau me-
hal yang diwajibkan (oleh Al- rasa lemah.
lah). 18. Dan janganlah kamu
memalingkan mukamu dari Setelah penetapan tujuan,
manusia (karena sombong) dan
janganlah kamu berjalan di maka disusunlah program dengan
muka bumi dengan angkuh. maksud untuk mencapai tujuan
Sesungguhnya Allah tidak me-
nyukai orang-orang yang som- yang telah ditetapkan. Program
bong lagi membanggakan diri. harus terencana dan terukur agar
19. Dan sederhanalah kamu
dalam berjalan dan lunakkan- pencapaian tujuan bisa maksimal
lah suaramu. Sesungguhnya se- dan optimal. Program yang bisa
buruk-buruk suara ialah suara
keledai. dijalankan dalam rangka me-
nanamkan dan menumbuhkan
d. Membentuk anak agar kuat karakter anak di dalam keluarga
secara individu, sosial, dan dengan cara sebagai berikut:
profesional19

19 Helmawati, Pendidikan Keluarga, hlm. 51

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 247
Ade Kartini, Asep Maulana

1. Peneladanan 3. Pemberian nasihat


QS.Al-Ahzab [33] :21 QS. Al-Thalaq [65]:2

þÊ ôó¦ ¾Ê ÇÉ °È Êç öÌ ðÉ Èó ÀÈ ¢ïÈ ¾Ì ìÈÈó É ßÈ É öÌ ðÉ ÊóÈ̄Ù


úÉ ÷ÊšÌ Éº ÀÈ ¢ïÈ úÌ ÷È þÊÊ¥ Ú
Ê
Èþôó¦ ³É ÂÌ Èº ÀÈ ¢ïÈ úÌ øÈ ó Æ̈ ÈüÈÈ ·È Æ̈ È ÇÉ
Ì¢ ^ `ÂÊ »Ê ̦ ¿Ê Ì ºÈÌó¦ÂÈ þÊ ôó¢Ê¥
¦ÂÅ Ê°ïÈ Èþôó¦ ÂÈïÈ È¯ÂÈ ÂÈ»Ê Ì¦ ¿È Ì ºÈÌó¦ÂÈ Artinya: Demikianlah diberi
pengajaran dengan itu orang
^ ` yang beriman kepada Allah dan
hari akhirat.
Artinya: Sesungguhnya telah
ada pada (diri) Rasulullah itu 4. Pemberian perhatian
suri teladan yang baik bagimu QS. Al-Baqarah [2]: 233
(yaitu) bagi orang yang ú É ºÉ« È ÈÌ ÊïÂÈ ú É ºÉë±Ì°Ê ÉþÈó ®Ê Éó Ì øÈ Ìó¦ ÈôßÈ ÂÈ
mengharap (rahmat) Allah dan
^ Ê ÂàøÌó¢Ê¥
`»Â
(kedatangan) hari kiamat dan
ÉÌ È
dia banyak menyebut Allah.
5. Pemberian hukuman
2. Pembiasaan
QS. Al-Baqarah [2]: 179
QS. Al-Rum [31]: 30
Ê Ê ÂÌØÊç ú É ºÉ« È ÈÌ ÊïÂÈ ú É ºÉë±Ì°Ê ÉþÈó ®Ê Éó Ì øÈ Ìó¦ ÈôßÈ ÂÈ
¢ È ºÌÈôßÈ ²¢üó¦
È ÂÈÈØÈç ¬ó¦ þôó¦ © ÈÈ
Ê Ê Ê Ê ÂàøÌó¢Ê¥
îÈ óÈ̄Ù I þÊ ôó¦ êÊ ôÌ ¼È ó òÈ ¾¦ÌºÈ« È I ^ `»ÂÉÌ È
Ê ÂȺȰïÌ È¢ úðÊ ÈóÙÂÈ öÉ ËÊìÈ Ìó¦ úÉ ¾ÊË ó¦
È ²¢üó¦ Artinya: Dan dalam qishaash
itu ada (jaminan kelangsungan)
^ `ÀÈ øÉ ÈôàÌ Èº hidup bagimu, hai orang-orang
yang berakal, supaya kamu ber-
Artinya: (tetaplah atas) fitrah Al- takwa.20
lah yang telah menciptakan manu-
sia menurut fitrah itu. Tidak ada Proses adalah suatu kegiatan
peubahan pada fitrah Allah. (Itu-
lah) agama yang lurus; tetapi ke- yang disengaja untuk
banyakan manusia tidak menge-
tahui 20 Abdullah Nashih Ulwan,
Tarbiyah al-Aulad, (Jakarta: Pustaka Ama-
ni, 1995), terj., hlm 1-182

248 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 2, Oktober 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

mengarahkan program agar dapat sep kedua oleh al-Syaibani.22 Pe-


mencapai tujuan yang ditetapkan. rumusan kurikulum kedua tokoh
Aan Hasanah mencan- memang berbeda. Perbedaan han-
tumkan kurikulum, guru, siswa, ya terletak pada pembagian materi
strategi, metode, dan lingkungan yang akan diajarkan ke anak sesuai
sebagai komponen yang mengisi dengan usia dan tahap perkem-
proses.21 Proses pendidikan di da- bangan saja. Selain hal yang telah
lam keluarga pun mempunyai ku- disebut, ada beberapa hal yang
rikulum, walau komponen lain sama dari kedua tokoh ini yang
tidak akan bisa masuk ke dalam bisa kita berikan garis bawah, yai-
lembaga keluarga. Paling tidak ada tu: 1) Aqidah; 2) Ibadah; 3)
tiga komponen yang bisa masuk Akhlak; 4) Olah raga dan
ke dalam proses ini yaitu: kuriku- Kesehatan; 5) Bahasa; dan 6)
lum, metode, dan strategi. Kesenian.
Kurikulum yang dapat diap- Dalam proses pendidikan
liksikan di dalam pendidikan keluarga pun terdapat metode.
keluarga tentu berbeda dengan Beberapa metode telah dican-
kurikulum yang ada di lembaga tumkan di atas sebelum tulisan ini.
formal. Kurikulum yang bisa di- Metode sebelumnya adalah
adopsi untuk pendidikan karakter metode pendidikan keluarga
dalam keluarga ada dua rujukan. secara umum. Metode yang di-
Konsep kurikulum pertama maksud dalam bagian ini adalah
disusun oleh Ibnu Sina, dan kon- metode aplikatif yang fokus lang-

21 Aan Hasanah, Pendidikan 22 Helmawati, Pendidikan Keluar-

Karakter, hlm 119 ga, hlm. 54-56

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 249
Ade Kartini, Asep Maulana

sung ke arah pembentukan karak- al-Syaibani. Jika Ibnu Sina mem-


ter anak. Helmawati menulis ada bagi strategi pendidikannya men-
enam metode yang langsung ap- jadi tiga tingkatan menurut usia,
likatif untuk hal ini yaitu: 1) sedangkan al-Syaibani membag-
Metode Keteladanan, 2) Metode inya dengan istilah kurikulum
Percontohan, 3) Metode Pembi- tahap pertama dan kurikulum
asaan, 4) Metode Pengulangan, 5) tahap akhir.24
Metode Pelatihan, 6) Metode Mo- b) Penetapan potensi perla-
tivasi.23 kuan pendidikan karakter
Komponen ketiga dari terhadap anak.
proses adalah strategi. Strategi Dalam proses pendidikan
yang digunakan pada pendidikan perlu menghadapi dua potensi
karakter dalam keluarga bisa yang terdapat dalam diri anak, yai-
terpadu dalam konsep kurikulum tu potensi positif dan negatif. Dari
dan metode. Maksud hal tersebut dua potensi inilah ditetapkan
adalah penetapan strategi seb- strategi pendidikan kerakter. Per-
etulnya ada dalam konsep kuriku- tama, perlakuan yang bersifat posi-
lum dan metode itu sendiri. Untuk tif. Kedua,a) perlakuan yang bersi-
kejelasan bisa diurai sebagai beri- fat penjagaan (preventif).
kut: Mendidik bersifat positif be-
a) Pemberian perlakuan pen- rarti berpusat pada dasar-dasar
didikan karakter disesuaikan yang kuat dan sesuai dengan
dengan tingkat perkem- akhlak mulia dan bertujuan me-
bangan usia anak. nanamkan kemuliaan. Seperti me-
Pernyataan ini ada dalam nanamkan keimanan dan
konsep kurikulum Ibnu Sina dan ketakwaan. Adapun mendidik

23 Helmawati, Pendidikan Keluar- 24 Helmawati, Pendidikan Keluar-

ga, hlm. 166-169 ga, hlm. 54-56

250 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 2, Oktober 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

yang bersifat penjagaan artinya random tak terlepas dari batasan


menghindarkan anak dari segala waktu. Dalam evaluasi inilah re-
macam keburukan, baik individual ward dan punishment bisa dimun-
maupun sosial.25 culkan sebagai bentuk evaluasi.
Langkah terakhir dari suatu Dari paparan di atas
model adalah evaluasi. Evaluasi mengenai model pengembangan
yang dimaksud di sini adalah un- pendidikan karakter dalam keluar-
tuk mengukur efektivitas pelaksa- ga, didapatlah sebuah model di
naan penerapan model. Langkah bawah ini:
evaluasi pendidikan di dalam Gambar 2.3
keluarga tentu berbeda dengan Model pengembangan pendidikan
karakter dalam keluarga
evaluasi yang dilakukan sekolah
Pendidikan Karakter
formal. Bentuk evaluasi pendidi-
kan karakter dalam keluarga
dilihat dari performance. Performance
sendiri merupakan bentuk evaluasi 1. Tujuan 2. Program 3. Proses 4. Evaluasi

di lembaga formal, perbedaan ter-


letak pada jangka waktu pem- Memelihara Peneladana Kurikulu Performance
berian evaluasi. Maksud hal ini keluarga, n, m,
Beribadah, Pembi- Metode,
bila di lembaga formal evaluasi Akhlak asaan,
Strategi

dilakukan pada waktu yang diten- mulia, Kuat Pemberian,


secara nasihat,
tukan, bila di dalam keluarga eval- individu, Pemberian
uasi dilakukan orang tua secara sosial, dan perhatian,
profesional Pemberian
hukuman
25 Helmawati, Pendidikan Keluar-
ga, hlm. 59

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 251
Ade Kartini, Asep Maulana

harus dilakukan. Tujuan ini yang

Simpulan akan menuntun ke mana program


ini diarahkan. Untuk memenuhi
Karakter itu perlu dibangun,
hal tersebut dibuatlah sebuah
dibentuk, ditempa, dan dikem-
model pengembangan pendidikan
bangkan serta dimantapkan.
karakter dalam keluarga.
Karakter sangat dipengaruhi oleh
Melalui beberapa pendeka-
kondisi lingkungan, baik ling-
tan, metode, dan strategi yang te-
kungan kecil di rumah, di
lah dipaparkan diharapkan model
masyarakat, dan selanjutnya
bisa menjadi salah satu acuan da-
meluas di kehidupan berbangsa
lam program pendidikan karakter
dan bernegara bahkan di ke-
dalam keluarga. Harapan semoga
hidupan global. Keluarga merupa-
keluarga Indonesia bisa menjadi
kan peran utama dalam me-
embrio tumbuhnya generasi
nanamkan karakter kepada anak.
berkarakter di masa yang akan da-
Hal ini merupakan sebuah
tang yang mampu merubah wajah
konsekuensi kausalitas dan sunnah
dunia menjadi lebih indah dan
Allah yang tak bisa dielakkan.
damai.
Seorang anak akan menjadi
Model pengembangan yang
baik jika dididik dengan cara yang
dipaparkan tentu masih jauh dari
baik pula. Begitu pun sebaliknya
kata sempurna. Harapan bagi
jika dididik dengan cara yang ku-
praktisi dan pemerhati pendidikan
rang baik maka anak akan menjadi
agar dapat menyempurnakan
tidak baik. Pendidikan karakter
model ini dengan lebih baik dan
yang mempunyai nilai yang luhur
sempurna. Penambahan kompo-
haruslah dirancang dalam sebuah
nen masih bisa ditambahkan da-
model pendidikan. Penetapan
lam model tersebut.
tujuan adalah hal pertama yang

252 | Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember
An-E]• [ : Jurnal Kajian Perempuan & Keislaman
Vol. 13, No. 2, Oktober 2020
p-ISSN:2086 -0749
e-ISSN:2654-4784

Daftar Pustaka bangkan Karakter Anak yang


Islami. Jakarta: Bumi Aksara.
Adhim, Mohammad Fauzil. 2015.
Positive Parenting. Yogyakarta: Ulwan, Abdullah Nashih. 1995.
Pro U-Media. Tarbiyah al-Aulad. terj. Jakar-
ta: Pustaka Amani.
Aqib, Zainal. 2014. Pendidikan
Karakter Membangun Perilaku
Positif Anak Bangsa. Ban- http://tafsirq.com/en
dung: Yrama Widya.
http://www.mutiarahadits.com/7
Hasanah, Aan. 2013. Pendidikan 2/68/76/makna-setiap-anak-
Karakter Berperspektif Islam. terlahir-dalam- keadaan-fitrah.htm
Bandung: Insan Komunika.
https://almanhaj.or.id/3841-
Helmawati. 2014. Pendidikan mukmin-yang-kuat-lebih-baik-
Keluarga Teoritis dan Praktis. dan-lebih-dicintai- oleh- al-
Bandung: Remaja Rosda- lah-subhanahu-wa-taala.html
karya.

Hurlock, Elizabeth. 1997. Devel-


opment Psycology. terj. Jakarta:
Erlangga.

Lickona, Thomas. 2012. Educating


for Character Mendidik Untuk
Membentuk Karakter.
terj. Jakarta: Bumi Aksara.

Muslich, Masnur. 2014. Pendidi-


kan Karakter Menjawab Tan-
tangan Krisis Multidimen-
sional. Jakarta: Bumi Aksara.

Sani, Ridwan Abdullah dan Mu-


hammad Kadri. 2016. Pen-
didikan Karakter Mengem-

Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) LP2M IAIN Jember | 253

Anda mungkin juga menyukai