Anda di halaman 1dari 1

Cari

Komunikasi Kelompok
Kecil

Diunggah oleh grace tampi

 0 penilaian · 20 tayangan · 7 halaman


Judul yang ditingkatkan AI

Informasi Dokumen 

Judul Asli
Unduh
KOMUNIKASI KELOMPOK KECIL.docx 
Hak Cipta
© © All Rights Reserved

Format Tersedia
DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
BAB I
Bagikan dokumen Ini KONSEP TEORI

2.1 Pengertian Komunikasi Kelompok Kecil

Pengertian kelompok dari segi persepsi, seperti dikemukakan oleh Smith,


“We may define a social group as a unit consisting of a plural number of separate
Facebook Twitter
organism (agents) who have a collective perception of their unity and who have
the ability to act or are acting in a unitary manner toward their environment”.


Dalam hal ini, Smith menggunakan istilah social groupsebagai unit yang terdiri
atas beberapa anggota yang mempunyai persepsi bersama tentang kesatuan
mereka (Walgito, 2007:6-7). Selain itu terdapat juga pengertian kelompok atas
Email
dasar motivasi, tujuan, interdepedensi, interaksi, dan juga struktur.

Komunikasi kelompok kecil (small group communication) merupakan


komunikasi yang berlangsung secara tatap muka karena komunikator dan
Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?
komunikan berada dalam situasi saling berhadapan dan saling melihat. Para
anggotanya saling berinteraksi satu sama lain dan lebih intens.

Menurut Shaw (1976) ada enam cara untuk mengidentifikasikan suatu


komunikasi kelompok kecil yaitu suatu kumpulan individu yang dapat
mempengaruhi satu sama lain, memperoleh beberapa kepuasan satu sama lain,
berinteraksi untuk beberapa tujuan, mengambil peranan, terikat satu sama lain,
Apakah konten ini tidak pantas? Laporkan Dokumen Ini
dan berkomunikasi tatap muka. Jika salah satu dari komponen itu hilang, individu
yang terlibat tidaklah berkomunikasi dalam kelompok kecil (Muhammad,
2000:182).

Ada empat elemen kelompok yang dikemukakan oleh Adler dan Rodman
yaitu interaksi, waktu, ukuran, dan tujuan. Interaksi dalam komunikasi kelompok
merupakan faktor yang penting, karena melalui interaksi inilah, kita dapat melihat
perbedaan antara kelompok dengan istilah yang disebut dengan coact. Coact
adalah sekumpulan orang yang secara serentak terikat dalam aktivitas yang sama,
namun tanpa komunikasi satu sama lain. Sekumpulan orang yang berinteraksi
untuk jangka waktu yang singkat, tidak dapat digolongkan sebagai kelompok,

Gratis Ongkir RP0


Shopee

karena kelompok mempersyaratkan interaksi dalam jangka waktu yang panjang


sehingga akan dimiliki karakteristik atau ciri yang tidak dipunyai oleh kumpulan
yang bersifat sementara. Ukuran atau jumlah partisipan dalam komunikasi
kelompok tidak ada yang pasti. Tujuan yang mengandung pengertian bahwa
keanggotaan dalam suatu kelompok akan membantu individu yang menjadi
anggota kelompok tersebut dapat mewujudkan satu atau lebih tujuannya (Bungin,
2006:266-267).

Menurut Arni Muhammad (2000:182-184), tujuan komunikasi kelompok


kecil mungkin dapat digunakan untuk menyelesaikan bermacam-macam tugas
atau untuk memecahkan masalah. Akan tetapi, dari semua tujuan itu sebenarnya
dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu untuk tujuan personal dan tujuan
yang berhubungan dengan tugas atau pekerjaan. Alasan seseorang masuk dalam
kelompok dapat dibedakan atas empat tujuan utama yaitu untuk hubungan sosial,
penyaluran, untuk terapi, dan untuk belajar. Tujuan tersebut merupakan tujuan
personal. Sedangkan tujuan yang berhubungan untuk menyelesaikan tugas atau
pekerjaan yaitu untuk membuat keputusan dan pemecahan suatu masalah.

2.1 Tipe Komunikasi Kelompok Kecil

Ronald B. Adler dan George Rodman dalam bukunya Understanding


Human Communication, membagi kelompok kecil dalam tiga tipe, yaitu:

a. Kelompok Belajar (Learning Group)

Kata ‘belajar’ atau learning, tidak tertuju pada pengertian pendidik an


sekolah saja, namun juga termasuk belajar dalam kelompok (learning group),
seperti kelompok keterampilan, kelompok belajar musik, kelompok bela diri,
kelompok diskusi dan sebagainya. Tujuannya adalah meningkatkan informasi,
pengetahuan, dan kemampuan diri para anggotanya.

b. Kelompok Petumbuhan (Growth Group)

Kelompok pertumbuhan memusatkan perhatiannya kepada permasalahan


pribadi yang dihadapi para anggotanya. Wujud nyatanya adalah kelompok

bimbingan perkawinan, kelompok bimbingan psikologi, kelompok terapi, serta


kelompok yang memusatkan aktivitasnya pada pertumbuhan keyakinan diri, yang
biasa disebut dengan consciousness-raising group.

c. Kelompok Pemecahan Masalah (Problem Solving Group)

Kelompok ini bertujuan untuk membantu anggota kelompok lainnya


memecahkan masalahnya. Kelompok akan memberi akses informasi kepada
individu sehubungan dengan masalah yang dialaminya, berupa pengalaman
anggota kelompok lain ketika menghadapi masalah yang sama, atau informasi lain
yang dapat membantu individu memecahkan masalahnya. Kelompok juga
memberi kekuatan emosional kepada individu dalam membuat keputusan dan
melakukan sebuah tindakan untuk mengatasi masalah individu (Bungin,
2006:270-271).

Tipe komunikasi kelompok kecil dinilai oleh banyak kalangan sebagai


pengembangan dari komunikasi antarpribadi. Trenholm dan Jensen (1995:26)
mengatakan bahwa komunikasi antara dua orang yang berlangsung secara tatap
muka, biasanya bersifat spontan dan informal. Peserta satu sama lain menerima
umpan balik secara maksimal. Peserta komunikasi berperan secara fleksibel
sebagai pengirim dan penerima. Setelah orang ketiga bergabung di dalam interaksi
tersebut, berakhirlah komunikasi antarpribadi, dan berubah menjadi komunikasi
kelompok kecil (Wiryanto, 2005:45).

2.3 Karakteristik Komunikasi Kelompok Kecil

Karakteristik komunikasi dalam kelompok ditentukan melalui dua hal,


yaitu norma dan peran. Norma adalah kesepakatan dan perjanjian tentang
bagaimana orang-orang dalam suatu kelompok berhubungan dan berperilaku satu
dengan lainnya.

Norma oleh para sosiolog disebut juga dengan ‘hukum’ (law) ataupun
‘aturan’ (rule), yaitu perilaku-perilaku apa saja yang pantas dan tidak pantas untuk
dilakukan dalam suatu kelompok.

Ada tiga kategori norma kelompok, yaitu norma sosial, prosedural, dan
tugas. Norma sosial mengatur hubungan di antara para anggota kelompok.
Sedangkan norma prosedural menguraikan dengan lebih rinci bagaimana
kelompok harus beroperasi, seperti bagaimana suatu kelompok harus membuat
keputusan, apakah melalui suara mayoritas ataukah dilakukan pembicaraan
sampai tercapai kesepakatan. Dari norma tugas memusatkan perhatian pada
bagaimana suatu pekerjaan harus dilakukan (Bungin, 2006: 267). Norma selalu
ada dalam kelompok, bagaimana pun kecilnya suatu kelompok.

Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan (status). Apabila seseorang


melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia
menjalankan suatu peran. Peran dibagi menjadi tiga, yaitu peran aktif, peran
partisipatif, dan peran pasif. Peran aktif adalah peran yang diberikan oleh anggota
kelompok karena kedudukannya di dalam kelompok sebagai aktivis kelompok,
seperti pengurus. Peran partisipatif adalah peran yang diberikan oleh anggota
kelompok pada umumnya kepada kelompoknya, partisipasi anggota macam ini
akan memberi sumbangan yang sangat berguna bagi kelompok itu sendiri.
Sedangkan peran pasif adalah sumbangan anggota kelompok yang bersifat pasif,
di mana anggota kelompok menahan diri agar memberi kesempatan kepada
fungsi-fungsi lain dalam kelompok dapat berjalan dengan baik atau agar tidak
terjadi pertentangan dalam kelompok karena adanya peran-peran yang
kontradiktif (Bungin, 2006:267-268).

2.4 Fungsi Komunikasi Kelompok Kecil

Keberadaan suatu kelompok, baik kelompok kecil ataupun kelompok


besar, dalam masyarakat dicerminkan oleh adanya fungsi-fungsi yang akan
dilaksanakannya. Fungsi-fungsi tersebut mencakup fungsi hubungan sosial,
pendidikan, persuasi, pemecahan masalah, dan pembuatan keputusan, serta fungsi
terapi. Semua fungsi tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat,
kelompok, dan para anggota kelompok itu sendiri. Fungsi-fungsi tersebut antara
lain :

a. Fungsi pertama dalam kelompok adalah hubungan sosial, dalam arti bagaimana
suatu kelompok mampu memelihara dan memantapkan hubungan sosial di antara
para anggotanya, seperti bagaimana suatu kelompok secara rutin memberikan
kesempatanan kepada anggotanya untuk melakukan aktivitas yang informal,
santai, dan menghibur.

b. Pendidikan adalah fungsi kedua dari kelompok, dalam arti bagaimana sebuah
kelompok secara formal maupun informal bekerja untuk mencapai dan
mempertukarkan pengetahuan. Fungsi pendidikan tergantung pada tiga faktor,
yaitu jumlah informasi baru yang dikontribusikan, jumlah partisipan dalam
kelompok, serta frekuensi interaksi di antara para anggota kelompok.

c. Fungsi persuasi.

Seorang anggota kelompok berupaya mempersuasi anggota lainnya supaya


melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Seseorang yang terlibat usaha-usaha
persuasif dalam suatu kelompok, membawa resiko untuk tidak diterima oleh para
anggota lainnya, jika usaha-usaha persuasifnya terlalu bertentangan dengan nilai-
nilai yang berlaku dalam kelompok, dan justru dapat menimbulkan konflik dalam
kelompok.

d. Fungsi problem solving.

Kelompok juga dicerminkan dengan kegiatan-kegiatannya untuk


memecahkan persoalan dan membuat keputusan-keputusan. Pemecahan masalah
(problem solving) berkaitan dengan penemuan alternatif atau solusi yang tidak
diketahui sebelumnya, sedangkan pembuatan keputusan (decision making)
berhubungan dengan pemilihan antara dua atau lebih solusi.

e. Fungsi terapi.

Kelompok terapi memiliki perbedaan dengan kelompok lainnya, karena


kelompok terapi tidak memiliki tujuan. Objek dari kelompok terapi adalah
membantu setiap individu mencapai perubahan personalnya. Tentunya, individu
tersebut harus berinteraksi dengan anggota kelompok lainnya guna mendapatkan

Dipercayai oleh lebih dari 1 juta anggota

Coba Scribd GRATIS selama 30 hari untuk mengakses


lebih dari 125 juta judul tanpa iklan atau gangguan!

Mulai Coba Gratis

Batalkan Kapan Saja.

Bagikan dokumen Ini


    

Anda mungkin juga menyukai

Dokumen 7 halaman

BAB II
Safar Kapk
Belum ada peringkat

Dokumen 9 halaman

Kombis Kel 8
Claudia Merry
Belum ada peringkat

Dokumen 7 halaman

KOMUNIKASI KELOMPOK
Dharma DBL
Belum ada peringkat

Majalah Podcast Partitur

Dokumen 17 halaman

jiunkpe-is-s1-2016-51411055-
35329-social_climber-chapter2
Dimas T
Belum ada peringkat

Dokumen 14 halaman

KONSEP KOMUNIKASI
TERAPEUTIK PADA KELOMPOK
Syifa Widiyanti
Belum ada peringkat

Dokumen 23 halaman

Teori Komunikasi Kelompok-


Kel4
Alexander
Belum ada peringkat

Dokumen 14 halaman

4_komunikasi_kelompok
Alibaba Dzulqarnain
Belum ada peringkat

Dokumen 9 halaman

KOMUNIKASI KELOMPOK
melitadisi
Belum ada peringkat

Dokumen 17 halaman

Komunikasi Agribisnis
Komunikasi Kelompok Dan…
Organisasi
Aldy Mochammad Faiz Raksayudha
Belum ada peringkat

Dokumen 12 halaman

Sistem_Komunikasi_Kelompok
(1).rtf
Dessy Utami
Belum ada peringkat

Dokumen 7 halaman

Materi Tambahan 6 PIK


Adi Thonkwaq
Belum ada peringkat

Dokumen 8 halaman

Komunikasi kelompok
Muhammad MiNa Farid
Belum ada peringkat

Tampilkan lebih banyak

Tentang Dukungan

Tentang Scribd Bantuan / Pertanyaan Umum

Media Aksesibilitas

Blog kami Bantuan pembelian

Bergabunglah dengan tim AdChoices


kami!
Penerbit
Hubungi Kami

Undang teman Sosial


Hadiah Instagram
Scribd untuk perusahaan Twitter

Facebook
Hukum
Pinterest
Syarat

Privasi

Hak Cipta

Preferensi Cookie

Jangan menjual atau


membagikan informasi
pribadi saya

Dapatkan aplikasi gratis kami

Buku audio • Buku • Dokumen • Majalah • Podcast •


Partitur

Bahasa: Bahasa Indonesia

Hak cipta © 2023 Scribd Inc.

Unduh

Anda mungkin juga menyukai