Anda di halaman 1dari 96

STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR

JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................... i


Daftar Isi ...................................................................................................... ii
Tim Penyusun .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Filosofi Pelatihan ............................................................... 2

BAB II JENJANG JABATAN, PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI 4


A. Jenjang Jabatan ................................................................. 4
B. Peran .............................................................................. 4
C. Fungsi ............................................................................... 4
D. Kompetensi ...................................................................... 6

BAB III STANDAR PELATIHAN 13


A. Tujuan Standar .................................................................. 13
B. Kebijakan Pelatihan ......................................................... 13
C. Strategi Pelatihan ............................................................ 14
D. Standar Pelatihan ........................................................... 15

BAB IV STANDAR KURIKULUM PELATIHAN 16


A. Tujuan Pelatihan ............................................................... 16
B. Struktur Program ............................................................ 18
C. Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) ..................... 20
D. Diagram Proses Pembelajaran ......................................... 83
E. Proses dan Metode Pembelajaran .................................... 86
F. Peserta dan Pelatih/Fasilitator........................................... 87
G. Penyelenggara dan Tempat Penyelenggaraan ................ 88
H. Evaluasi ........................................................................... 88
I. Sertifikat Pelatihan ......................................................... 89

BAB V PENUTUP 90

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2014
ii
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

TIM PENYUSUN

Penasehat
Suhardjono, SE, MM
(Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur)

Penanggung Jawab
dr. Eka Jusup Singka, M.Sc
(Kepala Bidang Diklat Teknis & Fungsional Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur)

Ketua
Dewi Sukorini, SKM, M.Pd
(Kepala Sub Bidang Diklat Fungsional Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur)

Sekretaris
dr. Indriya Purnamasari

Tim Penyusun Kurikulum


Tasripin, SKM, MKM
Selamet Riyadi, SKM, M.KKK
Dr. Robiana Modjo, SKM, M.Kes
Doni Hikmat Ramdhan, SKM, M.KKK, PhD
Mila Tejamaya, S.Si, MOHS, PhD
Hendra, SKM, M.KKK
Dr. dr. L. Meily Kurniawidjaja, M.Sc., Sp.Ok
dr. Istiati Suraningsih, MKK
Dr. Indri Susilowati Hapsari, SKM, M.KKK
Hana Fajar Septanti, SKM, MKM

Anggota Teknis
Sagung Ngurah Budastriwati, S.Pd
Nur Afifah Kurniati, S.Sos
Yanuardo G.D. Sinaga, ST
Afriani Tinurbaya, S.Kep

Anggota Administrasi
Muhammad, SE
Ary Kusdiana
Nurhayati

KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR – 2014
iii
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Upaya pelayanan kesehatan yang berkualitas perlu didukung oleh ketersediaan
sumber daya manusia kesehatan yang memiliki peran dan fungsi sebagai
pelaksana teknis berbagai upaya kesehatan secara profesional. Sumber daya
manusia kesehatan yang dimaksud disini mencakup seluruh tenaga kesehatan
dengan berbagai jenis profesinya, terutama tenaga kesehatan yang berstatus
aparatur atau Pegawai Negeri Sipil. Dalam rangka menyediakan aparatur
kesehatan yang akan bertugas sesuai dengan kompetensi dan keahliannya itu,
maka hingga tahun 2014 ini Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi RI telah menetapkan 28 rumpun jabatan fungsional
kesehatan yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak yang penuh
untuk melakukan tugas dan fungsinya sesuai dengan profesinya masing-
masing. Jabatan fungsional adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki
oleh seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Salah
satu rumpun jabatan fungsional tersebut adalah jabatan fungsional
Pembimbing Kesehatan Kerja yang ditetapkan melalui Surat Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13
Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja dan
Angka Kreditnya.

Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja hanya memiliki satu


tingkatan yakni tingkat ahli dengan tiga jenjang mulai dari jenjang Pertama,
Muda hingga Madya. Tugas pokok dari pejabat fungsional Pembimbing
Kesehatan Kerja adalah melakukan kegiatan upaya kesehatan kerja yang
meliputi persiapan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi di bidang kesehatan
kerja. Pengangkatan pertama kali ke dalam jabatan fungsional Pembimbing
Kesehatan Kerja harus memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 13 Tahun 2013
tentang Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja dan Angka
Kreditnya. Pada peraturan tersebut dinyatakan bahwa seorang Pemangku
Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja harus sudah mengikuti dan
lulus Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja paling

1 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
lama 2 (dua) tahun setelah diangkat ke dalam jabatannya. Apabila yang
bersangkutan tidak mengikuti pelatihan sebagaimana dimaksud, maka ia dapat
diberhentikan dari Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja.

Bentuk nyata dari upaya meningkatkan kompetensi dan profesionalisme serta


pengembangan pemangku jabatan fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja
adalah melalui Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan
Kerja. Pelatihan yang diselenggarakan bagi pemangku jabatan fungsional
kesehatan tentunya harus berkualitas dan terstandar. Suatu pelatihan
dinyatakan berkualitas apabila pelaksanaannya mengacu pada pedoman atau
standar akreditasi sebagaimana tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan
RI Nomor 725 Tahun 2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di
Bidang Kesehatan. Adapun salah satu komponen inti yang sangat penting
dalam sebuah pelatihan adalah tersedianya kurikulum dan modul pelatihan
sebagai panduan dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, kurikulum dan
modul pelatihan yang disusun haruslah sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pelatihan.

Untuk penyelenggaraan pelatihan bagi pemangku jabatan fungsional


Pembimbing Kesehatan Kerja, tentu perlu disusun suatu Standar Kurikulum
Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja. Standar
kurikulum inilah yang akan menjadi acuan bagi setiap penyelenggaran
Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja baik di pusat
maupun di daerah. Diharapkan melalui Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional
Pembimbing Kesehatan Kerja ini, semakin banyak jumlah tenaga terlatih yang
mampu menjadi pelaksana sekaligus inisiator upaya kesehatan kerja, sehingga
pada gilirannya akan membantu terwujudnya kesehatan dan keselamatan
kerja.

B. Filosofi Pelatihan
Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja
diselenggarakan dengan menerapkan:
1. Prinsip pembelajaran orang dewasa (andragogi), yaitu bahwa selama
pelatihan peserta memiliki hak untuk:
a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya dalam melakukan kegiatan
upaya kesehatan kerja.

2 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
b. Dipertimbangkan setiap ide dan pendapatnya selama masih berada
dalam konteks pelatihan.

2. Prinsip learning by doing, dimana peserta dimungkinkan untuk mendapatkan


kesempatan dalam:
a. Melakukan kegiatan atau berperan aktif secara perseorangan atau
kelompok dengan menggunakan metode seperti tanya jawab,
presentasi, diskusi kelompok, latihan/exercise, simulasi dan praktik.
b. Melakukan pengulangan terhadap kegiatan yang dilakukan atau
perbaikan terhadap kegiatan yang dirasa perlu.

3. Prinsip pelatihan berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak


untuk:
a. Mendapatkan paket bahan belajar berupa modul pelatihan.
b. Mendapatkan pelatih yang profesional, yang dapat memfasilitasi dengan
berbagai metode dan menguasai materi.
c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki, baik secara auditorial,
visual, maupun kinestetik (gerak).
d. Belajar dengan modal pengetahuan yang dimiliki masing-masing tentang
upaya kesehatan kerja.
e. Melakukan refleksi dan memberikan umpan balik secara terbuka.
f. Melakukan evaluasi (terhadap fasilitator dan penyelenggara) dan
dievaluasi tingkat pemahamannya dalam bidang upaya kesehatan kerja.

4. Prinsip pelatihan berbasis kompetensi, dimana peserta dimungkinkan untuk:


a. Mengembangkan keterampilan langkah demi langkah dalam
memperoleh kompetensi yang ditetapkan dalam pelatihan.
b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan berhasil mendapatkan
kompetensi yang ditetapkan dalam pelatihan.

3 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

BAB II
JENJANG JABATAN, PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI

A. Jenjang Jabatan
1. Jenjang jabatan dan pangkat Pembimbing Kesehatan Kerja dari yang
terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu:
a. Pembimbing Kesehatan Kerja Pertama, terdiri atas pangkat:
1) Penata Muda, golongan ruang III/a;
2) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
b. Pembimbing Kesehatan Kerja Muda, terdiri atas pangkat:
1) Penata, golongan ruang III/c;
2) Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
c. Pembimbing Kesehatan Kerja Madya, terdiri atas pangkat:
1) Pembina, golongan ruang IV/a;
2) Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b;
3) Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.

B. Peran
Setelah mengikuti pelatihan, peserta berperan sebagai pelaksana teknis
fungsional di bidang kesehatan kerja pada unit organisasi lingkup kesehatan
kerja pada instansi pemerintah.

C. Fungsi
Dalam menjalankan perannya, seorang Pembimbing Kesehatan Kerja memiliki
fungsi dalam:
1. Melaksanakan persiapan upaya kesehatan kerja
2. Melaksanakan upaya kesehatan kerja, yang meliputi:
a) Melaksanakan manajemen risiko kesehatan kerja
b) Melakukan pembimbingan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
c) Mengelola gizi pekerja
d) Mengelola Alat Pelindung Diri (APD)
e) Melaksanakan pembimbingan bekerja sehat dan selamat dengan
standard precaution
f) Melaksanakan pembimbingan ergonomi
4 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
g) Melakukan pembimbingan pertolongan pertama (First Aid)
h) Melaksanakan surveilans kesehatan kerja
i) Melakukan Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
j) Memahami pembimbingan Program Kembali Kerja Pasca Sakit
k) Melakukan pengelolaan Bahan Beracun Berbahaya (B3)
l) Melakukan Tanggap Darurat dan Manajemen Kebakaran
m) Melakukan pemberdayaan kesehatan masyarakat pekerja dan
kemitraan
3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi upaya kesehatan kerja
4. Menyusun karya tulis/karya ilmiah di bidang upaya kesehatan kerja
5. Menyusun buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang
upaya kesehatan kerja
6. Melakukan penghitungan angka kredit dan pengajuan Daftar Usul
Penetapan Angka Kredit (DUPAK).

5 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

D. Kompetensi

Dalam menjalankan fungsinya, seorang Pembimbing Kesehatan Kerja memiliki kompetensi yaitu mampu:

NO FUNGSI KOMPETENSI
A. Melaksanakan persiapan upaya 1. Mengumpulkan data demografi kesehatan kerja
kesehatan kerja 2. Melakukan pemetaan di wilayah kerja
3. Mengumpulkan data kegiatan di tempat kerja/ penilaian risiko
kesehatan kerja
4. Mengumpulkan data kesehatan kerja
5. Menyusun perencanaan upaya kesehatan kerja di wilayah kerja
6. Menyusun perencanaan program upaya kesehatan kerja di wilayah kerja
7. Menyusun rencana aksi upaya kesehatan kerja
8. Melakukan pengembangan kebijakan K3
B. Melaksanakan upaya kesehatan kerja, 1. Mengenalkan potensi bahaya di lingkungan kerja
meliputi: 2. Melakukan pengamatan lingkungan kerja
1. Melaksanakan Manajemen Risiko 3. Mengenalkan potensi kecelakaan kerja
Kerja 4. Melakukan identifikasi potensi kecelakaan kerja
5. Memfasilitasi pengkajian hambatan pelaksanaan program kecelakaan
kerja
6. Mencatat hambatan pelaksanaan program kecelakaan kerja

6 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

NO FUNGSI KOMPETENSI
7. Menyusun saran/rekomendasi kepada pemberi kerja
kerja/pengusaha/pengurus untuk melakukan pengendalian kecelakaan
kerja
8. Menyampaikan saran/rekomendasi kepada pemberi
kerja/pengusaha/pengurus untuk melakukan pengendalian kecelakaan
kerja
2. Melakukan pembimbingan Perilaku 1. Melakukan upaya perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja agar
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bekerja secara selamat dan sehat
2. Memfasilitasi pengkajian hambatan pelaksanaan program perilaku
hidup bersih dan sehat di tempat kerja
3. Mencatat hambatan pelaksanaan program perilaku hidup bersih dan
sehat di tempat kerja
4. Menyusun saran/rekomendasi kepada pemberi
kerja/pengusaha/pengurus untuk program PHBS di tempat kerja
5. Menyampaikan saran /rekomendasi kepada pemberi
kerja/pengusaha/pengurus untuk program PHBS di tempat kerja

3. Mengelola gizi pekerja 1. Melakukan kecukupan gizi pada kelompok pekerja

7 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

NO FUNGSI KOMPETENSI
4. Mengelola Alat Pelindung Diri 1. Mengenalkan Alat Pelindung Diri (APD) untuk mencegah pengaruh
(APD) buruk dari bahaya di lingkungan kerja
2. Memotivasi pengusaha/pemberi kerja/pengurus kelompok pekerja
untuk menyediakan Alat Pelindung Diri yang sesuai dengan potensi
bahaya pada kelompok pekerja yang menjadi tanggungjawabnya
3. Melakukan pengecekan ketersediaan Alat Pelindung Diri yang sesuai
dari segi jenis dan jumlah pekerja di tempat tersebut
4. Melakukan pemantauan penggunaan Alat Pelindung Diri pada pekerja
saat bekerja
5. Melakukan analisis kesesuaian Alat Pelindung Diri
6. Menyusun rekomendasi kepada pengusaha/pemberi kerja/pengurus
dalam penentuan APD yang sesuai dengan potensi bahaya pada
kelompok pekerja
7. Menyampaikan rekomendasi kepada pengusaha/pemberi
kerja/pengurus dalam penentuan APD yang sesuai dengan potensi
bahaya pada kelompok pekerja
8. Melakukan peragaan penggunaan APD
5. Melaksanakan pembimbingan 1. Mengenalkan dan mengajak menerapkan prosedur Standar Precaution
bekerja sehat dan selamat dengan 2. Melakukan pengamatan dan pemantauan pelaksanaan prosedur
Standard Precaution Standar Precaution

8 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

NO FUNGSI KOMPETENSI
3. Melakukan evaluasi pelaksanaan

6. Melaksanakan pembimbingan 1. Mengenalkan ergonomi


Ergonomi 2. Melaksanakan pengenalan pengendalian gangguan ergonomic
3. Memfasilitasi pengkajian hambatan pelaksanaan program ergonomic
4. Mencatat hambatan pelaksanaan program ergonomic
5. Menyusun rekomendasi kepada pengusaha/pemberi kerja/pengurus
dalam program ergonomic
6. Menyampaikan rekomendasi kepada pengusaha/pemberi
kerja/pengurus dalam program ergonomic
7. Melakukan pembimbingan 1. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan pada kelompok
pertolongan pertama (First Aid) pekerja/pengelola tempat kerja
2. Melakukan pengamatan gangguan kesehatan pada kelompok pekerja
3. Memberikan rekomendasi
8. Melaksanakan surveilans kesehatan 1. Melaksanakan surveilans kesehatan kerja
kerja

9. Melakukan Inspeksi Keselamatan 1. Melakukan toolbox meeting/ safety talk


dan Kesehatan Kerja (K3) 2. Melakukan safety patrol/safety infection

9 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

NO FUNGSI KOMPETENSI
10. Memahami pembimbingan 1. Program kembali kerja pasca sakit
Program Kembali Kerja Pasca Sakit
(Return to Work)

11. Melakukan Pengelolaan Bahan 1. Bahan Beracun Berbahaya (B3)


Beracun Berbahaya (B3) 2. Memantau pengelolaan limbah padat
3. Memantau pengelolaan limbah cair
4. Memantau pengelolaan limbah gas
5. Memantau pengelolaan limbah medis
6. Memantau pengelolaan limbah non medis
12. Melakukan tanggap darurat dan 1. Menyusun rencana tanggap darurat di fasilitas kesehatan
manajemen kebakaran 2. Memfasilitasi organisasi/tim tanggap darurat di fasilitas kesehatan
3. Melakukan uji coba terhadap kesiapan petugas tanggap darurat di
fasilitas kesehatan
4. Menginventarisasi /mengelompokkan tempat yang beresiko dan
berbahaya serta membuat denahnya
5. Memantau kesiapan sarana dan prasarana tanggap darurat di fasilitas
kesehatan
6. Membuat kebijakan dan/atau pedoman kerja tanggap darurat pada
tempat-tempat yang beresiko

10 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

NO FUNGSI KOMPETENSI
7. Membuat prosedur dan/atau instruksi kerja tanggap darurat pada
tempat-tempat yang beresiko
8. Mengusulkan rambu-rambu keselamatan/tanggap darurat di fasilitas
kesehatan
9. Melakukan pemantauan keselamatan kebakaran di fasilitas kesehatan
10. Melakukan sosialisasi pencegahan penanggulangan kebakaran
11. Menyiapkan pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran
12. Melakukan persiapan simulasi penanggulangan kebakaran
13. Melakukan simulasi penanggulangan kebakaran
14. Melakukan evaluasi simulasi dan/atau pelatihan penanggulangan
kebakaran di fasilitas kesehatan
13. Melakukan pemberdayaan 1. Melaksanakan pemberdayaan kesehatan masyarakat pekerja dan
kesehatan masyarakat pekerja dan kemitraan
kemitraan

C. Melaksanakan monitoring dan evaluasi 1. Melakukan monitoring kesehatan kerja


upaya kesehatan kerja 2. Melakukan evaluasi
3. Melakukan pencatatan dan pelaporan
4. Melakukan investigasi di fasilitas kesehatan
5. Melakukan pembinaan upaya kesehatan kerja

11 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

NO FUNGSI KOMPETENSI
D. Menyusun karya tulis/karya ilmiah di Menyusun karya tulis/karya ilmiah di bidang upaya kesehatan kerja
bidang upaya kesehatan kerja

E. Menyusun buku pedoman/petunjuk Menyusun buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang


pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang upaya kesehatan kerja
upaya kesehatan kerja

F. Melakukan penghitungan angka kredit Melakukan penghitungan angka kredit dan pengajuan Daftar Usul
dan pengajuan Daftar Usul Penetapan Penetapan Angka Kredit (DUPAK)
Angka Kredit (DUPAK)

12 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
BAB III
STANDAR PELATIHAN

A. Tujuan Standar
Standar kurikulum ini bertujuan sebagai panduan/acuan bagi para
penyelenggara pelatihan dalam menyelenggarakan pelatihan dasar jabatan
fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja. Dalam standar ini telah
ditetapkan tujuan pelatihan, struktur program, Garis-Garis Besar Program
Pembelajaran (GBPP), diagram proses pembelajaran, kriteria peserta dan
pelatih, penyelenggara dan tempat penyelenggaraan baik di pusat maupun
di daerah, evaluasi, dan sertifikat.

B. Kebijakan Pelatihan
Jabatan fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja hanya terdiri dari satu
jenjang, yakni jenjang ahli. Sebagai landasan hukum bagi pembinaan karir,
kepangkatan dan jabatan serta peningkatan profesionalisme pejabat
fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja, telah ditetapkan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
13 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja
dan Angka Kreditnya. Pembinaan terhadap pejabat fungsional ini dapat
dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah. Salah satu bentuk
pembinaan yang dapat dilakukan adalah melalui pelatihan.

Adapun kebijakan pelatihan yang ditetapkan yaitu:


1. Pemangku jabatan fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja memiliki
kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas pokok
dan fungsinya sehingga pelatihan bagi pejabat fungsional ini diarahkan
pada tercapainya kompetensi tersebut.
2. Tujuan pelatihan, struktur program, Garis-Garis Besar Program
Pembelajaran (GBPP), diagram proses pembelajaran, peserta dan
pelatih, penyelenggara dan tempat penyelenggaraan, evaluasi, dan
sertifikat pelatihan distandarisasi secara nasional agar terdapat
keseragaman dalam pelaksanaan pelatihan disetiap
institusi/penyelenggara diklat.

13 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
3. Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 725 Tahun 2003
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di Bidang Kesehatan,
maka bagi institusi diklat yang akan menyelenggarakan pelatihan ini
diwajibkan untuk mengakreditasinya terlebih dahulu.

C. Strategi Pelatihan
Strategi yang digunakan dalam Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional
Pembimbing Kesehatan Kerja ini adalah:
1. Pelatihan ini merupakan pelatihan khusus bagi pejabat fungsional
Pembimbing Kesehatan Kerja dengan menggunakan kurikulum yang
telah distandarisasi.
2. Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional Pembimbing
Kesehatan Kerja:
a. Di Pusat:
 Dilaksanakan di Pusdiklat Aparatur dalam bentuk Pelatihan bagi
Pelatih/Training of Trainer (ToT) untuk menyiapkan tenaga pelatih
bagi Pelatihan Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja.
 Untuk Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional Pembimbing
Kesehatan Kerja dilaksanakan di BBPK atau Bapelkes Nasional
yang sudah terakreditasi bekerjasama dengan Unit Pembina
Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja atau Pengelola
Program Upaya Kesehatan Kerja di pusat.
b. Di Provinsi:
Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja
dilaksanakan di Bapelkes /Institusi Diklat Kesehatan Provinsi yang
sudah terakreditasi bekerjasama dengan Pengelola Program di
provinsi.
c. Di Kabupaten/Kota:
Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja
dilaksanakan di Unit Pelaksana Diklat yang telah terakreditasi
bekerjasama dengan Pengelola Program di kabupaten/kota.
3. Peserta pelatihan adalah Pemangku Jabatan Fungsional Pembimbing
Kesehatan Kerja.
4. Dalam proses pembelajaran, jumlah peserta dalam satu kelas maksimal
30 orang.
14 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

D. Standar Pelatihan
Pelatihan ini menggunakan kurikulum yang telah distandarisasi yaitu
Standar Kurikulum Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional Pembimbing
Kesehatan Kerja.

15 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

BAB IV
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN

STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL


PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

A. Tujuan Pelatihan
1. Tujuan umum:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu melaksanakan kegiatan
pembimbingan kesehatan kerja yang meliputi persiapan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi di bidang kesehatan kerja sesuai aturan yang
berlaku.

2. Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:
1) Melaksanakan persiapan kegiatan upaya kesehatan kerja.
2) Melaksanakan upaya kesehatan kerja.
Meliputi :
a) Melaksanakan manajemen risiko kesehatan kerja
b) Melakukan pembimbingan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
c) Mengelola gizi pekerja
d) Mengelola Alat Pelindung Diri (APD)
e) Melaksanakan pembimbingan bekerja sehat dan selamat
dengan standard precaution
f) Melaksanakan pembimbingan ergonomi
g) Melakukan pembimbingan pertolongan pertama (First Aid)
h) Melaksanakan surveilans kesehatan kerja
i) Melakukan Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
j) Memahami pembimbingan Program Kembali Kerja Pasca Sakit
k) Melakukan Pengelolaan Bahan Beracun Berbahaya (B3)
l) Melakukan Tanggap Darurat dan Manajemen Kebakaran
m) Melakukan pemberdayaan kesehatan masyarakat pekerja dan
kemitraan

16 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
3) Melaksanakan monitoring dan evaluasi upaya kesehatan kerja.
4) Menyusun karya tulis/karya ilmiah di bidang upaya kesehatan kerja.
5) Menyusun pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang
upaya kesehatan kerja
6) Melakukan penghitungan angka kredit dan Pengajuan Daftar Usul
Penetapan Angka Kredit (DUPAK).

17 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

B. Struktur Program

Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka disusun materi yang
akan dituangkan secara rinci pada struktur program sebagai berikut:

ALOKASI WAKTU
NO MATERI
T P PL JLH
A. MATERI DASAR:
1. Kebijakan Diklat Aparatur 2 0 0 2
2. Kebijakan Kesehatan Kerja 2 0 0 2
3. Etika Pengembangan Profesi Pembimbing 2 0 0 2
Kesehatan Kerja
4. Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan 2 0 0 2
Kerja
Sub total 8 0 0 8
B. MATERI INTI:
1. Persiapan Upaya Kesehatan Kerja (UKK) 3 3 4 10
2. Pelaksanaan Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
a) Manajemen Risiko Kesehatan Kerja 2 2 1 5
b) Pembimbingan PHBS 2 1 0 3
c) Pengelolaan gizi pekerja 1 2 0 3
d) Pengelolaan Alat Pelindung Diri (APD) 1 1 1 3
e) Pembimbingan bekerja sehat dan selamat 1 1 0 2
dengan standard precaution
f) Pembimbingan ergonomi 1 2 0 3
g) Pembimbingan pertolongan pertama (First 1 2 0 3
Aid)
h) Surveilans kesehatan kerja 2 1 1 4
i) Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1 2 1 4
(K3)
j) Pembimbingan Program Kembali Kerja Pasca 1 2 0 3
Sakit
k) Pengelolaan Bahan Beracun Berbahaya (B3) 2 1 1 4
l) Tanggap Darurat dan manajemen kebakaran 2 1 1 4
m) Pemberdayaan kesehatan masyarakat 1 2 0 3
pekerja dan kemitraan

18 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
ALOKASI WAKTU
NO MATERI
T P PL JLH
3. Monitoring dan Evaluasi Upaya Kesehatan Kerja 2 4 2 8
(UKK)
4. Penyusunan Karya Tulis/ Karya Ilmiah di bidang 2 6 0 8
upaya kesehatan kerja
5. Penyusunan Buku Pedoman/Petunjuk 2 2 0 4
Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis di Bidang
Upaya Kesehatan Kerja
6. Penghitungan Angka Kredit dan Pengajuan 3 5 0 8
DUPAK
Sub total 30 40 12 82
C. MATERI PENUNJANG:
1. Membangun Komitmen Belajar 0 3 0 3
2. Rencana Tindak Lanjut 1 1 0 2
3. Anti Korupsi 3 0 0 3
Sub total 4 4 0 8
TOTAL 42 44 12 98

Keterangan:
T= Teori ; P = Penugasan ; PL= Praktik Lapangan ; 1 Jpl @ 45 menit

19 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

C. Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP)

Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) dibuat berdasarkan kompetensi


yang harus dimiliki oleh masing-masing jenjang jabatan fungsional
Pembimbing Kesehatan Kerja berdasarkan Permenpan RB No. 13 tahun
2013 tentang Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja dan Angka
Kreditnya.

20 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)


Nomor : MD. 1
Materi : Kebijakan Diklat Aparatur
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang kebijakan diklat
aparatur.

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu :

1. Menjelaskan arah 1. Arah pengembangan kesehatan  Ceramah  Modul MD.1  Rencana Strategi
pengembangan jangka panjang tanya jawab  Bahan (Renstra) Pusdiklat
kesehatan jangka a. Pembangunan nasional  Curah tayang Aparatur
panjang berwawasan kesehatan pendapat  Laptop  RP3AK (Rencana
b. Pemberdayaan masyarakat  LCD Peningkatan
daerah  Flipchart Pendidikan dan
c. Pengembangan upaya dan  White Pelatihan Aparatur
pembiayaan board Kesehatan Tahun
d. Pengembangan dan  Spidol 2011-2025)
pemberdayaan SDM (ATK)
Kesehatan

21 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
2. Menjelaskan peranan 2. Peranan SDM kesehatan
SDM kesehatan

3. Menjelaskan program 3. Program PPSDM Kesehatan


PPSDM Kesehatan

4. Menjelaskan struktur 4. Struktur organisasi Badan


organisasi Badan PPSDM PPSDM Kesehatan
Kesehatan a. Pengertian
b. Ruang lingkup
c. Prinsip-prinsip
d. Strategi

22 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MD. 2
Materi : Kebijakan Kesehatan Kerja
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang kebijakan kesehatan
kerja.

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
(TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu:

 Ceramah  Modul MD.2  Komite


1. Menjelaskan arah 1. Arah pembangunan kesehatan
tanya  Bahan tayang Kerjasama
pembangunan kesehatan a. Latar belakang jawab  Laptop WHO/ILO
b. Arah kebijakan  Curah  LCD  Renstra
c. Isu strategis pendapat  Flipchart Kementerian
 White board Kesehatan
2. Menjelaskan gambaran dan 2. Gambaran dan permasalahan  Spidol (ATK)
permasalahan kesehatan kesehatan pekerja di indonesia
pekerja di Indonesia a. Gambaran kesehatan kerja di
Indonesia
b. Permasalahan kesehatan pekerja
di Indonesia

23 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
(TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
3. Menjelaskan kebijakan 3. Kebijakan kesehatan kerja
kesehatan kerja a. Tujuan
b. Dasar hukum
c. Arah kebijakan, strategi dan
indikator

4. Menjelaskan kegiatan 4. Kegiatan kesehatan kerja


kesehatan kerja

24 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MD. 3
Materi : Etika Pengembangan Profesi Pembimbing Kesehatan Kerja
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang etika pengembangan
profesi pembimbing kesehatan kerja

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu :

1. Menjelaskan Profesi 1. Profesi Pembimbing  Ceramah tanya  Modul MD.3  Indar, SH, MPH,
Pembimbing Kesehatan Kerja jawab  Bahan tayang Etika dan
Kesehatan Kerja a. Pengertian  Curah pendapat (Slide power point) Hukum
b. Ciri-ciri profesi dan etika  Laptop Kesehatan,
profesi  LCD Makassar,
c. Profesi pembimbing  Flipchart Universitas
kesehatan kerja  White board Hasanuddin
d. Organisasi profesi  Spidol (ATK)

2. Menjelaskan Etika 2. Etika profesi Pembimbing


Profesi Pembimbing Kesehatan Kerja
Kesehatan Kerja a. Pengertian
b. Prinsip-prinsip etika
c. Kode etik

25 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MD. 4
Materi : Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami jabatan fungsional
pembimbing kesehatan kerja

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu :

1. Menjelaskan jabatan 1. Jabatan Fungsional  Ceramah tanya  Modul MD.4  Peraturan


fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja jawab  Bahan tayang Menteri PAN
pembimbing a. Latar belakang  Curah pendapat (Slide power point) dan RB Nomor
kesehatan kerja b. Pengertian  Laptop 13 Tahun 2013
c. Tugas pokok  LCD tentang
d. Fungsi  Flipchart Jabatan
e. Jenjang jabatan, pangkat  White board Fungsional
dan golongan  Spidol (ATK) Pembimbing
f. Hak dan kewajiban Kesehatan
Kerja dan
2. Menjelaskan 2. Pengangkatan dan kenaikan Angka
pengangkatan dan pangkat pemangku jabatan Kreditnya
kenaikan pangkat fungsional kesehatan kerja  Peraturan
pemangku jabatan a. Inpassing dalam jabatan Menteri PAN
fungsional fungsional pembimbing dan RB Nomor
26 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
pembimbing kesehatan kerja dan angka 47 Tahun 2013
kesehatan kerja kredit tentang
b. Pejabat yang berwenang Perubahan atas
menetapkan angka kredit Permenpan dan
c. Formasi tenaga fungsional RB Nomor 13
Pembimbing Kesehatan Tahun 2013
Kerja tentang
d. Kenaikan jabatan dan Jabatan
pangkat Fungsional
e. Sanksi pembebasan dan Pembimbing
pemberhentian Kesehatan
f. Tim penilai angka kredit Kerja dan
Angka
3. Menjelaskan butir 3. Butir kegiatan pembimbing Kreditnya
kegiatan pembimbing kesehatan kerja  Peraturan
kesehatan kerja a. Persiapan Upaya Bersama
Kesehatan Kerja Menteri
b. Pelaksanaan Upaya Kesehatan dan
Kesehatan Kerja Kepala BKN
c. Monitoring dan Evaluasi Nomor 50
Upaya Kesehatan Kerja Tahun 2013 dan
Nomor 18
Tahun 2013
tentang
27 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Petunjuk
Pelaksanaan
Peraturan
Menpan dan RB
Nomor 13
Tahun 2013
tentang
Jabatan
Fungsional
Pembimbing
Kesehatan
Kerja dan
Angka
Kreditnya
 Petunjuk Teknis
Jabatan
Fungsional
Pembimbing
Kesehatan
Kerja

28 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MI. 1
Materi : Persiapan Upaya Kesehatan Kerja
Waktu : 10 Jpl (T=3Jpl; P= 3Jpl; PL=4Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melaksanakan persiapan upaya kesehatan
kerja

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu:

1. Mengumpulkan data 1. Pengumpulan data  Ceramah tanya  Modul MI.1  Peraturan


demografi kesehatan demografi kesehatan kerja jawab  Bahan tayang Menteri PAN dan
kerja.  Curah pendapat  Laptop RB Nomor 13
 Studi kasus  LCD Tahun 2013
2. Melakukan pemetaan 2. Pemetaan di wilayah kerja  Praktik lapangan  Flipchart tentang Jabatan
di wilayah kerja a. Kelompok pekerja, jenis (walk through  Whiteboard Fungsional
usaha/bidang kegiatan survey)  Spidol (ATK) Pembimbing
dan lokasi tempat  Ceramah tanya  Lembar kasus Kesehatan Kerja
b. Perkiraan faktor risiko jawab  Panduan praktik dan Angka
lapangan Kreditnya
3. Mengumpulkan data 3. Pengumpulan data kegiatan  Basic of
kegiatan di tempat di tempat kerja/penilaian Occupational

29 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
kerja/penilaian risiko risiko kesehatan kerja Health Services
kesehatan kerja a. Denah tempat kerja  Kurniawidjaja, L.
b. Alur M. Teori dan
c. Jenis faktor risiko Aplikasi
kesehatan kerja (hazard) Kesehatan Kerja.
d. Hasil ukur hazard Cetakan Ketiga,
e. Upaya pengendalian Jakarta: UI.2012
faktor risiko

4. Mengumpulkan data 4. Pengumpulan data


kesehatan kerja kesehatan kerja

5. Menyusun 5. Penyusunan perencanaan


perencanaan upaya upaya kesehatan kerja di
kesehatan kerja di wilayah kerja
wilayah kerja

6. Menyusun rencana aksi 6. Penyusunan rencana aksi


upaya kesehatan kerja upaya kesehatan kerja

30 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu

7. Melakukan 7. Pengembangan kebijakan K3


pengembangan a. Fasilitasi penyusunan
kebijakan K3 kebijakan tertulis dari
pimpinan
b. Pembentukan/revitalisasi
organisasi K3

31 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MI. 2.a


Materi : Manajemen Risiko Kesehatan Kerja
Waktu : 5 Jpl (T = 2 Jpl ; P = 2 Jpl ; PL = 1 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melaksanakan manajemen risiko
kesehatan kerja

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti
materi ini, peserta
mampu:

1. Menjelaskan konsep 1. Konsep dasar manajemen risiko  Ceramah tanya  Modul MI.2  The Orange
dasar manajemen a. Potensi bahaya di lingkungan jawab  Bahan tayang Book,
risiko kerja  Curah  Laptop Management
b. Penyakit akibat kerja pendapat  LCD
of Risk -
c. Kecelakaan kerja  Latihan  Flipchart
identifikasi  Whiteboard Principles
2. Menjelaskan proses 2. Proses dan langkah-langkah potensi  Spidol (ATK) and
dan langkah-langkah manajemen risiko bahaya  Formulir Concepts,
manajemen risiko a. Identifikasi bahaya dan  Praktik identifikasi Published
pengamatan lingkungan kerja lapangan potensi bahaya with the
b. Analisis dan evaluasi risiko (observasi, (hazard permission of
wawancara, identification
HM Treasury
3. Melakukan 3. Pengendalian risiko telaah form)
pengendalian risiko a. Penyusunan dokumen) on behalf of

32 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
saran/rekomendasi kepada the
pemberi kerja/ pengusaha/ Controller of
pengurus untuk melakukan Her Majesty’s
pengendalian kecelakaan kerja
Stationery
b. Penyampaian saran/
rekomendasi kepada pemberi Office, 2004
kerja/ pengusaha/ pengurus
 Geoff Taylor,
untuk melakukan
pengendalian kecelakaan kerja Kellie Easter
and Roy
Hegney,
Enhancing
Occupational
Safety and
Health,
Elsevier
2004.

33 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MI. 2.b


Materi : Pembimbingan PHBS
Waktu : 3 Jpl (T = 2 Jpl ; P = 1 Jpl ; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pembimbingan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti
materi ini, peserta
mampu:

1. Melaksanakan upaya 1. Upaya Perilaku Hidup Bersih  Ceramah tanya  Modul MI.2  Dinkes Kepri,
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tempat kerja jawab  Bahan tayang 2010. Ayo Ber-
dan Sehat di tempat  Curah  Laptop PHBS.
kerja pendapat  LCD http://www.dinke
 Studi Kasus  Flipchart sprovkepri.org/co
2. Memfasilitasi 2. Fasilitasi pengkajian hambatan  Pemutaran  Whiteboard mponent/content
pengkajian hambatan pelaksanaan program Perilaku film  Spidol (ATK) /article/3-artikel-
pelaksanaan program Hidup Bersih dan Sehat di  Lembar kesehatan/30-
Perilaku Hidup Bersih tempat kerja Kasus phbs#ixzz315zAAF
dan Sehat di tempat a. Pemberdayaan  Film oD (diakses pada
kerja b. Bina Suasana Kamis, 8 Mei

34 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
c. Advokasi 2014)
 Kementerian
3. Mencatat hambatan 3. Pencatatan hambatan Kesejahteraan
pelaksanaan program pelaksanaan program Perilaku Rakyat, 2012.
Perilaku Hidup Bersih Hidup Bersih dan Sehat di Jumlah Perokok
dan Sehat di tempat tempat kerja Indonesia
kerja Terbanyak Ketiga
di Dunia.
4. Menyusun 4. Penyusunan saran/ http://menkokesr
saran/rekomendasi rekomendasi kepada pemberi a.go.id/content/ju
kepada pemberi kerja kerja /pengusaha /pengurus mlah-perokok-
/pengusaha / untuk program PHBS di indonesia-
pengurus untuk tempat kerja terbanyak-ketiga-
program PHBS di di-dunia (diakses
tempat kerja pada Kamis, 8 Mei
2014)
5. Menyampaikan 5. Penyampaian saran/  Maulana. 2007.
saran/ rekomendasi rekomendasi kepada pemberi Promosi
kepada pemberi kerja/pengusaha/ pengurus Kesehatan.
kerja/pengusaha/ untuk program PHBS di Penerbit buku

35 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
pengurus untuk tempat kerja. Kedokteran EGC :
program PHBS di Jakarta.
tempat kerja

36 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MI. 2.c


Materi : Pengelolaan Gizi Pekerja
Waktu : 3 Jpl (T = 1 Jpl ; P = 2 Jpl ; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu mengelola gizi pekerja

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti
materi ini, peserta
mampu:

1. Melakukan 1. Identifikasi sasaran dan  Ceramah tanya  Modul MI.2  Direktorat Jendral
identifikasi sasaran kemampuan daya serap jawab  Bahan tayang Bina Gizi dan
dan kemampuan sasaran  Curah  Laptop Kesehatan Ibu
daya serap sasaran pendapat  LCD dan Anak. 2011.
 Studi Kasus  Flipchart Pedoman
2. Menentukan media 2. Penentuan media dan metode  Whiteboard Pemenuhan
dan metode  Spidol (ATK) Kecukupan Gizi
 Lembar Pekerja Selama
3. Melakukan 3. Pengenalan gizi pekerja Kasus Bekerja. Jakarta :
pengenalan gizi Kementrian
pekerja Kesehatan RI
 Departemen Gizi

37 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
4. Melakukan penilaian 4. Penilaian status gizi pekerja dan Kesehatan
status gizi pekerja Masyarakat,
FKMUI. 2007. Gizi
5. Memantau 5. Pemantauan pelaksanaan gizi dan Kesehatan
pelaksanaan gizi di di tempat kerja Masyarakat.
tempat kerja Jakarta : PT.
RajaGrafindo
6. Mengidentifikasi 6. Identifikasi masalah gizi Persada
masalah gizi pekerja pekerja  Suma’mur. 1996.
Higene
7. Memfasilitasi 7. Fasilitasi penetapan Perusahaan dan
penetapan kebutuhan gizi bagi pekerja Kesehatan Kerja.
kebutuhan gizi bagi Jakarta : PT. Toko
pekerja Gunung Agung
 Kepmenkes No
8. Memfasilitasi 8. Fasilitasi pengkajian hambatan 942 Tahun 2003
pengkajian hambatan pelaksanaan gizi pekerja tentang Pedoman
pelaksanaan gizi Persyaratan
pekerja Hygiene Sanitasi
Makanan Jajanan

38 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
9. Melaksanakan gizi 9. Pelaksanaan gizi pekerja
pekerja

10. Menyusun dan 10. Penyusunan dan penyampaian


menyampaikan saran saran / rekomendasi kepada
/ rekomendasi pemberi kerja / pengusaha /
kepada pemberi kerja pengurus untuk program gizi
/ pengusaha / pekerja
pengurus untuk
program gizi pekerja

39 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MI. 2.d


Materi : Pengelolaan Alat Pelindung Diri (APD)
Waktu : 3 Jpl (T = 1 Jpl ; P = 1 Jpl ; PL = 1 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu mengelola alat pelindung diri (APD)

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti
materi ini, peserta
mampu:

1. Memahami tentang 1. Perencanaan Alat Pelindung Diri  Ceramah tanya  Modul MI.2  Geoff Taylor, Kellie
perencanaan Alat (APD) jawab  Bahan tayang Easter and Roy
Pelindung Diri (APD) a. Pengumpulan literatur  Curah pendapat  Laptop Hegney, Enhancing
b. Identifikasi sasaran  Peragaan  LCD Occupational Safety
c. Analisis kesesuaian APD penggunaan  Flipchart and Health, Elsevier
dengan faktor risiko APD  Whiteboard 2004.
 Praktik lapangan  Spidol (ATK)  Phil Hughes and Ed
2. Menerapkan 2. Penerapan program Alat (observasi,  APD Ferrett, 2007,
program Alat Pelindung Diri (APD) di tempat wawancara,  Manual APD Introduction to
Pelindung Diri (APD) kerja telaah dokumen)  Panduan Health and Safety
di tempat kerja a. Pengenalan berbagai APD praktik at Work, Third
b. Fit test APD lapangan edition. Published

40 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
c. Program pemeliharaan dan by Elsevier.
perawatan APD  William F. Martin
d. Pengecekan ketersediaan alat dan James B.
pelindung diri yang sesuai dari Waiters, Safety and
segi jenis dan jumlah pekerja di Health Essentials
tempat tersebut for Small
Businesses, 2001 by
3. Mengevaluasi 3. Evaluasi penerapan program APD Butterworth-
penerapan program a. Pemantauan penggunaan Alat Heinemann, ISBN 0-
APD Pelindung Diri pada pekerja 7506-7127-0
saat pekerja  Undang-undang
b. Penyusunan rekomendasi Nomor 1 Tahun 1970
kepada pengusaha/pemberi tentang
kerja/pengurus dalam Keselamatan Kerja
penentuan APD yang sesuai  PP 50 Tahun 2012
dengan potensi bahaya pada tentang Sistem
kelompok pekerja Manajemen K3
c. Penyampaian rekomendasi  Permenaker RI
kepada pengusaha/pemberi nomor PER.08/
kerja/pengurus dalam MEN/VII/2010

41 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
penentuan APD yang sesuai tentang Alat
dengan potensi bahaya pada Pelindung Diri.
kelompok pekerja  Keputusan Direktur
Jenderal
Pembinaan
Pengawasan
Ketenagakerjaan
No. KEP. 45 /DJPPK/
IX /2008 tentang
pedoman
keselamatan dan
kesehatan kerja
bekerja pada
ketinggian dengan
menggunakan
akses tali ( rope
access )

42 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MI. 2.e


Materi : Pembimbingan Bekerja Sehat dan Selamat dengan Standard Precaution
Waktu : 2 Jpl (T = 1 Jpl ; P = 1 Jpl ; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melaksanakan pembimbingan bekerja
sehat dan selamat dengan standard precaution

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti
materi ini, peserta
mampu:

1. Melaksanakan 1. Perilaku Bekerja Sehat Dan Selamat  Ceramah tanya  Modul MI.2  IHSA.__. Safe
Perilaku bekerja pada pelayanan kesehatan dengan jawab  Bahan tayang Work Practice/
sehat dan selamat Standard Precaution.  Curah  Laptop Safe Work
pada pelayanan a. Pengenalan dan penerapan pendapat  LCD Procedure.
kesehatan dengan Prosedur Standard Precaution  Pemutaran film  Flipchart http://www.ihsa.c
Standard Precaution b. Pengamatan dan pemantauan tentang  Whiteboard a/resources/safe_
pelaksanaan Prosedur Standard standar  Spidol (ATK) practices_proced
Precaution precaution  Film ures.cfm (diakses
 Studi kasus  Lembar kasus 9 Mei 2014)
2. Mengevaluasi 2. Evaluasi pelaksanaan  Lembar  Depkes. 2010.
Pelaksanaan Checlist Pedoman

43 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Pelaksanaan
Kewaspadaan
Universal di
Pelayanan
Kesehatan.
http://perpustaka
an.depkes.go.id:8
180/bitstream//123
456789/1436/1/BK
2010-JUL11.pdf
(diakses tanggal
10 Mei 2014)
 WHO. 2007.
Standard
Precautions In
Health Care. URL :
http://www.who.i
nt/csr/resources/p
ublications/EPR_A
M2_E7.pdf

44 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MI. 2.f


Materi : Pembimbingan Ergonomi
Waktu : 3 Jpl (T = 1 Jpl ; P = 2 Jpl ; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melaksanakan pembimbingan ergonomi

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti
materi ini, peserta
mampu:

1. Menjelaskan tentang 1. Konsep dasar ergonomi  Ceramah  Modul MI.2  Pheasant,


konsep dasar tanya jawab  Bahan tayang Stephen,
ergonomi  Curah  Laptop Bodyspace :
pendapat  LCD
Anthropometry,
 Studi kasus  Flipchart
2. Menjelaskan tentang 2. Pengenalan pengendalian  Whiteboard Ergonomics and
pengenalan gangguan ergonomi  Spidol (ATK) the Design of
pengendalian  Lembar kasus Work, Tailor &
gangguan ergonomi  Lembar Rapid Francis, 1986
Upper Limit  Oborne. Davis J,
3. Memfasilitasi 3. Fasilitasi pengkajian hambatan Assessment, Ergonomics at
Rapid Entire
pengkajian hambatan pelaksanaan program ergonomi work. Jon Wiley &
Body
pelaksanaan program Assessment, Son Ltd. 1982
ergonomi Nordic Body  Bridger. R.S,
45 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Map Ph.D.,
4. Melakukan 4. Pencatatan hambatan pelaksanaan Introduction to
pencatatan program ergonomi Ergonomics,
hambatan McGraw-Hill
pelaksanaan program International
ergonomi Editions. 1995
 Pheasant,
5. Menyusun 5. Penyusunan rekomendasi kepada Stephen,
rekomendasi kepada pengusaha / pemberi kerja / Ergonomics, Work
pengusaha /pemberi pengurus dalam program and Health. Aspen
kerja/pengurus dalam ergonomi Publishers, Inc.
program ergonomi 1991.
 Pulat, Mustafa.B.
6. Menyampaikan 6. Penyampaian rekomendasi kepada Fundamental of
rekomendasi kepada pengusaha / pemberi kerja / Industrial
pengusaha/pemberi pengurus dalam program Ergonomics.
kerja/pengurus dalam ergonomi Prentice-Hall, Inc.
program ergonomi 1992.

46 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MI. 2.g


Materi : Pembimbingan Pertolongan Pertama (First Aid)
Waktu : 3 Jpl (T = 1 Jpl ; P = 2 Jpl ; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pembimbingan pertolongan
pertama (First Aid)

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti
materi ini, peserta
mampu:

1. Menjelaskan 1. Pertolongan Pertama pada  Ceramah  Modul MI.2  Koenig KL,


pertolongan kecelakaan kelompok kerja / tanya jawab  Bahan tayang Schultz CH.
pertama pada pengelola tempat kerja  Curah  Laptop Disaster Medicine:
kecelakaan pendapat  LCD Comprehensive
kelompok kerja /  Simulasi  Flipchart Principle and
pengelola tempat  Whiteboard Practice. New
kerja  Spidol (ATK) York: Cambridge
 Petunjuk simulasi University Press:
2. Mengamati 2. Pengamatan gangguan  Bidai 2010.
gangguan kesehatan kesehatan pada kelompok kerja  Spalk  Mohamad,
pada kelompok kerja  Alat resusitasi Kartono. 1984.

47 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
 Phantom Pertolongan
3. Menyampaikan 3. Penyampaian saran / Pertama. Jakarta:
saran/rekomendasi rekomendasi kepada pemberi Gramedia Pustaka
kepada pemberi kerja / pengusaha / pengurus Utama.
kerja/pengusaha/pen terkait pengendalian bahaya di  Robert A, Berg.
gurus terkait tempat kerja Robin, Hemphill.
pengendalian bahaya Benjamin S,
di tempat kerja Abella. Tom et al.
Adult Basic Life
Support: 2010
American Heart
Association
Guidelines for
Cardiopulmonary
Resuscitation and
Emergency
Cardiovascular
Care. Circulation
2010;122;S685-
S705

48 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MI. 2.h


Materi : Surveilans Kesehatan Kerja
Waktu : 4 Jpl (T = 2 Jpl ; P = 1 Jpl ; PL = 1 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melaksanakan surveilans kesehatan kerja

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti
materi ini, peserta
mampu:

1. Menjelaskan konsep 1. Konsep surveilans kesehatan  Ceramah tanya  Modul MI.2  Kementerian
surveilans kesehatan kerja jawab  Bahan tayang Kesehatan RI.
kerja a. Surveilans kesehatan  Curah pendapat  Laptop 2011. Modul
pekerja (medis)  Latihan (menyusun  LCD Pelatihan
b. Surveilans lingkungan instrumen,  Flipchart Kesehatan Kerja
kerja rencana)  Whiteboard bagi Petugas
c. Biomonitoring  Praktik Lapangan  Spidol (ATK) Kesehatan.
(observasi,  Panduan Jakarta
2. Melaksanakan 2. Pelaksanaan surveilans wawancara, telaah latihan  http://www.hse.g
surveilans kesehatan kesehatan kerja dokumen)  Panduan ov.uk/health-
kerja a. Tahap pengumpulan data praktik surveillance/index
b. Tahap analisis data lapangan .htm (diakses

49 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
c. Tahap pelaporan dan tanggal 15 Mei
pemanfaatan hasil 2014)
surveilans, serta record  Kurniawidjaja.
keeping 2011. Teori dan
Aplikasi
Kesehatan Kerja.
Jakarta : UI Press.
Mansyur. 2007.
Manajemen Risiko
Kesehatan di
Tempat Kerja.
Majalah Kedokteran
Indonesia Vol. 57,
No 10, Oktober
2007. URL :
mki.idionline.org/in
dex.php?

50 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MI. 2.i


Materi : Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Waktu : 4 Jpl (T = 1 Jpl ; P = 2 Jpl ; PL = 1 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan inspeksi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3)

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti
materi ini, peserta
mampu:

1. Menjelaskan konsep 1. Konsep inspeksi Keselamatan  Ceramah tanya  Modul MI.2  Construction
inspeksi dan Kesehatan Kerja (K3) jawab  Bahan tayang Safety Association
Keselamatan dan  Curah pendapat  Laptop of Ontario, Safety
Kesehatan Kerja (K3)  Pemutaran film  LCD Talk, Revised
 Praktik lapangan  Flipchart edition, 2003 ISBN
2. Menjelaskan jenis 2. Jenis inspeksi Keselamatan (observasi,  Whiteboard 0-919465-88-9
inspeksi dan Kesehatan Kerja (K3) wawancara, telaah  Spidol (ATK)  Geoff Taylor,
Keselamatan dan a. Toolbox Meeting / Safety dokumen)  Film Kellie Easter and
Kesehatan Kerja (K3) Talk  Panduan Roy Hegney,
b. Safety Patrol / Safety praktik Enhancing
Inspection lapangan Occupational

51 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
3. Melaksanakan 3. Pelaksanaan Inspeksi Safety and Health,
inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Elsevier 2004.
Keselamatan dan Kerja (K3)  Phil Hughes and
Kesehatan Kerja (K3) a. Persiapan Ed Ferrett, 2007,
b. Pelaksanaan Introduction to
c. Laporan Health and Safety
d. Evaluasi dan tindak lanjut at Work, Third
edition. Published
by Elsevier.
 William F. Martin
dan James B.
Waiters, Safety
and Health
Essentials for
Small Businesses,
2001 by
Butterworth-
Heinemann, ISBN
0-7506-7127-0

52 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MI. 2.j


Materi : Pembimbingan Program Kembali Kerja Pasca Sakit
Waktu : 3 Jpl (T = 1 Jpl ; P = 2 Jpl ; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami pembimbingan program
kembali kerja pasca sakit

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti
materi ini, peserta
mampu:

1. Melakukan 1. Identifikasi sisa kemampuan,  Ceramah tanya  Modul MI.2  Peraturan Menteri
identifikasi sisa kecakapan, keterampilan, jawab  Bahan tayang Pendayagunaan
kemampuan potensi, dan motivasi pada  Curah pendapat  Laptop Aparatur Negara
kecakapan, pekerja  Studi kasus  LCD dan reformasi
keterampilan, a. Program kembali kerja  Flipchart Birokrasi RI No 13
potensi dan motivasi b. Identifikasi sisa  Whiteboard Tahun 2013
pada pekerja kemampuan, kecakapan,  Spidol (ATK) Tentang Jabatan
keterampilan, potensi,  Lembar kasus Fungsional
dan motivasi pekerja Pembimbing
Kesehatan Kerja
dan Angka

53 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
2. Melakukan 2. Bimbingan pekerjaan yang Kreditnya
bimbingan pekerjaan sesuai dengan kondisi  Kurniawidjaja,
yang sesuai dengan pekerja Meily. 2011. Teori
kondisi pekerja dan Aplikasi
Kesehatan Kerja.
3. Mempersiapkan 3. Persiapan pekerja Jakarta : UI-Press
pekerja beradaptasi beradaptasi pada pekerjaan  Pedoman
pada pekerjaan semula atau jenis pekerjaan Perhitungan
semula atau jenis lain yang memerlukan Kecacatan DK3N
pekerjaan lain yang keterampilan khusus  Disability
memerlukan Evaluation,
keterampilan khusus Stephen L
Demeter dan
Gunnar B.J.
Andersson, 2003
 Modul Pelatihan
Penyakit Akibat
Kerja, Kemenkes
RI, 2010
 Modul pelatihan

54 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Kesehatan Kerja
bagi Petugas
Puskesmas,
Depkes RI 2008
 Tata Laksana
Layanan
Rehabilitasi Medik
dalam Program
return to Work
BPJS
Ketenagakerjaan,
Perdosri 2014
 Rehabilitation
Medicine Guide,
OHS 5108, Edith
Cowen Univ,1997

55 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MI. 2.k


Materi : Pengelolaan Bahan Beracun Berbahaya (B3)
Waktu : 4 Jpl (T = 2 Jpl ; P = 1 Jpl ; PL = 1 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pengelolaan Bahan Beracun
Berbahaya (B3)

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
(TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu:

1. Menjelaskan kewajiban 1. Kewajiban pelaku usaha  Ceramah tanya  Modul MI.2  Undang-undang
pelaku usaha terkait terkait Bahan Beracun jawab  Bahan tayang no. 32 tahun 2009
Bahan Beracun Berbahaya (B3) sesuai  Curah pendapat  Laptop tentang
Berbahaya (B3) sesuai dengan peraturan yang  Studi kasus  LCD perlindungan dan
dengan peraturan yang berlaku  Pengisian formulir  Flipchart pengelolaan
berlaku pemantauan  Whiteboard lingkungan hidup
limbah  Spidol (ATK)  Undang-Undang
2. Menyusun kebijakan, 2. Penyusunan kebijakan,  Praktik lapangan  Contoh No 1 tahun 1970,
pedoman, prosedur, dan pedoman, prosedur, dan kebijakan tentang
instruksi kerja terkait instruksi kerja terkait terkait B3 Keselamatan
penyediaan penyediaan  Lembar kasus Kerja
pengangkutan, pengangkutan,  Panduan  Undang-Undang

56 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
(TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
penyimpanan, penyimpanan, praktik No.18 tahun 2008
penanggulangan penanggulangan lapangan tentang
kontaminasi dan tanggap kontaminasi dan tanggap  Formulir Pengelolaan
darurat Bahan Beracun darurat Bahan Beracun HIRADC Sampah
Berbahaya (B3) di tempat Berbahaya (B3) di tempat  Formulir  Peraturan
kerja kerja pemantauan Pemerintah No 18
limbah tahun 1999
3. Melakukan pengelolaan 3. Pengelolaan Bahan tentang
Bahan Beracun Beracun Berbahaya (B3) Pengelolaan
Berbahaya (B3) a. Identifikasi Bahan Limbah Bahan
Beracun Berbahaya Berbahaya dan
(B3) di tempat kerja Beracun.
b. Pengkajian risiko  Peraturan
Bahan Beracun Pemerintah No 85
Berbahaya (B3) di tahun 1999
tempat kerja tentang
c. Penentuan metode perubahan atas
pengendalian yang Peraturan
tepat untuk Bahan Pemerintah No 18
Beracun Berbahaya tahun 1999

57 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
(TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
(B3) tentang
d. Penanganan tumpahan Pengelolaan
Bahan Beracun Limbah Bahan
Berbahaya (B3) Berbahaya dan
beracun.
4. Menjelaskan 4. Pengelolaan limbah  Peraturan
pengelolaan limbah Bahan Beracun Pemerintah No 74
Bahan Beracun Berbahaya (B3) tahun 2001
Berbahaya (B3) a. Jenis-jenis limbah B3 tentang
b. Identifikasi limbah B3 Pengelolaan dan
c. Teknik Pengelolaan Pengendalian B3
limbah (Bahan Berbahaya
dan Beracun).
5. Memantau pengelolaan 5. Pemantauan pengelolaan  Peraturan Menteri
limbah limbah LH No. 03 tahun
2008 tentang
Simbol dan Label
Bahan B3

58 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MI. 2.l


Materi : Tanggap Darurat dan Manajemen Kebakaran
Waktu : 4 Jpl (T = 2 Jpl ; P = 1 Jpl ; PL = 1 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan tanggap darurat dan
manajemen kebakaran

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti
materi ini, peserta
mampu:

1. Menyusun rencana 1. Penyusunan rencana  Ceramah tanya  Modul MI.2  Ramli,


tanggap darurat di tanggap darurat di fasilitas jawab  Bahan tayang Soehatman. 2010.
fasilitas kesehatan kesehatan  Curah pendapat  Laptop Petunjuk Praktis
a) Gambaran umum  Pemutaran film  LCD Manajemen
perencanaan darurat  Praktik lapangan  Flipchart Kebakaran.
b) Identifikasi dan analisa (observasi)  Whiteboard Jakarta: Dian
bahaya  Spidol (ATK) Rakyat
 Film  Keputusan Mentri
2. Memfasilitasi 2. Fasilitasi organisasi/tim  Panduan Negara Pekerjaan
organisasi/tim tanggap darurat di fasilitas praktik Umum Nomor :
tanggap darurat di kesehatan lapangan 11/KPTS/2000

59 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
fasilitas kesehatan  Lestari, Fatma.
2012. Buku
3. Melakukan uji coba 3. Pelaksanaan uji coba Pedoman
terhadap kesiapan terhadap kesiapan petugas Kegiatan
petugas tanggap tanggap darurat di fasilitas Mahasiswa-
darurat di fasilitas kesehatan Manajemen
kesehatan Kebakaran dan
Ledakan. Depok:
4. Menginventarisasi/m 4. Inventarisasi/pengelompoka Universitas
engelompokkan n tempat yang berisiko dan Indonesia
tempat yang berisiko berbahaya  SFPE Handbook of
dan berbahaya FireProtection
Engineering.3rd
5. Memantau kesiapan 5. Pemantauan kesiapan sarana edition. 2002.
sarana dan prasarana dan prasarana tanggap National Fire
tanggap darurat di darurat di fasilitas kesehatan Protection
fasilitas kesehatan a. Penanggulangan Association.
Penderita Gawat Darurat Society of Fire
(PPGD) Protection
b. Antisipasi & kontrol Engineers.

60 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
terhadap bahaya yang  Suma’mur. 1987.
timbul Keselamatan
c. Evakuasi dan Kerja dan
penanggulangan korban Pencegahan
d. Langkah pemulihan Kecelakaan.
Jakarta: CV. Haji
6. Membuat kebijakan 6. Penyusunan kebijakan Masagung
dan/atau pedoman dan/atau pedoman kerja  Keselamatan dan
kerja tanggap darurat tanggap darurat pada Kesehatan Kerja
pada tempat-tempat tempat-tempat yang berisiko (K3) Migas. 2011.
yang berisiko Semarang:
Adhikarya Kualita
7. Membuat prosedur 7. Penyusunan prosedur Utama.
dan/atau instruksi dan/atau instruksi kerja  Anthony Ronald
kerja tanggap darurat tanggap darurat pada Green, Fire and
pada tempat-tempat tempat-tempat yang berisiko explosion, Course
yang berisiko Notes, School of
Safety Science,
8. Mengusulkan rambu- 8. Rambu-rambu UNSW Sydney,
rambu keselamatan/tanggap Australia. (2001).

61 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
keselamatan/tanggap darurat di fasilitas kesehatan  Dennis P. Nolan,
darurat di fasilitas Handbook of Fire
kesehatan and explosion
protection
9. Melakukan 9. Pemantauan keselamatan engineering
pemantauan kebakaran di fasilitas principles for oil,
keselamatan kesehatan gas, chemicals and
kebakaran di fasilitas a. Identifikasi sarana related facilities.
kesehatan proteksi kebakaran (1996). Noyes
b. Pemeliharaan Alat Publication
Pemadam Api Ringan  Guidelines for Fire
(APAR) Protection in
Chemical,
10. Melakukan sosialisasi 10. Sosialisasi pencegahan Petrochemical,
pencegahan penanggulangan kebakaran and hydrocarbon
penanggulangan processing
kebakaran facilities, Centre
for Chemical
11. Menyiapkan 11. Persiapan pelatihan Process Safety of
pelatihan pencegahan dan the American

62 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
pencegahan dan penanggulangan kebakaran Institute of
penanggulangan Chemical
kebakaran Engineers. (2003).
American Institute
12. Melakukan persiapan 12. Persiapan simulasi of Chemical
simulasi penanggulangan kebakaran Engineers
penanggulangan  Tatyana A.
kebakaran Davletshina and
Nicholas P.
13. Melakukan simulasi 13. Simulasi penanggulangan Cheremisinoff.
penanggulangan kebakaran Fire and Explosion
kebakaran Hazards Handbook
of Industrial
14. Melakukan evaluasi 14. Evaluasi simulasi dan/atau Chemicals. (1998).
simulasi dan/atau pelatihan penanggulangan Noyes
pelatihan kebakaran di fasilitas Publications.
penanggulangan kesehatan
kebakaran di fasilitas
kesehatan

63 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MI. 2.m


Materi : Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Pekerja dan Kemitraan
Waktu : 3 Jpl (T = 1 Jpl ; P = 2 Jpl ; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan pemberdayaan kesehatan
masyarakat pekerja dan kemitraan

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti
materi ini, peserta
mampu:

1. Melakukan 1. Pemberdayaan Kesehatan  Ceramah tanya  Modul MI.2  Kementerian


pemberdayaan Pekerja Sektor Informal jawab  Bahan tayang Kesehatan. 2011.
kesehatan pekerja (skala usaha mandiri, rumah  Curah pendapat  Laptop Pedoman
sektor informal tangga, mikro, dan kecil)  Bermain peran (role  LCD Penyelenggaraan
play)  Flipchart Upaya Kesehatan
2. Melakukan 2. Kemitraan Dengan Pengelola  Whiteboard Kerja (UKK) untuk
kemitraan dengan Tempat Kerja Sektor Formal  Spidol (ATK) Kader Pos UKK.
pengelola tempat (skala usaha menengah dan  Skenario role Jakarta
kerja sektor formal besar) play  Keputusan
Menteri
Kesehatan RI No.

64 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
038/Menkes/SK/I/
2007 tentang
Pedoman
Pelayanan
Kesehatan Kerja
pada Puskesmas
Kawasan/Sentra
Industri
 Kementerian
Kesehatan. 2012.
Kebijakan dan
Strategi
Pengembangan
Kesehatan Kerja
Sektor Informal di
Indonesia. Jakarta

65 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MI. 3
Materi : Monitoring dan Evaluasi Upaya Kesehatan Kerja
Waktu : 8 Jpl (T = 2 Jpl; P = 4 Jpl; PL = 2 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melaksanakan monitoring dan evaluasi
upaya kesehatan kerja

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi
ini,peserta mampu:

1. Melakukan monitoring 1. Monitoring dan evaluasi  Ceramah tanya  Modul MI.3  Peraturan Menteri
dan evaluasi kesehatan kesehatan kerja jawab  Bahan tayang PAN dan RB Nomor
kerja a. Definisi  Curah pendapat  Laptop 13 Tahun 2013
b. Tujuan  Studi kasus  LCD  UU Nomor 1 Tahun
c. Monitoring dan  Latihan mengisi  Flipchart 1970 Tentang
evaluasi berdasarkan format laporan  Whiteboard Keselamatan Kerja
waktu  Praktik lapangan  Spidol (ATK)  UU Nomor 36 Tahun
(observasi, telaah  Lembar kasus 2014 Tentang
2. Melakukan audit 2. Audit kesehatan kerja dokumen)  Format Kesehatan
kesehatan kerja di di fasilitas kesehatan laporan  Peraturan
fasilitas kesehatan  Panduan Perundangan terkait
praktik Kesehatan Kerja

66 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
3. Melakukan investigasi 3. Investigasi kecelakaan lapangan (Kemenakertrans,
kecelakaan kerja di kerja di fasilitas Kemenkes)
fasilitas kesehatan kesehatan  Pedoman Kesehatan
Kerja Dasar
4. Melakukan pencatatan 4. Pencatatan dan  SIM KK
dan pelaporan pelaporan kesehatan
kesehatan kerja kerja
a. Definisi
b. Pelaporan upaya
kesehatan kerja di
wilayah kerja
c. Penyusunan laporan
upaya kesehatan
kerja
d. Penyajian laporan
upaya kesehatan
kerja
e. Penyebarluasan
informasi kesehatan
kerja

67 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
f. Pendokumentasian
data

5. Melakukan pembinaan 5. Pembinaan upaya


upaya kesehatan kerja kesehatan kerja

68 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MI. 4
Materi : Penyusunan Karya Tulis / Karya Ilmiah dibidang upaya kesehatan kerja
Waktu : 8 Jpl (T = 2 Jpl; P = 6 Jpl; PL= 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun karya tulis/karya ilmiah di
bidang upaya kesehatan kerja

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu:

1. Menjelaskan tentang 1. Pengertian :  Ceramah tanya  Modul MI.4  Peraturan Menteri


pengertian karya a. Karya Tulis/Karya Ilmiah jawab  Bahan tayang PAN dan RB
tulis/karya ilmiah b. Terjemahan  Curah  Laptop Nomor 13 Tahun
c. Saduran pendapat  LCD 2013
 Latihan  Flipchart  Moore MA and
2. Menjelaskan prinsip- 2. Prinsip-prinsip penulisan: penyusunan  Whiteboard Tsuda H. A
prinsip penulisan karya a. Karya Tulis/Karya Ilmiah karya  Spidol (ATK) Practical Guide to
tulis/karya ilmiah b. Terjemahan tulis/karya  Bahan saduran/ Use of Scientific
c. Saduran ilmiah (TPK 5) terjemahan English, A Skeleton
 Panduan latihan Approach. 2003,
3. Menjelaskan teknik 3. Teknik penulisan: APE Press.
penulisan karya a. Karya Tulis/Karya Ilmiah
tulis/karya ilmiah b. Terjemahan
c. Saduran

69 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
4. Menjelaskan jenis-jenis 4. Jenis-jenis penulisan:
karya tulis/karya ilmiah a. Karya Tulis/Karya Ilmiah
b. Terjemahan
c. Saduran

5. Menyusunkarya 5. Penyusunan
tulis/karya ilmiah a. Karya Tulis/Karya Ilmiah
b. Terjemahan
c. Saduran

70 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MI. 5
Materi : Penyusunan Buku Pedoman/Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis di Bidang Upaya
Kesehatan Kerja
Waktu : 4 Jpl (T = 2 Jpl ; P = 2 Jpl ; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun buku pedoman/petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang upaya kesehatan kerja

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu:

1. Menjelaskan tentang 1. Pengertian :  Ceramah tanya  Modul MI.5  Undang-Undang


pengertian buku a. Buku Pedoman jawab  Bahan tayang No.12 Tahun 2011
pedoman/petunjuk b. Petunjuk  Curah  Laptop tentang
pelaksanaan/petunjuk Pelaksanaan pendapat  LCD Pembentukan
teknis c. Petunjuk Teknis  Latihan (TPK  Flipchart Peraturan
4)  Whiteboard Perundang-
2. Menjelaskan prinsip- 2. Prinsip-prinsip  Spidol (ATK) undangan
prinsip pembuatan buku pembuatan buku  Panduan latihan  Kamus Besar
pedoman/petunjuk pedoman/petunjuk  Contoh buku Bahasa Indonesia
pelaksanaan/petunjuk pelaksanaan/petunjuk pedoman/petunjuk  Dasar-dasar RIset
teknis teknis pelaksanaan/petunjuk

71 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
teknis
3. Menjelaskan teknik 3. Teknik pembuatan
pembuatan buku Buku Pedoman/
pedoman/petunjuk Petunjuk Pelaksanaan/
pelaksanaan dan Petunjuk Teknis
petunjuk teknis

4. Menyusun buku 4. Penyusunan Buku


pedoman/petunjuk Pedoman/Petunjuk
pelaksanaan dan Pelaksanaan/Petunjuk
petunjuk teknis Teknis

72 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MI. 6
Materi : Penghitungan Angka Kredit dan Pengajuan Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit
(DUPAK)
Waktu : 8 Jpl (T = 3 Jpl; P= 5 Jpl; PL= 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penghitungan angka kredit
dan pengajuan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK)

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu:

1. Menjelaskan angka kredit 1. Angka Kredit dan DUPAK  Ceramah  Modul MI.6  Peraturan Menteri PAN
dan DUPAK a. Pengertian tanya jawab  Bahan tayang dan RB Nomor 13
b. Unsur-Unsur yang  Curah  Laptop Tahun 2013 Tentang
dinilai dalam Angka pendapat  LCD Jabatan Fungsional
Kredit  Latihan  Flipchart Pembimbing
menghitung  White board Kesehatan Kerja dan
2. Melakukan penghitungan 2. Penghitungan Angka angka kredit  Spidol (ATK) Angka Kreditnya.
angka kredit Kredit (TPK 2)  Panduan  Peraturan Menteri PAN
a. Pengertian  Latihan latihan dan RB Nomor 47
b. Teknik Penghitungan pengajuan  Form-form Tahun 2013 tentang
Angka Kredit DUPAK (TPK  Format PAK Perubahan atas

73 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
3) dan DUPAK Peraturan Menteri PAN
3. Melakukan pengajuan 3. Tata Cara Pengajuan  Contoh-contoh dan RB Nomor 13
DUPAK DUPAK: DUPAK Tahun 2013 tentang
a. Pengertian Jabatan Fungsional
b. Mekanisme Pengajuan Pembimbing
DUPAK Kesehatan Kerja dan
c. Tim Penilai DUPAK Angka Kreditnya.
 Peraturan Bersama
Menteri Kesehatan dan
Kepala Badan
Kepegawaian Negara
Nomor 50 Tahun 2013
dan Nomor 18 Tahun
2013 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Peraturan
Menteri PAN dan RB
Nomor 13 Tahun 2013
tentang Jabatan
Fungsional
Pembimbing

74 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Khusus Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
(TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Kesehatan Kerja dan
Angka Kreditnya
 Petunjuk Teknis
Jabatan Fungsional
Pembimbing
Kesehatan Kerja

75 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MP. 1
Materi : Membangun Komitmen Belajar (Building Learning Commitment /BLC)
Waktu : 3 Jpl (T = 0 Jpl; P = 3 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menciptakan suasana belajar yang
kondusif.

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
Setelah mengikuti materi
ini, peserta mampu:

1. Mengenal sesama 1. Proses perkenalan sesama  Curah  Bahan tayang  Depkes RI,
peserta, pelatih dan Peserta, Pelatih dan pendapat  Laptop Pusdiklat SDM
penyelenggara Penyelenggara  Permainan/  LCD Kesehatan, 2004,
Games  Flip chart Kumpulan Games
2. Melakukan pencairan (ice 2. Proses Pencairan (ice  White board dan Energizer,
breaking) diantara breaking) diantara peserta  Spidol (ATK) Jakarta.
peserta  Alat bantu games  Munir, Baderel,
2001, Dinamika
3. Mengidentifikasi 3. Harapan, kekhawatiran dan Kelompok,
harapan, kekhawatiran komitmen terhadap proses Penerapannya
dan komitmen terhadap selama pelatihan Dalam
Laboratorium Ilmu
proses selama pelatihan
Perilaku, Jakarta
4. Membuat kesepakatan 4. Nilai, Norma dan Kontrol  Lembaga
Kolektif Administrasi
76 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu
nilai, norma dan kontrol Negara, 2003,
kolektif Building Learning
Commitment,
5. Membuat kesepakatan 5. Kesepakatan Organisasi Jakarta
organisasi dalam kelas Kelas

77 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MP. 2
Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Waktu : 2 Jpl (T = 1 Jpl ; P = 1 Jpl ; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL)

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat bantu
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu:

1. Menjelaskan pengertian 1. Pengertian dan ruang  Curah pendapat  Bahan tayang  Pusdiklat Aparatur,
dan ruang lingkup RTL lingkup RTL  Ceramah tanya  Laptop Standar
jawab  LCD Penyelenggaraan
2. Menjelaskan langkah- 2. Langkah-langkah  Latihan  Flip chart Pelatihan, 2012,
langkah penyusunan RTL Penyusunan RTL menyusun RTL  White board Jakarta
(TPK 3)  Spidol (ATK)
3. Menyusun Rencana 3. Penyusunan RTL  Format RTL
Tindak Lanjut

78 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Nomor : MP. 3
Materi : Anti Korupsi
Waktu : 3 Jpl (T = 3 Jpl ; P = 0 Jpl ; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini,peserta mampu memahami Anti Korupsi

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat bantu
Setelah mengikuti materi ini,
peserta mampu:

1. Menjelaskan konsep 1. Konsep korupsi  Curah pendapat  Bahan tayang  Undang-undang


korupsi a. Definisi korupsi  Ceramah tanya  Laptop Nomor 20 Tahun 2001
b. Ciri-ciri korupsi jawab  LCD tentang Perubahan
c. Bentuk/jenis  Flip chart Atas Undang-undang
korupsi  White board Nomor 31 Tahun 1999
d. Tingkatan korupsi  Spidol (ATK) tentang
e. Faktor penyebab  Film Pemberantasan
korupsi Tindak Pidana
f. Dasar hukum Korupsi
tentang korupsi  Instruksi Presiden
Nomor 1 Tahun 2013
2. Menjelaskan konsep Anti 2. Konsep Anti Korupsi  Keputusan Menteri
Korupsi a. Definisi Anti Korupsi Kesehatan Nomor
79 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat bantu
b. Nilai-nilai Anti 232/MENKES/SK/VI/20
Korupsi 13 tentang Strategi
c. Prinsip-prinsip Anti Komunikasi
Korupsi Pekerjaan dan
Budaya Anti Korupsi
3. Menjelaskan upaya 3. Upaya pencegahan
pencegahan korupsi dan korupsi dan
pemberantasan korupsi pemberantasan korupsi
a. Upaya pencegahan
korupsi
b. Upaya
pemberantasan
korupsi
c. Strategi komunikasi
Pemberantasan
Korupsi

4. Menjelaskan tata cara 4. Tata cara pelaporan


pelaporan dugaan dugaan pelanggaran
pelanggaran tindak tindak pidana korupsi

80 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat bantu
pidana korupsi a. Laporan
b. Penyelesaian hasil
penanganan
pengaduan
masyarakat
c. Pengaduan
d. Tata cara
penyampaian
pengaduan
e. Tim penanganan
pengaduan
masyarakat terpadu
di lingkungan
Kemenkes
f. Pencatatan
pengaduan

5. Menjelaskan gratifikasi 5. Gratifikasi


a. Pengertian
gratifikasi

81 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Media dan


Metode Referensi
Khusus (TPK ) Sub Pokok Bahasan Alat bantu
b. Landasan hukum
gratifikasi
c. Gratifikasi
merupakan tindak
pidana korupsi
d. Contoh gratifikasi
e. Sanksi gratifikasi

6. Menjelaskan kasus-kasus 6. Kasus-Kasus Korupsi


korupsi

82 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

D. Diagram Proses Pembelajaran

Pre Test

Pembukaan

Building Learning Commitment (BLC)


Metode: games, diskusi

Wawasan: Materi Pengetahuan dan Keterampilan: Materi Inti


E Dasar 1. Persiapan Upaya Kesehatan Kerja
V 1. Kebijakan diklat (UKK)
A aparatur 2. Pelaksanaan Upaya Kesehatan Kerja
(UKK)
L 2. Kebijakan 3. Monitoring dan Evaluasi Upaya
U kesehatan kerja Kesehatan Kerja (UKK)
A 3. Etika 4. Penyusunan Karya Tulis/ Karya Ilmiah
pengembangan di Bidang Kesehatan
S
5. Penyusunan Buku Pedoman/Petunjuk
I profesi
Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis di
pembimbing Bidang Upaya Kesehatan Kerja
kesehatan kerja 6. Penghitungan Angka Kredit dan
4. Jabatan fungsional Pengajuan DUPAK
pembimbing Metode:
kesehatan kerja  Curah pendapat  Simulasi
 Ceramah tanya jawab  Latihan
Metode:  Demonstrasi  Role play
 Curah pendapat  Pemutaran film  Diskusi
 Ceramah tanya kelompok
jawab

Praktik Lapangan

RTL

Penutupan Post Test

83 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
Rincian rangkaian diagram proses pelatihan

Rangkaian proses pelatihan adalah sebagai berikut:


a) Pembukaan
Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut:
1) Laporan ketua penyelenggara pelatihan.
2) Pengarahan dari pejabat yang berwenang tentang latar belakang
perlunya pelatihan.
3) Perkenalan peserta secara singkat.

b) Membangun Komitmen Belajar


Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti
proses pelatihan. Kegiatannya antara lain:
1) Penjelasan oleh fasilitator tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan
yang akan dilakukan dalam materi membangun komitmen belajar.
2) Perkenalan antara peserta dan para fasilitator dan panitia
penyelenggara pelatihan, dan juga perkenalan antar sesama peserta.
Kegiatan perkenalan dilakukan dengan permainan, dimana seluruh
peserta terlibat secara aktif.
3) Mengemukakan kebutuhan/harapan, kekhawatiran dan komitmen
masing-masing peserta selama pelatihan.
4) Kesepakatan antara para fasilitator, penyelenggara pelatihan dan
peserta dalam berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi:
pengorganisasian kelas, norma selama mengikuti pelatihan,
kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang lainnya.

c) Pengisian Pengetahuan/Wawasan
Setelah materi Membangun Komitmen Belajar, kegiatan dilanjutkan
dengan memberikan materi sebagai dasar pengetahuan/wawasan yang
sebaiknya diketahui peserta dalam pelatihan ini, yaitu: Kebijakan Diklat
Aparatur, Kebijakan Kesehatan Kerja, Etika Pengembangan Profesi
Pembimbing Kesehatan Kerja, Jabatan fungsional Pembimbing kesehatan
kerja.

d) Pemberian Keterampilan
Pemberian materi ketrampilan dari proses pelatihan mengarah pada
kompetensi keterampilan yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian

84 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
materi dilakukan dengan menggunakan berbagai metode yang melibatkan
semua peserta untuk berperan serta aktif dalam mencapai kompetensi
tersebut, yaitu metode ceramah tanya jawab, diskusi kelompok, simulasi,
demonstrasi, praktek lapangan dan latihan.

e) Praktik Lapangan
Setelah mendapatkan keseluruhan materi, peserta diberikan kesempatan
untuk berhadapan langsung dengan situasi nyata dan menerapkan materi-
materi yang sudah didapatkan di kelas dalam proses praktik lapangan.
Dengan melakukan praktik lapangan, peserta dapat membandingkan
antara teori yang telah didapat di kelas dan kenyataan yang terjadi di
lapangan.

f) Rencana Tindak Lanjut (RTL)


Masing-masing peserta menyusun rencana tindak lanjut setelah mengikuti
pelatihan.

g) Post Test
Setelah keseluruhan materi dan praktik lapangan dilaksanakan, dilakukan
post test. Post test bertujuan untuk melihat peningkatan pengetahuan dan
keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan.

h) Evaluasi
 Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap proses
pembelajaran tiap hari (refleksi) dan terhadap pelatih/fasilitator.
 Evaluasi tiap hari (refleksi) dilakukan dengan cara me-review kegiatan
proses pembelajaran yang sudah berlangsung, sebagai umpan balik
untuk menyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya.
 Evaluasi terhadap fasilitator dilakukan oleh peserta pada saat
pelatih/fasilitator telah mengakhiri materi yang disampaikannya.
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan form evaluasi terhadap
pelatih/fasilitator.

i) Evaluasi Penyelenggaraan
Evaluasi penyelenggaraan dilakukan untuk mendapatkan masukan dari
peserta tentang penyelenggaraan pelatihan tersebut dan akan digunakan
untuk penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan berikutnya.

85 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

j) Penutupan
Acara penutupan dapat dijadikan sebagai upaya untuk mendapatkan
masukan dari peserta ke penyelenggara dan fasilitator untuk perbaikan
pelatihan yang akan datang.

E. Proses dan Metode Pembelajaran


1. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut:
a) Dinamisasi dan penggalian harapan peserta serta membangun
komitmen belajar diantara peserta.
b) Penyiapan peserta sebagai individu atau kelompok yang mempunyai
pengaruh terhadap perubahan perilaku dalam menciptakan iklim
yang kondusif dalam melaksanakan tugas.
c) Penjajakan awal peserta dengan memberikan pre test.
d) Pembahasan materi.
e) Penugasan dalam bentuk simulasi/latihan/demonstrasi di kelas dan
praktek di lapangan.
f) Penjajakan akhir peserta dengan memberikan post test.

Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta dilibatkan secara aktif


baik dalam teori maupun penugasan, dimana:
1) Fasilitator mempersiapkan peserta untuk siap mengikuti proses
pembelajaran.
2) Fasilitator menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan
dicapai pada setiap materi.
3) Fasilitator dapat mengawali proses pembelajaran dengan:
(a) Penggalian pengalaman peserta.
(b) Penjelasan singkat tentang seluruh materi.
(c) Penugasan dalam bentuk individual atau kelompok.
4) Setelah semua materi disampaikan, fasilitator dan atau peserta
dapat memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi yang
diberikan.
5) Sebelum pemberian materi berakhir, fasilitator dan peserta dapat
membuat rangkuman dan atau pembulatan.

86 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
2. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran ini berdasarkan pada prinsip:
a) Orientasi kepada peserta meliputi latar belakang, kebutuhan dan
harapan yang terkait dengan tugas yang dilaksanakan.
b) Peran serta aktif peserta sesuai dengan pendekatan pembelajaran.
c) Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis untuk terciptanya
komunikasi dari dan ke berbagai arah.

Oleh karena itu metode yang digunakan selama proses pembelajaran


diantaranya adalah:
1) Ceramah singkat dan tanya jawab.
2) Curah pendapat untuk penjajakan pengetahuan dan pengalaman
peserta terkait dengan materi yang diberikan.
3) Penugasan berupa:simulasi, latihan, demonstrasi, praktek lapangan
serta latihan menghitung angka kredit dan mengajukan DUPAK.

F. Peserta dan Pelatih/Fasilitator


1. Peserta
a) Kriteria peserta:
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai pemangku jabatan fungsional
pembimbing kesehatan kerja
b) Jumlah peserta:
Jumlah peserta dalam 1 kelas maksimal 30 orang.

2. Pelatih/Fasilitator
Pelatih/fasilitator untuk Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional
Pembimbing Kesehatan Kerja memiliki kriteria sebagai berikut:
a) Memiliki kemampuan kediklatan, yaitu telah mengikuti pelatihan
calon widyaiswara atau AKTA IV atau PEKERTI atau Training of
Trainer (TOT) atau pelatihan bagi Tenaga Pelatih Program Kesehatan
(TPPK).
b) Pendidikan minimal S1 Kesehatan, dengan tambahan keahlian di
bidang materi yang diajarkan.
c) Memahami kurikulum pelatihan jabatan fungsional Pembimbing
kesehatan kerjayang telah distandarisasi.

87 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
d) Menguasai materi yang disampaikan sesuai dengan Garis-Garis Besar
Program Pembelajaran (GBPP) yang ditetapkan dalam kurikulum
pelatihan.

G. Penyelenggara dan Tempat Penyelenggaraan


1. Penyelenggara
Kriteria penyelenggara untuk Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional
Pembimbing Kesehatan Kerja yaitu:
a) Institusi atau lembaga pendidikan dan pelatihan yang memiliki
kemampuan menyelenggarakan pelatihan dan sudah terakreditasi.
b) Mempunyai Pengendali Pelatihan atau seseorang yang ditunjuk
sebagai pengendali proses pembelajaran yang menguasai materi
pelatihan.
c) Mempunyai minimal 1 orang tenaga yang pernah mengikuti Training
Officer Course (TOC) atau pernah menyelenggarakan pelatihan.

2. Tempat Penyelenggaraan
Pelatihan dilaksanakan di institusi atau lembaga pendidikan dan
pelatihan yang terakreditasi.

H. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi:
1. Evaluasi terhadap peserta
Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui:
 Penjajagan awal melalui pre test.
 Penjajagan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta
terhadap materi yang telah diterima melalui post test.

2. Evaluasi terhadap pelatih/fasilitator


Evaluasi terhadap pelatih/fsilitator ini dimaksudkan untuk mengetahui
seberapa jauh penilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan
peserta terhadap kemampuan pelatih/instruktur dalam menyampaikan
pengetahuan dan atau ketrampilan kepada peserta dengan baik, dapat
dipahami dan diserap peserta, meliputi:
 Penguasaan materi
 Ketepatan waktu

88 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
 Sistematika penyajian
 Penggunaan metode dan alat bantu pelatihan
 Empati, gaya dan sikap kepada peserta
 Pencapaian Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
 Kesempatan tanya jawab
 Kemampuan menyajikan
 Kerapihan pakaian
 Kerjasama antar tim pengajar.

3. Evaluasi terhadap penyelenggara pelatihan


Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Obyek
evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis, yang meliputi:
 Tujuan pelatihan
 Relevansi program pelatihan dengan tugas
 Manfaat setiap materi bagi pelaksanaan tugas peserta di tempat
kerja
 Manfaat pelatihan bagi peserta/instansi
 Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan
 Pelayanan sekretariat terhadap peserta
 Pelayanan akomodasi dan lainnya
 Pelayanan konsumsi
 Pelayanan perpustakaan
 Pelayanan komunikasi dan informasi

I. Sertifikat Pelatihan
Setiap peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran minimal 95%
dari keseluruhan jumlah jam pembelajaran akan memperoleh sertifikat
dengan nilai 2 (dua) angka kredit yang diterbitkan oleh Kementerian
Kesehatan RI sesuai dengan yang tertera dalam struktur program dan
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan panitia penyelenggara.

89 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA

BAB V
PENUTUP

Standar Kurikulum Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional Pembimbing


Kesehatan Kerja yang telah disusun oleh Pusdiklat Aparatur ini mengacu
kepada sistematika penyusunan standar kurikulum pelatihan jabatan
fungsional kesehatan yang tertuang pada Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pelatihan Bidang Kesehatan.

Dengan demikian, Standar Kurikulum Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional


Pembimbing Kesehatan Kerja ini merupakan acuan minimal standar nasional
dalam penyelenggaraan Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional Pembimbing
Kesehatan Kerja, baik di pusat maupun di daerah. Jika ada penambahan
terhadap standar kurikulum tersebut, baik dari segi materi maupun jumlah jam
pelajaran, pihak penyelenggara wajib memperoleh izin tertulis dari Pusdiklat
Aparatur.

90 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN


PUSDIKLAT APARATUR 2014

Anda mungkin juga menyukai