Kurikulum 48867f24048a
Kurikulum 48867f24048a
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang .................................................................. 1
B. Filosofi Pelatihan ............................................................... 2
BAB V PENUTUP 90
TIM PENYUSUN
Penasehat
Suhardjono, SE, MM
(Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur)
Penanggung Jawab
dr. Eka Jusup Singka, M.Sc
(Kepala Bidang Diklat Teknis & Fungsional Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur)
Ketua
Dewi Sukorini, SKM, M.Pd
(Kepala Sub Bidang Diklat Fungsional Pusat Pendidikan dan Pelatihan Aparatur)
Sekretaris
dr. Indriya Purnamasari
Anggota Teknis
Sagung Ngurah Budastriwati, S.Pd
Nur Afifah Kurniati, S.Sos
Yanuardo G.D. Sinaga, ST
Afriani Tinurbaya, S.Kep
Anggota Administrasi
Muhammad, SE
Ary Kusdiana
Nurhayati
A. Latar Belakang
Upaya pelayanan kesehatan yang berkualitas perlu didukung oleh ketersediaan
sumber daya manusia kesehatan yang memiliki peran dan fungsi sebagai
pelaksana teknis berbagai upaya kesehatan secara profesional. Sumber daya
manusia kesehatan yang dimaksud disini mencakup seluruh tenaga kesehatan
dengan berbagai jenis profesinya, terutama tenaga kesehatan yang berstatus
aparatur atau Pegawai Negeri Sipil. Dalam rangka menyediakan aparatur
kesehatan yang akan bertugas sesuai dengan kompetensi dan keahliannya itu,
maka hingga tahun 2014 ini Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi RI telah menetapkan 28 rumpun jabatan fungsional
kesehatan yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak yang penuh
untuk melakukan tugas dan fungsinya sesuai dengan profesinya masing-
masing. Jabatan fungsional adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki
oleh seseorang yang telah berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Salah
satu rumpun jabatan fungsional tersebut adalah jabatan fungsional
Pembimbing Kesehatan Kerja yang ditetapkan melalui Surat Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13
Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja dan
Angka Kreditnya.
B. Filosofi Pelatihan
Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja
diselenggarakan dengan menerapkan:
1. Prinsip pembelajaran orang dewasa (andragogi), yaitu bahwa selama
pelatihan peserta memiliki hak untuk:
a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya dalam melakukan kegiatan
upaya kesehatan kerja.
BAB II
JENJANG JABATAN, PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI
A. Jenjang Jabatan
1. Jenjang jabatan dan pangkat Pembimbing Kesehatan Kerja dari yang
terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu:
a. Pembimbing Kesehatan Kerja Pertama, terdiri atas pangkat:
1) Penata Muda, golongan ruang III/a;
2) Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b.
b. Pembimbing Kesehatan Kerja Muda, terdiri atas pangkat:
1) Penata, golongan ruang III/c;
2) Penata Tingkat I, golongan ruang III/d.
c. Pembimbing Kesehatan Kerja Madya, terdiri atas pangkat:
1) Pembina, golongan ruang IV/a;
2) Pembina Tingkat I, golongan ruang IV/b;
3) Pembina Utama Muda, golongan ruang IV/c.
B. Peran
Setelah mengikuti pelatihan, peserta berperan sebagai pelaksana teknis
fungsional di bidang kesehatan kerja pada unit organisasi lingkup kesehatan
kerja pada instansi pemerintah.
C. Fungsi
Dalam menjalankan perannya, seorang Pembimbing Kesehatan Kerja memiliki
fungsi dalam:
1. Melaksanakan persiapan upaya kesehatan kerja
2. Melaksanakan upaya kesehatan kerja, yang meliputi:
a) Melaksanakan manajemen risiko kesehatan kerja
b) Melakukan pembimbingan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
c) Mengelola gizi pekerja
d) Mengelola Alat Pelindung Diri (APD)
e) Melaksanakan pembimbingan bekerja sehat dan selamat dengan
standard precaution
f) Melaksanakan pembimbingan ergonomi
4 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
g) Melakukan pembimbingan pertolongan pertama (First Aid)
h) Melaksanakan surveilans kesehatan kerja
i) Melakukan Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
j) Memahami pembimbingan Program Kembali Kerja Pasca Sakit
k) Melakukan pengelolaan Bahan Beracun Berbahaya (B3)
l) Melakukan Tanggap Darurat dan Manajemen Kebakaran
m) Melakukan pemberdayaan kesehatan masyarakat pekerja dan
kemitraan
3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi upaya kesehatan kerja
4. Menyusun karya tulis/karya ilmiah di bidang upaya kesehatan kerja
5. Menyusun buku pedoman/petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang
upaya kesehatan kerja
6. Melakukan penghitungan angka kredit dan pengajuan Daftar Usul
Penetapan Angka Kredit (DUPAK).
D. Kompetensi
Dalam menjalankan fungsinya, seorang Pembimbing Kesehatan Kerja memiliki kompetensi yaitu mampu:
NO FUNGSI KOMPETENSI
A. Melaksanakan persiapan upaya 1. Mengumpulkan data demografi kesehatan kerja
kesehatan kerja 2. Melakukan pemetaan di wilayah kerja
3. Mengumpulkan data kegiatan di tempat kerja/ penilaian risiko
kesehatan kerja
4. Mengumpulkan data kesehatan kerja
5. Menyusun perencanaan upaya kesehatan kerja di wilayah kerja
6. Menyusun perencanaan program upaya kesehatan kerja di wilayah kerja
7. Menyusun rencana aksi upaya kesehatan kerja
8. Melakukan pengembangan kebijakan K3
B. Melaksanakan upaya kesehatan kerja, 1. Mengenalkan potensi bahaya di lingkungan kerja
meliputi: 2. Melakukan pengamatan lingkungan kerja
1. Melaksanakan Manajemen Risiko 3. Mengenalkan potensi kecelakaan kerja
Kerja 4. Melakukan identifikasi potensi kecelakaan kerja
5. Memfasilitasi pengkajian hambatan pelaksanaan program kecelakaan
kerja
6. Mencatat hambatan pelaksanaan program kecelakaan kerja
NO FUNGSI KOMPETENSI
7. Menyusun saran/rekomendasi kepada pemberi kerja
kerja/pengusaha/pengurus untuk melakukan pengendalian kecelakaan
kerja
8. Menyampaikan saran/rekomendasi kepada pemberi
kerja/pengusaha/pengurus untuk melakukan pengendalian kecelakaan
kerja
2. Melakukan pembimbingan Perilaku 1. Melakukan upaya perilaku hidup bersih dan sehat di tempat kerja agar
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bekerja secara selamat dan sehat
2. Memfasilitasi pengkajian hambatan pelaksanaan program perilaku
hidup bersih dan sehat di tempat kerja
3. Mencatat hambatan pelaksanaan program perilaku hidup bersih dan
sehat di tempat kerja
4. Menyusun saran/rekomendasi kepada pemberi
kerja/pengusaha/pengurus untuk program PHBS di tempat kerja
5. Menyampaikan saran /rekomendasi kepada pemberi
kerja/pengusaha/pengurus untuk program PHBS di tempat kerja
NO FUNGSI KOMPETENSI
4. Mengelola Alat Pelindung Diri 1. Mengenalkan Alat Pelindung Diri (APD) untuk mencegah pengaruh
(APD) buruk dari bahaya di lingkungan kerja
2. Memotivasi pengusaha/pemberi kerja/pengurus kelompok pekerja
untuk menyediakan Alat Pelindung Diri yang sesuai dengan potensi
bahaya pada kelompok pekerja yang menjadi tanggungjawabnya
3. Melakukan pengecekan ketersediaan Alat Pelindung Diri yang sesuai
dari segi jenis dan jumlah pekerja di tempat tersebut
4. Melakukan pemantauan penggunaan Alat Pelindung Diri pada pekerja
saat bekerja
5. Melakukan analisis kesesuaian Alat Pelindung Diri
6. Menyusun rekomendasi kepada pengusaha/pemberi kerja/pengurus
dalam penentuan APD yang sesuai dengan potensi bahaya pada
kelompok pekerja
7. Menyampaikan rekomendasi kepada pengusaha/pemberi
kerja/pengurus dalam penentuan APD yang sesuai dengan potensi
bahaya pada kelompok pekerja
8. Melakukan peragaan penggunaan APD
5. Melaksanakan pembimbingan 1. Mengenalkan dan mengajak menerapkan prosedur Standar Precaution
bekerja sehat dan selamat dengan 2. Melakukan pengamatan dan pemantauan pelaksanaan prosedur
Standard Precaution Standar Precaution
NO FUNGSI KOMPETENSI
3. Melakukan evaluasi pelaksanaan
NO FUNGSI KOMPETENSI
10. Memahami pembimbingan 1. Program kembali kerja pasca sakit
Program Kembali Kerja Pasca Sakit
(Return to Work)
NO FUNGSI KOMPETENSI
7. Membuat prosedur dan/atau instruksi kerja tanggap darurat pada
tempat-tempat yang beresiko
8. Mengusulkan rambu-rambu keselamatan/tanggap darurat di fasilitas
kesehatan
9. Melakukan pemantauan keselamatan kebakaran di fasilitas kesehatan
10. Melakukan sosialisasi pencegahan penanggulangan kebakaran
11. Menyiapkan pelatihan pencegahan dan penanggulangan kebakaran
12. Melakukan persiapan simulasi penanggulangan kebakaran
13. Melakukan simulasi penanggulangan kebakaran
14. Melakukan evaluasi simulasi dan/atau pelatihan penanggulangan
kebakaran di fasilitas kesehatan
13. Melakukan pemberdayaan 1. Melaksanakan pemberdayaan kesehatan masyarakat pekerja dan
kesehatan masyarakat pekerja dan kemitraan
kemitraan
NO FUNGSI KOMPETENSI
D. Menyusun karya tulis/karya ilmiah di Menyusun karya tulis/karya ilmiah di bidang upaya kesehatan kerja
bidang upaya kesehatan kerja
F. Melakukan penghitungan angka kredit Melakukan penghitungan angka kredit dan pengajuan Daftar Usul
dan pengajuan Daftar Usul Penetapan Penetapan Angka Kredit (DUPAK)
Angka Kredit (DUPAK)
A. Tujuan Standar
Standar kurikulum ini bertujuan sebagai panduan/acuan bagi para
penyelenggara pelatihan dalam menyelenggarakan pelatihan dasar jabatan
fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja. Dalam standar ini telah
ditetapkan tujuan pelatihan, struktur program, Garis-Garis Besar Program
Pembelajaran (GBPP), diagram proses pembelajaran, kriteria peserta dan
pelatih, penyelenggara dan tempat penyelenggaraan baik di pusat maupun
di daerah, evaluasi, dan sertifikat.
B. Kebijakan Pelatihan
Jabatan fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja hanya terdiri dari satu
jenjang, yakni jenjang ahli. Sebagai landasan hukum bagi pembinaan karir,
kepangkatan dan jabatan serta peningkatan profesionalisme pejabat
fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja, telah ditetapkan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
13 Tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja
dan Angka Kreditnya. Pembinaan terhadap pejabat fungsional ini dapat
dilaksanakan oleh pemerintah pusat dan daerah. Salah satu bentuk
pembinaan yang dapat dilakukan adalah melalui pelatihan.
C. Strategi Pelatihan
Strategi yang digunakan dalam Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional
Pembimbing Kesehatan Kerja ini adalah:
1. Pelatihan ini merupakan pelatihan khusus bagi pejabat fungsional
Pembimbing Kesehatan Kerja dengan menggunakan kurikulum yang
telah distandarisasi.
2. Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional Pembimbing
Kesehatan Kerja:
a. Di Pusat:
Dilaksanakan di Pusdiklat Aparatur dalam bentuk Pelatihan bagi
Pelatih/Training of Trainer (ToT) untuk menyiapkan tenaga pelatih
bagi Pelatihan Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja.
Untuk Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional Pembimbing
Kesehatan Kerja dilaksanakan di BBPK atau Bapelkes Nasional
yang sudah terakreditasi bekerjasama dengan Unit Pembina
Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja atau Pengelola
Program Upaya Kesehatan Kerja di pusat.
b. Di Provinsi:
Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja
dilaksanakan di Bapelkes /Institusi Diklat Kesehatan Provinsi yang
sudah terakreditasi bekerjasama dengan Pengelola Program di
provinsi.
c. Di Kabupaten/Kota:
Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja
dilaksanakan di Unit Pelaksana Diklat yang telah terakreditasi
bekerjasama dengan Pengelola Program di kabupaten/kota.
3. Peserta pelatihan adalah Pemangku Jabatan Fungsional Pembimbing
Kesehatan Kerja.
4. Dalam proses pembelajaran, jumlah peserta dalam satu kelas maksimal
30 orang.
14 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
D. Standar Pelatihan
Pelatihan ini menggunakan kurikulum yang telah distandarisasi yaitu
Standar Kurikulum Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional Pembimbing
Kesehatan Kerja.
BAB IV
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN
A. Tujuan Pelatihan
1. Tujuan umum:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu melaksanakan kegiatan
pembimbingan kesehatan kerja yang meliputi persiapan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi di bidang kesehatan kerja sesuai aturan yang
berlaku.
2. Tujuan Khusus:
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu:
1) Melaksanakan persiapan kegiatan upaya kesehatan kerja.
2) Melaksanakan upaya kesehatan kerja.
Meliputi :
a) Melaksanakan manajemen risiko kesehatan kerja
b) Melakukan pembimbingan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
c) Mengelola gizi pekerja
d) Mengelola Alat Pelindung Diri (APD)
e) Melaksanakan pembimbingan bekerja sehat dan selamat
dengan standard precaution
f) Melaksanakan pembimbingan ergonomi
g) Melakukan pembimbingan pertolongan pertama (First Aid)
h) Melaksanakan surveilans kesehatan kerja
i) Melakukan Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
j) Memahami pembimbingan Program Kembali Kerja Pasca Sakit
k) Melakukan Pengelolaan Bahan Beracun Berbahaya (B3)
l) Melakukan Tanggap Darurat dan Manajemen Kebakaran
m) Melakukan pemberdayaan kesehatan masyarakat pekerja dan
kemitraan
B. Struktur Program
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, maka disusun materi yang
akan dituangkan secara rinci pada struktur program sebagai berikut:
ALOKASI WAKTU
NO MATERI
T P PL JLH
A. MATERI DASAR:
1. Kebijakan Diklat Aparatur 2 0 0 2
2. Kebijakan Kesehatan Kerja 2 0 0 2
3. Etika Pengembangan Profesi Pembimbing 2 0 0 2
Kesehatan Kerja
4. Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan 2 0 0 2
Kerja
Sub total 8 0 0 8
B. MATERI INTI:
1. Persiapan Upaya Kesehatan Kerja (UKK) 3 3 4 10
2. Pelaksanaan Upaya Kesehatan Kerja (UKK)
a) Manajemen Risiko Kesehatan Kerja 2 2 1 5
b) Pembimbingan PHBS 2 1 0 3
c) Pengelolaan gizi pekerja 1 2 0 3
d) Pengelolaan Alat Pelindung Diri (APD) 1 1 1 3
e) Pembimbingan bekerja sehat dan selamat 1 1 0 2
dengan standard precaution
f) Pembimbingan ergonomi 1 2 0 3
g) Pembimbingan pertolongan pertama (First 1 2 0 3
Aid)
h) Surveilans kesehatan kerja 2 1 1 4
i) Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1 2 1 4
(K3)
j) Pembimbingan Program Kembali Kerja Pasca 1 2 0 3
Sakit
k) Pengelolaan Bahan Beracun Berbahaya (B3) 2 1 1 4
l) Tanggap Darurat dan manajemen kebakaran 2 1 1 4
m) Pemberdayaan kesehatan masyarakat 1 2 0 3
pekerja dan kemitraan
Keterangan:
T= Teori ; P = Penugasan ; PL= Praktik Lapangan ; 1 Jpl @ 45 menit
1. Menjelaskan arah 1. Arah pengembangan kesehatan Ceramah Modul MD.1 Rencana Strategi
pengembangan jangka panjang tanya jawab Bahan (Renstra) Pusdiklat
kesehatan jangka a. Pembangunan nasional Curah tayang Aparatur
panjang berwawasan kesehatan pendapat Laptop RP3AK (Rencana
b. Pemberdayaan masyarakat LCD Peningkatan
daerah Flipchart Pendidikan dan
c. Pengembangan upaya dan White Pelatihan Aparatur
pembiayaan board Kesehatan Tahun
d. Pengembangan dan Spidol 2011-2025)
pemberdayaan SDM (ATK)
Kesehatan
Nomor : MD. 2
Materi : Kebijakan Kesehatan Kerja
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang kebijakan kesehatan
kerja.
Nomor : MD. 3
Materi : Etika Pengembangan Profesi Pembimbing Kesehatan Kerja
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami tentang etika pengembangan
profesi pembimbing kesehatan kerja
1. Menjelaskan Profesi 1. Profesi Pembimbing Ceramah tanya Modul MD.3 Indar, SH, MPH,
Pembimbing Kesehatan Kerja jawab Bahan tayang Etika dan
Kesehatan Kerja a. Pengertian Curah pendapat (Slide power point) Hukum
b. Ciri-ciri profesi dan etika Laptop Kesehatan,
profesi LCD Makassar,
c. Profesi pembimbing Flipchart Universitas
kesehatan kerja White board Hasanuddin
d. Organisasi profesi Spidol (ATK)
Nomor : MD. 4
Materi : Jabatan Fungsional Pembimbing Kesehatan Kerja
Waktu : 2 Jpl (T = 2 Jpl; P = 0 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu memahami jabatan fungsional
pembimbing kesehatan kerja
Nomor : MI. 1
Materi : Persiapan Upaya Kesehatan Kerja
Waktu : 10 Jpl (T=3Jpl; P= 3Jpl; PL=4Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melaksanakan persiapan upaya kesehatan
kerja
1. Menjelaskan konsep 1. Konsep dasar manajemen risiko Ceramah tanya Modul MI.2 The Orange
dasar manajemen a. Potensi bahaya di lingkungan jawab Bahan tayang Book,
risiko kerja Curah Laptop Management
b. Penyakit akibat kerja pendapat LCD
of Risk -
c. Kecelakaan kerja Latihan Flipchart
identifikasi Whiteboard Principles
2. Menjelaskan proses 2. Proses dan langkah-langkah potensi Spidol (ATK) and
dan langkah-langkah manajemen risiko bahaya Formulir Concepts,
manajemen risiko a. Identifikasi bahaya dan Praktik identifikasi Published
pengamatan lingkungan kerja lapangan potensi bahaya with the
b. Analisis dan evaluasi risiko (observasi, (hazard permission of
wawancara, identification
HM Treasury
3. Melakukan 3. Pengendalian risiko telaah form)
pengendalian risiko a. Penyusunan dokumen) on behalf of
1. Melaksanakan upaya 1. Upaya Perilaku Hidup Bersih Ceramah tanya Modul MI.2 Dinkes Kepri,
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tempat kerja jawab Bahan tayang 2010. Ayo Ber-
dan Sehat di tempat Curah Laptop PHBS.
kerja pendapat LCD http://www.dinke
Studi Kasus Flipchart sprovkepri.org/co
2. Memfasilitasi 2. Fasilitasi pengkajian hambatan Pemutaran Whiteboard mponent/content
pengkajian hambatan pelaksanaan program Perilaku film Spidol (ATK) /article/3-artikel-
pelaksanaan program Hidup Bersih dan Sehat di Lembar kesehatan/30-
Perilaku Hidup Bersih tempat kerja Kasus phbs#ixzz315zAAF
dan Sehat di tempat a. Pemberdayaan Film oD (diakses pada
kerja b. Bina Suasana Kamis, 8 Mei
1. Melakukan 1. Identifikasi sasaran dan Ceramah tanya Modul MI.2 Direktorat Jendral
identifikasi sasaran kemampuan daya serap jawab Bahan tayang Bina Gizi dan
dan kemampuan sasaran Curah Laptop Kesehatan Ibu
daya serap sasaran pendapat LCD dan Anak. 2011.
Studi Kasus Flipchart Pedoman
2. Menentukan media 2. Penentuan media dan metode Whiteboard Pemenuhan
dan metode Spidol (ATK) Kecukupan Gizi
Lembar Pekerja Selama
3. Melakukan 3. Pengenalan gizi pekerja Kasus Bekerja. Jakarta :
pengenalan gizi Kementrian
pekerja Kesehatan RI
Departemen Gizi
1. Memahami tentang 1. Perencanaan Alat Pelindung Diri Ceramah tanya Modul MI.2 Geoff Taylor, Kellie
perencanaan Alat (APD) jawab Bahan tayang Easter and Roy
Pelindung Diri (APD) a. Pengumpulan literatur Curah pendapat Laptop Hegney, Enhancing
b. Identifikasi sasaran Peragaan LCD Occupational Safety
c. Analisis kesesuaian APD penggunaan Flipchart and Health, Elsevier
dengan faktor risiko APD Whiteboard 2004.
Praktik lapangan Spidol (ATK) Phil Hughes and Ed
2. Menerapkan 2. Penerapan program Alat (observasi, APD Ferrett, 2007,
program Alat Pelindung Diri (APD) di tempat wawancara, Manual APD Introduction to
Pelindung Diri (APD) kerja telaah dokumen) Panduan Health and Safety
di tempat kerja a. Pengenalan berbagai APD praktik at Work, Third
b. Fit test APD lapangan edition. Published
1. Melaksanakan 1. Perilaku Bekerja Sehat Dan Selamat Ceramah tanya Modul MI.2 IHSA.__. Safe
Perilaku bekerja pada pelayanan kesehatan dengan jawab Bahan tayang Work Practice/
sehat dan selamat Standard Precaution. Curah Laptop Safe Work
pada pelayanan a. Pengenalan dan penerapan pendapat LCD Procedure.
kesehatan dengan Prosedur Standard Precaution Pemutaran film Flipchart http://www.ihsa.c
Standard Precaution b. Pengamatan dan pemantauan tentang Whiteboard a/resources/safe_
pelaksanaan Prosedur Standard standar Spidol (ATK) practices_proced
Precaution precaution Film ures.cfm (diakses
Studi kasus Lembar kasus 9 Mei 2014)
2. Mengevaluasi 2. Evaluasi pelaksanaan Lembar Depkes. 2010.
Pelaksanaan Checlist Pedoman
1. Menjelaskan konsep 1. Konsep surveilans kesehatan Ceramah tanya Modul MI.2 Kementerian
surveilans kesehatan kerja jawab Bahan tayang Kesehatan RI.
kerja a. Surveilans kesehatan Curah pendapat Laptop 2011. Modul
pekerja (medis) Latihan (menyusun LCD Pelatihan
b. Surveilans lingkungan instrumen, Flipchart Kesehatan Kerja
kerja rencana) Whiteboard bagi Petugas
c. Biomonitoring Praktik Lapangan Spidol (ATK) Kesehatan.
(observasi, Panduan Jakarta
2. Melaksanakan 2. Pelaksanaan surveilans wawancara, telaah latihan http://www.hse.g
surveilans kesehatan kesehatan kerja dokumen) Panduan ov.uk/health-
kerja a. Tahap pengumpulan data praktik surveillance/index
b. Tahap analisis data lapangan .htm (diakses
1. Menjelaskan konsep 1. Konsep inspeksi Keselamatan Ceramah tanya Modul MI.2 Construction
inspeksi dan Kesehatan Kerja (K3) jawab Bahan tayang Safety Association
Keselamatan dan Curah pendapat Laptop of Ontario, Safety
Kesehatan Kerja (K3) Pemutaran film LCD Talk, Revised
Praktik lapangan Flipchart edition, 2003 ISBN
2. Menjelaskan jenis 2. Jenis inspeksi Keselamatan (observasi, Whiteboard 0-919465-88-9
inspeksi dan Kesehatan Kerja (K3) wawancara, telaah Spidol (ATK) Geoff Taylor,
Keselamatan dan a. Toolbox Meeting / Safety dokumen) Film Kellie Easter and
Kesehatan Kerja (K3) Talk Panduan Roy Hegney,
b. Safety Patrol / Safety praktik Enhancing
Inspection lapangan Occupational
1. Melakukan 1. Identifikasi sisa kemampuan, Ceramah tanya Modul MI.2 Peraturan Menteri
identifikasi sisa kecakapan, keterampilan, jawab Bahan tayang Pendayagunaan
kemampuan potensi, dan motivasi pada Curah pendapat Laptop Aparatur Negara
kecakapan, pekerja Studi kasus LCD dan reformasi
keterampilan, a. Program kembali kerja Flipchart Birokrasi RI No 13
potensi dan motivasi b. Identifikasi sisa Whiteboard Tahun 2013
pada pekerja kemampuan, kecakapan, Spidol (ATK) Tentang Jabatan
keterampilan, potensi, Lembar kasus Fungsional
dan motivasi pekerja Pembimbing
Kesehatan Kerja
dan Angka
1. Menjelaskan kewajiban 1. Kewajiban pelaku usaha Ceramah tanya Modul MI.2 Undang-undang
pelaku usaha terkait terkait Bahan Beracun jawab Bahan tayang no. 32 tahun 2009
Bahan Beracun Berbahaya (B3) sesuai Curah pendapat Laptop tentang
Berbahaya (B3) sesuai dengan peraturan yang Studi kasus LCD perlindungan dan
dengan peraturan yang berlaku Pengisian formulir Flipchart pengelolaan
berlaku pemantauan Whiteboard lingkungan hidup
limbah Spidol (ATK) Undang-Undang
2. Menyusun kebijakan, 2. Penyusunan kebijakan, Praktik lapangan Contoh No 1 tahun 1970,
pedoman, prosedur, dan pedoman, prosedur, dan kebijakan tentang
instruksi kerja terkait instruksi kerja terkait terkait B3 Keselamatan
penyediaan penyediaan Lembar kasus Kerja
pengangkutan, pengangkutan, Panduan Undang-Undang
Nomor : MI. 3
Materi : Monitoring dan Evaluasi Upaya Kesehatan Kerja
Waktu : 8 Jpl (T = 2 Jpl; P = 4 Jpl; PL = 2 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melaksanakan monitoring dan evaluasi
upaya kesehatan kerja
1. Melakukan monitoring 1. Monitoring dan evaluasi Ceramah tanya Modul MI.3 Peraturan Menteri
dan evaluasi kesehatan kesehatan kerja jawab Bahan tayang PAN dan RB Nomor
kerja a. Definisi Curah pendapat Laptop 13 Tahun 2013
b. Tujuan Studi kasus LCD UU Nomor 1 Tahun
c. Monitoring dan Latihan mengisi Flipchart 1970 Tentang
evaluasi berdasarkan format laporan Whiteboard Keselamatan Kerja
waktu Praktik lapangan Spidol (ATK) UU Nomor 36 Tahun
(observasi, telaah Lembar kasus 2014 Tentang
2. Melakukan audit 2. Audit kesehatan kerja dokumen) Format Kesehatan
kesehatan kerja di di fasilitas kesehatan laporan Peraturan
fasilitas kesehatan Panduan Perundangan terkait
praktik Kesehatan Kerja
Nomor : MI. 4
Materi : Penyusunan Karya Tulis / Karya Ilmiah dibidang upaya kesehatan kerja
Waktu : 8 Jpl (T = 2 Jpl; P = 6 Jpl; PL= 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun karya tulis/karya ilmiah di
bidang upaya kesehatan kerja
5. Menyusunkarya 5. Penyusunan
tulis/karya ilmiah a. Karya Tulis/Karya Ilmiah
b. Terjemahan
c. Saduran
Nomor : MI. 5
Materi : Penyusunan Buku Pedoman/Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk Teknis di Bidang Upaya
Kesehatan Kerja
Waktu : 4 Jpl (T = 2 Jpl ; P = 2 Jpl ; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun buku pedoman/petunjuk
pelaksanaan/petunjuk teknis di bidang upaya kesehatan kerja
Nomor : MI. 6
Materi : Penghitungan Angka Kredit dan Pengajuan Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit
(DUPAK)
Waktu : 8 Jpl (T = 3 Jpl; P= 5 Jpl; PL= 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu melakukan penghitungan angka kredit
dan pengajuan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit (DUPAK)
1. Menjelaskan angka kredit 1. Angka Kredit dan DUPAK Ceramah Modul MI.6 Peraturan Menteri PAN
dan DUPAK a. Pengertian tanya jawab Bahan tayang dan RB Nomor 13
b. Unsur-Unsur yang Curah Laptop Tahun 2013 Tentang
dinilai dalam Angka pendapat LCD Jabatan Fungsional
Kredit Latihan Flipchart Pembimbing
menghitung White board Kesehatan Kerja dan
2. Melakukan penghitungan 2. Penghitungan Angka angka kredit Spidol (ATK) Angka Kreditnya.
angka kredit Kredit (TPK 2) Panduan Peraturan Menteri PAN
a. Pengertian Latihan latihan dan RB Nomor 47
b. Teknik Penghitungan pengajuan Form-form Tahun 2013 tentang
Angka Kredit DUPAK (TPK Format PAK Perubahan atas
Nomor : MP. 1
Materi : Membangun Komitmen Belajar (Building Learning Commitment /BLC)
Waktu : 3 Jpl (T = 0 Jpl; P = 3 Jpl; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menciptakan suasana belajar yang
kondusif.
1. Mengenal sesama 1. Proses perkenalan sesama Curah Bahan tayang Depkes RI,
peserta, pelatih dan Peserta, Pelatih dan pendapat Laptop Pusdiklat SDM
penyelenggara Penyelenggara Permainan/ LCD Kesehatan, 2004,
Games Flip chart Kumpulan Games
2. Melakukan pencairan (ice 2. Proses Pencairan (ice White board dan Energizer,
breaking) diantara breaking) diantara peserta Spidol (ATK) Jakarta.
peserta Alat bantu games Munir, Baderel,
2001, Dinamika
3. Mengidentifikasi 3. Harapan, kekhawatiran dan Kelompok,
harapan, kekhawatiran komitmen terhadap proses Penerapannya
dan komitmen terhadap selama pelatihan Dalam
Laboratorium Ilmu
proses selama pelatihan
Perilaku, Jakarta
4. Membuat kesepakatan 4. Nilai, Norma dan Kontrol Lembaga
Kolektif Administrasi
76 KEMENTERIAN KESEHATAN RI – BADAN PPSDM KESEHATAN
PUSDIKLAT APARATUR 2014
STANDAR KURIKULUM PELATIHAN DASAR
JABATAN FUNGSIONAL PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
Nomor : MP. 2
Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL)
Waktu : 2 Jpl (T = 1 Jpl ; P = 1 Jpl ; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL)
1. Menjelaskan pengertian 1. Pengertian dan ruang Curah pendapat Bahan tayang Pusdiklat Aparatur,
dan ruang lingkup RTL lingkup RTL Ceramah tanya Laptop Standar
jawab LCD Penyelenggaraan
2. Menjelaskan langkah- 2. Langkah-langkah Latihan Flip chart Pelatihan, 2012,
langkah penyusunan RTL Penyusunan RTL menyusun RTL White board Jakarta
(TPK 3) Spidol (ATK)
3. Menyusun Rencana 3. Penyusunan RTL Format RTL
Tindak Lanjut
Nomor : MP. 3
Materi : Anti Korupsi
Waktu : 3 Jpl (T = 3 Jpl ; P = 0 Jpl ; PL = 0 Jpl)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini,peserta mampu memahami Anti Korupsi
Pre Test
Pembukaan
Praktik Lapangan
RTL
c) Pengisian Pengetahuan/Wawasan
Setelah materi Membangun Komitmen Belajar, kegiatan dilanjutkan
dengan memberikan materi sebagai dasar pengetahuan/wawasan yang
sebaiknya diketahui peserta dalam pelatihan ini, yaitu: Kebijakan Diklat
Aparatur, Kebijakan Kesehatan Kerja, Etika Pengembangan Profesi
Pembimbing Kesehatan Kerja, Jabatan fungsional Pembimbing kesehatan
kerja.
d) Pemberian Keterampilan
Pemberian materi ketrampilan dari proses pelatihan mengarah pada
kompetensi keterampilan yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian
e) Praktik Lapangan
Setelah mendapatkan keseluruhan materi, peserta diberikan kesempatan
untuk berhadapan langsung dengan situasi nyata dan menerapkan materi-
materi yang sudah didapatkan di kelas dalam proses praktik lapangan.
Dengan melakukan praktik lapangan, peserta dapat membandingkan
antara teori yang telah didapat di kelas dan kenyataan yang terjadi di
lapangan.
g) Post Test
Setelah keseluruhan materi dan praktik lapangan dilaksanakan, dilakukan
post test. Post test bertujuan untuk melihat peningkatan pengetahuan dan
keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan.
h) Evaluasi
Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap proses
pembelajaran tiap hari (refleksi) dan terhadap pelatih/fasilitator.
Evaluasi tiap hari (refleksi) dilakukan dengan cara me-review kegiatan
proses pembelajaran yang sudah berlangsung, sebagai umpan balik
untuk menyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya.
Evaluasi terhadap fasilitator dilakukan oleh peserta pada saat
pelatih/fasilitator telah mengakhiri materi yang disampaikannya.
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan form evaluasi terhadap
pelatih/fasilitator.
i) Evaluasi Penyelenggaraan
Evaluasi penyelenggaraan dilakukan untuk mendapatkan masukan dari
peserta tentang penyelenggaraan pelatihan tersebut dan akan digunakan
untuk penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan berikutnya.
j) Penutupan
Acara penutupan dapat dijadikan sebagai upaya untuk mendapatkan
masukan dari peserta ke penyelenggara dan fasilitator untuk perbaikan
pelatihan yang akan datang.
2. Pelatih/Fasilitator
Pelatih/fasilitator untuk Pelatihan Dasar Jabatan Fungsional
Pembimbing Kesehatan Kerja memiliki kriteria sebagai berikut:
a) Memiliki kemampuan kediklatan, yaitu telah mengikuti pelatihan
calon widyaiswara atau AKTA IV atau PEKERTI atau Training of
Trainer (TOT) atau pelatihan bagi Tenaga Pelatih Program Kesehatan
(TPPK).
b) Pendidikan minimal S1 Kesehatan, dengan tambahan keahlian di
bidang materi yang diajarkan.
c) Memahami kurikulum pelatihan jabatan fungsional Pembimbing
kesehatan kerjayang telah distandarisasi.
2. Tempat Penyelenggaraan
Pelatihan dilaksanakan di institusi atau lembaga pendidikan dan
pelatihan yang terakreditasi.
H. Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi:
1. Evaluasi terhadap peserta
Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui:
Penjajagan awal melalui pre test.
Penjajagan peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta
terhadap materi yang telah diterima melalui post test.
I. Sertifikat Pelatihan
Setiap peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran minimal 95%
dari keseluruhan jumlah jam pembelajaran akan memperoleh sertifikat
dengan nilai 2 (dua) angka kredit yang diterbitkan oleh Kementerian
Kesehatan RI sesuai dengan yang tertera dalam struktur program dan
ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dan panitia penyelenggara.
BAB V
PENUTUP