PEDOMAN
PELATIHAN DI TEMPAT KERJA
(On The Job Training/ OJT)
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.. 3
A. Latar Belakang 3
B. Tujuan dan Sasaran .
4
C. Dasar Hukum ..
D. Ruang Lingkup ... 4
E. Pengertian
4
BAB II PERSYARATAN PELAKSANAAN ..
5
A. Program On the Job Training (OJT).....
6
B. Waktu ...
C. Tempat .. 6
D. Kepesertaan ..
6
E. Metode .....
F. Pembimbing Teknis/Supervisor .......... 6
BAB III PERSIAPAN DAN PENYELENGGARAAN ....... 6
A. Persiapan ............. 6
B. Tugas dan Tanggung Jawab ...............
7
BAB IV PEMANTAUAN DAN EVALUASI .
8
A. Pemantauan (Monitoring)
8
B. Evaluasi..
C. Sertifikasi atau Keterangan Telah Mengikuti OJT.............. 8
BAB V PENUTUP..................................... 1
LAMPIRAN-LAMPIRAN 0
1. Tata Tertib OJT 1
2. Sistematika Penulisan Laporan OJT
0
3. Form Penilaian OJT
4. Jurnal Harian OJT 1
0
1
0
1
Pedoman OJT Dikdas Instruktur BBPLK Serang 2017 Page 2
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang
pekerjaan/industri dewasa ini mengalami kemajuan yang cukup pesat.
Perkembangan tersebut perlu direspon dan diantisipasi secara positif dan konstruktif
oleh lembaga pendidikan dan pelatihan di Indonesia, khususnya lembaga diklat yang
berorientasi pada pengembangan sumberdaya manusia.
Dunia kerja dan dunia industri harus dapat dimanfaatkan potensinya
sebagai sumber pembelajaran untuk mendukung efektivitas dan efisiensi
penyelenggaran pendidikan dan pelatihan bagi lembaga diklat yang membina
sumberdaya manusia. Sebagaimana diketahui bahwa keunggulan dunia usaha dan
dunia industri sebagai salah satu sumber pembelajaran yang baik dan tidak dimiliki
oleh lembaga pendidikan dan pelatihan adalah sarana dan lingkungan kerja yang
senyatanya. Dalam konteks pengembangan sumber daya manusia, dunia usaha dan
dunia industri dapat dimanfaatkan potensinya sebagai komplemen dan suplemen dari
pengalaman pembelajaran di lembaga pendidikan dan pelatihan.
Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Serang sesuai Permen
Kemenaker Nomor. 13 tahun 2015, yang mengganti Permen Kemenakertrans Nomor
PER.12/MEN/VIII/2010 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Ketenagakerjaan RI, mempunyai tugas melaksanakan pelatihan, uji kompetensi,
sertifikasi, pelayanan konsultasi, pemasaran dan kerjasama kelembagaan di bidang
pelatihan kerja industri. Berbagai program pelatihan telah dilaksanakan di BBPLK
Serang antara lain program pelatihan Teknisi Ahli, Diklat Dasar Instruktur, Up-
Grading Instruktur serta Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK).
Pendidikan dan pelatihan dasar Instruktur dimaksudkan untuk
mempersiapkan Calon Instruktur yang memiliki wawasan pengetahuan keterampilan
teknik, Kemampuan metodologi/ pedagogi pelatihan, dan kesiapan menghadapi
C. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan ;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja
Nasional.
4. Permen Kemenaker Nomor. 13 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Ketenagakerjaan RI.
5. Permenakertrans Nomor. 8 tahun 2013, tentang Perubahan Ketiga atas
Permenakertrans Nomor 7 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis di Lingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
6. Daftar Isian Pelaksanaan Angaran ( DIPA ) BBPLK Serang
Nomor.: DIPA-026.13.2.426531/2017 tanggal 17 November 2015. Petunjuk
Operasional Kegiatan ( POK ) Tahun Anggaran 2017.
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pedoman pelatihan di tempat kerja On the job training (OJT) ini
meliputi pengaturan pelaksanaan pelatihan di tempat kerja bagi Calon Instruktur
lembaga pelatihan pemerintah di dunia kerja/industri.
BAB II
PERSYARATAN PELAKSANAAN
A. PERSIAPAN
a. Membentuk Tim atau panitia pelaksanaan OJT.
b. Menginventarisasi dan mengidentifikasi dunia kerja/industri yang relevan untuk
tempat pelaksanaan OJT.
A. PEMANTAUAN (MONITORING)
Penyelenggara OJT sebagai penanggung jawab kegiatan, melakukan pemantauan ke
dunia kerja /industri tempat penyelenggaraan OJT sekurang-kurangnya 1 (satu) kali
yaitu pada:
1. Pertengahan pelaksanaan OJT
Pemantauan ini dilaksanakan untuk mengetahui kemajuan dan permasalahan
penyelenggaraan OJT dan sekaligus mendapatkan umpan balik (feedback)
terhadap peserta dan atau program OJT di masing-masing lokasi, atau
2. Akhir Pelaksanaan OJT
Pemantauan ini dilaksanakan untuk melakukan diskusi atau sumbang saran
tentang penyelenggaraan OJT serta permasalahan dan alternatif solusi untuk
penyempurnaan program ini di masa yang akan datang.
B. EVALUASI
BAB V
PENUTUP
Pedoman pelaksanaan OJT ini disusun untuk digunakan sebagai acuan para
penyelenggara Diklat Dasar Instruktur. Dengan disusunnya pedoman ini diharapkan
proses penyelenggaraan OJT bagi calon instruktur sebagai komplemen dan sekaligus
suplemen dari penyelenggaraan Diklat Dasar Instruktur pada khususnya dan
pengembangan kompetensi instruktur pada umumnya, dapat dilaksanakan secara efektif
dan efisien.
Kepala Balai,
ttd
Lampiran 1.
Setiap peserta OJT harus mematuhi peraturan dan tata tertib sebagai berikut:
1. Tempat dan waktu pelaksanaan OJT harus sesuai dengan yang sudah ditetapkan.
2. Peserta OJT harus mengikuti semua ketentuan yang berlaku di perusahaan/industri
tempat OJT .
3. Peserta OJT harus menjaga nama baik BBPLK Serang dengan berperilaku sopan,
jujur, tidak berambut panjang (bagi pria), menggunakan perlengkapan keselamatan
kerja dan berpakaian rapi.
4. Selama pelaksanaan OJT peserta harus mengisi daftar hadir dan jurnal harian OJT
yang ditandatangani oleh pembimbing serta disahkan oleh pejabat tempat OJT
dilaksanakan dengan membubuhkan cap/stempel perusahaan.
5. Selesai pelaksanaan OJT, peserta diwajibkan membuat laporan OJT secara tertulis
dengan mengikuti pedoman penulisan laporan.
6. Laporan OJT ditandatangani oleh pembimbing perusahaan/industri .
7. Peserta diwajibkan menyerahkan laporan OJT sebanyak 2 (dua) eksemplar dalam
bentuk hard cover kepada Penyelenggara OJT .
Laporan pelaksanaan OJT dibuat dan disusun sesuai dengan format penyusunan laporan.
1. Jenis Kertas dan Ukuran
a. Jenis kertas dan ukuran yang digunakan adalah HVS A4 70 gram warna putih.
b. Halaman sampul depan dibuat hardcover laminating dengan kertas buffalo atau
linen berwarna sesuai warna kejuruan (Kej. Teknik Listrik warna kuning, Kej.
Teknik Las warna merah dan Kej. Teknologi Informasi dan Komunikasi warna
biru).
2. Bahasa
a. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia baku sesuai ejaan yang
disempurnakan.
b. Penggunaan kata ganti orang pada kalimat dalam laporan tidak dibenarkan dan
sebaiknya menggunakan kalimat pasif.
c. Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di Indonesiakan.
Apabila menggunakan istilah asing yang belum ada padanannya dalam bahasa
Indonesia harus diketik dengan huruf miring.
d. Penggunaan tanda baca dan kata baik sebagai awalan maupun kata depan dalam
kalimat harus sesuai dengan ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD).
3. Pengetikan
a. Naskah diketik dengan huruf Arial atau padanannya dengan ukuran/font 12
b. Seluruh naskah menggunakan huruf yang sama kecuali untuk istilah asing
(ditulis miring/Italic) atau untuk tujuan tertentu.
c. Jarak antar baris dalam laporan menggunakan spasi 1.5. Daftar tabel atau gambar
yang melebihi satu baris menggunakan jarak ketikan 1 spasi.
d. Format margin adalah sebagai berikut:
Tepi atas : 4 cm
Tepi bawah : 3 cm
Tepi kiri : 4 cm, dan
Tepi kanan : 3 cm
e. Alinea ditulis bentuk lurus (block style) dan setiap penggantian alinea ditandai
dengan satu baris kosong.
Judul
Disusun oleh
NIP ..
Kejuruan : ..
Kepustakaan
Lampiran-lampiran
1. Tabel rincian tugas harian/mingguan yang ditandatangani supervisor
perusahaan/ Instansi.
2. Lampiran-lampiran lainnya yang diperlukan.
Nama Peserta : .
NIP : .
Judul OJT : .
Total Nilai
.,.
Pembimbing Perusahaan/Industri,
(..)
NRP/NIK
Lampiran 4.
Tandatangan
Hari
Hari/Tgl Aktivitas yang dilakukan Pembimbing Keterangan
ke-
Industri
1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
29
30
..,.
Supervisor Perusahaan,
(..)
NRK.