Prosedur Penjualan Waste Limbah Bengkel
Prosedur Penjualan Waste Limbah Bengkel
No. Register :
Divisi : Maintenance
Departement : Maintenance
Revisi :-
Tanggal Berlaku
A. VALIDASI
Dibuat oleh Diperiksa Diketahui Disetujui Tanggal
Pengesahan
Tgl :
SOP Manager Direktur Bulan :
SOP Manager Direktur
Development Bengkel Utama Tahun :
B. TUJUAN
1. Pemanfaatan limbah bengkel agar tetap mempunyai nilai ekonomis.
2. Mengurangi daya tampung area sekitar bengkel dan cabang akibat adanya penumpukan
limbah.
3. Menciptakan pendapatan lain-lain diluar dari pemasukan rutin.
C. RUANG LINGKUP
1. Prosedur ini berlaku untuk kalangan dan kepentingan Perusahaan.
2. Divisi/Departemen/Unit yang menjadi penanggung jawab utama prosedur ini adalah
Div/Dept/Unit Maintenance.
3. Divisi/Departemen/Unit/pihak selain dari pihak penanggung jawab utama, bertanggung
jawab sebatas tugas yang dikerjakan dan hasilnya di dalam prosedur ini.
D. SINGKATAN
1. Waste : Limbah/barang bekas
2. Kg : Kilogram
3. Lt : Liter
4. Pcs : Pieces/satuan
E. KEBIJAKAN
1. Pengertian jabatan karyawan bengkel/cabang yang bertugas mengawasi transaksi penjualan
waste disebut petugas.
2. Waste adalah limbah bekas yang masih mempunyai manfaat dan bisa dijual kembali
sehingga menghasilkan nilai ekonomis.
3. Waste yang dapat dijual kembali diantaranya :
− Ban bekas
− Oli bekas
− Logam jenis apapun
− Kardus
− Plastik
− Kertas
1
− Drum oli
Page
− Aki bekas
PROSEDUR PENJUALAN WASTE (LIMBAH)
No. Register :
Divisi : Maintenance
Departement : Maintenance
Revisi :-
Tanggal Berlaku
4. Penawaran penjualan waste melalui mekanisme lelang, terbuka yaitu penawaran tertinggi
dari harga dasar yang akan diambil sebagai pemenang.
5. Proses penjualan waste melaui 2 (dua) cara, yaitu :
a. Penimbangan
− Timbangan disediakan oleh pihak penjual atau dari Perusahaan.
− Penimbangan disaksikan bersama antara pihak bengkel, cabang (jika lokasi waste
berada di cabang) dengan pihak pembeli.
− Hasil penimbangan ditulis pada Form Hasil Penimbangan Waste/Limbah
b. Sistem borongan, dengan ketentuan sebagai berikut :
− Harga jual dasar ditentukan oleh Manager Bengkel
− Harga sesuai standar harga pasaran.
− Tidak tersedia peralatan pendukung yang memadai.
6. Satuan yang digunakan untuk penjualan waste adalah :
13. Hasil dari penjualan waste sebagai pendapatan lain-lain dari bengkel hasil pelaksanaan
Page
14. Setiap penjualan waste dimanapun wajib sepengetahuan Manager Bengkel terlebih dahulu.
15. Hal-hal yang belum diatur diluar dari prosedur ini maka akan diputuskan lebih lanjut oleh
Atasan Langsung dan Direksi melalui pengajuan perubahan SOP maupun pembuatan Memo
yang sifatnya temporary sampai dengan adanya revisi terbaru dari SOP ini.
3
Page
PROSEDUR PENJUALAN WASTE (LIMBAH)
No. Register :
Divisi : Maintenance
Departement : Maintenance
Revisi :-
Tanggal Berlaku
F. DETAIL PROSEDUR
Urutan Prosedur Pelaksana
9. Datang ke kantor cabang (jika lokasi tidak berada dibengkel). Karyawan Bengkel
10. Rapikan dan kelompokan waste sesuai jenisnya. (Petugas)
11. Datang kekantor cabang atau bengkel qyta trans jelaskan maksud
Calon Pembeli
kedatangan adalah membeli waste.
15. Jika setuju dengan waste yang ditawarkan, maka lakukan transaksi
Calon Pembeli
16. Jika tidak setuju maka batalkan transaksi.
17. Hitung volume atau timbang waste jika penjualan melalui proses
penimbangan.
18. Tulis pada Form Hasil Penimbangan Waste jika melalui proses
penimbangan.
19. Jika pembelian melalui sistem borongan tanpa ditimbang maka sebutkan
Petugas
harga jual dasar kepada calon pembeli.
20. Tulis hasil penjualan pada Nota Penjualan Waste.
21. Minta kepada pembeli agar melakukan pembayaran sesuai dengan volume
dan rupiah pada Nota Pembelian Waste.
22. Tanda tangani nota bersama dengan pembeli sebagai bukti transaksi.
4
Page
PROSEDUR PENJUALAN WASTE (LIMBAH)
No. Register :
Divisi : Maintenance
Departement : Maintenance
Revisi :-
Tanggal Berlaku
23. Lakukan pembayaran sesuai nominal pada nota penjualan waste. Pembeli
G. SOP TERKAIT
1. Pengajuan Penjualan Waste
2. Form Hasil Penimbangan
3. Nota Penjualan Waste
4. BAP Penjualan Waste
5
Page