Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penulisan Ilmiah Peminatan Kesehatan Lingkungan
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penulisan Ilmiah Peminatan Kesehatan Lingkungan
Diajukan Oleh
Ahmad Aditya Sidik Zulkarnain
2000029187
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 4
BAB II .................................................................................................................... 9
D. Hipotesis Penelitian.................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 21
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan adalah salah satu faktor yang berperan penting terhadap
timbulnya suatu riwayat penyakit (Flies et al., 2019). Sanitasi memiliki pengaruh
penting terhadap terciptanya kesehatan manusia. Terdapatnya pelaksanaan dan
pengawasan sanitasi ke tempat-tempat umum menjadi hal yang dapat melindungi
masyarakat dari sesuatu yang dapat menularkan penyakit atau gangguan kesehatan
(Rahmayani, 2018). Sanitasi lingkungan dapat menjadi patokan dalam keadaan
kesehatan suatu lingkungan yang meliputi perumahan, pembuangan kotoran,
penyediaan air bersih, dan sebagainya. Tujuan dari sanitasi lingkungan yaitu ingin
masyarakat hidup sehat dan nyaman, contohnya yaitu adanya sarana pembuangan
kotoran manusia, sarana pembuangan sampah, saluran pembuangan air limbah,
dan penyediaan air bersih (Sidhi et al., 2016)
Lalat adalah vektor yang sangat menyukai tempat basah, tinja, serta bahan
busuk, tempat yang berbau menyengat. Oleh sebab itu lalat tertarik pada makanan
segar seperti daging ayam, sayuran, dan buah buahan untuk tempat berkembang
biak. Lalat merupakan vektor mekanis pembawa penyakit, yang mana banyak
terdapat disekitar manusia. Penyakit yang dibawa oleh lalat antara lain yaitu
disentri, kolera, tipus perut, dan diare (Arif, 2016).
1
2
Diare merupakan penyakit yang sudah menjadi hal biasa bagi masyarakat di
Indonesia. Karena banyaknya penyebaran penyakit ini menunjukan tingkatan
cemaran yang tidak sedikit. Bakteri salmonella merupakan salah satu penyebab
food borne disease yang mana menggangu saluran pencernaan manusia dan lebih
parah lagi dapat menyebabkan kematian. Selain itu infeksi oleh salmonella dapat
menyebabkan demam thiphoid, yang mana sekitar 11-20 juta orang didunia
terinfeksi penyakit ini dan sekitar 161.000 meninggal dunia (WHO, 2017).
Keberadaan lalat dapat menjadi indikator penting untuk baik atau buruknya
kondisi sanitasi lingkungan sekitar. Lalat mempunyai potensi besar dalam
kontribusi penyebaran bakteri pada daging ayam, karena kemampuannya yang
luar biasa dapat bergerak bebas dan jarak terbang yang panjang (5-7 km). Maka
dari itu lalat dapat menjadi salah satu vektor mekanis yang dapat menyebarkan
bakteri atau mikroganisme, selain itu terdapat laporan bahwa usus lalat
menyediakan lingkungan yang cocok untuk mengangkut bakteri resisten anti-
mikroba (Onwugamba et al., 2018).
Daging ayam memiliki sumber nutrisi dan protein hewani yang berkualitas
tinggi yang diperlukan untuk kebutuhan gizi manusia. Namun daging ayam sangat
mudah rusak atau terkontaminasi oleh bakteri. Banyaknya peminat daging ayam
dikarenakan memiliki harga terjangkau dan kandungan lemak yang rendah
sehingga dapat mengolah dengan cepat. Oleh karena itu perlunya penanganan
khusus untuk daging ayam mentah agar tidak adanya kontaminasi silang (Novianti
et al., 2021). Aktivitas dan pertumbuhan mikroba dapat menentukan apakah
daging ayam dapat dimakan dengan layak dan aman, selain itu waktu simpan
daging ayam sebelum dan sesudah sampai pada konsumen juga merupakan hal
penting. Adanya aktivitas bakteri pada daging ayam dapat dipengaruhi oleh
beberapa hal yaitu suhu, waktu penyimpanan, ketersediaan oksigen, dan kadar air
daging (Hajrawati et al., 2016). Bakteri yang berpotensi terhadap pembusukan
daging ayam yaitu Brochothrix thermosphacta, bakteri asam laktat (BAL),
Enterobacteriaceae, dan Pseudomonas spp. (Höll et al., 2016).
3
Pengguna pasar atau pedagang masih memiliki sikap kurang peduli terhadap
kondisi sanitasi lingkungan sekitarnya. Menurut Rangkuti dkk, hal tersebut
dikarenakan tingkat pengetahuan pedagang yang masih cinderung rendah. Selain
itu tersediannya fasilitias sanitasi pada setiap pedagang pasar juga menjadi hal
utama yang harus diperhatikan untuk mendukung terciptanya lingkungan yang
sehat. Antara lain yaitu menyediakan pembuangan sampah untuk setiap pedagang
serta dipertegas dengan adanya peraturan mengenai yang sanksi terhadap orang
yang membuang sampah sembarangan (Rangkuti, 2020).
Pedagang atau penjual ayam potong masih sangat minim akan peduli terhadap
kesehatan pelanggan, namun tetap ada sebagian pedagang yang peduli akan hal
tersebut. Penanganan daging ayam yang masih cukup rendah akan berdampak
pada kualitas, mutu, dan keamanan daging sehingga dapat menimbulkan penyakit
terhadap masyarakat. Higiene penjual ayam potong berpengaruh kuat terhadap
keamanan pangan, agar bahan pangan tidak tercemar. Sedangkan sanitasi tempat
penjualan dilakukan untuk pengendalian kondisi lingkungan. Permasalahan yang
terjadi ditempat pemotongan ayam di pasar tradisonal adalah penanganan limbah
dan kebersihan tempat. Limbah yang dihasilkan dari proses pemotongan ayam
langsung dibuang ke selokan tanpa dilakukan penanganan terlebih dahulu, hal ini
dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Selain itu kebersihan tempat yang
masih minim akan menjadi tempat berkembang biaknya mikroganisme atau
menjadi sumber penyakit (Sari et al., 2015).
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas maka didapatkan rumusan masalah seperti berikut:
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapatkan dari hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk
beberapa pihak yaitu:
5
1. Untuk Peneliti
Dari penelitian ini saya dapat menambah pengalaman dan pengetahuan
khususnya dalam kesehatan lingkungan. Serta menjadi syarat kelulusan
sarjana kesehatan masyarakat
2. Untuk Pedagang
Hasil penelitian ini saya harapkan dapat menambah atau menyumbang
pemikiran untuk para pedagang ayam potong.
3. Untuk Pihak Akademik
Menjadi sumbangan pemikirian yang dapat dimanfaatkan atau membantu
mempelajari praktek dibidang kesehatan lingkungan.
4. Untuk Dinas Terkait
Sebagai bahan untuk evaluasi dan pembenahan terkait kondisi sanitasi
lingkungan pada wilayah tersebut
6
E. Keaslian Penelitian
Table 1. Penelitian Terdahulu Yang Relevan dan Bertema Sejenis
Persamaan Perbedaan
Link Jurnal
Penulis Judul
Metode, Variabel, skala data, Instrumen, (Italic)
Uji Statistik
a. Independent:
Keragaman
Jenis lalat
b. Dependent:
Ektoparasit
(jamur) pada
kaki lalat
Skala Data: Kategorik
(nominal)
Instrumen: Lalat
ditangkap
menggunakan sweep
net, kemudian
dipindahkan ke dalam
cup plastik. Untuk
pemeriksaan
ektoparasit (jamur)
kontaminan yang
dibawa lalat
dilakukan beberapa
cara diantaranya:
persiapan alat
(sterilisasi alat) dan
isolasi jamur
menggunakan media
SDA (sabouraud
dextrose agar)
Instrumen: Specimen
lalat
Uji Statistik:
Deskriptif kuantitatif
a. Independent:
Penyediaan
saran dan
prasarana
pendukung
b. Dependent:
Remediasi
lingkungan
pasar
Skala Data: Kategorik
Instrumen: Pedoman
wawancara, lembar
observasi, lembar
kuisioner, kamera,
recorder, dan alat
tulis.
Uji Statistik: -
Konsumen kenyamanan
dipasar
b. Dependent:
Kepuasan
konsumen
Skala Data: Kategorik
Instrumen: Kuesioner
dan studi pustaka
Instrumen: Pedoman
wawancara, lembar
observasi, lembar
kuisioner, kamera,
handphone, dan alat
tulis.
Uji Statistik: -
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1) Fly Trap
Fly Trap merupakan salah satu perangkap lalat yang
digunakan untuk menjebak lalat dalam jumlah yang banyak dengan
menggunakan umpan menarik lalat agar masuk perangkap.
Peletakan perangkap dapat ditempatkan ditempat yang
memungkinkan adanya lalat dan dapat di amati setiap harinya agar
memperoleh angka kepadatan lalat setiap hari.
2) Fly Sticky Trap
Fly Sticky Trap merupakan perangkap yang permukaannya
dibalut dengan lem untuk menjebak lalat. Perangkap ini dapat
13
a) Umum
1) Mempunyai batas wilayah yang jelas antara pasar dan
lingkungan
2) Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam
14
k) Pengelolaan sampah
l) Pengelolaan Limbah
m) Binatang pembawa penyakit atau vector
n) Desinfeksi Pasar
o) Upaya dalam pelaksanaan PHBS
3. Pedagang
Pedagang merupakan orang yang menggunakan modal yang cukup
sedikit berusaha pada bidang produksi dan penjualan barang-barang (jasa-
jasa) buat memenuhi kebutuhan kelompok tertentu di masyarakat, usaha
tersebut dilaksanakan di kawasan yang diklaim strategis dalam suasana
lingkungan yang informal atau bebas. Salah satunya yaitu pedagang
daging ayam potong yang berada di pasar atau dipinggir pinggir jalan (Sari
et al., 2015)
4. Daging Ayam
Daging ayam memiliki sumber nutrisi dan protein hewani yang
berkualitas tinggi yang diperlukan untuk kebutuhan gizi manusia. Namun
daging ayam sangat mudah rusak atau terkontaminasi oleh bakteri.
Banyaknya peminat daging ayam dikarenakan memiliki harga terjangkau
dan kandungan lemak yang rendah sehingga dapat mengolah dengan
cepat. Oleh karena itu perlunya penanganan khusus untuk daging ayam
mentah agar tidak adanya kontaminasi silang (Novianti et al., 2021).
Aktivitas dan pertumbuhan mikroba dapat menentukan apakah daging
ayam dapat dimakan dengan layak dan aman, selain itu waktu simpan
daging ayam sebelum dan sesudah sampai pada konsumen juga
merupakan hal penting. Adanya aktivitas bakteri pada daging ayam dapat
dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu suhu, waktu penyimpanan,
ketersediaan oksigen, dan kadar air daging (Hajrawati et al., 2016). Bakteri
yang berpotensi terhadap pembusukan daging ayam yaitu Brochothrix
thermosphacta, bakteri asam laktat (BAL), Enterobacteriaceae, dan
Pseudomonas spp. (Höll et al., 2016).
17
B. Kerangka Teori
Pedagang Ayam
Mencuci Kondisi
tangan drainase
Memakai Tempat
alat yang pembuanga
bersih n limbah
Lantai
Meja
Kondisi Sanitasi
Baik Buruk
C. Kerangka Konsep
D. Hipotesis Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, I., Wispriyono, B., Werdiningsih, I., & Amalia, R. (2019). Variasi
Warna Pipet pada Stik Perangkap Lalat terhadap Jumlah Lalat yang
Tertangkap Straw Colour Variation of Fly Sticky Trap on Number of
Catched Flies. Jurnal MKMI, 15(2), 188–194. journal.unhas.ac.id
Flies, E. J., Mavoa, S., Zosky, G. R., Mantzioris, E., Williams, C., Eri, R., Brook,
B. W., & Buettel, J. C. (2019). Urban-associated diseases: Candidate
diseases, environmental risk factors, and a path forward. Environment
International, 133(October), 105187.
https://doi.org/10.1016/j.envint.2019.105187
Hajrawati, H., M., F., Wahyuni, W., & Arief, I. I. (2016). Kualitas Fisik,
Mikrobiologis, dan Organoleptik Daging Ayam Broiler pada Pasar
Tradisional di Bogor. Jurnal Ilmu Produksi Dan Teknologi Hasil
Peternakan, 4(3), 386–389. https://doi.org/10.29244/jipthp.4.3.386-389
Onwugamba, F. C., Fitzgerald, J. R., Rochon, K., Guardabassi, L., Alabi, A.,
22
Kühne, S., Grobusch, M. P., & Schaumburg, F. (2018). The role of ‘filth
flies’ in the spread of antimicrobial resistance. Travel Medicine and
Infectious Disease, 22(February), 8–17.
https://doi.org/10.1016/j.tmaid.2018.02.007
Safitri, V., Hastutiek, P., & Arimbi, A. (2017). Identification of Bacteria on the
Fly Exoskeleton in Some Markets in Surabaya. Journal of Parasite Science,
1(1), 1. https://doi.org/10.20473/jops.v1i1.16232
Sari, A. I., Mulyadi, A., & Dedi, A. (2015). Hubungan Higiene dan Sanitasi
Pedagang dengan Kontaminasi Salmonella pada Daging Ayam Potong di
Pasar Tradisional Pekanbaru Correlation Between Hygiene and Sanitation
Tradesrs With Salmonella Contamination at Chicken Meats in Traditional
Marekets of Pekan. Jurnal Ilmu Lingkungan, 9(2), 173–182.
Sidhi, A. N., Raharjo, M., Astorina, N., Dewanti, Y., Lingkungan, B. K.,
Masyarakat, F. K., & Diponegoro, U. (2016). Bakteriologis Air Bersih
Terhadap Kejadian. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 4(3), 665–
676. https://media.neliti.com/media/publications/137879-ID-hubungan-
kualitas-sanitasi-lingkungan-da.pdf
23
CORETAN
Judul:
FAKTOR KEBERADAAN VEKTOR LALAT PADA PEDAGANG DAGING
AYAM DI PASAR KERENG BENGKIRAI
FAKTOR FAKTOR PENYEBAB KEBERADAAN LALAT PADA PENJUAL
AYAM POTONG DI PASAR A DENGAN SANITASI LINGKUNGAN
FAKTOR-FAKTOR TINGKAT KEPADATAN LALAT PADA LOS TEMPAT
PENJUALAN AYAM POTONG DI PASAR KERENG BENGKIRAI
ANALISIS FAKTOR FAKTOR SANITASI PEDAGANG AYAM POTONG
DENGAN KEBERADAAN LALAT DI LINGKUNGAN KERENG
BANGKIRAI
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN LOS TEMPAT PENJUALAN
AYAM POTONG DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT DI
LINGKUNGAN PASAR KERENG BENGKIRAI
Latar Belakang:
Daftar Pustaka:
Adnyana, Y. (2017). Keadaan sanitasi pasar dan tingkat kepadatan lalat tahun
2017 (Skripsi, Politeknik kesehatan Denpasar). Diakses dari
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/1895/
Dhang, P. 2014. Urban insect Pests: Sustainable Management Strategies. Manila:
CAB International
Dirjen PP dan PL Kemenkes RI. 2014. Pedoman Pengendalian Lalat. (Direktorat
Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Ed.) Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 tentang
Pasar Sehat.
Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2017
tentang Pedoman Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan.