Anda di halaman 1dari 1

Melawan Semua Kemungkinan

Viki adalah anak berumur 22 tahun dan anak satu-satunya. Kedua orang tua Viki telah
bercerai sejak ia berumur 13 tahun. Suatu malam, saat ia sedang mengerjakan tugasnya, ia tiba-tiba
teringat kejadian di masa lalu nya.

Suatu malam, ayah Viki pulang larut malam. Viki baru saja selesai mencuci mukanya dan
bersiap untuk tidur ketika ia mendengar teriakan dari kamar orang tuanya. Orang tuanya memang
sering adu mulut. Viki bersahabat dengan Niki sejak ia masuk SMP. Viki sering mengirim pesan
kepada Niki setiap orang tuanya bertengkar. Di malam itu, hati Viki terasa seperti disayat ketika
mendengar ibunya mengucapkan kata ‘cerai.’ Ia segera mengirim pesan kepada Niki, berkata bahwa
ia sudah lelah. Niki pun menjemput Viki di rumahnya.

Sembilan tahun berlalu, Viki telah berusia 22 tahun. Ia memiliki ide untuk membuka kedai
kopi. Ketika Viki mencoba berbicara dengan ayahnya untuk meminta dukungan, dia malah diusir oleh
ayahnya. Lantas ia pergi ke rumah ibunya. Sayangnya, ibunya juga melarangnya. Setelah ditinggalkan
oleh ayahnya, ibu Viki menjadi sangat tertutup dan enggan mendukung Viki.

Meskipun dukungan dari keluarga tidak ada, Viki tidak menyerah. Setelah dari rumah ibunya,
Viki pergi ke rumah Niki. Niki mendukung Viki sepenuhnya. Mereka mulai merancang logo dan
nama bisnis mereka. Niki dengan hangat mendukung Viki dalam rencananya, bahkan membantu
mempromosikan bisnisnya. Mereka mencoba membuka kedai kopi kecil-kecilan di dekat rumah Niki.
Tidak disangka, bisnis kedai kopi mereka laku keras. Banyak sekali orang yang datang memesan kopi
mereka.

Namun, pandemi datang menghantam usaha Viki dan Niki. Tidak ada pelanggan yang datang,
dan bisnis kopi Viki hampir bangkrut. Meskipun begitu, Viki tidak putus asa. Dia mencari cara kreatif
dengan menjual bubuk kopi kualitasnya melalui platform online.

Dengan dana yang terkumpul dari penjualan bubuk kopi, Viki mulai mempromosikan
bisnisnya lagi. Dia dan Niki bekerja keras bersama-sama, berbagi ide, dan merencanakan strategi
pemasaran yang lebih baik. Meskipun harus memulai dari nol lagi, Viki tidak pernah menyerah. Viki
dan Niki mengumpulkan dana untuk merenovasi kedai kopi kecil-kecilan mereka menjadi cafe yang
cukup besar.

Bisnis mereka telah berjalan satu bulan. Tidak satu hari pun mereka sepi pembeli. Walaupun
tidak mendapat dukungan dari orang tuanya, dengan tekad Viki yang begitu tinggi ia membangun
usahanya sendiri untuk membuktikan kepada orang tuanya.

Kisah Viki adalah contoh nyata dari tekad dan semangat pantang menyerah. Meskipun
dihadapkan pada banyak rintangan dan kurangnya dukungan dari orang-orang terdekatnya, Viki terus
melawan semua kemungkinan untuk mewujudkan mimpinya memiliki bisnis sendiri. Dalam
perjalanan sulitnya, dia belajar bahwa ketabahan dan kerja keras adalah kunci untuk mengatasi setiap
tantangan dalam hidup.

Anda mungkin juga menyukai