1
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Jl. Laksda Adi Sucipto, Taman
Baru 68416, Kab. Banyuwangi, Indonesia
2
Dosen Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Jl. Laksda Adi Sucipto, Taman
Baru 68416, Kab. Banyuwangi, Indonesia
3
Dosen Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Jl. Laksda Adi Sucipto, Taman
Baru 68416, Kab. Banyuwangi, Indonesia
Abstrak
Penyediaan bibit pisang ambon dalam jumlah banyak merupakan masalah utama yang dihadapi
para pembudidaya, karena perbanyakan dengan cara konvensional membutuhkan waktu yang
lama. Metode kultur jaringan dapat digunakan sebagai salah satu perbanyakan tanaman secara
cepat yang mampu ,menghasilkan bibit seragam dalam jumlah banyak. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh ZPT (zat pengatur tumbuh) 2,4-D dengan Air Kelapa
terhadap pertumbuhan kalus Pisang Ambon (Musa paradisiaca var. sapientum L.). Penelitian ini
dilaksanakan di Laboratorium Pertanian Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi pada bulan
Januari sampai April 2021. Penelitian ini menggunakan RAL dengan dua faktor, yaitu
konsentrasi 2,4-D dan Air Kelapa dengan tiga kali ulangan dan uji DMRT. Parameter
pengamatan pada penelitian ini antara lain waktu inisiasi kalus, umur muncul fenol, umur
perubahan warna eksplan, presentase kultur yang kontaminasi atau jenis kontaminan, dan respon
eksplan terhadap media inisiasi kalus. Waktu inisiasi kalus tercepat (42 hsk) diperoleh pada
perlakuan A3B3 (2,4-D 3 mg/L dengan Air Kelapa 3 mg/L). Umur muncul fenol tercepat (10 hsk)
diperoleh pada perlakuan A2B1 (2,4-D 2 mg/L dengan Air Kelapa 1 mg/L). Umur perubahan
warna eksplan tercepat (27 hsk) diperoleh pada perlakuan A3B3 (2,4-D 3 mg/L dengan Air Kelapa
3 mg/L) dan A4B3 (2,4-D 4 mg/L dengan Air Kelapa 3 mg/L). Sedangkan presentase tumbuh
kalus maksimal diperoleh pada semua perlakuan dengan penambahan 2,4-D dan Air Kelapa
dengan presentase tumbuh sebesar 100%.
Abstract
Providing large quantities of Ambon banana seedlings is a major problem faced by cultivators,
because conventional propagation takes a long time. Tissue culture method can be used as one
of the rapid propagation of plants that able to produce uniform seeds in large quantities. Purpose
of this study was to determine the effect of ZPT (growth regulator) 2,4-D with coconut water on
callus growth of Ambon banana (Musa paradisiaca var. sapientum L.). This research was
conducted at the Agricultural Laboratory of the University of 17 August 1945 Banyuwangi from
January to April 2021. This study used two factors, namely the concentration of 2,4-D and
Coconut Water with three replications and the DMRT test. Parameters observed in this study
were callus initiation time, age of phenol appearance, age of explant color change, percentage
of contaminated culture or type of contaminant, and response of explants to callus initiation
Journal of Sustainable Agriculture and Fisheries (JoSAF)
media. The fastest callus initiation time (42 DAC) was obtained in the A3B3 treatment (2,4-D 3
mg/L with 3 mg/L Coconut Water). The fastest age of phenol emergence (10 DAP) was obtained
in the A2B1 treatment (2,4-D 2 mg/L with 1 mg/L Coconut Water). The fastest explant color
change age (27 DAP) was obtained in the treatment of A3B3 (2,4-D 3 mg/L with 3 mg/L Coconut
Water) and A4B3 (2.4-D 4 mg/L with 3 mg/L Coconut Water). While the maximum callus growth
percentage was obtained in all treatments with the addition of 2,4-D and Coconut Water with a
growth percentage of 100%.
Murashige and skoog (MS), aquades, disusun secara faktorial dengan dua
gula pasir,alkohol 70% dan 90%, faktor perlakuan, yaitu:
deterjen, agar-agar, larutan stock, Faktor pertama pemberian
NaOH, HCL, dan spirtus. pupuk kandang ayam (K) yang terdiri
Penelitian ini menggunakan dari 4 perlakuan yaitu:
Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang
Tabel 1. Hasil Anova pengaruh konsentrasi 2,4-D dengan air kelapa terhadap waktu inisiasi kalus
pada pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum L.).
F Tabel
SK db JK KT F Hitung Notasi
5% 1%
Ulangan 2 2,67 1,33 2,29 3,40 5,61 ns
Perlakuan 11 62,00 5,64 9,66 2,22 3,09 **
A 3 56,22 18,74 32,13 3,01 4,72 **
B 2 3,50 1,75 3,00 3,40 5,61 ns
AXB 6 2,28 0,38 0,74 2,51 3,67 ns
Galat 24 11,33 0,52
Total 35
Keterangan : ns = Tidak Signifikan
* =Berbeda Nyata
** = Berbeda Sangat Nyata
A = 2,4-D
B = Air Kelapa
AXB = Kombinasi2,4-D dan Air Kelapa
Journal of Sustainable Agriculture and Fisheries (JoSAF)
Tabel 2. Hasil Anova pengaruh konsentrasi 2,4-D dengan air kelapa terhadap umur muncul fenol
pada pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum L.).
F. Tabel
SK db JK KT F Hitung Notasi
5% 1%
Ulangan 2 0 0 0 3,40 5,61 ns
Perlakuan 11 8,67 0,79 1,86 2,22 3,09 ns
A 3 2,67 0,89 2,10 3,01 4,72 ns
B 2 1,17 0,58 1,37 3,40 5,61 ns
AXB 6 4,83 0,81 1,90 2,51 3,67 ns
Galat 24 9,33 0,42
Total 35
Keterangan : ns = Tidak Signifikan
* =Berbeda Nyata
** = Berbeda Sangat Nyata
A = 2,4-D
B = Air Kelapa
AXB = Kombinasi2,4-D dan Air Kelapa
Tabel 3. Hasil Anova Pengaruh Konsentrasi 2,4-D dengan Air Kelapa terhadap Umur Perubahan
Warna Eksplan pada Pisang Ambon (Musa paradisiaca var. sapientum L.).
F. Tabel
SK db JK KT F Hitung Notasi
5% 1%
Ulangan 2 0,17 0,08 0,26 3,40 5,61 ns
Perlakuan 11 14,67 1,33 4,09 2,22 3,09 **
A 3 9,56 3,19 9,78 3,05 4,82 **
B 2 0,50 0,25 0,77 3,44 5,72 ns
AXB 6 4,61 0,77 2,36 2,55 3,76 ns
Galat 24 7,17 0,33
Total 35
Keterangan : ns = Tidak Signifikan
* =Berbeda Nyata
** = Berbeda Sangat Nyata
A = 2,4-D
B = Air Kelapa
AXB = Kombinasi2,4-D dan Air Kelapa.
Tabel 5. Uji DMRT 5% pengaruh konsentrasi 2,4-D terhadap waktu inisiasi kalus pada pisang
ambon (Musa paradisiaca var. sapientum L.).
Tabel 6. Rerata perlakuan konsentrasi 2,4-D terhadap parameter umur muncul fenol pada pisang
ambon (Musa paradisiaca var. sapientum L.).
Perlakuan Rerata
A1 (1 mg/L) 12,00
A2 (2 mg/L) 10,67
A3 (3 mg/L) 12,67
A4 (4 mg/L) 12,67
Keterangan : Angka yang dicetak tebal menunjukkan data terbaik
senyawa fenol, hal ini di perkuat oleh dan gagal tumbuh. Pencoklatan
Rismayani, dkk (2010) yang jaringan terjadi karena aktivitas enzim
menyatakan perlakuan tanpa 2,4-D oksidase yang mengandung tembaga
tidak menimbulkan senyawa toksik seperti polifenol oksidase dan tirosinase
berupa fenol yang mampu menghambat (Hutami, 2008).
atau bahkan menyebabkan kematian Perlakuan konsentrasi 2,4-D pada
eksplan atau memicu browning. parameter umur perubahan warna
Beberapa macam tanaman eksplan menunjukkan hasil berbeda
khususnya tanaman tropika mempunyai sangat nyata. Hasil uji DMRT 5%
kandungan senyawa fenol yang tinggi perlakuan 2,4-D terhadap umur
yang teroksidasi ketika sel dilukai atau perubahan warna eksplan dapat dilihat
terjadi senesens (George & pada Tabel 7 sebagai berikut.
Sherrington, 1984 dalam Pusparani
(2011). Akibatnya jaringan yang
diisolasi menjadi coklat atau kehitaman
Tabel 7. Uji DMRT 5% pengaruh konsentrasi 2,4-D terhadap umur perubahan warna eksplan
pada pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum L.)
Tabel 8. Rerata perlakuan konsentrasi air kelapa terhadap parameter waktu inisiasi kalus
pada pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum L.).
Perlakuan Rerata
B1 (1 mg/L) 130,25
B2 (2 mg/L) 131,00
B3 (3 mg/L) 128,75
Keterangan : Angka yang dicetak tebal menunjukkan data terbaik
Tabel 9. Rerata perlakuan konsentrasi air kelapa terhadap parameter umur muncul fenol pada
pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum L.).
Perlakuan Rerata
B1 (1 mg/L) 11,25
B2 (2 mg/L) 12,25
B3 (3 mg/L) 12,50
Keterangan : Angka yang dicetak tebal menunjukkan data terbaik
Tabel 10. Rerata perlakuan konsentrasi air kelapa terhadap parameter umur perubahan
warna eksplan pada pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum L.).
Perlakuan Rerata
B1 (1 mg/L) 30,50
B2 (2 mg/L) 29,75
B3 (3 mg/L) 29,75
Keterangan : Angka yang dicetak tebal menunjukkan data terbaik
Tabel 11. Rerata kombinasi perlakuan konsentrasi 2,4-D dengan air kelapa terhadap parameter
waktu inisiasi kalus pada pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum L.).
Air Kelapa 2,4-D (mg/L)
(mg/L) A1 A2 A3 A4
B1 135 131 128 127
B2 137 131 128 128
B3 136 129 124 126
Keterangan : Angka yang dicetak tebal menunjukkan data terbaik
Tabel 12. Rerata kombinasi perlakuan konsentrasi 2,4-D dengan air kelapa terhadap parameter
umur muncul fenol pada pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum L.).
Air Kelapa 2,4-D (mg/L)
(mg/L) A1 A2 A3 A4
B1 10 10 11 14
B2 14 11 13 11
B3 12 11 14 13
Keterangan : Angka yang dicetak tebal menunjukkan data terbaik
Tabel 13. Rerata kombinasi perlakuan konsentrasi 2,4-D dengan air kelapa terhadap parameter
umur perubahan warna eksplan pada pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum
L.).
Air Kelapa 2,4-D (mg/L)
(mg/L) A1 A2 A3 A4
B1 32 30 31 29
B2 31 31 29 28
B3 32 33 27 27
Keterangan : Angka yang dicetak tebal menunjukkan data terbaik