Anda di halaman 1dari 3

Pengukuran Faktor Fisika Kimia Tanah

Silna Casea Pasaribu 2005134895

I. TUJUAN : Mahasiswa diharapkan mampu melakukan


pengukuran faktor fisika
kimia tanah

II. PENDAHULUAN :
Tanah adalah suatu bentangan alam yang tersusun dari bahan-
bahan mineral yang merupakan hasil proses pelapukan batu-
batuan dan bahan organik yang berasal dari organisme yang telah
mengalami pelapukan. Tanah terdiri atas fase padat, cair dan gas.
Warna tanah dapat digunakan sebagai petunjuk kualitas tanah
secara sepintas. Kadar organik tanah dapat diperkirakan
berdasarkan indeks warna tanah. Tanah yang kadar organiknya
tinggi, warnanya lebih gelap dibandingkan dengan yang rendah
kadar organiknya. Warna tanah juga ikut berpengaruh terhadap
suhu dan kelembaban tanah karena kecepatan penyerapan panas
dipengaruhi oleh warna tanah.
Tekstur tanah adalah perbandingan antara partikel tanah yang
berupa liat, debu, dan pasir dari suatu massa tanah. Penamaan
fraksi tanah berdasarkan ukurannya, pasir diameter antara 30
mikron sampai 2 mm, debu ukurannya 2 sampai 50 mikron dan
liat ukuran lebih kecil dari 2 mikron. Dengan kita mengetahui
tekstur tanah maka dapat kita ketahui jenis tanah. pH tanah sangat
penting dalam mempelajari hewan tanah karena keberadaan dan
kepadatan hewan tanah sangat tergantung pada pH tanah.

III. METODE PENELITIAN


Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Alam Pendidikan
Biologi FKIP Universitas Riau pada Sabtu, 5 Maret 2022. Metode
yang digunakan adalah dengan teknik sampling yaitu Purposive
Random Sampling dengan mempertimbangkan vegetasi yang
terdapat di permukaan tanah.

IV. HASIL PEMBAHASAN


Tabel 1. Faktor fisika kimia tanah

Data Faktor Fisika Kimia Tanah


NO INDIKATOR Daerah Tanah
PENGAMATAN I II III

1. Warna tanah Hitam 30% Hitam 20% Hitam 10%


Hitam keabu-abuan Keabu abuan 40% Abu abu 40%
40% Abu abu kekuningan Kuning 50%
Kuning keabu- 15%
abuan 25% Kuning 25%
Kuning 5%
2. Konsistensi Tanah Gembur(lembab) Teguh Teguh
3. Tekstur tanah Debu 5% Debu 5% Debu 10%
Liat 70% Liat 50% Liat 60%
Pasir 25% Pasir 45% Pasir 30%
4. Ketebalan Serasah 5cm 5cm 5cm
5. Vegetasi resam resam resam
daun bungkus daun bungkus daun bungkus
lemidi lemidi lemidi
bacharia decumbes bacharia decumbes bacharia
keduduk keduduk decumbes
keduduk

Dari tabel di atas, diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan


berbagai indikator pengamatan pada berbagai lokasi titik sample.
Berdasarkan indikator warna tanah, tanah pada daerah ternaungi lebih
banyak mengandung tanah berwarna hitam. Selanjutnya, berdasarkan
indikator konsistensi tanah, diperoleh hasil bahwa tanah yang berada pada
daerah terbuka lebih gembur dibandingkan tanah pada daerah transisi dan
ternaungi. Namun yang menjadi persamaan diantara ketiga titik tersebut
ialah adanya serasah dengan ketebalan yang sama akibat dari adanya
vegetasi yang tersebar di daerah sekitar tanah tersebut.

KESIMPULAN

Kelompok 2_Ekologi_4B_ROMBEL 2 Page 2


Dapat disimpulkan bahwa ditempat terbuka, tersier dan ternaungi
memiliki kesamaan, baik dari segi konsistensi, tekstur,warna tanah dan
vegetasi . Hal ini dikarenakan oleh kapasitas sinar matahari yang dapat
ditangkap pada daerah tersebut mempengaruhi faktor fisika kimia tanah.

Namun, meskipun begitu perbedaan yang terlihat mencolok ialah


pada konsistensi tanah, dimana tanah yang berada pada daerah terbuka
cenderung lebih gembur, sementara tanah yang berada pada daerah
ternaungi cenderung lembab dan teguh akibat dari kurangnya cahaya
matahari yang berada pada daerah ternaungi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Ekosari, dkk. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi Tanah. Jurusan Pendidikan Biologi.
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri
Yogyakarta

Hardjowigeno, S. 2007. Ilmu Tanah. Jakarta: Akademika Pressindo

Soil Survey Staff. 2012. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Jakarta: Erlangga.

Kelompok 2_Ekologi_4B_ROMBEL 2 Page 3

Anda mungkin juga menyukai