Artikel Blog 1
Artikel Blog 1
Hal ini mendandakan ada peningkatan fokus tentang dari mana bahan baku pakaian berasal,
bagaimana garmen diproduksi, dan apa yang terjadi pada mereka di akhir masa pakainya.
Dan kain berbasis alam, seperti rayon viscose, memiliki tempat yang jelas di masa depan,
industri fesyen yang lebih berkelanjutan.
Baca juga: Apa itu Fashion Berkelanjutan?
Viscose rayon APR diproduksi dari pohon yang ditanam di perkebunan yang dikelola secara
berkelanjutan yang disertifikasi secara independen, terutama melalui badan internasional
PEFC. Itu berarti bahan mentah diproduksi dengan dampak minimal terhadap lingkungan
dan, sebagai bagian dari agenda APR 2030 kami, kami berkomitmen untuk nol emisi bersih
dari penggunaan lahan melalui integrasi vertikal dengan pemasok utama yakni APRIL, serta
mengurangi separuh intensitas karbon produk APR per ton produksi viscose.
Mengurangi dan menggunakan kembali
Serat alami memiliki keunggulan biodegradable, artinya ketika dibuang akan terurai secara
alami di dalam tanah. Viscose APR misalnya telah diverifikasi secara independen
untuk terurai secara alami di tanah dan air. Hal ini berarti berdampak dalam mengurangi
volume sampah fesyen yang menumpuk di tempat pembuangan sampah.
Mengurangi dampak limbah fesyen di tempat pembuangan sampah adalah penting, tetapi
tujuan utama industri fesyen adalah menghentikan sampah itu sejak awal, dengan mendaur
ulang kain yang dibuang dalam proses produksi, serta pakaian bekas yang seharusnya
dibuang.
Hal ini tentu lebih sulit daripada kedengarannya. Kain yang dicampur dengan bahan lain
harus dibuka, ritsleting dan kancing harus dilepas, dan pewarna harus diekstraksi – dan
sebagian besar teknologi untuk melakukan rangkaian proses ini masih berada dalam tahap
awal.
Sebagai bagian dari sasaran APR2030 kami, APR telah berkomitmen untuk menggunakan
20% kandungan tekstil daur ulang dalam produksi serat stapel viscose (VSF) kami pada
tahun 2030. Sebagian hal ini akan dicapai melalui investasi US$200 juta oleh perusahaan
induk APR, RGE, untuk mengarusutamakan penggunaan tekstil daur ulang dan mempercepat
sirkularitas dalam industri tekstil.