Anda di halaman 1dari 7

POLA PRODUKSI

A. Pola Penjualan
Produsen pada umumnya berusaha memproduksi barang untuk dijual (memenuhi kebutuhan
penjualan). Oleh karena itu pola penjualan akan memengaruhi pola produksi.

B. Pola Biaya
Biaya terdiri dari :
1. Biaya perputaran tenaga kerja.
Biaya ini diperlukan untuk mencari, mendapatkan, melatih dan mempertahankan tenaga
kerja yang diperlukan selama satu periode produksi.
2. Biaya simpan
Merupakan biaya penyimpanan barang-barang hasil produksi yang tidak atau belum laku
dijual.
3. Biaya lembur
Gelombang produksi naik dan ada kemungkinan diadakan kerja lembur.
4. Biaya subkontrak
Memesan kepada perusahaan lain yang dapat memproduksi barang sama dengan perusahaan
kita.
C. Kapasitas Maksimum Fasilitas Produksi
Jenis pola produksi yaitu :
1. Pola Produksi Konstan
Pola produksi di mana jumlah yang diprodusir setiap hari/minggu/bulan itu selalu sama.
2. Pola Produksi Bergelombang
Pola produksi di mana jumlah yang dihasilkan pada setiap hari/minggu/bulan itu tidak selalu
sama.
3. Pola Produksi Moderat
Sebenarnya merupakan pola produksi yang bergelombang hanya saja diusahakan agar
gelombang produksi itu tidak terlalu tajam sehingga dapat mendekati konstan.

SOAL 1 :
Rencana Penjualan Triwulanan :
I. 5000 unit
II. 2500 unit
III. 3500 unit
IV. 6500 unit
Pola produksi yang dipertimbangkan :
1. Pola produksi konstan, 3500 unit/TW
2. Pola produksi bergelombang mengikuti pola penjualan
3. Pola produksi moderat, 2500 unit TW I & II, 4000 unit TW III & IV
Keterangan lain :
1. Produksi normal, 4000 unit/TW dan produksi maksimum 5000 unit/TW
2. Biaya : - Biaya simpan Rp 75/unit/TW
- Biaya sub kontrak Rp 50/unit
- Biaya perputaran TK, setiap ada kenaikan produksi 100 unit biayanya Rp 8000, bila
penurunan produksi tidak ada biaya (bila naiknya tidak ada 100 unit tidak ada biaya
ini)
- Biaya lembur Rp 50/unit
3. Pada awal tahun tidak ada persediaan barang jadi

Pertanyaan :
Pilih Pola Produksi mana yang memberikan tambahan biaya paling minimum.

1
Jawab :
Untuk mempermudah pemahaman dibuatlah tabel berikut :
TW Rencana Penjualan Prod Konstan Prod Gelombang Prod Moderat
I 5000 3.500 5.000 2.500
II 2500 3.500 2.500 2.500
III 3500 3.500 3.500 4.000
IV 6500 3.500 5.000 4.000

1. Konstan – simpan
TW Produksi Penjualan Disimpan Biaya @ Jumlah
I 3.500 5.000 - 1.500 0 0
II 3.500 2.500 1.000 75 75.000
III 3.500 3.500 0
1.000 75 75.000
IV 3.500 6.500 - 2.000 0 0
Total 150.000
- Sub kontrak : Bila yang disimpan minus, artinya harus sub kontrak = 3500 X 50 = Rp 175000
- Perputaran TK : tidak ada, karena tidak ada kenaikan produksi
- Lembur : tidak ada, karena tidak ada produksi yang melebihi 4000 unit.

2. Gelombang – simpan (tidak ada biaya simpan)


TW Produksi Penjualan Disimpan Biaya @ Jumlah
I 5.000 5.000 0 - -
II 2.500 2.500 0 - -
III 3.500 3.500 0 - -
IV 5.000 6.500 - 1.500 - -
Total -
- Sub kontrak : Bila yang disimpan minus, artinya harus sub kontrak = 1500 X 50 = Rp 75000
- Perputaran TK : 1500 : 100 X 8000 = Rp 120.000
TW II ke TW III = 1000 unit dan TW III ke TW IV 500 unit (ingat, hanya dihitung dari
kapasitas normal)
- Lembur : 2000 X 50 = Rp 100000
TW I dan TW IV masing-masing 1000 unit

3. Moderat – simpan
TW Produksi Penjualan Disimpan Biaya @ Jumlah
I 2.500 5.000 - 2.500 - -
II 2.500 2.500 - - -
III 4.000 3.500 500 75 37.500
IV 4.000 6.500 - 2.000 - -
Total 37.500
- Sub kontrak : Bila yang disimpan minus, artinya harus sub kontrak = 4500 X 50 = Rp 225000
- Perputaran TK : TW II ke TW III = 1500 : 100 X 8000 = Rp 120000
- Lembur : tidak ada, karena tidak ada produksi yang melebihi 4000 unit.

REKAPITULASI
No Biaya Konstan Gelombang Moderat
1 Simpan 150.000 - 37.500
2 Sub Kontrak 175.000 75.000 225.000
3 Perputaran TK - 120.000 120.000
4 Lembur - 100.000 -
Total biaya 325.000 295.000 382.500
Yang dipilih pola produksi bergelombang, karena biayanya yang paling minimum.

2
SOAL 2 :
Perusahaan konveksi merencanakan untuk memperluas pasar hasil produksinya. Terdapat tiga
kemungkinan daerah perluasan pasar, yaitu A, B dan C. Proyeksi penjualan masing-masing daerah
pemasaran sbb :

Triwulan Daerah A Daerah B Daerah C


I 5.000 unit 2.500 unit 4.000 unit
II 4.000 unit 4.500 unit 5.000 unit
III 7.000 unit 6.500 unit 6.000 unit
IV 6.000 unit 8.500 unit 7.000 unit
Pola produksi direncanakan sbb :
• Alternatif 1
TW I : 6.000 unit
TW II : 5.000 unit
TW III : 4.000 unit
TW IV : 5.000 unit
• Alternatif II
Setiap Triwulan 5.000 unit
• Alternatif III
Sesuai dengan pola permintaan masing-masing daerah pemasaran.
Kebijakan yang ditempuh adalah :
1) Kapasitas produksi normal 5.000 unit per TW dan kapasitas produksi maksimum 6.000 per TW.
2) Setiap penambahan dan pengurangan produksi sebesar 100 unit, perusahaan mengeluarkan biaya
perputaran tenaga kerja sebesar Rp 50.000
3) Biaya penyimpanan sebesar Rp 150 per kodi per TW
4) Bila sub konrat dengan biaya Rp 8.000 per unit
5) Apabila volume produksi di atas 5.000 unit, perusahaan melakukan kerja lembur dengan upah
lembur Rp 1.500 per unit.

JAWAB :
Penjualan dan alternatif produksi

TW A B C Alt 1 Alt 2 Alt 3 A Alt 3 B Alt 3 C


I 5000 2500 4000 6000 5000 5000 2500 4000
II 4000 4500 5000 5000 5000 4000 4500 5000
III 7000 6500 6000 4000 5000 6000 6000 6000
IV 6000 8500 7000 5000 5000 6000 6000 6000

ALTERNATIF I
DAERAH A – Simpan
TW Produksi Penjualan Disimpan Biaya @ Jumlah
I 6000 5000 1000 150 7500
II 5000 4000 2000 150 15000
III 4000 7000 -1000 - -
IV 5000 6000 -1000 - -
Total 22500
- Sub kontrak : 2000 X Rp 8000 = Rp 16.000.000
- Perputaran TK : 2000 : 100 X Rp 50.000 = Rp 1.000.000 Jumlah : 18.522.500
- Lembur : 1000 X Rp 1500 = Rp 1.500.000

3
DAERAH B – Simpan
TW Produksi Penjualan Disimpan Biaya @ Jumlah
I 6000 2500 3500 150 26250
II 5000 4500 4000 150 30000
III 4000 6500 1500 150 11250
IV 5000 8500 -2000 - -
Total 67.500

- Sub kontrak : 2000 X Rp 8000 = Rp 16.000.000


- Perputaran TK : 2000 : 100 X Rp 50.000 = Rp 1.000.000
Jumlah : 18.567.500
- Lembur : 1000 X Rp 1500 = Rp 1.500.000

DAERAH C – Simpan
TW Produksi Penjualan Disimpan Biaya @ Jumlah
I 6000 4000 2000 150 15000
II 5000 5000 2000 150 15000
III 4000 6000 0 - -
IV 5000 7000 -2000 - -
Total 30000
- Sub kontrak : 2000 X Rp 8000 = Rp 16.000.000
- Perputaran TK : 2000 : 100 X Rp 50.000 = Rp 1.000.000
- Lembur : 1000 X Rp 1500 = Rp 1.500.000 Jumlah : 18.530.000
ALTERNATIF II

DAERAH A – Simpan
TW Produksi Penjualan Disimpan Biaya @ Jumlah
I 5000 5000 - - -
II 5000 4000 1000 150 7500
III 5000 7000 -2000 - -
IV 5000 6000 -1000 - -
Total 7500
- Sub kontrak : 3000 X Rp 8000 = Rp 24.000.000
- Perputaran TK : 0 Jumlah : 24.007.500
- Lembur : 0

DAERAH B – Simpan
TW Produksi Penjualan Disimpan Biaya @ Jumlah
I 5000 2500 2500 150 18.750
II 5000 4500 3000 150 22500
III 5000 6500 1500 150 11250
IV 5000 8500 -2000 - -
Total 52500
- Sub kontrak : 2000 X Rp 8000 = Rp 16.000.000
- Perputaran TK : 0 Jumlah : 16.052.500
- Lembur : 0

DAERAH C – Simpan
TW Produksi Penjualan Disimpan Biaya @ Jumlah
I 5000 4000 1000 150 7500
II 5000 5000 1000 150 7500
III 5000 6000 0 - -
IV 5000 7000 -2000 - -
Total 15000
- Sub kontrak : 2000 X Rp 8000 = Rp 16.000.000
- Perputaran TK : 0
- Lembur : 0
Jumlah : 16.015.000

4
ALTERNATIF III

DAERAH A – Simpan : 0
TW Produksi Penjualan Disimpan Biaya @ Jumlah
I 5000 5000 - - -
II 4000 4000 - - -
III 6000 7000 -1000 - -
IV 6000 6000 -1000 - -
- Sub kontrak : 2000 X Rp 8000 = Rp 16.000.000
- Perputaran TK : 2000 : 100 X Rp 50.000 = Rp 1.000.000 Jumlah : 20.000.000
- Lembur : 2000 X Rp 1.500 = Rp 3.000.000

DAERAH B – Simpan : 0
TW Produksi Penjualan Disimpan Biaya @ Jumlah
I 2500 2500 - - -
II 4500 4500 - - -
III 6000 6500 -500 - -
IV 6000 8500 -2500 - -
- Sub kontrak : 3000 X Rp 8000 = Rp 24.000.000
- Perputaran TK : 2500 : 100 X Rp 50.000 = Rp 1.250.000
Jumlah : 28.250.000
- Lembur : 2000 X Rp 1.500 = Rp 3.000.000

DAERAH C – Simpan : 0
TW Produksi Penjualan Disimpan Biaya @ Jumlah
I 4000 4000 - - -
II 5000 5000 - - -
III 6000 6000 - - -
IV 6000 7000 -1000 - -
- Sub kontrak : 1000 X Rp 8000 = Rp 8.000.000
- Perputaran TK : 1000 : 100 X Rp 50.000 = Rp 500.000
- Lembur : 2000 X Rp 1.500 = Rp 3.000.000 Jumlah : 11.500.000

REKAPITULASI
No Alternatif Daerah A Daerah B Daerah C
1 I 18.522.500 18.567.500 18.530.000
2 II 24.007.500 16.052.500 16.015.000
3 III 20.000.000 28.250.000 11.500.000
Yang dipilih alternatif III untuk daerah C, karena biayanya yang paling minimum.

5
POLA PRODUKSI
A. Pola Penjualan
Produsen pada umumnya berusaha memproduksi barang untuk dijual (memenuhi kebutuhan
penjualan). Oleh karena itu pola penjualan akan memengaruhi pola produksi.
B. Pola Biaya
Biaya terdiri dari :
1. Biaya perputaran tenaga kerja.
Biaya ini dperlukan untuk mencari, mendapatkan, melatih dan mempertahankan tenaga kerja
yang diperlukan selama satu periode produksi.
2. Biaya simpan
Merupakan biaya penyimpanan barang-barang hasil produksi yang tidak atau belum laku
dijual.
3. Biaya lembur
Gelombang produksi naik dan ada kemungkinan diadakan kerja lembur.
4. Biaya subkontrak
Memesan kepada perusahaan lain yang dapat memproduksi barang sama dengan perusahaan
kita.
C. Kapasitas Maksimum Fasilitas Produksi
Jenis pola produksi yaitu :
1. Pola Produksi Konstan
Pola produksi di mana jumlah yang diprodusir setiap hari/minggu/bulan itu selalu sama.
2. Pola Produksi Bergelombang
Pola produksi di mana jumlah yang dihasilkan pada setiap hari/minggu/bulan itu tidak selalu
sama.
3. Pola Produksi Moderat
Sebenarnya merupakan pola produksi yang bergelombang hanya saja diusahakan agar
gelombang produksi itu tidak terlalu tajam sehingga dapat mendekati konstan.
Contoh :
Perusahaan XYZ pada tahun 2022 menghadapi pola penjualan sebagai berikut :
Triwulan Jumlah Penjualan
I 200 unit Perusahaan bermaksud memenuhi
II 450 unit penjualannya itu dengan salah satu
III 1.100 unit dari 3 alternatif pola produksi yang
IV 400 unit diajukan, yaitu :
1. Pola yang konstan, sebesar 500 unit setiap triwulan
2. Pola yang bergelombang mengikuti atau sesuai dengan gelombang penjualannya
hanya saja maksimum produksinya hanya akan sebesar kapasitas maksimum yang
dimiliki oleh fasilitas produksi yaitu sebesar 1.000 unit per triwulan, lebih dari itu
tidak dapat dicapai, jadi harus ditutup dari persediaan dan atau dari subkontrak
kepada perusahaan lain.
3. Pola produksi moderat yaitu 400 unit tiap triwulan pada triwulan pertama dan kedua,
sedang pada triwulan ketiga dan ke empat masing-masing sebesar 800 unit.
Data yang ada pada perusahaan menunjukkan bahwa :
1. Biaya penympanan barang-barang hasil produksi adalah Rp 80,00 per unit per triwulan.
2. Setiap kenaikan hasil produksi sebesar 200 satuan diperlukan biaya perputaran tenaga kerja
sebesar Rp 4.000 sedangkan penurunan hasil produksi tidak perlu ada biaya.
3. Upah kerja lembur harus dibayarkan apabila hasil produksi lebih besar dari 700 satuan
dengan premi sebesar Rp 100 per unit.
4. Biaya subkontrak kalau memesan kepada perusahaan lain adalah sebesar Rp100 per unit.
Dari data tersebut di atas dapatlah dipilih alternatif pola produksi yang paling baik yaitu
yang akan mendatangkan ongkos tambahan yang terendah !
Perhitungan biaya dalam pola produksi :
Biaya Konstan Moderat Bergelombang
1. Biaya Perputaran tenaga kerja 0 8.000 16.000
2. Biaya simpan 60.000 60.000 0
3. Biaya lembur 0 20.000 30.000
4. Biaya subkontrak 25.000 15.000 10.000
6
Total Biaya 85.000 103.000 56.000
Dari perhitungan di atas diambil kesimpulan bahwa pola produksi yang dipilih adalah pola produksi
bergelombang karena jumlah biayanya paling sedikit. *****

Anda mungkin juga menyukai