Anda di halaman 1dari 11

TUGAS II KELOMPOK V

TEKNIK IRIGASI

Dosen Pengampu :
I Gede Utama Hadi Sutrisna, ST., MT.

Disusun Oleh :
03. Yudha Pratama (Nim :21261002)
20. Ihsan Syafi’i (Nim :21261025)
27. Amsy Alfatoni (Nim :21261032)
29. Ahmad Abdul Azim (Nim :21261034)
32. Salsabila Ananda Pramudia (Nim :21261038)
38. Muhammad Rifki (Nim :21261044)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN MANDALIKA


FAKULTAS SAINS, TEKNIK, DAN TERAPAN (FSTT)
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
2023/2024
A. PERSAMAAN DEBIT
1. Saluran Terbuka
Saluran terbuka merupakan saluran dimana air mengalir dengan muka air bebas. Pada saluran terbuka,
misalnya sungai (saluran alam) variabel aliran sangat tidak teratur terhadap ruang dan waktu. Ada beberapa
macam bentuk dari saluran terbuka, ada yang bentuknya trapezium, segiempat, segitiga, setengah lingkaran,
ataupun kombinasi dari bentuk-bentuk tersebut.

a) Penampang Segiempat

b) Penampang trapesium
c) Penampang Segitiga

d) Penampang Lingkaran
e) Penampang Parabola

f) Metode Manning
g) Metode Chesy
2. Saluran Tertutup
Saluran Tertutup (juga disebut saluran gali-timbun) merupakan pemecahan yang dianjurkan pada bahan
tanah dimana penggalian talut yang dalam sangat mungkin menyebabkan terjadinya longsoran. Saluran
tertutup disepanjang tepi Sungai dengan tinggi muka air saluran dibawah tinggi muka banjir sering
dijumpai.
a. Venturimeter
Venturimeter adalah alat untuk mengukur aliran, fungsinya untuk mendapatkan perbedaan tekanan.

Gambar 1. Alat ukur venturimeter

Persamaan dasar yang digunakan pada Venturimeter adalah persamaan Bernoulli.


Dibawah ini merupakan persamaan kontinuitas:

𝑣1 A = 𝑣2 a
𝐴
𝑣2 = 𝑣
𝑎 1

Dari Persamaan Bernaulli adalah :

1 1
𝑝1 + 𝑝𝑣12 + 𝑝𝑔ℎ1 = 𝑝2 + 𝑝𝑣22 + 𝑝𝑔ℎ2
2 2

1 1
𝑝1 + 𝑝𝑣12 = 𝑝2 + 𝑝𝑣22
2 2
Kemudian gabungkan kedua persamaan diatas :

1 1 𝐴2
𝑝1 + 𝑝𝑣12 = 𝑝2 + p 𝑣12
2 2 𝑎2

1 𝐴2 − 𝑎2
𝑝1 - 𝑝2 = 𝑝𝑣12 ( )
2 𝑎2

Pada venturimeter, gesekan dapat diabaikan dan venture diasumsikan terpasang secara horizontal tanpa
pompa.

𝑝1 + 𝑝𝑔𝑡 = 𝑝2 + 𝑝𝑔 (𝑡 − ℎ) + 𝑝′𝑔ℎ

𝑝1 = 𝑝2 - 𝑝𝑔ℎ + 𝑝′𝑔ℎ

𝑝1 - 𝑝2 = 𝑔ℎ (𝑝′ − 𝑝)

Dari persamaan-persamaan diatas,

1 𝐴2 − 𝑎2
2
𝑝𝑣12 (
𝑎2
) = 𝑔ℎ (𝑝′ − 𝑝)

2𝑔ℎ(𝑝′ −𝑝)𝑎2
𝑣12 =
𝑝(𝐴2 − 𝑎2 )

2𝑔ℎ(𝑝′ −𝑝)𝑎2
𝑣1 = √
𝑝(𝐴2 − 𝑎2 )

Debit (laju volume aliran) di dapatkan sebagai berikut Q = 𝑣12

2𝑔ℎ(𝑝′ −𝑝)
Q=A√
𝑝(𝐴2 − 𝑎2 )

𝑝1 𝑝2
∆ℎ = ℎ1 - ℎ2 = -
𝑝𝑔 𝑝𝑔
b. Orificemeter
Orificemeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur debit aliran fluida, bedasarkan prinsip pada
tekanan.

Gambar 2. ilustrasi Orificemeter

Prinsip orificemeter hampir sama dengan prinsip pada venturimeter. Jika diasumsikan pipa horizontal dan
tidak ada pengaruh viskositasm maka penetapan persamaan Bernaulli di kedua titik adalah :

1 2 2(𝑝 −𝑝 )
𝑄𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 = 𝐴2 𝑣2 = 𝐴2 √ 𝑝(1−𝛽 4)

Terdapat headloss antara titik 1 dan 2 sehingga berlaku persamaan :

𝑄 = 𝐴1 𝑣1 = 𝐴2 𝑣2

𝑝1 𝑣 12 𝑝2 𝑣 22
+ = + + ℎ𝑙
𝛾 2𝑔 𝛾 2𝑔
B. CARA PEMBERIAN AIR

1. Irigasi Permukaan

Irigasi macam ini umumnya dianggap sebagai irigasi paling kuno di Indonesia. Tekniknya adalah dengan

mengambil air dari sumbernya, biasanya sungai, menggunakan bangunan berupa bendungan atau

pengambilan bebas. Air kemudian disalurkan ke lahan pertanian menggunakan pipa atau selang

memanfaatkan daya gravitasi, sehingga tanah yang lebih tinggi akan terlebih dahulu mendapat asupan air.

Penyaluran air yang demikian terjadi secara teratur dalam “jadwal” dan volume yang telah ditentukan.
2. Irigasi Bawah Permukaan

Seperti namanya, jenis irigasi ini menerapkan sistem pengairan bawah pada lapisan tanah untuk meresapkan

air ke dalam tanah di bawah daerah akar menggunakan pipa bawah tanah atau saluran terbuka. Digerakkan

oleh gaya kapiler, lengas tanah berpindah menuju daerah akar sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman.

Dengan demikian, irigasi jenis ini menyasar bagian akar dengan memberinya asupan nutrisi sehingga dapat

disalurkan ke bagian lain tumbuhan dan dapat memaksimalkan fungsi akar menopang tumbuhan.
3. Irigasi dengan Pancaran

Dibanding dua irigasi sebelumnya, irigasi ini terbilang lebih modern karena memang baru dikembangkan

belakangan. Caranya adalah dengan menyalurkan air dari sumbernya ke daerah sasaran menggunakan pipa.

Di lahan yang menjadi sasaran, ujung pipa disumbat menggunakan tekanan khusus dari alat pencurah

sehingga muncul pancaran air layaknya hujan yang pertama kali membasahi bagian atas tumbuhan

kemudian bagian bawah dan barulah bagian di dalam tanah.

Anda mungkin juga menyukai