dimana:
πθ = tegangan geser pada dinding
0 = keliling basah dinding
(𝑃1 − 𝑃2)𝐴 + 𝛾. 𝐴. 𝐿. 𝑠𝑖𝑛𝜃. 𝜋0. 𝐿. 0
(𝑃1 − 𝑃2)𝐴 + 𝛾. 𝐴(𝑍1 − 𝑍2) = 𝜋0. 𝐿. 0 = 0
_________________________________ - γ.A
𝑃1. . 𝑃2 𝜋0 . 𝐿. 0
+ (𝑍1 − 𝑍2 ) − =0
𝛾 𝛾. 𝐴
𝜋𝜃 .𝐿.0
ℎ𝑓 = =0
𝛾.𝐴
dimana:
𝜋0 = 𝜆. 𝜌 2 𝑣2 maka:
𝛾 2 . 𝑝𝑣 2 . 𝐿. 0
ℎ𝑓 =
𝛾. 𝐴
𝑝
𝜆. 2 𝑣 2 . 𝐿. 0
ℎ𝑓 =
𝑝𝑔. 𝐴
𝜆.𝑣 2 𝑙
ℎ𝑓 = . 𝐴𝑙𝑝
2.𝑔
𝜆.𝑣 2 𝐿
ℎ𝑓 = .𝑅
2.𝑔
dimana:
R = jari hidrolis
λ = f = adalah koefisien gesekan
untuk aliran dalam pipa R adalah:
2
𝜋.𝐷 ⁄4
R= = 𝐷⁄4
𝜋.𝐷
Jadi,
𝜈2 𝐿
ℎ𝑓 = 𝑓. 4. .
2.𝑔 𝐷
1
2 4
\
3
6 5
Gambar 6.7 Alat Uji
Keterangan Gambar :
1. Katup udara
2. Manometer
3. Inlet
4. Tabung Raksa
5. Katup pengatur debit
6. Pipa Lurus
Alat yang digunakan :
1. Seperangkat alat peraga gesekan dalam pipa yang terdiri dari:
a. Pipa aliran masuk yang disambung suplai dari meja hidrolik.
b. Keran keluaran pengatur debit.
c. Pipa benda uji yang dipasang secara horizontal/vertikal.
d. Manometer air raksa yang dipakai untuk mengukur perbedaan
tekanan pada debit yang besar.
e. Manometer air murni yang dipakai untuk mengukur perbedaan
tekanan pada debit yang rendah.
f. Penjepit pengatur manometer yang akan dipakai.
g. Kaki penyangga yang bisa diatur untuk mengatur kerataan
tegaknya alat percobaan.
h. Katup keluar udara.
i. Pompa tangan untuk mengatur tekanan manometer.
j. Pipa lentur untuk mengalirkan air ke tangki dari meja hidrolik.
2. Stopwatch.
3. Termometer.
4. Volumetric Bench
5. Gelas Ukur.
6.3.3 Data Hasil Pengamatan
Panjang pipa : 524 mm
Diameter pipa : 3 mm
Suhu air : 28°C
Tabel 6.1 Data Hasil Pengamatan
1 27 12 277 296
2 40 12 271 302
3 52 12 264 309
4 70 12 257 315
5 80 12 252 319
6.4 Analisis Perhitungan
a. Interpolasi
Dengan menggunakan cara interpolasi linier diperoleh 𝜌 dan 𝜇 pada
suhu 28°𝐶 adalah sebagai berikut :
28−30
𝜌 28°𝐶 = 996 − (20−30) 𝑥(996 − 998) = 996,4 𝑘𝑔/𝑚2
28−30
𝜇 28°𝐶 = (0,000799) − (20−30) 𝑥 (0,000799 − 0,001003) =
0,000839 𝑚2/s
b. Mencari Luas (A)
Dik :
𝜋 = 3,14
D = 0,003
Menghitung luas penampang (A) :
A = 𝜋𝐷2
A = × 3,14 × (0,003)2
= 0,000007065 m2
c. Mencari Debit Aliran (Q)
Dik :
V = 0,000027 m3
s = 12 s
Menghitung debit aliran :
𝑣
Q =𝑡
0,000027
Q =
12
= 0,00000225 m3/ s
d. Mencari Kecepatan (v)
Dik :
v = kecepatan (m/s)
Q = 0,00000225 m3/s
A = 0,000007065 m2
Menghitung kecepatan (v) :
𝑄
v =𝐴
0,00000225
v = 0,000007065
= 0,318 m/s
= 71,545
g. Mencari Re
Dik :
Re = Bilangan Reynolds
v = 0,318 m/s
d = 0,003 m
𝜌 𝑎𝑖𝑟 = 996,4 Kg/m3
𝜇 𝑎𝑖𝑟 = 0,000839 m2/s
Menghitung log Re :
(𝑣×𝑑×𝜌𝑎𝑖𝑟 )
Re = 𝜇𝑎𝑖𝑟
0,318471×0,003×996,4
Re = 0,000839
Re = 1135
h. Mencari log Re
Nilai Re yang didapat dari hasil perhitungan diubah menjadi log, sehingga
Re = 1135 → Log Re = 3,055
Tabel 6.2 Data Hasil Perhitungan Percobaan Gesekan Dalam Pipa
Q V
V2 hf Log Re Jenis
No. A V/s Q/A f Re
Aliran
3
m/s m
m /s m/s
Laminer
1 0,000007065 0,00000225 0,318 0,101 258,400 71,545 1135 3,055
Laminer
2 0,000007065 0,00000333 0,471 0,222 421,600 53,292 1679 3,225
Transisi
3 0,000007065 0,00000433 0,613 0,376 612,000 45,754 2184 3,339
Transisi
4 0,000007065 0,00000583 0,825 0,681 788,800 32,530 2940 3,468
Transisi
5 0,000007065 0,00000667 0,943 0,889 911,200 28,709 3364 3,527
Keterangan:
Terdapat tiga jenis aliran, di mana jenis aliran tergantunng dari besarnya nilai Re
1. Aliran Laminer (< 2000)
2. Aliran Transisi (2000-4000)
3. Aliran Turbulen (> 4000)
Tabel 6.3 Data F dan Re Grafik 6.1 F dan Re
F dan Re
Data
0.08
0.07 y = -2E-05x + 0.0885
R² = 0.9551
0.06
F Re
0.05 F dan Re
0.04
F
0,071 1135 0.03
Linear (F dan
Re)
0.02
0.01
0,053 1679
0
1000 1500 2000 2500 3000 3500
0,046 2184 Re
0,033 2940
0,29 3364
Tabel 6.4 Data F vs Log Re Grafik 6.2 F vs Log Re
F
0.03
0.02
0,053 3,225 0.01
0
3 3.2 3.4 3.6
0,046 3,339 Log Re
0,033 3,468
0,029 3,527
6.5 Kesimpulan dan Saran
6.5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari percobaan yang dilakukan serta hasil percobaan
yang didapat, maka dapat disimpulkan menjadi beberapa sebuah pernyataan
yaitu sebagai berikut.
1. Semakin besar nilai volume maka nilai debit aliran (Q) dan kecepatan
aliran juga semakin besar.
2. Perubahan bilangan Reynold (Re) pada fluida yang mengalir di dalam
pipa tidak menyebabkan perubahan koefisien gesekan (f).
3. Debit aliran (Q) berbanding lurus dengan bilangan Re.
4. Dari percobaan yang dilakukan sebanyak 5 kali, diperoleh hasil
percobaan pertama dan kedua aliran Laminer karena nilai Reynold
sesuai dengan nilai Reynold dari aliran laminer yaitu kurang dari
2000. Sedangkan pada percobaan ketiga sampai dengan percobaan
kelima termasuk aliran transisi karena dari hasil perhitungan nilai
Reynold berada di antara koefisien nilai 2000 sampai dengan 4000
5. Semakin besar nilai debit aliran (Q) maka perubahan tekanan akibat
gesekan (hf) menjadi semakin besar
6.5.2 Saran
1. Sebelum melakukan praktikum atau percobaan, sebaiknya mahasiswa
membaca terlebih dahulu modul atau referensi-referensi yang telah
disediakan agar mahasiswa/i maksud dan tujuan dari praktikum atau
percobaan yang akan dilakukan
2. Mahasiswa/i yang melaksanakan praktikum atau percobaan wajib
untuk mematuhi atau perintah yang ada di dalam laboratorium atau
tempat praktikum supaya pada saat berjalannya praktikum, suasana
tetap kondusif.
3. Diharapkan pada mahasiswa/i agar membaca data-data yang akan
diambil secara teliti dan jangan terburu-buru supaya menghindari
adanya kesalahan data
4. Menggunakan alat-alat praktikum dengan hati-hati dan digunakan
dengan sebaik mungkin untuk menghindari adanya kerusakan ataupun
kesalahan pada alat praktikum.
Lampiran
dengan gelas