Dosen Pengajar ;
Wahyu Laksana, S.E., M.Sc.
Disusun Oleh ;
Hamizar Yusri ( B1022201001)
Dwi Adnes Julians Cristianto ( B1022201002)
Natalia Roh Riski ( B1022201003)
Putri Pangestika ( B1022201041)
Leiya Gita ( B1022201046)
Rahma Dela Arista (B1022201012)
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Bisnis Frozen Food, merupakan salah satu bisnis yang paling diminati oleh masyarakat
Indonesia terutama Kalimantan Barat. Sudah banyak pelaku usaha yang memperoleh
keuntungan yang besar dari bisnis Frozen Food. Hal tersebut dibuktikan, dengan semakin
banyaknya usaha Frozen Food yang berdiri dari waktu ke waktu dan tentunya dengan
penawaran produk masing-masing. Namun, kebanyakan Frozen Food yang beredar di
kalangan masyarakat Kalimantan Barat, yaitu lauk mentah seperti; sosis, nuget ayam, bakso,
somay, dan lain-lain. Oleh karena itu, kami mempunyai ide untuk membuat Frozen Food
berupa makanan ringan, seperti donat kentang. Menurut data Google Trends(pencarian kata
di Google) tahun 2020, Kalimantan Barat menempati urutan 19 dalam pencarian. Jadi,
peluang bisnis donat kentang untuk daerah Kalimantan Barat sangat tinggi. Jika mencari kata
kunci donat kentang di marketplace Shopee, terdapat puluhan penjual donat kentang frozen,
Kebanyakan berasal dari Kalimantan Barat, yaitu Jawa Barat, Surabaya dan Jakarta. Dari data
tersebut, belum terdapat penjual yang berasal dari Kalimantan Barat, sehingga sangat besar
peluang penjualan Frozen Food donat kentang ini. Dengan hadirnya, penjualan Frozen Food
di Kalimantan Barat, akan menciptakan kepuasaan konsumen dalam hal kecepatan
pengiriman, ketersediaan produk yang terjangkau dan pelayanan terhadap konsumen.
Konsumen yang puas akan menceritakan pengalamannya atas penggunaan produk yang
disebut Word of Mouth. Selain itu, peneliti memasarkan produk diberbagai media sosial
seperti, Instagram, Facebook, dan Whatsapp. Tujuan pemasaran dari penjulan donat ini yaitu
siswa, mahasiswa, hingga masyarakat umum.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1 Apa SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats) frozen food donat kentang?
1.2.2 Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh produsen frozen food donat kentang
dalam meningkatakan omset penjualan?
3.2. Pemasaran
Pemasarkan produk dilakukan diberbagai media sosial seperti, Instagram, Facebook, dan
Whatsapp. Tujuan pemasaran dari penjulan donat ini yaitu siswa, mahasiswa, hingga
masyarakat umum. Konsumen yang puas akan menceritakan pengalamannya atas
penggunaan produk yang disebut Word of Mouth.
3.3 Modal Usaha
Keuntungan penjualan
Laba= Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
Rp. 11,025,000 – 7,808,220= Rp. 3,216,780
BAB 4
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.1.1
Berdasarkan makalah diatas dapat disimpulkan bahwa analisis usaha dapat dilakukan dengan
metode SWOT :
Strength
Kekuatan dari peluang bisnis Frozen Food Donat Kentang yaitu banyak peminatnya,
kebanyakan dari orang tua yang sibuk bekerja dan membutuhkan makanan cepat saji, siswa
dan mahasiswa yang ingin makanan ringan dengan harga terjangkau.
Weakness
Kelemahan dari peluang bisnis Frozen Food donat kentang ini yaitu bukan makanan pokok,
terlebih rasanya yang manis menyebabkan makanan ini tidak dapat dikonsumsi dalam jumlah
banyak. Dan Frozen Food ini masa simpannya hanya beberapa minggu, jadi kurang efektif.
Opportunities
Peluang dari bisnis Frozen Food donat kentang ini yaitu peminat donat kentang berdasarkan
data Google Trends tahun 2020 pencarian produk donat kentang ini pada daerah Kalimantan
Barat menduduki urutan 19 dari 34 provinsi yang ada di Indonesia.
Threats
Ancaman dari peluang bisnis ini, yaitu banyaknya saingan merek Frozen Food lain yang lebih
dahulu dikenal masyarakat Kalimantan Barat.
4.1.2.Pemasaran
Pemasaran produk dilakukan diberbagai media sosial seperti, Instagram, Facebook, dan
Whatsapp. Tujuan pemasaran dari penjulan donat ini yaitu siswa, mahasiswa, hingga
masyarakat umum. Konsumen yang puas akan menceritakan pengalamannya atas
penggunaan produk yang disebut Word of Mouth.
4.2. Saran
Penulis menyarankan di masa mendatang peluang usaha bisnis Frozen Food donat kentang
dapat menjaring pasar lebih besar di Kalimantan Barat, terutama kota Pontianak. Penulis juga
menyarankan agar bisa memperluas pemasaran yang tidak hanya siswa, mahasiswa dan
masyarakat umum di Kalimantan Barat melainkan sampai ke seluruh Indonesia, bahkan go
international.