Anda di halaman 1dari 16

ENTERPRENEURSHIP

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

KEMPLANG THIARA

Dosen Pengampu : Hermato, M.T.I

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8 (KPI-E)

M. VERNANDO ALIF (1841010343)


PUTRI SEPTIANA DEWI (1841010302)
RIEN ANNISA DESTIANA (1841010319)
YOGA ADITYANO MALIK (1841010331)

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI


KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI LAMPUNG
TAHUN AKADEMIK
2021/2022
KATA PENGANTAR

Menulis dalam kegiatan pembelajaran merupakan salah satu aspek keterampilan


berbahasa. Dengan menulis kita dapat merangkai kata untuk menuangkan ide/gagasan,
bahkan sebuah pengalaman hidup berdasarkan apa yang kita dengar, kitalihat, dan kita
rasakan. Sehingga dapat dengan mudah menuangkannya melalui jemari ini menjadi
sebuah makna.

Berbekal kerja keras, kerja cerdas, kemauan dan disiplin tentang sebuah harapan
yang ingin dituangkan lewat media tulisan.

Puji syukur atas kehadirat Allah Swt, karena dengan nikmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Laporan Kunjungan Industri ini berisi tentang
produk Kemplang Thiara.

Kami menyadari, dalam penulisan makalah ini kami masih banyak kekurangan,
maka dari itu kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari dosen
atau pun para pembaca hasil laporan ini. Hal ini dimaksudkan agar kedepannya kami bisa
lebih baik lagi dalam menulis dan menyusun makalah. Semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Amiiin.

Bandar Lampung, 30 November 2021

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR ............................................................................................... 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 4


1.2 Tujuan Kunjungan UMKM ........................................................................... 4
1.3 Tujuan Pembuatan Laporan .......................................................................... 5
1.4 Waktu dan Tempat ........................................................................................ 5
1.5 Pengumpulan Data ........................................................................................ 6

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................... 7

2.1 Profil Badan Usaha ....................................................................................... 7


2.2 Sejarah Singkat Berdirinya Usaha ................................................................. 7
2.3 Kendala Usaha/Analisis SWOT .................................................................... 8
2.4 Proses Produksi dan Pemasaran .................................................................... 9
2.5 Anggaran Biaya ............................................................................................ 13

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 15

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 15


3.2 Saran ............................................................................................................. 15

LAMPIRAN-LAMPIRAN DOKUMENTASI ......................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah dunia usaha atau dunia bisnis.


Entrepreuner merupakan orang yang mengembangkan peluang bisnisnya melalui
pengembangan ide, bakat serta kemampuan dan ketrampilan menjadi sebuat usaha
atau bisnis yang menguntungkan.1
Sebagai seorang mahasiswa kita harus memiliki jiwa yang mandiri serta
berpikir untuk menjadi seorang entrepreuner atau seorang wirausaha sehingga
dapat menghasilkan lapangan pekerjaan yang bermanfaat bagi penduduk yang
berstatus penggangguran pun semakin berkurang. Menjadi seorang wirausaha
tentu kita harus memiliki ide, kemampuan atau ketrampilan, semangat, relasi serta
etika yang mendukung agar berjalannya suatu usaha atau bisnis.
Dalam memulai suatu usaha kita harus mengetahui peluang pemasaran
dan target yang akan dituju. Salah satu usaha yang digeluti yaitu usaha makanan
ringan (cemilan) tradisional yang populer di Sumatera yakni kerupuk Kemplang.
Kerupuk kemplang merupakan makanan (cemilan) yang memiliki rasa gurih dan
rendah kolesterol karena proses pembuatanya dengan di panggang sehingga tidak
memiliki minyak. Dengan rasanya yang gurih kemplang lebih nikmat bila
dimakan dengan sambal pedas yang biasanya sudah disediakan dalam kemasan
plastic kemplang.
Untuk itu pada mata kuliah entrepreneurship ini kami membahas
mengenai usaha kerupuk “Kemplang Thiara” serta hal-hal yang harus
diperhatikan dalam memulainya suatu usaha.

1.2 Tujuan Kunjugan UMKM

Usaha mikro, kecil dan menegah (UMKM) menjadi salah satu terobosan
untuk meningkatkan perekonomian masyarakat untuk mencapai kesejahteraan

1
Dr.M.Muchon, SE.,MM., Buku Ajar Entrepreneurship (Kewirausahaan), (Guepedia,2017), h.13

4
hidup yang memadai. Selaku UMKM memiliki ciri khas dan perjuangannya
dalam menjalankan suatu bisnis. Sehingga pada kunjungan industry dimaksudkan
agar para mahasiswa mengetahui cara melihat, mempelajari dan mengamati
langsung untuk memulai suatu usaha, memasarkan produk, menganalisa berbagai
kegiatan kerja perusahaan terlebih pada kunjungan industry kerupuk “Kemplang
Thiara”.
Dengan adanya kunjungan ini diharapkan suatu saat nanti penulis maupun
pembaca dapat termotivasi untuk berwirausaha, sehingga menciptakan lapangan
pekerjaan dan mengurangi penggangguran.

1.3 Tujuan Kegiatan

Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan ini yakni agar mahasiswa
mengetahui bagaimana menjadi seorang wirausaha serta mengetahui tahapan-
tahapan yang harus dilakukan untuk memulai usaha mulai dari modal, pemasaran,
peralatan dan lainnya, sehingga mahasiswa termotivasi untuk menjadi seorang
pengusaha.
Dalam melakukan wawancara pun mahasiswa dapat mengetahui tahap-
tahap yang dilakukan untuk memulai usaha. Selain itu kita juga dapat mengetahui
kisaran modal yang akan dibutuhkan untuk usaha kemplang, proses pembuatan
kemplang, pemasaran, pesaingan, serta bahan baku yang digunakan untuk
membuat kemplang terlebih pada produk kerupuk “Kemplang Thiara”.

1.4 Waktu dan Tempat Kunjungan

a. Peserta Kunjungan Industri


1. Muhammad Vernando Alif
2. Putri Septiana Dewi
3. Rien Annisa Destiana
4. Yoga Adityano Malik
b. Waktu dan Tempat
1. Waktu kunjungan : Kamis, 18 November 2021
2. Tempat : Jalan Ikan Julung Skip Rahayu, Bumi Waras, Kecamatan Teluk

5
Betung Utara, Bandar Lampung

1.5 Pengumpulan Data

Data yang kami peroleh dalam kunjungan industry ini dengan


menggunakan metode sebagai berikut :
1. Observasi (Pengamatan)
Kami melakukan observasi langsung dengan datang mengunjungi lokasi
kujungan industry kerupuk kemplang thiara di Jalan Ikan Julung Skip Rahayu,
Bumi Waras, Kecamatan Teluk Betung Utara, Bandar Lampung.
2. Wawancara
Dengan bertanya langsung kepada narasumber atau pemilik industry atau
usaha milik bapak Defa.
3. Dokumentasi
Dengan mengumpulkan data-data atau fakta yang yang diperoleh dengan
pertanyaan mengacu pada formula 5 W 1 H.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Badan Usaha

Nama Usaha : KERUPUK KEMPLANG THIARA

Nama Pemilik Usaha : Deffa

Jenis Usaha : Makanan Ringan

Alamat Usaha : Jalan Ikan Julung Skip Rahayu, Bumi Waras, Kecamatan
Teluk Betung Utara, Bandar Lampung
Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari hasil wawancara dalam
pengolahan kerupuk kemplang thiara ini tidak memiliki struktur organisasi usaha.
Pemilik kerupuk kemplang thiara ini bapak Deffa yang merupakan penurus usaha
ayahnya bapak Joko Haryanto hanya menggunakan tenaga kerja yang saling
membantu sama lain, sehingga tidak ada jabatan tertentu untuk seorang pekerja.

2.2 Sejarah Singkat Berdirinya Usaha


Usaha kemplang ini merupakan usaha milik keluarga bapak Joko
Haryanto yang merupakan ayah dari bapak Deffa sebagai penerusnya. Usaha
kerupuk kemplang thiara ini sudah berjalan selama 12 tahun. Sebelumnya bapak
Deffa hanya membantu sang ayah bekerja untuk membuat kerupuk kemplang.
Hingga bapak Deffa memberanikan diri untuk meneruskan usaha keluarganya ini
dan beliau mempunyai ide untuk mengembangkan usahanya tersebut.

7
Beliau memulai usaha ini dilatar belakangi ide, keahlian dan peluang pasar
dari kemplang yang begitu diminati masyarakat karena rasanya yang gurih dan
enak. Untuk memulai usaha ini keluarga pak Deffa membutuhkan modal sebesar
Rp. 8.000.000,-. Modal tersebut digunakan untuk membeli peralatan yang
dibutuhkan seperti mesin pencentak, panci untuk mengukus, gas, aramg, ayakan
untuk menjemur kemplang, dan bahan-bahan serta peralatan lain yang
dibutuhkan. Dalam usahanya beliau memproduksi 2 jenis kemplang, yaitu
kemplang ukuran kecil dan ukuran besar. Harga untuk 1 bungkus ukuran besar
dari pemilik berkisar Rp. 10.000 ,- isi 50 keping dan ukuran kecil berkisar
Rp.5.000,- isi 25 keping kemplang.
Produksi kemplang ini berada di Jalan Ikan Julung Skip Rahayu, Bumi
Waras, Kecamatan Teluk Betung Utara, Bandar Lampung. Usaha kemplang thiara
berada di permungkiman padat penduduk yang kebanyakan dari warga yang
berprofesi sebagai pembuat kerupuk kemplang.

2.3 Kendala Atau Analisis SWOT

Analisis SWOT

a) Kekuatan (strengths)

 Ikan belida mengandung protein, zat besi, fospor dan kalium yang
bagus bagi kesehatan.
 Adanya kebiasaan masyarakat Indonesia yang menyukai cemilan
ringan seperti kerupuk kemplang ini bisa di konsumsi setiap hari
nya baik sebagai pengganti lauk atau pelengkap lauk makanan.
 Harga terjangkau
 Adanya marketplace sebagai perantara sehingga memudahkan
pemasaran kerupuk kemplang

b) Kelemahan (weakness)

 Harga pasar bahan baku yang terkadang naik turun seperti sagu
dan bahan lainnya

8
 Dalam proses pemanggangan dilakukan secara manual diatas bara
api arang kayu yang memerlukan waktu yang lama sehingga hasil
yang tidak seragam serta kurang higienis
 Bentuk packaging atau kemasan yang sederhana

c) Peluang (opportunities)

 Banyak konsumen yang menyukai produk kemplang dan


permintaan yang banyak sehingga membuka peluang pasar yang
cukup luas
 Hubungan masyarakat setempat dan tenaga kerja yang saling
membantu sama lain
 Memberikan lapangan pekerjaan bagi warga sekitar

d) Ancaman (threats)

 Keadaan cuaca yang mempengaruhi produksi produk kemplang


 Keadaan industry lain dengan produk yang serupa (Pesaing usaha
antara pembuat kemplang lainnya, rata-rata penduduknya juga
berwirausaha sebagai pembuat kemplang)
2.4 Proses Produksi dan Pemasaran
a. Bahan Baku
Selain rasanya yang menjadi daya tarik dalam proses pembuatan kerupuk
kemplang ini memerlukan bahan baku yang digunakan pun dapat tidak banyak
seperti membuat olahan ikan lainnya. Bahan-bahan yang diperoleh pak Deffa dari
pasar tradisional.
Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan kerupuk kemplang
thiara ini, di antaranya;

 Sagu 1000 kilogram

 Ikan Belida 2 kilogram (yang telah dibersihkan dan digiling)

 Telur (untuk memberikan warna kuning setelah di panggang)

9
 Bumbu penyedap seperti garam dan bawang putih (5% dari berat
adonan)

 Cabai 15 kilogram (pembuatan sambal)

b. Proses Pembuatan
Beberapa gambaran yang kami dapatkan dalam proses pembuatan kerupuk
kemplang thiara.

Proses Pembuatan Keterangan


1. Proses pencampuran bahan-bahan
seperti : sagu, ikan belida, telur,
bumbu penyedap seperti garam,
bawang putih dan sebagainya.
Selanjutnya melakukan proses
penggilingan atau pencetakaan di
mesin penggilingan.

2. Proses pencetakan manual


menjadi kepingan-kepingan bulat.

3. Hasil dari cetakan perhari bisa


mencapai ± 1000 keping kerupuk
kemplang.

10
4. Dari proses pecetakan, para
karyawan menyusun kepingan-
kepingan kerupuk kemplang ke
dalam wadah untuk proses
pengukusan.

5. Proses pengukusan atau perebusan


kerupuk kemplang di kerangka
kukus selama ± 15-20 menit.

6. Setelah proses pengukusan,


kepingan kerupuk kemplang ditata
dan di jemur selama 2-3 hari
(tergantunng cuaca, jika mendung/
hujan bisa sampai 7 hari).

7. Pada penjemuran kerupuk


kemplang dipisahkan yang sudah
setengah kering dan yang sudah
kering.

11
8. Setelah proses pengeringan
kepingan kerupuk kemplang di
berikan kepada ibu-ibu setempat
untuk proses pemanggangan di
tungku dan wajan yang sudah
panas.

9. Proses packaging atau


pengemasan kerupuk kemplang
thiara oleh ibu-ibu setempat.
Sambal pedas yang menjadi
kombinasi dalam packaging di
masukkan kedalam plastic.

10. Proses Akhir dari kerupuk


kemplang thiara siap untuk
pemasaran.

c. Pemasaran
a) Daerah Pemasaran dan saluran distribusi
Untuk produksi kemplang thiara ini hampir seluruh daerah di Lampung.
Sedangkan pemasaran di luar kota, pemilik memanfaatkan marketplace
melalui aplikasi shopee. Pemasaran di luar kota hingga Bengkulu, Sulawesi

12
bahkan Kalimantan. Karena produksi kemplang tergantung distributor, begitu
juga daerah pemasarannya hanya dipasarkan jika ada permintaan.
b) Manajemen Harga
Untuk harga kemplang terbilang cukup terjangkau. Dalam usahanya
beliau memproduksi 2 jenis kemplang, yaitu kemplang ukuran kecil dan ukuran
besar. Harga untuk 1 bungkus ukuran besar dari pemilik berkisar Rp. 10.000 ,- isi
50 keping dan ukuran kecil berkisar Rp.5.000,- isi 25 keping kemplang.
Dari hasil penjualan kemplang omset yang didapat perhari bisa mencapai
± Rp. 4.000.000,-. Untuk pemesanan dari luar kota biaya ongkos kirim ditanggung
distributor.
2.5 Anggaran Biaya Produksi

Dalam usaha kemplang thiara ini produsen membutuhkan modal awal ± Rp.
8.000.000,- biaya tersebut digunakan untuk membeli bahan baku kemplang, serta
peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung proses produksi seperti mesin
pencetak, panci besar untuk mengukus, arang, pemanggang, wadah atau jaring-jaring
untuk menjemur kemplang, serta plastic yang digunakan untuk mengemas kemplang
dan sambal sebagai pelengkap kemplang.

Sumber modal usaha ini merupakan modal internal dari orang tua bapak
Deffa. Pendapatan yang diperolah dari Bapak Defa dari usaha kerupuk kemplang ini
untuk perhari bisa mencapai ± Rp. 4.000.000,- bisa dihitung pendapatan perbulan
bisa mencapai ± 120.000.000.,- per bulannya. Pendapatan itu sudah bersih termasuk
biaya untuk membayar karyawan dan membeli bahan baku.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari kunjungan industry ini adalah sebelum memulai suatu usaha
kita harus memperhatikan hal-hal yang mendukung majunya usaha tersebut. serta
kita harus tetap optimis dalam memulai suatu bisnis. Dalam bisnis kerupuk
kemplang ini mempunyai peluang yang besar dalam pertarungan bisnis saat ini
karena menjanjikan dalam menopang keluarga. Selain itu kita pun mengetahui
proses pengolahan kemplang yang banyak diminati oleh masyarakat dan
mengetahui proses pembuatnnya.

3.2 Saran
Untuk kelangsungan produksi pengusaha perlu memperluas kerjasama
dengan pemasok bahan baku terutama bahan baku ikan, sagu dan sebagainya. Dan
untuk meningkatkan jumlah penjualan, perlu dijaga hubungan personal antara
produsen dan konsumen yang nantinya juga bisa menjadi kunci dalam melebarkan
jaringan yang lebih luas bahkan hingga keluar negeri untuk pemasaran produk ini.
Namun dalam pengemasan atau packaging ini memang sederhana dengan
menggunakan plastic dan alat perekat pun hanya dengan di ikat karet. Saran dari
kami dalam pengemasan agar makanan tidak mudah alot atau keras akibat udara
yang masuk ke dalam kemasan. Maka perlu mengemas dengan plastic pouch
bersegel yang memiliki kemampuan kedap udara yang baik. Karena kemasan
menjadi factor utama dalam mempertahankan produk didalamnya. Dan untuk
menambah kesan yang menarik bisa di tambahkan logo dari kemplang thiara.

14
Lampiran-Lampiran Dokumentasi

1. Wawancara bersama pemilik kemplang thiara dan dilanjut wawancara via


WhatApp

Daftar Pertanyaan :

1. Bagaimana awal mula sejarah yang melatar belakangi usaha kemplang ini ?
2. Berapa lama usaha ini berjalan ?
3. Apakah usaha kemplang ini memerlukan biaya yang lumayan besar ?
4. Dalam memulai usaha kemplang ini, bagaimana strategi dalam memasarkan
kemplang ini ?
5. Lalu berapakah omset perhari yang bisa di dapatkan dari usaha ini ?
6. Bagaimana proses pembuatan kemplang thiara ?

Pewawancara : Yoga Adityano Malik


Pencatat : Rien Annisa Destiana
Cameramen : Putri Septiana Dewi & M. Vernando Alif
2. Foto peserta bersama pemilik kerupuk kemplang thiara, Bapak Defa

15
DAFTAR PUSTAKA

Dr. M. Muchon, SE.,MM., Buku Ajar Entrepreneurship (Kewirausahaan), Guepedia,


2017

16

Anda mungkin juga menyukai