Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ii

PETA KONSEP ............................................................................................................................ iii

PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 1

1. Ruang Lingkup Akuntansi Perbankan................................................................................ 1

1.1. Pengertian Akuntansi Perbankan................................................................................. 1

1.2. Pengertian Bank dan Jenis-jenis Bank......................................................................... 1

1.3. Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan ..................................................................... 3

1.4. Sistematika Rekening Bank........................................................................................... 4

2. Laporan Keuangan Bank...................................................................................................... 5

2.1. Laporan Keuangan Bulanan ......................................................................................... 5

2.2. Laporan Keuangan Triwulan ....................................................................................... 5

2.3. Laporan Keuangan Tahunan ........................................................................................ 7

SIMPULAN ................................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 10

LAMPIRAN ................................................................................................................................. 11

ii
PETA KONSEP

iii
PEMBAHASAN

1. Ruang Lingkup Akuntansi Perbankan


1.1.Pengertian Akuntansi Perbankan
Akuntansi perbankan adalah proses yang melibatkan pencatatan, klasifikasi,
ringkasan, pengelolaan, dan penyajian data, transaksi, serta kejadian yang terkait dengan
aspek keuangan bank. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi pengambilan keputusan.
Oleh karena itu, perbankan memerlukan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) khusus
yang dapat memberikan informasi keuangan bank secara adil sehingga pihak-pihak yang
terlibat dapat mengikuti perkembangan bisnis bank. Meskipun SAK saat ini masih
bersifat umum dan tidak mengatur praktik akuntansi khusus untuk industri perbankan,
laporan keuangan bank dalam akuntansi perbankan harus tetap mengikuti prinsip-prinsip
akuntansi yang telah diterima secara luas, serta melibatkan teknik pencatatan, posting,
dan pembukuan semua transaksi yang terjadi dalam operasi bank.
1.2.Pengertian Bank dan Jenis-jenis Bank
Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Pasal 1 ayat (2) tentang
Perbankan menyatakan bahwa, “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat, dalam
bentuk kredit danatau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak”. Fungsi dari Bank adalah sebagai penghimpun dana, penyalur dana, serta
pelayanan jasa. Terdapat beberapa pengklasifikasian bank, yaitu:

1) Menurut Fungsi
Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, menurut
fungsinya bank terbagi menjadi:
a) Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
b) Bank Pengkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
2) Menurut Segi Kepemilikan
Apabila dilihat dari segi kepemilikannya, bank terbagi menjadi:
a) Bank Milik Pemerintah atau Negara,
b) Bank Milik Pemerintah Daerah
c) Bank Milik Swasta,
d) Bank Koperasi
3) Menurut Segi Status
Apabila dilihat dari segi statusnya, bank dibagi ke dalam dua macam yaitu:
a) Bank Devisa, yaitu bank yang dapat melakukan kegiatan jual-beli secara
keseluruhan dengan menggunakan mata uang asing hingga ke luar negeri.
Persyaratan untuk menjadi bank devisa ini ditentukan oleh Bank Indonesia.
b) Bank Non Devisa, yaitu bank yang belum memiliki izin menjalankan
transaksisebagai bank devisa, sehingga terbatas dalam lingkup transaksinya.
4) Menurut Cara Menentukan Harga
Apabila dilihat dari segi atau cara dalam menentukan harga, baik harga jual
maupunbeli bank terbagi dalam dua jenis yaitu:
a) Bank yang Berdasarkan Prinsip Konvensional. Dalam mencari keuntungan
dan menentukan harga kepada nasabahnya, bank ini menggunakan dua
metode, yaitu:
1) Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan seperti
giromaupun deposito. Penentuan harga ini dikenal dengan istilah spread
based.
2) Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak perbankan menetapkan biaya dalam
nominal atau persentase tertentu yang dikenal dengan istilah fee based.
b) Bank yang Berdasarkan Prinsip Syariah. Dalam menentukan harga, bank ini
menggunakan beberapa metode, di antaranya :
1) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah)
2) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (Misyarakah)
3) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (Murabahah)
4) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (Ijarah)
5) Pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh

2
bank lain (Ijarah Wa Iqtina)

1.3.Persamaan Dasar Akuntansi Perbankan


Persamaan dasar akuntansi didasarkan pada pemahaman antara hak dan kewajiban. Konsep
akuntansi menghendaki keseimbangan antara hak dan kewajiban. Setiap pertambahan
kewajiban bank, harus diikuti dengan peningkatan hak atau aset. Secara umum persamaannya
yaitu :
Aktiva (Hak) = Pasiva (Kewajiban)
Kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak eksternal dan kewajiban terhadap
pihak internal. Kewajiban kepada pihak eksternal adalah kewajiban kepada kreditor atau
pemberi dana dan deposan. Sedangkan kewajiban terhadap internal adalah kewajiban kepada
pemilik modal. Maka persamaan dapat diperluas menjadi :
Aktiva = Hutang + Modal
Bila bank melakukan aktivitas, akan memperoleh pendapatan dan mengeluarkan biaya.
Selisih Pendapatan dengan biaya merupakan laba bank. Laba bank merupakan komponen
modal bank. Untuk itu persamaannya menjadi :
Aktiva = Hutang + Modal + Pendapatan – Biaya
Atau
Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan
Terdapat pada Pada sisi kiri terdapat Aktiva dan Biaya, sedangkan pada sisi kanan terdapat
Hutang. Modal dan Pendapatan.
Aktiva + Biaya = Hutang + Modal + Pendapatan

Dengan persamaan dan pengambaran rekening buku besar, maka dapat disimpulkan bahwa
:
a. Setiap pertambahan aktiva akan didebet, dan pengurangan aktiva akan dikredit.
b. Setiap pertambahan biaya akan didebet, dan pengurangan biaya akan dikredit.
c. Setiap peningkatan hutang akan dikredit, dan setiap pengurangan/pelunasan hutang
akan didebet.
d. Setiap pertambahan modal akan dikredit, dan setiap penurunan modal akan didebet.

3
e. Setiap pertambahan pendapatan bank akan dikredit dan setiap penurunan pendapatan
akan didebet.
1.4.Sistematika Rekening Bank
Penggunaan nama, struktur, dan hubungan antar rekening perlu adanya keseragaman agar
laporan yang dihasilkan mudah dipahami dan mudah diperbandingkan. Sistematika rekening
bank disusun dengan menggunakan digit tertentu dimana digit pertama berisi rubric rekening,
digit kedua berupa identifikasi jenis valuta, digit ketiga berisi kelompok rekening grup, digit
keempat berisi kelompok rekening subgroup, dan digit kelima dan seterusnya berisi rincian
atau rekening individual. Contoh secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:

Pengelompokan rekening selanjutnya didasarkan pada sifat dan fungsi rekening.


Pengelompokan ini dimaksudkan agar dapat menggambarkan posisi aktiva, kewajiban,
modal, pendapatan, modal beban, komitmen dan kontijensi. Secara terperinci dapat dilihat
pada tabel berikut :
Nomor Rubrik Rekening Rubrik Rekening
1 Aktiva
2 Kewajiban
3 Ekuitas
4 Pendapatan
5 Beban
6 Aktiva Produktif
7 Tetap

4
8 Komitmen
9 Kontijensi

2. Laporan Keuangan Bank


2.1.Laporan Keuangan Bulanan
Laporan keuangan bulanan merupakan laporan keuangan bank secara individu
yang merupakan gabungan antara kantor pusat bank dengan seluruh kantor bank.
Laporan keuangan bank umum disampaikan oleh bank kepada bank Indonesia untuk
posisi bulan januari sampai dengan desember akan diumumkan pada home page Bank
Indonesia.
2.2.Laporan Keuangan Triwulan
Laporan keuangan triwulanan disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja atau hasil usaha bank, serta informasi keuangan lainnya
kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan perkembangan usaha bank. Agar laporan
keuangan bank dapat diperbandingkan perlu ditetapkan bentuk dan cakupan penyajian yang
didasarkan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang relevan pada industri
perbankan, Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI), serta ketentuan dan pedomana
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dalam menyusun laporan keuangan bank. Laporan
keuangan triwulan yang wajib disajikan adalah laporan keuangan untuk posisi akhir Maret,
Juni, September dan Desember. Laporan keuangan triwulan ini selain wajib diumumkan
dalam surat kabar juga diumumkan dalam home page Bank Indonesia.
1. Laporan Keuangan Triwulan Posisi akhir Maret dan September
➢ Laporan keuangan triwulanan disajikan dalam dua bentuk, yaitu laporan keuangan
bank secara individu dan laporan keuangan bank secara konsolidasi dengan anak
perusahaan.
➢ Laporan keuangan triwulanan wajib disusun dalam Bahasa Indonesia dan
menggunakan angka-angka yang disajikan dalam jutaan rupiah.
➢ Pos-pos yang memiliki saldo nihil dalam format laporan keuangan publikas triwulanan
yang diumumkan di surat kabar tetap harus dicantumkan dengan memberi garis
pendek (-) pada pos yang bersangkutan.

5
➢ Laporan keuangan publikasi triwulanan wajib disajikan sekurang- kurangnya dalam
bentuk perbandingan dengan laporan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
➢ Posisi pembanding hendaknya disajikan sesuai format yang sama dengan posisi
laporan keuangan triwulanan yang diumumkan.
➢ Khusus untuk perlakuan akuntansi yang baru berlaku dalam posisi laporan maka,
penyajian posisi pembanding hendaknya mengacu pada PSAK Nomor 25 tentang laba
atau rugi bersih untuk periode berjalan, kesalahan mendasar, dan perubahan kebijakan
akuntansi.
➢ Jika Bank yang tidak memiliki anak perusahaan, maka kolom konsolidasi dapat
dihilangkan.
➢ Nama pemegang saham yang wajib dicantumkan adalah perorangan atau perusahaan
yang memiliki saham sebanyak 5% atau lebih dari modal bank. Ini penting untuk
memberikan transparansi mengenai pemilik bank yang memiliki pengaruh signifikan.
➢ Cakupan Laporan yang wajib disajikan dalam laporan keuangan publikasi triwulanan
sekurang-kurangnya terdiri dari: Neraca, Perhitungan laba rugi dan saldo laba, Daftar
komitmen dan kontinjensi, Transaksi valuta asing dan derivatif, Kualitas aktiva
produktif dan informasi lainnya, Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum,
Rasio keuangan.
2. Laporan Keuangan Triwulan Posisi Juni
➢ Bagi bank yang merupaakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain menyajikan
laporan keuangan bank secara individu dan laporan keuangan bank secara konsolidasi
dengan anak perusahaan, bank wajib menyajikan neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, serta daftar komitmen dan kontinjensi perusahaan induk di bidang
keuangan yang merupakan hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam
kelompok bidang keuangan sesuai dengan standar akuntansi berlaku. Ini membantu
dalam mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan induk dalam konteks kelompok
usaha.
➢ Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau perusahaan
induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan posisi yang sama pada tahun
sebelumnya.
3. Laporan Keuangan Triwulan Posisi Akhir Desember

6
➢ Bagi bank yang merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain menyajikan
laporan keuangan bank secara individu dan laporan keuangan bank secara konsolidasi
dengan anak perusahaan, bank wajib menyajikan neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, serta daftar komitmen dan kontinjensi perusahaan induk di bidang
keuangan yang merupakan hasil konsolidasi dari seluruh perusahaan di dalam
kelompok bidang keuangan sesuai dengan standar akuntansi berlaku.
➢ Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam poin 1 wajib diaudit oleh akuntan
publik. dalam penyajian laporan keuangan triwulanan wajib dicantumkan nama
Akuntan Publik yang bertanggung jawab (partner in charge), nama kantor akuntan
publik, dan opini yang diberikan.
➢ Format neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau
perusahaan induk disesuaikan dengan neraca dan laporan laba rugi yang disajikan
dalam laporan audit (audit report).
➢ Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk di bidang keuangan atau perusahaan
induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan posisi yang sama pada
tahun sebelumnya.

2.3.Laporan Keuangan Tahunan

Laporan keuangan tahunan di maksudkan untuk memberikan informasi berkala


mengenai kondisi bank secara menyeluruh, termasuka perkembangan usaha dan
kinerjadari sebuah bank untuk memberikan transparansi kondisi keuangan bank
untuk menjaga kepercayaan publik.
Laporan tahunan sekurang-kurangnya berisi:
1) Informasi Umum
Informasi umum disini mencangkup kepengurusan, rician kepemilikan
saham,perkembangan usaha dan kelompok bank usaha, sasaran, strategi,
kebijakan manajemen, laporan manajemen
2) Laporan Keuangan tahunan

Laporan keuangan bank terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan
termasuk informasi mengenai komitmen dan kontinjensi.

7
3) Opini akuntan publik
Berisi pendapat Akuntan Publik atas laporan keuangan konsolidasi.

4) Aspek Transparansi yang terkait dengan Kelompok Usaha

5) Aspek Transparansi sesuai PSAK, Pedoman Akuntansi Perbankan


Indonesia (PAPI), dan Laporana keuangan Publikasi Triwulan
6) Eksposur dan Manajemen Risiko
Mencakup informasi mengenai identifikasi risiko (risk
identification) dan pengukuran terhadap risk exposure yang dihadapi
bank (risk measurement) serta praktik manajemen risiko lainnya
yaitu pemantauan (risk monitoring) dan pengendalian risiko (risk
controlling).
7) Informasi Lain
Langkah-langkah dan rencana untuk mengantisipasi risiko
pasar atas transaksi mata uang asing baik karena perubahan kurs
maupun fluktuasisuku bunga, termasuk penjelasan mengenai semua
pinjaman dan ikatan tanpa proteksi, serta hutang yang suku
bunganya berfluktuasi. Transaksi-transaksi penting lainnya dalam
jumlah yang signifikan. Informasi kejadian penting setelah tanggal
laporan akuntan publik (subsequent event).

8
SIMPULAN

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah sebuah badan usaha yang
mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan kemudian mengalokasikannya
dalam bentuk kredit serta bentuk lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat.
Bank berperan sebagai perantara yang menghimpun dana dari deposito dan menyediakannya untuk
debitur, sementara deposito memantau aktivitas bank, dan bank juga melakukan pemantauan
terhadap debitur. Dana yang dikumpulkan dari generasi sebelumnya digunakan oleh generasi
berikutnya untuk keperluan produktif melalui bank. Bank memiliki opsi untuk menetapkan biaya
layanannya dengan dua metode, yaitu melalui suku bunga atau biaya tertentu, dan prinsip syariah
juga bisa menjadi pedoman dalam menentukan harga layanan bank. Akuntansi perbankan
melibatkan pencatatan, analisis, dan pelaporan transaksi keuangan bank, yang harus mengikuti
prinsip-prinsip akuntansi yang umumnya diterima. Laporan keuangan bank digunakan untuk
pertanggungjawaban manajemen kepada para pemangku kepentingan dan membantu mereka
dalam menilai kondisi serta potensi bank. Terdapat laporan keuangan bulanan dan triwulanan yang
memiliki peran penting dalam pemantauan kinerja bank secara berkala. Selain itu, struktur
kelompok usaha bank harus mencakup semua pemilik hingga pemilik terakhir, dengan adanya
hubungan dan keterkaitan antara manajemen dan pemegang saham yang bekerja sama atas nama
pemegang saham lainnya. Keseluruhannya, pemahaman ini merupakan inti dalam menjelaskan
peran serta fungsi bank dalam konteks perekonomian.

9
DAFTAR PUSTAKA

Pahami Laporan Keuangan Bank, Jenis Dan Contohnya. (2021, Mei 21). Retrieved from
Harmony Blog: https://www.harmony.co.id/blog/laporan-keuangan-bank-jenis-dan-
contohnya pada 24 September 2023
Taswan. (2008). Akuntansi Perbankan. UPP STUM YPKN

10
LAMPIRAN
No. Peraturan Regulasi Dampak
1. 11/POJK.03/2022 Penyelenggaraan Meningkatkan pengawasan
Teknologi informasi terhadap penggunaan IT
oleh Bank Umum pada perbankan dan
kematangan operasional
bank umum dalam seluruh
aspek penyelenggaraan
teknologi informasi.
2. 17/POJK.03/2021 (perubahan Stimulus Perekonomian Menjaga momentum
atas 11/POJK.3/2020? Nasional sebagai beberapa indikator di
Kebijakan perbankan yang sudah
Countercyclical mengalami perbaikan.
Dampak Penyebaran
Coronavirus Disease
2019

11

Anda mungkin juga menyukai