Apa itu obat?
balik kaca tidak terlalu memberi manfaat untuk langsung memberi Si Kecil obat jika ia sakit. Tapi ibu bisa
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi
yang digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan
kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.
Mencegah lebih baik daripada mengobati
Vitamin/suplemen yang penting untuk pencegahan penyakit dan
pertumbuhan anak :
1. Vitamin A
WHO merekomendasikan pemberian suplementasi
vitamin A sebesar 100.000 U pada bayi usia 6-11 bulan,
dan vitamin A 200.000 U tiap 4-6 bulan pada anak usia
12-59 bulan.
2. Vitamin D
Suplementasi vitamin D sebesar 400 IU pada bayi ASI
eksklusif, bayi yang minum susu formula < 1 liter sehari,
dan anak-anak serta remaja.
Sumber vitamin D alami adalah sinar matahari, ibu
dapat menjemur bayi dan balita, dengan
memperhatikan hal2 berikut.
a. Waktu
Waktu terbaik untuk menjemur bayi adalah dari jam 7
hingga 9 pagi, dan di atas jam 4 sore, karena pada
waktu tersebut, paparan sinar matahari tidak terlalu
kuat, sehingga aman untuk kulit bayi. Durasi menjemur
bayi juga sebaiknya tidak terlalu lama, yaitu 10-15 menit
saja, agar bayi tidak kepanasan dan kulitnya tidak
terbakar.
b. Tempat
Menjemur bayi paling baik di tempat yang terbuka,
sehingga sinar matahari dapat langsung menghangatkan
tubuhnya. Namun, ibu juga bisa menjemurnya di tempat
yang agak terlindung tapi tetap mendapatkan paparan
sinar matahari. Menjemur bayi di di dalam ruangan, dari
kesehatannya, karena sinar ultraviolet dari matahari menjemurnya untuk menyembuhkan sakit pilek, batuk,
yang diperlukan untuk memproduksi vitamin D sulit atau demam yang dialaminya. Namun, jika demam Si
untuk menembus kaca. Kecil sudah cukup tinggi dan disertai dengan muntah
c. Bagian Tubuh yang Dijemur atau gejala lainnya, jangan menjemurnya tapi segera
Sebaiknya ibu tidak melepaskan seluruh pakaian bayi, bawa ke dokter untuk mendapatkan pertolongan medis
karena bayi yang baru lahir masih rentan terserang dari ahlinya.
pilek. Jemur bayi dalam keadaan telanjang dada, namun 3. Zat besi
masih menggunakan popok atau celana. Paparan sinar  Bayi susah makan atau pilih-pilih makanan
matahari yang mengenai bagian dada Si Kecil  Bayi tidak mengonsumsi sumber asupan hewani
bermanfaat untuk melancarkan pernapasan dan  Memiliki kondisi medis yang mengganggu
mengurangi dahak pada bayi. Kemudian, balik tubuhnya penyerapan nutrisi
 Bayi lahir dengan berat rendah atau lahir prematur
hingga posisinya telungkup agar tidak hanya dadanya
 Lahir dari ibu yang juga memiliki kondisi medis
saja yang terkena sinar matahari, tapi juga
kekurangan zat besi
punggungnya.
4. Zink
d. Gunakan Pelindung
Menurut penelitian, zinc berkhasiat bagi balita yang
Saat menjemur bayi, sebaiknya kenakan topi dan
sedang diare karena mampu menurunkan tingkat
penutup mata pada bayi untuk melindungi kepala dan
keparahan penyakit, frekuensi buang air besar, dan
matanya. Sinar matahari yang menyorot langsung ke
kekambuhan diare pada 3 bulan berikutnya. Manfaat
matanya dapat membuat retina mata bayi menjadi
zinc tersebut diduga berasal dari kemampuannya
rusak. Namun, hindari mengoleskan tabir surya ke kulit
dalam mendukung penyerapan air dan elektrolit di
bayi berusia 0-6 bulan, karena kulit bayi pada usia
usus, merangsang reaksi kekebalan tubuh di saluran
tersebut masih terlalu sensitif untuk menerima
pencernaan, serta memperbaiki kerusakan sel dengan
kandungan tabir surya.
cepat. Bahkan, pemberian zinc kepada balita yang
e. Waktu untuk Menyudahi
sehat turut memberikan dampak positif dalam
Perhatikan kondisi tubuh bayi. Jika semua bagian
mencegah diare dan penyakit infeksi di saluran
tubuhnya sudah terasa hangat, segera sudahi waktu
pernapasan, seperti pneumonia . Oleh karena
menjemur. Lalu jika bayi sudah terlihat kegerahan dan
itu, pemberian suplemen zinc kepada balita yang sehat
mulai menangis, sebaiknya ibu segera menyudahi
juga dianjurkan.
kegiatan menjemur.
Guna memenuhi kebutuhan ini, Anda bisa mengonsumsi
f. Beri Bayi ASI Setelah Berjemur
berbagai makanan berikut :
Agar bayi tidak dehidrasi, susui bayi setelah selesai
? Makanan laut, seperti : kepiting, tiram, lobster, dan
menjemurnya, sehingga cairan tubuhnya yang menguap
kerang.
dari kulit dapat segera tergantikan.
? Daging, seperti : daging sapi, kambing, dan domba.
g. Menjemur Saat Bayi Sakit
? Unggas, seperti : ayam dan kalkun.
Paparan sinar matahari yang hangat juga bermanfaat
? Ikan, seperti : ikan sarden dan salmon .
untuk menyembuhkan penyakit bayi lho. Jangan
 ? Kacang-kacangan, seperti : kacang polong, lentil,
kacang hitam, dan kacang merah .
? Biji-bijian, seperti : biji labu dan biji rami.
? Sayur-sayuran, seperti : kangkung , asparagus,
dan buncis .
? Produk olahan susu, seperti : susu, yogurt , dan keju.
? Jamur
? Telur
5. Iodium
Sebagai nutrisi yang penting bagi tubuh, ada beberapa
peran yodium, di antaranya:
Menjaga fungsi tiroid tetap stabil
Mendukung pertumbuhan otak janin, bayi, dan anak-
anak
Mencegah penyakit tiroid, seperti penyakit gondok
dan hipotiroidisme
Mengurangi risiko kanker tiroid
Rekomendasi Asupan Yodium Sehari-hari
Setiap orang disarankan memenuhi asupan yodium
setiap hari. Namun, jumlah yang diperlukan setiap orang
berbeda-beda, tergantung pada usianya. Kementerian
Kesehatan merekomendasikan asupan yodium sehari-
hari sebagai berikut:
90–120 mikrogram (mcg) yodium per hari untuk bayi
120 mcg yodium per hari untuk anak-anak
150 mcg yodium per hari untuk remaja dan orang
dewasa
220 mcg yodium per hari untuk ibu hamil
250 mcg yodium per hari untuk ibu menyusui
Asupan yodium ini bisa diperoleh dengan mengonsumsi
garam beryodium yang ditambahkan pada masakan
atau minuman. Namun, orang yang menderita penyakit
tertentu, seperti hipertensi dan penyakit ginjal, mungkin
perlu membatasi asupan garam.
Jika dokter menyarankan Anda untuk membatasi
konsumsi garam, maka asupan yodium bisa Anda
peroleh dari makanan atau minuman yang banyak
mengandung mineral ini, antara lain:
Makanan laut, seperti ikan, kerang, dan rumput laut
Susu dan produk olahannya, seperti keju atau yoghurt
Telur
Multivitamin atau suplemen yang mengandung
yodium
Obat pertolongan pertama pada bayi dan balita dibawah usia 2
tahun
Isi Kotak P3K untuk Anak
1. Termometer
Pastikan di dalam kotak P3K terdapat termometer digital karena
termometer jenis ini mudah, cepat, dan memiliki hasil yang
akurat. Selain digital, bisa pula termometer telinga/tympanic
karena termometer jenis ini lebih praktis diterapkan kepada
balita yang sulit untuk duduk tenang.
Termometer jenis kaca sebaiknya dihindari. Selain karena
mengandung cairan merkuri, termometer jenis ini juga lebih
riskan untuk pecah sehingga berisikomembahayakan kesehatan
Si Kecil.
2. Buku panduan P3K
Buku panduan P3K sebaiknya juga masuk ke dalam kotak P3K.
Dalam buku ini terdapat panduan yang membahas pemberian
napas buatan, pertolongan pada luka bakar, dan pertolongan
saat tersedak.
3. Obat untuk luka
Anak rentan untuk terjatuh, sehingga dalam kotak P3K harus
tersedia obat luka, alkohol guna membersihkan luka, plester,
perban, kasa, dan kapas steril.
Bila perlu, sediakan semprotan atau krim antiseptik untuk
membersihkan luka dan mencegah infeksi. Beberapa antiseptik
ada yang mengandung pereda nyeri sehingga dapat meringanka
rasa luka. Selain semprotan antiseptik, sediakan pula tisu basah
antiseptik untuk membersihkan luka jika air tidak tersedia.
4. Obat pereda nyeri dan demam
Kotak P3K anak harus juga berisi obat pereda rasa nyeri dan
demam, seperti paracetamol atau ibuprofen. Berikan dosis
sesuai kondisi kesehatan Si Kecil atau sesuai rekomendasi
dokter.
5. Krim atau semprotan antihistamin
Pastikan antihistamin untuk mengurangi pembengkakan dan
meredakan rasa sakit akibat sengatan serta gigitan serangga
atau alergi juga tersedia di dalam P3K anak. Selain itu, sediakan
pula losion kalamin untuk meredakan ruam atau iritasi kulit dan
losion antinyamuk.
6. Obat tetes mata dan hidung
Sediakan cairan pencuci mata untuk meredakan iritasi pada
mata. Selain itu, sediakan pula at tetes hidung untuk
melancarkan hidung tersumbat.
Gunting kecil untuk memotong perban dan pinset untuk
mengambil benda kecil yang menancap dan sulit diambil
menggunakan tangan, seperti pecahan kaca di telapak kaki
Sarung tangan sekali pakai
Sendok atau gelas takar untuk memberikan dosis obat cair
 Senter kecil untuk memeriksa bagian dalam mata, telinga,
tenggorokan, hidung

Termos air panas dan kantong es

Obat-obatan tertentu, seperti alat bantu pernapasan, untuk

balita yang mengidap asma

PARASETAMOL

Berat Badan Anak Usia Anak Dosis

Miligram (mg) Mililiter (ml)

3–5 kg 0−3 bulan 40 1,25

5–8 kg 4−11 bulan 80 2,5

8–11 kg 12−23 bulan 120 3,75

11–16 kg 2−3 tahun 160 5

16–22 kg 4−5 tahun 240 7,5

22–27 kg 6−8 tahun 320 10

27–32 kg 9−10 tahun 400 12,5

33–43 kg 11−12 tahun 480 15

43 kg ke atas 13 tahun ke atas 640 20

Dosis paracetamol anak di atas adalah berdasarkan sediaan obat

dalam bentuk sirop, dengan takaran 160 mg per 5 ml sirop

Jika timbul gejala lain dan tidak dapat mereda dengan cara2
alami… Segera hubungi faskes terdekat