Dosen
pengampu :
Atika
fadhilah DN ,
M,Keb
Anggota :
● Lufiah Sinta Rahmadon
● Onieca karinina sianturi
● Resti amelia kartika ayu
01
A. Evidance based
neonates,bayi dan balita
& Asuhan pada
neonatus, bayi dan balita
A. EVIDENCE BASED MIDWIFERY
Evidence based midwifery didirikan oleh RCM dalam rangka untuk membantu
mengembangkan kuat profesional dan ilmiah dasar untuk pertumbuhan bidan
berorientasi akademis. Dalam melakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir yang
berdasarkan evidence based kita dapat melakukan tindakan yang diterapkan dengan
mengikuti perkembangan dalam bidang kesehatan yang diantaranya meliputi:
2
itle. P5
B oo k T
a
. Regulasi suhu bayi baru lahir
dengan kontak kulit ke kulit
REGULASI SUHU BAYI BARU LAHIR DENGAN
KONTAK KULIT KE KULIT
Definisi
Bayi baru lahir belum mampu mengatur suhu tubuh mereka sehingga
mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan. Pada saat
bayi baru lahir dan masuk kedalam suhu ruangan menyebabkan tubuh
bayi cepat mendingin pada saat air ketuban menguap dari tubuhnya.
Luas tubuh bayi berbanding lurus dengan lingkungan yang dingin
pembentukan suhu tanpa mekanisme menggigil merupakan usaha
utama seorang bayi yang kedinginan untuk mendapatkan kembali
panas tubuhnya (Rochmah, dkk. 2012). Pembentukan suhu tanpa
menggigil ini merupakan hasil penggunaan lemak coklat yang terdapat
di seluruh tubuh, dan mereka mampu meningkatkan panas tubuh
hingga 100%. Lemak-lemak coklat ini akan habis dalam waktu singkat
dengan adanya stress dingin (Asrinah, dkk. 2010).
2
itle. P5
B oo k T
Hal-hal yang diperhatikan untuk Menjaga Bayi tetap Hangat:
a. Jelaskan kepada ibu bahwa menjaga bayi tetap hangat adalah sangat
penting untuk menjaga bayi tetap sehat
b. Bayi memakai pakaian yang lembut, hangat, kering, dan bersih. Bila
perlu bayi memakai tutup kepala, sarung tangan dan kaos kaki
c. Yakinkan bayi menggunakan baju dan diselimuti
d. Bayi harus dirawat gabung dengan ibunya sehingga ibu mudah
menjangkau bayinya
e. Apabila bayi harus dipisah dengan ibunya, yakinkan bayi
menggunakan pakaian yang hangat dan diselimuti
f. Raba telapak kaki bayi, bila teraba dingin bisa dilakukan kontak kulit
ke kulit, atau ditambah selimut dan lakukan penilaian ulang
g. Jaga ruangan tetap hangat (Kemenkes RI, 2010)
2
itle. P5
B oo k T
Kontak Kulit Ke Kulit
a. Setelah tali pusat dipotong, letakkan bayi tengkurap di dada atau
perut ibu. Luruskan dan usahakan ke dua bahu bayi menempel di
dada atau perut ibu.
b. Usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu dengan posisi
sedikit lebih rendah dari puting payudara ibu. Kemudian selimuti tubuh
ibu dan bayi dengan kain hangat yang sama dan pasang topi di
kepala bayi.
c. Bagian kepala bayi memiliki permukaan yang relatif luas dan bayi
akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak
tertutup.
d. Untuk menjaga agar bayi tetap hangat, tubuh ibu dan bayi harus
berada di dalam satu pakaian (merupakan teknologi tepat guna baru)
disebut sebagai Metoda Kanguru. Sebaiknya bu menggunakan
pakaian longgar berkancing depan (Sarwono, 2015).
2
itle. P5
B oo k T
b
Definisi
Pusat Pengenalan dan pengobatan secara dini c. Metode kasa alkohol 70%, tali pusat dirawat dan
infeksi tali pusat sangat penting untuk dijaga kebersihanya dengan menggenakan
mencegah sipsis oleh karena itu ada beberapa alkohol 70% , paling sedikit dua kali sehari
cara mengenai perawatan tali pusat yaitu: setiap empat jam dan lebih sering lagi jika
a. Membiarkan tali pusat kering sendiri tampak basah atau lengket (Sodikin, 2009)
Membiarkan tali pusat mengering dengan d. Metode antiseptic dan kasa kering, luka tali
sendirinya dan hanya membersihkan setiap pusat 81 dibersihkan dan dirawat dengan
hari tidak menyebabkan infeksi, hal yang alkohol 70% atau povidon iodine 10% serta
penting adalah tidak membubuhkan apapun dibalut kasa steril,pembalut tersebut diganti
pada sekitar daerah tali pusat karena dapat setiap hari dan setiap tali basah atau kotor
mengakibatkan infeksi (Sodikin, 2009). (Saifuddin, 2009)
b. Metode kasa kering, salah satu yang
disarankan oleh WHO dalam merawat tali
pusat adalah dengan menggunakan pembalut
kassa bersih yang sering diganti (Sodikin,
2009).
d
Pemberian Vit.K,Vit A dan salap mata
Manfaat Vitamin K pada Bayi Baru Lahir
Pemberian salep mata pada bayi baru lahir biasanya diberikan salep antibiotik untuk
mencegah terjadinya infeksi pada mata bayi. Sakit mata pada bayi baru lahir ini
dikenal denganneonatal conjunctivitisatauophthalmia neonatorumyang merupakan
salah satu yang paling umum terjadi pada bulan pertama sejak bayi lahir. Pada bayi
yang mengalami infeksi ini tampak mengeluarkan kotoran mata sejak hari pertama
hingga dua minggu setelah lahir. Bila pada saat lahir tidak diberikan salep mata
tersebut, boleh saja diberikan walaupun bayi sudah berusia 3 hari. Pemberian salep ini
untuk mencegah agar tidak terjadi infeksi/peradangan pada mata.
e
Adaptasi neonatus
Pengertian Adaptasi Fisik Bayi baru Lahir adalah proses penyesuaian fungsional
neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke kehidupan di luar uterus.
Kemampuan adaptasi fungsional neonatus dari kehidupan di dalam uterus ke ke-
hidupan di luar uterus. Kemampuan adaptasi fisiologis ini disebut juga
homeostasis. Homeostasis adalah kemampuan mempertahankan fungsi-fungsi
vital, bersifat dina- mis, dipengaruhi oleh tahap pertumbuhan dan perkembangan,
termasuk masa per- tumbuhan dan perkembangan intrauterin. Masa neonatus
lebih tepat jika dipandang sebagai masa adaptasi dari kehidupan ekstra uterin dari
berbagai sistem. Pada bayi kurang bulan, terdapat berbagai gangguan mekanisme
adaptasi. Adaptasi segera setelah lahir meliputi adaptasi fungsi-fungsi vital
(sirkulasi, respirasi, susunan saraf pusat, pencernaan dan metabolisme). Bila
terdapat gangguan adaptasi, maka bayi akan sakit.
Konsep-konsep esensial adaptasi fisiologi bayi baru lahir
Memulai segera pernafasan dan perubahan dalam pola sirkulasi merupakan hal yang
esensial dalam kehidupan ekstra uterin. Setelah lahir, bayi baru lahir harus mampu
beradaptasi dari keadaan yang sangat tergantung (plasenta) menjadi mandiri secara
fisiologi. Setelah lahir bayi harus memenuhi kebutuhan oksigennya dengan
menggunakan sistem pernafasannya sendiri, begitu juga dengan sistem sirkulasi
darahnya. Perubahan ini merupakan hal yang sangat penting dan terjadi pertama kali
setelah bayi lahir, karena transisi yang paling cepat terjadi adalah pada sistem
pernafasan, sirkulasi darah.
Dalam 24 jam setelah lahir, sistem ginjal, gastrointestinal, hematologi, metabolik, dan
sistem neurologi bayi baru lahir harus berfungsi secara memadai untuk dapat
beradaptasi dengan lingkungan ektra uteri, dan mempertahankan kehidupan
ekstrauterin.
Periode Transisi
Periode adaptasi sering disebut sebagai periode transisi, yaitu transisi dari kehidupan
dalam rahim ke kehidupan di luar rahim. Periode ini berlangsung sampai 1 bulan atau
lebih. Periode transisi ini terbagi dalam beberapa fase, yaitu :
Periode tidak stabil / fase tidak stabil selama 6 sampai 8 jam pertama kehidupan, yang
akan dialami oleh seluruh bayi, dengan mengabaikan usia gestasi atau sifat persalinan
dan melahirkan. Baik bayi baru lahir prematur maupun aterm akan melewati fase ini.
• Pada periode pertama reaktifitas (segera setelah lahir), pernafasan cepat dapat mencapai 80
kali permenit, dan pernafasan cuping hidung sementara, retraksi, dan suara seperti
mendengkur dapat terjadi. Denyut jantung dapat mencapai 180 kali permenit selama beberapa
menit pertama kehidupan.
Setelah respon awal ini, bayi baru lahir menjadi tenang, rileks, dan tertidur. Tidur pertama ini
dikenal sebagai fase tidur dalam 2 jam setelah kelahiran dan berlangsung beberapa menit
sampai beberapa jam.
Periode kedua reaktifitas, dimulai waktu bayi bangun, ditandai dengan respons berlebihan
terhadap stimulus, perubahan warna kulit dari merah muda menjadi agak sianosi, dan denyut
jantung cepat.
Lendir pada mulut dapat menyebabkan masalah besar bagi bayi baru lahir, misal- nya tersedak,
tercekik dan batuk.
Thanks