Disusun Oleh : Dinda Ayu Dwi Putri (1810033020) Hanifah Nur Zannah (1810033026) Rifka Kholifah Lestari (1810033028) A. Pengertian Inisiasi Menyusui dini
• Merupakan kemampuan bayi mulai menyusu se
ndiri segera setelah dia dilahirkan. Cara melaku kan IMD ini disebut pula breast crawl atau mera ngkak untuk mencari puting ibu secara alamiah. B. MANFAAT IMD C. Kandungan ASI D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan IMD
1. Kesiapan fisik dan
psikologis ibu 4. Ibu kelelahan
2. Tenaga atau pelayan 5. Kurang dukungan suami
kesehatan dan keluarga
6. Kamar bersalin atau
3. Bayi akan kedinginan kamar operasi sibuk 9. Bayi kutrang siaga. Pada 1-2 7. Ibu harus di jahit jam pertama kelahirannya, bayi sangat siaga
8. Bayi harus segera
dibersihkan, dimandikan, ditimbang, dan diukur. 10. Kolostrom tidak keluar atau jumlah kolostrom tidak memadai Menunda memandikan bayi sehingga diperlukan cairan lain berarti menghindarkan hilangnya panas badan bayi. Selain itu, kesempatan vernix meresap, melunakkan, dan melindungi kulit bayi lebih 11. Kolostrom tidak baik, besar. Bayi dapat dikeringkan bahkan berbahaya untuk bayi. segera setelah lahir Kolostrom sangat diperlukan untuk tumbuh-kembang bayi. E. Prinsip Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Prinsip dasar IMD adalah
tanpa harus dibersihkan terlebih dahulu, bayi diletakkan di dada ibunya dan secara naluriah bayi akan mencari payudara ibu, kemudian mulai menyusu (Rosita, 2008) F. Langkah-langkah Pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini (IMD) Rosita (2008), menyatakan ada 10 langkah yang harus di lakukan untuk terlaksananya IMD yaitu :
1. Ibu harus ditemani seseorang yang dapat memberikan rasa
nyaman dan aman saat melahirkan, baik itu suami, ibu, teman atau saudara yang lainnya.
2. Membantu proses kelahiran dengan upaya-upaya di luar obat
seperti pijatan, aromaterapi dan lain-lain kecuali jika dokter sudah memutuskan untuk menggunakan obat atau alat pemicu.
3. Memberikan posisi yang nyaman bagi ibu saat proses persalinan
atau memberikan posisi melahirkan sesuai keinginan ibu, karena tidak semua ibu merasa nyaman dengan posisi terlentang. Lanjutan :
4. Mengeringkan tubuh bayi dengan handuk halus
segera setelah lahir tanpa diimandikan terlebih dahulu, biarkan cairan alami yang menyelimuti kulit bayi.
5. Meletakkan bayi di dada ibu
dengan posisi tengkurap.
6. Memberikan kulit bayi bersentuhan dengan kulit
ibu hingga bayi menemukan puting susu ibu kemudian menyusunya. Lanjutan : 7. Memberikan bayi bergerak secara alami mencari payudara ibu jangan arahkan menuju salah satu puting tetapi pastikan bayi dengan posisi nyaman untuk mencari puting susu ibu.
8. Ibu yang melahirkan dengan secio caesar juga harus
segera bersentuhan dengan bayinya setelah melahirkan yang tentu prosesnya yang membutuhkan perjuangan yang lebih.
9. kenyamanan bayi seperti menimbang dan mengukur harus
dilakukan setelah bayi bisa melakukan inisiasi menyusu dini. 10. Jangan memberikan cairan atau makanan lain pada bayi kecuali ada indikasi medis. G. Inisiasi Menyusui Dini yang Kurang Tepat
1.Begitu lahir, bayi diletakkan di perut
ibu yang sudah dialasi kain kering
2. Bayi sering di keringkan dengan kain
kering, tali pusat di potong, lalu di ikat
3. Karena takut kedinginan, bayi
dibedong dengan selimut bayi 4. Dalam keadaan di bedong, bayi diletakkan di dada ibu (tidak terjadi kontak dengan kulit ibu). Bayi dibiarkan di dada ibu (bonding) untuk beberapa lama (10 – 15 menit) atau sampai tenaga kesehatan selesai menjahit perineum. 5. Selanjutnya diangkat, dan disusunkan pada ibu dengan cara memasukkan putting susu ibu ke mulut bayi.
6. Setelah itu, bayi dibawa ke kamar transisi
atau kamar pemulihan (recovery room) untuk ditimbang, diukur, dicap, diazankan oleh ayah, diberi suntikan vitamin K, dan kadang di beri tetes mata. H. Tekhnik dan Posisi Menyusui Dengan Benar 1. BIOLOGICAL NURTURING (laid back breastfeeding position) 2. CRADLE HOLD 3. CROSS-CRADLE HOLD 4. FOOTBALL HOLD/POSISI BAWAH 5. SIDE-LYING POSITION/TIDUR LENGAN MENYAMPING 6. double football atau double cradle I. CARA MEMASUKKAN PAYUDARA KE MULUT BAYI