Anda di halaman 1dari 15

BAB l

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengembangan energi alternative baru dan terbarukan sedang digalakan melalui kebijakan-kebijakan
pemerintah untuk mendorong dan memfasilitasi pemanfaatan sumber energi terbarukan. Dan juga untuk
mengatasi krisis sumber energi dan pemanasan global yang di akibatkan dari penggunaan sumber energi fosil.

Energi terbarukan berasal dari proses alami dan kemungkinan tidak akan pernah habis. Energi
terbarukan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan energi dari sumber yang alami regenerasi
dan karenanya, hampir tak terbatas. lni termasuk energi surya, energi angin, tenaga air, biomassa (berasal
dari tumbuhan), energi panas bumi (panas dari bumi), dan energi laut.

Peningkatan penggunaan energi terbarukan bisa mengurangi pembakaran bahan bakar fosil
(batubara, minyak bumi, dan gas alam), menghilangkan polusi udara yang terkait dan emisi karbon dioksida,
dan berkontribusi untuk kemandirian energi nasional dan keamanan ekonomi dan politik.

Masing-masing sumber energi alternatif memiliki kelebihan dan kekurangan, dan banyak pengamat
berharap bahwa satu atau lebih dari mereka suatu hari nanti dapat memberikan sumber energi jauh lebih baik
dibandingkan konvensional, metode pembakaran bahan bakar fosil.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1.2.1 Bagaimana sejarah penggunaan dari energi angin?

1.2.2 Bagaimana proses terbentuknya energi angin?

1.2.3 Bagaimana prinsip kerja dari energi angin?


1.2.4 Apa saja keuntungan dan kerugian dari energi angin?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu untuk :

1.3.1 Mengetahui sejarah penggunaan dari energi angin.

1.3.2 Mengetahui proses terbentuknya energi angin.

1.3.3 Mengetahui prinsip kerja dari energi angin.

1.3.4 Mengetahui keuntungan dan kerugian dari energi angin.


1.4 Metode Penulisan

Pada penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode kupustakaan dan mencari sumber-sumber yang
berhubungan dengan energi angin dari media internet. Baik itu berupa jurnal-jurnal maupun bahan bacaan.
BAB ll

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Energi Angin

Energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan manusia. Sejak zaman dahulu, orang telah
memanfaatkan energi angin. Lebih dari 5.000 tahun yang lalu, orang Mesir kuno menggunakan angin untuk
berlayar kapal di Sungai Nil. Kemudian, orang-orang membangun kincir angin untuk menggiling gandum dan
biji-bijian lainnya. Naskah tertua tentang kincir angin terdapat dalam tulisan Arab dari abad ke-9 Masehi yang
menjelaskan bahwa kincir angin yang dioperasikan di perbatasan lran dan Afganistan sudah ada sejak
beberapa abad sebelumnya, kadang disebut Persian windmill. Kincir angin dikenal paling awal adalah di
Persia (lran).
Awal kincir angin ini tampak seperti roda dayung besar. Berabad-abad kemudian, orang-orang Belanda
meningkatkan desain dasar kincir angin mereka. Kualitas kreatifitas masyarakat Belanda akan aplikasi kincir
angin, membuat Belanda menjadi terkenal dengan kincir anginnya. Sedangkan koloni Amerika menggunakan
kincir angin untuk menggiling gandum dan jagung, untuk memompa air, dan memotong kayu di
penggergajian. Pada akhir tahun 1920-an, Amerika menggunakan kincir angin kecil untuk menghasilkan listrik
di daerah pedesaan yang hidup tanpa layanan listrik. Ketika kabel listrik mulai digunakan untuk transportasi
listrik di
daerah pedesaan di tahun 1930-an, kincir angin lokal menjadi semakin jarang digunakan. Meskipun demikian,
kincir angin tersebut masih dapat dilihat pada beberapa peternakan di daerah barat. Kekurangan minyak pada
1970-an mengubah gambaran mengenai energi untuk negara dan dunia. lni menciptakan suatu kepentingan
sumber energi alternatife baru, membuka jalan bagi masuknya kembali kincir

Angin untuk menghasilkan listrik. Pada awal 1980an energi angin menjadi sangat luar biasa di
California, sebagian besar karena kebijakan negara yang mendorong sumber energi terbarukan. Dukungan
untuk pembangunan angin telah menyebar ke negara lain, tapi pada saat itu California masih dapat
memproduksi sebanyak lebih dari dua kali energi angin apapun di negara lain. Kincir angin jenis Persian
windmill juga digunakan di Cina untuk menguapkan air laut dalam memproduksi garam. Terakhir masih
digunakan di Crimea, Eropa dan Amerika Serikat. Selanjutnya sejarah berkembang menjadi manipulasi
fungsi. Kincir angin yang pertama kali digunakan untuk membangkitkan listrik, dibangun oleh P.La Cour dari
Denmark diakhir abad ke19. Setelah perang dunia l, kincir angin diterapkan pada layar dengan penampang
melintang menyerupai sudut propeler pesawat yang pada masa ini disebut type propeler atau turbin.
Eksperimen kincir angin sudut kembar dilakukan di Amerika Serikat tahun 1940, berukuran sangat besar.
Mesin raksasa ini disebut mesin Smith-Putman, karena salah satu perancangnya bernama Palmer Putman,
kapasitasnya 1,25 MW yang dibuat oleh Morgen Smith Company dari York Pensylvania. Diameter propelernya
175 ft (55m) beratnya 16 ton dan menaranya setinggi 100 ft (34m). Tapi dikemudian hari salah satu batang
propelernya patah pada tahun 1945.

2.2 Pengertian Angin

Secara singkat dapat dijelaskan bahwa angin adalah udara yang bergerak. Menurut Buys Ballot,
ahli ilmu cuaca dari Perancis, angin adalah massa udara yang bergerak dari daerah bertekanan
maksimum ke daerah bertekanan minimum. Gerakan massa udara yang arahnya horizontal dikenal
dengan istilah angin.
Anemometer mangkok adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin. Satuan yang
biasa digunakan dalam menentukan kecepatan angin adalah km/jam atau knot (1 knot = 0,5148 m/det
= 1,854 km/jam). Sisteman penamaan angin biasanya dihubungkan dengan arah datangnya massa udara
tersebut.

Ladang Angin atau wind farm adalah serangkaian tiang turbin angin yang di desain untuk menyuplai
listrik dari kekuatan angin bagi penduduknya dan sebagai bentuk dalam upaya menyelamatkan bumi dari
kerusakan alam akibat eksplorasi sumber bahan bakar secara besar-besaran di lepas pantai atau daratan.

2.3 Sumber Energi Angin

Angin disebabkan oleh pemanasan sinar matahari yang tidak merata di atas permukaan bumi. Udara yang
lebih panas akan mengembang menjadi ringan dan bergerak naik ke atas, sedangkan udara yang lebih dingin
akan lebih berat dan bergerak menempati daerah tersebut. Perbedaan tekanan atmosfer pada suatu daerah
yang disebabkan oleh perbedaan temperatur akan menghasilkan sebuah gaya. Perbedaan dalam tekanan
dinyatakan dalam istilah gradien tekanan merupakan laju perubahan tekanan karena perbedaan jarak. Gaya
gradien merupakan gaya yang bekerja dalam arah dari tekanan lebih tinggi ketekanan yang lebih rendah.
Arah gaya gradien tekanan di atmosfer tegak lurus permukaan isobar. Beberapa karakteristik angin :

2.3.1 Angin Darat-Laut

Wilayah lndonesia merupakan daerah kepulauan dengan luas lautan lebih besar dari daratan. Angin darat-laut
disebabkan karena daya serap panas yang berbeda antara daratan dan lautan. Perbedaan karakteristik laut
dan
darat tersebut menyebabkan angin di pantai akan bertiup secara kontinyu.

2.3.2 Angin Orografi

Angin orografi merupakan angin yang dipengaruhi oleh perbedaan tekanan antara permukaan tinggi dengan
permukaan rendah (angin gunung dan angin lembah). Pada pagi sampai menjelang siang hari, bagian lereng
atau punggung pegunungan lebih dahulu disinari matahari bila dibandingkan dengan wilayah lembah.
Akibatnya, wilayah lereng lebih cepat panas dan mempunyai tekanan udara yang rendah, sedangkan suhu
udara di daerah lembah masih relatif dingin sehingga mempunyai tekanan udara yang tinggi. Maka massa
udara bergerak dari lembah ke lereng atau ke bagian punggung gunung. Massa udara yang bergerak ini
disebut

sebagai angin lembah.


Pada malam hari, suhu udara di wilayah gunung sudah sedemikian rendah sehingga terjadi pengendapan
massa udara padat dari wilayah gunung ke lembah yang masih relatif lebih hangat. Gerakan udara inilah
yang disebut angin gunung.

Syarat – syarat dan kondisi angin yang dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik dapat dilihat pada
tabel 2.1 dan 2.2 berikut.

Tabel 2.1 Tabel Kondisi Angin

Tabel 2.2 Tingkat Kecepatan Angin 10 Meter di atas Permukaan Tanah


Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas maksimum energi angin yang dapat
dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.

2.4. Turbin Angin

Turbin angin adalah suatu kincir angin yang digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik. Sistem kerjanya
adalah mengkonversikan tenaga angin menjadi tenaga listrik. Berikut pada gambar dibawah ini akan
dijelaskan mengenai bagian–bagian penyusun dari turbin angin :

Gambar 2.1 Bagian Dalam Turbin Angin

Sesuai susunan dan fungsi dari beberapa komponen penting dalam turbin pembangkit listrik tersebut, maka
dapat diuraikan tugas dan fungsinya masing-masing.

1. Blades (Bilah Kipas): Kebanyakan turbin angin mempunyai 2 atau 3 bilah kipas angin yang
menghembus menyebabkan turbin tersebut berputar.

2. Rotor: Bilah kipas bersama porosnya dinamakan rotor Tower (Menara): Menara bisa dibuat dari pipa
baja, beton, ataupun rangka besi. Karena kencangnya angin bertambah dengan seiring dengan
bertambahnya ketinggian, maka makin tinggi menara makin besar tenaga angin yang didapat.

3. Pitch (Sudut Bilah Kipas): Bilah kipas dapat diatur sudutnya sesuai dengan kecepatan rotor
yang dikehendaki. Tergantung kondisi angin yang terlalu rendah atau terlalu kencang.

4. Brake (Rem): Suatu rem cakram yang dapat digerakkan secara mekanis dengan bantuan tenaga listrik
atau hidrolik untuk menghentikan rotor atau saat keadaan darurat.

5. Low-speed shaft (Poros Puutaran Rendah): Poros turbin yang berputar kira-kira 30-60 rpm.

6. Gear box (Roda Gigi): Roda gigi menaikkan putaran dari 30-60 rpm menjadi sekitar 1000-1800 rpm.
lni merupakan tingkat putaran standar yang disyaratkan untuk memutar generator listrik.

7. Generator: Generator pembangkit listrik, biasanya sekarang disebut alternator arus bolak-balik.

8. Controller (Alat Pengontrol): Alat Pengontrol ini men-start turbin pada kecepatan angin kira-kira 12-25
km/jam, dan kemudian mematikannya pada kecepatan 90 km/jam. Turbin tidak beroperasi di atas 90
km/jam. Hal ini dikarenakan tiupan angin yang terlalu kencang dapat merusakkannya.

9. Anemometer: Mengukur kecepatan angin dan mengirim data angin ke alat pengontrol.
10. Wind vane (Tebeng Angin): Mengukur arah angin, berhubungan dengan penggerak arah yang
memutar arah turbin disesuaikan dengan arah angin.

11. Nacelle (Rumah Mesin): Rumah mesin ini terletak di atas menara . Di dalamnya berisi gearbox,
poros putaran tinggi/rendah, generator, alat pengontrol, dan alat pengereman.

12. High-speed shaft (Poros Putaran Tinggi): Berfungsi untuk menggerakkan generator.

13. Yaw drive (Penggerak Arah): Penggerak arah memutar turbin ke arah angin untuk desain turbin yang
menghadap angin. Untuk desain turbin yang mendapat hembusan angin dari belakang tak memerlukan alat
ini.

14. Yaw motor (Motor Penggerak Arah): Motor listrik yang menggerakkan Yaw drive.

15. Tower (Menara).

2.5 lenis Turbin Angin

Turbin angin memanfaatkan energi kinetik dari angin dan mengkonversinya menjadi energi listrik. Ada
dua jenis turbin angin yang utama:

· Turbin Angin Sumbu Horizontal (TASH) / Horizontal Axis Wind Turbin (HAWT)

· Turbin Angin Sumbu Vertikal (TASV) / Vertical Axis Wind Turbin (VAWT)

2.5.1 Turbin Angin Sumbu Horizontal

Turbin Angin Sumbu Horizontal Turbin angin sumbu horizontal (TASH) memiliki poros rotor utama dan
generator listrik di puncak menara. Turbin berukuran kecil diarahkan oleh sebuah baling-baling angin
(baling- baling cuaca) yang sederhana, sedangkan turbin berukuran besar pada umumnya menggunakan
sebuah sensor angin yang digandengkan ke sebuah servo motor. Sebagian besar memiliki sebuah gear box
yang mengubah perputaran kincir yang pelan menjadi lebih cepat berputar. Karena sebuah menara
menghasilkan turbulensi di belakangnya, turbin biasanya diarahkan melawan arah anginnya menara. Bilah-
bilah turbin dibuat kaku agar mereka tidak terdorong menuju menara oleh angin berkecepatan tinggi. Turbin
angin sumbu horizontal dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut.

Gambar 2.2 Turbin Angin Sumbu Horizontal

a. Kelebihan TASH
Dasar menara yang tinggi membolehkan akses ke angin yang lebih kuat di tempat-tempat yang memiliki
geseran angin, perbedaan antara laju dan arah angin antara dua titik yang jaraknya relatif dekat di dalam
atmosfer bumi. Di sejumlah lokasi geseran angin, setiap sepuluh meter ke atas, kecepatan angin meningkat
sebesar 20%.

b. Kelemahan TASH

· Menara yang tinggi serta bilah yang panjangnya bisa mencapai 90 meter sulit diangkut.
Diperkirakan besar biaya transportasi bisa mencapai 20% dari seluruh biaya peralatan turbin angin.

· TASH yang tinggi sulit dipasang, membutuhkan derek yang yang sangat tinggi dan mahal serta para
operator yang trampil.

· Konstruksi menara yang besar dibutuhkan untuk menyangga bilah-bilah yang berat, gearbox,
dan generator.

· TASH yang tinggi bisa memengaruhi radar airport.

· Ukurannya yang tinggi merintangi jangkauan pandangan dan mengganggu penampilan


landscape/Pemandangan.

· TASH membutuhkan mekanisme kontrol yaw tambahan untuk membelokkan kincir ke arah angin.

2.5.2 Turbin Angin Sumbu Vertikal

Turbin angin sumbu vertikal memiliki bilah yang memanjang dari atas ke bawah. Turbin angin jenis ini yang
paling umum adalah turbin angin Darrieus, dinamai sesuai dengan nama insinyur Perancis Georges Darrieus
yang desainnya dipatenkan pada tahun 1931. lenis turbin angin vertikal biasanya berdiri setinggi 100 meter

dengan lebar 50 kaki. Turbin angin sumbu vertikal dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut.

Gambar 2.3 Turbin Angin Sumbu Vertikal

a. Kelebihan TASV

· Tidak membutuhkan struktur menara yang besar.

· Karena bilah-bilah rotornya vertikal, tidak dibutuhkan mekanisme yaw.


· Sebuah TASV bisa diletakkan lebih dekat ke tanah, membuat pemeliharaan bagian-bagiannya
yang bergerak jadi lebih mudah.

· TASV memiliki sudut airfoil (bentuk bilah sebuah baling-baling yang terlihat secara melintang) yang
lebih tinggi, memberikan keaerodinamisan yang tinggi sembari mengurangi drag pada tekanan yang rendah
dan tinggi.

· Desain TASV berbilah lurus dengan potongan melintang berbentuk kotak atau empat persegi
panjang memiliki wilayah tiupan yang lebih besar untuk diameter tertentu daripada wilayah tiupan
berbentuk lingkarannya TASH.

· TASV memiliki kecepatan awal angin yang lebih rendah daripada TASH. Biasanya TASV
mulai menghasilkan listrik pada 10km/jam (6 m.p.h.)

· TASV biasanya memiliki tip speed ratio (perbandingan antara kecepatan putaran dari ujung sebuah
bilah dengan laju sebenarnya angin) yang lebih rendah sehingga lebih kecil kemungkinannya rusak di saat
angin berhembus sangat kencang.

· TASV bisa didirikan pada lokasi-lokasi dimana struktur yang lebih tinggi dilarang dibangun.

· TASV yang ditempatkan di dekat tanah bisa mengambil keuntungan dari berbagai lokasi yang
menyalurkan angin serta meningkatkan laju angin (seperti gunung atau bukit yang puncaknya datar dan
puncak bukit),

· TASV tidak harus diubah posisinya jika arah angin berubah.

· Kincir pada TASV mudah dilihat dan dihindari burung.

b. Kekurangan TASV

· Kebanyakan TASV memproduksi energi hanya 50% dari efisiensi TASH karena drag tambahan yang
dimilikinya saat kincir berputar.

· TASV tidak mengambil keuntungan dari angin yang melaju lebih kencang di elevasi yang lebih tinggi.

· Kebanyakan TASV mempunyai torsi awal yang rendah, dan membutuhkan energi untuk mulai berputar.

· Sebuah TASV yang menggunakan kabel untuk menyanggahnya memberi tekanan pada bantalan
dasar karena semua berat rotor dibebankan pada bantalan. Kabel yang dikaitkan ke puncak bantalan
meningkatkan daya dorong ke bawah saat angin bertiup.

2.6 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit Listrik Tenaga Angin
mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin atau kincir angin.
Cara kerjanya cukup sederhana, energi angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar rotor
pada
generator dibagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi Listrik ini
biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.

Turbin angin adalah bagian dari sistem yang lebih besar. Komponen lainnya dinamakan komponen
penyeimbang sistem/ balance of system (BOS) dan ada beberapa jenis tergantung kepada jenis sistem
yang diinstalasi. Tiga jenis sistem energi angin yang utama bisa dibedakan yaitu :

1. Sistem yang Terhubung ke jaringan PLN,

lika jaringan PLN sudah ada di daerah tersebut, maka sistem energi angin bisa dihubungkan ke jaringan
tersebut. Rangkaian Sistem yang Terhubung ke jaringan PLN dapat dilihat pada gambar 2.4 berikut.

Gambar 2.4 Sistem yang Terhubung ke laringan PLN

1. Off grid atau sistem berdiri sendiri

Sistem tersebut bisa beroperasi tanpa topangan eksterior; sangat sesuai untuk penggunaan di daerah

terpencil. Rangkain system off grid dapat dlihat pada gambar 2.5 berikut.

Gambar 2.5 Sistem Off Grid

1. Sistem Listrik Hybrid Turbin Angin

Sistem Listrik Hybrid Turbin Angin sebaiknya digunakan dengan sumber-sumber energi lainnya (PV, generator
diesel). lni bisa meningkatkan produksi energi listrik dari sistem ini dan menurunkan resiko kekurangan energi.
Rangkain sistem hybrid dapat dilihat pada Gambar 2.6 berikut.

Gambar 2.6 Sistem Listrik Hybrid

2.7 Keuntungan dan Kerugian dari Energi Angin

· Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya adalah
disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat
sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya tenaga
angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan.

· Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana penggunaannya tidak
mengakibatkan emisi gas buang ataupolusi yang berarti ke lingkungan.
· Dampak visual biasanya merupakan hal yang paling serius dikritik. Penggunaan ladang angin sebagai
pembangkit listrik membutuhkan luas lahan yang tidak sedikit dan tidak mungkin untuk disembunyikan.
Penempatan ladang angin pada lahan yang masih dapat digunakan untuk keperluan yang lain dapat menjadi
persoalan tersendiri bagi penduduk setempat. Selain mengganggu pandangan akibat pemasangan barisan
pembangkit angin, penggunaan lahan untuk pembangkit angin dapat mengurangi lahan pertanian serta
pemukiman. Hal ini yang membuat pembangkitan tenaga angin di daratan menjadi terbatas. Beberapa aturan
mengenai tinggi bangunan juga telah membuat pembangunan pembangkit listrik tenaga angin dapat

terhambat. Penggunaan tiang yang tinggi untuk turbin angin juga dapat menyebabkan terganggunya cahaya
matahari yang masuk ke rumah-rumah penduduk. Perputaran sudu-sudu menyebabkan cahaya matahari yang
berkelap-kelip dan dapat mengganggu pandangan penduduk setempat.

· Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau frekuensi rendah. Putaran dari
sudu- sudu turbin angin dengan frekuensi konstan lebih mengganggu daripada suara angin pada ranting
pohon.
Selain derau dari sudu-sudu turbin, penggunaan gearbox serta generator dapat menyebabkan derau suara
mekanis dan juga derau suara listrik. Derau mekanik yang terjadi disebabkan oleh operasi mekanis elemen-
elemen yang berada dalam nacelle atau rumah pembangkit listrik tenaga angin. Dalam keadaan tertentu
turbin angin dapat juga menyebabkan interferensi elektromagnetik, mengganggu penerimaan sinyal televisi
atau transmisi gelombang mikro untuk perkomunikasian.

· Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin adalah terhadap populasi
burung dan kelelawar. Burung dan kelelawar dapat terluka atau bahkan mati akibat terbang melewati
sudu-
sudu yang sedang berputar. Namun dampak ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan kematian burung-
burung akibat kendaraan, saluran transmisi listrik dan aktivitas manusia lainnya yang melibatkan pembakaran
bahan bakar fosil. Dalam beberapa studi yang telah dilakukan, adanya pembangkit listrik tenaga angin ini
dapat mengganggu migrasi populasi burung dan kelelawar. Pembangunan pembangkit angin pada lahan yang
bertanah kurang bagus juga dapat menyebabkan rusaknya lahan di daerah tersebut.

· Ladang angin lepas pantai memiliki masalah tersendiri yang dapat mengganggu pelaut dan kapal-kapal
yang berlayar. Konstruksi tiang pembangkit listrik tenaga angin dapat mengganggu permukaan dasar laut.
Hal lain yang terjadi dengan konstruksi di lepas pantai adalah terganggunya kehidupan bawah laut. Efek
negatifnya dapat terjadi seperti di lrlandia, dimana terjadinya polusi yang bertanggung jawab atas
berkurangnya stok ikan
di daerah pemasangan turbin angin. Studi baru-baru ini menemukan bahwa ladang pembangkit listrik tenaga
angin lepas pantai menambah 80 – 110 dB kepada noise frekuensi rendah yang dapat mengganggu
komunikasi ikan paus dan kemungkinan distribusi predator laut. Namun begitu, ladang angin lepas pantai
diharapkan dapat menjadi tempat pertumbuhan bibit-bibit ikan yang baru. Karena memancing dan berlayar di
daerah sekitar
ladang angin dilarang, maka spesies ikan dapat terjaga akibat adanya pemancingan berlebih di laut.

Dalam operasinya, pembangkit listrik tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan kecelakaan. Kegagalan
operasi sudu-sudu dan juga jatuhnya es akibat perputaran telah menyebabkan beberapa kecalakaan dan
kematian.
Kematian juga terjadi kepada beberapa penerjun dan pesawat terbang kecil yang melewati turbin angin.
Reruntuhan puing-puing berat yang dapat terjadi merupakan bahaya yang perlu diwaspadai, terutama di
daerah padat penduduk dan jalan raya. Kebakaran pada turbin angin dapat terjadi dan akan sangat sulit
untuk dipadamkan akibat tingginya posisi api sehingga dibiarkan begitu saja hingga terbakar habis. Hal ini
dapat menyebarkan asap beracun dan juga dapat menyebabkan kebakaran berantai yang membakar habis
ratusan acre lahan pertanian. Hal ini pernah terjadi pada Taman Nasional Australia dimana 800 km2 tanah
terbakar.
Kebocoran minyak pelumas juga dapat teradi dan dapat menyebabkan terjadinya polusi daerah setempat,
dalam beberapa kasus dapat mengkontaminasi air minum. Salah satu contoh kerusakan pada turbin
pembangkit listrik tenaga angin,dapat dlihat pada gambar 2.7 berikut.

Gambar 2.7 Kerusakan Pada Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Meskipun dampak-dampak lingkungan ini menjadi ancaman dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga
angin, namun jika dibandingkan dengan penggunaan energi fosil, dampaknya masih jauh lebih kecil. Selain itu
penggunaan energi angin dalam kelistrikan telah turut serta dalam mengurangi emisi gas buang.

Penggunaan inovasi dalam teknologi, bagaimanapun selalu memunculkan permasalahan baru yang
memerlukan pemecahan dengan terknologi baru lagi. Oleh karena itu kita sebagai orang-orang yang
bergerak di bidang science dan teknologi haruslah dapat terus mengembangkan teknologi yang lebih ramah
lingkungan yang memiliki efek negatif sekecil mungkin.

2.8 Perkembangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin di lndonesia dan Dunia

Pada saat ini, sistem pembangkit listrik tenaga angin mendapat perhatian yang cukup besar sebagai
sumber energi alernatif yang bersih, aman, serta ramah lingkungan serta kelebihan-kelebihan lain yang telah
disebutkan sebelumnya di atas. Turbin angin skala kecil mempunyai peranan penting terutama bagi daerah-
daerah yang belum terjangkau oleh jaringan listrik. Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan
energi terbaru yang paling berkembang saat ini.

Berdasarkan laporan tengah tahun 2012 The World Wind Energy Association (WWEA), total kapasitas
pembangkit listrik tenaga angin diseluruh dunia telah mencapai 254.000 MW atau 254 GW. lumlah tersebut
sudah merupakan penambahan 16.546 MW selama enam bulan pertama tahun 2012. Hal ini menunjukkan 10
% lebih sedikit jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2011, yaitu terdapat penambahan 18.405
MW.

Total Kapasitas Terpasang 2010-2012(MW)

Kapasitas global tumbuh sekitar 7 % dalam 6 bulan (2 % lebih sedikit dibandingkan dengan tahun
2011 untuk periode yang sama) dan 16,4 % dari basis tahunan (mid-2012 dibandingkan dengan mid-
2011).
Perbandingannya, pertumbuhan tahunan tahun 2011 adalah 20,3 %.

Berdasarkan laporan akhir tahun 2011 The World Wind Energy Association (WWEA), lndonesia menempati

urutan ke 84 dalam kaitan total kapasitas pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) serta penambahan kapasitas
ditahun 2011. Peringkat ini merosot dari yang pada akhir tahun 2010 menempati peringkat 74. Di akhir tahun
2011, total kapasitas pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) yang dimiliki oleh lndonesia hanya 1,4 MW dan
hal tersebut tidak ada penambahan kapasitas jika dibandingkan dengan tahun 2010.

Pada akhir tahun 2007 telah dibangun kincir angin pembangkit dengan kapasitas kurang dari 800 watt
dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa
Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing satu unit. Kemudian, di seluruh lndonesia, lima unit kincir
angin pembangkit berkapasitas masing-masing 80 kilowatt (kW) mulai dibangun. Mengacu pada kebijakan
energi nasional, maka pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW) pada
tahun 2025.

lnggris, negara kerajaan terbesar di dunia ini merupakan salah satu negara yang giat mempromosikan
lingkungan hijau. Negara ini memiliki beberapa ladang angin yang dapat mengalirkan listrik untuk 500
ribu rumah tangga dan terbesar di dunia. Salah satu ladang angin terbesar di namakan London Aray
dikerjakan tahun 2009 dan rampung 2013.

Gambar 2.8 Ladang Turbin Angin London Aray Di Lepas Pantai

London Aray dibangun oleh perusahaan Siemens yang menginstal 175 turbin angin, setiap turbin dan sub-
stasiun lepas pantai didirikan di atas tiang tunggal bawah laut dan terhubung dengan 210 km kabel
bertegangan 33 kV.

BAB lll

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat berdasarkan pembahasan di atas adalah:


1. Sejarah peggunaan energi angin adalah, energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan manusia.
Sejak zaman dahulu, orang telah memanfaatkan energi angin. Lebih dari 5.000 tahun yang lalu, orang Mesir
kuno menggunakan angin untuk berlayar kapal di Sungai Nil. Kemudian, orang-orang membangun kincir
angin untuk menggiling gandum dan biji-bijian lainnya. Kekurangan minyak pada 1970-an mengubah
gambaran mengenai energi untuk negara dan dunia. lni menciptakan suatu kepentingan sumber energi
alternative baru, membuka jalan bagi masuknya kembali kincir angin untuk menghasilkan listrik. Pada awal
1980-an energi angin menjadi sangat luar biasa di California, sebagian besar karena kebijakan negara yang
mendorong sumber energi

terbarukan. Dukungan untuk pembangunan angin telah menyebar ke negara lain

2. Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang menggunakan angin sebagai
sumber energi untuk menghasilkan energi listrik.

3. Proses terbentuknya energi angin adalah, karena adanya angin. Angin disebabkan oleh pemanasan
sinar matahari yang tidak merata di atas permukaan bumi. Udara yang lebih panas akan mengembang
menjadi ringan dan bergerak naik ke atas,

4. Komponen utama dari pembangkit listrik tenaga angin yaitu turbinangin (wind turbine) yang di
dalamnya terdapat komponen-komponen seperti anemometer, blades, brake, controller, gear box, generator,
high-speed shaft, low-speed shaft, nacelle, pitch, rotor, tower, wind direction, wind vane, yaw drive, yaw
motor, dan penyimpan energi (battery)

5. Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin
angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas. Kemudian angin akan memutar sudut turbin, lalu
diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator inilah yang
akan menghasilkan energi listrik.

6. Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga adalah sifatnya yang terbarukan.
Namun selain kelebihan yang ada, pembangkit ini juga memiliki kekurangan, antara lain membuat lebih
buruk dampak visual, menyebabkan derau suara, beberapa masalah ekologi, dan keindahan.

3.2 Saran
Saran yang dapat diberikan terhadap pembahsan ini adalah agar sumber energi angin dapat lebih
dimanfaatkan lagi sehingga krisis energi listrik dapat dikurangi di lndonesia.

DAFTAR PUSTAKA

http://afrizalmulyana.blogspot.com/2009/12/pembangkit-listrik-tenaga-angin.html

www.indoenergi.com\2012\06menghasilkan-listrik-dari-turbin -angin.html

www.indoenergi.com/2012/06pengetahuan-dasar-mengenai-turbin-angin.html
http://www.indoenergi.com/2012/07/jenis-jenis-turbin-angin.html

http://www.kincirangin.info/plta-gbr.php

http://yefrichan.wordpress.com/2010/05/12/pembangkit-listrik-tenaga-anginbayu-pltb/

http://www.antaranews.com/berita/384332/jepang-ajak-indonesia-adopsi-pengembangan-kota-pintar

www.greenpeace.org. Pembangkit Listrik Tenaga Angin: (terjemahan), diakses 1 April 2014 melalui
www.vedcmalang.com.

http://sikasatmata.blogspot.com/2013/04/pembangkit-listrik-tenaga-angin-dan.html

Anda mungkin juga menyukai