Anda di halaman 1dari 20

INOVASI PEMBUATAN HIASAN RAJUT UNTUK MENINGKATKAN

PENGETAHUAN DAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK X-6 DI SMAN 12


BEKASI

Untuk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema


Kewirausahaan Kelas X SMA Negeri 12 Kota Bekasi
SMA NEGERI 12 KOTA BEKASI
TAHUN 2023

Guru Pembimbing :
Ari Utami Hijriyanti, S.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 4 :


1. NESYA MUTIARA ANANDA
2. VIRA DWI AGUSTIN
3. GHINA HAURANI M.
4. BUNGA APRILLIA
5. NAYLA PUTRI AZIZAH
6. FIQIH NUR HIDAYAT
7. JUSTIN HEKEL TETA GINTING
8. ABRAHAM MARCELLINO
LEMBAR PENGESAHAN
INOVASI PENGGUNAAN HIASAN RAJUT UNTUK MENINGKATKAN
PENGETAHUAN DAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK X-6 DI SMAN 12
BEKASI

Disusun oleh:
Kelompok 4 (Hiasan Rajut), Kelas X.6

Telah disahkan dan diujikan pada

Penguji Fasilitator

Aom Prapta Kusuma S.H Ari Utami Hijriyanti S,Pd


NIP: 198003122023211003 NIP: 197501202008012005

Mengetahui.

Kepala Sekolah Wakasek Kurikulum

Drs.Ir.H. Hadiyanto, M.Ak Ade Syaeful Bahri, S.Pd, M.Pd


NIP: 196411081993031010 NIP: 1982010042009021001

Untuk makalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Tema : Kewirausahaan,


Kelas X-6 SMAN 12 BEKASI
Telah disahkan pada :
Kota Bekasi, 15 Oktober 2023

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
berkah, Rahmat, Karunia dan RidhoNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
lancar dan tepat waktu. Makalah ini disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas
tugas projek kami yang berjudul “Inovasi Pembuatan Hiasan Rajut Untuk Meningkatkan
Pengetahuan Dan Kreativitas Pada Peserta Didik Kelas X-6 SMAN 12 Bekasi” ;

Besar harapan kami kelompok 4 selaku penulis untuk para pembaca, semoga makalah ini bisa
bermanfaat untuk menambah wawasan dan agar pembaca mengetahui bahwa materi yang kami
sampaikan ini merupakan salah satu kewirausahaan yang dimiliki negara Indonesia untuk
menambah pengetahuan dan kreativitas tentang “Inovasi Pembuatan Hiasan Rajut Untuk
Meningkatkan Pengetahuan Dan Kreativitas Pada Peserta Didik SMA Negeri 12 Kota Bekasi”
bagi para pembaca dan juga kami selaku peneliti. Dengan itu kami ucapkan Terimakasih kami
kepada :

1. Bapak Drs. Ir. H. Hadiyanto, M.Ak selaku kepala sekolah SMA Negeri 12 Kota Bekasi yang
telah menyutujui terealisasinya kegiatan Projek Penguatan Pelajar Pancasila;

2. Bapak Ade Syaeful Bahri, S.Pd, M.Pd selaku Wakil Ketua Kurikulum SMA Negeri 12 Kota
Bekasi yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam Pembuatan Makalah ini dengan
judul “Inovasi Pembuatan Hiasan Rajut Untuk Meningkatkan Pengetahuan Dan Kreativitas
Siswa SMA Negeri 12 Kota Bekasi”, sehingga Makalah ini bisa terselesaikan tepat pada
waktunya;

3
3. Ibu Ari Utami Hijriyanti, S.Pd. selaku Wali Kelas X.6 sekaligus fasilitator yang telah
memfalisitasi serta membimbing kami dalam pembuatan Makalah ini dengan judul “Inovasi
Pembuatan Hiasan Rajut Untuk Meningkatkan Pengetahuan Dan Kreativitas Siswa SMA
Negeri 12 Kota Bekasi” sehingga makalah ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya;

4. Bapak Ibu Guru Pembimbing yang telah memberikan arahan serta bimbingan baik dalam bentuk
moral maupun materi;

5. Terkhusus untuk Bunda saya yang slalu berdoa dan mensupport segala karya saya dan ide-ide
saya selama ini, saya hanya bisa ucapkan Terimakasih dan Peluk hangat untuk Bunda;

6. Seluruh Orang Tua murid Kelas X Tahun ajaran 2023/ 2024 yang telah mendukung penuh
kegiatan projek penguatan Profil Pelajar Pancasila serta motivasi kami selama kegiatan ini
berlangsung;

7. Teman-teman kelas X tahun ajaran 2023/2024 yang ikut telah membantu baik dalam bentuk
moral maupun materi dalam penyelesaian Makalah ini dengan judul “Inovasi Pembuatan
Hiasan Rajut Untuk Meningkatkan Pengetahuan Dan Kreativitas Siswa SMA Negeri 12 Kota
Bekasi”, sehingga makalah ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya;

Bagi kami sebagai penyusun tentu merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Maka dari itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi para pembaca dan juga kami selaku penulis.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KOTA BEKASI, 15 OKTOBER 2023

4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………….………...3
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………..5

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..6
A. LATAR BELAKANG HIASAN RAJUT…………………………………………..…………...6
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………..........8
C. BATASAN MASALAH………………………………………………………………..………11
D. TUJUAN PENULISAN……………………………………………………………...................11
E. MANFAAT PENULISAN……………………………………………………………………...12

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..13
A. PENGERTIAN HIASAN RAJUT …………………………………………………….............13
B. PERKEMBANGAN HIASAN RAJUT………………………………………………………..14
C. PEMBUATAN HIASAN RAJUT………………………………………………………………15
D. METODE PENELITIAN………………………………………………………………………15
E. HUBUNGAN HIASAN RAJUT DENGAN MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN
KREATIVITAS……………………………………………………………………………..….17

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………...…..18


A. KESIMPULAN………………………………………………………………………………...18
B. SARAN…………………………………………………………………………………….......18

DAFTAR PUSAKA……………………………………………………………………………….20

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ada banyak peluang yang tersedia untuk membuka suatu usaha atau suatu bisnis baru,
memunculkan suatu gagasan, keyakinan dan niat untuk merintis suatu usaha baru untuk
ditekuni. Hal ini disebabkan karena tersediannya peluang yang masih terbuka luas, adanya
bahan-bahan yang mudah didapat, mudah dalam pengerjaannya serta harga yang relatif
terjangkau. Peluang untuk merintis usaha baru yang masih terbuka lebar terutama suatu
usaha dalam hiasan rajut, membuka tekad untuk memulai merintis usaha hiasan tersebut;

Kewirausahaan adalah semangat, pelaku, dan kemampuan untuk memberikan tanggapan


yang positif terhadap peluang. Atau memperoleh keuntungan diri sendiri dan pelayanan
yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusahan mencari dan
melayani lebih banyak dan lebih baik. Serta menciptakan dan menyediakan produk yang
lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian
mengambil risiko, kreativitas dan inovasi serta kemampuan manajemen;

Sedangkan menurut Alma (2007:5) menyatakan bahwa: Wirausahawan adalah seorang


inovator, sebagai individu yang mempunyai naluri untuk melihat-lihat peluang,
mempunyai semangat, kemampuan dan pikira untuk menaklukkan cara berpikiran malas
dan lamban. Seorang wirausahawan mempunyai peran untuk mencari kombinasi-
kombinasi baru, yang merupakan gabungan dari lima hal, yakni:

a. pengenalan barang;
b. metode produksi baru;
c. sumber bahan mentah baru;
d. pasar-pasar baru;
e. organisasi industri baru.

6
Bertolak dari gagasan tersebut dapat disimpulkan bahwa wirausaha sangat penting,
mengingat bahwa modernisasi dalam bidang ekonomi, sangat bergantung pada kuantitas
dan kualitas kewirausahaannya. Karena itu tidak mengherankan jika PBB menyatakan,
bahwa suatu negara akan mampu membangun, apabila memiliki wirausahawan sekitar 2%
dari jumlah penduduknya. Jumlah penduduk Indonesia saat ini 200.000.000 jiwa, sehingga
paling tidak harus memiliki wirausahawan sebanyak 4.000.000 orang (Alma, 2008:4).
Namun kenyataannya, Indonesia hanya memiliki wirausahawan sekitar 0,18% dari jumlah
penduduk (Suruji, 2008);

Wirausahawan memiliki kedudukan amat penting dalam kehidupan suatu negara.


Mengingat, bahwa wirausahawan tidak saja memberikan kemanfaatan bagi dirinya sendiri-
pekerjaan dan pendapatan secara mandiri, tetapi juga bagi negara dan warga masyarakat
dengan penciptaan lapangan kerja. Berbagai teori pembangungan menyatakan, bahwa
keberhasilan suatu negara dalam proses percepatan pembangunan ekonomi sangat
bergantung pada kuantitas dan kualitas kewirausahaan yang dimiliki suatu negara;

Kewirausahaan sebagai Etika Sosial Modern, berkaitan dengan adanya kenyataan,


bahwa konsep-konsep, gagasan-gagasan, ide-ide atau dalil-dalil yang tercantum di dalam
kewirausahaan bisa diberlakukan sebagai resep bertindak yang bersifat universal, yakni
tidak saja dalam bidang bisnis, tetapi juga dalam bidang kemasyarakatan guna
mewujudkan kehidupan suatu masyarakat modern (kewirausahaan sosial).
Hal ini tercermin pada pendapat McClelland (1987:86) yang menyatakan sebagai berikut:

1) Perilaku Kewiraswastaan:
a. memikul risiko-risiko yang tidak terlalu besar sebagai suatu akibat dari keahlian dan
bukan karena kebetulan;
b. kegiatan yang penuh semangat dan/atau yang berdaya cipta;
c. tanggung jawab pribadi;

7
d. pengetahuan tentang hasil- hasil keputusan, uang sebagai ukuran atas hasil.

2) Minat terhadap pekerjaan kewiraswastaan sebagai suatu akibat dari martabat dan sikap
mereka.

3) Dalam Instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995, pemerintah mendefinisikan


kewirausahaan sebagai berikut : Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada
upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau
memperoleh keuntungan yang lebih besar;

Jadi wirausahawan adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan
kemampuan kewirausahaan, atau orang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumberdaya-sumberdaya yang
dibutuhkan dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan kesuksesan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah ““Inovasi Pembuatan Hiasan Rajut Untuk Meningkatkan
Pengetahuan Dan Kreativitas Siswa SMA Negeri 12 Kota Bekasi” adapun rumusan masalah yang
dicakup penulis, sebagai berikut :
1. Apa itu Hiasan Rajut?
2. Bagaimana Perkembangan Penggunaan Hiasan Rajut Hingga Saat Ini?
3. Mengapa Penggunaan Hiasan Rajut dapat Menambah Pengetahuan Dan
Kreativitas Siswa?
4. Apa Salah Satu Keunikan Hiasan Rajut Yang Membedakan Dengan Hiasan
Lainnya?
5. Tuliskan Laporan Kegiatan Hiasan Rajut Dalam Bentuk Proposal!

8
PROPOSAL USAHA
KERAJINAN HIASAN RAJUT

A. DATA USAHA

Nama Usaha : Hiasan Rajut


Bidang Usaha : Kerajinan
Jenis Produk : Kerajinan Berbahan Benang Rajut
Lokasi Usaha : SMAN 12 KOTA BEKASI

B. DASAR PEMIKIRAN USAHA KERAJINAN HIASAN RAJUT

Menciptakan peluang usaha dibidang kerajinan merupakan salah satu bentuk


usaha yang potensial dalam rangka pendapatan laba yang besar, salah satunya
kerajinan berbentuk hiasan rajut yang bisa mendapatkan sebuah nilai potensial
keuntungan di lingkungan perkotaan, Pedesaan maupun lingkungan sekolah.
Belakangan ini kerajinan Rajut yang sifatnya simple tetapi sedikit rumit dan inovatif banyak
digemari oleh kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat.
Dengan melihat peluang tersebut maka saya tertarik untuk mendirikan
usaha dibidang Kerajinan Rajut yang memiliki ciri khas yang berbeda dengan kerajinan yang
lain. Kerajinan yang akan kami tawarkan adalah sejenis kerajinan Rajut namun tidak hanya 1
barang melainkan bisa menjadi 5 barang ataupun lebih dengan berbahankan dasar Rajut.

C. TARGET PEMASARAN USAHA KERAJINAN HIASAN RAJUT

Target Pasar terutama adalah Siswa/i SMA NEGERI 12 KOTA BEKASI, serta masyarakat yang
berada di dekat lingkungan sekitar, berdasarkan survei ataupun penemuan memang kerajinan
hiasan Rajut cukup terkenal dikalangan masyarakat terutama masyarakat yang berusia muda,
Kerajinan hiasan Rajut dapat djgunakan untuk aksesoris diri mereka.

D. STRATEGI PEMASARAN

• Pembuatan stand yang menarik dan unik untuk menarik pembeli


• mengadakan pre-order (dapat memesan terlebih dahulu sebelum barang dijual, sehingga mereka
dapat me – Request barang sesuai keinginan mereka)
• memperomosikan lewat media sosial ( status Whatsapp, story instagram, dsb.)
• mempromosikan secara langsung dengan pelayanan yang ramah “lucu lucu yakali gamau beli"

9
E. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk menjalankan usaha Kerajinan Hiasan Rajut ini kami ( kelompok 4) bekerja sama untuk
membuat usaha tersebut, serta membagi tugas secara adil supaya kerajinan dapat selesai dengan
cepat dan bagus.

F. TUJUAN PENJUALAN KERAJINAN HIASAN RAJUT

• Menciptakan kreativitas siswa dalam mengelola kerajinan ataupun membuat Kerajinan tangan
• Menciptakan inovasi Kerajinan yang baru dan di gemari banyak orang.
• Mengajarkan siswa/i dalam bidang kewirausahaan

G. BIAYA PRODUKSI DAN KEBUTUHAN MODAL

BAHAN VOLUME BIAYA JUMLAH


Benang 9 pcs 2.000 18.000
rajut
Manik 2 pcs 5.000 10.000
manik
huruf
Manik 1 pcs 5.000 5.000
manik
mutiara
TOTAL BIAYA Rp.
33.000,

10
C. BATASAN MASALAH
Batasan masalah penelitian merupakan batas-batas sebuah topik penelitian yang
sedang dikaji dan diteliti. Berdasarkan beberapa identifikasi masalah diatas, maka dalam hal
ini permasalahan yang dikaji perlu dibatasi. Pembatasan masalah ini bertujuan untuk
memfokuskan perhatian pada penelitian dengan memperoleh kesimpulan yang benar dan
mendalam pada aspek yang diteliti;

Adapun fungsi batasan masalah, selain berperan untuk membuat fokus pada satu
persoalan, juga membantu dalam mengidentifikasi masalah yang akan dibahas, membatasi
jangkauan proses yang dibahas, menjadi gambaran terkait hal yang hendak diteliti, diuji, dan
di temukan jawaban dari permasalahan tersebut. Sekaligus sebagai bentuk dari
memfokuskan pembahasan;

Cakupan masalah yang dibatasi pada “Inovasi Pembuatan Hiasan Rajut Untuk Meningkatkan
Pengetahuan Dan Kreativitas Siswa SMA Negeri 12 Kota Bekasi” yaitu:
• Agar Siswa Siswi SMA Negeri 12 Kota Bekasi bisa mengenal lebih jauh tentang
Penggunaan Hiasan Rajut;
• Menganalisis Proses Pembuatan Hiasan Rajut, Bahan – Bahan Yang Digunakan, Dan Biaya
Pengeluaran Yang Terpakai;
• Penjabaran dan Penjelasan tentang Perkembangan Hiasan Rajut Dari Zaman Dahulu
Hingga Saat Ini.

D. TUJUAN PENULISAN
Berkaitan dengan masalah, Adapun tujuan penelitian tersebut, yaitu :
 Mengetahui sejarah Hiasan Rajut;
 Untuk menambah wawasan tentang Kewirausahaan
 Menganalisis proses pembuatan Kerajinan Hiasan Rajut.

11
E. MANFAAT PENULISAN
Memperkenalkan kepada siswa\siswi SMA Negeri 12 Kota Bekasi, bahwasanya
Kewirausahaan dapat di kembangkan oleh masyarakat sekitar untuk dijadikan pedoman yang
akurat dalam meningkatkan pengetahuan dan kreativitas. Seperti yang kita ketahui adanya krisis
perkembangan zaman yang telah tertutup oleh trend trend yang berasal dari negara luar sehingga
masyarakat kita kurang cukup tau untuk adanya kewirausahaan yang berasal dari kerajinan
“Hiasan Rajut” yang memang kurang dikenal dihalayak. Maka dari itu, kita dapat
memperkenalkan kepada mereka mereka bahwa beginilah adat "Hiasan Rajut" dan apa
keunikan “Hiasan Rajut” tersebut sehingga mereka dapat memperpraktekan ataupun
mempelajari lebih dari yang belum tau menjadi tau.

12
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN HIASAN RAJUT


Merajut adalah metode membuat kain, pakaian atau perlengkapan busana dari benang rajut.
Berbeda dari menenun yang menyilangkan dua jajaran benang yang saling tegak lurus, merajut
hanya menggunakan sehelai benang. Sebaris tusukan yang sudah selesai dipegang di salah satu
jarum rajut sampai dimulainya tusukan yang baru. jadi, Hiasan rajut berarti hasil dari kegiatan
menghias atau memperindah suatu busana dengan menggunakan teknik merajut;

Hiasan rajut adalah hiasan hasil rajutan dengan menggunakan berbagai bahan tertentu yang kini
semakin banyak diminati masyarakat. Dan juga suatu kreativitas kerajinan tangan dapat di jadikan
peluang usaha yang baru yang bisa mendatangkan keuntungan ekonomis. Dengan kualitas bahan,
kreativitas dan nilai seni yang menjadi kebanggaan diharapkan akan lestari dan meningkat sesuai
dengan perkembangan mode yang diharapkan ke depannya dapat dikenal dan disukai oleh
masyarakat banyak;

Dengan minat, bakat, peluang dan kerja keras saya berharap keberuntungan kerajinan akan
ramai dan gemilang di pasaran. Kualitas bahan, kreativitas dan nilai seni. yang menjadi kebanggaan
diharapkan akan lestari dan meningkat sesuai dengan perkembangan mode yang diharapkan ke
depannya dapat dikenal dan disukai oleh masyarakat banyak;

Dengan adanya komunitas ini masyarakat dapat lebih mengenal dan belajar tentang
kerajinan Rajut. Namun sayangnya, kurangnya fasilitas membuat masyarakat sulit untuk mencari
keberadaan komunitas dan galeri-galeri rajut di Kota Malang. Oleh karena itu, alangkah baiknya
jika terdapat suatu tempat dengan fasilitas yang cukup memadahi untuk memudahkan masyarakat
mengenal dan mendapatkan hasil produk rajutan. Fasilitas yang terdapat pada Pusat Kerajinan
Rajut juga harus memenuhi kebutuhan masyarakat/pengunjung diantaranya:

13
galeri yang memamerkan dan menjual hasil kerajinan rajut, tempat produksi dimana pengunjung
juga dapat melihat dan belajar bagaimana proses membuat produk rajutan, serta tempat menjual
bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kerajinan rajut. Berdasarkan adanya faktor-faktor di
atas seperti adanya peluang, tersediannya bahan-bahan, sedikit pesaing dan banyak diniminati,
maka merintis suatu usaha baru dengan membuat usaha aksesoris merupakan suatu plihan usaha
yang cukup tepat. Dengan memproduksi barang yang unik, dan model yang bagus serta harga yang
relatif terjangkau, maka akan daopat menarik minat banyak orang yang untuk membeli.

B. PERKEMBANGAN HIASAN RAJUT


Merajut adalah kegiatan yang tak kenal batas wilayah, berkembang di seluruh dunia. Tidak ada
yang benar-benar tahu di mana awal mula seni merajut ini dimulai. Penemuan yang dianggap
berkaitan adalah sepasang kaus kaki berbahan katun dengan motif rajutan tangan pada tahun 1000
M di Mesir. Muncul dugaan bawah seni merajut muncul dari Timur Tengah, Ini juga diungkapkan
oleh seorang peneliti sejarah, Julie Theaker dalam artikel berjudul History of Knitting;

Kalau dilihat sekarang, banyak perajut adalah seorang perempuan. Namun, pada masa awal seni
ini berkembang, para perajut adalah laki-laki. Setiap pemuda yang ingin ikut harus melalui tes dan
proses magang terlebih dahulu sampai akhirnya disebut master. Setiap master juga harus
memastikan bahwa kualitas bahan dan motif rajutan adalah yang terbaik karena jika ditemukan
kesalahan, gelar masternya bisa dicopot;

Seni rajutan juga digunakan oleh para tentara perang, seperti seragam rentara Jerman saat Perang
Dunia II. Sebelum abad ke-19, seni merajut dilakukan dengan menggunakan benang wol dibantu
dengan dua stik hakken dan dilakukan dengan tangan. Nantinya akan diperoleh baju, sepatu, topi,
atau sarung tangan yang tebal dan hangat. walnya, pakaian hasil rajutan hanya digunakan oleh
bangsawan istana atau prajurit perang. Namun, perlahan-lahan seni ini berkembang
juga di masyarakat;

Contohnya, kebiasaan merajut sweater di Pulau Aran, lalu di Inggris, para perempuan bangsawan
diwajibkan bisa merajut pada masa Ratu Victoria. Di Indonesia sendiri, seni merajut dibawa oleh;

14
Belanda pada masa penjajahan. Saat itu perempuan Indonesia diajarkan cara merajut oleh noni-noni
Belanda. Macam-macam seni rajut pun berkembang yang awalnya menggunakan benang wol saja,
menjadi menggunakan benang katun bahkan sampai serat sutera sehingga produknya lebih ringan;
.
Motifnya pun juga berkembang terus jadi semakin unik. Jika kita tahu bahwa seni merajut bisa
menghasilkan topi, sarung tangan, tas, dan baju. Kini berkembang juga seni rajutan yang lucu-lucu,
seperti gantungan kunci, gelang, dan berbagai macam pernak-pernik unik.

C. PEMBUATAN KERAJINAN HIASAN RAJUT


Berikut proses pembuatan Hiasan Rajut:

~ Siapkan alat dan bahan untuk proses pembuatan hiasan Rajut, yang terdiri dari berikut;
benang rajut,gunting,manik - manik (sebagai tambahan);
~sisakan 3 helai benang rajutnya terlebih dulu sekitar 15 - 20cm
~satukan 3 helai benang tersebut;
~kemudian kita membuat slipnote(seperti simpul mati) lalu tambahkan satu rantai namun
agak dilonggarkan;
~lalu dilanjut dengan mengepang benang rajut tersebut dan lakukan hal yang sama hingga
ujung benang;
~ ketika kepangan sudah setengah selanjutnya tambahkan aksesoris manik-manik atau
huruf yang nantinya untuk penghias;
~kemudian ujung benang di sisakan sedikit untuk di ikat simpul mati seperti ujung benang
diawal pembuatan;
~setelah itu gelang selesai, gelang rajut siap digunakan..

D. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah metode kualitatif. Masalah
pada penelitian ini adalah pengolahan limbah benang menggunakan teknik Crochet untuk
pengaplikasian pada elemen dekoraif Fashion. Penelitian ini fokus menggunakan material limbah
benang yang terdapat di sentra rajut Binong Jati. Eksperimen yang dilakukan adalah penyeragaman
limbah benang menggunakan teknik pencelupan pada pewarna pigmen berwarna hitam lalu di olah
.menggunakan teknik Crochet, tujuan dilakukannya penyeragaman agar limbah benang menjadi satu
tone warna yang seragam dan dapat digunakan secara optimal tanpa dipilah–pilah;

15
Belum adanya inovasi dalam pemanfaatan limbah benang secara optimal yang memiliki nilai
ekonomi dan estetika. Pada penelitian sebelumnya belum optimal dalam pemanfaatan limbah
benang, pada umumnya pemanfaat limbah benang di Sentra Rajut Binong Jati hanya menggunakan
limbah benang menjadi sebuah isian pada jok motor, lap kaki dan isian pada boneka;

Untuk dapat mengolah limbah benang, sebelumnya dilakukan metode pengumpulan data lapangan
yang meliputi :

1. Observasi
Dilakukannya pengamatan secara langsung pada sentra rajut Binong Jati. Bertujuan untuk
melihat secara langsung jenis dan ketersediaan limbah benang yang ada. Penulis melakukan
Observasi pada salah satu tempat yang bernama Kampoeng Radjoet;

2. Wawancara
Dilakukannya wawancara dengan Bapak Eka Rahmat Jaya, diajukannya beberapa pertanyaan
mengenai sejarah, jenis limbah dan ketersediaan limbah yang ada secara detail pada sentra rajut
Binong Jati;

3. Eksperimen
Dilakukannya dua eksperimen tehadap limbah benang meliputi : Eksperimen pada material dan
eksperimen pada teknik. Tahapan petama dilakukannya eksperimen material yaitu untuk mengetahui
menggunakan metode apa yang cocok dengan karekteristik material tersebut. Eksperimen pada
teknik yaitu dilakukannya percobaan terhadap material menggunakan Teknik crochet yang meliputi
teknik tusuk dasar crochet;

4. Studi Literatur
Dilakukannya pengumpulan data untuk mendukung masalah meliputi artikel, jurnal
dan media online.

16
E. HUBUNGAN HIASAN RAJUT DENGAN MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN
KREATIVITAS
Karna dengan kita mempelajari pembuatan hiasan Rajut, kita dapat meningkatkan pengetahuan
serta wawasan kita, yaitu dengan mempelajari bagaimana cara pembuatannya dan bahan serta alat
yang digunakan untuk pembuatan kerajinan Rajut. Tidak hanya itu, dengan mempelajari pembuatan
kerajinan hiasan rajut kita juga dapat meningkatkan kreativitas dengan membuat berbagai kreasi
unik yang berpotensi dapat digunakan dan diperjual belikan kepada masyarakat luas. Kita juga dapat
mengembangkan ide ide untuk menambah kreativitas yang kita pelajari di pembuatan Rajut tersebut.

17
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hiasan rajut adalah hiasan hasil rajutan dengan menggunakan berbagai
bahan tertentu yang kini semakin banyak diminati masyarakat. Dan juga suatu kreativitas
kerajinan tangan dapat di jadikan peluang usaha yang baru yang bisa mendatangkan
keuntungan ekonomis. Dengan kualitas bahan, kreativitas dan nilai seni yang menjadi
kebanggaan diharapkan akan lestari dan meningkat sesuai dengan perkembangan mode
yang diharapkan ke depannya dapat dikenal dan disukai oleh masyarakat banyak.
Dengan minat, bakat, peluang dan kerja keras saya berharap keberuntungan kerajinan
akan ramai dan gemilang di pasaran. Kualitas bahan, kreativitas dan nilai seni. yang
menjadi kebanggaan diharapkan akan lestari dan meningkat sesuai dengan
perkembangan mode yang diharapkan ke depannya dapat dikenal dan disukai oleh
masyarakat banyak.

B. SARAN
Berdasarkan penulisan pada bab sebelumnya, kami menyarankan untuk kelompok kami
guna mengembangkan usaha kecil yang dibuat untuk :

1. Lingkungan Internal pada kelompok kamidinilai cukup mendukung dan masih perlu
ditingkatkan agar lebih baik lagi
dimana aspek pasar dan pemasaran masuk dalam kategori kurang mendukung, tetapi
aspek sumber daya manusia, aspek keuangan dan aspek teknis produksi dan operasi
sudah cukup mendukung dan perlu ditingkatkan agar menjadi lebih baik lagi. untuk
kedepannya bisa berkerja sama lebih baik lagi agar usaha kecil yang awalnya hanya
untuk tugas projek, bisa dikembangkan menjadi usaha milik bersama.

2. Lingkungan Eksternal pada kelompok kami


dinilai masih kurang mendukung dan perlu ditingkatkan agar menjadi lebih baik lagi.

18
untuk kedepannya bisa berkerja sama lebih baik lagi agar usaha kecil yang awalnya
hanya untuk tugas projek, bisa dikembangkan menjadi usaha milik bersama.

2. Lingkungan Eksternal pada kelompok kami


dinilai masih kurang mendukung dan perlu ditingkatkan agar menjadi lebih baik lagi
dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Maka untuk menghadapi
ketidakpastian lingkungan eksternal yang terjadi, diperlukan kemampuan dari para
pengrajin siswa untuk menghadapi hal tersebut seperti menekan biaya produksi dalam
usahanya, mampu menciptakan produk baru dengan tujuan untuk memenangkan
persaingan pasar, meminta bimbingan dan pelatihan dari lembaga terkait agar dapat
menambah wawasan dan keterampilan para pengrajin.

3. Kinerja usaha pada kelompok kami dinilai


sudah cukup tinggi, terlihat pada usaha kerjasama antar anggota kelompok yang
mempunyai keinginan agar mufakat yang diinginkan cepat tercapai. sifat kerja keras
yang dimiliki masing masing anggota kelompok kamu sudah cukup baik, namun evaluasi
yang harus dilaksanakan yaitu para pengrajin siswa
harus dapat menekan biaya produksi dan diperlukan keahlian serta
keterampilan dari para pengrajin siswa dalam membuat produk rajutan,
seperti mengaplikasikan pembuatan produk rajutan dari benang wol dan
kain lainnya agar terlihat lebih menarik dan bagus sehingga dapat bersaing dengan
produk rajut lainnya.

19
DAFTAR PUSAKA

https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=178909

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Merajut

https://openlibrarypublications.telkomuniversity.ac.id/index.php/artdesign/article/download/12506
/13344

https://bobo.grid.id/amp/08680045/serba-serbi-seni-merajut?page=2

20

Anda mungkin juga menyukai