Anda di halaman 1dari 24

PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI KOLASE PADA ANAK

DIDIK KELOMPOK KB DI PAUD TIARA PASAR BARU

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah “Metodologi Penelitian”

Dosen : Cahyat kumolo, M.Pd.

Oleh,

NAMA           : Aisyah katma


NPM               : 20158400094
KELAS          : B

PROGRAM STUDI PAUD FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA TAHUN AKADEMIK  2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Taufik dan Hidayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini yang
berjudul ““Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini melalui Kolase pada Anak Didik
Kelompok KB, PAUD TIARA PASAR BARU, Semester I, Tahun Pelajaran
2017/2018 ” Semoga penelitian ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi kita semua dalam mencari ilmu pengetahuan.
Dalam penyusunan proposal penelitian ini penulis menyadari bahwa tidak lepas
dari bimbingan, bantuan, dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan jazakumullahkhoironkatsira dan terimakasih yang setulus-tulusnya
kepada:
1.    Bapak Iswadi, M.Pd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Metodologi Penelitian, dan
2.    Rekan-rekan seperjuangan PG PAUD Kelas KB
3.    Ibu kepala Sekolah dan para Dewan Guru PAUD TIARA  yang telah memberi
kemudahan dan motivasi kepada penulis dalam upaya penyelesaian penelitian ini. dan
juga kepada
4.    Semua pihak yang telah mendoakan, memotivasi, dan membantu
hingga penulisan penelitian ini sselesai.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan penelitian ini tidak luput
dari kesalahan. Namun, penulis berharap keterbatasan ini tidak mengurangi maksud
yang ingin penulis sampaikan dalam penelitian. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
sifatnya membangun dari para pembaca, sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
penelitian ini.
Demikian penelitian ini penulis susun, guna menyelesaikan tugas metodologi
penelitian . Semoga penelitian ini dapat member manfaat terhadap kreativitas anak usia
dini di Indonesia. Semoga Allah selalu meridhoi. Amin
Jakarta,    Oktober 2017
    Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................
B. Identifikasi Masalah..............................................................................................
C. Pembatasan Masalah...........................................................................................
D. Perumusan Masalah.............................................................................................
E. Manfaat Penelitian................................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................ii


BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 4
B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 7
C. Pembatasan Masalah ........................................................................ 7
D. Perumusan Masalah .......................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ............................................................................ 8
BAB II : KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Kajian Pustaka
a.    Pengertian kreativitas ................................................................ 10
b.    Pengertian Kolase ..................................................................... 11
c.    Bahan dan Peralatan Kolase untuk PAUD..................................12
d.    Langkah – Langkah Pembelajaran Kolase di PAUD ...................13
B. Kerangka Berpikir ........................................................................... 15
C. Hipotesis Tindakan .........................................................................18
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian .......................................................................... 19
B. Setting Penelitian .......................................................................... 19
     1. Tempat Penelitian ……………………………………………………… 19
     2. Waktu Penelitian……………………………………………………………20
C. Metode Penelitian .............................................................................20
D. Langkah – Langkah Penelitian .........................................................21
E. Sumber Data .................................................................................... 24
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 24
G. Teknik Analisa Data .............................................................................. 26
     1. Reduksi Data ………………………………………………………………. 26
     2. Deskripsi Data ……………………………………………………………... 27
     3. Verifikasi Data …………………………………………………………….. 28
H. Keabsahan Data ............................................................................. 29
I. Kriteria Keberhasilan Penelitian……………………………………………..29
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………31
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan anak usia dini adalah suatu proses pembinaan tumbuh kembang
anak usia lahir hingga enam tahun secara menyeluruh yang mencakup aspek fisik dan
nonfisik dengan memberikan rangsangan bagi perkembangan jasmani, rohani (moral
dan spiritual), motorik, akal pikiran, emosional dan sosial yang tepat agar anak tumbuh
dan berkembang secara optimal (Mansur, 2007 : 88). Undang-undang RI No. 20 Tahun
2003 tentang sistem pendidikan nasional bab 1 ayat 14, menyatakan Pendidikan Anak
Usia Dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut (Danar Santi,
2009 : 7).
Anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan
dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai lompatan perkembangan
karena itu usia dini dikatakan sebagai golden age (usia emas) yaitu usia yang berharga
dibanding usia selanjutnya. Usia tersebut merupakan fase kehidupan yang unik dengan
karakteristik khas, baik secara fisik, psikis, sosial dan moral.
Pendidikan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dilaksanakan dengan prinsip
“Bermain sambil belajar , atau Belajar seraya bermain”. Sesuai dengan perkembangan,
oleh sebab itu diharapkan seorang pendidik yang kreatif dan inovatif agar anak bisa
merasa senang, tenang, aman dan nyaman selama dalam proses belajar mengajar.
Ada beberapa anak yang tidak mau untuk melakukan kegiatan motorik halus
ada juga yang menangis sehingga hasil belajar anak kurang optimal, dan hasil belajar
yang dicapai kurang memenuhi target. Dari 5 orang anak yang terdiri dari 4 putra dan 1
putri yang dapat melakukan kegiatan melipat yang masih perlu di bantu. Ketika guru
sedang menerangkan langkah untuk merobek kertas, anak ditanya apakah sudah bisa
atau belum, hampir semua anak menjawab sudah. Tetapi ketika diminta mengerjakan
ternyata masih banyak yang mengalami kesulitan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis melakukan penelitian
tentang “Peningkatan Kreativitas Anak Usia Dini melalui Kolase Dengan
menggunakan kertas warna-warni pada Anak Didik Paud Baitul Mu’min.
Berdasarkan kegiatan upaya meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui
kegiatan kolase ditemukan berbagai masalah sebagai berikut :
a.    Hasil belajar anak yang belum sesuai dengan harapan
b.    Ketidak sukaan anak dalam mengerjakan kegiatan motorik halus khususnya Kolase
c.    Perilaku anak dalam upaya merobek kertas dan cara menggunakan lem

C.    Pembatasan masalah
Berdasarkan pada identifikasi masalah, penelitian ini dibatasi pada masalah point a
dan c, yaitu :
a.    Hasil belajar anak yang belum sesuai dengan harapan
b.    Proses pembelajaran yang belum optimal

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka
pada penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
Apakah Kolase dapat meningkatkan kreativitas anak didik pada kelompok KB, PAUD
TIARA PASAR BARU, Semester I, Tahun Pelajaran 2017/2018 ?

E.     Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a.    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bantuan bagi dunia pendidikan pada
umumnya dan pendidikan PAUD pada khususnya.
b.    Penelitian ini dapat menambah wacana tentang kemampuan motorik halus pada
kegiatan kolase
c.    Penelitian ini sebagai dasar dalam kegiatan kolase untuk mengembangkan fisik motorik
halus anak.
2.  Manfaat praktis
a.     Bagi anak
Melalui kegiatan melipat diharapkan anak-anak senang dan tertarik serta tumbuh
minatnya untuk melakukan kegiatan ini sehingga dapat meningkatkan kemampuan
motorik halusnya.
b.     Bagi guru
Untuk meningkatkan kreativitasnya dalam memberikan kegiatan pembelajaran yang
sesuai dengan tingkat perkembangan anak, dalam meningkatkan motorik halus
c.      Bagi orang tua
Agar dapat memberi wawasan kepada orang tua dalam memfasilitasi anak untuk
menumbuhkan minat belajar baik dirumah maupun disekolah dalam meningkatkan
kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan kolase.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Kreativitas
Pengertian Kreativitas mengandung beragam definisi didalamnya. Lawrence
dalam Suratno (2003: 24) menyatakan kreativitas merupakan ide atau pikiran manusia
yang bersifat inovatif, berdaya guna dan dapat dimengerti. Elliot dalam Suratno (1975:
24) menyatakan kreativitas adalah proses memecahkan masalah dan membuat ide.
Drevdahl dalam Dian Pramesti (2007: 25) menjelaskan kreativitas merupakan
kemampuan seseorang menghasilkan gagasan baru berupa kegiatan atau sintesis
pemikiran yang mempunyai maksud dan tujuan yang ditentukan, bukan fantasi semata.
Sementara itu Chaplin (1989) dalam Rahmawati (2005: 15) mengutarakan bahwa
kreativitas adalah kemampuan menghasilkan bentuk baru dalam seni, atau dalam
persenian, atau dalam memecahkan masalah-masalah dengan metode-metode baru.
Dari paparan tersebut penulis menyimpulkan kreativitas adalah kemampuan untuk
menghasilkan gagasan baru, memecahkan masalah dan ide yang mempunyai maksud
dan tujuan yang di tentukan. Sedangkan kreatif merupakan suatu sifat yang dimiliki oleh
seseorang yang mempunyai kreativitas.
Krativitas hanya dimiliki oleh orang yang kreatif. Hal ini dikarenakan hanya
orang yang kreatiflah yang mempunyai ide gagasan yang kreatif dan original. Orang
akan menjadi kreatif apabila distimulasi sejak dini sehingga menjadi anak yang
kreatif. Anak dikatakan kreatif apabila mampu menghasilkan produk secara kreatif serta
tidak tergantung dengan orang lain.
2. Tinjauan Kolase
a. Pengertian Kolase
Kolase berasal dari Bahasa Perancis (collage) yang berarti merekat. Kolase
adalah aplikasi yang dibuat dengan menggabungkan teknik melukis (lukisan tangan)
dengan menempelkan bahan-bahan tertentu (Sumanto, 2005: 93). Menurut Hajar
Pamadhi dan Evan Sukardi (2010: 5.4) kolase merupakan karya seni rupa dua dimensi
yang menggunakan bahan yang bermacam-macam selama bahan dasar tersebut dapat
dipadukan dengan bahan dasar lain yang akhirnya dapat menyatu menjadi karya yang
utuh dan dapat mewakili ungkapan perasaan estetis orang yang membuatnya. Siswa
TK latihan membuat kolase bisa menggunakan bahan sobekan kertas, sobekan
majalah, koran, ketas lipat dan bahan bahan yang ada dilingkungan sekitar. Ini adalah
alasan untuk para guru untuk tidak membuang barang bekas disekitar mereka. Barang-
barang bekas dapat digunakan untuk media anak didik untuk mengembangkan
kreativitasnya.
Berkarya kreatif sebagai upaya pengembangan kemampuan dasar bagi anak TK
berkarya melalui melalui kegiatan kolase dengan mengenali sifat bahan/alat tersebut
dapat melatih keterampilan kreatif anak dalam berekspresi membuat bentuk karya
kolase secara bebas. Kegiatan kolase dalam penelitian ini adalah kegiatan berolah seni
rupa yang menggabungkan teknik melukis (lukisan tangan) dengan keterampilan
menyusun dan merekatkan bahan-bahan pada kertas gambar/bidang dasaran yang
digunakan, sampai dihasilkan tatanan yang unik, menarik dan berbeda menggunakan
bahan kertas, bahan alam dan bahan buatan.

3. Bahan dan Peralatan Kolase untuk Pembelajaran di TK


Bahan yang digunakan dalam pembuatan kolase di TK  tentu akan berbeda
dengan bahan pembuatan kolase pada umumnya. Tetapi dalam prinsip pembuatannya
dan prinsip kerjanya, baik untuk kolase pada TK maupun pada umumnya adalah sama.
Menurut Sumanto (2005: 94) bahan pembuatan kolase di TK dengan menggunakan
bahan sobekan/potongan kertas koran, kertas majalah, kalender kertas lipat kertas
berwarna atau bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekitar. Hajar Pamadhi dan
Evan Sukardi (2010: 5.39) menambahkan bahan pembuatan kolase yaitu kertas, kain,
gabus, lem, daun kering, sedotan, gelas bekas aqua, potongan kayu dadu, benang, biji-
bijian, sendok plastik, karet, benang, manik-manik, atau masih banyak media lain. Dari
kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bahan-bahan yang dapat digunakan
dalam pembuatan
kolase untuk anak PAUD adalah berupa bahan alam, bahan buatan dan bahan kertas.
Berdasarkan uraian dari kedua pendapat di atas untuk memfokuskan bahan
yang aman dan menarik serta mudah didapatkan dalam pembuatan kolase untuk anak
di TK menggunakan alat bidang dasaran berupa kertas hvs, kertas gambar, lem kayu,
lem kertas, gunting dan pensil.
4. Langkah-Langkah Pembelajaran Kolase di TK
Menurut Sumanto (2005: 96) langkah langkah guru dalam mengajarkan
pembuatan karya kolase di TK adalah :
1. Guru menyiapkan kertas gambar/karton sesuai ukuran yang diinginkan,
menyiapkan bahan yang akan ditempelkan, lem dan peralatan lainnya.
2. Guru memandu langkah kerja membuat kolase dimulai dari, menyiapkan
bahan yang akan ditempelkan, memberi lem pada bahan yang akan
ditempelkan dan cara menempelkan bahan yang telah diberi lem sampai
menjadi kolase.
3. Guru diharapkan juga mengingatkan pada anak agar dapat melakukannya
dengan tertib dan setelah selesai merapikan/membersihkan tempat belajarnya.

Dalam penelitian ini langkah yang dilakukan guru dalam kegiatan kolase adalah:
1. Guru menyiapkan alat untuk membuat kolase seperti kertas untuk bidang
dasaran, gunting dan lem, serta bahan yang akan digunakan pada hari
tersebut. Guru menjelaskan kepada anak-anak tentang alat dan bahan yang
akan digunakan untuk membuat kolase
2. Guru membagi anak dalam kelompok kecil yang dalam satu kelompok
berisi 2-3 anak. Guru membagikan alat dan bahan kepada anak-anak serta
memberi pengarahan untuk melakukan kegiatan dengan tertib dan tidak
berebut.
3. Guru merangsang kreativitas anak dengan melakukan tanya jawab
tentang hasil karya yang pernah anak lihat berkaitan dengan kolase sehingga
anak mempunyai gambaran atau konsep tertentu dan mampu
mengembangkan ide-idenya untuk diwujudkan dalam bentuk hasil karya.
4. Guru memberi kesempatan anak untuk membuat kolase dengan alat dan
bahan yang disediakan sesuai dengan ide atau gagasan yang dimiliki.
Kegiatan yang dilakukan adalah anak diminta untuk menggambar dan
menempel bahan-bahan yang tersedia sesuai dengan kreativitas masing-
masing anak.
5. Selama kegiatan berlangsung guru sebagai peneliti dan kolaborator
berkeliling mengamati kerja anak. Apakah anak mampu membuat, mencipta
karya sendiri atau meniru temannya. Guru juga memberi pengertian bahwa
hasil karya asli adalah hasil karya yang terbaik daripada hasil karya
mencontoh. Selain itu guru juga memberi motivasi kepada anak agar mampu
membuat hasil karya sesuai keinginannya. Serta mendampingi dan memberi
semangat dan memotivasi anak sampai bisa menciptakan karya yang sesuai
dengan imajinasinya. Guru mewawancarai hasil karya anak yang dibuat.
6. Guru menghargai ide anak dengan memberikan penguatan dan reward ,
berupa acungan jempol, tanda bintang dan sebagainya kepada anak saat
kegiatn berlangsung sehingga anak lebih termotivasi.

B. Kerangka Berpikir Tindakan
Masa usia dini disebut dengan usia emas (golden ages) yang memliki arti bahwa
anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat pada masa tersebut.
Oleh sebab itu diperlukan stimulasi yang tepat agar aspek-aspek perkembangan anak
usia dini berkembang dengan maksimal. Kreativitas merupakan hal yang penting dalam
masa perkembangan anak usia dini. Anak akan memperoleh kesempatan sepenuhnya
untuk memenuhi kebutuhan berekspresi menurut caranya sendiri yang dituangkan
dalam hasil karya anak.
Perkembangan kreativitas anak kelompok KB di PAUD TIARA, belum
berkembang dengan optimal. Hurlock (1978: 3) menyatakan bahwa kreativitas adalah
proses mental yang unik, suatu proses yang semata-mata dilakukan untuk
menghasilkan sesuatu yang baru berbeda dan orisinil. Kegiatan kolase membantu anak
mengembangkan kreativitasnya baik dari aspek kelancaran, kelenturan, keaslian dan
elaborasi. Dari aspek kelancaran, kegiatan kolase memberikan kebebasan anak untuk
membuat bentuk sesuai dengan keinginan. Anak bebas untuk memilih dan
menggunakan bahan yang dapat membantu mengembangkan aspek kreativitas.anak
dapat mengkombinasikan berbagai bahan yang sudah disediakan oleh guru dengan
bervariasi. Anak dapat menggunakan alat untuk membuat kolase sesuai dengan
kebutuhan serta dapat mengkomunikasikan hasil karyanya kepada guru dan teman di
kelasnya pada saat anak melakukan kegiatan kolase, baik dari bahan yang dipilih
dengan berbagai macam variasi warna, bentuk dan ukuran serta perasaan anak selama
membuat kolase. Selain itu, dalam kegiatan kolase anak diberi kebebasan membuat
sesuai dengan imajinasinya yang dapat mengembangkan aspek keaslian dan
kelenturan. Anak juga bebas berkreasi dalam mengkombinasikan bahan dan warna
sesuai dengan keinginan sehingga menghasilkan hasil karya yang berbeda dengan
yang lainnya serta bebas menggunakan alat yang disediakan sesuai dengan kebutuhan
masing-masing.
Kreativitas yang merupakan hasil dari pemikirannya sendiri yang berbeda
dengan anak lain dan merupakan keunikan yang khas dari masing-masing anak.
Melalui kegiatan kolase anak memperoleh kebebasan dalam memilih dan
menggunakan bahan sesuai dengan keinginanya, kebebasan menggunting, menyobek,
memotong dan menggulung bahan sesuai dengan kebutuhannya, baik pemilihan bahan
dan warna yang cocok, serta mengembangkan idenya melalui hasil karya untuk
mengembangkan aspek elaborasinya.
Kolase adalah aplikasi yang dibuat dengan menggabungkan teknik melukis
(lukisan tangan) dengan menempelkan bahan-bahan tertentu (Sumanto, 2005: 93)
Kolase untuk anak TK adalah kegiatan berolah seni rupa yang menggabungkan teknik
melukis (lukisan tangan) dengan keterampilan menyusun dan merekatkan bahan-bahan
pada kertas gambar/bidang dasaran yang digunakan, sampai dihasilkan tatanan yang
unik, menarik dan berbeda menggunakan bahan kertas, bahan alam dan bahan buatan.
Proses pembelajaran melalui kegiatan kolase dapat meningkatkan kreativitas karena
pada kegiatan kolase anak dapat berkreasi sesuai dengan kreativitas anak masing-
masing dan merupakan kegiatan menarik bagi anak. Anak dapat menempel menyusun
dan merekatkan bahan-bahan yang tersedia sesuai dengan kreativitas masing-masing.
Melalui kegiatan kolase membantu kemampuan berbahasa anak, anak terlatih unuk
menjelaskan atau bercerita tentang hasil karyanya kepada guru. Anak lebih mudah
belajar tentang sesuatu bila melalui kegiatan yang menyenangkan seperti kolase. Pada
saat kegiatan kolase sama halnya anak sedang bermain, sehingga dalam proses
pembelajarannya berlangsung dengan menyenangkan dan dapat meningkatkan
kreativitas anak.
Dengan demikian, kegiatan kolase dapat membantu meningkatkan kreativitas
anak. Melalui kegiatan kolase, anak-anak merasa lebih tertarik untuk menciptakan hasil
karya dengan berbagai bentuk yang diciptakan sesuai dengan imajinasinya sehingga
kreativitas anak dapat meningkat dan berkembang sesuai harapan.

C. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah dugaan sementara yang dianggap dapat dijadikan jawaban
dari suatu permasalahan yang timbul. Hipotesis merupakan kesimpulan yang nilai
kebenarannya masih diuji, melihat permasalahan dan teori yang telah dikemukakan di
atas dapat penulis rumuskan hipotesis yaitu, Seni Kolase dapat meningkatkan
kreativitas pada anak didik kelompok KB, PAUD TIARA, semester I, tahun Pelajaran
2017/2018.
BAB  III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tindakan kelas  melalui kegiatan kolase yaitu :
Diharapkan agar anak mampu membuat lukisan  dengan teknik menempel  berbagai
macam unsur atau bahan ke dalam satu frame dalam komposisi warna dan penataan
unsur yang menarik  sehingga tercipta suatu karya seni yang serasi dan indah.

Diharapkan kreativitas kolase  dapat meningkatkan keterampilan anak dan


mengembangkan daya imajinasinya agar  anak mampu berfikir kreatif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PAUD TIARA PASAR BARU jl. Pintu air III RT.13/02
KEL. Pasar Baru Kec Sawah Besar JAKARTA PUSAT. PAUD TIARA merupakan
tempat yang digunakan oleh peneliti dalam beraktivitas sehari-hari sebagai tenaga
pengajar. Hal yang berdasarkan pada pertimbangan ini adalah:
1. Penelitian ini dilakukan di dalam kelas oleh guru sebagai peneliti.

2. Penelitian tindakan kelas akan lebih efektif jika dilakukan di sekolah


sendiri.

3. Penelitian bermanfaat untuk peneliti terutama dalam meningkatkan


kualitas pendidikan di lingkungan sendiri.
4. Peserta didik lebih mudah terkondisikan.

2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semeter I tahun ajaran 2017-2018, dengan waktu
efektif selama tiga bulan, dimulai dari bulan Oktober-Desember 2017.

C. Metode Penelitian
Penelitian  tindakan  (Action research)  yang  digunakan  pada penelitian
ini adalah  penelitian  tindakan  kolaboratif  (Collaborative action Research).
Peneliti beserta  teman  sejawat dan kepala sekolah  bersama-sama  berdiskusi untuk
dapat memecahkan  masalah  tentang kreativitas anak di sekolah. Berawal dari
dirasakan adanya masalah, kemudian peneliti bersama kolaborator mengidentifikasi
masalah.

Dosen membantu peneliti dengan berperan sebagai pemantul gagasan


(sounding board) yaitu dengan cara menggunakan pertanyaan-pertanyaan pelacakan
tanpa bersifat mengarahkan. Tahap selanjutnya adalah menetapkan fokus penelitian,
menganalisis masalah, merumuskan masalah, kemudian  membuat perencanaan awal
dan menyusun langkah-langkah penelitian.

D. Langkah – Langkah Penelitian


Sesuai  dengan  model  yang  digunakan,  penelitian  tindakan  ini
melalui tahapan-tahapan yang dikenal dengan siklus, yaitu tahap perencanaan
(planning), tahap pelaksanaan (acting), tahap pengamatan (observing), dan tahap
refleksi (reflecting).
Siklus 1:
a.    Tahapan perencanaan pada siklus satu diawali dengan melakukan langkah-langkah
pembelajaran dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
yang dipersiapkan sebelum kegiatan berlangsung. Pada siklus satu dilaksanakan dua
kali pertemuan dalam satu minggu.
b.    Tahapan pelaksanaan dalam siklus satu dilaksanakan proses belajar mengajar dengan
kegiatan keterampilan kolase. Guru memberikan contoh kepada anak.
c.    Tahapan observasi pada siklus satu dilaksanakan dengam menggunakan lembar
observasi.
d.    Tahapan refleksi pada siklus satu merupakan kegiatan untuk mengemukakan apa yang
sudah dilakukan. Kegiatan mengevaluasi, analisis, penjelasan, penyimpulan, dan
identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklus selanjutnya. Pada siklus satu anak
masih belum menyelesaikan tugas latihan yang dicontohkan guru
Siklus 2 :
a. Tahapan perencanaan pada siklus dua diawali dengan langkah-
langkah pembelajaran dengan membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Harian (RPPH) yang dipersiapkan sebelum kegiatan
pembelajaran berlangsung. Pada siklus dua dilaksanakan tiga kali
pertemuan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian dan
menyiapkan sarana pendukung.
b. Tahap pelaksanaan pada siklus dua dilaksanakan proses belajar
mengajar dengan aspek kegiatan kolase. Guru menunjukkan peragaan
dan mencontohkan cara merobek kertas agar anak lebih semangat
mengikuti kegiatan keterampilan kolase. Dalam pelaksanaan penelitian
dibantu satu orang guru dan satu orang kepala sekolah.
c. Tahap observasi pada siklus dua dilaksanakan dengan
menggunakan lembar observasi, Tanya jawab kepada anak tentang
keterampilan kolase.
d. Tahapan refleksi pada siklus dua merupakan kegiatan
mengevaluasi, anlisis, penjelasan, penyimpulan. Perhatian anak
tercurah pada pekerjaan keterampilan melipat, anak dapat mengikuti
dan bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Siklus 3 :
a.    Perencanaan, pada siklus tiga merupakan pendalaman materi yang telah diberikan
pada tindakan siklus 1 dan 2, pada siklus ini berisi tentang penggambaran masalah
yang terjadi pada siklus 2, yang akan diatasi umtuk dituangkan dalam bentuk Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
b.    Pelaksanaan, siklus 3 difokuskan pada aspek ekspresi anak pada kesesuaian
kegiatan kolase. Tindakan siklus 3 merupakan hasil akhir dari proses pembelajaran
pada siklus 1 dan 2.
c.    Pengamatan, peneliti melakukan pengamatn dan mencatat semua hal yang diperlukan
dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Untuk mengetahui berhasil
tidaknya dalam suatu proses belajar mengajar dilakukan tes praktek. Tes praktek
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan anak dalam hal menguasai
cara melakukan kolase dengan baik.
d.    Refleksi, peneliti dan pengamat mendiskusikan hasil dari pembelajaran yang telah
dilakukan, selama proses pembelajaran penelitian telah berjalan sesuai yang
diharapkan, maka peneliti dan pengamat merasa sudah cukup untuk melakukan
penelitian karena sudah memenuhi target yang diharapkan.

E. Sumber Data

Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber yang meliputi:

1.    Informan atau nara sumber, yaitu anak didik kelompok Bermain PAUD TIARA.
2.    Tempat dan peristiwa atau kejadian berlangsungnya pembelajaran dengan Kolase
di PAUD TIARA
3.    Dokumen atau arsip, yang antara lain berupa satuan bidang pengembangan, pedoman
observasi, dan hasil penilaian anak.

F.  Teknik Pengumpulan Data


Metode penelitian data pada penelitian ini sebagai berikut :
1.      Wawancara
Wawancara merupakan rechecking atau pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang diperoleh sebelumnya. Agar wawancara terarah pada pokok
pembicaraan, maka di susun pedoman wawancara dengan menulis pokok-pokok
pertanyaan yang akan diajukan secara singkat dan jelas. Serta disediakan juga tempat
untuk mencatat jawaban yang diberikan anak sehingga kalau responden menjawab
pertanyaan yang diajukan dapat langsung ditulis pada tempat yang jawabnnya sudah
disediakan.

2.      Observasi
Observasi merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara mengamati kejadian yang
sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan
diteliti dan diamati.

3.      Dokumentasi
Dokumentasi adalah sejumlah pesan, fakta, data tersimpan dalam bahan yang
berbentuk dokumentasi-dokumentasi merupakan pengumpulan data mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan variable yang berupa lembar kerja anak, hasil karya anak,
RPPH, silabus, foto, lembar penilaian. Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data
dari hasil observasi dan wawancara sehingga untuk menambah kevalitan data. Jenis
dokumentasi yang diambil data anak, tabel pengamatan lapangan.
4.      Catatan lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk mencatat temuan selama pembelajaran yang
diperoleh peneliti tidak teramati dalam lembar observasi, bentuk temuan ini berupa
aktivitas anak dan permasalahan yang dihadapi selama pembelajaran.

G. Teknik Analisis Data


Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis
interaktif melalui pendekatan kuantitatif yaitu dengan perhitungan distribusi frekuensi.
Aktivitas analisis data ini dilakukkan secara terus menerus sampai tuntas, sehungga
datanya jelas. Aktivitas dalam analisis data dilakukan melalui empat tahap yaitu
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data (display data), verifikasi dan penarikan
kesimpulan.
1. Reduksi data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat
secara secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, makin lama peneliti
kelapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu
segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan membuang
yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang jelas, dan mempermudah untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisi deskriptif kuantitatif.
Deskripsi kuantitatif yaitu memaparkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu hasil dari
pengamatan keterampilan kolase. Penghitungan data kuantitatif  adalah dengan
menghitung hasil akhir peningkatan keterampilan melipat pada anak pada setiap siklus.
Data tersebut diperoleh dari lembar observasi yang telah disusun sebelumnya. Dengan
demikian, dapat diketahui persentase keterampilan melipat pada anak. Data yang akan
dianalisis berupa data dari lembar observasi pada saat kegiatan kolase berlangsung.

2.  Deskripsi data
Setelah data direduksi, maka selanjutnya adalah mendiskripsikan data, dalam
penelitian kuantitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk table atau grafik.
Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola
hubungan, sehingga akan semakin udah untuk dipahami.
Data keterampilan kolase yang diperoleh akan dianalisa dengan menggunakan
statistik deskriptif sederhana. Menurut Anas sudjiono (1986: 43) dapat dianalisa dengan
rumusan sebagai berikut :
Keterangan : P =  F x 100%
                                 N
                     P = Angka persentase

                     F = Frekuensi yang sedang dicari persentase

                     N = Jumlah responden anak


Hasil yang diperoleh dalam penghitungan kuantitatif kemudian dideskripsikan secara
naratif.

3.      Verifikasi data
Langkah ke tiga dalam analisis data yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila
tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang menduung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung
oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian
ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal.

H.  Keabsahan Data
Validasi data menggunakan teknik triangulasi  merupakan teknik yang digunakan
dalam penelitian ini untuk mengembangkan validitas data, agar data yang dikumpulkan
dan dicatat dapat dijamin pemantapan dan kebenarannya.dengan teknik triangulasi
dapat memanfaatkan peneliti untuk pengecekan kembali derajat kepercayaan data.
Adapun yang merupakan teknik triangulasi yang dapat digunakan adalah sebagai
berikut:
a.    Memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi yang diperoleh selama
observasi dengan cara mengkonfirmasikan dengan guru, praktisi, mitra peneliti, dan
anak didik melalui tanya jawab di akhir tindakan.
b.    Memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti secara kolabortif
c.    Mengecek kebenaran prosedur dan metode yang dipakai peneliti serta kesimpulan yang
diambil oleh peneliti dengan cara mendiskusikannya bersama guru dan pembimbing.
d.    Diskusi dengan guru kelas

I.              Kriteria Keberhasilan Tindakan


Indikator untuk mengukur prestasi dan keberhasilan belajar anak adalah sejauh
mana kreativitas anak usia dini melalui kegiatan kolase. Indikator keberhasilan dalam
penelitian tindakan kelas ini adalah apabila kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan
dinyatakan berhasil apabila terjadi perubahan yaitu, berupa peningkatan kemampuan
yang diperoleh anak. Perubahan anak didik dalam melipat origami menjadi sebuah
bentuk yang diajarkan oleh guru. Kemampuan anak dalam motorik halus meningkat
melalui metode kolase dengan media kertas origami. Peningnkatan kemampuan dapat
dilihat dari peningkatan rata-rata persentase setiap aspek kemampuan yang
dikembangnkan yaitu apabila 80 % dari jumlah anak memperlihatkan indikator dalam
persentase yang baik.

DAFTAR PUSTAKA
Arif, S. Sadiman. 2003. Media Pendidikan (Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya).
Jakarta: CV Rajawali
Azhar, Arsyad. 2006. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Drs. Mudyaharjo, Redja. 1992. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud
Munandar, S.C Utami. 1999. Kreativitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan
Bakat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Prastiti, Wiwien Dinar. 2008. Psikologi Anak Usia Dini. Surakarta: PT Macanan Jaya Cemerlang
Seefedlt, Carol dan Barbara A. Wasik. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini, Menyiapkan Anak Usia Tiga,
Empat, dan Lima Tahun Masuk Sekolah. Jakarta: Indeks124
Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. 2008. Media Pembelajaran. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia
Sujiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT Indeks
Suyanto, Slamet. 2005. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat
Drs. MS. Sumantri 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini.
Jakarta: Depdiknas,Dirjen Dikti.
Metode Kolase untuk Anak Usia Dini
https://leoniya.wordpress.com/.../yuuk-mengenal-kolase-mozaik-dan-montase-pada-
paud

Diposting oleh Unknown di 07.39 
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

1 komentar:
1.

Unknown20 Oktober 2020 20.51

terima kasih proposal ini sangat membantu sebagai panduan saya dalam
menyusun proposal PTK.
Balas

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda


Langganan: Posting Komentar (Atom)
pengunjung
hits counter

Profil
Unknown
Lihat profil lengkapku

Arsip
 ▼  2018 (21)
o ▼  Januari (21)
 PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI CE...
 PEMANFAATAN PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK KEGIATAN P...
 DAMPAK PENGGUNAN GADGET PADA ANAK USIA DINI (Etnog...
 PERAN ORANG TUA DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN AN...
 Upaya Menigkatkan Kemampuan Membilang Melalui Berm...
 Analisis tingkat pendidikan dan pola asuh orang tu...
 UPAYA MENINGKATKAN BERHITUNG PERMULAAN MENGGUNAKAN...
 Gambaran perilaku sosial anak usia 4-5 tahun (Etno...
 PENINGKATAN KREATIVITAS BERBAHASA LISAN MELALUI PE...
 PENGENALAN PEMBELAJARAN SAINS PADA AUD MELALUI EK...
 PERANAN PENDIDK DALAMPEMBENTUKAN MORAL ANAK USIA D...
 PENGARUH KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR...
 UPAYA MENGUBAH PARADIGMA ORANGTUA MURID TERHADAP P...
 PERAN PENDIDIK DALAM MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DI...
 Menstimulasi Motorik Halus Anak Usia Dini Melalui ...
 PENERAPAN BERMAIN KANCING UNTUK MENINGKATKAN KEMA...
 PENDIDIKAN MORAL MELALUI BUDAYA PEMBIASAAN DALAM ...
 PENINGKATAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI KOL...
 PERMAINAN ALAT MUSIK ANGKLUNG SEBAGAI METODE BELAJ...
 UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BERBAHASA LISAN ANA...
 MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METOD...
 ►  2017 (17)
samika. Tema Tanda Air. Diberdayakan oleh Blogger.
B
K
K
P
D
U
A
P
G
P
P
I
K
T
S

Anda mungkin juga menyukai