Anda di halaman 1dari 3

Raja Ashura

Penulis: Muhammad Reno Gunanza

Prolog: Malaikat emas

Seorang laki-laki sedang berdiri di tanah yang terbakar, apa yang ia lihat di
sekelilingnya hanyalah kobaran api yang membara, laki-laki itu tidak tahu apa yang
sedang terjadi di sana, namun saat dirinya menoleh ke atas terdapat sebuah pilar
cahaya raksasa berwarna emas yang menjulang ke angkasa.

Bintang-bintang bersinar terang menghiasi langit malam, namun pemandangan yang


indah itu bukanlah sesuatu yang menyenangkan, fenomena itu telah
menghancurkan seluruh tempat, bangunan-bangunan di sekitarnya luluh lantak tak
tersisa, terdapat korban berjatuhan di mana-mana.

"Khhh...."
"Ada apa ini?"
"Apa yang terjadi di sini?"

Laki-laki berjalan kebingungan tanpa arah, ia menyaksikan tragedi mengerikan itu


ada di depan matanya, tubuhnya mengalami luka yang cukup parah akibat tertimpa
reruntuhan, namun ia terus memaksakan diri untuk bangkit.

"To-long...."

"Sakit!!!"

"Tolong selamatkan aku...."


"Tidakk!!!"

"Bertahanlah...."

"Siapapun tolong...."

"Hiks...."

Suara rintihan penderitaan terus menggema di sekitarnya, banyak sekali mayat yang
tergeletak di tanah, beberapa dari mereka bahkan mati dengan cara yang
mengenaskan, tubuh mereka tertimpa reruntuhan dan hancur berkeping-keping,
hampir tidak ada yang selamat dari bencana itu.

"Agghhh...."
"Khhhhaaa...."

Laki-laki tersebut terus berjalan menuju ke arah sumber energi, tubuhnya terasa
semakin berat, ia telah kehilangan banyak darah akibat luka yang dimiliki nya.

"Huh?"
"Itu...."

Saat dirinya semakin dekat dengan pusat energi itu, ia melihat sesosok bayangan
menyerupai seorang wanita, tubuhnya diselimuti oleh dua sayap yang indah
bagaikan seorang malaikat.

Malaikat itu perlahan membuka matanya, ia pun menatap ke arah laki-laki tersebut
dengan ekspresi gembira, wajahnya menunjukkan seperti ia telah menemukan
seseorang yang selama ini dicarinya.

"Siapa kau?"
"Khihihi....."
Laki-laki itu bertanya kepada malaikat tersebut, namun ia hanya tersenyum
menanggapi pertanyaan darinya, entah mengapa wajahnya tidak terlihat dengan
jelas, ia hanya bisa melihat bibirnya yang merah merona tersenyum kepadanya.

"Ikutlah denganku!"
"Eh..."
Kemudian malaikat itu mengulurkan tangannya ke arah laki-laki tersebut, seketika
laki-laki itu pun terkejut akan hal itu.

Namun tanpa ia sadari tiba-tiba tangannya bergerak sendiri seakan mencoba


menggapai tangan malaikat itu, pandangan matanya terhipnotis oleh senyumannya
yang manis, hingga ia pun mulai berjalan mendekati malaikat tersebut.

"Nah... Ayo pergi!"

Saat tangannya berhasil meraih malaikat tersebut, tiba-tiba cahaya emas


mengelilingi mereka, dan dalam sekejap mata pandangan laki-laki itu berubah
menjadi putih silau, mereka pun menghilang dari tempat itu bersamaan dengan
redupnya cahaya Bintang.

Anda mungkin juga menyukai