Anda di halaman 1dari 15

Pemanfaatan Data SKI dalam

Background Study Rancangan


Teknokratik RPJMN 2025-2029

Pungkas Bahjuri Ali


Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat
Kementerian PPN/Bappenas

27 Juni 2023
PERAN DATA DALAM PEMBANGUNAN
• Data yang mutakhir dan tersedia secara regular sesuai siklus perencanaan, sangat dibutuhkan untuk penyusunan
kebijakan dan penganggaran, serta evaluasi capaian target
• Data regular hanya bisa diperoleh dari data rutin/program, namun kualitas dan ketersediaan data rutin belum
memadai untuk menyediakan berbagai kebutuhan data
• Data sensus/survey/riset khusus/sektoral diperlukan untuk beberapa indikator pembangunan, terutama yang
bersifat indikator dampak/outcome

DATA SENSUS/SURVEI DATA RUTIN/PROGRAM


x Tidak tersedia secara rutin → sulit untuk keperluan x Cakupan rendah (under-reporting)
perencanaan kebijakan/program
x Akurasi dan Selection Bias
x Sebagian besar data tersedia untuk tingkat
nasional/provinsi
✓ Tersedia secara rutin → diperlukan untuk perencanaan
✓ Cakupan, metodologi, kualitas data, & akurasi kebijakan
lebih baik
✓ Lebih detail → level kab/kota atau fasyankes bahkan
✓ Komparabilitas, non-bias (population based) individu
11 INDIKATOR POKOK KESEHATAN RPJMN 2020-2024 DIUKUR OLEH SENSUS/SURVEI

DATA SENSUS/SURVEI DATA RUTIN/PROGRAM


Mengukur 11 indikator pokok RPJMN Mengukur 12 indikator pokok RPJMN
INDIKATOR BASELINE TARGET INDIKATOR BASELINE TARGET
2024 2024
KIA › AKI per 100.000 KH 305 › 183 PM › Insidensi TB (per 100.000 319 › 190
(SUPAS, 2015)
penduduk) (Global TB Report, 2017)
› AKB (per 1000 KH) 24 › 16
(SDKI, 2017) › Insidensi HIV (per 1.000 0,24 › 0,18
› Imunisasi dasar lengkap anak 12-23 › 90 penduduk yang tidak terinfeksi) (Pemodelan Kemkes, 2018)
57,9
bulan (%) (Riskesdas, 2018) › Eliminasi malaria (Kab/Kota) 285 › 405
(Kemkes, 2018)
› Pemakaian kontrasepsi cara modern › 63,41
(mCPR) (%)
57,2 SISTEM › FKTP terakreditasi (%) 40 › 100
(SDKI, 2017)
(Kemkes, 2018)
› Unmet need KB (%) 10,6 › 7,4 › RS terakreditasi (%) 63 › 100
(SDKI, 2017) (Kemkes, 2018)

› ASFR 15-19 tahun (%) 36 › 18 › Puskesmas dengan nakes sesuai 23 › 83


(SDKI, 2017) standar (%) (Kemkes, 2018)
Pendu › Angka kelahiran total (Rata-rata anak 2,28 › 2,1 › Puskesmas tanpa dokter (%) 12 › 0
duk per WUS 15-49 tahun) (SUPAS, 2015)
(Kemkes, 2019)

GIZI › Prevalensi stunting balita (%) 27,7 › 14 › Puskesmas dengan ketersediaan 86 › 96


(SSGI, 2019) obat esensial (%) (Kemkes, 2018)
› Prevalensi wasting balita (%) 10,2 › 7
(Riskesdas, 2018)
› Obat memenuhi syarat (%) 78,6 › 94,75
(BPOM, 2019)
PTM › Penduduk 10-18 tahun merokok (%) 9,1 › 8,7 › Makanan memenuhi syarat (%) › 86
(Riskesdas, 2018)
76
(BPOM, 2019)
› Prevalensi obesitas usia >18 tahun 21,8 › 21,8 › Cakupan kepesertaan JKN (%) 84,1 › 98
(%) (Riskesdas, 2018) (13 Des 2019)

› Cakupan PBI JKN (juta jiwa) 96,8 › 112,9


(Des 2019)
REFLEKSI KETERSEDIAAN DATA UNTUK RPJMN 2020-2024 (1)
Target
Indikator 2018 2019 2020 2021
2022 2023 2024
Angka kematian ibu (per 100.000 KH) - - 189 - - • Data Sensus/Survei tidak
Angka kematian bayi (per 1.000 KH) - - - - 16,9 - - tersedia tahunan: sulit untuk
Angka kematian neonatal (per 1.000 kelahiran hidup) - - - - 9,30 - -
kebutuhan perencanaan dan
evaluasi kebijakan
Prevalensi pemakaian kontrasepsi cara modern (mCPR) (%) 57 55 57,9 57
Persentase kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi (unmet need) 12,4 14,3 13,4 18 • Sumber data bervariasi:
ASFR 15-19 tahun (kelahiran hidup per 1000 perempuan) 30 33,4 31,9 20,5 menyebabkan kebingungan, DO
berbeda, tidak bisa dibandingkan,
Prevalensi stunting balita (%) 30,8 27,7 - 24,4 21,6 inefisiensi
Prevalensi wasting balita (%) 10,2 7,4 - 7,1 7,7 ➢ co. indikator merokok
Insidensi HIV (per 1.000 penduduk yang tidak terinfeksi HIV) 0,24 - 0,18 0,18
• Indikator bersumber
Insidensi TB (per 100.000 penduduk) 316 312 301 354 Sensus/Survei berpeluang
Eliminasi malaria (kab/kota) 285 312 318 347 disediakan oleh data
Insidensi hepatitis B (persen) 7,1 - - - - - rutin/program
9,1 ➢ Contoh: Imunisasi & data
Persentase merokok penduduk usia 10-18 tahun (%) 3,87 3,81 kematian memiliki sistem
9,65
pencatatan dan pelaporan
Prevalensi obesitas pada penduduk umur ≥ 18 tahun (%) 21,8 - - - - -
rutin → perlu diperkuat
Persentase tekanan darah tinggi 34,1 - - - - - dalam hal kualitas,
57,9 53,07 61,09 cakupan, compliance,
Persentase imunisasi dasar lengkap pada anak usia 12-23 bulan (%) 55,52 82,6 79,6 pengawasan
93,7
90,6 65,8

SENSUS, SUPAS SDKI Data Program BKKBN/Kemkes Riskesdas Susenas SSGI


4
Pemodelan Kemkes Global TB Report 2021
(10 tahunan) (5 tahunan) (tahunan) (5 tahunan) (tahunan) (tahunan) (tahunan) (tahunan)
D i s k r e p a n s i D a t a I m u n i s a s i – Definisi Berbeda Antar-sumber
SUSENAS RISKESDAS SSGI Data Program
Indikator Persentase imunisasi dasar lengkap pada anak usia 12-23 Proporsi Imunisasi Dasar Lengkap pada Anak Persentase anak usia 12-23 bulan Cakupan imunisasi dasar
bulan Umur 12-23 Bulan yang mendapat imunisasi lengkap lengkap pada bayi 0-11 bulan
Definisi
BCG 1 1 1 1
DPT 3 3 3 3
Hepatitis B0 - 1 1 1
Hepatitis B 3 - 3
3
3 3
HIB -
Polio 3 4(OPV) / 3 (IPV) 4 (OPV) + 1 (IPV) 3 (IPV) 4 (OPV)
Campak 1 1 1 1
BCG 1 1 1
Informasi IDL Disalin dari buku kia/KMS atau kartu berobat/dokumen Dari catatan imunisasi (tgl, bln, th). Data Program
diperoleh dari lain yang tertulis tanggal imunisasi (tgl, bln, th).
Jika catatan imunisasi pada KMS/Buku KIA/
Jika balita tidak mempunyai atau tidak dapat Catatan Kesehatan tidak lengkap, maka informasi
menunjukkan kartu imunisasi, informasi ditanyakan didapatkan dari pengakuan ibu atau orang yang
kepada responden paling mengetahui riwayat imunisasi baduta.

100 93,3 90 91,6 91,1 90,61 93,7


86,8 86,9 86,5
82,6 79,6
80
66,44 58,42 65,8
59,2 57,9 61,09 Riskesdas
Data 53,8 55,33 57,17
60 52,26 50,31
Cakupan 41,6 Susenas
40
IDL Data
20 Program
SSGI
0
2007 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
D i s k r e p a n s i D a t a M e r o ko k – Definisi Berbeda Antar-sumber
Perbedaan Riskesdas Susenas
Struktur pertanyaan G22. Apakah [NAMA] merokok selama 1 bulan terakhir? 1206. SELAMA SEBULAN TERKAHIR APAKAH (nama) MEROKOK TEMBAKAU?
(Bacakan jawaban) 1. Ya, setiap hari 5. Tidak → 1208
1. Ya, setiap hari 2. Ya, tidak setiap hari 8. Tidak tahu
2. Ya, tidak setiap hari
3. Sudah berhenti merokok → G25

Subjek Untuk ART umur ≥10 tahun Untuk ART 5 tahun ke atas
Definisi rokok Rokok adalah salah satu produk yang dimaksudkan untuk Rokok tembakau meliputi rokok putih, rokok kretek, cerutu, lisong, pipa cangklong/ linting/
dibakar, dihisap dan/atau dihirup dapat berupa rokok kretek, kawung yang diisi tembakau. Termasuk juga orang yang menghisap shisha/waterpipe.
rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya, termasuk rokok elektrik
yang mengandung nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan Pertanyaan terkait rokok elektrik ada pada nomor lain (1205. SELAMA SEBULAN TERAKHIR,
tambahan. APAKAH (nama) MENGGUNAKAN ROKOK ELEKTRIK?)

34,7 36,3
32,20
30,08 28,97 29,25 28,90 29,03 28,69
Riskesdas
15+ th

9,10 9,65 10 – 18 th
7,2
3,73 3,39 3,90 3,87 3,81 Susenas
15+ th
2010 2013 2015 2016 2017 2018 2018 2018 2019 2020
10 – 18 th
Riskesdas Riskesdas Susenas Susenas Susenas Riskesdas Susenas Susenas Susenas
DATA PREVALENSI STUNTING: SSGI & E-PPGBM

SSGI (Survei Status Gizi Indonesia) e-PPGBM (elektronik-Pencatatan dan Pelaporan


Gizi Berbasis Masyarakat)
▪ Survei nasional untuk mengukur capaian
prevalensi stunting/indikator outcome ▪ Data rutin by name by address sebagai pencatatan &
pelaporan status gizi, terutama di posyandu
▪ Tujuan: evaluasi kinerja pembangunan
kesehatan ▪ Tujuan: surveilans gizi & pemantauan pertumbuhan

Gap Prevalensi Balita Stunting berdasarkan SSGI & E-PPGBM (%), 2022
40,0

% stunting SSGI % stunting E-PPGBM


35,0 Permasalahan
30,0

25,0 Prevalensi stunting SSGI lebih tinggi dibanding e-


PPGBM
20,0

15,0
Terjadi kebingungan di daerah karena belum
10,0 semua Pemda paham pemanfaatan kedua jenis
data tersebut
5,0

-
Pemda cenderung menggunakan data prevalensi
BANTEN
KALTIM

KALTARA
PAPUA
NTB

JATENG
SULTRA
NTT

DIY
KALTENG
MALUKU

BENGKULU

BABEL

KEPRI
MALUT

GORONTALO

INDONESIA

JATIM
PAPBAR
SULTENG

RIAU

BALI
ACEH

JABAR
KALBAR

KALSEL

JAMBI

LAMPUNG
DKI JAKARTA
SULBAR

SULSEL

SULUT
SUMBAR

SUMUT

SUMSEL

e-PPGBM sebagai indikator keberhasilan intervensi


penurunan stunting
Sumber: SSGI 2022, EPPGBM per Agustus 2022, Kemenkes
PERMASALAHAN

e-PPGBM (elektronik-Pencatatan dan Pelaporan


SSGI (Survei Status Gizi Indonesia)
Gizi Berbasis Masyarakat)
350 Distribusi RSE per Kab/Kota SSGI, 2021 Jumlah Sasaran Balita (jiwa), 2022
Cakupan 300 23.636.195
250
Sasaran 200 21.856.192
150 20.525.647
100
50
0
Lebih dari 25 21 sampai 25 16 sampai 20 11 sampai 15 5 sampai 10 kurang dari 5
ePPGBM SUPAS Adminduk

Keterwakilan sampel pada kab/kota belum Cakupan input sasaran e-PPGBM paling rendah
memadai sehingga RSE bervariasi diantara proyeksi SUPAS & data adminduk

Tren Antar 45,0


2021 2022 Prev EPPGBM (Agust 2021) Prev EPPGBM (Agust 2022)
40,0 40,7 100,0 88,6
38,7
Waktu 35,0 34,4 34,6 25,0 80,0
83,0
70,8
78,8 78,7
73,2
84,1
70,7
81,0
69,0
30,9 20,9 21,2
30,0 30,6 20,0 55,8
28,9 28,9 18,9 60,0
42,6
25,0
15,0 17,8 13,2
16,4 12,7 40,0 32,0
20,0 13,1
13,0 20,3
10,0 7,4 20,0
15,0 15,6 10,3
8,9 9,18
11,9 5,0 0,0
10,0
8,1 7,3 8,3 7,6 4,1 NTT Aceh NTB Papua Malut Banten DIY
5,0 6,4 0,0
4,8 NTT ACEH NTB PAPUA MALUT BANTEN DIY
0,0 Cakupan EPPGBM 2021 Cakupan EPPGBM 2022
KOTA PAMEKASAN LABUHAN NIAS UTARA BANGGAI MOROWALI SIGI POHUWATO
SURABAYA BATU UTARA KEPULAUAN

Penurunan prevalensi tahunan pada beberapa daerah Cakupan input sasaran yang tidak sama antar-waktu
kurang logis, seperti Kab. Pamekasan (turun 30,1%) sehingga tidak bisa diperbandingkan
DATA SURVEI MASIH AKAN TERUS DIBUTUHKAN
Target pembangunan tahunan, namun sumber data survei tidak tersedia secara tahunan. Diperlukan inovasi dalam pencatatan kematian

390
346 359
334
307 305 306
228 230 217
189 205 194 183

SDKI 1992 1993 1994 1995 1996 SDKI 1998 1999 2000 2001 SDKI 2003 2004 2005 2006 SDKI 2008 2009 SP 2010 2011 SDKI 2013 2014 SUPAS 2016 2017 2018 2019 SP LF Target 2020 2021 2022 2023 2024
1991 1997 2002 2007 2012 2015 2020 2019

ALTERNATIF DATA SURVEI UNTUK DATA KEMATIAN DATA SURVEI MASIH TERUS DIBUTUHKAN
• Belum tersedia sumber data tahunan kematian ibu • Tidak semua data memiliki sumber data alternative (data rutin)
• Data SUPAS hanya dilakukan 5 tahun/sekali & SP 10 tahun/sekali ➢ Indikator yang variabelnya adalah populasi
• Data SDKI hanya dilakukan 3-5 tahun/sekali ➢ Indikator perilaku masyarakat
➢ a.l. merokok dan obesitas.
• POTENSI DATA RUTIN UNTUK DATA KEMATIAN:
➢ Kematian ibu tertinggi terjadi di fasyankes • Perlu dilakukan survei untuk mendapatkan data terkait perilaku
➢ SUPAS 2015: 59,3% Kematian Ibu terjadi di FKRTL & FKTP
• Data survei tetap diperlukan untuk kebutuhan:
➢ 86% persalinan dilakukan di faskes
➢ PENGUATAN DATA KEMATIAN BERBASIS FASYANKES:
1. Sebagai alat evaluasi data program/rutin
sistem data terpadu, cakupan, kualitas data, pemanfaatan 2. Sebagai alat untuk basis perencanaan dan penetapan target
tahunan → yang tidak bisa di-provide data rutin
AGENDA KEBIJAKAN KE DEPAN: PENCAPAIAN INDIKATOR SDGS

• AKI, AKBa, AKN, AKB, • JKN


• Imunisasi • Imunisasi
• HIV, TB • CPR
• Malaria, NTD • Air minum dan sanitasi, rumah
• Merokok tangga kumuh perkotaan
• Obesitas
• Tekanan darah tinggi • Stunting
• Kesehatan jiwa Wasting
• CPR, ASFR, TFR
• • Next agenda: penyelesaian SDGs
• Anemia ibu hamil
• JKN • ASI ekslusif
• Vaksin dan obat ➢ Sebagian besar indikatornya diukur
• Tenaga kesehatan dengan data populasi
Sekolah dengan akses ke sanitasi ➢ Indikator perilaku masyarakat
Akan dikembangkan: dasar, air minum layak, dan cuci
• Hepatitis, PTM tangan ➢ Beberapa indikator baru yang perlu
• Kematian bunuh diri
dikembangkan
• Napza,
• Alkohol • Layanan korban kekerasan
• Narkoba, • ASFR, unmet need KB • Data survei tetap diperlukan untuk SDGs
• Cedera • Pengetahuan metoda kontrasepsi
• Polusi • Regulasi layanan dan edukasi
• Keracunan kespro
• Sanitasi
• Development Assistant • Air minum layak
• IHR • Fasilitas cuci tangan
• Sanitasi layak, STBM, BABS,
sistem pengelolaan tinja
PENTINGNYA SURVEI STATISTIK

1. Statistik dalam Perencanaan Kebijakan


• Evaluasi berbasis bukti kuantitatif
• Data yang reliabel
• Analisis lebih tepat dan tajam
• Pengambilan kebijakan secara logis

2. Kualitas Data
• Akurasi dan Presisi • Hubungan sebab akibat
• Sampel bias • Asumsi dalam analisis
• Overgeneralization • Data mining

3. Dampak Perkembangan Sistem Informasi


Pesatnya perkembangan IT berdampak pada:
• Banyaknya data yang dihasilkan
• Semakin banyak input kebijakan
• Analisis kebijakan perlu lebih mendalam dan THIS
R I S K E S D A S PA L I N G L E N G K A P N A M U N P O T E N S I O V E R L A P P I N G
Aspek RPJMN SDGs Susenas Kor Susenas MKP Riskesdas SDKI SSGI Sensus/SUPAS
KIA AKI, AKB, AKN, persalinan AKI, AKB, AKBa,AKN Persalinan Lahir nakes & ANC, KN, KF, 10T, ANC, komplikasi (hamil, salin, nifas), periksa AKB, AKN, AKBa, ANC, TTD bumil, Buku KIA, Vit.A, AKI, AKB, AKBa,
faskes, ANC, KN, ASI, bumil nakes, persalinan faskes, faskes, ASI & vaksin tetanus, lab, salin nakes & faskes, metode & biaya salin, persalinan faskes, %mengikuti kelas ibu tempat kematian,
KEK MP-ASI TTD, lahir nakes & KF, Vit.A, Buku KIA, TTD, PMT, LILA, bumil KEK, persalinan nakes, KN1, KF1, hamil/ibu balita, obat cacing, penyebab kematian
faskes, Vit A kondisi bayi lahir, perawatan bayi baru lahir, akses layanan kesehatan salin nakes & faskes, LILA, (sakit, kecelakaan,
KN, IDL, pertumbuhan & kecacatan bayi, kembang anak, PMT atau sebab lain)
kembang anak

KB dan kespro TFR, CPR, ASFR, unmet need, ASFR, TFR, unmet need, mCPR, CPR CPR KB pasca salin KB pasca salin TFR, ASFR, CPR, mCPR, mCPR TFR, ASFR
MKJP, DO Unmet Need KB, DO, MKJP,
Perilaku seksual remaja,
perkawinan anak
Gizi Stunting, Wasting Stunting, Wasting, ASI, Anemia BBLR TTD ratri, Anemia, MP ASI, ASI eksklusif, ASI Eksklusif, MP ASI, Stunting, Wasting,
stunting, wasting, BBLR konsumsi zat gizi mikro, Underweight, Overweight, ASI
PMBA, BBLR, eksklusif, BBLR, MP-ASI,
makanan beragam baduta,
PM Insiden TB, eliminasi malaria, Kejadian malaria, insiden hepatitis, IDL Imunisasi (general) ISPA, penumonia, TB, hepatitis, diare, malaria, Pengetahuan, sikap, dan IDL, ISPA, Pneumonia, DIare, Kematian akibat
insiden HIV, IDL, eliminasi infeksi baru HIV, insiden TB, filariasis perilaku terkait HIV/AIDS, TB, Campak, Kecacingan penyakit menular
kusta, filariasis eliminasi malaria, eliminasi kusta, kespro, ISPA, IDL (selain covid-19)
eliminasi filariasis, % anak 12-23
bulan mendapat vaksin program
nasional (DPT3, Campak2, PCV2)
PTM Obesitas, rokok anak, % darah Konsumsi alkohol, rokok dewasa, Rokok Germas Asma, kanker, DM, jantung, gigi & mulut, Perilaku terkait merokok , Kematian akibat
tinggi, KTR prevalensi merokok, prevalensi hipertensi, Stroke, Gagal ginjal, Penyakit sendi, konsumsi alkohol penyakit tidak
tekanan darah tinggi, obesitas, rokok, alkohol, aktifitas fisik, pengetahuan menular
terkait HIV/AIDS, obesitas, Perilaku (Germas,
helm, penyakit akibat gigitan nyamuk)

Kesling KKS, SBS, air layak dan aman, Kematian polusi, Kematian bencana Sanitasi, air Pembuangan limbah RT, sanitasi, sampah, SAM SAM layak, cuci tangan, SAM layak, sanitasi layak Kematian polusi,
sanitasi layak dan aman minum, cuci minum & masak keracunan, bencana
tangan alam
Keswa Bunuh diri Gangguan jiwa, Depresi, kesehatan mental Bunuh diri
(emosional)
Kesjaor Cedera Kematian kecelakaan

NAPZA layanan rehab, layanan pasca rehab Perilaku penggunaan obat,


peran keluarga; sekolah; &
masy
Sistem (SDM, Akreditasi RS & FKTP, nakes Distribusi & padat nakes, yankes Keluhan sehat, Telemedisin, Kemudahan akses faskes (waktu tempuh, biaya Alasan tidak berobat (biaya, Alasan tidak berobat ( tidak
fasyankes, puskesmas & RS, obat & esensial, obat esensial, Unmetneed, unmetneed, vaksin covid & ketersediaan transport), pelayanan jarak, ijin) ada JKN, transport, jarak),
pembiayaan, makanan, puskesmas tanpa pengeluaran RT, JKN ranap, rajal, kesehatan tradisional, Jamkes Jamkes
JKN) dok, obat esensial, Jamkes
kepesertaan JKN, PBI JKN
Pemberdayaan Posyandu aktif Pemanfaatan posyandu
Disabilitas Hambatan fungsi fisik, ketidakmampuan fisik & fungsi fisik,
mental mental/intelektual
Next Agenda: RPJPN 2025-2045 & RPJMN 2025-2029

Evaluasi RPJPN 2005-2025 BS RPJMN


• Progres, namun masih • Penyelesaian agenda
tinggi (KIA, gizi, PM), • Transisi demo & epid, lansia
• NEXT POLICY:
NTD belum dapat • Ancaman epidemi/pandemi,
diatasi rebound PD3I, AMR • menyelesaikan target RPJMN yang belum tuntas
• Progres memburuk dan • PTM, kematian bisa dicegah
• pencapaian target SDGs
terus meningkat (PTM), • PHC, UHC, Prom-prev
• Tekanan pandemic • Kapasitas sistem kesehatan • isu-isu emerging
• Disparitas sistem • Tata kelola (lembaga, desentralisasi,
• Penguatan pelayanan dasar kesehatan
kesehatan antar- SI, pembiayaan, data, SPM)
wilayah, tata kelola & • Nakes, mutu faskes, farmalkes,
pembiayaan kesehatan POM
• IMPLIKASI:
Emerging Issues: Pembelajaran Pandemi ➢ indikator lama, tetap ada (a.l. AKI, AKB, stunting,
• Kesehatan lansia Covid-19 wasting, merokok, obesitas)
• Mental Health • Kapasitas & ketahanan
• Zoonosis, AMR sistem kesehatan ➢ Indikator baru, belum dikembangkan: PTM?
• Dampak lingkungan • Upaya promotif dan SDGs yang akan dikembangkan?
• tembakau, GGL preventif ➢ Indikator pokok akan bersifat populasi terutama
• HiAP • Manajemen respon
indikator impact dan outcome
• Pemberdayaan dan Pembudayaan
➢ Belum semua dapat disediakan melalui data
Komitmen Pemerintah rutin
• SDGs, SPM
HARAPAN UNTUK SKI 2023
Diperlukan sebagai:
➢ Sumber data untuk baseline & capaian indikator prioritas pembangunan kesehatan
➢ Menghasilkan data untuk mengevaluasi hasil pengumpulan data bersumber dari program

Menyediakan data untuk kebutuhan perencanaan, baik level nasional maupun daerah

Timeline penyediaan data sejalan dengan timeline perencanaan pembangunan


• Sebagai baseline target perencanaan
• End of planning
• Komparabilitas antar waktu

Standarisasi & Meta data (metodologi, definisi, cara pengukuran indikator) antara SKI dengan survei yang lain,
termasuk dengan data program

Pemanfaatan untuk analisis data


• Mempermudah sharing raw data dan dilengkapi dengan panduan
• Penyepakatan standar penghitungan dan metadata indicator
• Perlu disiapkan mekanisme sharing data
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai