Mengetahui
Kepala Madrasah Guru Bidang Studi IPS
Tujuan Pembelajaran
Setelah mengukuti kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Discovery learning, dengan metode
literasi, diskusi dan presentasi dengan menumbuhkan sikap menyadari kebesaran Tuhan, sikap gotong royong,
jujur, dan berani mengemukakan pendapat, siswa dapat
1. Pengertian Pluralitas
Beberapa agama dan kepercayaan dapat ditemukan di berbagai wilayah Indonesia. Indonesia juga memiliki
banyak suku bangsa. Itulah sebabnya Indonesia kaya dengan budaya atau adat istiadat. Kondisi geografis dan
sosial Indonesia juga memengaruhi berbagai kegiatan ekonomi masyarakat. Karena itu kita dapat menemukan
berbagai pekerjaan masyarakat Indonesia di berbagai tempat
Kekayaan dan keanekaragaman masyarakat Indonesia baik suku, agama, ras, pekerjaan, dan lain-lain
menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia itu bersifat plural. Kata “plural” berasal dari bahasa Inggris yang
artinya “jamak”, sedangkan “pluralitas” berarti kemajemukan. Pluralitas masyarakat Indonesia memiliki arti yang
sama dengan kemajemukan masyarakat Indonesia.
Pluralitas adalah paham atas keberagaman untuk dapat hidup secara toleran ditengah-tengah masyarakat.
Masyarakat di sini merupakan masyarakat yang majemuk baik secara budaya, agama, bahasa, politik, dan
sebagainya. Pluralitas disebut juga dengan pluralisme.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia pluralitas atau pluralisme adalah keadaan masyarakat yang
majemuk (bersangkutan dalam sistem sosial dan politiknya), berbagai kebudayaan yang berbeda-beda dalam suatu
masyarakat.
Berikut beberapa ahli yang menyumbangkan pandangannya terkait pengertian pluralisme atau pluralitas
Mohammad Shofan
Pluralisme adalah upaya untuk membangun kesadaran normatif teologis dan kesadaran sosial.
Syamsul Maa’arif
Menurut Syamsul Maa’rif, pluralisme merupakan suatu sikap saling memahami, dan menghormati adanya
perbedaan demi tercapainya kerukunan antar umat beragama.
Webster
Pluralisme adalah keadaan sosial yang hadir dalam beragam etnis, agama, ras dan etnis yang
mempertahankan tradisi berpartisipasi dalam masyarakat. Keadaan seperti ini kemudian menciptakan sebuah
pola masyarakat yang hidup saling berdampingan dalam keberagaman yang ada.
Anton M. Moeliono
Pluralisme merupakan suatu hal yang memberikan makna jamak dari segi kebudayaan yang berbeda-beda
dalam suatu masyarakat. Rasa hormat akan nilai kebudayaan lainnya dan sikap saling menghargai
merupakan dasar landasan terciptanya plurarisme.
Santrock
Santrock menyatakan bahwa Santrock adalah penerimaan tiap individu yang berpendapat bahwa perbedaan
budaya haruslah dipertahankan dan dihargai keberadaannya.
Jadi Pluralitas masyarakat Indonesia punya arti sama dengan kemajemukan masyarakat Indonesia. Yaitu
Kekayaan dan keanekaragaman masyarakat Indonesia baik suku, agama, ras, pekerjaan, dan lain-lain.
Selain istilah pluralitas masyarakat di Indonesia, kalian juga menemukan istilah lain yang berhubungan
dengan keragaman, yakni multikultutal. Multikultural berasal dari kata multi yang berarti banyak (lebih dari dua)
dan culture artinya kebudayaan. Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki lebih dari dua
kebudayaan. Masyarakat multikultural tersusun atas berbagai budaya yang menjadi sumber nilai bagi
terpeliharanya kestabilan kehidupan masyarakat pendukungnya. Keragaman budaya tersebut berfungsi untuk
mempertahankan identitas dan integrasi sosial masyarakatnya.
Keberagaman Budaya
Keberagaman Agama
Keberagaman Wilayah dan Lingkungan
Keberagaman Suku Bangsa
Keberagaman Pekerjaan
Keberagaman Golongan
Keberagaman Jenis Kelamin dan Gender
a. Keberagaman Budaya
Kalian hampir setiap hari mendengar istilah budaya atau kebudayaan. Apakah yang dimaksud dengan
budaya dan kebudayaan? Koentjaraningrat (1996) menjelaskan bahwa kata kebudayaan berasal dari Sansekerta
buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “ kekal”. Culture adalah kata asing
yang berasal dari kata bahasa Latin colere (yang berarti “mengolah”, “mengerjakan”, dan terutama berhubungan
dengan pengolahan tanah atau bertani), memiliki makna yang sama dengan kebudayaan, yang kemudian
berkembang maknanya menjadi “segala daya upaya serta tindakan manusia untuk mengolah tanah dan mengubah
alam”
Budaya adalah segala hasil karya manusia, baik yang bersifat fisik maupun nonfisik. Budaya adalah pola
hidup yang tercipta dari sejarah, yang eksplisit, implisit, rasional, irasional, dan nonrasional yang terdapat pada
setiap waktu sebagai pedoman yang potensial bagi tingkah laku manusia.
di
Setelah mengetahui pengertian dari budaya, perhatikanlah penjelasan unsur-unsur apa saja yang terdapat dalam kebuda
1. Lingkungan alam, penduduk di daerah pantai pasti menghasilkan kebudayaan yang berbeda
dengan penduduk di daerah pegunungan;
2. Kontak dengan budaya lain, baik langsung (migrasi) maupun tidak langsung;
3. Keyakinan dan kepercayaan yang dimiliki.
1. Perbedaan agama
Agama Hindu dan Buddha banyak meninggalkan hasil kebudayan berupa patung dan relief pada dinding-
dinding candi. Hal ini tidak dapat dipisahkan dari sistem kepercayaan Hindu-Buddha yang menjadikan candi
sebagai salah satu tempat suci.
Pusat-pusat kebudayaan pada masa kerajaan Hindu-Buddha di Sumatra dapat kalian temukan di Riau, Jambi,
Sumatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, dan Lampung. Adapun di Pulau Jawa kalian dapat
menemukannya di Bogor, Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Malang, dan Mojokerto (dekat Surabaya).
Pada masa perkembangan kerajaan Islam, hasil seni bangunan dan ukir reliefpatung bergeser menjadi seni
ukir kaligrafi dan bangunan masjid
3. Selain kedua hal tersebut keragaman budaya disebabkan oleh adat istiadat, kebiasaan dan tradisi
Adat istiadat merupakan bagian dari kebudayaan. begitu banyaknya adat, kebiasaan dan tradisis akan
memperkaya kebuyaan yang dimiki Indonesia. Kebiasaan yang dilakukan seseorang secara terus menerus
lama kelamaan akan mejadi bagian dari tradisi.
b. Keberagaman Agama
Agama adalah sistem keyakinan kepada Tuhan. Kebebasan beragama dijamin oleh UUD Negara RI Tahun
1945. Agama yang diakui secara sah di Indonesia adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
Agama-agama tersebut disebarkan oleh bangsa lain yang datang ke Indonesia dan pedagang namun sudah
menyatu dalam kehidupan bangsa Indonesia. Keberagaman agama di tengah-tengah masyarakat menunjukkan
bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius. Semua agama diyakini akan keberadaan dan kekuasaan
Tuhan. Akan tetapi, sistem keyakinan dan ibadahnya berbeda antara agama yang satu dengan yang lainnya
Apakah kalian menemukan berbagai macam agama di lingkungan tempat tinggalmu? Pernahkah kalian
mengamati pemeluk agama lain yang sedang melaksanakan upacara keagamaan? Tentu kalian menemukan banyak
perbedaan. Kalian mungkin merasa asing dengan upacara persembahyangan agama yang berbeda dengan agama
yang kalian peluk. Hal ini wajar karena setiap agama memiliki tuntunan dalam melaksanakan persembahyangan
atau upacara keagamaan.
Keberagaman agama ini tidak menghalangi persatuan dan kesatuan bangsa karena menganut agama
merupakan hak asasi manusia dan dijamin oleh UUD Negara RI Tahun 1945. Pasal 28E ayat (1), yang berbunyi:
“Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran,
memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya
serta berhak kembali.”
Oleh karena itu, perlu dikembangkan toleransi umat beragama, yang meliputi :
1. Toleransi antarumat beragama yang berbeda (toleransi ekstern);
2. Toleransi antarumat beragama yang sama (toleransi intern);
3. Toleransi umat beragama dengan pemerintah
Hal ini sangat penting agar dalam diri kita tumbuh sikap saling memahami dan menghargai atau
bertoleransi. Sebagai contoh, ketika umat Islam melaksanakan salat Idulfitri di lapangan, umat beragama lain perlu
memahami bahwa kegiatan di lapangan tersebut merupakan upacara keagamaan/persembahyangan. Tentu saja,
hanya pemeluk agama Islam yang melaksanakan kegiatan salat Idulfitri. Namun demikian, pemeluk agama lain
membantu menciptakan suasana agar salat berlangsung aman dan nyaman. Toleransi dalam beragama bukan
berarti kita mencampuradukkan ajaran agama, tetapi saling menghormati dan membantu menciptakan keamanan
dan kenyamanan umat beragama lain dalam beribadah
1. Agama Islam
Pada saat ini, agama Islam merupakan agama yang dipeluk sebagian besar masyarakat Indonesia. Menurut sensus
tahun 2010, sebanyak 87,2 % penduduk Indonesia beragama Islam.
Umat Islam memiliki beberapa hari besar yang dirayakan setiap tahun seperti hari raya Idulfitri dan hari raya Idul
Adha. Hari Jumat juga merupakan hari penting bagi umat Islam. Pada hari Jumat semua laki-laki wajib
melaksanakan ibadah salat Jumat secara berjamaah di masjid. Selain itu umat Islam juga memiliki beberapa hari
penting yang selalu diperingati, seperti hari raya tahun baru hijrah, hari kelahiran maulid Nabi Muhammad SAW,
dan hari turunnya wahyu Al-Qur’an.
2. Kristen protestan
Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC) sekitar abad ke-16.
Kebijakan VOC yang mereformasi Katolik dengan sukses berhasil meningkatkan jumlah penganut paham
Protestan di Indonesia. Agama ini berkembang dengan sangat pesat pada abad ke-20 yang ditandai oleh
kedatangan para misionaris dari Eropa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah barat Papua, Sumatra
Utara, Sulawesi Utara, dan Jawa.
Protestan membentuk suatu perkumpulan minoritas penting di beberapa wilayah. Di Indonesia, terdapat
tiga provinsi yang mayoritas penduduknya adalah Protestan, yaitu Papua, Sulawesi Utara, dan Papua Barat Di
Papua, ajaran Protestan telah dipraktikkan secara baik oleh penduduk asli. Di Ambon, ajaran Protestan mengalami
perkembangan yang sangat besar beriringan dengan agama Islam. Di Sulawesi Utara, kaum Minahasa, berpindah
agama ke Protestan pada sekitar abad ke-18. Saat ini, kebanyakan dari penduduk Suku
Batak (Toba, Karo, Simalungun, Pakpak dan sebagian Angkola) dan Nias di Sumatra Utara menjalankan beberapa
aliran Protestan. Selain itu, para transmigran dari pulau Jawa dan Madura yang beragama Islam juga mulai
berdatangan
3. Kristen Katolik
Ada pendapat yang menyatakan bahwa agama Kristen Katolik telah masuk ke Indonesia tepatnya di
Sumatra Utara sekitar abad VIII. Namun, pendapat tersebut belum didukung bukti-bukti yang kuat. Bukti yang
paling kuat kedatangan agama Kristen Katolik bersamaan dengan penjelajahan bangsa-bangsa Barat ke Indonesia.
Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang diperkuat dengan kedatangan bangsa
Spanyol.
Salah satu tujuan Portugis ke Indonesia adalah menyebarkan agama Katolik Roma di Indonesia, yang dimulai di K
4. Agama Hindu
Agama Hindu diperkirakan telah masuk ke Indonesia sejak awal abad Masehi. Pada saat mempelajari
perkembangan kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia, kalian tentu ingat kapan agama Hindu dan Buddha masuk ke
Indonesia. Kalian tentu masih ingat beberapa teori proses masuk dan berkembangnya agama Hindu di Indonesia.
Agama Hindu masuk di Indonesia pada abad ke 5 di Kalimantan Timur tepatnya di Kerajaan Kutai. Asal
usul agama Hindu ini adalah dari India yang dibawa para pedagang yang singgah di Kalimantan dan mulai
berdakwah sampai akhirnya banyak yang mengikuti kemudian tersebar ke Jawa Barat sampai datang ke Jawa
Timur dan tersebar ke Medowo, Kandangan,Kediri.
Agama Hindu masuk ke Medowo pada tahun 1965,dan saat itu masih sedikit sekali yang menganut
agama Hindu maka mereka beribadah di sanggar. Pada tahun 1982 barulah dibangun tempat ibadah umat Hindu
yaitu pura,dibangunnya pura ini karena semakin banyak yang menganut agama Hindu, pura itu bernama
DHARMA WIJAYA pura pertama di Medowo
Agama Hindu memiliki tuhan yang bernama SANG HYANG WIDHI. Di agama Hindu ada TRIMURTI
(BRAHMA,WISNU DAN SIWA) yang merupakan perumpamaan dari SANG HYANG WIDHI. BRAHMA
bertugas menciptakan, memilki pasangan yaitu DEWI SARAS WATI dan memilki kendaraan berupa angsa
Beberapa upacara keagamaaan pada hari-hari penting agama Hindu misalnya hari raya Galungan, hari raya
Nyepi, dan hari Saraswati. Agama Hindu kaya akan berbagai upacara atau tradisi keagamaan. Tradisi-tradisi
warisan agama dan kebudayaan agama Hindu juga memengaruhi kebudayaan Indonesia yang masih berkembang
hingga kini.
4,Agama Budha
Perkembangan agama Buddha diperkirakan terjadi bersamaan dengan perkembangan agama Hindu.
Kerajaan Sriwijaya di Sumatra merupakan salah satu pusat studi agama Buddha di Asia Tenggara. Banyak sarjana
dari Tiongkok dan bangsa- bangsa Asia Timur mempelajari agama Buddha diSriwijaya.
Beberapa upacara keagamaan yang dapat kalian kenal misalnya Hari Raya Waisak dan Ulambana. Waisak
dirayakan pada bulan Mei pada waktu terang bulan (purnama sidhi) untuk memperingati 3 (tiga) peristiwa penting,
yaitu lahirnya Pangeran Siddharta, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Buddha, dan
wafatnya Buddha Gautama.
6. Konghuchu
Kehadiran Agama Konghucu di Indonesia telah berlangsung berabad-abad lamanya. Kalian dapat
menemukan klenteng yang biasa digunakan sebagai tempat ibadah umat Konghucu di berbagai wilayah di
Indonesia. Contoh: Kelenteng Ban Hing Kiong di Manado yang didirikan pada tahun 1819, Kelenteng Boen
Tjhiang Soe di Surabaya. Umat Konghucu banyak memiliki hari penting, tetapi hari raya yang terkenal dan telah
menjadi hari libur nasional di Indonesia adalah hari raya Imlek
Jauh sebelum agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu berkembang, di Indonesia
telah berkembang berbagai aliran kepercayaan. Sampai saat ini, kalian dapat menemukan berbagai aliran
kepercayaan yang dianut sebagian masyarakat Indonesia. Berbagai aliran kepercayaan sebagian telah berkembang
sejak masapraaksara
Wilayah NKRI membentang dari Sabang sampai Merauke dengan bentuk kepulauan. Di antara ribuan
pulau tersebut membentang lautan yang mencapai dua per tiga wilayah Indonesia. Maka dari itu Indonesia juga
disebut negara bahari. Secara administratif, Indonesia terdiri dari 34 provinsi yang terbagi menjadi kabupaten dan
kota. Setiap wilayah memiliki ciri-ciri tersendiri yang berpengaruh langsung terhadap kondisi lingkungan
termasuk flora dan fauna. Kondisi letak daerah dan geografis secara tidak langsung juga membentuk keberagaman
warga negara atau penduduk yang mendiaminya dengan berbagai aspek kehidupannya. Keberagaman wilayah dan
lingkungan Indonesia ini memiliki keindahan yang luar biasa sehingga banyak lokasi wilayah di Indonesia yang
menjadi obyek wisata. Setiap wilayah mempunyai keunggulan masing-masing seperti keindahan pesisir pantai,
terumbu karang, biota laut, persawahan, hutan, perkebunan, pegunungan, padang rumput, perkotaan hingga daerah
industri.
Indonesia berada di lokasi yang strategis, yaitu diantara dua Samudra Pasifik dan Samudra Indonesia.
Juga dua benua Asia dan Australia mengakibatkan wilayah Indonesia menjadi jalur perdagangan
internasional.Lalu lintas perdagangan selama berabad-abad, tidak hanya membawa komoditas dagang, namun
juga pengaruh kebudayaan mereka terhadap budaya Indonesia. Kedatangan bangsa asing yang berbeda ras,
kemudian menetap di Indonesia mengakibatkan kemajemukkan ras, agama dan bahasa.
Indonesia merupakan bangsa majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, dan bahasa. .
Suku bangsa adalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan.
Orang-orang yang tergolong dalam satu suku bangsa tertentu, pastilah mempunyai kesadaran dan identitas diri
terhadap kebudayaan suku bangsanya, misalnya dalam penggunaan bahasa daerah serta mencintai kesenian dan
adat istiadat
Suku-suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa, persebaran suku bangsa
dipengaruhi oleh faktor geografis, perdagangan laut, dan kedatangan para penjajah di Indonesia. perbedaan suku
bangsa satu dengan suku bangsa yang lain di suatu daerah dapat terlihat dari ciri-ciri berikut ini.
b. Bahasa yang dipergunakan, misalnya Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura, dan lain-lain.
c. Adat istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian.
d. Kesenian daerah, misalnya Tari Janger, Tari Serimpi, Tari Cakalele, dan Tari Saudati.
e. Kekerabatan, misalnya patrilineal(sistem keturunan menurut garis ayah) dan matrilineal(sistem keturunan
menurut garis ibu).
Masyarakat Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa. Di Indonesia terdapat kurang lebih 300
suku bangsa. Setiap suku bangsa hidup dalam kelompok masyarakat yang mempunyai kebudayaan berbeda-beda
satu sama lain. Jumlah suku bangsa di Indonesia ratusan jumlahnya.
1. Nanggroe Aceh Darussalam : suku Aceh, suku Alas, suku Gayo, suku Kluet, suku Simelu, suku Singkil, suku
Tamiang, suku Ulu .
2. Sumatera Utara : suku Karo, suku Nias, suku Simalungun, suku Mandailing, suku Dairi, suku Toba, suku
Melayu, suku PakPak, suku maya-maya
3. Sumatera Barat : suku Minangkabau, suku Mentawai, suku Melayu, suku guci, suku jambak
4. Riau : Melayu, Siak, Rokan, Kampar, Kuantum Akit, Talang Manuk, Bonai, Sakai, Anak Dalam, Hutan, Laut .
8. Sumatera Selatan : Palembang, Melayu, Ogan, Pasemah, Komering, Ranau Kisam, Kubu, Rawas, Rejang,
Lematang, Koto, Agam
9. Bengkulu : Melayu, Rejang, Lebong, Enggano, Sekah, Serawai, Pekal, Kaur, Lembak
10. Lampung : Lampung, Melayu, Semendo, Pasemah, Rawas, Pubian, Sungkai, Sepucih
18. NTB : Bali, Sasak, Bima, Sumbawa, Mbojo, Dompu, Tarlawi, Lombok
19. NTT : Alor, Solor, Rote, Sawu, Sumba, Flores, Belu, Bima
20. Kalimantan Barat : Melayu, Dayak (Iban Embaluh, Punan, Kayan, Kantuk, Embaloh, Bugan,Bukat),
Manyuke
21. Kalimantan Tengah : Melayu, Dayak (Medang, Basap, Tunjung, Bahau, Kenyah, Penihing, Benuaq), Banjar,
Kutai, Ngaju, Lawangan, Maayan, Murut, Kapuas
25. Sulawesi Tenggara : Muna, Buton,Totaja, Tolaki, Kabaena, Moronehe, Kulisusu, Wolio
Sumber : (https://ainamulyana.blogspot.com/2016/08/keragaman-suku-bangsa-dan-budaya-di_19.html)
e. Keberagaman Pekerjaan
Pekerjaan yang menjadi utama atau pokok penghidupan adalah pengertian dari Mata pencaharian. Dengan
kata lain Mata pencaharian bisa di artikan sebagai keseluruhan aktivitas atau kegiatan manusia dalam
memberdayakan potensi sumber daya alam. Contohnya seperti Pertanian yang apabila di artikan secara luas
meliputi bidang pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan ,kehutanan.
Mata pencaharian masyarakat Indonesia juga meliputi bidang Transportasi dan jasa, pertambangan ,
parawisata. perdagangan, perindustrian,
f. Keberagaman Kelamin dan Gender
Gender adalah jenis kelamin. Pencatatan Badan Pusat Statistik, mencatat jenis kelamin laki-laki dan
perempuan. Namun, dalam keberagaman suku bangsa nusantara telah mengenal banyak gender. Dilansir dari
laman the converstation, masyarakat Bugis di Sulawesi Selatan misalnya punya keberagamaan gendernya. Sejak
era sebelum Islam masuk, orang-orang Bugis telah mengakui lima jenis gender. Mereka membagi masyarakat
berdasarkan gendernya menjadi laki-laki (oroane), perempuan (makkunrai), laki-laki menyerupai perempuan
(calabai), perempuan menyerupai laki-laki (calalai), dan pendeta androgini (bissu). Kemiripan juga terjadi di
provinsi yang sama pada masyarakat Toraja. Mereka mengakui gender ketiga,yang disebut to burake tambolang.
g. Keberagaman Golongan
Sebagai negara yang memiliki keberagaman, adanya penggolongan dalam kehidupan masyarakat di Indonesia
merupakan suatu kewajaran. Namun, keberadaan golongan-golongan dalam masyarakat dapat menyebabkan
terjadinya konflik. Hal ini dapat muncul apabila muncul perasaan etnosentrisme yang menganggap hanya
kelompok atau golongannya saja yang paling baik dan sempurna, sementera golongan lainnya dianggap banyak
memiliki kekurangan
Keberagaman antargolongan tidak boleh menyebabkan terjadinya perselisihan dan perpecahan di masyarakat.
Adanya keberagaman antargolongan harus menjadi pendorong terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa, dan
pendorong tumbuhnya kesadaran setiap warga negara akan pentingnya pergaulan demi memperkokoh persatuan
dan kesatuan bangsa misalnya golongan kelas tinggi membantu golongan kelas renda. Oleh karena itu, ciri
golongan tidak ditonjolkan demi kepentingan nasional. Keberagaman masyarakat di Indonesia dapat dilihat dari
struktur masyarakatnya
Pengaruh keberagaman masyarakat Indonesia terhadap kehidupan bermasyarakat adalah timbulnya beragam tafsir
atau pemahaman terhadap suatu masalah sosial. Berkaitan dengan pola perilaku bangsa, pengaruh keberagaman
masyarakat Indonesia menyebabkan rentan muncul konflik yang berkaitan dengan suku, agara, ras dan antar
golongan
Indonesia adalah negara multikultural, tapi bukan negara multikulturalis. Karena itu multikulturalisme tidak
menjadi solusi dalam pengelolaan keragaman di Indonesia. Beberapa kategori multikulturalisme yang
diproblematisasi di Indonesia, terutama misalnya, terkait dengan pertanyaan siapa orang asli, minoritas nasional,
dan imigran dalam konteks masyarakat Indonesia
LEMBAR KERJA SISWA
Petunjuk Kerja
Tes tulis dan Tugas Praktek
1. Bukalah amplop berisi lagu daerah yang dibagikan Gurumu!
2. Baca dan carilah informasi tentang daerah asal lagu tersebut dari google
3. Analisislah keragaman yang ada didaerah asal lagu tersebut
a. Suku Yang ada didaerah tersebut
b. Agama yang dianut penduduknya
c. Kondisi wilayah/lokasi
d. Pekerjaan sebagian besar masyarakatnya.
4. Tuliskan laporan analisis kelompok kalian pada tabel yang disediakan
.a..................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
b...................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
c...................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
d...................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
.....................................................................................................................................
..........................................................................................
RUBRIK PENILAIAN
A. SIKAP
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Kolom aspek prilaku/sikap diisi dengan tanda centrang bila terlihat aktivitas siswa yang sesuai dengan Aspek
berikut ini
B. PENGETAHUAN
1.Kisi-kisi Soal
Penilaian : Tes tertulis bentuk Uraian
KD Materi IPK No soal Bentuk Soal Jml Soal Level Kog
3.2 Menganalisis Fluralitas 3.2.1. Menganalisis 1 Uraian 1 C4
Pengaruh Masyarakat tentang Pluralitas
interaksi sosial Indonesia Masyarakat Indonesia
. 3.2.2. Mengklasifikasi 2 dan 3 Uraian 2 C4
dalam ruang yang
keberagaman serta
berbeda terhadap
pengembangannya dalam
kehidupan sosial kehidupan.
dan budaya serta
pengembangan
Kehidupan
Kebangsan 4 dan 5 Uraian 2 C4
3.2.3 Manganalisis
Pengaruh, Peran dan
fungsi keberagaman
terhadap kehidupan
kebangsaan
Soal Uraian.
5. Ada hal-hal yang menyebabkan perbedaan Keragaman budaya yang disebabkan oleh perbedaan
budaya yaitu: wilayah salah satunya pada unsur budaya berpakaian.
1. Perbedaan agama Masyarakat yang tinggal diwilaya pegunungan
2. Perbedaan wilayah cendrung lebih sering mengunakan pakaian tebal
Urakan keragaman Budaya yang disebabkan karena didaerah pegunungan udaranya lebih dingin
perbedaan wilayah dibandingkan di derah pesisir pantai
C. PENILAAN KETERAMPILAN
4= Sangat Baik
3= Baik
2= Cukup
1= Kurang
lagu ‘Bungon Jeumpa’.dari Aceh
Bungong jeumpa bungong jeumpa, meugah di aceh
Bungong teuleube, teuleube, indah lagoina
Bungong jeumpa bungong jeumpa, meugah di aceh
Bungong teuleube, teuleube, indah lagoina
Puteh kuneng.. meujampu mirah
Bungong si ulah indah lagoina
Puteh kuneng.. meujampu mirah
Bungong si ulah indah lagoina
Lam sinar buleun lam sinar buleun, angeen peu
ayon Luroh meususon, mesuson nyang mala-mala
Lam sinar buleun lam sinar buleun, angeen peu
ayon Luroh meususon, mesuson nyang mala-mala
Keubit that meubee meunyoe tatem
com Leupah that harom si bungong
jeumpa Keubit that meubee meunyoe
tatem com Leupah that harom si
bungong jeumpa
Bungong jeumpa bungong jeumpa, meugah di aceh
Bungong teuleube, teuleube, indah lagoina
Bungong jeumpa bungong jeumpa, meugah di aceh
Bungong teuleube, teuleube, indah lagoina
Puteh kuneng.. meujampu mirah
Bungong si ulah indah lagoina 2x
lirik lagu 'Apuse' dari Papua
Apuse kokon dao
Yarabe soren
doreri
Wuf lenso bani nema beki pase
Apuse kokon dao
Yarabe soren doreri
Wuf lenso bani nema beki pase
Arafabye
aswarakwar
Arafabye
aswarakwar
Apuse kokon dao
Yarabe soren
doreri
Wuf lenso bani nema beki pase
Arafabye
aswarakwar
Arafabye
aswarakwar
Apuse kokon dao
Yarabe soren
doreri
Wuf lenso bani nema beki pasang
Suwe ora jamu
Dari Jawa Tengah dan DIY
Jamu godhong tela
Suwe ora ketemu Ketemu
pisan gawe gela Suwe ora
jamu
Jamu sogo thunteng Suwe
ora ketemu
Temu pisan atine seneng
Suwe ora jamu
Jamu godhong bunder
Suwe ora ketemu
Temu pisan tambah pinte
Berikut lirik lagu Ampar-ampar pisang dari daerah
Kalimantan Selatan:
Ampar ampar pisang
Pisangku balum
masak
Masak bigi di hurung bari-bari
Masak bigi di hurung bari-bari
Manggalepak
manggalepok Patah kayu
bengkok
Bengkok dimakan api
apinya cang curupan2x
Nang mana batis
kutung Dikitipi dawang
(2x)
Ampar ampar pisang
Pisangku balum
masak
Masak bigi di hurung bari-bari
Masak bigi di hurung bari-bari
Media Ajar/PPT
Tujuan Pembelajaran
Menganalisis tentang Pluralitas
masyarakat Indonesia, mengklasifikasikan keberagaman
PERTANYAAN TENTANG GAMBAR YANG
DIAMATI
Gambar apa yang tampak pada slide PPT ?
Menunjukan tentang apakah gambar tersebut?
keberagaman apa saja yang
ada di Indonesia
PENGERTIAN PLURALITAS
Pluralitas adalah paham atas keberagaman untuk dapat hidup secara
PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA
Jadi Pluralitas masyarakat Indonesia punya arti sama de
Keberagaman Indonesia
Keberagaman Budaya
Keberagaman Agama
Keberagaman Wilayah dan Lingkungan
Keberagaman Suku Bangsa
Keberagaman Pekerjaan
Keberagaman Golongan
Keberagaman Jenis Kelamin dan Gender
Pengaruh keberagaman
peran dan fungsi keberagaman
TERIMA KASIH