Anda di halaman 1dari 18

KELAS : viii (Delapan)

SEMESTER : GENAP
TAHUN PELAJARAN : 2015 – 2016

Penyusun :

Drs.Sugito,MM
NIP. 19681112 200801 1 009

SMP NEGERI 17
JL. TENGGILIS MEJOYO NO.1 Surabaya

Telp. / Fax. (031) 8416932

SURABAYA
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Satuan Pendidikan : SMPN 17 Surabaya


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : VIII/Dua
Tema : Keragaman Sosial Budaya Sebagai Modal Dasar Pembangunan
Nasional.
Sub Tema : A Sifat dan bentuk Interaksi sosial budaya dalam Pembangunan.
Alokasi Waktu : 4 x 40 ( 2 Pertemuan )

A KOMPETENSI INTI
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori

B KOMPETENSI INTI
2.2. Berperilaku jujur, sopan, estetika dan memiliki motivasi internal ketika berhubungan
dengan lembaga social, budaya, ekonomi dan politik
2.3. Menunjukkan perilaku peduli, gotong royong, tanggungjawab dalam berpartisipasi
penanggulangan permasalahan lingkungan hidup
3.3. Mendiskripsikan fungsi dan peran kelembagaan social, budaya, ekonomi dan politik dalam masyarakat
Mendeskripsikan bentuk-bentuk dan sifat dinamika interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya,
dan ekonomi

INDIKATOR
1. Menyebutkan Bentuk bentuk interaksi asosiatif
2. Menyebutkan Bentuk bentuk interaksi sosial disosiatif
3. Menjelaskan apa yang dimaksud alkulturasi budaya
4. Menjelaskan mengapa persaingan dapat berdampak positif bagi kehidupan manusia?
5. Bagaimana mencegah konflik dimasyarakat?

4.3 Menyajikan hasil pengamatan tentang bentuk-bentuk dan sifat dinamika interaksi
manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi di lingkungan
masyarakat sekitar
Indikator
1. Mengobservasi interaksi Asosiatif dan interaksi Disosiatif
2. Membuat rencana tindakan untuk menanggulangi dampak negatif interaksi Asosiatif dan Disosiatif
3 .Mempresentasikan hasil pengamatan diskusi

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui Pengamatan dan diskusi siswa dapat mendiskripsikan interaksi asosiatif dan disosiatif
2. Melalui pengamatan, siswa dapat mendiskripsikan dampak negatif interaksi asosiatif dan disosiatif dan cara
penanggulangannya.
3. Melalui interaksi dengan lingkungan siswa merasa peduli dengan keadaan lingkungan sekitar.

D. MATERI PELAJARAN.
1. Bentuk-bentuk interaksi sosial budaya yang bersifat asosiatif dalam kehidupan di
masyarakat.
2. Bentuk- bentuk interaksi sosial budaya yang bersifat disosiatif dalam kehidupan
masyarakat.

D. METODE PEMBELAJARAN.
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Problem Based Learning
3. Metode : Diskusi

E. MEDIA ALAT DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Media : Peta Konsep dan Gambar
2. Alat /Bahan : Komputer/ Laptop, LCD,Powerpoint
3.Sumber Belajar : Buku Siswa ,Internet,Gambar interaksi Asosiatif dan Disosiatif
F. LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN DISKRIPSI KEGIATAN ALOKASI


WAKTU
Pendahuluan Pertemuan I (2x40 menit) 80
a. Persiapan psikis dan fisik,membuka pelajaran dengan 10
mengucapkan salam dan berdo’a bersama
b. Guru menanyakan siswa yang tidak mengikuti pelajaran hari ini
c. Menginformasikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
d. Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan
disajikan selama pembelajaran
e. Memberi motivasi siswa dengan menyanyikan lagu ,dilanjutkan
dengan tanya jawab tentang lagu tersebut dihubungkan dengan
interaksi Asosiatif dan desosiatif
Kegiatan Inti Pelaksanaan pembelajaran scientific 60

1. Orientasi peserta didik pada permasalahan


2. Membagi siswa menjadi 4 kelompok secara heterogin
3. Pengamatan(Observasi) : Mengamati gambar interaksi
asosiatif dan desosiatif dilanjutkan tanya jawab tentang
interaksi asosiatif dan desosiatif
4. Menanya : diskusi kelompok untuk memberikan kesempatan
pada siswa saling mengajukan pertanyaan ( masalah ditulis di
kartu masalah) tentang Peta konsep dan bentuk bentuk
interaksi asosiatif dan disosiatif yang diamati dan gambar
yang diamati ( guru berkeliling memberikan bimbingan
kelompok
5. Mengumpulkan informasi : Menjawab pertanyaan yang ada di
dalam kartu permasalahan dengan mencari informasi dari
buku sumber,internet tentang interaksi asosiatif dan disosiatif
6 Mengasosiasikan : Mengolah nformasi
tentang interaksi asosiatif dan disosiatif
yang didapat dan menuliskan hasil
diskus dari kegiatan mengamati dan
menjawab pertanyaan untuk menambah
keluasan dan kedalaman
7. Mengembangkan dan menyajikan hasil
Karya
8./mengkomunikasikan : penyusunan data
dari hasil kerja kelompok tentang Interaksi
Asosiatif dan Interaksi
Disosiatif(presentasi dilakukan pertemuan 2)
Penutup 1 Membuat kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan
2 Menyampaikan tugas/informasi :
presentasi dilakukan pada pertemuanke
2/minggu depan dan setiap kelompok
harus mempersiapkan diri.
untuk kegiatan pembelajaran
pertemuan berikutnya
Guru menutup pelajaran dengan do’a
dan memberi salam
Pertemuan ke 2
Pendahuluan Pertemuan ( 2 x 40 ‘ ) 10
1.Persiapan psikis dan fisik,membuka pelajaran
dengan mengucapkan salam dan berdo’a
bersama
2. Guru menanyakan siswa yang tidak mengikuti
pelajaran hari ini
3.Menginformasikan tujuan pembelajaran yang
akan dicapai
4.Menyampaikan secara singkat garis besar
materi yang akan disajikan selama
pembelajaran
5.Memberi motivasi siswa dengan menyanyikan
lagu Satu Nusa Satu Bangsa,dilanjutkan
dengan tanya jawab tentang lagu tersebut
dihubungkan dengan mobilitas penduduk
Kegiatan inti 60
Pelaksanaan pendekatan saintifik :
1.Pelaksanaan diskusi kelompok sambil
mempersiapkan pembuatan laporan hasil kerja
kelompok
2.Guru berkeliling sambil memperhatikan
kelompok yang memerlukan bantuan.(sambil
melakukan penilaian )

3.Unjuk kerja/presentasi kelompok


dan,kelompok lain menanggapi
PENUTUP 1. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan berdasarkan hasil 10
analisis secara lisan.Dan memerintahkan ketua kelompok untuk
mengumpulkan laporan hasil diskusi.

2.Guru memberikan tes uraian


3.Guru memberi tugas kepada setiap
kelompok untuk mencari gambar untuk
dibuat Kliping tentang gambar interaksi
asosiatif dan desosiatif
4.Untuk kegiatan pembelajaran pertemuan berikutnya dipelajariFungsi
dan peran keragamansosial budaya dalam pembangunan
Guru menutup pelajaran dengan do’a dan memberi salam

8..PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR


1. Teknik : Hasil kinerja peserta didik,tes lesan,prodak diskusi,proyek
2.Bentuk : Instrumen Pengamatan dan proyek

Surabaya, 31Juli 2015

Mengetahui,

Kepala SMP Negeri 17 Surabaya Guru Mata Pelajaran IPS

Ahmad Sya’roni,M.Pd Drs.Sugito,MM

NIP. 19680802 198901 1 004 NIP. 19681112 2008 01 1 009


LAMPIRAN

PETA KONSEP
KERAGAMAN SOSIAL
BUDAYA
BENTUK-BENTUK
SIFAT DAN BENTUK
INTERAKSI SOSIAL
INTERAKSI SOSIAL
INTERAKSI INTERAKSI
BUDAYA
ASOSI ATIF
DESOSIATIF
1.MATERI PEMBELAJARAN

SIFAT DAN BENTUK INTERAKSI SOSIAL

PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL ASOSIATIF

adalah proses interaksi pranata sosial yang menuju terbentuknya persatuan atau integrasi sosial dan
mendorong terbentuknya pranata, lembaga, ataupun organisasi sosial. Interaksi sosial asosiatif,
meliputi berbagai bentuk kerjasama, akomodasi, dan asimilasi.Interaksi asosiatif bersifat menguatkan
ikatan sosial, cenderung continue atau berkelanjutan.
Hal itu disebabkan karena hal-hal berikut:
·         didasarkan kepada kebutuhan yang nyata
·         memperhitungkan efektivitas
·         memperhatikan efisiensi
·         mendasarkan pada kaidah-kaidah atau nilai dan norma sosial yang berlaku
·         tidak memaksa secara fisik dan mental.
Bentuk Interaksi Sosial Asosiatif

1. Kerja sama
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan
bersama. Kerja sama dilakukan sejak manusia berinter-aksi dengan sesamanya. Kebiasaan dan sikap mau
bekerja sama dimulai sejak kanak-kanak, mulai dalam kehidupan keluarga lalu meningkat dalam kelompok
sosial yang lebih luas. Kerja sama berawal dari kesamaan orientasi.
Menurut Charles H Cooley, seperti dikutip Soekanto (1982 : 66) Kerja sama timbul apabila orang
menyadari bahwa mereka mempunyai kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan
mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk memenuhi kepentingan
tersebut. Kesadaran akan adanya kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-fakta yang
penting dalam menjalin kerja sama.
Kerja bakti atau gotong royong, misalnya, merupakan salah satu contoh bentuk kerja sama.
Lebih lanjut, bentuk kerja sama dibagi menjadi 4 yaitu ;
a. Kerja sama spontan, yaitu kerja sama yang terjadi secara serta merta.
b. Kerja sama langsung, yaitu kerja sama sebagai hasil dari perintah atasan kepada bawahan atau
penguasa terhadap rakyatnya.
c. Kerja sama kontak, yaitu kerja sama atas dasar syarat-syarat atau ketetapan tertentu, yang
disepakati bersama,
d. Kerja sama tradisional, yaitu kerja sama sebagian atau unsur-unsur tertentu dari sistem sosial

2. Akomodasi
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian diri dari orang perorang atau kelompok-kelompok manusia yang
semua saling bertentangan sebagai upaya untuk mengatasi ketegangan-ketegangan. Tujuan dari akomodasi
adalah terciptanya keseimbangan interraksi sosial dalam kaitannya dengan norma dan nilai yang ada di dalam
masyarakat. Ini dapat digunakan untuk menyelesaikan pertentangan, entah dengan menghargai kepribadian
yang berkonflik atau dengan cara paksaan atau tekanan. Bentuk-bentuk akomodasi antara lain ;
 Coersion
Suatu bentuk akomodasi yang terjadi melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap pihak lain
melalui pemaksaan kehendak pihak tertentu terhadap pihak lain yang lebih lebah.

 Kompromi
Suatu bentuk akomodasi ketika pihak-pihak yang terlibat perselisihan saling mengurangi tuntutan agar
tercapai suatu penyelesaian, semua pihak bersedia untuk merasakan dan memahami keadaan pihak lainnya.
 Arbitrasi
Suatu bentuk akomodasi apabila pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai kompromi sendiri.
Untuk itu, akan diundang pihak ketiga yang tidak memihak (netral) untuk mengusahakan penyelesaian
pertentangan tersebut. Pihak ketiga disini dapat pula ditunjuk atau dilaksanakan oleh suatu badan yang
dianggap berwenang.
 Mediasi
Suatu bentuk akomodasi yang hampir sama dengan arbitrasi. Namun, pihak ketiga yang bertindak
sebagai penengah atau juru damai tidak mempunyai wewenang untuk memberi keputusan-keputusan
penyelesaian peerselisihan antara kedua belah pihak.
 Konsilasi
Suatu bentuk akomodasi untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang berselisih
demi tercapainya suatu persetejuan bersama.
 Toleransi
Suatu bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang resmi. Biasanya terjadi karena adanya keinginan-
keinginan untuk sedapat mungkin menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan kedua belah
pihak.
 Stalemate
Suatu bentuk akomodasi ketika kelompok yang terlibat pertentangan mempunyai kekuatan yang
seimbang.
 Ajudikasi
Penyelesaian masalah atau sengketa melalui pengadilan atau jalur hukum.

3. Asimilasi
Menurut Soerjono Soekanto, asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha
mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok
manusia yang meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap dan proses mental
dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama. Artinya, apabila orang-orang melakukan asimilasi
ke dalam suatu kelompok manusia atau masyarakat, maka tidak lagi membedakan dirinya dengan kelompok
tersebut. Secara singkat proses asimilasi adalah peleburan dua kebudayaan menjadi satu kebudayaan.
Tetapi hal ini tidak semudah yang dibayangkan karena banyak faktor yang memengaruhi suatu budaya itu
dapat melebur menjadi satu kebudayaan. Adapun faktor-faktor yang mempermudah terjadi asimilasi adalah
:

Komputer juga sebagai bentuk asimilasi yang kuat


di Indonesia
 Adanya sikap toleransi terhadap kebudayaan lain.
 Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.
 Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.
 Sikap terbuka dari golongan berkuasa dalam masyarakat.
 Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
 Perkawinan campuran (amalga-mation).
Sedangkan faktor-faktor yang menghambat terjadinya asimilasi adalah :
 Teerisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat.
 Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.
 Perasaan takut terhadap kekuatan kebudayaan yang dihadapi.
 Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada
kebudayaan golongan atau kelompok yang lainnya.
 Perbedaan ciri-ciri badaniyah seperti warna kulit.
 In-group feeling (perasaan yang kuat) terhadap budaya kelompoknya.
 Apabila golongan minoritas mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa

4. Akulturasi
Menurut Koentjaranigrat, akulturasi diartikan sebagai suatu proses sosial yang timbul apabla suatu kelompok
manusia yang memiliki kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing, dengan
sedemikian rupa sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun dapat diterima dan tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. Proses akulturasi yang berlangsung dengan baik
dapat menghasilkan integrasi unsur-unsur kebudayaan asing dengan unsur-unsur kebudayaan sendiri. Yang
paling mudah menerima kebudayaan asing adalah generasi muda. Coba kalian amati begitu mudahnya kalian
menerima perkembangan model rambut penyanyi barat atau model pakaian artis luar negeri. Biasanya unsur-
unsur kebudayaan asing yang mudah diterima ialah unsur kebendaan, peralatan-peralatan yang sangat mudah
dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat seperti komputer, handphone, mobil, dan lain-lain. Sedangkan unsur
kebudayaan asing yang sulit diterima adalah unsur kebudayaan yang menyangkut ideologi, keyakinan atau
nilai tertentu yang menyangkut prinsip hidup. Seperti, komunisme, kapitalisme, liberalisme, dan lain-lain.
INTERAKSI DISOSIATIF

merupakan bentuk interaksi sosial yang menghasilkan suatu perpecahan. Disosiatif merupakan kebalikan dari
asosiatif. Bila pada proses sosial asosiatif lebih
menekankan bentuk kerja sama, proses sosial disosiatif lebih ditekankan pada bentuk
persaingan atau perlawanan.

Terdapat tiga bentuk interaksi disasosiatif, yaitu persaingan, kontravensi, dan


pertentangan.

a. Persaingan
Persaingan adalah suatu proses sosial yang terjadi di mana individu atau kelompok
saling bersaing untuk berlomba atau berkompetisi mencari keuntungan melalui bidangbidang
tertentu dengan menggunakan cara-cara yang terbuka dan adil. Misalnya,
persaingan antara dua juara kelas di satu sekolah untuk membuktikan siapa yang layak
dapat bintang sekolah. Kedua juara kelas itu akan belajar dengan sungguh-sungguh
untuk mencapai gelar tersebut. Persaingan yang terjadi antara dua orang merupakan
persaingan pribadi. Ada juga persaingan yang bersifat kelompok. Misalnya, persaingan
antara Persipura Jayapura dan Persib Bandung dalam memperebutkan tempat di putaran
final Liga Indonesia.
Persaingan berlangsung dalam berbagai aspek kehidupan. Berikut adalah beberapa
bentuk persaingan.
(1) Persaingan ekonomi, contohnya perang iklan menawarkan produk, baik di media
massa cetak maupun elektronik; persaingan memperoleh pekerjaan.
dan telenovela, peminat film Avatar
lebih banyak daripada penggemar film Si Unyil, persaingan antara tontonan
tradisional seperti wayang orang dan film-film di bioskop
(3) Persaingan kedudukan dan peranan, misalnya persaingan antara para calon gubernur
dan wakil gubernur dalam pilkada.
(4) Persaingan ras, misalnya persaingan antara orang kulit putih dan orang kulit hitam
di Afrika Selatan.

b. Pertentangan
P(2) Persaingan kebudayaan, contohnya sinetron ertentangan adalah suatu proses sosial di mana seseorang
atau kelompok dengan
sadar atau tidak sadar menentang pihak lain yang disertai ancaman atau kekerasan untuk
mencapai tujuan atau keinginannya. Konflik biasanya terjadi karena adanya perbedaan
paham dan kepentingan. Hal ini dapat menimbulkan semacam gap (jurang pemisah)
yang dapat mengganggu interaksi sosial di antara pihak-pihak yang bertikai.
Pertentangan dapat terjadi pada semua lapisan masyarakat, individu atau kelompok,
mulai dari lingkungan kecil sampai masyarakat luas. Pertentangan dapat timbul karena:
(1) perbedaan pendapat, prinsip, aturan antarindividu
(2) perbedaan adat istiadat, kebudayaan
(3) perbedaan kepentingan politik, ekonomi, dan sosial
(4) perubahan sosial, disorganisasi, dan disintegrasi

c. Kontravensi
Kontravensi ialah bentuk interaksi sosial yang berada di antara persaingan dan
pertentangan. Kontravensi ditandai dengan gejala adanya ketidakpuasan terhadap
seseorang atau sesuatu. Sikap tersebut dapat terlihat jelas atau tersembunyi. Sikap
tersembunyi tersebut dapat berbuah menjadi kebencian, akan tetapi tidak sampai menjadi
pertentangan atau pertikaian.
Menurut sifatnya, bentuk-bentuk kontravensi adalah sebagai berikut.
(1) Umum: penolakan, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-halangi, protes,
gangguan-gangguan, perbuatan kekerasan, dan mengacaukan rencana pihak lain.

(2) Sederhana: menyangkal pernyataan orang lain di muka umum, memaki-maki melalui
selebaran, mencerca, memfitnah, melemparkan beban pembuktian kepada pihak
lain.
(3) Intensif: penghasutan, menyebarkan desas-desus, mengecewakan pihak-pihak lain.
(4) Rahasia: mengumumkan rahasia pihak lain, perbuatan khianat.
(5) Taktis: mengejutkan lawan, mengganggu atau membingungkan pihak lain,
memaksa pihak lain dengan kekerasan, provokasi, dan intimidasi.
2.LEMBAR KEGIATAN SISWA PERTEMUAN 1

KERAGAMAN SOSIAL BUDAYA SEBAGAI MODAL DASAR


PEMBANGUNAN NASIONAL

1. Judul : Bentuk bentuk interaksi sosial budaya


2. Mata Pelajaran : IPS
3. Kelas/Semester : VIII/2
4. Waktu : 25 Menit
5. Petunjuk Belajar :
a. Bacalah secara cermat sebelum mengerjakan
b. Pelajari materi IPS yang berhubungan dengan interaksi asosiatif dan desosiatif
c. Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah yang diberikan oleh guru
d. Kerjakan dengan cara berdiskusi
e. Konsultasikan dengan guru apabila terjadi kesulitan
6. Tujuan yang akan dicapai
Dalam kegiatan ini kamu dapat
- Mendeskripsikan Bentuk bentuk Interaksi Asosiatif
- Mendikrisikan bentuk-bentuk interaksi Desosiatif
- Mendiskripsikan cara mengatasi interaksi asosiatif dan desosiatif
- Mendiskripsikan cara mengatasi perkelaian di lingkunagan kita

Informasi
Bacalah materi yang berhubungan dengan interaksi asosiatif dan desosiatif

Tugas dan langkah kerja


1. Bukalah gambar interaksi asosiatif yang telah ditugaskan dari pertemuan yang lalu
2. Buatlah laporan dan presentasikan interaksi asosiatif dan desosiatif
a. Kelompok 1 : bentuk bentuk interaksi asosiatif
b. Kelompok 2 : bentuk bentuk interaksi desosiatif
c. Kelompok 3 : cara mengatasi interaksi asosiatif dan desosiatif
d. Kelompok 4 : cara mengatasi perkelaian dilingkungan kita
3. Laporkan hasil diskusimu secara tertulis
4. Presentasiakan hasil didskusi kelompok di depan kelas
RUBRIK PENILAIAN DISKUSI ( PERTEMUAN 1 )

1. Tema : Keragaman Sosial Budaya Sebagai Modal Dasar Pembangunan


Nasional
2 Sub Tema : Sifat dan bentuk Interaksi Sosial Budaya
3 Kelompok
4. Kelas/Semester : VIII/2
5.Pertemuan : ke-1
Skor
No Kategori Baik
Baik Sedang Kurang
Sekali
A. KUALITAS
1. Persiapan baik
2. Organisasi Jelas
3. Memberikan informasi yang didukung oleh
fakta/buku
Informasi disampaikan dengan jelas
5. Argumentasi
6. Pernyataan bersifat persuasif
B. ETIKA
1. Menghormati argumentasi teman dan tidak emosional
2. Saling mendengarkan dan merespon
3. Tidak menghina (menyela pembicaraan)
4. Tidak mendominasi pembicaraan
5. Secara aktif ikut terlibat
C. LAIN-LAIN
1. Cara mengevalusi atau mengkritik teman
2. Membuat kesimpulan sementara berdasarkan bukti
yang disampaikan kedua pihak
Jumlah keseluruhan
Keterangan : Skor 4 : Baik sekali, Skor 3 : baik, Skor 2 : Cukup, Skor 1 : kurang
Kriteria :
45 ke atas = A (baik sekali dan berkualitas
30-40 = B (Baik)
15 – 29 = C ( Cukup)
Kurang 14 = D ( Kurang memenuhi syarat)

RUBRIK PENILAIAN SIKAP


No. Nama Sikap Sikap Sosial Total Nilai
Spiritual
Mengunia Tanggung Rasa ingin Peduli
Tuhanhayati Jawab tahu
kar
1-4 1-4 1-4 1-4
1.
2.
3.

Keterangan Penskoran :
4 = apabila selalu konsisten menunjukkan sikap sesuai aspe sikap
3 = apabila sering konsisten menunjukkan sikap sesuai aspeksik dan
kadang-kadang tidak sesuai aspek sikap

2 = apabila kadang-kadang konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap


dan sering tidak sesuai aspek sikap
1 = apabila tidak pernah konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap

PENILAIAN PENGETAHUAN
1.Pertemuan 2

No. Butir Pertanyaan


1. Sebutkan bentuk-bentuk Interaksi Asosiatif
2. Sebutkan bentuk-bentuk Interaksi Desosiatif
3. Apa yang dimaksud Alkulturasi Budaya
4. Jelaskan persaingan dapat berdampak positif dalam kehidupan
5 Bagaimana cara mencegah Konflik di masyarakat
Kunci Jawaban
1. Kerjasama,Akomodasi,Asimilasi,Alkulturasi
2. Persaingan ,Kontrofersi, Konflik
Proses Budaya yang timbul akibat satu budaya menerima menerima unsur- unsurdari satu
kebudayaan asing.
3. Untuk Meraih Kesuksesan
4. Dengan cara menumbuhkan Kesadaran untuk saling menghormati
Keterangan :
Tiap nomor soal apabila di jawab benar di beri skor 2 sehingga nilai pengetahuan 2x5

PENILAIAN KETRAMPILAN

Rubrik penilaian ketrampilan (presentasi)


No Nama Kemampuan Kemempuan Kemampuan Penguasaan Jumlah
peserta didik presentasi berargumentas menjawab materi nilai
i
1 -4 1-4 1-4 1–4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Keterangan :
1. Skor rentang antara 1 – 4
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = amat baik
2. Nilai = jumlah nilai di bagi 4
3.
RUBRIK PENILAIAN KETRAMPILAN ( Diskusi)
No. Nama Pemahaman Kemampuan Kemampuan Jumlah
Peserta materi mengemukakan Berkontribusi menerima nilai
didik Pendapat pendapat
teman
1-4 1-4 1-4 1–4
1.
2.
3.
4.
dst
Keterangan :
1. Skor 1 – 4
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = amat baik
2. Nilai = Jumlah skor di bagi 4

SATU NUSA SATU BANGSA

SATU NUSA SATU BANGSA SATU BAHASA KITA


TANAH AIR PASTI JAYA UNTUK SLAMA LAMANYA
INDONESA PUSAKA INDONESAI TERCINTA
NUSA BANGSA DAN BAHASA
KITA BELA BERSAMA

Anda mungkin juga menyukai