(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 1 Salatiga
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester : VII / I
Tema 2 : Interaksi Sosial dan Lembaga Sosial
Sub Tema 3 : Interaksi Sosial
Sub Sub Tema 1 : Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan memperhatikan indikator pembelajaran, pembentukan karakter peserta didik
yang diharapkan adalah :
1.1 Mensyukuri atas ciptaan Tuhan YME (Religius)
2.1 Cinta Tanah Air (Nasionalis)
2.2 Menjaga Lingkungan (Nasionalis)
2.3 Berfkir kritis dan kreatif (Mandiri)
2.4 Kerjasama (Gotong Royong)
2.5 Komitmen atas keputusan bersama (Gotong Royong)
2.6 Tanggung Jawab (Integritas)
2. Dengan mengamati gambar, video dan membaca buku, peserta didik dapat:
3.2.1 Menjelaskan pengertian Interaksi Sosial.
3.2.2 Mengidentifikasi syarat – syarat terjadinya interaksi sosial.
3.2.3 Menganalisis ciri – ciri Interaksi Sosial
3.2.4 Menjelaskan faktor pendorong Interaksi Sosial
4.2.1 Menyajikan hasil diskusi secara tertulis tentang Faktor Pendorong terjadinya
Interaksi Sosial
4.2.2 Mempresentasikan hasil diskusi tentang Faktor Pendorong terjadinya Interaksi
Sosial
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pembelajaran Reguler
➢ Pengertian Interaksi Sosial
➢ Syarat – syarat terjadinya Interaksi Sosial
➢ Ciri – ciri Interaksi Sosial
➢ Faktor Pendorong Interaksi Sosial
2. Materi Remidial
-
3. Materi Pengayaan
-
E. PENDEKATAN DAN MODEL PEMBELAJARAN
Pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran
subtema ini adalah:
1. Pendekatan : Saintifik (scientific)
2. Model : Problem Based Learning
F. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
1. Media dan bahan:
a. Gambar contoh Interaksi Sosial individu – individu, individu –
kelompok, dan kelompok – kelompok.
b. Papan Tulis
c. Power Point
2. Sumber Belajar
a. Setiawan, Iwan dkk. 2016. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas
VII Revisi 2016. Jakarta: Kemdikbud.
b. Setiawan, Iwan dkk. 2016. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII
Revisi 2016. Jakarta: Kemdikbud.
c. Lingkungan sekitar
d. Internet
G. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
No. Kegiatan
Waktu
1. Pendahuluan : 10 menit
a. Peserta didik bersama guru menyampaikan salam
b. Guru memeriksa kehadiran peserta didik.
c. Peserta didik bersama guru mengondisikan kelas dengan meninjau
kebersihan kelas dan memungut sampah disekitar bangku kelas
(Nasionalis)
d. Guru memberi motivasi peserta didik secara komunikatif dan
kreatif dan menumbuhkan rasa ingin tahu dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi Interaksi Sosial
seperti: (Mandiri )
Coba kalian perhatikan lingkungan disekitar kalian?
Adakah dari mereka yang bisa hidup sendiri tanpa orang lain?
Mengapa mereka tidak bisa hidup sendiri?
e. Siswa menerima informasi tentang topik dan tujuan pembelajaran
dari guru.
f. Guru menyampaikan materi secara garis besar mengenai Interaksi
Sosial. (Religius)
g. Guru dalam penyampaian materi melibatkan peserta didik.
h. Guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-6 orang.
i. Memberikan penjelasan langkah – langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti :
60 menit
Mengamati:
a. Peserta didik membaca materi Interaksi Sosial melalui buku cetak
(literasi)
b. Peserta didik diminta mengamati contoh gambar yang berkaitan
dengan Interaksi Sosial.
c. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru mengenai Interaksi
Sosial.
Menanya:
a. Peserta didik didalam kelompok diberi kesempatan untuk bertanya.
Diharapkan pertanyaan yang muncul adalah yang membutuhkan
Mengasosiasi:
a. Peserta didik diminta mengolah dan menganalisis data atau informasi
yang telah dikumpulkan dari lapangan.
b. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan kesimpulan dari
jawaban yang dikumpulkan.
Mengomunikasikan:
a. Peserta didik didalam kelompok diminta mempresentasikan hasil
diskusi kelompok didepan kelas.
b. Kelompok lain diminta memberi tanggapan atas hasil simpulan
1.
2.
3.
Keterangan:
4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang
diamati. 3 = apabila SERING melakukan perilaku yang
diamati.
2 =apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati.
1 = apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati.
Nilai
No. Sikap yang dinilai Keterangan
1 2 3
1. Terampil dalam menjawab pertanyaan
2. Terampil dalam berdiskusi
Terampil dalam menanggapi pendapat
3.
teman
4. Keterampilan dalam presentasi
skor
× 100 = Nilai Akℎir
diperoleℎ skor
maksimal
Rubrik Penilaian
3. Penilaian Kognitif
c. Teknik Penilaian : Tes Lisan
d. Bentuk Instrumen : Tes Tertulis
No Indikator Butir Pertanyaan Kunci Skor
Pencapaian Jawaban
Kompetensi
1. Menunjukkan 1. Hubungan timbal balik yang saling B 20
pengertian interaksi mempengaruhi antar individu maupun
sosial kelompok disebut ….
a. interaksi antar ruang
b. interaksi sosial
c. interaksi individu
d. interaksi kelompok
2. Menunjukkan ciri – 2. Berikut ini yang bukan merupakan ciri D 20
ciri interaksi sosial – ciri interaksi sosial adalah …
a. adanya tujuan
b. adanya komunikasi antar pelaku
c. pelaku lebih dari satu orang
d. komunikasi searah
3 Menujukkan faktor 3. Ryan meniru gaya belajar Reyna, A 20
pendorong interaksi termasuk faktor….
sosial a. Imitasi
b. Identifikasi
c. Sugesti
d. Simpati
4. Menujukkan faktor 4. Syifa merasa tertarik pada sifat Ardi D 20
pendorong interaksi yang suka menolong teman –
sosial temannya
. Peristiwa tersebut termasuk faktor ….
a. Imitasi
b. Identifikasi
c. Empati
d. Simpati
5. Menujukkan faktor 5. Randy prihatin dengan kondisi yang C 20
pendorong interaksi dialami oleh warga Aceh yang terkena
sosial bencana gempa bumi. Oleh karena itu,
dia menyumbangkan semua
tabungannya. Hal tersebut termasuk
faktor ….
a. Imitasi
b. Identifikasi
c. Empati
d. Simpati
SKOR PENILAIAN:
1. Satu nomor nilai = 20
2. Jumlah nilai betul = 10
LAMPIRAN PEMBAGIAN KELOMPOK
KELOMPOK 5: EMPATI
Jelaskan yang dimaksud dengan faktor empati?
Berikan 2 contoh faktor empati dalam kehidupan sehari – hari!
MATERI PEMBELAJARAN
A. INTERAKSI SOSIAL
1. Pengertian dan Syarat Interaksi Sosial
Salah satu ciri manusia adalah selalu hidup bersama manusia lainnya.
Kehidupan manusia sejak lahir di dunia sampai akhir hayat dikandung badan,
terlibat di dalam interaksi sosial. Pada saat masih bayi terlibat interaksi terutama
dengan ibu atau pengasuhnya. Setelah besar terlibat interaksi dengan tetangga,
teman-teman sepermainan, dan teman-teman sekolah. Setelah dewasa terlibat
interaksi dengan teman-teman seprofesi dan seterusnya.
Sangat sulit menemukan manusia yang menyendiri tanpa melakukan interaksi
dengan manusia lain. Pada dasarnya manusia selalu ingin berkumpul dengan
manusia lain, selalu ingin bertemu, berbicara atau ingin melakukan kegiatan-
kegiatan lain dengan manusia. Melalui pergaulannya di masyarakat, manusia
terbentuk sebagai makhluk sosial. Manusia disebut makhluk sosial, karena ia
memiliki gregariuosness yaitu suatu naluri untuk selalu hidup dengan orang lain.
Misalnya saja, nasi yang kita makan sehari-hari merupakan hasil kerja keras para
petani, rumah yang menjadi tempat tinggal kita merupakan hasil dari kerja sama
para pekerja bangunan atau mungkin tetangga kita yang sudah membantu untuk
mendirikan rumah.
Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Manusia melakukan
interaksi sosial dalam kehidupannya untuk memenuhi berbagai kebutuhan pokok
(sandang, pangan, dan papan), kebutuhan dan ketertiban, kebutuhan akan pendidikan
dan kesehatan, kebutuhan-kebutuhan akan kasih sayang.
2. Syarat Terjadinya Inteaksi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, syarat terjadinya Interaksi Sosial adalah:
a. Kontak Sosial
1) Kata ‘kontak’ berasal dari kata ‘con’ atau ‘cum’ (Bahasa Latin:
bersama-sama) dan ‘tango’ (Bahasa Latin: menyentuh).
2) Suatu kontak dapat pula bersifat primer terjadi apabila yang
mengadakan hubungan langsung bertemu dan berhadapan muka,
seperti misalnya apabila orang-orang tersebut berjabat tangan, saling
senyum, dan seterusnya. Dan, kontak sekunder memerlikan suatu
perantara. Misalnya A berkata kepada B bahwa mengagumi perannya
sebagai peranan utama salah satu sandiwara. A sama sekali tidak
bertemu dengan C, tetapi telah terjadi kontak antara mereka karena
masing-masing memberi tanggapan, walaupun dengan perantara B.
Karena suatu kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung.
b. Komunikasi Sosial
Komunikasi berasal dari kata ‘communicare’ (Bahasa Latin:
berhubungan). Jadi, secara harfiah komunikasi adalah berhubungan atau
bergaul dengan orang lain. Pada kontak sosial pengertiannya lebih ditekankan
kepada orang atau kelompok yang berinteraksi, sedangkan komunikasi lebih
ditekankan kepada bagaimana pesannya itu diproses.
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari seseorang
kepada orang lain yang dilakukan secara langsung maupun melalui alat bantu
agar orang lain memberi tanggapan atau memberi respon.
Unsur Pokok Komunikasi:
1) Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan kepada pihak lain
2) Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang menerima pesan
3) Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator
4) Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan
5) Efek, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan setelah
mendapatkan pesan dari komunikator
3. Ciri – Ciri Interaksi Sosial
Suatu tindakan manusia dikatakan sebagai interaksi sosial apabila memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
a. Jumlah pelakunya lebih dari seorang, biasanya dua atau lebih.
b. Berlangsung secara timbal-balik.
c. Adanya komunikasi antarpelaku dengan menggunakan simbol-simbol yang
disepakati.
d. Adanya suatu tujuan tertentu.
4. Faktor Pendorong Terjadinya Interaksi Sosial
Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial didasarkan pada beberapa faktor,
antara lain sebagai berikut:
a. Faktor Imitasi, merupakan tindakan meniru orang lain sebagai tokoh idealnya.
Imitasi cenderung tidak disadari yang dapat terjadi dalam bermacam – macam
bentuk seperti gaya bicara, tingkah laku dan lain – lain. Imitasi biasanya
terjadi pertama kali dalam lingkungan keluarga.
Contoh: Seorang anak yang sering melihat ibunya memasak sehingga dia pun
meniru perilaku ibunya dengan bermain masak – masakan bersama teman –
temannya.
b. Faktor Sugesti, merupakan pemberian pandangan atau pengaruh kepada orang
lain dengan cara tertentu, sehingga orang tersebut mengikuti pandangan atau
pengaruh tersebut tanpa pertimbangan yang bersifat rasional. Pada umumnya
sugesti berasal dari hal – hal berikut:
1) Orang yang berwibawa, kharismatik, atau yang memiliki pegaruh kuat
terhadap penerima sugesti
2) Orang yang memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari penerima
sugesti.
3) Kelompok mayoritas terhadap minoritas
4) Reklame atau Iklan Media Massa
Sugesti bukan hanya karena faktor si pemberi sugesti, tapi juga karena
beberapa faktor di dalam diri si penerima sugesti, seperti:
1) Terhambatnya daya berpikir kritis
2) Kemampuan berpikir yang terpecah belah (disosiasi). Disosiasi terjadi
ketika seseorang sedang dilanda kebingungan karena menghadapi
berbagai persoalan.
3) Orang yang ragu-ragu dan pendapat satu arah.
Contoh sugesti:
Seorang tokoh masyarakat yang berpengaruh di suatu desa memberikan
pandangan kepada masyarakat bahwa kekeringan mata air di desa mereka
karena masyarakat menebangi hutan di hulu sungai. Dia menyarankan agar
masyarakat tidak mengambil kayu lagi di hulu sungai dengan cara bergotong
royong menanam pohon kembali. Masyarakat di desa itu tanpa perlu berpikir
panjang langsung mengikuti saran dari tokoh masyarakat tersebut.
c. Faktor Identifikasi
Identifikasi merupakan kecenderungan – kecenderungan atau keinginan –
keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Bersifat lebih
mendalam daripada imitasi karena dapat membentuk kepribadian seseorang.
Contoh identifikasi:
Seseorang yang sangat mengidolakan tokoh kartun Barbie, sehingga dia ingin
mengidentikkan dirinya sama seperti Barbie dari fashion, make up, warna
rambut sampai bentuk tubuhnya mirip dengan kartun Barbie.
d. Faktor Simpati
Simpati merupakan perasaan tertarik yang berasal dalam diri seseorang kepada
orang lain. Rasa simpati dapat diamati melalui hubungan persahabatan,
hubungan antara atasan dan bawahan, kehidupan bertetangga dll. Seseorang
merasakan rasa simpati dengan orang lain, umumnya disebabkan sikap,
penampilan atau tidakan atau perbuatan. Ini menyimpulkan bahwa rasa simpati
adalah perasaan yang timbul sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan oleh
orang lain
Contoh simpati:
Aya merasa simpati pada Reni, karena Reni merupakan salah satu teman yang
suka menolongnya ketika Aya tertimpa musibah, sehingga ketika Reni
berulang tahun Aya memberikan hadiah padanya sebagai wujud simpatinya
pada Reni.
e. Faktor Empati
Sikap empati merupakan kemampuan mengambil atau memainkan peranan
secara efektif dan seseorang atau orang lain dalam konsidi yang sebenar-
benarnya, seolah-olah ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain
tersebut seperti rasa senang, sakit, susah, dan bahagia. Empati hampir mirip
dengan sikap simpati. Perbedaannya, sikap empati lebih menjiwai atau lebih
terlihat secara emosional.
Contoh empati adalah saat kita turut merasakan empati terhadap masyarakat
Yogyakarta yang menjadi korban letusan Gunung Merapi.